Jenis Media: Regional

  • BPBD: Tak Ada Korban Jiwa di Surabaya Imbas Gempa Tuban

    BPBD: Tak Ada Korban Jiwa di Surabaya Imbas Gempa Tuban

    Surabaya (beritajatim.com) – BPBD Surabaya memastikan tidak ada korban jiwa imbas gempa 6,0 di timur laut Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). Gempa sempat terasa 2 kali di Kota Surabaya.

    Sejumlah warga yang sedang bekerja utamanya di gedung tinggi seperti di Graha Pena, Apartemen Twin Tower, Apartemen Pavilion Permata serta kantor  Pelayanan Publik Siola, RSUD dr. Soetomo, dan berbagai kantor lainnya sempat heboh.

    Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa di kota Surabaya. Namun, beberapa tempat dengan jumlah pengunjung yang banyak sempat mengalami crowded lantaran berebut keluar gedung.

    “Ada beberapa tempat atau gedung pengunjungnya itu penuh sesak karena keluar menuju titik kumpul aman di luar tempat terbuka,” kata Agus Hebi.

    Hebi mengimbau kepada warga Surabaya yang bekerja pada bangunan tinggi untuk tetap waspada. Lantaran, masih ada potensi gempa susulan yang bisa berimbas ke Surabaya.

    “Karena masih ada beberapa gempa susulan, diharapkan warga yang keperluannya beraktifitas di dalam gedung tinggi dan bertingkat untuk selalu berhati-hati dan siaga,” tambahnya.

    Apabila ada kerusakan bangunan, pohon tumbang ataupun korban luka atas peristiwa tersebut, Hebi meminta masyarakat untuk segera melapor ke Command Center 112.

    “Pahami jalur evakuasi dan titik kumpul di masing-masing gedung, dan mohon tetap siaga rekan-rekan karena beberapa kali terjadi gempa susulan,” lanjutnya.

    Sementara itu, Bagus salah satu penghuni Apartemen Pavilion Permata sempat panik ketika gempa datang. Ia yang berada di lantai 7 langsung menuju tangga darurat dan turun ke bawah. Ia pun memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi di apartemen tempatnya tinggal itu.

    “Tapi ga seberapa rame tadi yang turun. Tapi kerasa banget bangunannya goyang,” tutur Bagus. [ang/beq]

  • Dampak Gempa, Sejumlah Bangunan di Pulau Bawean Gresik Rusak

    Dampak Gempa, Sejumlah Bangunan di Pulau Bawean Gresik Rusak

    Gresik (beritajatim.com) – Dampak gempa bumi magnitudi 6,0 di perairan Tuban turut menyebabkan sejumlah bangunan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik mengalami kerusakan. Beberapa bangunan seperti rumah warga maupun masjid, atapnya berjatuhan.

    Kondisi ini terjadi mengingat episentrum gempa berada di jarak 40 kilometer dari Pulau Bawean.

    Salah satu bangunan masjid yang terdampak oleh gempa yakni Masjid As Sholihin Muhammadiyah. Dinding Masjid yang berlokasi di Desa Kotakusuma, Kecamatan Sangkapura ini retak dan genteng berjatuhan.

    “Bangunan masjid yang terdampak gempa bumi itu, sudah lama tidak difungsikan untuk sholat karena sudah ada pembangunan masjid yang baru,” ujar Faiz salah satu warga Desa Kotakusuma, Jumat (22/3/2024).

    Selain bangunan masjid di Kecamatan Sangkapura, gempa bumi ini juga menyebabkan bangunan salah satu bank rusak. Termasuk jendela sekolah SMAN Sangkapura.

    Genteng salah satu rumah di Sangkapura Pulau Bawean berjatuhan akibat gempa

    Hal yang sama dialami pada beberapa toko yang menyediakan kebutuhan barang sembako. Barang-barang yang ditempatkan di etalase berjatuhan akibat gempa bumi.

    Selain di Kecamatan Sangkapura, gempa serupa juga terjadi di Kecamatan Tambak. Rumah milik warga mengalami kerusakan pada dindingnya. Tepatnya di Desa Telukjatidawang.

    “Gempa bumi ini seperti suara pesawat terbang lewat diatas rumah, gluduk-gluduk begitu bunyinya,” kata Nor Toatillah warga Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmicko Herlambang mengatakan, saat ini timnya terus melakukan monitoring terkait adanya bangunan yang melangkah kerusakan.

    “Kami saat ini sudah berkordinasi dengan forkopimcam di Sangkapura dan Tambak untuk menginventarisir bangunan yang terdampak gempa bumi. Laporan yang masuk sementara tidak ada korban jiwa,” katanya. [dny/beq]

  • Hidangan Berbuka Puasa Internasional yang Wajib Dicoba

    Hidangan Berbuka Puasa Internasional yang Wajib Dicoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Selama bulan Ramadan, umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makan dan minum hingga azan maghrib berkumandang. Saat waktu berbuka tiba yang disebut iftar, umat Muslim mulai dengan menyantap kurma dan meminum air. Berikut hidangan berbuka puasa yang wajib dicoba selama berpuasa ramadhan.

    Makan malam setelah shalat maghrib menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga dan komunitas, menikmati hidangan yang sering kali disiapkan sesuai dengan resep keluarga. Mulai dari sup lezat khas Maroko hingga semur ala Badui yang sehat, dan berbagai kudapan manis khas Indonesia, berikut adalah beberapa hidangan berbuka puasa terlezat dari berbagai belahan dunia yang dapat dicoba selama bulan Ramadan.

    1. Timur Tengah: Shorbat Adas

    Bagi banyak orang Muslim di Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan Lebanon, waktu berbuka puasa dimulai dengan menikmati semangkuk shorbat adas atau sup miju-miju, yang biasanya disajikan dengan keripik pitta. Sup ini terbuat dari lentil merah yang dimasak dengan bumbu kunyit, jinten, kayu manis, peterseli, dan lemon. Di Timur Tengah, bumbu yang digunakan bisa bervariasi tergantung pada daerahnya. Shorbat adas ini sangat kaya protein dan dapat dengan cepat membuat perut yang sedang berpuasa kenyang. Untuk menambah nilai gizi, bisa menambahkan wortel, bawang bombay, dan kentang bersama dengan lentil sebelum mencampurkan mereka ke dalam sup.

    2. Turki: Ramazan Pidesi

    Saat senja tiba, orang-orang lokal di Turki berjejer di depan took roti untuk membawa pulang Ramazan Pidesi, roti bulat yang baru saja dipanggang, yang harumnya menyelimuti jalan-jalan selama bulan suci Ramadan. Roti ini sangat istimewa di Turki dan disantap saat berbuka puasa. biasanya, roti lembut dan hangat ini disajikan dengan tambahan seperti buah zaitun, keju, mentega, dan pastirma (daging sapi kering). Proses pembuatannya melibatkan penambahan susu ke dalam adonan untuk memberikan tekstur yang lembut. Setelah adonan mengembang, campuran yogurt-telur diolesi di atasnya, dan roti dibentuk menjadi bulat dengan tangan. Permukaannya dihiasi dengan pola wajik menggunakan biji nigella dan wijen sebelum dipanggang.

    3. India dan Pakistan: Kebab Shami

    Pada malam Ramadan di India dan Pakistan, aroma harum dari shami kebab yang diolah dengan rempah-rempah seperti kapulaga mengisi udara. Di sepanjang jalan, penduduk setempat berkumpul di sekitar kios-kios untuk menyaksikan proses pembuatan camilan daging yang lezat ini. Asal-usul dari roti daging kambing yang lembut ini diyakini berasal dari kota Lucknow, India. Di sana, hidangan ini pertama kali disajikan kepada nawab (penguasa pada abad ke-18 dan ke-19) yang gigi-giginya sudah rontok dan gemar makan. Daging sapi atau domba dimasak bersama dengan chana dal atau gram Bengal, kemudian digiling dan dibumbui dengan berbagai rempah seperti bawang putih, jahe, kayu manis, merica, cengkeh, jintan, mint, ketumbar, dan cabai hijau. Kemudian, campuran daging ini dicelupkan ke dalam telur, digoreng hingga kecoklatan di luar, sementara didalamnya hampir larut. Ketika disajikan, shami kebab ini biasanya disertai dengan sambal ketumbar mint, saus tomat, dan irisan bawang bombay.

    4. Asia Selatan: Samosa

    Samosa adalah makanan favorit di Asia Selatan yang biasanya diisi dengan kentang tumbuk atau daging cincang, dan dibumbui dengan jintan, ketumbar, dan garam masala. Meskipun versi kentangnya bisa dinikmati sepanjang tahun di berbagai tempat, mulai dari jalanan di Mumbai hingga pasar di Lahore, samosa keema (daging domba cincang) sangat terkenal selama bulan Ramadan. Dikatakan berasal dari Persia, camilan yang serbaguna ini bisa digoreng atau dipanggang dan sering disajikan dengan sambal ketumbar dan sambal asam yang pedas dan manis. Selain itu, samosa juga bisa dimodifikasi dengan rasa dan isian tambahan seperti keju feta, bayam, atau daging sapi cincang.

    5. Nigeria: Moi Moi

    Moi moi adalah hidangan yang lezat dan bergizi yang sangat populer untuk berbuka puasa, dari Lagos hingga Abuja. Moi-moi adalah puding gurih dan lembut yang terbuat dari kacang-kacangan yang dihaluskan dan diisi dengan bahan kaya protein seperti telur, daging sapi, ikan, atau udang. Untuk membuatnya, kacang polong hitam atau kacang madu yang sudah dikupas digunakan, yang memberikan rasa manis dan lembut. Kacang-kacangan ini kemudian dibumbui dengan paprika Romano, scotch bonnet, bawang bombay, dan air, sebelum dicampur dengan protein yang sudah dimasak. Campuran ini dituangkan ke dalam daun pisang, wadah plastik, atau mangkuk tahan panas tertutup, dan dikukus dalam panci besar yang berisi air sampai mengeras seperti kue.

    6. Levant: Qatayef

    Di beberapa negara seperti Mesir, Yordania, Lebanon, Palestina, Suriah, dan wilayah Teluk, kue penutup favorit untuk berbuka puasa disebut qatayef. Qatayef adalah kue berbentuk bulan sabit yang sangat disukai. Awalnya, kue ini terbuat dari panekuk semolina yang hanya dimasak di satu sisi. Biasanya, panekuk tersebut diisi dengan keju seperti akkawi atau nabulsi, serta campuran kacang pistachio, hazelnut, almond, atau kenari yang sudah dihancurkan. Kemudian, panekuk dilipat menjadi dua, ditutup rapat, digoreng, dan disiram dengan sirup gula untuk memberikan cita rasa manis. Ada juga versi lain dari qatayef, di mana pancake yang sudah matang diisi dengan krim yang menggumpal.

    7. Indonesia: Kolak Pisang

    Di Indonesia, malam hari dimulai dengan kelezatan kolak, sebuah hidangan manis yang terbuat dari campuran gula aren atau gula Jawa, santan, daun pandan, dan buah-buahan. Kolak bisa dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin, dan bisa menggunakan berbagai macam buah sesuai selera. Hidangan ini sangat cocok untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Misalnya, ketika irisan pisang direbus bersama susu dan gula, disebut kolak pisang. Bisa juga menambahkan ubi jalar, singkong, nangka, atau kolang kaling untuk variasi rasa yang lebih beragam.  [aje]

  • BMKG Tuban Catat Gempa Susulan 15 Kali Berkekuatan Fluktuatif

    BMKG Tuban Catat Gempa Susulan 15 Kali Berkekuatan Fluktuatif

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban telah mencatat gempa bumi susulan terjadi 15 kali dari pukul 11.22.45 hingga pukul 13.55 WIB.

    Sebelumnya, gempa bumi tektonik mag 6,0 di laut Tuban Jawa Timur pada pukul 11.22.45 WIB dirasakan guncangan yang sangat kuat, hingga pada gempa susulan berangsur menurun skalanya.

    Kepala BMKG Tuban Zem Irianto menjelaskan, saat ini gempa susulan sudah terjadi 15 kali, namun masih fluktuatif, sehingga pihaknya masih terus memantau perkembangan gempa bumi tektonik.

    “Gempa bumi dengan Episenter terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km tidak berpotensi tsunami,” terang Zem Irianto.

    Menurutnya, gempa susulan yang bersifat fluktuatif artinya tidak tetap kekuatannya, bisa meningkat bisa semakin menurun.

    “Adanya gempa susulan terjadi karena patahan kecil-kecil untuk menuju kestabilan pergerakan sesarnya,” terang Zem.

    Ia juga menyampaikan, hasil analisis dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa, dengan mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.

    “Sedangkan, pada pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan yakni aftershock dengan M4,4,” tutup Zem.

    Sebagai informasi, 15 kali gempa susulan yang pertama gempa bumi dengan kekuatan paling tinggi pukul 11.22.45 WIB mag 6,0.

    Gempa susulan :
    1. Pukul 11.35.14 WIB dengan kekuatan mag 4,4 aftershock.
    2. Pukul 11.43.19 WIB dengan kekuatan mag 3,1.
    3. Pukul 11.45.16 WIB dengan kekuatan mag 3,0.
    4. Pukul 11.56.24 WIB dengan kekuatan mag 3,4 .
    5. Pukul 12.11.52 WIB dengan kekuatan mag 2,7.
    6. Pukul 12.31.12 WIB dengan guncangan cukup tinggi yakni mag 5,3.
    7. Pukul 12.37.11 WIB dengan kekuatan mag 3,9.
    8. Pukul 12.40.44 WIB dengan kekuatan mag 3,5.
    9. Pukul 12.44.07 WIB dengan kekuatan mag 3,0.
    10. Pukul 12.49.33 WIB dengan kekuatan mag 2,7.
    11. Pukul 13.03.52 WIB dengan kekuatan mag 3,0.
    12. Pukul 13.05.07 WIB dengan kekuatan mag 4,1.
    13. Pukul 13.06.28 WIB dengan kekuatan mag 3,6.
    14. Pukul 13.09.15WIB dengan kekuatan mag 3,0.
    15. Pukul 13.18.44 WIB dengan kekuatan mag 3,5.

    [ayu/aje]

  • BPBD Tuban Kerahkan Personel Cek Kerusakan Pasca Gempa

    BPBD Tuban Kerahkan Personel Cek Kerusakan Pasca Gempa

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mengerahkan personel untuk cek kerusakan pasca gempa magnitudo 6,0 pada Jumat (22/3/2024).

    Kalaksa BPBD Tuban Sudarmaji menyampaikan, saat mendengar ada gempa bumi, pihaknya langsung mengerahkan relawan di seluruh wilayah Tuban untuk melakukan pengecekan apakah ada kerusakan atau tidak.

    “Sejauh ini kami mendapat dua laporan namun petugas kami masih melakukan assessment, apakah benar di sana ada kerusakan,” ucap Sudarmaji.

    Dua laporan tersebut yakni di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban dan di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

    “Kalau yang di Soko kami belum bisa memastikan apakah itu akibat gempa atau memang tidak kuat, petugas kami masih melakukan pengecekan,” imbuhnya.

    Sedangkan, laporan di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan itu balai desa yang sudah lama tidak ditempati atau sudah berpindah di balai desa yang baru. Sehingga bangunan tersebut memang sudah tidak kuat terlebih ada guncangan gempa bumi.

    “Jadi pemerintah desa sudah membuat balai desa yang baru, karena bangunan itu sudah rusak,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Balai Desa Dagangan Tuban Ambruk Diguncang Gempa

    Balai Desa Dagangan Tuban Ambruk Diguncang Gempa

    Tuban (beritajatim.com) – Bangunan lama Balai Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban ambruk diguncang gempa magnitudo 6,1 pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 11.22 WIB.

    Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji telah menerima laporan tersebut. Pihaknya sudah mengerahkan personel BPBD Tuban untuk menjalankan assessment.

    “Jadi pemerintah desa sudah membuat balai desa yang baru, karena bangunan balai desa itu sudah rusak,” ucap Sudarmaji.

    Menurutnya, kondisi bangunan balai desa tersebut sudah tidak layak. Sehingga saat terjadi gempa, balai desa tersebut langsung ambruk.

    Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dari kerusakan tersebut. “Kami masih menunggu laporan lanjutan dari petugas kami yang di lapangan, mudah-mudahan tidak ada kerusakan lainnya,” tutur Sudarmaji.

    Ia juga mengimbau kepada masyarakat tolong jangan panik apabila ada gempa susulan, kemudian jangan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Serta, tolong dihindari bangunan-bangunan yang rawan atau memang yang rumahnya sebelum ada gempa sudah retak bisa dihindari.

    “Juga memastikan bahwa rumah yang dihuni ini tidak retak atau berbahaya yang ditinggali, kalau memang terjadi itu segera mengamankan diri,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Tingkatkan Layanan Kebencanaan, BPBD Jatim Resmikan Kontainer Command Center TRC

    Tingkatkan Layanan Kebencanaan, BPBD Jatim Resmikan Kontainer Command Center TRC

    Surabaya (beritajatim.com) – Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebencanaan, khususnya di pelayanan Pos Komando Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB), BPBD Jatim meresmikan Kontainer Command Center TRC-PB yang berlokasi di halaman Kantor BPBD Jatim, Jumat (22/3/2024).

    Peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti Command Center TRC-PB oleh Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.

    Turut mendampingi, Sekretaris BPBD Jatim Andhika N Sudigda, Kabid Kedaruratan dan Logistik Satriyo Nurseno, Kabid PK Bige Agus Wahjuono dan segenap jajaran dan pejabat fungsional di lingkungan BPBD Jatim.

    Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, BPBD itu harus mempunyai command center, posko jaga TRC yang bertugas menerima dan melanjutkan laporan kebencanaan selama 24 jam, dalam 7 hari.

    Selama ini, command center itu dari tenda yang belum permanen yang masih banyak kekurangannya.

    “Dengan diresmikannya kontainer Command Center ini, semoga kualitas pelayanan teman-teman TRC bisa semakin meningkat,” ujarnya.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik, Satriyo Nurseno menyampaikan, ide inovasi command center ini berasal dari Kalaksa BPBD Jatim yang menginginkan Posko TRC yang permanen dan tahan gempa.

    Karenanya, Command Center TRC ini menggunakan kontainer sebagai bahannya, karena konstruksi bangunannya merupakan konstruksi tahan gempa.

    “Selama ini, kita menggunakan tenda pengungsi. Tenda itu sebetulnya kan untuk kondisi darurat. Kalau dipakai terus menerus akhirnya gak layak,” ujarnya.

    Sementara itu, dua kontainer yang ‘disulap’ jadi Command Center TRC PB ini merupakan kontainer 40 ins yang berukuran sekitar 12 x 2,3 meter.

    Selain ruang tamu, Kontainer Command Center TRC ini juga dilengkapi ruang rapat, ruang jaga dan tempat istirahat.

    “Di lantai paling atas itu nanti ada tempat ngopi dan koordinasi. Ini sebetulnya masih dasar. Kita masih akan kembangkan lagi nanti,” ujarnya. [tok/aje]

  • Dua Kali Gempa, Jalur Kereta di Daop 8 Surabaya Dipastikan Aman

    Dua Kali Gempa, Jalur Kereta di Daop 8 Surabaya Dipastikan Aman

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua kali terjadi gempa pada Jumat (24/3/2023) pagi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memastikan jalur Kereta Api di wilayah Daop 8 tetap aman pasca gempa yang terjadi di wilayah utara Kabupaten Tuban.

    Dikatakan Manajer Humas Daops 8 Luqman Arif meski jarak Gempa cukup jauh, namun sangat terasa khususnya di wilayah Daop 8 Surabaya.

    Dipastikan operasional kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya berjalan dengan normal, setelah gempa berkekuatan 6,0 SR yang mengguncang Kab. Tuban dan sekitarnya. Hal ini dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan juga detail terkait struktur jalan rel termasuk kekuatan bangunan dalam hal ini jembatan rel KA.

    Saat terasa gempa, Pusat Pengendali Operasi KA Daop 8 Surabaya memerintahkan 17 KA di wilayah Daop 8 Surabaya saat kejadian untuk BLB (Berhenti Luar Biasa) mulai pukul 11.37 wib, untuk menunggu pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalan rel, jembatan, dan terowongan, di wilayah Daop 8 Surabaya oleh 23 UPT Jalan Rel dan 4 UPT Jembatan.

    Setelah dilakukan pemeriksaan di sepanjang 530.168 km jalur KA Daop 8 oleh petugas Jalan Rel dan Jembatan, pukul 11.59 wib, jalur KA tersebut dinyatakan aman untuk dilewati oleh KA, dan operasional KA berjalan normal kembali. “Setelah dipastikan aman, seluruh KA diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanannya,” terangnya.

    Seluruh petugas KAI selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa. Di titik-titik rawan selalu disiagakan petugas jaga yang akan terus memantau perkembangan kondisi prasarana kami.

    “Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari pusat pengendali kereta api. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA,” pungkas Luqman Arif.(way/kun)

  • Pansus DPRD Kabupaten Pasuruan: Potensi Korupsi dalam Program Kopi Kapiten

    Pansus DPRD Kabupaten Pasuruan: Potensi Korupsi dalam Program Kopi Kapiten

    Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah melakukan dua kali rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Panitia Khusus (Pansus) Kapiten DPRD Kabupaten Pasuruan mengungkapkan adanya banyak kejanggalan yang berpotensi terkait dengan tindak pidana korupsi dalam program Kopi Kapiten.

    Hal tersebut terungkap saat rapat Pansus Kapiten DPRD Kabupaten Pasuruan bersama tiga instansi di lingkup Pemkab Pasuruan pada Kamis (21/3/2024) di gedung dewan setempat.

    Ketua Pansus Kapiten DPRD Kabupaten Pasuruan, Najib Setiawan, bersama anggota pansus lainnya, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Baperida), Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Bagian Hukum Kabupaten Pasuruan, mulai dari dasar hukum hingga fasilitas yang terkait dengan program Kapiten. Mereka menyayangkan bahwa Pemkab Pasuruan secara rutin menganggarkan program tersebut tanpa dasar hukum yang jelas.

    “Dasar hukum dan regulasi apa yang mengatur program Kapiten? Mengapa Pemkab Pasuruan terus menganggarkan program ini tanpa dasar yang jelas?” tanya Najib Setiawan.

    Ia juga menyoroti bahwa program Kopi Kapiten terkesan diutamakan dibandingkan dengan program lain oleh Pemkab Pasuruan.

    “Semua fasilitas untuk program Kopi Kapiten disediakan oleh Pemkab. Namun, mengapa petani lain di Pasuruan tidak mendapatkan perhatian yang sama?” tanya Najib lagi.

    Kasiman, anggota Pansus Kapiten DPRD Kabupaten Pasuruan dari fraksi Gerindra, juga mengkritik program tersebut, menyatakan bahwa tidak ada manfaat yang diberikan kepada masyarakat khususnya bagi petani kopi, dan menganggap program ini berpotensi merugikan keuangan negara.

    “Saya rasa program ini tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Apakah program ini hanya untuk kepentingan branding semata?” ujarnya.

    Namun, Kepala Baperida Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, menegaskan bahwa regulasi program Kapiten sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 kebijakan pertanian. Ia juga menyebut bahwa program ini telah melalui kajian akademik dan riset sebelum diluncurkan.

    “Saya ingin menegaskan bahwa regulasi program Kapiten sudah sesuai dengan kebijakan yang ada. Program ini telah melalui proses kajian dan riset sebelumnya,” jelasnya.

    Program Kopi Kapiten sendiri merupakan salah satu program andalan mantan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi petani kopi di Pasuruan. Meskipun program ini mendapat kritik tajam dari beberapa pihak, Pemkab Pasuruan tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini. [ada/aje]

  • BMKG Tuban Catat 11 Kali Gempa Susulan

    BMKG Tuban Catat 11 Kali Gempa Susulan

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa susulan terjadi kembali sekitar pukul 12.33 WIB di wilayah Kabupaten Tuban, sebelumnya gempa bumi tektonik mag 6,0 di laut Tuban Jawa Timur pada pukul 11.22.45 WIB dirasakan semua masyarakat. Total ada 11 kali gempa susulan yang telah terhitung BMKG.

    Dari pantauan Beritajatim.com di kantor BMKG Tuban, gempa susulan terjadi kembali terjadi hanya sepersekian detik dan terlihat seluruh karyawan BMKG sibuk dengan layar monitornya untuk memantau gempa susulan terjadi di wilayah mana.

    Menurut Kepala BMKG Tuban Zem Irianto menyampaikan sehak awal hingga pukul 13.19 WIB tercatat sudah terjadi 11 kali gempa susulan.

    Meski begitu, kata Zem gempa bumi dengan Episenter terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah TimurLaut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km tidak berpotensi tsunami.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, masih kata Zem gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser,” imbuhnya.

    Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum terdeteksi secara pasti kerusakan kerusakan yang ada di wilayah Kabupaten Tuban. Namun, Zem menyampaikan ada laporan kerusakan gedung di wilayah Bawean Gresik Jawa Timur.

    “Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan di Tuban, mudah-mudahan tidak ada,” pungkasnya. [ayu/aje]