Jenis Media: Regional

  • Mercon Meledak, Tangan dan Kaki Remaja di Situbondo Terluka

    Mercon Meledak, Tangan dan Kaki Remaja di Situbondo Terluka

    Situbondo (beritajatim.com) – Remaja mengalami luka parah pada tangan dan kaki akibat ledakan mercon. Insiden ini terjadi di Pelabuhan Kalbut, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Sabtu (17/3/2024).

    Kapolsek Mangaran AKP Aryo Pandanaran menjelaskan, korban merupakan seorang remaja berusia 13 tahun asal Kampung Sokaan Utara, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran. Dia mengalami luka pada bagian telapak tangan, kaki kiri dan 2 jari (jari tengah dan jari manis).

    “Korban saat itu sudah dilarikan ke Puskesmas Mangaran oleh Regu Patroli Satpolairud dan Polsek Mangaran,” ungkap AKP Aryo, Senin (19/3/2024).

    Aryo menjelaskan mengenai kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, saat peristiwa itu terjadi korban sedang bersama 4 orang temannya menyalakan petasan.

    “Pada saat menyalakan petasan itu diketahui oleh warga sekitar dan ditegur. Karena panik korban melarikan diri sambal membawa petasan yang sudah menyala sehingga meledak saat dipegang korban,” terang Aryo.

    Pada saat dilakukan pemeriksaan di dalam rumah korban ditemukan bekas pembuatan petasan berupa bungkus kembang api, sisa kertas yang tidak di pakai dan selongsong mercon yang belum sempat terisi bahan petasan.

    “Keterangan korban ini diperkuat oleh para saksi, bahwa korban membuat sendiri petasan dengan cara mencontoh konten yang ada di Youtube ditambah bukti-bukti yang ditemukan dirumah korban. Saat ini korban sudah dirujuk ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo,” terangnya.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, satu korban seorang remaja harus mendapatkan perawatan tim medis. [rin/beq]

  • Pengendara Motor Tewas di Jalan By Pass Mojokerto

    Pengendara Motor Tewas di Jalan By Pass Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pengendara sepeda motor tewas di Jalan Raya By Pass Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Korban tewas diduga hilang kendali dan oleng ke kanan sehingga tertabrak kendaraan yang tidak diketahui identitasnya dari arah belakang.

    Kecelakaan lalu-lintas tersebut terjadi pada, Selasa (19/3/2024) sekira pukul 06.30 WIB. Sepeda motor Honda Vario nopol S 3326 NBQ yang dikendarai Imam Mahfud (58) warga Dusun Pakis Wetan RT 02 RW 02, Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini berjalan dari arah utara ke selatan.

    Korban berjalan bersamaan dengan kendaraan yang tidak diketahui identitas searah dari arah utara ke selatan dengan posisi sepeda motor Honda Vario nopol S 3326 NBQ berada didepan. Sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), secara tiba-tiba sepeda motor Honda Vario nopol S 3326 NBQ yang dikendarai korban hilang kendali dan oleng.

    Korban terjatuh dan secara bersamaan berjalan kendaraan yang tidak diketahui identitasnya dari arah belakangnya. Marena jarak sudah dekat korban tertabrak oleh kendaraan yang tidak diketahui identitasnya. Korban tewas di lokasi kejadian, sementara kendaraan yang tidak diketahui identitasnya tersebut melarikan diri.

    Petugas dari Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Setelah dilakukan identifikasi, jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto guna dilakukan visum. Sepeda motor Honda Vario nopol S 3326 NBQ diamankan sebagai barang bukti.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, Iptu J Wihandoko mengatakan, kecelakaan lalu-lintas dengan korban jiwa tersebut terjadi diduga karena kurang hati-hati atau lalainya pengendara sepeda motor Honda Vario nopol S 3326 NBQ pada saat berkendara. “Korban tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga menyebabkan terjadinya laka lantas,” tegasnya. [tin/aje]

  • Jadwal Buka Puasa Banyuwangi dan Situbondo 19 Maret 2024

    Jadwal Buka Puasa Banyuwangi dan Situbondo 19 Maret 2024

    Banyuwangi (beritajatim.com)– Momen berbuka puasa menjadi momen yang penuh antusiasme dan kebahagiaan bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Untuk menjaga semangat dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa, penting bagi umat Islam untuk mengetahui dengan pasti waktu berbuka puasa setiap harinya.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh beritajatim, berikut adalah jadwal buka puasa yang bisa dijadikan panduan untuk menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam wilayah Banyuwangi dan Situbondo.

    1. Kabupaten Banyuwangi

    Imsak : 04:02 WIB

    Subuh: 04:12 WIB

    Terbit : 05:23 WIB

    Duha : 05:51 WIB

    Zuhur : 11:34 WIB

    Asar : 14:45 WIB

    Maghrib : 17.3 WIB

    Isya’ : 18:46 WIB

    2. Kabupaten Situbondo

    Imsak : 04:03 WIB

    Subuh: 04:13 WIB

    Terbit : 05:25 WIB

    Duha : 05:52 WIB

    Zuhur : 11:35 WIB

    Asar : 14:46 WIB

    Maghrib : 17.38 WIB

    Isya’ : 18:47 WIB

    Demikianlah jadwal imsak dan buka puasa untuk Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Informasi ini dapat digunakan sebagai panduan bagi umat Islam di wilayah tersebut dalam menjalankan ibadah puasa dan sholat wajib 5 waktu. [aje]

  • Ledakan di Blitar Bukan dari Kebakaran Warung di Serut

    Ledakan di Blitar Bukan dari Kebakaran Warung di Serut

    Blitar (beritajatim.com) – Warga Kabupaten Blitar dihebohkan dengan ledakan pada Senin (18/3/2024) malam. Kerasnya bunyi ledakan tersebut terdengar hingga beberapa Kecamatan di Kabupaten Blitar seperti Selopuro, Doko, Kesamben hingga Kota Blitar.

    Banyak dari netizen yang mengkaitkan suara ledakan tersebut dengan kebakaran yang melanda sebuah warung di Selatan Bendungan Serut Blitar. Namun nyatanya, disana tidak ada ledakan seperti yang difikirkan warga.

    “Di dalam warung isinya air mineral, tidak ada bahan bakar, tidak ada gas. Elpijinya saya bawa kok,” kata Modomaeko (60), pemilik warung yang terbakar, Selasa (19/3/2024).

    Suara ledakan yang terdengar keras di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Blitar tadi malam bisa dipastikan bukan berasal dari warung milik Modomaeko (60) yang terbakar.

    Sebab, di dalam warung tidak ada bahan rawan meledak, selain itu gas elpiji yang biasa digunakan untuk memasak di warung tersebut juga aman.

    Pihak Desa Darungan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar pun juga mastikan bahwa suara ledakan yang terdengar bukan dari warung milik Modomaeko (60). Meski di dalam warung ada botol botol bensin namun jika terjadi ledakan suaranya tidak akan sekeras yang didengar warga.

    “Di dalam itu ada kompor gas ada botol-botol bensin itu mungkin kalau ada yang meledak karena botol bensinnya itu,” Kata Ismail, Kepala Dusun Besole Desa Darungan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

    Lantas dari mana suara ledakan yang menghebohkan warga Kabupaten Blitar tersebut. Apakah berasal dari petasan yang meledak.

    Hingga kini belum ada kejelasan mengenai hal ini. Pihak Polres Blitar juga belum memberikan statement soal kehebohan warga yang mendengar suara ledakan sebanyak 3 kali tersebut. [owi/beq]

  • Jadwal Buka Puasa 19 Maret 2024 di Bondowoso, Jember dan Lumajang

    Jadwal Buka Puasa 19 Maret 2024 di Bondowoso, Jember dan Lumajang

    Jember (beritajatim.com) – Bulan suci Ramadan telah tiba, mengundang umat Muslim di seluruh dunia untuk memulai ibadah dan refleksi spiritual dengan melaksanakan ibadah puasa. Seluruh umat Muslim bersiap-siap dengan semangat untuk menyambut bulan yang penuh rahmat, pengampunan, dan pahala.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh beritajatim, berikut adalah jadwal buka puasa yang bisa dijadikan panduan untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh ketaatan bagi umat Muslim di Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Lumajang.

    1. Kabupaten Bondowoso

    Imsak: 04.04 WIB (Waktu Imsak)

    Subuh: 04.14 WIB

    Terbit: 05.26 WIB

    Duha: 05.53 WIB

    Zuhur: 11.36 WIB

    Asar: 14.47 WIB

    Magrib: 17.39 WIB (Waktu Buka Puasa)

    Isya: 18.48 WIB

    2. Kabupaten Jember

    Imsak: 04.04 WIB (Waktu Imsak)

    Subuh: 04.14 WIB

    Terbit: 05.26 WIB

    Duha: 05.53 WIB

    Zuhur: 11.36 WIB

    Asar: 14.48 WIB

    Magrib: 17.40 WIB (Waktu Buka Puasa)

    Isya: 18.48 WIB

    3. Kabupatan Lumajang

    Imsak: 04.06 WIB (Waktu Imsak)

    Subuh: 04.16 WIB

    Terbit: 05.28 WIB

    Duha: 05.55 WIB

    Zuhur: 11.38 WIB

    Asar: 14.50 WIB

    Magrib: 17.41 WIB (Waktu Buka Puasa)

    Isya: 18.50 WIB

    [aje]

  • Warga Blitar Dihebohkan Suara Ledakan Keras Hingga 3 Kali

    Warga Blitar Dihebohkan Suara Ledakan Keras Hingga 3 Kali

    Blitar (beritajatim.com) – Warga Kabupaten Blitar dikagetkan dengan suara ledakan keras pada Senin (18/03/24) malam. Suara ledakan ini terdengar sebanyak 3 kali, namun ada pula warga yang mendengar 2 kali. Ledakan keras ini cukup menghebohkan warga Blitar.

    Ledakan keras ini juga terdengar di sejumlah kecamatan mulai dari Doko, Selopuro, Sutojayan, Kesamben hingga Blitar Kota. Suara ledakan yang begitu keras pun mengagetkan warga yang sedang berisitirahat usai shalat Tarawih.

    Masyarakat Kabupaten Blitar pun ramai-ramai bertanya di media sosial dari mana asal suara ledakan tersebut. Bahkan beberapa Netizen, menduga ledakan itu berasal dari petasan seperti yang terjadi di Sadeng, Ponggok Kabupaten Blitar lalu.

    “Info suara ledakan keras sebanyak 3 kali apa ya ?,” tulis Zevanya Natalia

    “Mugi-mugi mboten wonten kasus Sadeng ke 2,” kata Kongo Ella Camar.

    Radius suara ledakan ini terbilang cukup luas. Pasalnya suara ledakan tidak hanya terdengar di satu kecamatan saja, bahkan hingga ke luar daerah Kabupaten Blitar.

    “Jate ada seng bilang oksigen Mronjo enek seng bilang warung seru meledak seng benar yang mana,” kata Dwi Angga.

    “Masak ledakan gas di warung Selatan bendungan Serut kendengaran di situ, kisaran jam 12,” ungkap Umi Nasichah.

    Kuat dugaan ledakan keras yang terdengar hingga 3 kali tersebut berasal dari sebuah warung di Selatan Bandung Serut, Sutojayan Kabupaten Blitar. Pasalnya di jam yang sama memang ada sebuah warung di daerah Bandung Serut yang terbakar hebat.

    Namun hingga saat ini belum ada kepastian mengenai hal itu. Apakah benar suara ledakan itu berasal dari gas meledak dari warung yang terbakar tersebut atau bukan. [owi/aje]

  • Dampak Balap Liar Pasuruan, Patroli Intens di 3 Kawasan Rawan

    Dampak Balap Liar Pasuruan, Patroli Intens di 3 Kawasan Rawan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Akibat sering adanya balap liar, Polres Pasuruan lakukan patroli di 3 lokasi berbeda. Patroli ini dilakukan dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan, Polres Pasuruan menggelar Patroli Presisi Antisipasi 3C (Curat, Curas, Curanmor) dan Geng Motor pada Senin (18/03/24).

    Kapolres Pasuruan AKBP Teddy Chandra menjelaskan bahwa patroli ini merupakan upaya preventif untuk mengatasi aksi tawuran perang sarung antar kelompok pemuda dan geng motor yang dapat mengganggu ketenangan masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan.

    Ada tiga lokasi kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang menjadi sorotan selama patroli kali ini. Ketiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Beji, Kecamatan Pandaan, dan Kecamatan Sukorejo.

    “Patroli ini kami lakukan secara rutin di seluruh wilayah Pasuruan, termasuk di Kecamatan Beji, Kecamatan Pandaan, dan Kecamatan Sukorejo,” ujar AKBP Teddy Chandra.

    Teddy juga merinci, bahwa dari ketiga kecamatan tersebut yakni diantaranya Jl. Raya Pandaan – Bangil, Desa Baujeng, Kecamatan Beji. Lalu di Warkop atau Angkringan di Jl. Raya Pandaan Cianjur IBC, Kecamatan Pandaan.

    Sedangkan lokasi yang terakhir yakni Jl. Raya Surabaya – Malang, Desa Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo. “Harapan kami dengan patroli ini, situasi kamtibmas di Kabupaten Pasuruan, terutama di bulan suci Ramadhan ini dapat terjaga dengan baik. Masyarakat pun bisa tenang dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri,” imbuhnya.

    Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yakni Lukman Mastomo yang merupakan warga Beji mengatakan dengan adanya patroli kali ini sangat terbantu.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Polres Pasuruan yang selalu rutin melaksanakan patroli malam di bulan suci Ramadhan. Berkat patroli ini, wilayah Beji dan sekitarnya terasa aman dan terbebas dari gangguan kamtibmas,” tutur Lukman. [ada/aje]

  • Puncak Juli-Agustus, Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur

    Puncak Juli-Agustus, Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur

    Surabaya (beritajatim.com)– Pada Ramadhan di Bulan Maret saat ini Indonesia masih memasuki musim penghujan. Meski demikian pada April mendatang diprediksikan adalah musim peralihan ke musim kemarau. Sesuai prediksi musim kemarau tahun ini tergolong mundur.

    Adapun musim penghujan ini telah berlangsung sejak akhir 2023 lalu. Akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa daerah masih mengalami banjir. Beberapa kawasan di antaranya Sampang dan Bangkalan untuk kawasan Jawa Timur (Jatim) dan Semarang untuk kawasan Jawa Tengah (Jateng).

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menuturkan puncak musim kemarau diprediksikan akan datang di kisaran Juli-Agustus. Hal ini berlaku untuk sebagian besar wilayah di Indonesia.

    Dwikorita kemudian memetakan daerah yang awal musim kemarau diprediksi mundur yaitu Jatim, DIY, Jabar, Jakarta, Banten, sebagian wilayah Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.

    Melansir dari situs resmi BMKG disebutkan jika wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah, dan sebagian Papua Selatan.

    Sementara wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal yaitu sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.

    “Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 317 ZOM (45,61 persen) akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua,” terang Dwikorita. [aje]

  • Penyebab Jalan Sumberasri Blitar Rusak Parah, Banyak Truk Lebihi Tonase

    Penyebab Jalan Sumberasri Blitar Rusak Parah, Banyak Truk Lebihi Tonase

    Blitar (beritajatim.com) – Sejak puluhan tahun lamanya jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar rusak parah. Jalan penghubung antara Kediri-Blitar ini kondisinya sangat memprihatinkan. Penyebba utama kerusakan jalan ini lantaran banyak truk pasir yang mewat dengan kapasitas muatan melebihi tonase.

    Kondisi jalan Sumberasri Blitar ini selain berdebu, jalan juga berlubang cukup besar. Kondisi ini tentu membahayakan bagi pengguna jalan. Tidak jarang pengendara terjatuh akibat terperosok dalam lobang jalan tersebut.

    Usut punya usut, kerusakan jalan di Sumberasri ini diduga diakibatkan oleh banyaknya truk pasir yang melintas. Mirisnya mayoritas truk pasir ini muatannya melebihi tonase. Sehingga kondisi jalan cepat rusak dan semakin parah.

    “Disana itu kan jalur pasir sebenarnya dan hampir mayoritas kan truk pasir ya seperti itu (melebihi tonase),” kata Hamdan Zulkifli Kurniawan, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Selasa (19/03/24).

    Dari pantauan beritajatim.com jalur Sumberasri ini memang banyak dilewati oleh truk-truk pengangkut pasir. Setiap hari ada puluhan bahkan ratusan truk pasir yang melintas di jalan alternatif menuju Kediri ini.

    Kondisi tentu membuat jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok rusak parah. Saat ini bahkan jalan alternatif tersebut kondisinya benar-benar memprihatinkan, selain berlubang cukup lebar debu-debu juga beterbangan.

    Para pengendara yang lewat pun terpaksa menutup hidung mereka saat kendaraan truk-truk pasir itu lewat. Hal itu dilakukan agar debu yang beterbangan tidak terhirup ke saluran pernapasan.

    “Memang kondisinya rusak parah makanya tahun ini kami usulkan untuk perbaikan,” imbuhnya.

    Kecamatan Nglegok khususnya Sumberasri memang merupakan ladang tambang pasir. Disana banyak dijumpai tambang-tambang pasir dari skala kecil hingga yang menggunakan alat berat.

    Masyarakat sekitar Nglegok sendiri memang banyak yang bergantung dari sektor pertambangan pasir ini. Mereka ada yang bekerja sebagai penambang hingga menjadi sopir truk pengangkut pasir.

    Faktor ekonomi tentu menjadi cambuk bagi warga untuk mengabaikan segala aturan termasuk soal tonase muatan pasir. Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar sebenarnya sudah memberikan sosialisasi dan imbauan kepada truk-truk pasir tersebut.

    Namun ternyata imbauan itu tak sepenuhnya diperhatikan. Banyak dari truk-truk pasir itu yang mati KIRnya serta melebihi dimensi. Kondisi itu tentu akan berdampak pada perusakan jalan.

    “Truk-truk yang melebihi dimensi itu kan selalu mencari jalur sirip untuk menghindari operasi-operasi lalulintas,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, Agus Santosa, Kamis (03/07/23) lalu. [owi/aje]

  • Jeglongan Sumbersari Blitar, Sensasi Ngetrail di Jalur Mudik

    Jeglongan Sumbersari Blitar, Sensasi Ngetrail di Jalur Mudik

    Blitar (beritajatim.com) – Jalan raya Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar telah lama rusak parah. Sudah berpuluh-puluh tahun  jalan yang merupakan jalur alternatif mudik dari Kediri menuju Blitar itu rusak parah dan berlubang. Namun kondisi ini malah justru menjadi sensasi tersendiri bagi penggemar aktivitas pemicu adrenalin seperti ngetrail.

    Bagaimana tidak jika jalan di kawasan ini banyak muncul lubang lubang. Pantauan beritajatim, diameter lubang jalan pun cukup bervariasi mulai dari kecil hingga paling besar 3 meter. Jika hujan tiba, jalan ini pun mirip kolam ikan.

    Para pengendara yang melewati jalan ini pun dipastikan mendapatkan sensasi “Ngetrail”. Layaknya balapan motor trail, para pengendara yang hendak lewat jalan ini dituntut memiliki keahlian dan ketenangan agar tidak jatuh saat melewati jalan yang berlubang dan berkerikil dengan kondisi medan naik turun.

    “Kayak jalur motor trail ini, semua sepeda motorku bergetar semua, bisa bisa copot ini mur atau baut sepeda motorku,” Fauzan, pengendara yang melintas di jalan raya Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Blitar, Selasa (19/03/24).

    Jalur alternatif mudik Kediri-Blitar ini tergolong membahayakan. Tidak sedikit pengendara yang jatuh akibat terperosok dalam lubang maupun tergelincir oleh batur kerikil yang berserakan.

    Meski kondisinya memprihatinkan, namun jalur ini merupakan akses vital bagi masyarakat Kediri bagian timur serta Kabupaten Blitar sisi utara. Setiap hari puluhan kendaraan baik truk maupun sepeda motor melintas di jalan rusak tersebut.

    “Kok tahan ya warga dengan kondisi jalan rusak seperti ini, bahaya lo ini apalagi hujan kan jadi kubangan,” imbuhnya.

    Panjang jalan yang rusak parah ini lebih dari 1 Kilometer. Kondisi ini juga berlangsung cukup lama tanpa ada sentuhan perbaikan dari pemerintah daerah.

    “Udah lama mas ini, saya tiap hari juga lewat sini soalnya ini jalur paling cepat, bahaya ya bahaya tapi ya gimana lagi penting berhati-hati,” kata Udin, pengendara mobil boks.

    Warga dan para pengendara pun, meminta agar jalur alternatif Kediri-Blitar ini segera diperbaiki, apalagi ini menjelang arus mudik. Pasalnya ketika musim mudik lebaran tiba, okupansi kendaraan yang melintas di jalur alternatif Kediri-Blitar ini meningkat drastis.

    “Ya mohonlah agar segera diperbaiki, apalagi ini mau lebaran dan mudik jumlah kendaraan lebih banyak,” tegasnya. [owi/aje]