Jenis Media: Regional

  • Dua Pelaku Curanmor Dibekuk, Polres Bondowoso Sita Empat Motor

    Dua Pelaku Curanmor Dibekuk, Polres Bondowoso Sita Empat Motor

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bondowoso menangkap dua pelaku pencurian sepeda motor yang beraksi di wilayah Kecamatan Pujer. Penangkapan dilakukan Tim Resmob Barat pada Minggu, 14 Desember 2025, sekitar pukul 01.30 WIB, setelah menerima laporan dari masyarakat.

    Kasus ini bermula dari laporan DRN (26), warga Desa Mangli, Kecamatan Pujer, yang kehilangan barang miliknya pada 4 September 2025 di Jalan Raya Pakisan, tepat di depan sebuah toko buah. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Polsek Pujer dan diteruskan kepada Satreskrim Polres Bondowoso.

    Kasat Reskrim Polres Bondowoso Iptu Wawan Triono menyampaikan bahwa dari hasil penyelidikan, polisi menemukan satu unit telepon genggam yang merupakan hasil kejahatan. Barang itu sebelumnya berada dalam penguasaan seorang pria berinisial AW, warga Desa Sukosari Lor, Kecamatan Sukosari.

    “Setelah dilakukan pengembangan, petugas mengamankan tersangka utama berinisial DF, warga Desa Sumbergading, Kecamatan Sumber Wringin. Tersangka mengakui perbuatannya,” jelas Wawan.

    Dalam pemeriksaan, DF juga mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor di beberapa lokasi lain di wilayah Bondowoso. Dari keterangan tersebut, polisi melakukan penyisiran dan berhasil menemukan empat unit sepeda motor berbagai jenis yang diduga kuat hasil pencurian. Seluruh kendaraan kini diamankan sebagai barang bukti.

    Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menindak tegas pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.

    “Pengungkapan ini merupakan hasil kerja keras anggota di lapangan. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan, khususnya pencurian kendaraan bermotor,” tegasnya.

    Dua tersangka kini ditahan di Polres Bondowoso dan dijerat Pasal 362 KUHP tentang Pencurian. Perkara akan dilimpahkan ke Unit Pidana Umum untuk proses hukum selanjutnya. [awi/aje]

     

  • Ibu Syok Ditelepon Putrinya yang Nangis Ketakutan, Mengadu Dicabuli Polisi Saat Sendirian di Rumah

    Ibu Syok Ditelepon Putrinya yang Nangis Ketakutan, Mengadu Dicabuli Polisi Saat Sendirian di Rumah

    Liputan6.com, Jakarta – SAT (45), anggota Polri di wilayah Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mencabuli anak tirinya. Dugaan pencabulan ini dilaporkan korban LJT (12) bersama ibunya MI (41) di Polsek Alak pada Sabtu (13/12/2025).

    LJT, siswi sekolah dasar merupakan anak kandung dari MI (istri terduga pelaku) atau anak sambung dari terduga pelaku.

    Korban mengaku dicabuli ayah tirinya di rumah mereka di salah satu kompleks perumahan di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

    Saat kejadian, istrinya sedang tidak berada di rumah. Hanya ada korban dan terduga pelaku.

    Terduga pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut. Ia pun mencabuli korban. Saat itu korban melawan sehingga terduga pelaku menghentikan aksinya.

    Korban yang trauma dengan pelakuan ayah tirinya hanya bisa menangis dan mengurung diri dalam kamar.

    Korban kemudian menghubungi ibunya agar segera pulang ke rumah. Saat itu, ibu korban langsung pulang. Saat tiba di rumah, ibu korban mendapati terduga pelaku sedang minum minuman keras.

    Ibu korban kemudian ke kamar dan menemui korban. Korban langsung menangis begitu bertemu ibunya. Kepada ibunya, korban menceritakan aksi cabul yang dilakukan ayah tirinya kepadanya.

    Korban dan ibunya kemudian membuat laporan polisi di SPKT Polda NTT untuk proses lebih lanjut.

  • Marinir Turun Tangan Bersihkan RSUD Aceh Tamiang Pascabanjir

    Marinir Turun Tangan Bersihkan RSUD Aceh Tamiang Pascabanjir

    Jakarta, Beritasatu.com – TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui satuan Marinir bergerak cepat membersihkan dan memulihkan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang yang terdampak banjir. Upaya ini dilakukan agar layanan kesehatan dapat kembali beroperasi dalam waktu dekat.

    Salah satu langkah pemulihan yang difokuskan adalah membersihkan sejumlah fasilitas rumah sakit dari tumpukan lumpur sisa bencana. Pembersihan tersebut mencakup area vital rumah sakit yang terdampak cukup parah.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, mengatakan kegiatan pembersihan telah dilakukan sejak Jumat (12/12/2025). “Kegiatan difokuskan pada pembersihan fasilitas umum, termasuk evakuasi material lumpur di ruang ICU dan ruang laboratorium klinik,” ujarnya di Jakarta, Senin (15/12/2025).

    Tunggul menjelaskan, personel Marinir membersihkan seluruh sisi dan ruang perawatan rumah sakit dengan menggunakan peralatan manual dan sederhana, mengingat kondisi pascabencana yang masih terbatas.

    Dalam siaran pers resmi TNI AL, Komandan Yonif 8 Marinir Letkol Marinir Laili Nugroho menyebutkan prajuritnya tidak hanya diterjunkan untuk membenahi rumah sakit, tetapi juga membantu pemulihan berbagai fasilitas umum lain yang rusak akibat banjir.

    Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen TNI Angkatan Laut dalam membantu masyarakat di wilayah rawan bencana.

    “Kami akan terus berada di lokasi hingga situasi kembali pulih. Fokus kami saat ini membantu masyarakat membersihkan fasilitas umum, membuka akses jalan, serta memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi,” kata Laili Nugroho.

  • Ini Identitas 3 Korban Tewas Adu Banteng Ninja vs Satria di Mojokerto

    Ini Identitas 3 Korban Tewas Adu Banteng Ninja vs Satria di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pihak kepolisian akhirnya merilis identitas lengkap para korban kecelakaan lalu lintas maut yang terjadi di Jalan Raya Desa Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (15/12/2025) dini hari. Insiden “adu banteng” antar dua sepeda motor ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.

    Berdasarkan data yang dihimpun dari Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Kawasaki Ninja tanpa nomor polisi dan Suzuki Satria bernomor polisi L-5397-MZ.

    Berikut adalah rincian identitas korban berdasarkan kendaraan yang ditumpangi:

    1. Pengendara Kawasaki Ninja (Tanpa Nopol). Motor ini dikendarai oleh Mochammad Yanuar Prayoga (22), warga Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Ia membonceng Yodis Arya Dwi Cahyono (24), warga Dusun Sumbersari, Desa Sumberkarang, Kecamatan Dlanggu.

    Dalam insiden ini, penumpang atas nama Yodis Arya Dwi Cahyono dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala. Sementara pengemudi, Mochammad Yanuar Prayoga, menjadi satu-satunya korban selamat meski mengalami luka di bagian kepala.

    2. Pengendara Suzuki Satria (L-5397-MZ). Sepeda motor ini dikendarai oleh Riyadi, warga Dusun Merase, Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Saat kejadian, ia membonceng seorang lansia bernama Sampe (66), warga Dusun Karangan, Desa Kesiman Tengah, Kecamatan Pacet.

    Nahas, benturan keras membuat kedua orang di motor ini, yakni Riyadi dan Sampe, meninggal dunia di lokasi kejadian akibat cedera parah di kepala.

    Seluruh korban tewas maupun selamat langsung dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan medis dan visum.

    “Seluruh korban baik yang meninggal maupun yang luka ringan dievakuasi ke Rumah Sakit Sumberglagah,” ungkap salah satu relawan yang turut membantu proses evakuasi di lokasi kejadian.

    Hingga saat ini, Mochammad Yanuar Prayoga (korban selamat) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sumberglagah. Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan mendalam dan telah mengamankan barang bukti kedua kendaraan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 00.15 WIB tersebut. [tin/beq]

  • Cekcok Warisan Berujung Adik Nekat Bunuh Kakak di Martapura Kalsel

    Cekcok Warisan Berujung Adik Nekat Bunuh Kakak di Martapura Kalsel

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang adik nekat membunuh kakaknya di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Yang memilukan, peristiwa itu dipicu permasalahan warisan keluarga.

    Kapolres Banjar AKBP Fadli menyampaikan, kasus pembunuhan itu menewaskan korban berinisial AK (46). Motif utama perkara tersebut diduga kuat dipicu oleh warisan rumah yang selama ini ditempati korban.

    “Dari hasil pemeriksaan, konflik keluarga terkait pembagian warisan menjadi pemicu utama terjadinya penganiayaan yang berujung pada kematian korban,” tutur Fadli saat konferensi pers di Mapolres Banjar, Senin (15/12/2025).

    Adapun pelaku berinisial MI merupakan adik kandung korban. Berbekal senjata tajam, dia merenggut nyawa korban hingga tewas di tempat kejadian.

    “Perselisihan mengenai kepemilikan dan penguasaan rumah tersebut disebut telah berlangsung cukup lama dan memicu ketegangan antara korban dan pelaku,” jelasnya. 

    Fadli menceritakan, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumah waris tersebut pada Minggu, 14 Desember 2025 pagi.

    “Hasil pemeriksaan menunjukkan korban mengalami luka bacokan serius di kepala, tangan, dan kaki akibat senjata tajam,” bebernya.

     

  • Puluhan Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Jember Desak Vonis Bebas 8 Pendemo

    Puluhan Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Jember Desak Vonis Bebas 8 Pendemo

    Jember (beritajatim.com) – Puluhan orang mahasiswa yang tergabung dalam Amarah Masyarakat Jember berunjuk raaa di halaman Pengadilan Negeri Jember, Jawa Timur, Senin (15/12/2025).

    Mereka mendesak delapan orang demonstran yang duduk di kursi terdakwa divonis bebas. “Mereka hanya menjalankan hak untuk nenyuarakan pendapat,” kata Abdul Aziz Al Fazri, koordinator aksi.

    Para aktivis ini didakwa melakukan perusakan terhadap tenda milik kepolisian serta pembakaran yang dilakukan secara bersama-sama, saat berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Resor Jember, 30 Agustus 2025.

    Delapan orang demonstran tersebut adalah Sahroni Fahmi, Muhammad Adi Firmansyah, Yanuart Nur Saputra, Fajar Putra Aditya, Ridho Awalil Rizki, Puja Yukta Satwika Widyatmanto, Ery Alidafi Mukhtar, dan Muhammad Farel.

    Ada dua demonstran lagi yang berstatus anak-anak. Mereka dibebaskan dengan kewajiban lapor di bawah pengawasan Dinas Sosial.

    Hari ini majelis hakim akan membacakan vonis untuk tujuh demonstran. Hanya Farel yang baru menjalani persidangan. Tujuh demonstran itu dituntut hukuman empat bulan penjara oleh jaksa Anak Agung Gede Hendrawan. [wir/beq]

  • Aksi Eksibisionis Kembali Gegerkan Kanigoro Blitar, Pelaku Terekam Video

    Aksi Eksibisionis Kembali Gegerkan Kanigoro Blitar, Pelaku Terekam Video

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi eksibisionis atau pamer alat kelamin kembali menggegerkan warga Kanigoro Blitar. Pelaku sempat terekam video amatir warga, yang kemudian viral di media sosial.

    Aksi tak senonoh itu terjadi di Jalan Raya Tlogo, Kanigoro, Blitar pada Minggu (14/12/2025), sekitar pukul 16.00 WIB. Korbannya seorang pedagang perempuan yang sedang berjaga di dekat rombong jualannya.

    Dalam video yang beredar, sang korban sempat merekam tampang pelaku pamer alat kemalin tersebut. Terlihat dalam video tersebut pelaku eksibisionis itu menggunakan baju merah dengan celana pendek dan sepeda motor lengkap dengan helm.

    Menurut keterangan korban, S, pelaku mulanya berhenti di dekat tempatnya berjualan selama hampir setengah jam. Pada awalnya, korban tidak menaruh curiga serius.

    Karena penasaran melihat pelaku tak kunjung beranjak, korban akhirnya memberanikan diri untuk mengamati. Korban pun terkejut, pria tersebut ternyata sudah mengeluarkan alat kelaminnya di tempat umum.

    Alih-alih menjauh, pelaku justru dilaporkan mendekati korban yang saat itu sudah berdiri gemetar di dekat gerobak jualannya. Dalam kondisi syok dan takut, korban secara refleks mengambil ponselnya dan mulai merekam aksi pelecehan tersebut.

    Video yang beredar menunjukkan detik-detik mencekam saat korban, dengan suara gemetar, meneriaki pelaku. Teriakan dan perekaman video inilah yang akhirnya membuat pelaku panik.

    “Tak Viralne Kowe (tak viralkan kamu),” jelas korban.

    Aksi eksibisionisme di tempat umum ini merupakan bentuk pelecehan seksual dan melanggar hukum, menciptakan rasa tidak aman bagi masyarakat, terutama perempuan. Jalan Raya Tlogo yang cukup ramai seharusnya menjadi area yang aman dari tindakan asusila.

    Pihak kepolisian Blitar didesak untuk segera mengidentifikasi pelaku berdasarkan rekaman video yang kini viral di media sosial. Kasus ini bukan hanya tentang penangkapan pelaku, tetapi juga tentang memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga Blitar yang mencari nafkah di ruang publik. [owi/beq]

  • 19 Hari Tanpa Bantuan, Lansia Gayo Lues Hidup di Tenda Darurat

    19 Hari Tanpa Bantuan, Lansia Gayo Lues Hidup di Tenda Darurat

    Gayo Lues, Beritasatu.com – Masih banyak warga korban banjir di Kabupaten Gayo Lues, Aceh yang belum mendapat bantuan sampai hari ke-19 pascabencana. Salah satunya Majudin, warga Desa Singa Mulo,  Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, yang hingga saat ini bersama istrinya masih terisolasi.

    Pasangan lansia ini bahkan harus mendirikan tenda pengungsian di pinggir jalan lantaran rumah yang mereka huni untuk menikmati hari tua kini sudah hanyut terseret arus air.

    Majudin yang sudah berusia 80 tahun terpaksa tinggal di tenda darurat demi mencari perlindungan dengan sang istri tercinta,.

    “Saya tinggal berdua dengan istri di tenda pengungsian ini. Rumah yang sudah hanyut dan memaksa kami harus membuat tenda perlindungan dengan panjang 1,5 meter dan lebar lebih kurang tiga meter,” ungkap Majudin

    Tanpa kehadiran sang anak, mereka berusaha saling menguatkan menghadapi cobaan bencana ini. Majudin berharap mendapat perhatian dari pemerintah, terutama soal rumah mereka. 

    “Saya berharap pemerintah membangun kembali rumah kami. Usia yang sudah tua rasanya tidak mungkin buat kami terus tidur di bawah tenda yang sempit ini,” tutur Majudin.

    Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Gayo Lues, Aceh, berdampak kerugian infrastruktur yang diperkirakan mencapai Rp 1 triliun. Sejumlah wilayah dilaporkan masih terisolasi setelah fasilitas umum seperti jalan dan jembatan terputus total.

    Bupati Gayo Lues Suhaidi menjelaskan, berdasarkan data sementara, dampak kerusakan sangat masif. Tercatat 42 jembatan mengalami kerusakan, 16 sekolah rusak berat, dan tiga unit kantor pemerintah juga hancur.

    “Data sementara 42 jembatan mengalami kerusakan, tiga unit kantor pemerintah rusak berat, sekolah 16 rusak berat serta fasilitas lainnya,” ungkap Suhaidi, Senin (8/12/2025).

     

  • Apel Siaga Bencana Pasuruan, Bupati Rusdi: Normalisasi Sungai Untuk Antisipasi Banjir

    Apel Siaga Bencana Pasuruan, Bupati Rusdi: Normalisasi Sungai Untuk Antisipasi Banjir

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Apel Siaga Bencana sebagai langkah penguatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Pasuruan, Senin (15/12/2025).

    Apel siaga yang dirangkai dengan gelar peralatan kebencanaan itu dipimpin langsung Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo. Seluruh unsur terkait dilibatkan untuk memastikan kesiapan personel dan sarana pendukung.

    Dalam sambutannya, Rusdi Sutejo menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama. “Semua pihak harus terlibat karena ini urusan kita bersama,” ujarnya.

    Ia menyebut kolaborasi dan sinergi menjadi kunci agar penanganan bencana berjalan tepat dan cepat. Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat.

    Terkait upaya pencegahan banjir, Pemkab Pasuruan telah melakukan normalisasi sungai secara besar-besaran. Rusdi mengatakan langkah tersebut cukup efektif menekan dampak banjir dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Di Rejoso dan Bangil masih ada genangan, tapi tidak sebesar dulu,” terangnya. Ia menilai hasil tersebut menunjukkan upaya pencegahan mulai memberikan dampak positif.

    Meski demikian, Rusdi mengakui bencana tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Ia menegaskan bahwa pencegahan dan penanganan maksimal tetap harus menjadi prioritas.

    “Yang besar alhamdulillah berkurang, tapi kejadian minor hampir tiap tahun masih ada,” ucapnya. Menurutnya, kesiapsiagaan menjadi kunci mengurangi risiko.

    Dalam hal peralatan, Rusdi memastikan seluruh sarana kebencanaan dalam kondisi siap pakai. Ia menyebut beberapa peralatan akan ditambah dan dimodernisasi.

    “Peralatan lengkap dan sebagian akan kami perbarui,” katanya. Langkah tersebut dilakukan agar respons kebencanaan semakin optimal.

    Kepada masyarakat, Rusdi mengimbau agar tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama di wilayah rawan. Ia meminta warga segera melapor ke perangkat desa jika muncul tanda-tanda bencana.

    “Kalau ada indikasi bencana, segera lapor agar bisa dikoordinasikan,” imbaunya. Ia juga mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di tengah cuaca ekstrem.

    Ke depan, Pemkab Pasuruan akan memperkuat sistem peringatan dini dengan dukungan command center baru. Rusdi menyebut fasilitas tersebut akan mempercepat koordinasi lintas instansi.

    “Nanti command center sudah jadi, koordinasi akan jauh lebih cepat,” pungkasnya. Usai apel, Bupati Pasuruan meninjau langsung peralatan kebencanaan yang dipamerkan. [ada/aje]

  • 476 Keluarga Korban Bencana Agam Siap Direlokasi di Huntara

    476 Keluarga Korban Bencana Agam Siap Direlokasi di Huntara

    Lubuk Basung, Beritasatu.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat 476 dari 539 keluarga korban bencana alam di daerah tersebut menyatakan bersedia tinggal di hunian sementara (huntara) yang akan segera dibangun oleh pemerintah.

    “Sebanyak 476 keluarga ini telah menandatangani surat pernyataan tinggal di hunian sementara,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Agam, Rinaldi, di Lubuk Basung, dikutip dari Antara pada Senin (15/12/2025).

    Rinaldi menjelaskan, ratusan keluarga tersebut tersebar di sejumlah kecamatan terdampak bencana. Di Kecamatan Palembayan, sebanyak 225 keluarga akan direlokasi ke hunian sementara yang dibangun di SDN 05 Kayu Pasak Nagari Salareh Aia serta lapangan bola voli Batu Mandi Nagari Salareh Aia Timur.

    Sementara itu, di Kecamatan Tanjung Raya, sebanyak 183 keluarga direlokasi ke hunian sementara yang berlokasi di Linggai Park Nagari Duo Koto. Adapun di Kecamatan Ampek Koto, terdapat 54 keluarga yang akan menempati hunian sementara di lahan DOB Nagari Balingka.

    Selain itu, Kecamatan Malalak juga menjadi lokasi relokasi bagi 14 keluarga yang akan menempati hunian sementara di lapangan Lampeh Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur.

    “Data ini merupakan hasil validasi dari pemerintah nagari. Untuk lahan telah kita tinjau bersama camat dan wali nagari,” ujar Rinaldi.

    Ia menambahkan, secara keseluruhan terdapat 539 keluarga yang rumahnya mengalami rusak berat, berada di zona merah di sepanjang aliran sungai, serta di kawasan tepi bukit yang berpotensi longsor. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 476 keluarga yang bersedia direlokasi, sementara 63 keluarga lainnya menolak relokasi.

    Dalam waktu dekat, pemerintah daerah akan melakukan survei detail ke masing-masing lokasi hunian sementara. Proses pembangunan huntara sendiri akan dilakukan bekerja sama dengan TNI, guna mempercepat penyediaan tempat tinggal layak bagi para korban bencana.

    “Sesampai di lokasi langsung dibangun hunian sementara dan ditargetkan selesai menjelang akhir Desember 2025,” katanya.

    Ia menjelaskan, hunian sementara yang dibangun bertipe 21, dilengkapi dengan dapur, akses jalan, serta fasilitas pendukung lainnya. Pendanaan pembangunan huntara tersebut bersumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Hunian sementara ini akan menjadi tempat tinggal korban bencana hingga hunian tetap selesai dibangun. Pemerintah Kabupaten Agam merencanakan pembangunan hunian tetap bagi para korban pada tahun 2026 mendatang.