Jenis Media: Regional

  • Gempa di Tuban, Jember Aman

    Gempa di Tuban, Jember Aman

    Jember (beritajatim.com) – Gempa bumi di perairan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), tak berdampak di Kabupaten Jember.

    Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi gempa di perairan laut selatan Jawa.

    “Akhir-akhir ini sering terjadi gempa dari arah Pantai Selatan Jember, karena potensinya ada di Pantai Selatan,” ujar Kepala BPBD Jember Widodo Julianto, Jumat (22/3/2024).

    Selama Maret 2024, tercatat ada lima hingga enam gempa bumi yang terasa di Kabupaten Jember. Salah satunya yang berpusat di Banyuwangi sejauh 100 kilometer, dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Cukup terasa walaupun kecil,” kata Widodo.

    BPBD Jember akan mengevaluasi Desa Tanggap Bencana (Destana) di daerah selatan meningkatkan kemampuan personel.

    “Kami akan lakukan evaluasi terhadap relawan Destana, khususnya di daerah Pantai Selatan agar kemampuan mereka bisa meningkat,” kata Widodo. [wir/beq]

  • Dampak Gempa Tuban, Seluruh Mall Pakuwon Surabaya Tutup Sementara

    Dampak Gempa Tuban, Seluruh Mall Pakuwon Surabaya Tutup Sementara

    Surabaya (beritajatim.com) – Pakuwon Group menyebut seluruh mall Pakuwon di Surabaya ditutup sementara. Hal itu usai guncangan gempa ketiga kalinya kembali terjadi 6,5 Magnitudo.

    “Ya (tutup semua mall Pakuwon sementara),” kata Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi singkat melalui pesan WhatsApp.

    Sutandi mengatakan sampai saat ini pihaknya memeriksa mal belum ada terjadi kerusakan. Namun, pihaknya telah melakukan evakuasi pengunjung di dalam Mall. “Tidak (kerusakan), sementara kita evakuasi. kita tutup 1 atau 2 jam lihat sikon,” kata dia.

    Nabilah Ridwan, salah satu pengunjung merasakan langsung kepanikan saat gempa di Tunjungan Plaza. Goncangan begitu terasa hingga pengunjung berlarian dan berebut menuju lift atau eskalator untuk keluar mall. “Wah serius, tadi panik banget. Goncangannya terasa banget. Saya kira yang siang tadi sudah selesai lah kok susulannya lebih serem,” kata dia.

    Susulan gempa ini juga dirasakan kembali merasakan gempa susulan dari Wilayah perairan Tuban, Jawa Timur sebesar kekuatan 6.5 Magnitudo. Jumat (22/3/2024). Bahkan, guncangan terjadi hingga ketiga kalinya. “Gempa terjadi lagi dengan Mag:6.5 pada pukul 15:52:58 WIB Jumat (22/3/2024), Lok:5.76 LS,112.33 BT (130 km TimurLaut Tuban Jawa Timur), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami,” tulis keterangan BMKG. [kun]

  • Update Gempa Tuban Pukul 18.11 WIB: Terjadi 57 Guncangan

    Update Gempa Tuban Pukul 18.11 WIB: Terjadi 57 Guncangan

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa bumi susulan terus terjadi di wilayah Kabupaten Tuban, Jumat (22/03/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban hingga kini telah mencatat sebanyak 57 gempa susulan pukul 18.11 WIB.

    Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto mengatakan, gempa bumi tektonik dengan titik koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km pukul 11.22.45 WIB hingga 18.11 WIB masih terjadi susulan.

    “Hingga kini sebanyak 57 gempa susulannya,” ucap Zem Irianto.

    Gempa bumi yang paling dirasakan oleh masyarakat sebanyak 4 kali yakni yang pertama 6.0 SR Pukul 11.22 WIB, lalu yang kedua sebanyak 5.3 SR Pukul 12.31 dan yang paling besar 6.5 SR Pukul 15.52 hingga pukul 16.19 sebesar 5.1 SR.

    “Kalau di Tuban terasa tapi paling parah justru di luar Tuban, seperti Bawean Gresik, Surabaya dan sekitarnya,” terang Zem Irianto.

    Menurutnya, gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tuban yang hingga kini masih ada gempa susulan bersifat Fluktuatif artinya masih ada susulan dan bisa jadi tidak. Hal ini disebabkan karena patahan-patahan kecil untuk menuju kestabilan pergerakan sesarnya.

    “Dihimbau untuk masyarakat agar tidak panik, dan tetap tenang, hindari bangunan-bangunan yang retak maupun rapuh dan jaga keselamatan,” pungkasnya. [ayu/but]

  • Gempa Tuban, Kandang Ayam Milik Warga Semanding Ambruk

    Gempa Tuban, Kandang Ayam Milik Warga Semanding Ambruk

    Tuban (beritajatim.com) – Sebuah kandang ayam di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban roboh usai terkena guncangan gempa tektonik, Jumat (22/3/2024). Gempa ini episentrumnya terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km pukul 11.22.45 WIB.

    Diketahui kandang ayam tersebut milik Winarlin (60). Sebanyak 7 personel dan Kapolsek Semanding Iptu Muhammad Yusuf bersama relawan Tagana Tuban melakukan pengecekan. “Di wilayah Semanding ada satu kandang ayam yang roboh akibat gempa tadi siang,” ucapnya.

    Yusuf menambahkan, kondisi bangunan kandang ayam milik Winarlin ini sudah rapuh atau lapuk, sehingga saat terkena guncangan gempa langsung roboh. “Diperkirakan total kerugian Rp3 sampai Rp5 juta,” imbuhnya.

    Sedangkan, ayam di kandang tersebut berlarian kabur dan tidak tahu kemana. Namun, menurut Kapolsek Semanding, ayam-ayam tersebut tidak mati. “Berdasarkan keterangan beliau, ayamnya tidak ada yang mati,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau kepada masyarakat apabila ada gempa, sekiranya bangunan yang kurang kokoh silakan langsung keluar. Itu untuk menjaga keselamatan.

    Sementara itu, Winarlin mengatakan bahwa saat itu sedang di dalam rumah. Dia tidak mengetahui bahwa kandang ayam miliknya ambruk. “Saya pas di dalam rumah itu ya kerasa, ono lindu (ada gempa). Terus saya dikabari kalau kandang ayam milik saya ambruk,” tutup Winarlin. [ayu/suf]

  • Tuban Diguncang 28 Gempa Susulan

    Tuban Diguncang 28 Gempa Susulan

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa susulan terus terjadi di wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban telah mencatat sebanyak 28 gempa susulan, Jumat (22/03/2024).

    Gempa yang paling dirasakan oleh masyarakat sebanyak 3 kali. Terdiri dari gempa yang pertama 6.0 SR pukul 11.22 WIB, lalu yang kedua sebanyak 5.3 SR pukul 12.31, dan yang paling besar 6.5 SR pukul 15.52 hingga pukul 16.19 sebesar 5.1 SR.

    Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto menyampaikan bahwa gempa bumi di Tuban lebih terasa di luar wilayah Tuban. Seperti daerah Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan lain-lain.

    “Yang paling parah Bawean Gresik, disana bangunan-bangunan pada roboh,” ucap Zem Irianto.

    Pada grafik gempa bumi utama dan susulan di Bawean, Gresik, sampai pada pukul 14.30 WIB tercatat sudah 19 kali gempa susulan.

    “Kalau di Tuban cuma yang dirasakan sekali goncangannya oleh masyarakat tadi 2 kali, sama yang barusan 6,5 SR,” imbuhnya.

    Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tuban ini dengan Episenter terletak pada koordinat 5,79° LS; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km pukul 11.22.45 WIB hingga 17.06 WIB masih terjadi susulan.

    “Gempa susulan ini sifatnya fluktuatif itu tidak tetap kekuatannya, kadang terasa kadang juga tidak, karena gempa susulan terjadi sebab patahan kecil-kecil untuk menuju kestabilan pergerakan sesarnya,” tutup Zem Irianto. [ayu/but]

    Sebagai informasi, info update gempa di Tuban pukul 16.19 WIB:

    1. 6.0 SR PUKUL 11.22
    2. 4.4 SR PUKUL 11.35
    3. 3.1 SR PUKUL 11.43
    4. 3.0 SR PUKUL 11.45
    5. 3.5 SR PUKUL 11.56
    6. 2.7 SR PUKUL 12.11
    7. 5.3 SR PUKUL 12.31
    8. 3.9 SR PUKUL 12.37
    9. 3.5 SR PUKUL 12.40
    10. 3.0 SR PUKUL 12.44
    11. 2.9 SR PUKUL 12.49
    12. 3.0 SR PUKUL 13.03
    13. 4.1 SR PUKUL 13.05
    14. 3.6 SR PUKUL 13.06
    15. 3.0 SR PUKUL 13.09
    16. 3.5 SR PUKUL 13.18
    17. 3.7 SR PUKUL 13.53
    18. 3.7 SR PUKUL 14.04
    19. 3.2 SR PUKUL 14.07
    20. 3.1 SR PUKUL 14.11
    21. 3.7 SR PUKUL 15.19
    22. 3.0 SR PUKUL 15.33
    23. 6.5 SR PUKUL 15.52
    24. 4.2 SR PUKUL 16.07
    25. 4.1 SR PUKUL 16.12
    26. 4.5 SR PUKUL 16.14
    27. 4.3 SR PUKUL 16.18
    28. 5.1 SR PUKUL 16.19

     

  • Dampak Gempa Tuban, Seluruh Mall Pakuwon Surabaya Tutup Sementara

    Gempa Susulan 6,5 SR Guncang Surabaya, Pengunjung Royal Plaza Dievakuasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan pengunjung dan karyawan Royal Plaza Surabaya terpaksa dievakuasi setelah gempa susulan berkekuatan 6,5 SR mengguncang kota tersebut pada Jumat sore (24/3/2024).

    Anisa, seorang pengunjung dari Bali, mengatakan dia baru saja tiba dari bandara dan berniat untuk masuk ke Royal Plaza, namun dihalangi oleh pihak manajemen karena gempa.

    “Tadi baru dari bandara, mau ke Royal, tapi tidak boleh masuk karena gempa. Katanya harus menunggu konfirmasi sampai mall dibuka kembali,” kata Anisa Putri, 23 tahun, kepada Beritajatim.com.

    Berdasarkan pantauan, para karyawan dan pengunjung berkumpul di area titik kumpul teras Royal Plaza. Beberapa gerai, seperti Pizza Hut, A&W, dan beberapa toko optik dan baju, terlihat ditutup rapat.

    Petugas keamanan Royal Plaza dan Polsek Wonokromo terlihat berjaga di dalam dan luar mall untuk mengamankan situasi.

    Kemacetan total terjadi di area front gate A Yani akibat evakuasi ini, dan polisi terlihat mengatur lalu lintas.

    Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa telah terjadi sebanyak 15 kali sejak pukul 11.22 WIB. Gempa terbesar terjadi pada pukul 15.52 WIB dengan kekuatan 6,5 SR.

    BMKG mencatat beberapa wilayah merasakan gempa dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity) III-IV, yaitu Blora, Surabaya, Kabupaten Banjar, II-III Mojokerto, II-IIl Malang, II-IIl Lumajang, II-III Nganjuk dan II Yogyakarta. (ted)

  • Polda Jatim Umumkan 5 Bangunan Ambruk di Tuban Akibat Gempa

    Polda Jatim Umumkan 5 Bangunan Ambruk di Tuban Akibat Gempa

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) merilis update usai gempa yang terjadi di Kabupaten Tuban.

    Ada lima bangunan yang diketahui roboh. Bangunan tersebut ada di Desa Glagahsari Kecamatan Soko, 1 (Satu) Bangunan Rumah Rohboh dan tidak ada korban jiwa.

    Bangunan kedua, balai Desa Dagangan Kecamatan Parengan Roboh (balai desa tersebut merupakan balai desa lama), satu Rumah Tua yang sudah lapuk roboh di Desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan.

    Kemudian rumah HJ. Dartik Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Dinding dan keramik rumah rontok.

    Kemudian sebuah kandang ayam 5m x 5m milik Sdri. WINARLIN di Ds. Bejagung, Kec. Semanding (kerugian materil Rp. 2.500.000).

    ” Gempa yang terjadi tidak berpotensi Tsunami, dan hasil pengecekan oleh petugas polsek jajaran bersama BPBD Kabupaten Tuban tidak terdapat korban jiwa, hanya mengakibatkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan. Ini perlu diluruskan karena sudah bermunculan kabar-kabar yang tidak benar di media sosial,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto. [uci/ted]

  • Gempa Tuban Pukul 15.54 WIB Terasa Hingga Ngawi, Madiun, Magetan 

    Gempa Tuban Pukul 15.54 WIB Terasa Hingga Ngawi, Madiun, Magetan 

    Ngawi (beritajatim.com) – Wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur kembali diguncang gempa pada Jumat (22/3/2024) pukul 15.54 WIB sore. Guncangannya terasa sampai Kabupaten Ngawi, Magetan, Madiun, dan Kota Madiun. 

    Sejumlah warga sempat panik meski tidak ada kerusakan yang parah imbas guncangan tersebut. Salah seorang warga Ngawi, Ratna mengatakan, dirinya sedang di dapur untuk menyiapkan hidangan buka puasa. 

    “Tahu-tahu lampu di dapur yang menggantung itu bergerak. Saya juga kerasa ada guncangan begitu. Ternyata gempa, tapi di sini gak ada yang sampai rusak. Guncangannya gak begitu kencang,” kata Ratna. 

    Niken, salah seorang warga Magetan mengetahui jika ada guncangan gempa saat kucing kesayangannya tiba-tiba berlari seolah ketakutan. Saat melihat kucingnya takut, Niken mulai merasakan guncangan. “Cukup lama guncangannya, lebih dari 10 detik saya rasa. Tapi untungnya gak ada kerusakan atau dampak ke bangunan,” katanya. 

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengonfirmasi bahwa memang terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,5 SR  dengan episentrum 130 km timur laut Tuban Jawa Timur. Tidak berpotensi tsunami dari gempa ini. [fiq/kun] 

  • Gempa Susulan 1 Menit, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti Mendadak, Penumpang Sempat Panik

    Gempa Susulan 1 Menit, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti Mendadak, Penumpang Sempat Panik

    Surabaya (beritajatim.com) – Gempa susulan dirasakan para penumpang Kereta Api Kertajaya jurusan Jakarta – Surabaya, Jumat (24/3/2024). Hal ini berdampak pada perjalanan dimana kereta api sempat berhenti selama 10 menit di kawasan Subang, Jawa Barat.

    Menurut Wahyu Andinia, guncangan gempa di dalam kereta api memang tidak terasa seperti sebelumnya saat ia sebelum naik kereta, hanya saja para penumpang sempat panik karena harus berhenti di tengah hamparan sawah.

    Beruntungnya petugas kereta api yang bertugas memberikan keterangan jika kereta harus berhenti karena ada gempa susulan yang tengah terjadi pada pukul 15.52 wib. “Iya para penumpang sempat bingung kenapa berhenti dan memang panik ternyata petugas kereta api memberikan informasi jika ada gempa susulan,”ungkapnya.

    Lebih lanjut diakui oleh warga Gresik, Jawa Timur ini para penumpang sempat panik mengapa kereta berhenti sejenak, karena diakui ibu satu anak ini didalam kereta api tidak terasa adanya gempa susulan yang kabarnya 6,5 Skala Richter.

    “Awanya memang sempat tidak kondusif, karena kaget mungkin ya dan sekarang kereta alhamdulillah mulai berjalan kembali semoga tidak terjadi lagi,”imbuhnya.

    Sebelumnya dalam satu hari ini Kota Surabaya dilanda gempa bumi sejak siang hari. Berdasarkan data dari Menurut data dari aplikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa telah terjadi sebanyak 15 kali, sejak pukul 11.22 WIB. Namun yang terbesar pada pukul 15.52 WIB, yakni sebesar 6,5 Skala Richter (SR).

    Menurut data BMKG, beberapa wilayah dalam skala MMI, yang merasakan gempa tersebut diantaranya III-IV Blora, III-IV Surabaya, III-IV Kab. Banjar, II-III Mojokerto, II-IIl Malang, II-IIl Lumajang, II-III Nganjuk dan II Yogyakarta. (way/kun)

  • Gempa Berkali-kali, Warga Lamongan Tak Berani Masuk Rumah, Perabotan Berantakan

    Gempa Berkali-kali, Warga Lamongan Tak Berani Masuk Rumah, Perabotan Berantakan

    Lamongan (beritajatim.com) – Guncangan gempa membuat para warga Lamongan berhamburan keluar dari rumah dan tempat mereka bekerja.

    Gempa juga membuat sejumlah perabotan dan barang dagangan di toko-toko menjadi berantakan dan berserakan.

    Guncangan gempa ini merupakan susulan dari gempa Gempa Tuban M 6,1 sebelumnya. Bahkan, gempa ini sangat terasa dan terjadi berulang-ulang kali di kawasan pantura Lamongan.

    Banyak warga yang tak berani masuk ke rumahnya karena takut ada gempa lagi. Mereka juga khawatir akan keselamatan keluarga jika harus berdiam diri di dalam rumah.

    “Iya mas, kami sekeluarga keluar dari rumah, gempa terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Saya sendiri sangat takut tadi, karena pas sedang mandi, air di bak mandi tiba-tiba mulak-malek,” kata Syarifah, warga Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan Jumat (22/3/2024).

    Hal senada juga dikatakan oleh Etik, warga Kecamatan Paciran yang mengatakan banyak barang dagangan di toko-toko yang berantakan, khususnya di beberapa toserba. Menurutnya, gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB sangat terasa.

    “Guncangan sangat terasa jika dibandingkan dengan yang tadi. Ini banyak perabotan rumah warga dan barang-barang di toko yang berantakan. Warga takut, jika ada gempa susulan yang lebih besar lagi,” ungkap Etik.

    Sementara itu, saat gempa pertama kali terjadi, sejumlah pegawai di Gedung Pemkab Lamongan 7 lantai banyak yang panik dan berebut keluar, utamanya mereka yang berada di lantai paling atas.

    Guncangan yang terjadi pada pukul 11.23 WIB itu membuat mereka berlarian melewati tangga turun dan tak sabar jika harus berantrian melewati lift.

    “Kebetulan tadi saya pas di atas (Ruangan), royokan mlayu (Berebut berlarian),” cerita Linda, salah seorang pegawai Pemkab Lamongan.

    Linda juga menuturkan, banyak pegawai yang berteriak ketakutan saat merasakan gempa. Bahkan ada pula yang reflek bersembunyi di bawah meja karena saking ketakutannya.

    “Terasa banget gempanya. Ada yang nggak berani turun, takut malah jatuh katanya. Ada juga yang teriak keras.gempa, gempa, gempa,” pungkasnya.[riq/ted]