Jenis Media: Regional

  • Penerima Kusuka di Bangkalan Belum Merata

    Penerima Kusuka di Bangkalan Belum Merata

    Bangkalan (beritajatim.com) – Penerima Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka) di Kabupaten Bangkalan hingga kini belum merata. Anggota DPRD setempat mendesak dinas terkait agar memberikan pemerataan program bantuan tersebut.

    Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Abdul Aziz mengatakan, adanya program itu cukup membantu para nelayan.Terlebih, kartu Kusuka ini bisa dijadikan syarat untuk mendapatkan bantuan lain dari Pemerintah Daerah (Pemda) ataupun Pemerintah Provinsi (Pemprov).

    “Sampai sekarang bantuan itu belum merata maka kita agendakan untuk memanggil dinas terkait,” terangnya, Jumat (29/3/2024).

    Pihaknya juga meminta Dinas Perikanan dan Kelautan Bangkalan berkoordinasi dengan para penyuluh perikanan agar pengajuan kartu Kusuka lebih merata.

    Sementara itu, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Ahli Muda Diskan Bangkalan, Edy Wijono mengaku telah melakukan pengajuan penambahan penerima bantuan setiap tahun. Pengajuan itu dilakukan oleh penyuluh perikanan.

    “Kami sudah lakukan pendataan setiap tahun dan nantinya data itu digunakan untuk mengajukan bantuan,” imbuhnya.

    Edy belum bisa memastikan jumlah nelayan yang diajukan mendapatkan Kusuka. Namun, kemungkinan hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 2.000 nelayan.

    “Jumlahnya kurang lebih sama dengan tahun lalu sekitar 2 ribuan penerima,” tandasnya. [sar/but]

  • Ribuan Ikan Mati di Pelabuhan Jangkar Situbondo

    Ribuan Ikan Mati di Pelabuhan Jangkar Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) – Fenomena ikan mati tampak di Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Keberadaan ikan mati ini mencuat setelah sejumlah foto dan video viral beredar di media sosial.

    Salah satu ikan yang tampak mati dan menepi di pantai tersebut yakni ikan pelagis kecil. Ikan ini kerap melakukan migrasi dengan jumlah besar. Kelompoknya, di antaranya ikan layang, teri, kembung, dan lainnya.

    Hari Jumat (29/3/2024), ikan pelagis kecil yang sedang berenang kepinggir pantai kemudian mati di tepi pantai tepatnya di pasir pinggiran sekitar Pantai wilayah Kecamatan Jangkar menjadi tontonan masyarakat.

    “Fenomena adanya ikan pelagis kecil berenang ketepi pantai dan banyak ditemukan mati di pasir pinggir laut menjadi perbincangan warga,” ungkap Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa, Jumat (29/3/2024).

    AKP Gede meninjau langsung keberadaan ikan tersebut. Sehingga, ada kesimpulan awal penyebab matinya ribuan ikan itu oleh banyak faktor.

    Di antaranya, karena suhu air laut, arus air laut dan juga angin kencang. Pasalnya, di daerah sisi timur Pelabuhan Jangkar itu sempat terjadi angin puting beliung.

    “Dapat dimungkinkan angin puting beliung tersebut yang menjadi penyebab ikan pelagis kecil banyak yang mati dipinggiran pantai namun masih belum dapat dipastikan,” ungkapnya.

    Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa mengimbau warga pesisir dan nelayan agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem ini. Pihaknya meminta tetap waspada dan tetap utamakan keselamatan diri masing-masing.

    “Karena cuaca masih tidak menentu, diharapkan membawa alat keselamatan dan alat komunikasi untuk keamanan saat bekerja mencari ikan,” pungkasnya. [rin/but]

  • Mudik Lebaran, 50 Ruas Jalan di Blitar Diperbaiki

    Mudik Lebaran, 50 Ruas Jalan di Blitar Diperbaiki

    Blitar (beritajatim.com) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terus melakukan perbaikan terhadap jalan berlubang jelang mudik lebaran ini. Total ada 50 ruas jalan yang dilakukan perbaikan oleh Dinas PUPR Kabupaten Blitar.

    Kegiatan pemeliharaan 50 ruas jalan ini sudah dikerjakan sejak bulan Februari lalu. Mayoritas jalan yang dilakukan perbaikan ini adalah jalur alternatif untuk mudik lebaran.

    Beberapa jalan yang telah dilakukan perbaikan diantaranya, ruas Siraman sampai Batas Kota, Kawedusan Bacem Batas Kediri, Bendo – Maron, Semen Krisik Batas Malang, Nglegok Penataran, Dayu Nglegok, Kademangan – Tambakrejo, Panggungrejo Pantai Serang, Kademangan Darungan Sutojayan dan masih beberapa ruas sedang dalam pengerjaan.

    ”Demi kelancaran arus mudik serta mobilitas hari raya. Selain itu juga menangani ruas jalur alternatif lainnya. Pelaksanaan perbaikan dilakukan oleh unit reaksi cepat (URC) jalan. Sifatnya tambal sulam dengan menggunakan material cadangan dan juga lapen,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Hamdan Zulfikri Kurniawan, Jumat (29/03/24).

    Perbaikan jalan rusak ini dilakukan demi memperlancar arus mudik lebaran tahun 2024. Selain itu diharapkan dengan adanya perbaikan jalan ini angka kecelakaan juga bisa berkurang.

    ”Target sebelum hari raya menangani ruas jalur protokol, jalur mudik dan jalur- jalur arah wisata, yang kita kebut sejak Februari,” ujarnya.

    Selah satu jalan yang dilakukan perbaikan adalah ruas Bangsri-Gledug, Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Disana Dinas PUPR melakukan perbaikan jalan dengan menggunakan lapen.

    ”Tim URC kita kan ada lapen dan coldmix, dengan menggunakan teknik lapen lebih kuat dan dilapisi aspal.Selain itu pemeliharaan pada jalan berlubang pada ruas Bangsri – Gleduk, apabila menggunakan coldmix gak nutut kalo ruas itu,” jelasnya.

    Dinas PUPR Kabupaten Blitar juga berharap masyarakat untuk bersabar, untuk ruas jalan kabupaten yang belum tercover URC. Nantinya juga akan dilakukan pemeliharaan.

    ”Mohon doa restu, dan bersabar supaya semua pekerjaan di PUPR ini bisa berjalan dengan lancar.

    Dan semua pekerjaan di PUPR ini bisa berjalan dengan lancar dan berjalan baik sebelum hari raya maupun setelah hari raya. Agar semuanya bisa segera dinikmati masyarakat Kabupaten Blitar,” pungkasnya.

    Sementara itu, salah satu pengendara, Alam, 26, asal Kediri mengaku sering melintasi ruas jalan di Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok untuk bekerja. Dirinya pun mengapresiasi terkait perbaikan jalan berlubang oleh DPUPR Kabupaten Blitar.

    “Ya bagus ada perbaikan. Semoga jalannya awet. Semoga tidak ada lagi truk pengangkut material yang melintas karena membuat jalan cepat rusak,” ujar Alam. [owi/but]

  • Laka Lantas di Pacitan, 1 Orang Meninggal Dunia

    Laka Lantas di Pacitan, 1 Orang Meninggal Dunia

    Pacitan (beritajatim.com) – Peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang menyebabkan korban jiwa terjadi di Kabupaten Pacitan. Tepatnya di jalur lintas selatan (JLS) Dusun Janti Desa Purwosari Kecamatan Kebonagung. Laka lantas ini, melibatkan 2 pengendara sepeda motor.

    “Benar, telah terjadi laka lantas yang menyebabkan 1 korban jiwa. Kejadian itu melibatkan 2 kendaraan roda dua,” kata Kasat Lantas Polres Pacitan, AKP Nur Rosid, Jumat (29/03/2024).

    Menurut informasi yang dihimpun oleh beritajatim.com, kejadian laka lantas antara 2 sepeda motor itu terjadi pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB. Sepeda motor yang terlibat yakni Honda Supra dengan nomor polisi AE 2165 YU, yang dikendarai oleh Jarwanto (60), warga Desa Wonokarto Kecamatan Ngadirojo Pacitan. Sementara kendaraan kedua yakni Honda Beat dengan nomor polisi AE 2609 ZE, yang dikemudikan oleh Suci Okta Firnanda (18) yang membonceng Valentisya Vivka Adhistya (18). Keduanya merupakan warga Kecamatan.

    Kronologis kecelakaan itu berawal saat sepeda motor Beat yang dikemudikan oleh Suci yang berboncengan dengan Valentisya, melaju dari arah barat ke timur. Di lokasi kejadian, mereka pun hendak belok ke arah kanan, karena mau beli mie ayam. Sebenarnya, mereka sudah masuk jalur berlawanan. Naasnya, dari jalur lawan arah itu, melaju sepeda motor Supra yang dikemudikan oleh Jarwanto. Tabrakan kedua sepeda motor itu pun tak bisa dihindarkan.

    “Yang berboncengan ini mau belok kanan, katanya mau beli mie ayam. Saat belok dan sudah berada jalur yang berlawanan, datang lah kendaraan yang dikemudikan oleh Jarwanto. Keduanya pun saling bertabrakan,” katanya.

    Akibat dari kecelakaan lalulintas tersebut, pengendara sepeda motor Supra, Jarwanto mengalami luka benturan di kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara pengendara Beat, Suci dan yang diboncengnya, yakni Valentisya hanya mengalami luka ringan. Mereka pun langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

    “Pengemudi atas nama Jarwanto meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara remaja yang berboncengan itu hanya mengalami luka ringan. Kedua sepeda motor mengalami kerusakan di bagian depan. Dengan kerugian materiil ditaksir Rp3 juta,” pungkasnya. [end/aje]

  • Ditinggal Shalat Jumat, Mobil Warga Ngawi Ini Tertimpa Pohon Tumbang 

    Ditinggal Shalat Jumat, Mobil Warga Ngawi Ini Tertimpa Pohon Tumbang 

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa sebuah mobil Toyota Yaris merah nopol L 1805 GJ  terjadi di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di area Alun-alun Barat, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, pada hari Jumat (29/3/2024). Mobil itu milik Amir (29), warga Jalan Trunojoyo, Kelurahan Margomulyo, Ngawi, yang saat itu sedang diparkir.

    Kejadian bermula saat Amir memarkir mobilnya dan pergi menunaikan salat Jumat di Masjid Agung Ngawi. Saat kembali dari salat, Amir mendapati mobilnya telah tertimpa pohon.

    Beruntung, Amir tidak mengalami luka serius dalam kejadian ini. Petugas dari Polsek Ngawi Kota yang datang ke lokasi kejadian  melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut. 

    “Tindakan cepat dan kolaborasi yang solid dari anggota kami sangat membantu dalam mengatasi situasi ini dengan minimal kerugian,” kata Kapolsek Ngawi Kota AKP Suyadi. 

    Kabag Ops Polres Ngawi Kompol Khristanto Widhy Nugroho yang kebetulan berada di tempat kejadian, berhasil memediasi situasi tersebut. Amir menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut pihak Dinas terkait UPT Alun-alun Kabupaten Ngawi atau pihak manapun.

    Diduga, pohon yang tumbang tersebut sudah tua dan kering. Kejadian ini menunjukkan pentingnya pemeliharaan pohon-pohon di sepanjang jalan, serta pentingnya respon cepat dari otoritas terkait dalam mengatasi situasi darurat seperti ini untuk menjaga keselamatan semua pengguna jalan. [fiq/aje]

  • Jadwal Penulasan Diperpanjang, 14 CJH Kabupaten Mojokerto Berkesempatan Lunasi Bipih 

    Jadwal Penulasan Diperpanjang, 14 CJH Kabupaten Mojokerto Berkesempatan Lunasi Bipih 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto kembali memperpanjang pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Calon Jemaah Haji (CJH) reguler tahap. Sehingga 14 CJH belum melunasi Bipih tahap dua masih bisa melakukan pelunasan.

    Kasi Penyelengaraan Haji dan Umroh (PHU), Kemenag Kabupaten Mojokerto, Nur Rokhmad mengatakan, waktu pelunasan Bipih regular tahap dua diperpanjang mulai tanggal 1 – 5 April 2034. ‘Sebelumnya pelunasan tahap 2 dibuka mulai tanggal 13 – 26 Maret 2024,” ungkapnya, Jumat (29/3/2024).

    Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto, Muttakin menjelaskan, ada 14 CJH asal Mojokerto yang belum melunasi Bipih karena karena gagal istithaah. Kemenag Kabupaten Mojokerto sudah berupaya dengan memberikan kesempatan bagi 14 CJH belum dapat istithaah tersebut.

    “Kami telah memberikan kesempatan untuk melakukan foto rontgen, foto rontgen itu sebagai upaya terakhir. Dan nantinya dari pihak rumah sakit rujukan bisa memberikan surat istithaah. Jika dari kuota yang disediakan tidak terpenuhi dan ada yang tersisa, maka  kuota tersisa akan di tarik ke provinsi,” tambahnya.

    Sebelumnya sebanyak 1.378 CJH asal Kabupaten Mojokerto masuk kuota keberangkatan haji di tahun 2024 ini. Kemenag Kabupaten Mojokerto membuka masa pelunasan Bipih jemaah reguler tahap kedua tanggal 13 – 26 Maret 2024. Pahap pertama pada tanggal 10 Januari – 23 Februari 2024 lalu, ada 446 JCH belum melunasi Bipih.

    Sedangkan untuk tahap dua pelunasan Bipih ada 126 CJH telah lunas dan tersisah 14 CJH. Perpanjangan pelunasan Bipih tersebut berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 196 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Nomor 83 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1445 H/2024. [tin/aje]

  • Dua Agen BRILink Dirampok, BRI Lamongan Sampaikan Ini

    Dua Agen BRILink Dirampok, BRI Lamongan Sampaikan Ini

    Lamongan (beritajatim.com) – BRI Lamongan menyampaikan rasa prihatin atas kejadian perampokan yang dialami oleh dua agen BRILink, di Kabupaten Lamongan.

    Kejadian perampokan itu dilakukan oleh seorang pria yang awalnya berpura-pura menjadi nasabah BRI. Tapi tiba-tiba pria tersebut menodongkan senjata api dan mengancam pegawai BRILink setempat.

    Peristiwa perampokan ini sempat terekam CCTV dan viral. Pertama pada Selasa (26/3/2024), menyasar agen BRILink yang berada di Desa Sugio, Kecamatan Sugio, Lamongan. Kedua pada Rabu (27/3/2024) malam di Desa Kemlagigede, Kecamatan Turi.

    “Atas kejadian tersebut, BRI Lamongan turut prihatin atas kejadian yang menimpa Agen BRILink di Desa Kemlagi dan Agen Brilink di Pasar Sugio,” ucap Edy Hariyadi, Pimpinan Cabang BRI Lamongan, Jumat (29/3/2024).

    Edi Hariyadi menjelaskan bahwa agen BRILink merupakan mitra keagenan resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang menjalankan kegiatan layanan jasa perbankan dengan menggunakan perangkat yang difasilitasi oleh BRI.

    Atas adanya kejadian yang menimpa BRILink, tutur Edy, maka BRI berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink seluruh Indonesia.

    “BRI terus melakukan edukasi kepada Agen BRILink mengenai cara menjaga keamanan dalam operasional dan transaksi, disamping para Agen harus terus waspada terhadap potensi kejahatan,” paparnya.

    Kini, menurut Edy, BRI telah menyerahkan kasus perampokan sepenuhnya kepada pihak berwajib guna menyelesaikan kejadian tersebut melalui saluran hukum. BRI juga berharap, pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum sebagaimana mestinya.

    “BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink,” tandasnya.[riq/aje]

  • Nyalakan Lampu Kandang, Guru di Magetan Kesetrum 

    Nyalakan Lampu Kandang, Guru di Magetan Kesetrum 

    Magetan (beritajatim.com) – Hendak menyalakan lampu kandang sapi, Muhammad Aminudin (36) seorang guru warga Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan tersengat listrik pada Kamis (28/3/2024)

    Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Sumini, sang ibu. Aminudin yang tadinya hendak menyalakan lampu kandang sapi di dekat dapur. Tak lama korban masuk, kemudian berteriak.

    Sumini pun langsung menghampiri Aminudin. Saat itu, putranya sudah terjatuh ke tanah tak sadarkan diri dengan tangan memegang sehelai kabel. Sumini kemudian menyingkirkan kabel itu dengan sebatang kayu. Dia kemudian meminta tolong tetangga untuk membawa Aminudin ke Puskesmas Panekan.

    “Namun sesampainya di puskesmas korban sudah meninggal. Selanjutnya keluarga melaporkan ke perangkat desa dan melapor ke Polsek Panekan guna proses lebih lanjut. Kami bersama Inafis Polres Magetan melakukan visum dan melakukan olah TKP,” terang Kapolsek Panekan AKP Iin Pelangi, Jumat (29/3/2024)

    Hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Panekan, korban mengalami luka lecet pada hari tengah sebelah kanan. Korban meninggal akibat tersengat listrik di kabel stop kontak saat hendak menyalakan lampu kandang.

    “Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara adat,” pungkas Iin.

    Dia mengimbau pada masyarakat agar berhati-hati saat hendak menyalakan maupun mematikan benda elektronik. Serta harus memperhatikan peralatan listrik utamanya jika kabel sudah usang. [fiq/aje]

  • Rest Area Bakal Diresmikan Dengan Nama Tuban Abirama

    Rest Area Bakal Diresmikan Dengan Nama Tuban Abirama

    Tuban (beritajatim.com) – Pembangunan Rest Area Tuban yang berada di Jalan Teuku Umar sudah finish, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bakal meresmikan dengan nama Tuban Abirama.

    Menurut mas Lindra sapaan Bupati Tuban bahwa Rest Area sebentar lagi akan diresmikan, tinggal menunggu waktu.

    “Semuanya sudah siap, hanya menyesuaikan waktu saya saja untuk melakukan peresmian,” ucap Mas Lindra.

    Diketahui, pembangunan Rest Area tersebut pada tahun 2022 dengan dirombak penuh dengan berbagai fasilitas yang diberikan.

    “Saya masih berharap insyaallah di bulan puasa ini bisa kita resmikan,” imbuhnya.

    Sebab, jika diresmikan selama bulan Ramadhan ini, harapannya para pemudik bisa menikmati fasilitas baru yang telah dibangun.

    “Iya kita tunggu saja ya,” tutup mas Lindra. [ayu/aje]

  • Produksi Susu untuk Makan Siang Gratis di Peternakan Sapi Perah Blitar Ditaksir 400 Ribu Liter/Hari

    Produksi Susu untuk Makan Siang Gratis di Peternakan Sapi Perah Blitar Ditaksir 400 Ribu Liter/Hari

    Blitar (beritajatim.com) – Perkiraan produksi susu di peternakan sapi perah yang berada di Gunung Gede Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar 350-400 ribu liter  susu segar tiap hari. Betapa tidak, peternakan tersebut bakal diisi 10 ribu ekor sapi perah. Puluhan ribu sapi perah ini rencananya didatangkan langsung dari Australia.

    Dengan jumlah sapi perah yang mencapai 10 ribu ekor diperkirakan peternakan tersebut bakal bisa menghasilkan 350-400 ribu liter susu segar setiap harinya. Hal itu didasarkan pada perhitungan, setiap ekor sapi bisa menghasilkan 35-40 liter susu segar tiap hari.

    Itu artinya peternakan tersebut bisa menghasilkan 12 juta liter susu segar setiap bulan. Dalam setahun peternakan di wilayah Blitar Selatan ini pun bisa menghasilkan 144 juta liter susu segar.

    Hasil susu segar ini bakal digunakan untuk menopang program makan siang gratis. “Kalau sapi impor biasanya per ekor itu bisa menghasilkan 35-40 liter susu segar setiap hari,” kata Eko Susanto, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Jumat (29/3/2024).

    Diketahui pemerintah Prabowo-Gibran berencana akan melaksanakan program pemberian makan siang dan susu gratis pada 82,9 juta orang yang terdiri dari siswa sekolah, santri dan ibu hamil.

    Program makan siang gratis ini diperkirakan membutuhkan sekitar 4,1 juta ton susu segar per tahun. Sementara diluar program tersebut, kebutuhan reguler untuk konsumsi susu nasional sekitar 4,6 juta ton.

    Sedangkan saat ini produksi susu nasional hanya 0,9 juta ton per tahun. itu artinya diperlukan sekitar 2 juta sapi perah laktasi untuk memenuhi seluruh kebutuhan susu baik yang kebutuhan reguler hingga program makan siang gratis.

    “Memang kan secara nasional Indonesia ini kan kekurangan beberapa juta ekor sapi perah, di luar atau terlepas dari program makan siang gratis itu ya,” imbuhnya.

    Kembali ke peternakan sapi perah senilai Rp. 11 miliar yang ada di Kabupaten Blitar, bisa saja produksi susu segarnya tidak mencapai target. Pasalnya ada berbagai faktor yang membuat produksi susu menurun atau meningkat setiap harinya.

    Mulai dari faktor makanan hingga kondisi kesehatan sapi perah. Namun jika berkaca ke peternakan sapi perah modern yang lebih dulu ada di Blitar maka penurunan produksi susu tidak pernah jauh dari target yang ditentukan.

    “Tidak mesti ya, karena kan pasti ada yang sakit belum lagi ada yang mati, tapi secara perhitungan kan setiap ekor sapi perah yang impor itu bisa menghasilkan 35-40 liter susu segar,” bebernya.

    Untuk mencapai target produksi susu tersebut maka diperlukan sejumlah aspek penunjang. Seperti pakan sapi yang berkualitas hingga dokter hewan yang bertugas memantau kondisi sapi. [owi/suf]