Jenis Media: Regional

  • Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Kamis 7 Maret 2024

    Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Kamis 7 Maret 2024

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya hari ini, Kamis 7 Maret 2024 di wilayah kabupaten dan kota.

    Prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., melaporkan bahwa cuaca kota Malang pagi hari cuaca cerah cerah berawan. “Kemudian pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan. Cuaca hujan ringan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB,” tulis Oky Sukma Hakim dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Kemudian pukul 16.00 diperkirakan cuaca hujan petir. Pada pukul 19.00 WIB diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 22.00 WIB diperkirakan cuaca hujan ringan.

    Hari Jumat (8/3/2024) dini hari cuaca diperkirakan cuaca berawan. Suhu dengan kondisi tersebut berada pada angka 23 derajat celcius. Pagi hari pukul 07.00 cuaca di kota Malang diperkirakan cuaca cerah berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Kamis (7/3/2024) sebagian besar kecamatan cuaca cerah berawan dan berawan.

    Pukul 10.00 WIB diperkirakan sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Kalipare.

    Pukul 13.00 WIB sebagian besar kecamatan hujan petir. Hujan ringan di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak.

    “Pukul 16.00 WIB di sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan. Hujan petir di Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak,” tulis Oky Sukma Hakim dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 19.00 WIB di sebagian besar kecamatan kabupaten Malang cuaca cerah berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari.

    Pukul 22.00 WIB cuaca seluruh kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca cerah berawan terjadi di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan. Cuaca hujan petir di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon.

    Dini hari Jumat (8/3/2024) sebagian besar wilayah cuaca hujan ringan dan berawan. Cuaca kabut terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari. Suhu dengan kondisi tersebut berada di angka 23 derajat celcius.

    Pukul 07.00 sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca cerah berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari, Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Kalipare.

    Kota Batu pada Kamis 7 Maret 2024 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca hujan ringan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca hujan ringan pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Jumat 8 Maret 2024 cuaca berkabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. (dan/ted)

     

  • Tanah Retak di Wonosalam Jombang, 10 Rumah Rusak, Warga Berhamburan

    Tanah Retak di Wonosalam Jombang, 10 Rumah Rusak, Warga Berhamburan

    Jombang (beritajatim.com) – Tanah retak akibat guyuran hujan deras terjadi di Dukuh Jumok Dusun Semberlamong Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Kamis (7/3/2024). Sebanyak 10 rumah yang ada di sekitar lokasi rusak.

    Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga yang menghuni rumah tersebut meninggalkan lokasi. Mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sebanyak 10 rumah tersebut kondisinya cukup parah. Ada yang temboknya merekah, ada pula yang gentingnya mulai rontok.

    “Tidak ada korban jiwa. Namun sebanyak 10 rumah di Dukuh Jumok kondisinya rusak. Karena hujan deras semalam menyebabkan tanah di lokasi retak,” kata Sekretaris FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Jombang Amik Purdinata.

    Amik menjelaskan, sebelumnya atau sekitar tahun 2022, pemukiman warga di Dukuh Jumok memang dalam intaian bencana. Tanah di lokasi mengalami retak-retak. Demikian juga dengan pemukiman warga setempat.

    FPRB bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang dan Jawa Timur kemudian melakukan mitigasi bencana di dusun tersebut. Di antaranya, memberikan pelatihan tanggap bencana kepada warga.

    Termasuk juga penelitian yang dilakukan tim ahli dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya terkait munculnya retakan belasan bangunan rumah warga di Dusun Jumok. Penelitian dilakukan sejak 24 Mei hingga 24 Juni 2023.

    FPRB bersama BPBD Jombang juga memasang Early Warning System (EWS) alias alat sistem peringatan dini untuk mengukur potensi gempa. Alat yang dipasang itu akan berbunyi jika terjadi getaran pada tanah.

    “Semalam tembok rumah warga ada yang rintuh. Makanya warga langsung meninggalkan lokasi. Warga sudah tanggap akan datangnya bencana. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ujar Sekretaris FPRB Jombang ini menegaskan.

    Dia mengungkapkan, pada Rabu malam, hujan deras mengguyur kawasan Wonosalam dan sekitarnya. Nah, air hujan tersebut mengisi tanah retak di Dukuh Jumok. Semakin malam semakin deras. Kemudian tanah merekah seperti teriris.

    Itu berdampak pada bangunan rumah warga yang sudah retak. Warga kemudian mengemasi barang-barang berharga. “Mulai semalam sudah mengungsi. Karena jika tetap tinggal di sana, sangat berbahaya,” ujar Amik. [suf]

  • Hujan Deras, Rumah Warga Depok Trenggalek Longsor

    Hujan Deras, Rumah Warga Depok Trenggalek Longsor

    Trenggalek (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek menyebabkan tebing tanah setinggi 6 meter dan lebar 4 meter longsor. Material tanah longsor menimpa rumah Sukar di Desa Depok Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

    Akibat tanah longsor ini, dinding rumah Sukar bagian dapur dari anyaman bambu rusak. Material tanah dan batu memenuhi dapur rumah korban. Beruntung tidak jatuh korban dalam musiah ini.

    Kapolsek Bendungan Iptu Suswanto, S.H., mengungkapkan, peristiwa tanah longsor itu terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan lebat sejak siang hingga sore hari. “Sejak siang hari, wilayah kecamatan Bendungan khususnya desa Depok diguyur hujan cukup deras sampai sore,” ujar Iptu Suswanto.

    Sejumlah personel TNI-Polri bersama warga kompak bergotong royong membersihkan material tanah longsor yang menimpa rumah Sukar. Puluhan personel yang merupakan anggota dari Koramil dan Polsek Bendungan Polres Trenggalek.

    Meski tak menimbulkan korban jiwa, pihaknya tetap mengimbau terutama kepada warga yang berdomisili di area perbukitan atau pegunungan dan berada disamping tebing untuk senantiasa berhati-hati dan waspada.

    “Saat ini sudah memasuki musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi. Kami imbau warga tetap berhati-hati. Jika mengetahui ada bencana alam sekecil apapun, mohon dilaporkan kepada tiga pilar desa atau langsung ke Polsek, agar bisa segera dilakukan penanganan lebih lanjut.”pungkasnya. [nm/aje]

  • Jaksa Agung ST Burhanuddin Resmikan Groundbreaking RSU Adhyaksa Mojokerto

    Jaksa Agung ST Burhanuddin Resmikan Groundbreaking RSU Adhyaksa Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jaksa Agung ST Burhanuddin meresmikan groundbreaking pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Adhyaksa Mojokerto di Desa Semengko, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto merupakan perwujudan amanat Konstitusi Indonesia, khususnya Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945.

    Selain itu, dibangunnya RSU Adhyaksa Mojokerto juga mendukung fungsi Kejaksaan dalam penyelenggaraan kesehatan yustisial, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30C huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.

    “Pelaksanaan tugas Kejaksaan dalam mengembangkan kesehatan yustisial pada dasarnya merupakan instrumen dalam upaya mengefektifkan fungsi penegakan hukum yang dilaksanakan oleh aparatur Kejaksaan,” ungkapnya, Rabu (6/3/2024).

    Adanya RSU Adhyaksa Mojokerto tersebut diharapkan menjadi salah satu langkah untuk pemerintah daerah kabupaten maupun Kota Mojokerto dalam memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat. Yakni untuk mendukung fungsi Kejaksaan dalam penyelenggaraan kesehatan yustisial.

    “Maka pada tanggal 13 Desember 2010 Kejaksaan telah membangun Rumah Sakit Umum Adhyaksa di Ceger, Jakarta Timur. Pada hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi Kejaksaan dalam memperluas akses jangkauan layanan kesehatannya kepada masyarakat Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan Mojokerto pada khususnya,” ujarnya.

    Karena telah dilaksanakan tahapan paling awal yaitu peletakan batu pertama pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto. Jaksa Agung berharap bahwa pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto tersebut dapat diselesaikan dengan tepat serta kedepannya dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat khususnya Mojokerto Raya.

    “Pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto ini juga menjadi bukti nyata dari Kejaksaan dalam mendorong peningkatan kesehatan masyarakat serta pembangunan nasional yang berkelanjutan. Peletakan batu pertama pembangunan RSU Adhyaksa Banten dilaksanakan pada 7 September 2023 lalu,” lanjutnya.

    Sebelum pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto ini, Kejaksaan juga telah membangun RSU Adhyaksa di Ceger, Jakarta Timur dan sudah 13 tahun lamanya RSU Adhyaksa Ceger memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Turut hadir Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Jaksa Agung Muda Pembinaan Bambang S. Rukmono.

    Perwakilan Kementerian Keuangan/Kementerian PPN/Bappenas, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Direktur PT PP (Persero) Novel Arsyad, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati, Pj. Walikota Mojokerto, dan Para Kepala Kejaksaan Negeri di wilayah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur serta para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat. [tin/ian]

  • Film Yang (Tak Pernah) Hilang, Kisahkan Korban Penculikan Aktivis 1998

    Film Yang (Tak Pernah) Hilang, Kisahkan Korban Penculikan Aktivis 1998

    Surabaya (beritajatim.com) – Film dokumenter ‘Yang (Tak Pernah) Hilang’ resmi diluncurkan di Kampus Untag Surabaya. Film ini mengisahkan perjuangan hingga penculikan dua orang aktivis pada masa orde baru.

    Film dokumenter ini secara substantif menceritakan perjuangan, pengorbanan hingga penculikan dua aktivis mahasiswa asal Universitas Airlangga Surabaya, yakni Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.

    Produser film Dandik Katjasungkana mengatakan bahwa film Yang (Tak Pernah) Hilang ini sebenarnya telah digagas sejak 2019 silam. Hanya saja, produksinya terkendala oleh pandemi Covid-19 dan biaya produksi.

    “Film ini membutuhkan biaya besar, terutama untuk perjalanan dan wawancara narasumber di 5 kota, yakni Surabaya, Malang, Jakarta, Jogjakarta dan Pangkal Pinang, Pulau Bangka, tempat lahir Herman,” kata Dandik, Rabu (6/3/2024).

    Belum selesai dengan kendala tersebut, persoalan lain pun muncul dan membuat seluruh crew film mengalami kesedihan mendalam. Pada tahun 2020, sang penggagas film, Hari Nugroho, meninggal dunia.

    Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi itu, tepatnya pada tahun 2022, Dandik bertemu dengan Muni Moon dan Anton Subandrio yang berprofesi sebagai video maker. Dari situlah, produksi film menemui titik terang.

    “Dalam pembiayaan, sejak awal kami mengupayakan kemandirian. Kami patungan, memproduksi kaos #KawanHermanBimo sebagai fundraising dan menerima sumbangan dari pihak yang peduli pada advokasi kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi 1998,” ungkap Dandik.

    Dalam alurnya, Film Yang (Tak Pernah) Hilang sendiri tidak hanya berkisah tentang kasus penculikan Herman dan Bima. Film ini juga merekonstruksi kisah hidup mereka sejak kecil di mata keluarga, orang tua, kerabat, kawan sekolah dan masa kuliah, kawan sesama aktivis, dosen, hingga aktivis partai politik.

    Anton mengungkapkan, ada sebanyak 35 narasumber yang harus diwawancarai untuk mendapatkan informasi lengkap agar film yang dihasilkan dapat memotret biografi Herman dan Bima sejak anak-anak hingga dewasa.

    “Kami mau bercerita bagaimana karakter mereka terbentuk hingga mempunyai gagasan yang begitu kuat, teguh keyakinannya dan berjuang sampai menjadi martir demokrasi,” ungkap Anton.

    Di sisi lain, Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Dia Puspitasari menilai bahwa hilangnya Herman dan Bima menjadi sebuah tragedi kemanusiaan. Baginya, film Yang (Tak Pernah) Hilang ini menjadi referensi penting.

    Menurutnya, film ini harus dilihat dalam konteks bagaimana seharusnya peradaban dibangun dengan sebuah tanggung jawab, kejujuran dan keterbukaan. Generasi milenial dan Z bisa belajar tentang sejarah kemanusiaan lewat film ini.

    “Supaya mereka bisa menjadi bagian dari gerakan melawan impunitas dan mencegah terulangnya kejahatan terhadap kemanusiaan terjadi di negeri ini,” tuturnya.

    Sedangkan Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho menyatakan, sebagai Kampus Merah Putih, sudah selayaknya Untag melahirkan generasi penerus bangsa yang patriotik dan peduli nilai-nilai kemanusiaan.

    “Harapannya, mahasiswa Untag Surabaya terus menjadi pelopor agent of change dalam konteks penegakan HAM dan kemanusiaan,” tandas Prof Nugroho.

    Diluncurkannya film ini diharapkan menjadi pemantik, khususnya bagi generasi muda agar memiliki referensi historis tentang otoritarianisme orde baru. Selain itu, sebagai upaya advokasi agar pemerintah segera menyelesaikan seadil-adilnya kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi pada 1998 tersebut. [ipl]

  • Bupati Mojokerto: Banjir karena Tanggul Kali Sadar Jebol

    Bupati Mojokerto: Banjir karena Tanggul Kali Sadar Jebol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyatakan bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sehingga menyebabkan tanggul Kali Sadar di Desa Kedunggempol jebol.

    Banjir yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Tingginya curah hujan diikuti dengan kiriman air dari wilayah hulu sungai yang mengakibatkan peningkatan debit air Kali Sadar meluap.

    “Akibat dari luapan air sungai, dua tanggul di Kecamatan Mojosari yakni di Dusun Gempolmalang dan Dusun Balongcangak, Desa Kedunggempol jebol. Masing-masing sepanjang 25 m dan 10 m. Jalan Dusun ketinggian genangan air kurang lebih 70 – 80 cm dan sawah terdampak 81 Ha,” tuturnya.

    Berdasarkan pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Selasa (5/3/2024) terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Mojokerto Raya. Akibatnya, enam kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan satu kecamatan di Kota Mojokerto terendam banjir.

    Hujan yang terjadi hingga Rabu (6/3/2024) dini hari tersebut berdurasi cukup lama sehingga mengakibatkan debit air sungai di beberapa titik di wilayah Kabupaten Mojokerto meningkat. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, banjir merendam tujuh desa di enam kecamatan.

    Yakni Desa Gayaman di Kecamatan Mojoanyar, Desa Kauman di Kecamatan Bangsal, Desa Kutorejo di Kecamatan Kutorejo, Desa Tunggalpager dan Desa Jabontegal di Kecamatan Pungging, Desa Kenanten di Kecamatan Puri dan Desa Kedung Gempol di Kecamatan Mojosari.

    Sementara pantauan beritajatim.com, banjir juga merendam Desa Jotangan di Kecamatan Mojosari. Sedangkan di Kota Mojokerto, banjir merendam pemukiman warga di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. Di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, banjir merendam Dusun Tambakrejo dan Dusun Gayaman. [tin/but]

  • Tanggul di Padangan Bojonegoro Jebol, Padi Siap Panen Terendam Banjir

    Tanggul di Padangan Bojonegoro Jebol, Padi Siap Panen Terendam Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Puluhan hektare tanaman padi siap panen rusak akibat terendam air. Air merendam persawahan lantaran tanggul Waduk Tirto Agung di Desa Prangi, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro jebol, Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 00.45 WIB.

    Kapolsek Padangan Polres Bojonegoro Kompol Hufron Nurrochim mengatakan, jebolnya tanggul Waduk Tirto Agung terjadi diduga akibat tidak kuat menahan volume air yang semakin banyak karena wilayah setempat usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

    Akibat jebolnya tanggul tersebut, puluhan hektar tanaman padi yang sudah siap panen rusak karena terendam air. Sedikitnya ada 10 hektar padi siap panen dalam sepekan ke depan. Selain itu, luapan air tanggul juga mengakibatkan jalan poros desa putus sepanjang kurang lebih 10 meter.

    “Tidak adanya korban jiwa dalam kejadian itu, sementara kerugian material masih dalam pendataan,” ujar Kompol Hufron.

    Saat ini aparat setempat telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUPR) Bojonegoro, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, serta Pemerintah Desa setempat guna mengatasi tanggul yang jebol.

    Menurut Hufron, luapan air tanggul yang jebol juga menerjang jalan poros Desa Tebon, Kecamatan Padangan, yang mengakibatkan jalan poros desa tersebut ambrol sekitar 10 meter. “Jalan poros tersebut ambrol sehingga warga Desa Tebon harus melalui jalan alternatif melalui Desa Prangi,” kata Kapolsek.

    Kapolsek menambahkan bawa saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait kerugian material akibat jebolnya tanggul tersebut. “Penanganan sementara langsung didatangkan alat berat (ekskavator) untuk menutup tanggul waduk yang ambrol,” pungkasnya. [lus/but]

  • Karyawan RHU Surabaya Minta Usaha Tetap Buka Selama Ramadhan

    Karyawan RHU Surabaya Minta Usaha Tetap Buka Selama Ramadhan

    Surabaya (beritajatim.com) – Rekreasi Hiburan Umum (RHU) akan tutup selama bulan Ramadhan sesuai dengan Surat Edaran Walikota nomor 100.3.4/4839/436.8.6/2024 tentang Pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M di Kota Surabaya. Kebiasaan yang telah berlangsung sejak lama ini membuat para karyawan RHU di Surabaya meminta kebijakan berbeda dari walikota Eri Cahyadi.

    Diwawancarai Beritajatim.com, Heri Kuncoro salah satu pengusaha RHU di Surabaya mengatakan, kebijakan untuk membuka hiburan malam saat bulan puasa sempat terjadi di zaman walikota Sunarto Sumoprawiro. Ia berpendapat, bukan tidak mungkin kebijakan yang sama bisa keluar di era kepemimpinan Eri Cahyadi walikota Surabaya kedepannya.

    “Dulu Pak Narto menjabat, pekan kedua dan ketiga Ramadhan masih boleh buka. Tapi, minggu pertama dan terakhir harus tutup. Artinya kami ini pernah punya pengalaman buka saat bulan Ramadhan,” kata Heri Kuncoro, Rabu (06/03/2024).

    Menurut Heri, hampir 90% karyawan RHU merayakan hari raya Idul Fitri. Hal inilah yang melatarbelakangi para karyawan untuk meminta keringanan kepada Walikota Eri Cahyadi agar tetap bisa bekerja saat bulan Ramadhan. Apalagi, harga bahan pokok yang terus naik saat puasa dan menjelang Idul Fitri.

    “Kalau pengusaha ga bingung mas kalau tutup. Cuman karyawan ini kan ga punya kekuatan nah kami para bos yang disambati sehingga kami menyampaikan kepada pemerintah agar bisa memberikan kelonggaran sedikit untuk RHU bisa buka,” imbuh Heri.

    Selama ini, para pengusaha RHU tetap memberikan THR kepada para karyawan saat hendak bulan Ramadhan. Namun, para pengusaha tidak bisa membayar gaji karena tempat tidak beroperasi. Apalagi, penghasilan terbesar karyawan RHU dari bonus dan uang tip dari konsumen. Sehingga saat hari raya Idul Fitri para karyawan sudah kehabisan uang untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga.

    Heri kuncoro memberikan contoh, Rasa Sayang Group memiliki 500 karyawan beserta keluarganya yang harus dihidupi. Jumlah itu hanya sebagian kecil dari total karyawan yang menggantungkan hidupnya di hiburan malam Surabaya.

    “Penting bagi pemerintah memikirkan bagaimana nasib karyawan yang menggantungkan hidupnya di industri hiburan malam. Kami para pengusaha berusaha menjembatani. Karena kalaupun tutup yang terdampak karyawan. Bukan pengusaha,” tuturnya.

    Senada dengan Heri Kuncoro, Ketua Himpunan Rekreasi Hiburan Umum (Hiperhu) George Hadiwiyanto juga memandang status Kota Pahlawan sebagai kota metropolitan bisa menjadi dasar kebijakan baru beroperasinya RHU saat bulan Ramadhan. Ia meyakini, para pelaku usaha akan berkomitmen untuk menjaga kondusifitas selama bulan Ramadhan walaupun hiburan malam tetap beroperasi.

    “Kedepan kami akan bersurat kepada Pemkot Surabaya tentang pandangan kami yang diharapkan bisa jadi pertimbangan. Saya kira pemerintah tidak boleh alergi dengan usulan pelaku usaha,” tutur George. [ang/aje]

  • PWI Tuban Gelar Diskusi Bersama Camat dan Kades

    PWI Tuban Gelar Diskusi Bersama Camat dan Kades

    Tuban (beritajatim.com) – PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Tuban menggelar diskusi literasi media dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2024. Acara bertempat di Pendopo Kridha Manunggal Tuban, Rabu (6/3/2024).

    Sasaran diskusi tersebut adalah Camat dan Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kabupaten Tuban.

    Duskusi ini menghadirkan narasumber yang cukup kompeten. Di antaranya, anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Totok Suryanto, Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Wakil Ketua PWI Jatim Machmud Suhermono dan Kabag SDM Polres Tuban, Kompol Elis Suendayati.

    Ketua PWI Kabupaten Tuban Suwandi mengungkapkan, diskusi ini digelar bukan tanpa alasan. Ini menindaklanjuti keluhan dari para kades serta kepala sekolah terkait maraknya oknum yang mengaku sebagai wartawan. Mereka meminta uang saat peliputan.

    “Kami sering mendapatkan informasi bahwa ada wartawan yang suka meneror dan memakai atribut LSM serta terkadang mengaku advokat. Nah, dengan diskusi ini mungkin teman-teman kades bisa membedakan dan bisa mendapatkan ilmunya bagaimana cara menangani dan melaporkan,” ucap Suwandi.

    Sehingga, menurut Suwandi, diskusi yang digelar sangat penting. Sebab sebagai bekal pengalaman bagi para kepala desa dan stakeholder yang lain agar bisa terhindar dari praktik oknum yang mengaku sebagai wartawan.

    “Maka dari itu, penting bagaimana kita bisa membedakan mana wartawan yang profesional dan tidak profesional,” paparnya.

    Ditempat yang sama, Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono menambahkan, acara diskusi ini cukup penting bagi para kades maupun stakeholder. Oleh karenanya, agar semua yang hadir dapat memanfaatkan acara ini dengan optimal.

    “Kami berharap semua tamu undangan, utamanya para Kades bisa memanfaatkan diskusi ini dengan optimal, karena pematerinya langsung dari dewan pers,” jelas Mahmud.

    Mahmud berharap peringatan HPN bisa menjadi momentum awal terutama di Kabupaten Tuban untuk menyikapi dunia pers sesuai dengan undang-undang dan seperangkat regulasi dari Dewan Pers.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana berharap kepada para Kades dan stakeholder yang hadir bisa menyebarluaskan ilmu atau pengetahuan yang sudah didapatkan dalam acara ini. “Kami harap teman-teman menyebarluaskan materi yang didapat di forum ini,” tutup Budi Wiyana. [ayu/suf]

  • Terseret Arus Air Banjir, Bocah Asal Mojokerto Ditemukan Pingsan 

    Terseret Arus Air Banjir, Bocah Asal Mojokerto Ditemukan Pingsan 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang bocah asal Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto terseret arus air banjir saat bermain bersama teman-temannya. Beruntung korban yang berinisial, MI (5) ini ditemukan dalam kondisi selamat dan hanya pingsan saja.

    Kasi Humas Polres Mojokerto, Iptu Abdul Wahib mengatakan, sekira pukul 07.30 WIB, korban bermain air di jalan samping rumahnya yang tergenang air akibat banjir. “Diduga korban tidak mengetahui jika ada selokan di samping jalan,” ungkapnya, Selasa (6/3/2024).

    Arus selokan dalam kondisi deras sehingga korban terseret arus masuk kedalam gorong-gorong dengan kedalaman -+ 10 meter. Melihat hal tersebut, temen korban berteriak meminta tolong ke warga yang ada di sekitar lokasi.

    “Warga yang ada di sekitar TKP datang dan mengevakuasi korban yang dalam kondisi pingsan. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sido Waras di Kecamatan Bangsal untuk mendapatkan pertolongan pertama, saat ini kondisi korban berangsur sehat,” jelasnya. [tin/ted]