Jenis Media: Regional

  • Belasan Ribu Ayam Mati Gara-Gara Listrik Padam, Warga Aceh Gugat PLN Rp 1,7 M

    Belasan Ribu Ayam Mati Gara-Gara Listrik Padam, Warga Aceh Gugat PLN Rp 1,7 M

    Liputan6.com, Jakarta- Seorang peternak ayam broiler di Aceh menggugat Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 1,7 miliar karena ribuan ayam pedaging miliknya mati diakibatkan pemadaman listrik. Gugatan dilayangkan ke Pengadilan Negeri (PN) Blangpidie pada Rabu (12/11/2025).

    Penggugat M. Hatta merupakan warga Desa Blang Raja, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya, yang mendirikan peternakan ayam broiler di Ujung Padang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Adapun jumlah ayam broiler yang mati menurut Hatta mencapai 19.500 ekor.

    Kepada Liputan6.com, Hatta menjelaskan bahwa belasan ribu ekor ayamnya itu mati akhir September lalu. Waktu itu, di Aceh sedang berlaku pemadaman listrik secara bergilir dan sempat terjadi byarpet.

    “Jadi pada tanggal 29 September, di siang hari jam satu siang, lebih kurang, listrik itu sudah mati padam, hidup padam, hidup padam. Ketika jam 5, entah jam 6 sore, itu baru mati total,” tutur Hatta, dihubungi Liputan6.com, Sabtu siang (15/11/2025).

    Hatta mengatakan dirinya sempat melaporkan pemadaman tersebut ke sebuah grup berisi gabungan para pebisnis lokal. Tujuannya, agar pejabat PLN setempat yang kebetulan juga berada di dalam grup tersebut tahu.

    Hatta merasa khawatir pada kondisi ayam ternaknya karena blower atau alat sirkulasi udara untuk kandang ayamnya tidak berfungsi jika arus listrik putus. Sementara, nasib ribuan ayam di dalam kandang yang sudah siap panen bergantung pada blower tersebut.

    “Sistem di dalam itu memang sangat identik dengan sistem hidup blower, siklus udara angin. Karena dia tertutup semua. Dua puluh menit blower itu enggak hidup, dia (ayam, red) akan down. Memang sangat ketergantungan dengan listrik,” jelas Hatta.

    Malam harinya, dua orang petugas PLN datang ke peternakan Hatta untuk mengecek. Kepada salah seorang petugas, Hatta sempat bertanya kapan listrik akan kembali normal karena peternakan tersebut hanya memiliki satu genset.

    “Sementara saya ayam sudah mau 30 hari, mau panen. Saya bilang kayak gitu. Mereka jawab, ‘kita doakan saja, bang. Kami tidak tahu’,” cerita Hatta.

    Listrik kembali normal dini hari menjelang subuh. Namun, jumlah voltase ternyata tidak cukup sehingga Hatta memilih untuk tetap menggunakan genset untuk mengaktifkan blower di peternakan.

    Keesokan harinya, Hatta kembali mengirimkan pesan melalui WhatsApp ke nomor yang menurutnya terkoneksi melalui fitur pengaduan PLN Mobile. Namun, dia mengaku tidak pernah mendapat jawaban kapan listrik akan kembali normal.

    Hatta waktu itu mulai merasa riskan sebab genset satu-satunya yang ada di peternakan sudah bekerja terlalu lama. Bila perlu, Hatta akan membeli genset baru untuk menjamin agar belasan ribu ekor ayamnya dapat dipanen tepat waktu, tetapi dia perlu kejelasan dari pihak PLN sampai kapan listrik padam.

    “Di jam tiga, jam 15 lebih kurang, generator itu hangus. Mesin hidup tetapi generatornya tidak bisa mengeluarkan arus listrik,” terang Hatta.

    Hatta dan para pekerja di peternakannya langsung menurunkan tenda agar kandang ayam memiliki sirkulasi. Mereka juga menyemprotkan air agar suhu badan unggas-unggas tersebut tetap terjaga.

    “Tetapi ayam enggak selamat waktu itu. Dalam 20 menit, 90 persen ayam sudah mati,” sebut Hatta.

    Menurut Hatta, dalam kondisi panik, dia sempat menghubungi petugas PLN setempat untuk meminjam genset, tetapi kata petugas yang menerima telepon dari Hatta, menjawab mereka tidak memiliki genset untuk dipinjamkan. Hatta sendiri sebenarnya tahu bahwa ayam-ayamnya saat itu sudah tidak tertolong lagi.

    “Walau ada genset pun, itu ayam enggak bisa terselamatkan. Dua puluh lima menit saja mati listrik, sudah kacau karena sistemnya, kan, pakai blower,” keluhnya.

    Sementara itu, kendaraan pengangkut yang akan menyuplai ayam-ayam tersebut ke pedagang, menurut Hatta, sedang berjalan menuju ke peternakan. Hatinya pun hancur mumur kala itu.

  • Tangis 2 Guru "Pahlawan" Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Guru di Bandara
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        15 November 2025

    Tangis 2 Guru "Pahlawan" Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Guru di Bandara Makassar 15 November 2025

    Tangis 2 Guru “Pahlawan” Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Guru di Bandara
    Editor
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Suasana haru menyelimuti area kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sabtu (15/11/2025).
    Dua guru asal Luwu Utara, Abdul Muis dan Rasnal, disambut bak pahlawan oleh ratusan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel)
    Begitu keduanya muncul di pintu kedatangan, pelukan dan tangis pecah seketika.
    Para guru berbaju seragam khas PGRI langsung merangkul Abdul Muis dan Rasnal, yang terlihat berkaca-kaca dan beberapa kali menyeka air mata.
    Keduanya tenggelam dalam pelukan sahabat-sahabat seperjuangan yang sejak pagi telah menunggu kedatangan mereka.
    Tak hanya itu, Sekretaris Umum
    PGRI Sulsel
    , Dr Abdi juga terharu melihat perjuangan keduanya dan langsung memeluk mereka.
    Sejumlah guru terlihat meneteskan air mata menyaksikan momen ini.
    Ada yang menunduk sambil terisak, ada pula yang mengangkat ponsel untuk mengabadikan detik-detik penuh kelegaan tersebut.
    Beberapa anggota PGRI juga ikut memeluk erat keduanya, sebagai simbol solidaritas setelah perjuangan panjang yang mereka lalui.
    Kedatangan Abdul Muis dan Rasnal disambut bukan hanya sebagai bentuk dukungan moral, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan keluarga besar PGRI yang sejak awal mengikuti perkembangan nasib dua guru itu.
    Momen ini menjadi gambaran nyata betapa kuatnya ikatan dan solidaritas di kalangan para pendidik.
    Suasana bandara yang biasanya riuh oleh lalu-lalang penumpang, sore itu berubah menjadi ruang penuh keharuan.
    Senyum, tangis, dan pelukan menyatu menjadi simbol kemenangan dan kelegaan bagi dua guru yang akhirnya kembali dipertemukan dengan rekan-rekan mereka.
    Hingga rombongan meninggalkan bandara, suasana haru masih tampak jelas di wajah banyak guru yang hadir.
    Hari itu menjadi penanda solidaritas PGRI yang berdiri teguh mengawal anggotanya hingga akhir.
    Rasnal dan Muis di berikan sanksi Pemutusan Tidak Dengan Hormat (PTDH).
    PTDH mereka setelah putusan Mahkamah Agung (MA) menyatakan mereka bersalah karena memungut dana sebesar Rp 20.000 dari peserta didik.
    Uang itu dipergunakan untuk membayar gaji para honorer yang tidak terbayarkan selama beberapa bulan.
    Padahal, sumbangan itu juga disepakati oleh masing-masing orang tua murid.
    Keterlambatan gaji itu sebelum Rasnal menjadi Kepal Sekolah di SMA 1 Luwu Utara.
    Rasnal adalah Kepala SMA 1 Luwu Timur dan Abdul Muis menjabat Bendahara Komite Sekolah sebelum di-PTDH.
    Lalu, Presiden Prabowo Subianto memberikan rehabilitasi terhadap dua guru asal Luwu Utara.
    Rehabilitasi hukum sendiri adalah pemulihan kedudukan, baik keadaan maupun nama baik, seperti semula.
    Rehabilitasi merupakan salah satu dari empat hak prerogatif atau hak istimewa yang dimiliki presiden.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul
    Tangis Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Anggota PGRI di Bandara Sultan Hasanuddin
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Seharian, Tebing di Padureso Kebumen Longsor Hantam Rumah Warga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 November 2025

    Hujan Seharian, Tebing di Padureso Kebumen Longsor Hantam Rumah Warga Regional 15 November 2025

    Hujan Seharian, Tebing di Padureso Kebumen Longsor Hantam Rumah Warga
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen sejak Jumat (14/11/2025) sore hingga Sabtu (15/11/2025) dini hari memicu terjadinya tanah longsor di Dukuh Kalapacung, Desa Sidototo.
    Longsor terjadi pada Sabtu (15/11/2025) pagi dan menimpa rumah milik Ngadimin (51), warga setempat.
    Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini sempat membuat panik warga sekitar. Kerugian ditaksir mencapai Rp17 juta.
    Wakapolres Kompol Faris Budiman mengatakan laporan pertama diterima dari Kepala Desa Sidototo, Sulyanto, sekitar pukul 08.15 WIB.
    Menindaklanjuti laporan tersebut, Polsek
    Padureso
    langsung mengirimkan personel untuk pengecekan dan penanganan awal.
    “Tebing setinggi enam meter dengan panjang sekitar sepuluh meter di sisi rumah korban ambrol akibat struktur tanah yang tidak mampu menahan derasnya hujan sejak sore sebelumnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa,” ujar Kompol Faris.
    Warga menyebut hujan turun tanpa henti sejak Jumat pukul 15.00 WIB hingga menjelang pagi.
    Kondisi itu membuat tebing menjadi labil dan akhirnya longsor, menghantam dinding rumah Ngadimin dan menimbulkan kepanikan.
    Petugas gabungan dari Polsek Padureso, Posramil, Pemerintah Desa Sidototo, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kebencanaan Kecamatan Padureso langsung melakukan asesmen serta pembersihan material longsor.
    “Padureso memiliki banyak tebing curam dan struktur tanah yang labil. Karena itu, tim langsung bergerak cepat agar risiko tidak semakin besar,” tambah Kompol Faris.
    Pada Sabtu siang, personel gabungan dan warga bergotong-royong membersihkan material longsor yang menutup akses di sisi rumah korban.
    Polres
    Kebumen
    juga berkoordinasi dengan BPBD untuk langkah lanjutan, termasuk pemantauan kondisi tebing serta imbauan kewaspadaan kepada warga mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi.
    “Kami mengimbau warga segera melapor apabila melihat retakan atau pergerakan tanah sekecil apa pun. Ini penting untuk mencegah dampak lanjutan,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengemudi Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka yang Tewaskan Pengendara Motor di Tulungagung
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 November 2025

    Pengemudi Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka yang Tewaskan Pengendara Motor di Tulungagung Surabaya 15 November 2025

    Pengemudi Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka yang Tewaskan Pengendara Motor di Tulungagung
    Editor
    TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
    – Satlantas Polres Tulungagung, Jawa Timur menetapkan pengemudi bus Harapan Jaya sebagai tersangka atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan satu orang di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Jumat (14/11) sore.
    Kasat Lantas Polres
    Tulungagung
    AKP Mochamad Taufik Nabila dalam rilis gelar perkara kecelakaan, Sabtu (15/11/2025) mengatakan, sopir dinilai lalai saat mendahului kendaraan hingga menyebabkan tabrakan dengan pengendara motor.
    “Akibatnya satu orang meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka ringan. Berdasarkan hasil penyelidikan, pengemudi bus kami tetapkan sebagai tersangka karena kelalaiannya,” ujar Taufik.
    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.20 WIB, ketika bus AG 7707 US yang dikemudikan Kris Wahyudi (46) berusaha menyalip sepeda motor di depannya.
    Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju truk tebu sehingga pengemudi bus membanting setir ke kiri dan menabrak sepeda motor Suzuki Shogun yang berada di lajurnya.
    Korban meninggal diidentifikasi atas nama Juliana Wati (46), warga Kaliwungu, Ngunut. Adapun Ebenhaezer Handy Akira Tjhajadi (19) mengalami luka ringan.
    Penyidik telah mengamankan barang bukti berupa satu unit bus, satu unit sepeda motor, serta SIM B II Umum milik tersangka.
    Pemeriksaan urine terhadap pengemudi menunjukkan hasil negatif narkoba.
    Polisi juga mencocokkan data perjalanan bus dengan catatan Terminal Patria Blitar yang merekam keberangkatan bus pukul 16.00 WIB menuju Magelang, atau 20 menit sebelum kecelakaan terjadi.
    Ataas kelalaian pengemudi bus yang menyebabkan korban meninggal dunia, tersangka dijerat Pasal 310 Ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman hingga enam tahun penjara.
    Taufik menegaskan, Satlantas Polres Tulungagung akan meningkatkan pengawasan terhadap angkutan umum, termasuk penindakan melalui ETLE maupun tilang manual bagi pengemudi yang membahayakan pengguna jalan.
    “Kami juga mengimbau masyarakat melaporkan jika mendapati pengemudi bus yang ugal-ugalan demi keselamatan bersama,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duduk Perkara Guru SD di Bulukumba Sulsel Minta Maaf Usai Unggah Video Sekolah Ambruk

    Duduk Perkara Guru SD di Bulukumba Sulsel Minta Maaf Usai Unggah Video Sekolah Ambruk

    Pemerintah Kabupaten Bulukumba memastikan SDN 156 Kalukubodo, yang sempat viral karena atap dan plafon salah satu ruangannya ambruk, akan masuk dalam program revitalisasi pada tahun anggaran 2026.

    Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Andi Buyung Saputra, menegaskan rencana revitalisasi itu tidak berkaitan dengan polemik video yang viral. Dia menyebut persoalan utama mengapa sekolah tersebut belum tersentuh perbaikan adalah karena tidak memenuhi syarat pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan Dasar Menengah.

    Menurut Buyung, salah satu syarat wajib agar sekolah bisa diusulkan menerima DAK adalah memiliki minimal 60 siswa. Sedangkan SDN 156 Kalukubodo hanya memiliki 55 siswa, sehingga tidak memenuhi kriteria yang ditentukan kementerian.

    “DAK itu kewenangan kementerian. Kami sudah usulkan, tapi tidak memenuhi persyaratan. Jadi bukan karena Dinas Pendidikan tidak mau perbaiki,” kata Buyung kepada Liputan6.com, Sabtu (15/11/2025).

    Buyung menjelaskan bahwa bangunan SDN 156 Kalukubodo sebenarnya telah berdiri sejak 1980-an dan hingga tahun 2025 belum pernah mendapat revitalisasi. Namun pihaknya memastikan sekolah tersebut telah masuk dalam rencana kerja tahun 2026.

    “Kami sudah masukkan dalam rencana revitalisasi. Insyaallah 2026 dikerjakan,” tegasnya.

    Selain itu, Buyung juga meluruskan informasi mengenai analisa pihak luar yang menilai Dinas Pendidikan memiliki anggaran Rp 8 miliar tetapi tidak dimanfaatkan untuk memperbaiki sekolah. Dia menegaskan analisa itu keliru karena anggaran tersebut bukan diperuntukkan bagi pembangunan fisik.

    “Terkait analisa KOPEL yang menyebut ada anggaran Rp 8 miliar di Dinas Pendidikan. Itu juga terjadi miskonsepsi. Anggaran Rp 8 miliar itu bukan untuk pembangunan fisik. Itu untuk pengadaan sarana sekolah, seperti alat permainan edukatif, buku, Chromebook, dan sarana laboratorium. Jadi sekali lagi, bukan untuk perbaikan bangunan,” jelasnya.

    Dalam kesempatan itu, Buyung turut memberikan apresiasi kepada guru yang mengunggah video kondisi bangunan sekolah sebagai bentuk kepedulian. Namun dia mengingatkan pentingnya penyampaian informasi yang sesuai dengan fakta. Dia menegaskan ruangan yang plafonnya ambruk itu tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

    “Kami apresiasi guru yang melaporkan kondisi sekolah. Hanya saja kami berharap tidak membuat narasi yang tidak sesuai fakta. Kelas yang plafonnya ambruk itu sebenarnya sudah tidak dipakai, jadi tidak benar jika disebut hampir menimpa siswa,” ucapnya.

  • Penguasa Trah Dinasti Mataram Islam Tak Hadir di Penobatan Hamangkunegoro sebagai SISKS Pakubuwono XIV

    Penguasa Trah Dinasti Mataram Islam Tak Hadir di Penobatan Hamangkunegoro sebagai SISKS Pakubuwono XIV

    Putra mahkota, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram resmi mengumumkan dirinya sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang baru, SISKS Pakubuwono XIV pada Sabtu (15/11/2025). Prosesi jumeneng dalem nata binayangkare atau kenaikan tahta menjadi raja penerus salah satu keraton dinasti Mataram di Siti Hinggil.

    Prosesi upacara tersebut diawali ketika putra bungsu mendiang SISKS Pakubuwono XII di Dalem Ageng. Upacara yang dilakukan secara tertutup itu hanya dapat disaksikan kleh para pemangku adat.

    Setelah itu kemudian KGPAA Hamangkunegiro keluar dari Prabasuyasa dengan berjalan kaki menuju Siti Hinggil dengan diiringi gamelan yang ditabuh sejumlah abdi dalem di depan Kori Kamandungan. Iring-iringan tersebut diawali dengan barisan bregada prajurit dan drumband keraton.

    Setibanya di Siti Hinggil, KGPAA Hamangkunegoro yang mengenakan busana takwa berwarna fushia dipadu dengan jarik batik motif parang barong langsung menuju Bangsal Manguntur Tangkul. Di depan keluarga besar dalem, para absu dalem dan tamu undangan, lulusan S1 Fakultas Hukum Undip itu membacakan sabda dalem di atas Watu Gilang, batu keramat yag menjadi tuuk sakral para raja Mataram meneguhkan legitimasi kepimpinan.

    Kemudian ia pun membacakan sumpah dan sabda dalem sebagai SISKS Pakubuwono XIV. “Ing Watu Gilang ini, ingsun hanetepake nggenteni kalenggahane Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boeowono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Suramarta Hadiningrat,” kata dia.

    Dengan sumpah tersebut, KGPAA Hamangkunegoro resmi menjadi Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan Pakkoe Boeowoeno Senapati ing Ngalaga Ngandurrachman Sayyidin Panatagama Kang Jumeneng Kaping XIV.

    Dalam sabdanya, SISKS Pakubuwono XIV mengikrarkan tiga janji besar, yakni menjalakan kebijakan berdasarka syariat Islam dan paugeran keraton, mendukung NKRI serta menjaga warisan adiluhunh para Raja Mataram.

    Selesai prosesi upacara di Siti Hinggil, kemudian sang raja mengikuti proses8 kirab dengan berjalan menuju Sasana Sumewa untuk naik kereta Garuda Kencana yang ditarik delapan ekor kuda.

  • Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Bareng Sungai Watch, Gelar Aksi Big Clean Up di Pesisir Muncar

    Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Bareng Sungai Watch, Gelar Aksi Big Clean Up di Pesisir Muncar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi terus menggalakkan penanganan sampah laut. Kegiatan tersebut bentuk kolaborasi bersama Sungai Watch dilakukan aksi ‘Big Clean Up’ di pesisir Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Jumat (14/11/2025).

    Community Coordinator Sungai Watch Dewi Fatmawati mengaku, aksi ini diikuti banyak elemen, mulai jajaran pemkab, ratusan relawan lingkungan, TNI-Polri, serta warga setempat. Pesisir Sampangan dipilih karena pantai tersebut kerap menerima tumpukan sampah kiriman dari sungai di dekatnya.

    “Aksi Big Clean Up ini rutin kami lakukan sebulan sekali. Aksi bersih-bersih pantai kali ini sekaligus memperingati Hari Pahlawan. Kita berharap bisa menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang ada di sekitar Muncar,” kata Dewi.

    Dari aksi itu, berbagai jenis sampah berhasil dikumpulkan, mayoritas berupa sampah rumah tangga seperti plastik, kain, styrofoam, sachet, dan beling. Dewi menjelaskan bahwa tumpukan sampah tersebut berasal dari aliran sungai yang bermuara di pesisir Sampangan.

    Di pesisir Sampangan, Sungai Watch telah tiga kali melakukan aksi Big Clean Up dan setiap kegiatan selalu menemukan tumpukan sampah baru. Aksi kali ini, sampah yang berhasil dibersihkan mencapai 2.427,97 kilogram.

    “Sampah-sampah itu kami bawa ke stasiun penyortiran kita. Kami ada tiga gudang di Giri, Rogojampi, dan Bangorejo. Sampah ini nantinya disortir, kemudian sampah yang bisa didaur ulang seperti plastik kita jadikan seperti kursi dan meja,” ujar Dewi.

    NGO (Non Government Organization) yang berbasis di Bali itu, sejak 2022 telah bekerja sama dengan dengan Pemkab Banyuwangi untuk menanggulangi sampah di sejumlah sungai dan pesisir Banyuwangi.

    Hingga saat ini, guna mencegah masuknya sampah ke laut, Sungai Watch telah memasang 67 jaring penghalang sampah (trash barrier) di sejumlah sungai yang ada di Banyuwangi.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus mendukung aksi Sungai Watch dan semua relawan yang telah membantu penanganan sampah di Banyuwangi. Ia menyebut kegiatan bersih-bersih rutin seperti ini penting untuk membangun kesadaran warga agar menjaga sungai dan pantai tetap bersih sejak dari sumbernya.

    “Persoalan sampah menjadi pekerjaan rumah bersama, namun dengan kolaborasi dan kepedulian semua pihak, kami optimistis penanganannya akan semakin membaik,” jelas Ipuk.

  • Bus Harapan Jaya Kembali Terlibat Kecelakaan Maut di Tulungagung

    Bus Harapan Jaya Kembali Terlibat Kecelakaan Maut di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah bus Harapan Jaya kembali terlibat kecelakaan maut di Tulungagung. Kecelakaan ini terjadi di Jalan Raya Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jumat (14/11/2025) sekitar pukul 15.26 WIB.

    Seorang pengendara sepeda motor tewas dalam kecelakaan ini. Korban diketahui bernama Juliana Wati (46) warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut. Polisi masih melakukan pendalaman terkait kecelakaan ini. Mereka meminta keterangan sejumlah saksi termasuk sopir bus.

    Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP M Taufik Nabila mengatakan , kecelakaan bermula saat kedua kendaraan melaju searah dari timur ke barat. Bus Harapan Jaya dikemudikan oleh Kriswahyudi (46) warga Kediri. Sedangkan korban membonceng anaknya.

    Posisi korban berada di depan bus. Saat di lokasi kejadian bus berusaha menyalip korban. Namun karena diduga kurang memperhitungkan jarak aman, korban tersenggol bodi bus sehingga oleng.

    “Dari hasil olah tempat kejadian perkara, pengemudi bus mencoba mendahului dari sisi kanan. Diduga kurang memperhitungkan jarak aman sehingga bodi bus menyenggol stang motor,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

    Akibatnya, motor oleng dan pengendara beserta penumpangnya terjatuh ke badan jalan. Korban mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara sang anak mengalami luka ringan pada kaki. Petugas yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi terhadap korban.

    “Korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr. Iskak Tulungagung. Sedangkan penumpang motor dibawa ke RS Era Medika untuk mendapatkan perawatan,” tambahnya.

    Kini sopir bus tersebut telah diamankan ke Mapolres Tulungagung bersama kendaraannya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan tersebut. Taufik mengimbau seluruh pengendara agar selalu menjaga jarak aman dan memastikan situasi benar-benar memungkinkan sebelum mendahului kendaraan lain.

    “Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Kami minta pengendara kendaraan besar lebih waspada terhadap pengguna jalan yang lebih kecil,” pungkasnya. [nm/ted]

  • Mengenal ‘Cross Island Sport Tourism’ Gebrakan Baru Pariwisata Lampung Selatan

    Mengenal ‘Cross Island Sport Tourism’ Gebrakan Baru Pariwisata Lampung Selatan

    Liputan6.com, Lampung Selatan – Pembukaan Lamsel Fest 2025 menjadi panggung lahirnya gebrakan baru pariwisata tanah air. Aksi jetski lintas Selat Sunda sejauh 30 kilometer dari Merak menuju Bakauheni, Jumat (14/11/2025), resmi menandai diperkenalkannya konsep ‘Cross Island Sport Tourism’, sebuah inovasi wisata petualangan yang digagas bersama Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pariwisata, Zita Anjani, dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

    Konsep itu dirancang untuk mengubah wajah Lampung Selatan, dari sekadar wilayah transit menjadi destinasi sport tourism dan adventure kelas nasional.

    Zita Anjani, yang memimpin langsung konvoi jetski, menyebut bahwa kerja sama erat antara pusat dan daerah menjadi kunci terwujudnya langkah besar ini.

    “Gebrakan ‘Cross Island Adventure’ ini tidak mungkin terwujud tanpa visi yang sama dan dukungan penuh dari Pemkab Lampung Selatan,” ujar Zita Anjani, Sabtu (15/11/2025).

    Dia mengaku, pemerintah pusat mendukung penuh inovasi tersebut untuk membuka peluang baru di bidang pariwisata kabupaten setempat.

    “Kami di pusat mendorong, dan Bupati Radityo Egi bersama jajarannya menyambut dengan luar biasa. Ini bukti sinergi pusat dan daerah untuk memajukan pariwisata,” tegasnya.

    Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama yang menyambut menegaskan komitmen daerah dalam pengembangan konsep sport tourism tersebut.

    “Kami bangga Lamsel mencetak sejarah di HUT ke-69 ini. Terima kasih kepada UKP Pariwisata Ibu Zita Anjani yang telah membawa gebrakan ini,” ujar Egi.

    “Ini bukti Lamsel siap naik kelas. Kami siap bersinergi menjadikan ‘Cross Island Adventure’ sebagai agenda tahunan untuk menarik wisatawan dan menggerakkan ekonomi UMKM lokal,” tambahnya.

    Rangkaian Lamsel Fest 2025 masih berlanjut hingga akhir pekan. Hari ini (15/11), panggung hiburan dimeriahkan Aldi Taher ft. Om Abidin, dan besok (16/11/2025) festival akan ditutup dengan pemecahan Rekor MURI Tari Tuping 1.500 peserta serta konser Silet Open Up ft. Diva Aurel dan Drive.

  • Sapi Jantan Ukuran Besar Terjebak di Septic Tank, Warga Desa Tunglur Kediri Panggil Damkar

    Sapi Jantan Ukuran Besar Terjebak di Septic Tank, Warga Desa Tunglur Kediri Panggil Damkar

    Kediri (beritajatim.com) – Warga Dusun Tunglur, Desa Tunglur, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri dihebohkan dengan seekor sapi jantan yang terjebak di septic tank.

    Sapi milik Nur Ali diketahui terlepas dari ikatan, kemudian keluar kandanf dan tidak sengaja terjatuh ke septic tank yang berjarak sekitar dua meter dari lokasi kandang.

    Plt Kasatpol PP Kabupaten Kediri Kaleb Untung Wicaksono menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan warga tersebut.

    “Adanya laporan dari warga untuk meminta bantuan evakuasi sapi jantan berukuran besar yang masuk ke septic tank,” katanya.

    Kemudian, lanjutnya, pihaknya menerjunkan Tim Damkar Kabupaten Kediri Pos Pare untuk langsung menuju lokasi dan petugas mulai melakukan evakuasi.

    Petugas bersama warga menggunakan tali pengikat, winch mobil rescue, serta bambu untuk mengangkat sapi dari kedalaman septic tank sekitar tiga meter. Setelah melakukan upaya penarikan secara hati-hati dan bertahap, sapi akhirnya berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat.

    “Kami bersyukur sapi dapat diselamatkan tanpa menimbulkan korban,” tutupnya. [nm/ted]