Jenis Media: Regional

  • Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Desember 2025

    Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar Surabaya 14 Desember 2025

    Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Rombongan wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur mengalami kejadian tak mengenakkan saat berkunjung ke Pantai Bangsring, Banyuwangi.
    Para wisatawan mengalami pemalakan dan sempat dilarang pulang di sekitar kawasan Mutiara Pulau Tabuhan oleh oknum yang mengatasnamakan warga lokal dengan embel-embel “uang pengawalan”.
    Tour leader rombongan, Timothy menceritakan awal mula kejadian ketika rombongan bus parkir di kawasan Mutiara Pulau Tabuhan, samping Pantai Bangsing pada Sabtu (13/12/2025).
    “Kita kemarin bawa rombongan bus medium yang kecil. Parkir di depan Pantai Mutiara sebelahnya Bangsring,” kata Timothy saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (14/12/2025).
    Timothy mengaku telah membayar tiket resmi sejumlah rombongan untuk masuk ke wisata
    Pantai Bangsring
    .
    Rombongan pun menikmati suasana lalu pulang menuju parkiran bus.
    “Setelah kita semua selesai, waktu kita mau keluar ternyata ada yang menghentikan kendaraan. Alasannya untuk pengawalan,” terangnya.
    Agen yang merasa curiga pun langsung melapor ke pengelola tempat wisata dan dipastikan tidak ada biaya tambahan “uang pengawalan” sebesar Rp 150.000.
    “Dari pengelola resmi gak ada itu iuran pengawalan kecuali kalau untuk kendaraan bus besar memang gak bisa masuk lalu mereka menyediakan shuttle tapi untuk medium bisa,” imbuhnya.
    Rombongan pun sempat tertawan tidak bisa pulang karena bernegosiasi dengan oknum pungli.
    Pihak agen pun bersedia membayar asal ada bukti kuitansi jelas dari pihak desa agar transparan.
    “Tapi dia (pelaku) ini mengatasnamakan dari warga lalu bilang kalau misal gak bayar kendaraannya gak bisa keluar, jadi kita gak bisa pulang,” ucapnya.
    Oknum pungli pun pergi sebentar mengambil kuitansi lalu kembali menyerahkan ke agen.
    Namun anehnya, kuitansi yang ditunjukkan tidak ada logo atau stiker resmi dari pihak desa.
    “Kan bilangnya yang mengeluarkan itu aturan desa tapi setelah kita minta tanda terima, dia gak bisa menunjukkan alasannya tanda terimanya di rumah,” bebernya.
    “Lalu ya sudah ambil saja nggak apa-apa kita tunggu di sini. Orangnya pergi balik lagi bawa kuitansi ternyata ditulis tangan tanpa ada stempel atau kop dari desa,” sambung Timothy.
    Agen pun geram. Tetapi, untuk menghindari keributan dan mengutamakan kondisi wisatawan, agen akhirnya membayar pungli tersebut sebesar Rp 100.000 lalu berhasil pulang.
    “Dan setelah kita konfirmasi ternyata dari pihak desa itu tidak pernah mengeluarkan aturan tersebut. Dari pihak Polsek juga mengkonfirmasi bahwa orang tersebut bukan bagian dari pengelola, hanya mengatasnamakan warga,” pungkasnya.
    Kejadian ini langsung mendapat respons dari pihak kepolisian setempat.
    2 pelaku Busahra (56) dan Joddy Soebiyanto (61), yang merupakan warga Desa Bangsring dan Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo.
    Keduanya telah diamankan oleh pihak Polsek Wongsorejo.
    Tetapi, kedua pelaku tidak ditahan, melainkan hanya disanksi wajib lapor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasutri Pengusaha Sembako di Tanggamus Ditemukan Meninggal Penuh Luka

    Pasutri Pengusaha Sembako di Tanggamus Ditemukan Meninggal Penuh Luka

    Tanggamus, Beritasatu.com – Pasangan suami istri (pasutri) pengusaha sembako di Kabupaten Tanggamus, Lampung, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya. Kedua korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan karena mengalami sejumlah luka akibat senjata tajam. Meski demikian, polisi memastikan tidak ada barang berharga di rumah korban yang hilang.

    Peristiwa tersebut terjadi di Desa Way Pring, Kecamatan Pugung. Korban diketahui bernama Rohimi (54) dan istrinya Suryanti (50). Keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di rumah mereka.

    Kedua korban pertama kali ditemukan oleh anaknya pada Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu, anak korban baru pulang ke rumah dan mendapati kedua orang tuanya telah tergeletak bersimbah darah.

    Melihat kondisi tersebut, anak korban langsung berteriak meminta pertolongan hingga mengundang perhatian warga sekitar. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

    Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti.  Kedua korban mengalami sejumlah luka akibat senjata tajam di bagian wajah, kepala, serta beberapa bagian tubuh lainnya.

    Adik korban, Nur Apriyanti (42), mengatakan kedua korban mengalami luka akibat senjata selama ini kedua korban tidak memiliki masalah dengan siapa pun dan dikenal baik oleh lingkungan sekitar.

    “Setahu kita, kedua korban tidak pernah ada masalah dengan siapa pun. Ayuk (kakak) saya orangnya baik sama siapa saja, sama saudara maupun dengan tetangga. Kalau ada tetangga yang mau hutang, pasti dikasih,” tutur Nur Apriyanti.

    Sementara itu, tetangga korban, Ahmad (44), mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah dibangunkan warga sekitar. Menurut Ahmad, sebelum kejadian kondisi di rumah korban terlihat normal dan tidak terdengar keributan maupun teriakan.

    Hingga Minggu petang, jenazah kedua korban masih berada di RS Bhayangkara Polda Lampung untuk proses autopsi. Polres Tanggamus menyatakan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan belum dapat memastikan motif di balik pembunuhan tersebut. 

  • Sopir asal Pekanbaru Antar Sabu 8 kg Lampung, Ditangkap di Asahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Desember 2025

    Sopir asal Pekanbaru Antar Sabu 8 kg Lampung, Ditangkap di Asahan Regional 14 Desember 2025

    Sopir asal Pekanbaru Antar Sabu 8 kg Lampung, Ditangkap di Asahan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Seorang sopir berinisial DS (32) ditangkap oleh pihak kepolisian saat membawa sabu seberat 8 kg di Desa Air Teluk Hessa, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada Selasa (9/12/2025).
    DS ditangkap saat hendak mengirim barang haram tersebut ke Provinsi Lampung.
    Kapolres Asahan, AKBP Revi Nurvelani, menjelaskan bahwa penangkapan berawal dari informasi mengenai seorang sopir mobil rental asal Pekanbaru, Riau, yang diduga telah menerima sabu dari Kota Tanjung Balai.
    Setelah melakukan penyelidikan, petugas menghentikan dan menggeledah kendaraan yang dikemudikan oleh DS saat melintasi lokasi kejadian.
    “Petugas lalu menemukan 8 bungkus plastik berwarna kuning, bertuliskan Guan Yin Wang, yang diduga kuat berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto mencapai kurang lebih 8.000 gram atau 8 kg. Barang haram tersebut disembunyikan di bagian pintu kendaraan yang dikemudikan tersangka,” ujar Revi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/12/2025).

    Dari hasil interogasi, DS mengaku bahwa sabu tersebut diperolehnya dari seorang pelaku lain yang masih buron, berinisial U.
    DS mengaku diperintahkan untuk mengantar barang haram itu dari Kota Tanjung Balai, Sumut, ke Lampung.
    “Sebagai imbalan, DS dijanjikan upah sebesar Rp 20 juta setelah barang berhasil dikirimkan. DS juga mengakui bahwa ini merupakan kali kedua dirinya mengantar narkotika atas perintah U,” tambah Revi.
    Saat ini, polisi masih mendalami jaringan DS dan memburu pelaku U. DS kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Tersangka DS dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana mati,” tutup Revi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        14 Desember 2025

    BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi Medan 14 Desember 2025

    BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengupdate data terbaru korban banjir dan longsor di wilayahnya.
    Berdasarkan data, Minggu (14/12/2025) pukul 17.00, total korban meninggal mencapai 355 orang.
    “Korban meninggal 355 jiwa, 84 hilang, terluka 2.285 jiwa, dan 30.266 mengungsi,” ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, menguraikan data dari BPBD Sumut.
    Lokasi terparah berada di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Tercatat hingga saat ini ada 122 orang meninggal, hilang 50 orang, dan luka-luka 26 orang.
    Selanjutnya, di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Korban meninggal 86 orang, 30 orang hilang, dan 2.189 orang luka-luka.
    Kemudian, di Kota Sibolga, korban meninggal 54 orang, 1 orang hilang, dan 61 orang terluka.
    Saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban yang masih hilang.
    Selain tiga daerah tersebut, banjir dan longsor juga menerjang 16 kabupaten/kota di Sumut lainnya, meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara, Nias Utara, dan Nias Selatan.
    Kemudian daerah lainnya adalah Kota Padang Sidempuan, Medan, Binjai, dan Tebing Tinggi.
    Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan, musibah yang terjadi sejak Senin (24/11/2025) juga menyebabkan kerusakan berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pertanian, dan pendidikan.
    Total kerugian tercatat Rp 9,98 triliun.
    Selain itu, untuk menindaklanjuti musibah ini, Bobby juga memperpanjang masa
    tanggap darurat
    .
    Jadi, status tanggap darurat yang sebelumnya berlaku dari 27 November 2025 sampai 10 Desember 2025 kini ditambah 14 hari lagi atau diperpanjang sampai 24 Desember 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        14 Desember 2025

    Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda Bandung 14 Desember 2025

    Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Ujaran kebencian dan penghinaan terhadap suku Sunda oleh seorang konten kreator dengan nama akun Resbob atau yang memiliki nama asli Adimas Firdaus sudah masuk ke penyelidikan kepolisian Polda Jabar.
    Ujaran kebencian dari
    Resbob
    itu menyakiti hati suku Sunda, utamanya warga Jabar.
    Sekda Jabar
    , Herman Suryatman pun ketika dimintai tanggapannya menilai sakit hati atas pernyataan Resbob saat melakukan live.
    Namun, dia pun menegaskan menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini ke aparat penegak hukum kepolisian
    “Indonesia negara hukum. Kita serahkan ke penegak hukum. Apapun masalahnya apalagi ini terindikasi bertentangan dengan hukum melukai nurani kita semua,” kata Herman ditemui setelah kegiatan di Itenas, Minggu (14/12/2025).
    “Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Saya pun secara pribadi sakit tentu. Tapi, kita negara hukum kita serahkan ke penegak hukum supaya diselesaikan secara hukum,” katanya.
    Sementara, Kabid Humas
    Polda Jabar
    , Kombes Hendra Rochamawan mengatakan Polda Jabar telah melakukan pemprofilan terhadap akun yang digunakan pelaku dan memulai proses penyelidikan awal.
    “Kami sudah profiling akun pelaku
    hate speech
    terhadap Viking dan warga Jabar dan sudah melakukan penyelidikan. Penerimaan LP untuk melengkapi proses hukum menguatkan saksi korban,” ujar Hendra.
    Hendra menegaskan, Polda Jabar telah menyelidiki akun yang bersangkutan baik saat konten
    hate speech
    maupun yang bersangkutan telah klarifikasi meminta maaf yang dugaan awal mau meningkatkan follower di akunnya
    “Karena menimbulkan kegaduhan, maka kami responsif untuk melakukan upaya hukum. Adapun banyak ormas yang melaporkan hanya satu yang diterima cukup karena objek yang dilaporkan sama,” ujarnya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul
    Sekda Jabar Mengaku Sakit Hati atas Ulah Resbob, Serahkan Kasus Dugaan Penghinaan Sunda ke Polisi
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        14 Desember 2025

    Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan Denpasar 14 Desember 2025

    Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
    Tim Redaksi
    BULELENG, KOMPAS.com
    – Video perkelahian antara dua siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menjadi viral di media sosial.
    Duel yang terjadi pada Jumat (12/12/2025) ini diduga dipicu oleh persoalan asmara.
    Dalam rekaman video yang beredar, dengan durasi sekitar 50 detik dan 1 menit 39 detik, tampak dua remaja bercelana pendek saling adu pukulan dan tendangan di tengah lapangan terbuka.
    Perkelahian tersebut disaksikan oleh belasan remaja lainnya yang mengenakan seragam sekolah.
    Alih-alih melerai, mereka justru terlihat menyemangati dan menyoraki kedua siswa yang sedang bertarung.
    Kapolsek Gerokgak, Kompol I Made Derawi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menangani dan menyelesaikan kasus ini melalui proses mediasi di sekolah pada Sabtu (13/12/2025).
    “Kedua siswa yang berkelahi merupakan siswa satu sekolah dan duduk di kelas yang sama,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Minggu (14/12/2025).
    Mediasi tersebut dihadiri oleh para guru, wali kelas, guru kesiswaan, serta orang tua dari kedua siswa.
    Kompol Derawi menambahkan bahwa perkelahian ini dipicu oleh
    masalah asmara
    .
    “Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran, tidak hanya bagi yang terlibat, tetapi juga bagi siswa lainnya agar tidak mudah terprovokasi,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perbaikan Infrastruktur Sumatera, AHY: Prioritas Jalur Transportasi

    Perbaikan Infrastruktur Sumatera, AHY: Prioritas Jalur Transportasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp 51 triliun untuk memulihkan infrastruktur di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh yang rusak akibat bencana alam.

    Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan, berdasarkan estimasi awal dari Kementerian Pekerjaan Umum, dana tersebut diperlukan untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar, terutama jalan, jembatan, serta penyediaan air bersih. Estimasi tersebut masih bersifat dinamis dan akan terus diperbarui seiring perkembangan kondisi di lapangan.

    “Dari sisi Kementerian Pekerjaan Umum, estimasi awal, sekali lagi akan terus di-update karena kondisi akan terus berkembang,” kata dia seperti dilansir dari Antara.

    Ia menegaskan, perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan menjadi salah satu prioritas utama karena akses darat merupakan penghubung vital dalam distribusi logistik maupun pengiriman alat berat untuk proses pembangunan.

    “Tanpa jalur transportasi, maka bantuan logistik atau kemanusiaan seberapa besar pun akan sulit untuk didistribusikan secara cepat, padahal itu yang paling harus didahulukan,” kata AHY.

    Selain infrastruktur, pemerintah juga tengah mendata jumlah rumah warga yang rusak atau hilang akibat banjir dan tanah longsor. Berdasarkan laporan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, tercatat sekitar 112.000 unit rumah mengalami kerusakan hingga hancur.

    Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan, kerusakan rumah tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yakni rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, serta hanyut atau hilang. Ia meminta kementerian terkait untuk memetakan jenis kerusakan secara detail karena kebutuhan biaya perbaikan setiap unit rumah akan berbeda-beda.

    Pemerintah, kata dia, terus berupaya mempercepat pemulihan infrastruktur dan ribuan rumah terdampak melalui berbagai bentuk kolaborasi, termasuk dengan TNI AD yang telah membangun sejumlah jembatan darurat di wilayah bencana. Menurutnya, sinergi antara Kemenko Infrastruktur, TNI, dan Polri telah berjalan baik dan terbukti efektif di lapangan.

    Dengan kolaborasi yang kuat antarkementerian dan lembaga, Agus Harimurti Yudhoyono optimistis proses pemulihan pascabencana dapat berlangsung lebih cepat. Ia juga berharap dukungan masyarakat terus mengalir agar upaya pemerintah dalam memulihkan infrastruktur di wilayah terdampak dapat berjalan optimal.

  • Rumah Tertimbun Lumpur, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Cangkul-Sekop

    Rumah Tertimbun Lumpur, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Cangkul-Sekop

    Meureudu, Beritasatu.com – Banyak korban banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh sangat membutuhkan bantuan peralatan penanganan lumpur, seperti sekop dan cangkul, untuk membersihkan rumah mereka dari timbunan lumpur.

    “Kami membutuhkan alat, seperti sekop, cangkul, dan lainnya untuk membersihkan timbunan lumpur yang menimbun hampir sebagian besar rumah warga di desa ini,” kata Dahlan (68), korban banjir bandang di Pidie Jaya, Minggu (14/12/2025).

    Dahlan adalah warga Gampong Geunteng, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Pensiun guru itu kini mengungsi di meunasah, tidak jauh dari rumahnya.

    Ia mengatakan lumpur sisa banjir bandang akibat luapan Krueng (Sungai) Meureudu akhir November 2025 menimbun rumahnya dan warga lainnya dengan ketinggian berkisar sepinggang hingga sedada orang dewasa.

    “Saat ini, setiap hari kami mengeruk timbunan lumpur dengan alat seadanya, tetapi tidak maksimal. Kami butuh sekop, cangkul, dan alat lainnya untuk mengeruk timbunan lumpur tersebut,” ujar Dahlan dikutip dari Antara.

    Ia juga mengaku tidak mampu mempekerjakan orang lain untuk mengeruk lumpur serta membersihkan rumahnya yang terkena banjir bandang.

    “Kami tidak sanggup membersihkan rumah dengan tenaga sendiri. Begitu juga untuk mengupah orang lain, kami tidak ada uang. Upahnya mencapai Rp 200.000 per orang,” kata dia.

    Keuchik (Kepala Desa) Geunteng Usman mengatakan warga terdampak banjir bandang di desa tersebut 697 jiwa atau 220 keluarga, sedangkan warga mengungsi 553 jiwa atau 697 keluarga.

    “Saat ini, warga mengungsi di empat titik, di antara meunasah setempat, kantor kepala desa, dan tempat lainnya di sekitar desa. Selain itu, juga ada dua dapur umum melayani makanan korban banjir setiap harinya,” katanya.

    Terkait dengan rumah terdampak bencana, kata dia, 158 rumah rusak berat, sedang, dan ringan. Semua rumah tersebut tertimbun lumpur hingga ketinggian mencapai 2,5 meter.

    “Kami berharap bantuan alat-alat seperti sekop dam cangkul untuk membersihkan lumpur di rumah warga. Jika rumah bisa dibersihkan dari material banjir, maka warga bisa secepatnya pulang,” katanya.

  • Pecah Rekor, Lebih dari 1.000 pelari di Semarang 10K 2025 Finish Kurang dari Sejam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Desember 2025

    Pecah Rekor, Lebih dari 1.000 pelari di Semarang 10K 2025 Finish Kurang dari Sejam Regional 14 Desember 2025

    Pecah Rekor, Lebih dari 1.000 pelari di Semarang 10K 2025 Finish Kurang dari Sejam
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Ajang lari bergengsi tahunan Semarang 10K 2025 mencatatkan antusiasme tinggi.
    Dari total 3.000 peserta terdaftar, sebanyak 2.935 pelari akhirnya berlari di puncak
    Semarang
    10K, Minggu (14/12/2025).
    Lomba dimulai pada pukul 05.00 WIB dan harus diselesaikan dalam waktu cut off time (COT) 2 jam.
    Penyelenggara menilai tahun ini disebut menjadi salah satu penyelenggaraan terbaik, baik dari sisi jumlah peserta, performa atlet dan peserta, hingga dampak ekonomi bagi Kota Semarang.
    Terbukti lebih dari 1.000 pelari berhasil mencapai garis finish dan menempuh rute sepanjang 10 kilometer dengan catatan waktu kurang dari satu jam.
    General Manager Event Kompas, Budhi Sarwiadi, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang cerah setelah semalam diguyur hujan, serta rute yang relatif datar membuat banyak peserta mencatat personal best (PB).
    “Rute Semarang yang flat dan cuaca pagi ini sangat mendukung. Banyak yang PB dan finish di bawah satu jam. Ini membuktikan Semarang masih menjadi yang terbaik untuk kategori single 10K,” ujar Budhi usai pembagian hadiah di Balai Kota Semarang.
    Budhi juga menyoroti meningkatnya performa pelari Indonesia. Salah satunya, pelari putri Agustin Mardika Manik yang berhasil menembus posisi tiga besar kategori overall dan bersaing dengan pelari asal Kenya.
    Meski demikian, juara kategori putra masih didominasi pelari dari Kenya.
    Penyelenggara mencatat komposisi peserta tahun ini hampir seimbang antara warga Semarang dan luar kota.
    Sedangkan peserta asing tercatat sejumlah 14 pelari, dari India, Kenga, Filipina, Inggris dan Swiss.
    Banyak peserta datang sejak Jumat dan menginap dua hari, sehingga memberikan kontribusi signifikan pada perputaran ekonomi lokal.
    “Bahkan di kategori Kid Dash, 60 persen pesertanya dari luar kota. Mereka datang membawa keluarga. Ini dampak ekonomi yang besar bagi Semarang,” ungkap Budhi.
    Ia juga memastikan bahwa aspek medis berjalan aman, dengan hanya dua peserta yang dirujuk ke rumah sakit untuk pemulihan ringan.
    Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengapresiasi tingginya minat masyarakat mengingat banyak warga mengaku tidak kebagian slot pendaftaran.

    “Banyak yang pengin ikut tapi belum dapat kesempatan. Makanya saya minta kuotanya ditambah tahun depan,” ujar Agustina.
    Ia menilai event ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga penggerak ekonomi kota. Agustina mengakun siap mendukung event serupa, termasuk trail run atau kegiatan olahraga lain.
    “Event seperti ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah siap support,” imbuhnya.
    Peserta asal Semarang, Matius Wijarnarko (37), mengikuti
    Semarang 10K
    untuk pertama kalinya setelah sebelumnya berulang kali gagal mendapatkan kuota.
    “Seru, cheering-nya rame, lintasannya keren. Target saya 70 menit dan bisa tercapai. Semoga tahun depan bisa dapat slot lari lagi di Semarang 10K,” ujarnya.
    Matius memulai hobi lari sejak setahun lalu untuk hidup sehat dan menurunkan berat badan yang sebelumnya menyentuh angka 80 kilogram.
    Peserta asal Bekasi, Gemala Nirwana Puri, menilai jalur Kota Lama menjadi daya tarik tersendiri karena atmosfer cheering yang menonjolkan unsur budaya lokal.
    Selain itu dia merasa tertantang dengan adanya cut off point (COP) yang mewajibkan peserta mencapai kilometer 8,2 dalam waktu 70 menit.
    “Medalnya bagus, cuacanya mendukung. Tantangan COP 70 menit itu benar-benar bikin semua pelari harus serius,” katanya.
    Lebih lanjut, Budhi menyebut permintaan penambahan kuota mungkin dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas Race Village dan ruas jalan di kawasan Kota Lama. Apalagi tahun ini kuota Semarang 10K telah ditambah dari 2.500 menjadi 3.000 peserta.
    “Tahun depan insyaallah naik, tapi harus dihitung kapasitasnya agar pelari tetap nyaman. Kalau terlalu padat nanti malah jadi jalan santai, bukan lari,” beber Budhi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuasai 3 Markas OPM Yahukimo Papua, TNI Sita Senjata Hingga Uang Tunai
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Desember 2025

    Kuasai 3 Markas OPM Yahukimo Papua, TNI Sita Senjata Hingga Uang Tunai Regional 14 Desember 2025

    Kuasai 3 Markas OPM Yahukimo Papua, TNI Sita Senjata Hingga Uang Tunai
    Tim Redaksi
    MIMIKA, KOMPAS.com
    – Satgas TNI Koops Habema Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM di wilayah Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (13/12/2025).
    Dalam operasi tersebut, aparat TNI menguasai 3 markas yang digunakan sebagai basis aktivitas kelompok bersenjata OPM Kodap XVI Yahukimo.
    Satgas TNI Koops Habema menyebut tak ada korban jiwa dalam operasi yang dilakukan.
    Panglima Koops TNI Habema Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan, penindakan tersebut bagian dari upaya negara dalam menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata OPM yang selama ini melakukan aksi kekerasan dan intimidasi terhadap warga di Yahukimo.
    “Operasi ini dilaksanakan secara terukur, profesional, dan sesuai aturan pelibatan. TNI hadir untuk menjamin keamanan masyarakat Papua. Kami tidak menargetkan warga sipil, dan setiap prajurit dibekali perintah yang jelas untuk mengedepankan keselamatan rakyat,” ujar Lucky dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025)
    Dalam operasi penindakan yang dilakukan TNI terhadap OPM, ditemukan sejumlah barang bukti yang disita.
    Di antaranya senjata organik dan beberapa senjata rakitan laras panjang, amunisi berbagai kaliber, alat komunikasi, perlengkapan optik, senjata tajam, atribut bercorak bendera bintang kejora, dokumen, logistik hingga uang tunai jutaan Rupiah.
    Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kepemilikan senjata organik hingga dokumen berisi permintaan bantuan dana terhadap Kepala Desa.
    “KIta masih selidiki itu organik dari satuan mana? Apakah perampasan atau dugaan lain. Ada juga dokumen seperti permintaan dana, kita selidiki bagaimanan intervensinya,” ujar Iwan melalui sambungan panggilan.
    Ia pun menambahkan bahwa usai penindakan, situasi di Kabupaten Yahukimo kondusif.
    TNI menyebut bahwa operasi penindakan menyasar pada kelompok OPM yang mengganggu stabilitas keamanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.