Jenis Media: Regional

  • Intip Kesibukan Keraton Solo Jelang Pelantikan Raja Pakubuwono XIV

    Intip Kesibukan Keraton Solo Jelang Pelantikan Raja Pakubuwono XIV

    Liputan6.com, Solo – Sejumlah abdi dalem mulai berdatangan di Keraton Kasunanan Surakarta untuk persiapan jumenengan dalem binayangkare atau penobatan Sampeyandalem Ingkah Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV, hari ini Sabtu (15/21/2025).

    Kesibukan persiapan untuk acara penobatan putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV telah terlihat sejak pukul 07.00 WIB.

    Abdi dalem hilir mudik membawa sesaji dan perlengkapan untuk prosesi penobatan sang raja dari komplek keraton menuju Siti Hinggil terletak di sebelah utara Kori Kamandungan.

    Tak hanya itu kereta Garuda Kencana yang akan dinaiki PB XIV usai penobatan nanti juga telah disiapkan di depan Pagelaran Sasana Sumewa. Kereta tersebut telah dihiasi dengan hiasan bunga warna-warni yang cukup indah.

    Nantinya kirab dengan kereta kencana akan dilakukan setelah selesai acar penobatan Hamangkunegoro menjadi raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta. Kirab teraebut akan mengeliling kota Solo sesuai dengan rute kirab pusaka saat malam 1 Sura.

    Penobatan ini menjadi tak biasa karena Keraton Kasunanan Surakarta tengah mengalami dualisme kepemimpinan. Sebelumnya, putri tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani mengaku sedih dengan munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta setelah pertemuan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII menetapkan adiknya, KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

    Padahal sebelumnya sang adik di depan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Solo Respati Ardi saat melayat itu, telah sepakat jika putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro menjadi raja penerusnya.

    “Saya cuma sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya, itu saja yang saya sesalkan. Kan kami sudah berbicara, sebelumnya kami kan sudah berbicara bahkan di hadapan gubernur, Bapak Respati dan Mas Gibran sudah berbicara. Kami sudah bersepakat putra mahkota (menjadi PB XIV), di situ saya sudah menyebutkan itu,” ujarnya.

    Menurut GKR Timoer, munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta yang terjadi saat ini seolah mengingatkan kembali saat muncul raja kembar di masa ayahnya, PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan, sepeninggal PB XII pada 2004 silam.

    Ia pu menilai penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan keluarga itu seperti memecah belah keutuhan Keraton Kasunanan Surakarta.

    “Saya hanya kasihan keraton dipecah belah seperti ini. Ini seperti suksesi PB XIII yang lalu,” kata dia sambil menahan tangis.

     

  • Riset: Kandungan Mikroplastik Tinggi di Air Hujan Surabaya, Pakis Gelora Tertinggi

    Riset: Kandungan Mikroplastik Tinggi di Air Hujan Surabaya, Pakis Gelora Tertinggi

    Surabaya (beritajatim.com) – Riset terbaru dari Jaringan Gen Z Jatim Tolak Plastik Sekali Pakai (Jejak), Komunitas Growgreen, River Warrior, dan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menunjukkan tingginya kandungan mikroplastik pada air hujan di Surabaya. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari temuan mikroplastik di udara di 18 kota di Indonesia yang menempatkan Surabaya pada peringkat keenam, dengan tingkat kontaminasi 12 partikel per 90 sentimeter persegi dalam dua jam.

    Penelitian mikroplastik pada air hujan dilakukan pada 11–14 November 2025 di lima lokasi dengan metode penempatan wadah aluminium, stainless steel, dan mangkuk kaca berdiameter 20–30 sentimeter pada ketinggian lebih dari 1,5 meter selama satu hingga dua jam. Hasilnya, seluruh titik penelitian dinyatakan tercemar mikroplastik.

    “Semua lokasi penelitian tercemar mikroplastik kondisi ini mengkhawatirkan dan akan jadi ancaman serius bagi kesehatan warga maka kami mengimbau agar warga tidak mangap atau menelan air hujan karena masuknya air hujan akan meningkatkan kontaminasi mikroplastik dalam tubuh,” ujar Shofiyah, peneliti Growgreen sekaligus mahasiswa Unesa Surabaya.

    Ia mengingatkan warga untuk tidak membakar sampah secara terbuka, tidak membuang sampah ke sungai, dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.

    Dari lima titik penelitian, Pakis Gelora tercatat sebagai lokasi dengan tingkat kontaminasi tertinggi, mencapai 356 partikel mikroplastik per liter. Posisi berikutnya ditempati kawasan Tanjung Perak dengan 309 partikel per liter.

    “Tingginya tingkat pencemaran mikroplastik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, semisal di Pakis Gelora menunjukkan kadar mikroplastik tinggi karena terdapat aktivitas pembakaran sampah dan lokasi yang berdekatan dengan pasar dan jalan raya,” ungkap Alaika Rahmatullah, Koordinator Penelitian Mikroplastik Kota Surabaya.

    Riset ini juga menemukan bahwa mikroplastik yang turun bersama air hujan di Surabaya didominasi jenis fiber.

    “Membakar sampah plastik akan menghasilkan jenis mikroplastik fiber, dari riset sebelumnya yang dilakukan di lokasi dekat tungku pembakaran sampah di Sidoarjo menunjukkan jenis fiber mendominasi mikroplastik di udara sekitar daerah pembakaran sampah,” ujar Sofi Azilan Aini.

    Ia menambahkan bahwa hanya dua jenis mikroplastik yang ditemukan di udara Surabaya, yaitu fiber dan filamen. “Hanya dua jenis mikroplastik yang ditemukan di udara kota Surabaya yaitu jenis Fiber atau jenis filamen,” pungkasnya.

    Peneliti mengidentifikasi sejumlah sumber utama mikroplastik di Surabaya, di antaranya pembakaran sampah plastik, gesekan ban kendaraan dengan aspal, kegiatan laundry dan penjemuran pakaian, timbunan sampah plastik, polusi industri, serta asap kendaraan bermotor. Selain itu, pencemaran plastik di laut disebut turut mempengaruhi kualitas air hujan.

    “Faktor lain penyumbang mikroplastik dalam air hujan kota Surabaya berasal pencemaran plastik air laut, dalam proses siklus air, air laut terevaporasi menjadi uap air dan terkondesasi menjadi awan jadi semakin tinggi tingkat polusi plastik atau mikroplastik dalam air laut maka akan berdampak pada tingginya tingkat pencemaran mikroplastik dalam air hujan,” jelas Ridha Fadhillah.

    Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti memberikan sejumlah rekomendasi, antara lain menghentikan pembakaran sampah terbuka, menghentikan pembuangan sampah plastik ke sungai dan pesisir, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menerapkan sanksi sosial berupa publikasi foto pelaku pembakaran atau pembuangan sampah plastik, serta melakukan uji mikroplastik secara reguler pada udara Kota Surabaya. [beq]

  • Badan Geologi Sebut Lokasi Longsor Cilacap Masuk Zona Gerakan Tanah Menengah

    Badan Geologi Sebut Lokasi Longsor Cilacap Masuk Zona Gerakan Tanah Menengah

    Badan Geologi Kementerian ESDM menebutkan informasi terkahir yang diterima soal dampak gerakan tanah atau tanah longsor terjadi di dua dusun, yaitu Tarukahan dan Cibaduyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada hari Kamis, 13 November 2025 pukul 20.00 WIB dengan koordinat diperkirakan 7.290648 derajat S, 108.742234 derajat E.

    Berdasarkan info Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD dan media massa, akibat kejadian tersebut 47 korban terdiri dari 3 orang meninggal dan diperkirakan setidaknya 21 orang hilang dan masih dalam pencarian serta 26 selamat.

    “Akibat kejadian itu diketahui aliran listrik dan sinyal juga ikut putus. Update korban masih berlanjut, pencarian 21 orang hilang akibat longsor di Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilanjutkan pada Jumat (14/11/2025) mulai pukul 08.00 WIB,” tutur Wafid.

    Bencana gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa longsoran atau gelinciran bahan rombakan bertipe rotasional.

    Dilansir Liputan6, longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis malam, menyebabkan puluhan orang dilaporkan hilang, dan dua orang ditemukan meninggal dunia. Tim SAR sampai saat ini masih terus melakukan pencarian korban.

    “Pagi ini, tim SAR gabungan kembali melakukan evakuasi dan pencarian. Masih ada 21 warga yang dalam pencarian,” kata Camat Majenang Aji Pramono di Cilacap, Jumat (14/11/2025).

    Aji juga mengatakan tanah longsor yang melanda Dusun Cibuyut dan Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terjadi pada Kamis (13/11/2025), sekitar pukul 20.00 WIB

    Longsor Cilacap berdampak terhadap 28 warga, dua orang di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, lima orang ditemukan dalam kondisi selamat, dan 21 orang dalam pencarian.

    Ia menduga tanah longsor tersebut sebagai dampak dari hujan lebat yang terjadi sejak akhir pekan lalu.

    “Kalau kemarin hujannya normal. Ini (longsor) mungkin dampak dari hujan lebat yang terjadi selama beberapa hari sebelumnya, terakumulasi, sehingga tanah tidak mampu menahan beban,” kata Aji.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan dua korban yang ditemukan meninggal dunia terdiri atas Julia (20) dan Maya (15), warga Dusun Tarukahan.

    Menurut dia, di Dukuh Tarukahan terdapat tujuh korban yang masih dalam pencarian, yakni Yuni, Nina, Fani, Fatin, Lilis, Danu, dan seorang balita anak Lilis.

     

  • Nasib Polisi Senior yang Rekam Aksi Pemukulan 2 Siswa SPN Polda NTT

    Nasib Polisi Senior yang Rekam Aksi Pemukulan 2 Siswa SPN Polda NTT

    Henry mengungkap penganiayaan yang dilakukan oleh Bripda Torino Tobo Dara, terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) itu dipicu karena kedua siswa itu kedapatan merokok.

    “Aksi pemukulan dipicu oleh rasa kesal senior karena kedua siswa kedapatan merokok,” katanya.

    Menurut Henry, setelah kejadian, keluarga dari kedua siswa langsung mendatangi Mapolda NTT untuk meminta pertanggung jawaban atas kejadian tersebut. Namun, setelah dilakukan komunikasi dan pendekatan persuasif, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polda NTT.

    “Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan keluarga terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” tandasnya.

    Henry menegaskan bahwa Polda NTT menjadikan kasus ini sebagai penegasan komitmen institusi dalam menjunjung tinggi nilai pembinaan personel.

    “Polda NTT berkomitmen menjadikan penanganan kasus ini sebagai contoh nyata penerapan nilai asah, asih, dan asuh dalam pembinaan, sekaligus menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di lingkungan Polri,” tutupnya.

  • Akses Cemoro Sewu–Sarangan Magetan Tertutup Longsor

    Akses Cemoro Sewu–Sarangan Magetan Tertutup Longsor

    Magetan (beritajatim.com) – Akses jalan tembus Cemoro Sewu–Sarangan yang melintasi wilayah Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Magetan, tertutup total akibat longsor yang terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras dalam sepekan terakhir.

    Material tanah dan bebatuan menutup seratus persen badan jalan, membuat jalur ini tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, pada Sabtu (15/11/2025).

    Akibat penutupan total ini, pengendara terpaksa memutar arah dan menggunakan jalur lama sebagai alternatif. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat, terutama pada jam-jam sibuk ketika banyak warga maupun wisatawan melintas menuju kawasan Sarangan dan Cemoro Sewu.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan hingga kini masih berada di lokasi kejadian. Petugas melakukan pembersihan material longsor dan mengupayakan pembukaan akses secepat mungkin. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.

    Longsor ini diduga dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi selama sekitar satu minggu terakhir. Kondisi tanah yang jenuh air membuat tebing di sisi jalan tidak mampu menahan beban, sehingga terjadi pergerakan tanah.

    “Tim kami masih melakukan penanganan di lokasi,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    BPBD Magetan mengimbau seluruh pengguna jalan agar tetap waspada, terutama saat melintas di kawasan rawan bencana selama musim hujan. Jalur Cemoro Sewu–Sarangan sendiri masih ditutup sementara sampai pembersihan material selesai dan situasi dinyatakan aman.

    Petugas juga meminta masyarakat untuk mengikuti informasi resmi terkait rekayasa lalu lintas maupun perkembangan penanganan longsor. Pemerintah daerah berharap akses utama ke kawasan wisata Sarangan segera pulih agar aktivitas warga dan mobilitas wisatawan kembali normal. [fiq/ian]

  • ECOTON Temukan Mikroplastik di Air Hujan Malang Raya, Pembakaran Sampah Jadi Sumber Dominan

    ECOTON Temukan Mikroplastik di Air Hujan Malang Raya, Pembakaran Sampah Jadi Sumber Dominan

    Malang (beritajatim.com) – Temuan terbaru dari tim peneliti Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) mengungkap air hujan di Malang Raya telah terkontaminasi mikroplastik. Hasil analisis sampel yang dikumpulkan pada 7–9 November 2025 menunjukkan seluruh lima titik pengambilan sampel—Sudimoro, Gadang, Merjosari, Singosari, dan Blimbing—positif mengandung partikel mikroplastik, dengan konsentrasi tertinggi tercatat di Blimbing mencapai 98 partikel per liter.

    Jenis mikroplastik yang paling dominan adalah fiber atau serat halus sintetis, dengan proporsi lebih dari 80 persen dari total keseluruhan partikel. Selain fiber, tim juga mendeteksi keberadaan film atau filamen yang berasal dari lapisan tipis kantong plastik dan kemasan sekali pakai, serta fragmen yang merupakan pecahan kecil plastik keras.

    Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, menjelaskan bahwa sumber utama kontaminasi tersebut berasal dari aktivitas masyarakat, khususnya pembakaran sampah plastik yang memicu pelepasan partikel mikroskopis ke udara.

    “Saat masyarakat membakar sampah plastik, partikel mikroskopis plastik ikut terlepas ke udara bersama asap dan debu. Partikel-partikel tersebut kemudian terbawa angin, mengalami pengembunan di atmosfer, lalu turun kembali ke permukaan bumi bersama butiran hujan. Mekanisme ini dikenal sebagai wet deposition, di mana udara tercemar menjadi medium baru penyebaran plastik,” ujar Rafika Aprilianti.

    Rafika menegaskan ancaman ini tidak hanya berdampak pada kualitas udara ambien, tetapi juga pada sumber daya air yang selama ini menjadi penopang kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data kontribusi sumber mikroplastik, pembakaran sampah plastik tercatat sebagai kontributor terbesar dengan 55 persen. Sektor transportasi—melalui abrasi ban dan aspal—menyumbang 33,3 persen. Sementara sektor rumah tangga, termasuk laundry dan tekstil, memberikan kontribusi 27,7 persen, disusul limbah kemasan plastik tak terkelola sebesar 22 persen.

    Fenomena turunnya mikroplastik bersama air hujan menambah daftar ancaman dari polusi plastik. Partikel berukuran di bawah 5 milimeter tersebut kini telah terdeteksi di udara dan air hujan di berbagai wilayah dunia, termasuk Malang Raya. Ukurannya yang mikroskopis membuat partikel tersebut mudah terhirup, terserap tanah, masuk sungai, hingga mencemari air tanah yang menjadi sumber air minum masyarakat.

    Sejumlah studi internasional yang dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment (2022) dan Environmental Pollution (2023) menunjukkan bahwa mikroplastik di atmosfer dapat mengikat logam berat seperti timbal dan kadmium, serta bahan kimia berbahaya seperti Bisphenol-A (BPA), phthalates, dan flame retardants. Zat-zat tersebut diketahui berpotensi menimbulkan peradangan saluran pernapasan, stres oksidatif, gangguan hormon, hingga risiko karsinogenik.

    “Temuan ini menjadi fenomena terbentuknya siklus plastik atmosferik, di mana partikel plastik yang berasal dari pembakaran sampah mengalami kondensasi dan kembali ke permukaan bumi bersama hujan. Partikel mikroplastik yang turun bersama air hujan bukan hanya mencemari lingkungan, tapi juga membuka jalur paparan baru bagi manusia melalui udara yang dihirup, air yang diminum, dan tanah,” ujar Alaika Rahmatullah, Peneliti Ecoton.

    Berdasarkan temuan tersebut, ECOTON merekomendasikan sejumlah langkah kebijakan kepada pemerintah daerah. Pertama, Pemkot Malang diminta melarang pembakaran terbuka sampah plastik, karena aktivitas tersebut menjadi penyumbang terbesar polusi mikroplastik di atmosfer. Kedua, pemerintah daerah didorong memperkuat kebijakan pengurangan plastik sekali pakai, melihat dominasi jenis fiber dan film dalam sampel air hujan.

    Rekomendasi berikutnya adalah pengembangan penelitian dan pemantauan berkala mengenai mikroplastik di air hujan dengan melibatkan universitas, lembaga riset, hingga komunitas masyarakat. Selain itu, ECOTON menekankan pentingnya integrasi isu mikroplastik dalam kebijakan kesehatan masyarakat, termasuk meneliti hubungan paparan mikroplastik terhadap peningkatan kasus asma, bronkitis kronis, dan gangguan endokrin di wilayah padat pembakaran sampah. Parameter mikroplastik juga diminta dimasukkan ke dalam kajian risiko kesehatan lingkungan (EHRA) serta pengujian kualitas air minum. [luc/beq]

  • Keren, Cuma Butuh Dua Hari Polsek Rengasdengklok Tangkap Pencuri Motor yang Dilaporkan Warga

    Keren, Cuma Butuh Dua Hari Polsek Rengasdengklok Tangkap Pencuri Motor yang Dilaporkan Warga

    Liputan6.com, Karawang – Polsek Rengasdengklok membekuk dua pelaku dalam pengungkapan kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi di wilayah Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kasie Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan, mengatakan, dua pelaku kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 KUHP tersebut masing-masing berinisial A (24) dan S (30).

    Keduanya ditangkap setelah melakukan aksi pencurian pada Rabu (12/11) di Dusun Puloharapan, Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, Karawang.

    Korban bernama Rohmansyah (50), seorang buruh harian lepas, terbangun dan mendapati sepeda motor Honda Scoopy miliknya yang diparkir di dalam rumah telah hilang.

    Selain itu, pintu samping rumah, jendela, dan gerbang ditemukan dalam kondisi terbuka. Atas kejadian tersebut, korban segera melaporkan peristiwa itu kepada aparat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.

    Menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Rengasdengklok yang dipimpin Panit Reskrim, Ipda Toni Ardiansyah, segera melakukan pengecekan ke lokasi.

    “Atas respons cepat anggota di lapangan serta bantuan masyarakat, hari ini satu orang pelaku berinisial A berhasil diamankan beserta barang bukti sepeda motor Honda Scoopy,” katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (15/11/2025).

    Setelah melakukan pengembangan, anggota Reskrim Polsek Rengasdengklok kembali mendapatkan informasi bahwa salah satu pelaku lainnya, yaitu S, tengah berada di rumahnya di Dusun Puloharapan.

  • Curah Hujan Tinggi, Petani Sayur Magetan Terpaksa Babat Lahan Gagal Panen

    Curah Hujan Tinggi, Petani Sayur Magetan Terpaksa Babat Lahan Gagal Panen

    Magetan (beritajatim.com) – Tingginya curah hujan dalam tiga pekan terakhir membuat para petani sayuran di Magetan, Jawa Timur, menghadapi masa sulit.

    Di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, sejumlah petani bahkan terpaksa membabat tanaman cabai yang seharusnya siap panen karena terserang penyakit dan membusuk sebelum sempat dijual.

    Beberapa petani terlihat menebang habis tanaman cabai keriting mereka, Jumat (14/11/2025) Tanaman yang semestinya mendatangkan keuntungan itu tak lagi bisa diselamatkan setelah diserang hama patek—penyakit yang menyerang akar dan buah saat kelembapan udara meningkat tajam. Alih-alih dipanen, cabai yang busuk itu akhirnya dijadikan bahan kompos.

    “Semuanya kami babat karena gagal panen. Hujan terus-menerus membuat tanaman terserang patek, buahnya busuk semua,” ujar Kemis, salah satu petani setempat.

    Ironisnya, di tengah gagalnya panen, harga cabai keriting di pasaran sedang tinggi. Di tingkat pedagang, harga mencapai Rp50.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp40.000.

    Namun di tingkat petani, harga hanya berkisar Rp30.000 per kilogram—jumlah yang tidak bisa mereka nikmati karena tidak ada hasil yang layak panen.

    Bukan hanya cabai yang terdampak. Tanaman bawang pre dan terong di desa tersebut juga rusak akibat cuaca ekstrem berkepanjangan. Tanaman terong yang biasanya tumbuh subur kini layu, berhenti berkembang, dan dibiarkan membusuk di lahan.

    Kenaikan harga sayuran pun merembet ke pasar. Terong yang biasanya Rp3.000 per kilogram kini naik menjadi Rp5.000. Pasokan sayuran dari wilayah sentra produksi juga menurun drastis karena banyak petani mengalami kerugian serupa.
    .
    Di Pasar Sayur Magetan, sejumlah komoditas tercatat naik signifikan. Wortel misalnya, kini dijual Rp15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp10.000. Tomat ikut melonjak menjadi Rp15.000 dari harga awal Rp10.000, sementara cabai rawit naik dari Rp20.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.

    “Yang naik banyak, cabai keriting sekarang Rp50.000, wortel dari Rp10.000 jadi Rp15.000, tomat juga naik jadi Rp15.000,” kata Sakinah, salah satu pedagang pasar.

    Kondisi ini membuat petani maupun pedagang hanya bisa berharap cuaca segera kembali stabil. Selain untuk memulihkan produksi di tingkat petani, cuaca yang membaik juga diharapkan dapat menahan laju kenaikan harga di pasar yang mulai memberatkan konsumen. [fiq/ian]

  • Jadi Rute GMS 2025, Begini Cuaca Surabaya Raya Hari Ini

    Jadi Rute GMS 2025, Begini Cuaca Surabaya Raya Hari Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, yang jadi rute Gerak Jalan Mojokerto Surabaya (GMS) 2025, Sabtu (15/11/2025).

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan ringan hari ini. Untuk suhu, yakni antara 25°C hingga 30°C. Sedangkan kelembabannya antara 67%-96%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Kamis (13/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya diprediksi hujan ringan pada siang hingga sore hari ini. terlebih sekitar pukul 10.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya hujan mengguyur Kecamatan Karangpilang, Tegalsari, Wonokromo, Bubutan, Dukuh Pakis, Krembangan, dan Mulyorejo.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 67% – 95%
    Kecepatan angin: 4,6 Km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hari ini cuaca di Sidoarjo juga diprediksi turun hujan ringan hari ini. Termasuk di Kecamatan Taman, Waru, Sedati, Hanya beberapa wilayah yang diprediksi turun hujan sekitar pukul 13.00—15.00 WIB, termasuk di antaranya Kecamatan Candi, Jabon, Krembung, Porong, Tanggulangin, dan Waru. Kecamatan Krian sepanjang hari ini diprediksi berawan.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 71%-96%
    Kecepatan angin: 3,2 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Hampir sama seperti Sidoarjo, menurut data dari BMKG Juanda, sejumlah wilayah Gresik cenderung hujan sedari pagi hingga sore hari ini. Termasuk Kecamatan Driyorejo, yang jadi rute baru gerak jalan Mojokerto Surabaya 2025. Kemudian malamnya diprediksi berawan.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 65%-89%
    Kecepatan angin: 17,5 km/jam dari arah Selatan.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • 2
                    
                        PSI Jabar: Akan Ada Badai Politik Ketika Jokowi Hadir, Pemenang Partai Lain Rela "Ganti Baju"
                        Nasional

    2 PSI Jabar: Akan Ada Badai Politik Ketika Jokowi Hadir, Pemenang Partai Lain Rela "Ganti Baju" Nasional

    PSI Jabar: Akan Ada Badai Politik Ketika Jokowi Hadir, Pemenang Partai Lain Rela “Ganti Baju”
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Barat (Jabar) Abang Ijo Hapidin mengeklaim, akan ada badai politik ketika Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hadir berjuang untuk PSI.
    Abang Ijo menyampaikan bahwa kader dari partai pemenang pun akan rela ganti ‘baju’ menjadi PSI ketika Jokowi turun gunung nanti.
    “Intinya kami siap diperintah, kami siap 1 komando, apalagi nanti kehadiran Bapak Jokowi, Mas Kaesang, Ketua Harian (Ahmad Ali). Insya Allah nanti akan ada badai politik,” ujar Abang Ijo dalam Pra Rakerwil Seluruh Kader PSI Se-Jawa Barat di Prima Plaza,
    Purwakarta
    , Jawa Barat, pada Jumat (14/11/2025).
    “Orang yang hari ini jadi pemenang di partai lain mau ganti baju bersama PSI. Siap jadi pemenang? Siap bekerja? Kita tunjukkan ke DPP bahwa kita siap bekerja,” imbuh dia.
    Abang Ijo pun meminta kader-kader PSI tidak berkecil hati karena mereka punya Jokowi sebagai patron.
    “Jangan pernah kecil hati, kita hari ini berpatron ke politik kita ke Pak Jokowi, Mas Kaesang, Ketua Harian, dan jajaran,” ucap Abang Ijo.
    Abang Ijo mengatakan, ia yang dahulu seorang petani saja bisa dipercaya menjadi Ketua DPW PSI Jabar dan Wakil Bupati Purwakarta.
    Dia pun ingin membuktikan bahwa pemimpin bangsa bakal lahir dari PSI Jabar suatu saat nanti.
    “Di saat hari ini saya ditekan untuk membereskan semua, saya lebih semangat, bukannya pergi. Tapi saya ingin tunjukkan kepemimpinan DPW PSI Jabar ini bisa membuktikan di tahun 2029 bisa melahirkan pemimpin bangsa,” kata Abang Ijo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.