Jenis Media: Regional

  • 54 Petugas BPBD Sampang Diperiksa Pasca Banjir

    54 Petugas BPBD Sampang Diperiksa Pasca Banjir

    Sampang (beritajatim.com) – Pasca bencana banjir air hujan dan luapan sungai Kemuning 12-14 Maret 2024 kemarin. Sebanyak 54 pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Sampang, melakukan pemeriksaan kesehatan.

    Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan terdapat petugas mengalami gelaja Leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh tikus yang sering dijumpai saat banjir.

    Kepala Puskesmas Kamoning dr. Intan Retnosari selaku tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan, mengatakan, bahwa pemeriksaan kesehatan terhadap petugas BPBD wajib dilakukan agar pasca banjir kemarin tidak memakan korban.

    “Alhamdulilah kami belum menemukan adanya gejala Leptospirosis. Sehingga kami hanya memberikan vitamin kepada seluruh petugas,” terangnya, Minggu (24/3/2024).

    Intan menambahkan, 54 petugas yang diperiksa tersebut merupakan petugas yang aktif terjun ke lokasi saat banjir selama tiga hari kemarin di Sampang.

    “Mayoritas keluhan petugas adalah kelelahan, nyeri otot, sehingga kami sarankan untuk memperbanyak istirahat dan tidak begadang,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir air hujan yang terjadi selama tiga hari sejak 12 hingga 14 Maret 2024 kemarin, sedikitnya merendam 16 Desa dan 4 Kecamatan.

    “Sesuai data yang kami terima ada 16 Desa dan Kelurahan serta 4 Kecamatan yang terdampak banjir kemarin,” ujar H. Muhammad Hozin, Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sampang.[sar/aje]

     

  • Setelah 3 Hari Hilang, Bocah Prigen yang Hanyut Akhirnya Ditemukan

    Setelah 3 Hari Hilang, Bocah Prigen yang Hanyut Akhirnya Ditemukan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah 3 hari menghilang, jasad bocah bernama Nurhuda (8) berhasil ditemukan. Korban ditemukan di sungai Kadalpang, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Pandaan.

    Menurut, Kanit Reskrim Polsek Pandaan, Iptu Budi Luhur mengatakan bahwa korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB. Jasad korban ditemukan oleh seorang warga yang sedang berjalan di pinggiran sungai.

    Seketika warga tersebut menghubungi pihak keluarga dan kemudian memdatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Setelah diyakini jasad tersebut merupakan Nurhuda, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pandaan.

    “Benar, korban sudah ditemukan oleh seorang warga dan kemudian melaporkan ke Polsek Pandaan. Setelah mendapat laporan kami langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan dengan pihak tagana,” kata Budi, Minggu (24/3/2024).

    Budi juga mengatakan bahwa saat ditemukan, tubuh korban sudah dalam kondisi membusuk dan dibeberapa tubuh terdapat luka. Seperti halnya bagian perut dan kepala korban yang terdapat luka dan mengalami pembusukan.

    Setelah melakukan identifikasi dini, Polsek Pandaan dan tagana langsung membawa jasad korban di RS Pusdik Watukosek. Pihak keluarga sendiri juga tidak menginginkan untuk dilakukan otopsi dengan menandatangani surat pernyataan.

    “Korban langsung kami larikan ke RS Pusdik Watukosek dan pihak keluarga tidak menghendaki dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan. Selanjutnya jasad korban kami serahkan ke pihak keluarga untuk dilakuka pemakaman,” tutupnya.

    Diketahui sebelumnya, Nurhuda yang merupakan warga Kecamatan Prigen menghilang setelah bermain bersama temannya. Nurhuda menghilang sejak Kamis, (24/3/2024) sekitar pukul 09.00 saat mandi disungai Bulukandang. [ada/aje]

  • iPhone 14 Pro Max Milik Keluarga Pesian RS Nindhita Sampang Digondol Maling

    iPhone 14 Pro Max Milik Keluarga Pesian RS Nindhita Sampang Digondol Maling

    Sampang (beritajatim.com) – Rumah Sakit (RS) Nindhita yang berada di jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang dinilai tidak aman bagi keluarga pasien. Pasalnya, salah satu warga  mengaku kehilangan handphone saat berada di rumah sakit swasta tersebut.

    Korban pencurian bernama Siti Romlah warga Desa Taddan, Kecamatan Camplong, kehilangan hp iPhone 14 Pro Max. “Ia benar, hp saya hilang di rumah sakit itu,” ujar Romlah yang ditemui di rumahnya, Minggu (24/3/2024).

    Romlah menceritakan, kejadian pencurian berlangsug hari Kamis 21 Maret 2024 sekitar pukul 03.40 WIB, saat itu ia berada di ruang Nanas lantai dua menjaga suaminya yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut.

    Ia menduga maling masuk ke dalam ruangan karena saat itu situasi sepi ditambah Romlah dan suaminya sedang tidur pulas.

    Lanjut Romlah, sebelumnya ada seorang perawat laki-laki masuk ke kamar untuk melakukan pemeriksaan tensi darah. Setelah selesai diperiksa ia dan suaminya tidur.

    “Saat saya bangun, kaget karena melihat pintu kamar sudah terbuka dan hp saya juga hilang,” kata Romlah.

    Pasca kejadian itu, pihaknya sudah melaporankan kepada Satpam rumah sakit dan mengecek rekaman CCTV. Namun, sampai sekarang belum ada informasi dari pihak rumah sakit Nindhita.

    Sementara itu, Humas RS Nindhita Sampang, Zaini belum bisa dikonfirmasi terkait dengan kejadian tersebut. Bahkan, saat didatangi ke rumah sakit yang bersangkutan tidak masuk karena sakit.

    “Pak Zaini sakit dan dirawat di Surabaya,” singkat salah satu pegawai RS Nindhita.[sar/aje] 

  • Kecelakaan Beruntun Libatkan 2 Truk dan Bus di Magetan

    Kecelakaan Beruntun Libatkan 2 Truk dan Bus di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan terjadi di Jalan Raya Maospati – Magetan, tepatnya di pertigaan jalan masuk Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, pada Sabtu (23/3/2024) sore.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dan dilaporkan ke pihak kepolisian pada pukul 21.00 WIB.

    Kronologis kejadian bermula saat Mitsubishi Dump Truck bernopol AE 8592 NH yang dikemudikan oleh Bono (60) melaju dari arah timur ke barat. Di belakangnya, dengan cara tidak wajar (saling salip menyalip), melaju Mitsubishi Dump Truck bernopol AE 8011 UQ yang dikemudikan oleh Dwi Jan Yonasta (24).

    Di belakang kedua dump truck tersebut, melaju Bus Mulia Group bernopol N 7250 UT yang dikemudikan oleh Arianto (50).

    Sesampainya di TKP, dump truck AE 8592 NH berbelok ke kiri (selatan) dengan posisi sudah menyerong masuk ke pertigaan. Diduga, dump truck AE 8011 UQ kurang antisipasi dan menabrak bagian bak belakang kanan dump truck AE 8592 NH.

    Akibat benturan tersebut, bak belakang dump truck AE 8011 UQ kemudian menabrak bagian kabin depan kiri Bus Mulia Group N 7250 UT yang melaju di belakangnya.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 50 juta

    Petugas kepolisian yang datang ke lokasi kejadian melakukan olah TKP, menyita barang bukti, dan mencari dan meminta keterangan saksi. Kasus ini ditangani oleh Unit Gakkum Satuan Lantas Polres Magetan.

    Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara.

    “Patuhi peraturan lalu lintas dan utamakan keselamatan diri dan orang lain,” tegasnya. [fiq/aje]

  • Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Perampokan dan Pembunuhan di Malang

    Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Perampokan dan Pembunuhan di Malang

    Malang (beritajatim.com)– Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor (Polres) Malang masih memburu pelaku dugaan perampokan disertai pembunuhan di rumah adik kakak Sri Agus Iswanto (60) dan Ester Sri Purwaningsih (69) di Jalan Anggodo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Jumat (22/3/2024) malam. Pelaku yang diduga menggunakan jaket berwarna hitam berhasil kabur.

    Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah mangatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Sebanyak 12 saksi telah dimintai keterangan. Meliputi keluarga korban, mauapun tetangga korban.

    “Serta beberapa orang yang ada kaitannya. Total ada 12 orang saksi yang dimintai keterangan,” kata Gandha, Minggu (24/3/2024).

    Namun barang bukti (BB) yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban sudah diamankan. Diantaranya gagang pisau yang patah, pisau yang patah.

    Selain pisau, polisi juga mengamankan kotak handphone (HP), kemudian dua pasang sandal karet dan baju korban milik Sri Agus Iswanto korban yang meninggal dunia.

    Sebagai informasi, Sri Agus Iswanto meninggal dengan luka tusuk dibagian leher belakang. Sedangkan sang kakak, mengalami sejumlah luka di bagian wajah. Beruntung, Ester Sri Purwaningsih nyawanya masih tertolong.

    Saat ini, kondisi korban yang akrab disapa Bu Pur, dikatakan sudah berangsur-angsur pulih normal. Secara komunikasi, berbicara, pendengaran juga baik.

    Saat disinggung ada berapa orang dalam dugaan perampokan disertai pembunuhan kala itu?, dan apakah korban mengenalinya?, Gandha belum bisa berkomentar banyak tentang hal itu. Karena, lanjut Gandha, korban kondisinya masih dalam rangka perawatan.

    Jadi pemeriksaan belum bisa maksimal, masih ia dalami. Maka dari itu, ia memohon supaya mendoakan proses penyelidikan ini agar perkara bisa segera terungkap.

    “Untuk kerusakan di TKP tidak ada. Informasinya pintu terbiasa terbuka dan
    pintu tidak ada yang rusak. Barang-barang yang hilang baru HP satu buah saja, barang barang yang lain masih ada di tempat yang seperti disampaikan korban,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Polisi Grebek Pabrik Miras Rumahan Terbesar di Malang

    Polisi Grebek Pabrik Miras Rumahan Terbesar di Malang

    Malang (beritajatim.com)– Sebuah rumah produksi minuman keras (miras) ilegal di Kabupaten Malang dibongkar Kepolisian Resor Malang. Ratusan botol miras oplosan berhasil diamankan.

    Kasatresnarkoba Polres Malang AKP Aditya Permana menyatakan, pabrik miras rumahan itu berada di Jalan Dusun Krajan, Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Satu orang pelaku berinisial FA (36) berhasil diamankan dalam kasus ini.

    Pelaku diduga memproduksi miras jenis arak tanpa izin. Dalam kasus ini FA berperan sebagai pemodal dan pembuat minuman keras ilegal jenis trobas, serta sekaligus sebagai distributor.

    “Kami berhasil mengamankan seorang pria berinisial FA yang diduga keras sebagai pelaku yang memproduksi minuman keras ilegal, serta sekaligus sebagai distributor miras oplosan tersebut,” kata AKP Aditya dalam keterangannya, Minggu (24/3/2024).

    Aditya menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/3/2024). Kejadian berawal ketika pihaknya mendapatkan informasi dari warga lantaran di lokasi tersebut sering diketahui banyak pemuda yang menggelar pesta miras pada malam hari.

    Aditya menjelaskan, usai mendapatkan informasi dari warga, tim Satresnarkoba Polres Malang melakukan penyelidikan. Diketahui kemudian polisi berhasil mengidentifikasi identitas pelaku dan melakukan penggeledahan di rumahnya.

    Dari pengungkapan kasus itu, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, lima buah alat penyuling, lima drum pendingin 250 liter, satu drum filter, dua drum penampungan serta sebuah tabung gas berkapasitas 8 kg.

    Tak hanya itu, ratusan botol arak kemasan 1,5 liter serta satu jerigen besar berisi arak siap edar juga diamankan disita oleh kepolisian.

    “Pelaku dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Malang guna dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.

    Dikatakan Aditya, pelaku melakukan penyulingan miras di halaman belakang rumahnya. Ia melakukan pembuatan arak tersebut secara otodidak sehingga tidak diketahui seecara pasti kadar alkohol dalam miras yang diproduksinya.

    “Pelaku melakukan produksi minuman keras ilegal jenis arak trobas di halaman belakang rumahnya, tidak ada takaran pasti dalam produksi itu” ucapnya.

    Aditya menamnahkan, bahwa peredaran minuman keras ilegal tidak hanya berdampak pada kesehatan individu yang mengonsumsinya, tetapi juga dapat memicu terjadinya tindak pidana lainnya. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui keberadaan pabrik atau home industri minuman keras ilegal yang beroperasi di sekitar tempat tinggalnya.

    “Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku dan produsen minuman keras ilegal tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya.

    Atas kasus ini, FA telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di rutan Polres Malang. Ia akan dikenakan Pasal 204 (1) KUHP dengan hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun. [yog/aje]

  • Simpan Sabu, Tukang Parkir Asal Pasuruan Diamankan Polsek Trowulan

    Simpan Sabu, Tukang Parkir Asal Pasuruan Diamankan Polsek Trowulan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kariono warga Dusun Kluncing RT 002 RW 009, Desa Petungasri Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan diamankan anggota Polsek Trowulan. Pria 45 tahun yang berprofesi sebagai tukang parkir menyimpan narkoba jenis sabu.

    Kanit Reskrim Polsek Trowulan, Iptu Pamto Hadi Saputra mengatakan, pelaku diamankan pada Rabu (20/3/2024) sekira pukul 17.30 WIB. “Pelaku diamankan di sebuah rumah kos yang terletak di Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Minggu (23/3/2024).

    Kanit menjelaskan, pada Sabtu (16/3/2024) sekira pukul 10.00 WIB, anggota Unit Reskrim Polsek Trowulan mendapatkan Informasi dari masyarakat jika di tempat kos tersebut sering ada pesta dan transaksi narkoba. Setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung melaksanakan pemantauan dan penyelidikan.

    “Setelah dilakukan pemantauan dan penyelidikan selama 3 hari, Rabu sekira 17.30 WIB, di TKP petugas melakukan penggeledahan dan berhasil mengamankan 1 pelaku. Dari tangan pelaku didapat barang bukti berupa 3 klip poket sabu berat kotor 11,87 gram. Pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Trowulan,” katanya.

    Pelaku berserta barang bukti, lanjut Kanit, dibawa ke Polsek Trowulan guna proses dan penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku berupa tiga buah klip poket shabu dengan berat kotor 11,87 gram dalam kemasan plastik klip garis merah di dalam bekas rokok Gajah baru merah.

    “Sert satu unit sepeda motor Honda Beat nopol N 6024 TEU warna hitam dan satu buah helm merk BMC warna merah. Akibat perbuatan pelaku, pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009, tentang narkotika,” jelasnya. [tin/aje]

  • Berburu Takjil di Depan Pendopo Bangkalan

    Berburu Takjil di Depan Pendopo Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Puluhan pedagang berjualan di depan pendopo Bangkalan.  Masyarakat pun berbondong-bondong datang untuk berburu takjil sekaligus ngabuburit jelang buka puasa.

    Salah satu warga Bangkalan, Ika mengatakan, bazar takjil tersebut setiap sore ia kunjungi bersama anak-anaknya. Sebab, terdapat puluhan pedagang yang menjual menu beragam untuk berbuka puasa.

    “Setiap sore saya ke sini. Selain belanja juga untuk ngabuburit bersama anak-anak. Pilihan menunya sangat beragam jadi jalan-jalan sekalian belanja takjil,” ujarnya, Minggu (24/3/2024).

    Bazar takjil itu dimulai sejak pukul 15.00 WIB hingga menjelang magrib. Meski berdagang dalam waktu singkat, namun antusias masyarakat untuk membeli jajanan di tempat itu cukup tinggi.

    Sumiati, salah satu pedagang martabak dirinya mengaku bisa menghabiskan 50 hingga 70 martabak setiap harinya. Martabak telur tradisionalnya itu ia jual dengan harga Rp 5 ribu perbiji.

    “Alhamdulillah tiap hari mesti laku. Tidak hanya martabak telur yang selalu laku tapi juga martabak peret bihun juga laris,” imbuhnya.

    Selain Sumiati, ada juga Laila yang menjual bongko, makanan khas Arosbaya itu setiap hari laku 80 bungkus bongko dengan beragam varian.

    “Untuk harga perbungkus itu Rp 5 ribu. Alhamdulillah banyak yang suka karena memang ini enak dibuat takjil,” ungkapnya.

    Ia juga mengaku antusias masyarakat setiap tahunnya cukup tinggi. Hal itu terlihat dari padatnya pengunjung bazar tiap jelang waktu berbuka. [sar/but]

  • Pasangan Bukan Suami Istri di Bojonegoro Digerebek Warga

    Pasangan Bukan Suami Istri di Bojonegoro Digerebek Warga

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dua orang bukan suami istri asal Kabupaten Bojonegoro digrebek warga dan digiring ke kantor balai desa. Peristiwa itu berada di rumah seorang perempuan yang sudah bersuami berinisial WT asal Desa Mayangkawis Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (23/3/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa penggerebekan itu sempat viral di sejumlah grup media sosial yang sebagian besar dikelola netizen asal Bojonegoro. Dalam video yang viral itu, terlihat dua orang, perempuan dan laki-laki sedang jalan kaki dengan bergandengan tangan. Di belakangnya, sejumlah warga mengiringi.

    Video itu adalah potongan dari aksi warga yang mengarak dua orang bukan suami istri ke kantor balai desa setempat usai digerebek warga. Penggerebekan terjadi, saat warga sekitar rumah mengetahui perempuan berinisial WT yang juga suami dari IR (37) keluar rumah bersama lelaki lain.

    “Sekitar pukul 19.30 WIB, warga yang nongkrong di depan rumah WT, mengetahui bahwa perempuan yang sudah bersuami itu keluar rumah bersama laki-laki lain,” ujar Kapolsek Balen Iptu Sri Windiarto, Minggu (24/3/2024).

    Mengetahui hal itu, warga kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada IR (37) yang merupakan suami sah WT. Baru kemudian sekitar pukul 23.30 WIB, pasangan bukan suami istri itu pulang dan langsung masuk ke dalam rumah. Warga yang sudah mengintai sejak awal kemudian menunggu hingga sekitar satu jam baru kemudian digerebek.

    “Suaminya kemudian meminta agar membuka pintu, karena tidak ada jawaban kemudian pintu rumah didobrak. Di dalam ruang tamu, ada sepeda motor laki-laki tak dikenal itu dan pemiliknya di dalam kamar,” terang Kapolsek.

    Saat pintu rumah dibuka paksa, kedua orang bukan suami istri itu dalam keadaan yang perempuan sudah berada di ruang tamu dan laki-laki yang belakangan diketahui beridentitas LW (32) asal Desa Pelem Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro berada di dalam kamar. Keduanya memakai pakaian lengkap.

    Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan keduanya, warga kemudian menggiring kedua orang tersebut dengan cara jalan kaki menuju ke Kantor Balai Desa Mayangkawis. “Melihat situasi yang sekiranya akan berakibat kurang kondusif, petugas Polsek Balen membawa kedua orang tersebut ke Kantor Polsek Balen guna penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. [lus/but]

  • Gempa Gresik, 17 Ribu Warga Mengungsi,  Ribuan Rumah Rusak

    Gempa Gresik, 17 Ribu Warga Mengungsi, Ribuan Rumah Rusak

    Jakarta (beritajatim.com) – Sebanyak 17.644 jiwa terdampak gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Kabupaten Gresik, Jawa Timur sejak Jumat (22/3) lalu. Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Abdul Muhari menjelaskan, total jumlah pengungsi yang terdapat di Kabupaten Gresik yang berhasil didata oleh BPBD Provinsi Jawa Timur hingga Minggu (24/3) pukul 12.00 WIB yaitu untuk pengungsi anak sebanyak 6.277 jiwa, dewasa sebanyak 8.833 jiwa dan pengungsi lansia sebanyak 2.534 jiwa.

    “Akan tetapi, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma karena masih ada gempa susulan, dan adanya isu tsunami dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Muhari.

    Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, tercatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 238 kali, dengan lokasi 132 kilometer Timur Laut Tuban. Menyikapi hal tersebut, BPBD Kabupaten Gresik telah mendirikan posko penanganan darurat gempa bumi, yang berlokasi Desa Dekatagung, Desa Lebak dan di pendopo Kantor Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Sementara itu, lanjut Muhari, hasil kaji cepat BPBD Provinsi Jawa Timur juga menghimpun total jumlah dampak kerusakan akibat gempa yang dirasakan dampaknya hingga ke Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Tuban, di antaranya total rumah rusak ringan sebanyak 2.654 unit, rumah rusak sedang 1.177 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 779 unit.

    Selain itu gempa juga menyebabkan rusaknya sekolah sebanyak 78 unit, rumah sakit 5 unit, tempat ibadah 156 unit, dan gedung 8 unit. Guna melakukan upaya penanganan darurat di lapangan.

    “BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan koordinasi dan mengirimkan bantuan untuk warga terdampak berupa peralatan dan permakanan,” kata Muhari. [hen/but]