Jenis Media: Regional

  • Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara banjir di Semarang, Jawa Tengah, Kereta Api Pandalungan dan Blambangan yang berangkat dari Jember dan Banyuwangi mengalami sedikit perubahan.

    KA Pandalungan berangkat pada pukul 14.55 WIB dari stasiun Jember menuju Stasiun Gambir, Jakarta. Sementara KA Blambangan Ekspres diberangkatkan tepat pukul 19.35 WIB dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi.

    Mengurangi dampak kelambatan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 merekayasa pola operasi. “Kami menggunakan rangkaian darurat,” kata Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (14/3/2024).

    KA Pandalungan berangkat dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian 6 kereta kelas eksekutif. Dua kereta kelas eksekutif akan ditambahkan di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Dengan demikian, KA Pandalungan membawa 8 kereta kelas eksekutif sebagaimana biasanya.

    Cahyo mengatakan, dari data manifes sebanyak 86 penumpang KA Pandalungan naik dari wilayah Daop 9 diantaranya dari Stasiun Jember, Stasiun Tanggul, Stasiun Klakah dan Stasiun Probolinggo. Mereka akan melewati rute Purwokerto, Yogyakarta, dan Solo.

    Sementara itu, KA Blambangan Ekspres tak lagi memgakhiri perjalanan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. “Keberangkatan hari ini KA Blambangan Ekspres akan berakhir di Stasiun Alastua, atau satu stasiun sebelum tujuan akhir,” kata Cahyo.

    KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang dengan rangkaian satu kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi. Pergantian dan penambahan kereta kelas eksekutif akan dilakukan di Jember, sehingga berangkat dengan membawa empat kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi sebagaimana formasi semula. [wir]

  • Ratusan KK di Kabupaten Mojokerto Terima Bantuan Beras CPPD dan Sembako

    Ratusan KK di Kabupaten Mojokerto Terima Bantuan Beras CPPD dan Sembako

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ratusan KK (Kepala Keluarga) di Kabupaten Mojokerto mendapatkan bantuan. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kembali menyerahkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) kepada tiga desa yang terdampak banjir di Kecamatan Sooko. Bantuan beras CPPD diberikan kepada 321 Kepala Keluarga (KK) Desa Wringinrejo, 570 KK warga Desa Sambiroto dan 39 KK warga Desa Tempuran.

    Bantuan beras cadangan pemerintah daerah ini diberikan pasca banjir yang melanda beberapa desa di Kabupaten Mojokerto pada Rabu (6/3/2024). Penyerahan beras CPPD tersebut sekaligus dengan penyaluran bantuan sembako dari Provinsi Jawa Timur yang berisi beras, minyak goreng, mie instan, kecap, serta makanan kaleng, Kamis (14/3/2024).

    “Beras ini merupakan cadangan pangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto yang dikeluarkan kalau ada yang membutuhkan. Seperti masyarakat yang terkena bencana dan diberikan kalau sudah selesai banjirnya. Masing-masing KK akan mendapatkan 10 kg, dan tas yang hitam ini saya mintakan kepada Provinsi Jawa Timur, isinya ada beras 3 kg, mie instan 5, kecap, minyak, sarden, dan gula pasir,” ungkapnya.

    Selain itu, dalam penyerahan bantuan tersebut, bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga mengajak agar seluruh warga tetap bersyukur atas apa yang terjadi selama ini karena masyarakat masih diberikan kesehatan. Bupati menuturkan, untuk saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto telah mengupayakan pembenahan pembangunan tanggul yang jebol.

    “Saya mengajak kita semuanya agar tetap bersyukur, yang hilang hanya  harta. Alhamdulillah kita tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan. Saya juga upayakan untuk tanggulnya ini supaya bangunannya kuat sehingga nanti hal ini yang membutuhkan masyarakat semuanya terjamin keselamatannya,” pungkasnya.

    Turut mendampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto didampingi Sekretaris Dispari, Camat Sooko dengan Forkopimca Sooko, serta Kepala Desa setempat. [tin/suf]

  • Bus Mira Tabrak Penitipan Sepeda Motor di Keras Ngawi

    Bus Mira Tabrak Penitipan Sepeda Motor di Keras Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Bus Mira nopol S 7325 US menabrak bagian teras penitipan sepeda motor di Jalan Raya Ngawi-Maospati masuk Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024) pukul 19.30 WIB. Arus lalu lintas sempat tersendat karena badan bus menutup hampir 100 persen badan jalan.

    Beruntung tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian tersebut. Namun, warning lamp milik pemerintah, dan teras bagian depan banguan penitipan sepeda motor milik warga setempat rusak. Tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kejadian ini.

    Paidi, kondektur Bus Mira tersebut mengatakan, sebelum kejadian, bus yang dikemudikan oleh rekannya, yakni Siswanto (45) warga Salatiga itu berjalan dari arah Ngawi menuju arah Maospati. Searah di depannya, ada mobil berkelir merah.

    Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil merah itu berbelok ke kanan atau ke arah Kecamatan Gerih. Sang sopir pun kaget dan membanting stir. Namun, bus justru oleh dan kemudian menabrak teras penitipan motor dan berhenti setelah menabrak warning lamp.

    ‘’Untung enam penumpang tadi baik-baik saja semua. Terus sudah kami alihkan ke bus belakang kami. Untungnya bus kami tidak sampai masuk sungai, karena menabrak tiang warning lamp,’’ terang Paidi.

    Sementara itu, Suprihatin, si pemilik rumah sekaligus penitipan motor mengaku terkejut. Yang mengetahui kejadian itu pertama kali adalah anaknya. Dia sangat terkejut ketika melihat bus sudah menabrak bagian depan rumahnya.

    ‘’Untungnya, motor yang di teras sudah banyak yang diambil. Kemudian, pas kejadian tidak ada orang di depan rumah. Ini selain penitipan motor juga counter hape. Kebetulan tadi gak jualan, jadi bagian teras rumah kami sepi,’’ kata Suprihatin.

    Bus tersebut kemudian ditarik oleh truk menggunakan sling. Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP. Pun, saat ini arus lalu lintas sudah kembali lancar. Bus sudah berhasil dievakuasi. [fiq/ian]

  • Bagi-bagi Takjil, PT Tjiwi Kimia Kampanyekan Penggunaan Kertas Ramah Lingkungan

    Bagi-bagi Takjil, PT Tjiwi Kimia Kampanyekan Penggunaan Kertas Ramah Lingkungan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Di moment Ramadhan 1445 hijriah, Manajemen PT Tjiwi Kimia Tbk bagi-bagi takjil kepada karyawan dan pengguna jalan, Kamis (14/3/2024). Dalam bagi-bagi takjil tersebut, perusahaan produsen kertas yang didirikan sejak tahun 1972 ini juga mengkampanyekan penggunaan kertas ramah lingkungan.

    Ini dibuktikan dengan kemasan takjil yang dibagikan menggunakan kertas ramah lingkungan. Ribuan takjil dalam kemasan kertas ramah lingkungan tersebut dibagikan PT Tjiwi Kimia bersama serikat pekerja kepada karyawan yang pulang kerja dan pengguna jalan khususnya roda dua yang melintas.

    Ada dua titik lokasi pembagian takjil yakni di halaman pabrik yang dikhususkan kepada karyawan yang hendak pulang kerja. Sementara lokasi kedua yakni di depan PT Tjiwi Kimia Tbk di Jalan Raya Surabaya-Mojokerto, Desa Kramat Temenggung, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

    “Hari ini kita khusus, untuk kemasan takjil yang kita bagikan bersama-sama ini dengan kertas khusus yang standart food atau yang biasa disebut food grade. Jadi kertas ini sudah aman dan sudah ada sertifikat halal sehingga saat terkontaminasi dengan makanan langsung diizinkan,” ungkap Humas PT Tjiwi Kimia Tbk, Beny Haryawan.

    Selain itu, PT Tjiwi Kimia sudah melakukan penelitian terhadap kertas tersebut. Kertas tersebut mudah terurai dengan tanah sehingga tidak seperti pada kemasan makanan non kertas yakni plastik yang mengganggu lingkungan. Sehingga dalam kegiatan bagi-bagu takjil tersebut sekaligus PT Tjiwi Kimia kampanye dalam rangka melindungi bumi.

    “Kertas ini bila dibuang sewajtu-waktu dan dimanapun dengan mudah terurai dengan tanah. Semua produksi Tjiwi (PT Tjiwi Kimia) sendiri, mulai riset-nya, produksi dari Tjiwi Kimia semua. Sebetulnya sudah tiga tahun kita melakukan percobaan, ini kita sudah berani karena baru tahun ini keluar untuk halal,” ujarnya.

    Beny menjelaskan, permintaan pasar pertama justru datang dari luar negeri. Seperti negara-negara di Amerika dan Eropa. Sementara di pasar dalam negeri sendiri, lanjut Beny, masih belum mengenal tentang kemasan ramah lingkungan tersebut. Ia menduga pasar dalam negeri belum memahami fungsi dan peranannya.

    “Sekarang memang belum banyak dibanding tonase total tapi hampir 1 sampai 2 persen sudah banyak permintaan. Ini dari dua bahan pupl dan recycle paper, kekuatannya jauh lebih tinggi daripada berlapis plastik. Tentunya (harga lebih mahal), sangat mampu (pasar dalam negeri),” jelasnya.

    Menurutnya, pihaknya sudah melakukan survey terhadap pasar dalam negeri. Hasilnya, pasar dalam negeri sangat mampu namun untuk saat ini penggunaan kertas ramah lingkungan tersebut masih belum familier sehingga diperlukan kampanye sehingga pihaknya mengandeng Kemenruan Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK).

    “Yakni bagaimana mengurangi sampah sampai berbau plastik termasuk lapisan-lapisan berbau kertas. Untuk itu hari ini, untuk kemasan takjil yang kita bagikan bersama-sama ini dengan kertas khusus. Takjil ini kita bagikan kepada karyawan yang pulang kerja sehingga dalam perjalanan tidak was-was, mereka ada bekal untuk membatalkan puasa,” tuturnya.

    Bagi-bagi takjil tersebut merupakan langkah kepedulian dari Manajemen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk untuk karyawan yang menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah. Total sekitar 7.000 bingkisan takjil yang dibagikan dalam empat sesi, mulai depan pabrik dan belakang pabrik.

    “Semua akan kita bagikan bertahap, mudah-mudahan ini menjadikan suatu amal perbuatan kita dicatat yang baik. Selain dari karyawan, kami juga membagikan takjil kepada masyarakat umum yang melewati depan Tjiwi Kimia. Ini agenda pertama, rencana empat kali dalam bulan puasa kali ini,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Ini Daftar Nama Korban Perahu Tenggelam di Pamekasan

    Ini Daftar Nama Korban Perahu Tenggelam di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 5 orang ABK perahu nelayan menjadi korban perahu tenggelam dihantam ombak besar di perairan muara Tamberu Agung, Batumarmar, Pamekasan, Rabu (13/3/2024) kemarin.

    Kelima orang tersebut masing-masing Hasin (47) warga Dusun Karang Barat, Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Ian (50) warga Desa Blaban, Batumarmar, dan Mat Saleh (65) warga Desa Batubintang, Batumarmar, Pamekasan.

    Ketiga merupakan korban yang dinyatakan selamat, dari total 5 orang ABK yang berada dalam satu perahu. Mereka berhasil keluar dari ganasnya ombak yang menghantam perahu yang ditumpanginya.

    Sementara dua orang lainnya masih belum ditemukan, yakni Abduh (50), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang, serta Haji Alwi (60) warga Dusun Paddeg, Desa Tlonto Rajha, Pasean, Pamekasan.

    “Berdasar laporan, data sementara ada 5 orang ABK dalam perahu. Tiga orang berhasil selamat, dan dua orang lainnya masih kita lakukan pencarian,” kata PS Kasat Polair Polres Pamekasan, IPDA Isrok Wahyudi, Kamis (14/3/2024).

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15:30 WIB, Rabu kemarin. Perahu yang ditumpangi 5 ABK berangkat mencari ikan ke tengah laut dan menebar jaring sekitar pukul 22:30 WIB.

    “Pasca itu, pemilik perahu Hasin (47) berniat kembali dan sudah tiba di pinggir laut dan mulai mengarahkan perahu ke arah timur. Namun saat bersamaan, ombak besar dari arah barat daya mengarah arah perahu hingga membuat 5 ABK terbalik,” ungkapnya.

    Saat perahu terbalik akibat hantaman dan membalikkan perahu, Hasin teriak meminta AKB lain meninggalkan perahu. “Dari teriakan itu, hanya Ian (50) yang menjawab dengan berenang menggunakan jerigen,” ungkapnya.

    Pada saat itu, keduanya juga berupaya mencari teman ABK lainnya yang masih belum tampak, dan akhirnya keduanya menepi menuju bibir pantai. “Selang beberapa menit, Mat Saleh terhanyut dari arah timur,” imbuhnya.

    “Sementara untuk dua ABK lainnya, belum juga muncul dan belum ditemukan. Ketiganya sempat menunggu kedua teman ABK lainnya di sisi pantai,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Perahu Nelayan Pamekasan Dihantam Ombak, 2 ABK Hilang

    Perahu Nelayan Pamekasan Dihantam Ombak, 2 ABK Hilang

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebuah perahu nelayan tenggelam dihantam ombak di perairan muara Tamberu Agung, Batumarmar, Pamekasan, Rabu (13/3/2024) kemarin.

    Perahu yang memuat 5 orang ABK tersebut, dihantam ombak saat hendak kembali menuju bibir pantai pasca mencari ikan di perairan Batumarmar. Sayangnya ombak besar menghantam dan membalikkan perahu.

    “Berdasar laporan, data sementara ada 5 orang ABK dalam perahu. Tiga orang berhasil selamat, dan dua orang lainnya masih kita lakukan pencarian,” kata PS Kasat Polair Polres Pamekasan, IPDA Isrok Wahyudi, Kamis (14/3/2024).

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15:30 WIB, Rabu kemarin. Perahu yang ditumpangi 5 ABK berangkat mencari ikan ke tengah laut dan menebar jaring sekitar pukul 22:30 WIB.

    “Pasca itu, pemilik perahu Hasin (47) berniat kembali dan sudah tiba di pinggir laut dan mulai mengarahkan perahu ke arah timur. Namun saat bersamaan, ombak besar dari arah barat daya mengarah arah perahu hingga membuat 5 ABK terbalik,” ungkapnya.

    Saat perahu terbalik akibat hantaman dan membalikkan perahu, Hasin teriak meminta AKB lain meninggalkan perahu. “Dari teriakan itu, hanya Ian (50) yang menjawab dengan berenang menggunakan jerigen,” ungkapnya.

    Pada saat itu, keduanya juga berupaya mencari teman ABK lainnya yang masih belum tampak, dan akhirnya keduanya menepi menuju bibir pantai. “Selang beberapa menit, Mat Saleh terhanyut dari arah timur,” imbuhnya.

    “Sementara untuk dua ABK lainnya, belum juga muncul dan belum ditemukan. Ketiganya sempat menunggu kedua teman ABK lainnya di sisi pantai,” pungkasnya.

    Kedua korban yang belum ditemukan, masing-masing Abduh (50), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang, serta Haji Alwi (60) warga Dusun Paddeg, Desa Tlonto Rajha, Pasean, Pamekasan. [pin/kun]

  • Jadwal Imsak dan Maghrib di Surabaya Raya 15 Maret 2024

    Jadwal Imsak dan Maghrib di Surabaya Raya 15 Maret 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Simak jadwal Imsak dan Maghrib di Surabaya Raya, 4 Ramadhan 1445 Hijriyah yang bertepatan pada hari Jumat (15/3/2024).

    Kementerian Agama (Kemenag) yang bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam), telah merilis jadwal imsakiyah, termasuk untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

    Dilansir dari situs resmi Ditjen Bimas Islam Kemenag, berikut ini jadwal imsakiyah di Surabaya Raya untuk hari ini.

    Jadwal Imsakiyah Surabaya

    Imsak : 04.09 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Terbit : 05.30 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Zuhur : 11.41 WIB

    Asar : 14.50 WIB

    Maghrib : 17.45 WIB

    Isya’ : 18.54 WIB

    Jadwal Imsakiyah Sidoarjo

    Imsak : 04.09 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Terbit : 05.30 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.50 WIB

    Maghrib : 17.45 WIB

    Isya’ : 18.54 WIB

    Jadwal Imsakiyah Gresik

    Imsak : 04.09 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Terbit : 05.30 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Zuhur : 11.41 WIB

    Asar : 14.50 WIB

    Maghrib : 17.45 WIB

    Isya’ : 18.54 WIB

    Itulah jadwal imsakiyah di wilayah Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan juga Gresik. Sehingga bisa dijadikan panduan untuk umat muslim saat menjalankan puasa dan menjalankan ibadah salat fardhu. [fyi/aje]

  • Asiknya Berburu Takjil di Kampung Madinah Magetan 

    Asiknya Berburu Takjil di Kampung Madinah Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Berburu takjil di Kampung Madinah Magetan menjadi keseruan tersendiri saat Ramadhan. Lokasinya, di jalan Desa Temboro-Karas, tepatnya Desa Temboro, Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

    Jalan ini mendadak ramai saat Ramadhan. Utamanya, saat menjelang buka puasa. Di jalan sepanjang sekitar 400 meter itu, sejumlah warga dan santri pondok pesantren di desa setempat menjual jajanan untuk berbuka puasa. 

    Tak hanya jajanan khas Nusantara, ada pula sejumlah jajanan khas Timur Tengah di kawasan yang dijuluki Kampung Madinah itu. Mulai klepon, gogos, dadar gulung, risoles, lumpia, hingga kebab dan roti canai. 

    Nur Salim, salah seorang pembeli takjil pun mengamini jika takjil di Kampung Madinah memang lengkap. Ditambah, suasananya yang sudah mirip dengan Kota Madinah di Arab Saudi. Tak hanya dari cara berpakaian para warganya, namun termasuk ajaran agama yang juga kental. 

    ‘”Di Kampung Madinah ini amal agamanya benar-benar dilaksanakan dengan baik. Waktu sholat pasti sholat dulu. Dan saat bulan Ramadhan seperti ini, banyak yang berdagang di jalan desa ini,” terang warga Desa Bogem Kecamatan Sukomoro Magetan itu, Kamis (14/3/2024).

    Dia mengaku jika hendak membeli takjil untuk rombongan mengajinya di desa. Dia mengatakan, banyak pilihan takjil yang bisa dipilih. Baik yang berupa makanan berat hingga makanan ringan.  “Kalau yang khas Timur Tengah ya kebab, roti canai, nasi kebuli juga ada. Ada yang hidangan Jawa, Kalimantan juga ada,” katanya. 

    Bulan Ramadhan ini juga dimanfaatkan sejumlah santri di Temboro untuk meraup untung. Salah satunya Wulan yang menjual berbagai macam jajanan sebagai pilihan untuk hidangan berbuka puasa. 

    “Saya jual klepon, gorengan, gogos, dan beberapa jajanan lain. Harnya mulai Rp1.000 sampai Rp5.000. Lumayan untuk nambah uang saku. Ini joinan bersama teman-teman lain,” terangnya. 

    Biasanya, sejumlah pedagang takjil akan mulia buka lapak sejak pukul 15.00 WIB. Kemudian, menjelang Adzan Maghrib mereka akan segera menutup lapak sembari bersiap untuk berbuka puasa. [fiq/suf]

  • Penemuan Kerangka Diduga Kepala dan Badan saat Gali Bekas Taman di Kota Malang

    Penemuan Kerangka Diduga Kepala dan Badan saat Gali Bekas Taman di Kota Malang

    Malang (beritajatim.com) – Para pekerja bangunan saat membongkar bekas taman di sebuah ruko di Jalan Galunggung, Kota Malang menemukan kerangka diduga kepala dan badan manusia. Penemuan itu terjadi pada Rabu, (13/3/2024) kemarin.

    Salah satu pekerja bangunan Hariadi menuturkan mulanya para pekerja beraktivitas seperti biasa. Pada pukul 10.00 WIB saat menggali tanah mereka menemukan benda mencurigakan.

    Para pekerja lalu melihat benda itu ternyata tengkorak kepala di bungkus karung. Lalu, pekerja bangunan juga menemukan tengkorak lainnya diduga tulang belulang tubuh terbungkus spanduk. “Jadi awalnya teman saya gali (gundukan tanah) kemudian menemukan bungkusan spanduk sama karung,” ujar Hariadi, Kamis (14/3/2024).

    Selain kerangka, pekerja bangunan juga menemukan baju dan pakaian dalam wanita dilokasi. Tapi belum bisa dipastikan apakah satu bagian dengan penemuan tengkorak dan kerangka ini.

    Khawatir merusak TKP pekerja bangunan langsung melaporkan temuan ini ke Polisi. Petugas yang mendapatkan laporan itu langsung datang ke lokasi melakukan olah TKP.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, kerangka tersebut kini telah berada di RSSA Kota Malang. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah kerangka tersebut betul kerangka manusia atau kerangka lainnya.

    “Kita menemukan kerangka yang diduga merupakan tulang belulang manusia yang terbungkus kain banner. Saat ini posisi kerangka ada di RSSA Kota Malang. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah kerangka tersebut betul kerangka manusia bukan hewan,” ujar Danang. (luc/kun)

  • 136 Calon Jemaah Haji Pasuruan Mendapat Pendampingan

    136 Calon Jemaah Haji Pasuruan Mendapat Pendampingan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 136 calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Pasuruan mendapatkan kuota pendampingan. Hal itu menyusul penerapan kebijakan baru terkait kuota pendamping lansia, jemaah haji penyandang disabilitas, dan penggabungan mahram.

    Data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan menyebutkan, dari jumlah tersebut, 3 calon jamaah mengalami kegagalan sistem pelunasan pada tahap pertama sehingga harus mengulang prosesnya. Selain itu, terdapat 2 orang pendamping jemaah disabilitas, 8 calon jamaah yang mengajukan pendampingan lansia, dan 123 calon jamaah yang melakukan penggabungan mahram.

    Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, Syaikhul Hadi, penggabungan mahram merupakan proses penyatuan suami-istri atau anak kandung/orangtua yang terpisah waktu keberangkatannya. “Dengan penggabungan mahram, mereka dapat berangkat haji bersama,” jelas Syaikhul, Kamis (14/3/2024).

    Adapun syarat untuk penggabungan mahram antara lain memiliki hubungan keluarga yang terbukti dengan dokumen resmi seperti akta nikah (untuk suami/istri) dan akta kelahiran atau Kartu Keluarga (untuk anak/orang tua kandung/saudara kandung) yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

    Selain itu, jemaah yang akan digabung harus sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) pada tahap pertama dan terdaftar sebagai jamaah haji reguler sebelum 13 Mei 2019, serta memenuhi syarat kesehatan.

    Syaikhul menegaskan bahwa seluruh jemaah termasuk penggabungan mahram dan kategori lainnya, diberikan kesempatan untuk melunasi Bipih pada tahap kedua, yang berlangsung mulai 13 hingga 26 Maret 2024. “Bagi 136 jamaah, silakan melunasi Bipih pada tahap kedua dalam rentang waktu tersebut,” tambahnya.

    Diperkirakan, jika semua jemaah melunasi Bipih pada tahap kedua, maka jumlah total jemaah Pasuruan yang berangkat haji tahun ini mencapai 1.231 orang, termasuk 114 jamaah penggabungan mahram yang tetap melewati Kabupaten Pasuruan.

    “Tahap pertama sudah ada 1.095 jamaah yang melunasi Bipih, termasuk 11 jamaah cadangan. Dengan tambahan 136 jamaah pada tahap kedua, maka totalnya menjadi 1.231 jamaah,” paparnya. [ada/suf]