Jenis Media: Regional

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini  17 November 2025 di Malang Raya Hujan Ringan, Siang Hari Berawan

    Prakiraan Cuaca Hari Ini 17 November 2025 di Malang Raya Hujan Ringan, Siang Hari Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Senin, 17 November 2025, di wilayah kabupaten, kota Malang, dan kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang (meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun) pada pagi hari pukul 10.00 WIB cuaca didominasi hujan ringan.

    “Memasuki pukul 11.00 WIB, cuaca di kota Malang diperkirakan berganti menjadi berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Sore hari cuaca diprediksi tetap berawan. Malam hari cuaca di kota Malang diperkirakan berawan, dan beralih menjadi cerah berawan mulai pukul 22.00 WIB.

    Hari Selasa (18/11/2025) dini hari, cuaca di Malang umumnya cerah berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Senin (17/11/2025) pagi hari umumnya didominasi hujan ringan di sebagian besar wilayah.

    Kemudian, pukul 11.00 WIB cuaca berganti menjadi berawan. Hujan dengan intensitas ringan diprediksi kembali turun secara sporadis di beberapa wilayah pada sore hari, seperti di Dau, Kasembon, Ngantang, dan Pujon.

    “Cuaca hujan petir diprakirakan terjadi menjelang malam hari,” dikutip dari laman BMKG Juanda.

    Wilayah yang berpotensi hujan petir tersebut di antaranya Pakis (pukul 18.00-19.00), Sumberpucung (pukul 17.00-18.00), dan Tumpang (pukul 18.00-19.00).

    Malam hari, hujan di sebagian besar wilayah kabupaten diprakirakan mereda dan berganti menjadi cuaca berawan. Sejumlah wilayah seperti Ampelgading, Jabung, Poncokusumo, dan Tumpang berpotensi berkabut mulai pukul 22.00 WIB. Dini hari Selasa (18/11/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca umumnya cerah berawan.

    Kota Batu pada Senin, 17 November 2025, pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Siang hingga sore hari, cuaca bervariasi antara berawan dan hujan ringan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo, berpotensi mengalami hujan petir antara pukul 17.00 dan 19.00 WIB, terutama di Kecamatan Bumiaji. Kemudian malam hari cuaca berawan, dan beralih menjadi cerah berawan mulai pukul 22.00 WIB. Dini hari Selasa, 18 November 2025, cuaca kembali cerah berawan. [dan/aje]

  • 5
                    
                        Nasib Pilu Siswa SMPN Tangsel yang Diduga Dibully hingga Meninggal
                        Megapolitan

    5 Nasib Pilu Siswa SMPN Tangsel yang Diduga Dibully hingga Meninggal Megapolitan

    Nasib Pilu Siswa SMPN Tangsel yang Diduga Dibully hingga Meninggal
    Tim Redaksi
    J
    AKARTA, KOMPAS.com –
    MH (13), siswa kelas I SMP Negeri di Tangerang Selatan, meninggal di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025) pagi.
    Remaja yang diduga menjadi korban
    perundungan
    (
    bullying
    ) sejak awal masuk sekolah itu mengembuskan napas terakhir setelah kondisinya terus memburuk akibat luka serius di kepala.
    Kabar duka ini kembali membuka rangkaian peristiwa yang dialami MH, mulai dari dugaan kekerasan di sekolah, penanganan medis yang panjang, hingga temuan kesehatan lain yang baru diketahui menjelang ia meninggal.
    MH diduga mengalami intimidasi oleh teman sekelasnya sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Menurut ibunya, Y (38), perlakuan tersebut tidak hanya berupa ejekan, tetapi juga kekerasan fisik.
    “Sering ditusukin sama sedotan tangannya. Kalau lagi belajar, ditendang lengannya. Asal nulis ditendang, sama punggungnya itu dipukul,” kata Y.
    Puncak kekerasan terjadi pada Senin (20/10/2025), ketika kepala MH dihantam menggunakan kursi besi oleh rekan sekelasnya. Sejak saat itu, kondisi korban terus menurun hingga harus menjalani perawatan intensif.
    Awalnya MH dirawat di sebuah rumah sakit swasta di
    Tangerang Selatan
    . Namun karena kondisinya tidak membaik, ia dirujuk ke
    RS Fatmawati
    pada Minggu (9/11/2025). Pada Selasa (11/11/2025), MH masuk ruang ICU dengan intubasi. Sejak itu, kondisinya terus kritis.
    Hingga pada Minggu (16/11/2025), pendamping dari LBH Korban, Alvian, menerima kabar duka sekitar pukul 06.00 WIB dari keluarga.
    “Korban sudah tidak ada. Kalau jamnya kami kurang tahu, tapi kami dikabari pihak keluarga pas jam 06.00 WIB,” ujar Alvian.
    Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, pihak medis menemukan kondisi kesehatan lain dalam tubuh MH.
    “Jadi memang si anak ini sudah menderita tumor, memang baru ketahuan saja. Terpicu, kemarin dengan kejadian itu,” ujar Benyamin.
    Ia menyebutkan, informasi tersebut diperoleh dari rumah sakit. Menurut dia, tumor otak yang diderita MH kemungkinan telah berkembang selama bertahun-tahun tanpa disadari.
    Meski begitu, Pemkot Tangsel akan menelusuri lebih lanjut kondisi medis tersebut.
    “Prosesnya saya serahkan kepada polisi, kalau yang bersangkutan memang keluarga korbannya mengadukan, itu kita serahkan kepada Pak kapolres,” jelasnya.
    Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril mengatakan, penyidik telah memeriksa enam saksi, termasuk guru-guru yang mengajar MH.
    “Penyidik sudah meminta keterangan klarifikasi dari beberapa saksi, ada enam orang termasuk guru pengajar,” kata Agil, Minggu.
    Sebelum MH kritis, penyidik juga beberapa kali meminta keterangan korban dengan pendampingan keluarga, KPAI, Dinas Pendidikan, dan UPTD PPA Kota Tangsel.
    “Petugas juga membuat laporan informasi sebagai dasar dimulainya penyelidikan secara resmi,” jelas Agil.
    Polres Tangsel menyampaikan belasungkawa sekaligus memastikan penyelidikan dugaan perundungan tetap dilakukan secara profesional.
    Benyamin menegaskan bahwa dugaan perundungan terhadap MH telah didampingi hingga tingkat kepolisian.
    “Kalau memang keluarga mengadukan, kami serahkan kepada Pak Kapolres. Penanganan hukumnya kewenangan kepolisian,” ujarnya.
    Pemkot Tangsel menyebutkan, telah membentuk Satgas Anti-Bullying di seluruh sekolah. Selain itu, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) juga akan diperkuat untuk mencegah kejadian serupa terulang.
    “Baik di dalam maupun di luar sekolah, kekerasan itu tidak boleh dilakukan,” kata Benyamin.
    Hingga berita ini diturunkan,
    Kompas.com
    masih menghubungi Polres Tangerang Selatan untuk memperoleh perkembangan terbaru penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serunya MyPertamina WikenFES, Ada Konser Musik Hingga Baazar UMKM

    Serunya MyPertamina WikenFES, Ada Konser Musik Hingga Baazar UMKM

    Malang(beritajatim.com) – Warga Malang dihebohkan dengan MyPertamina WikenFES di Lapangan Utara Rampal, Malang sejak Sabtu, 15 hingga Minggu, 16 November 2025. Festival ini semakin meriah karena ada kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk UMKM binaan Pertamina, UMKM Lokal, UMKM Korem, komunitas otomotif, dan inisiatif hijau.

    Dalam Festival ini menghadirkan perpaduan antara hiburan musik, bazaar UMKM, hingga berbagai kegiatan komunitas yang meriah dan ramah keluarga. MyPertamina WikenFES mengusung semangat ‘Energi untuk Negeri’. Selama dua hari penyelenggaraan, pengunjung dapat menikmati berbagai zona kegiatan yang menggambarkan keberagaman energi positif masyarakat.

    Di zona Bazaar, puluhan UMKM unggulan binaan Pertamina bersama pelaku usaha lokal menampilkan produk kuliner, fesyen, dan karya kreatif khas Malang, menciptakan ruang pertemuan antara pelaku usaha dan pengunjung.

    Sementara itu, Pertamina juga menyuguhkan entertainment yang akan menjadi pusat perhatian dengan penampilan para musisi nasional seperti Happy Asmara, Shaggydog, Coldiac, dan Fakedopp, berpadu dengan pertunjukan komunitas dan seniman lokal yang menambah warna kebersamaan.

    Tak kalah menarik, kolaborasi bersama komunitas otomotif melalui kegiatan konvoi lintas kota dan aksi sosial sebagai bentuk energi kebaikan untuk masyarakat yang akan dilakukan secara simbolis di Yayasan Yatim Mandiri Pasuruan dan di Fuel Terminal Malang.

    Dalam kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga menyerahkan bantuan sembako dan 500 pasang sepatu sekolah yang merupakan produk unggulan salah satu mitra binaan kepada 3 yayasan atau panti asuhan di Malang sebagai simbol energi kebaikan untuk masyarakat.

    Mereka juga mambuat program sustainability, sebuah inisiatif hijau yang mengajak pengunjung untuk berpartisipasi dalam edukasi pengelolaan sampah bekerja sama dengan Waste Management Sopo Nyongko. Program ini menegaskan komitmen Pertamina terhadap penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan energi bersih yang bertanggung jawab.

    Selain itu, area Competition & Workshop menjadi wadah ekspresi bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan kreativitas melalui beragam kegiatan menarik, mulai dari lomba menari, cosplay walk, lomba menyanyi anak, hingga sesi demo masak bersama pemenang Bright Gas Cooking Competition 2025.

    Bagi pengunjung yang datang bersama keluarga, tersedia Kids Zone dan Game Corner yang penuh aktivitas interaktif. Pertamina juga menghadirkan program Tebus Murah Sembako untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, serta kegiatan CSR “Helm untuk Generasi Aman” yang mengedukasi pentingnya keselamatan anak di jalan.

    “MyPertamina WikenFES bukan sekadar festival, tetapi ruang energi bagi semua kalangan untuk berkumpul, berkreasi, dan berbagi manfaat. Kami ingin menghadirkan pengalaman digital, sosial, dan budaya yang menyatu dengan semangat kebersamaan masyarakat lokal. Melalui acara ini, kami juga mengajak masyarakat untuk semakin dekat dengan aplikasi MyPertamina dan berbagai inovasi layanan energi yang ramah lingkungan,” ujar Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Eko Ricky Susanto.

    Melalui acara ini, Pertamina berharap dapat memperkuat hubungan dengan masyarakat, memperluas edukasi penggunaan aplikasi MyPertamina, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung UMKM, gaya hidup berkelanjutan, dan energi bersih untuk masa depan Indonesia. [luc/aje]

  • Bantuan untuk Ribuan Warga DI Yogyakarta Dihentikan Gara-Gara Judi Online

    Bantuan untuk Ribuan Warga DI Yogyakarta Dihentikan Gara-Gara Judi Online

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 7.001 warga di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tercatat sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), terlibat judi online (judol). Imbasnya, bantuan untuk mereka sementara dihentikan.

    Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih menjelaskan, penghentian sementara penyaluran bantuan bagi penerima manfaat PKH yang terindikasi terlibat judol dilakukan berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

    “Itu sementara kita berhentikan. Kebijakan Kementerian Sosial, hasil dari data dari PPATK, lalu kita cek lagi untuk data tersebut,” kata Endang, Minggu (16/11/2025).

    Menurut data yang diterima oleh Dinas Sosial DIY, penerima manfaat PKH yang terindikasi terlibat judol paling banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, yakni sebanyak 2.397 orang penerima manfaat.

    Selain itu, ada 1.711 orang penerima manfaat PKH di Kabupaten Bantul, 1.106 orang penerima manfaat di Kabupaten Sleman, 938 orang penerima manfaat di Kota Yogyakarta, dan 849 orang penerima manfaat di Kabupaten Kulon Progo yang terindikasi terlibat judol.

    Endang mengatakan, dinas sosial tingkat kabupaten/kota akan menyampaikan informasi kepada penerima manfaat PKH yang menghadapi penghentian sementara bantuan karena dinilai terindikasi terlibat perjudian online.

    Karena temuan PPATK hanya didasarkan pada data nomor induk kependudukan dan nomor rekening, ia melanjutkan, verifikasi akan dilakukan dengan bantuan dari pendamping PKH di lima kabupaten dan kota untuk memastikan indikasi keterlibatan penerima manfaat PKH dalam praktik judol.

    Pemerintah juga memberikan kesempatan kepada warga yang masuk dalam daftar penerima manfaat PKH yang terindikasi terlibat judol untuk menyampaikan klarifikasi.

    “Ketika tidak ada penjelasan, tidak ada komplain, ya sudah berarti memang ini benar,” ucap Endang.

    Endang menyampaikan bahwa dalam banyak kasus temuan indikasi keterlibatan penerima manfaat PKH dalam praktik judol, pelaku judol tidak selalu warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah.

    “Istrinya mungkin enggak judol, tapi yang judol suaminya atau anaknya. Kan sama saja, mereka memakai itu untuk judi. Walaupun dia tidak mengakui, tapi ternyata terbukti, yang judol adalah keluarga dia,” katanya.

    Kalau terbukti memanfaatkan bantuan dana dari pemerintah untuk aktivitas ilegal seperti judol, ia mengatakan, maka penerima bantuan dinilai tidak lagi layak menjadi penerima manfaat program bantuan sosial pemerintah.

    “Ketika itu digunakan untuk judol, berarti memang dia tidak perlu bantuan. Masa kita, pemerintah membantu untuk dia judi,” lanjut Endang.

  • Maher Zain Cosplay Jadi Mas Mas Jawa, Pakai Blangkon Konser Penutup di Surabaya Memukau

    Maher Zain Cosplay Jadi Mas Mas Jawa, Pakai Blangkon Konser Penutup di Surabaya Memukau

    Surabaya (beritajatim.com) – Konser penutup ‘BSI Maher Zain Live In Concert: Indonesia Tour 2025’ di Surabaya Convention Center (SCC) pada Minggu (16/11/2025) malam menyajikan pemandangan unik dan penuh keakraban.

    Setelah dua konser sukses digelar di Jakarta dan Makassar, musisi Islam internasional, Maher Zain, tampil di hadapan penggemarnya di Kota Pahlawan dengan penampilan yang berbeda, mengenakan blangkon penutup kepala berwarna putih, menambah nuansa lokal yang kental dengan mas-mas jawa.

    Konser ketiga sekaligus terakhir dari Maher Zain di Indonesia ini dibuka dengan penampilan kolaborator tur, Harris J, sebelum akhirnya musisi berwarga negara Swedia itu mengambil alih panggung dan membawakan total 20 lagu.

    Di tengah-tengah pertunjukan, Maher Zain yang dikenal humble dan ramah, sering menyapa penggemarnya dari atas panggung, bahkan sempat melontarkan sapaan bercanda dengan logat khas Jawa Timur, “Halo Bagus Mas Bro, Mbak Sis,” seperti mas-mas jawa.

    Saapaan akrab itu sontak terhubung dengan para penggemar yang tumpah ruah bersorak sorai, antusias menyahuti sapaan dan juga senandung yang Maher Zain nyanyikan.

    Salah seorang penggemar, Adelia Insan mengatakan telah menunggu lama kesempatan untuk ingin melihat langsung konser Maher Zain di Jawa Timur. Ia mengaku menggemari Maher Zain sejak kecil, dengan pertama kali mengenal lagu-lagunya saat bulan puasa.

    “Datang ke sini dari rumah di Sidoarjo. Nge-fans banget sama Maher Zain dan lagu-lagunya sejak kecil, waktu itu pertama mengenal lagu-lagunya di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) saat bulan Ramadhan,” ujar Adelia diwawancara, Minggu (16/11/2025) malam.

    Adelia menonton konser Maher Zain tidak sendiri, melainkan ditemani bersama dua orang temannya, Nurul Farida dan Diana Maulidia. Mereka juga sejak lama mengagumi lagu-lagu Maher Zain, bahkan hampir hafal semua lagunya.

    “Memang kita janjian untuk nonton konser. Kalau lagu-lagunya Maher Zain ya bagus semuanya, dan kita banyak yang hafal karena sering diputar, sering dengerin, nyanyi bareng,” ucap Adelia.

    Konser penutup tour Maher Zain di Indonesia yang digelar di SSC malam itu menciptakan suasana yang hangat dan penuh kolaborasi, para penggemar turut hanyut bernyanyi religi beriringan dengan sang idola.

    Adapun 20 lagu yang dibawakan Maher Zain dalam konser penutup tur ‘BSI Maher Zain Live In Concert: Indonesia Tour 2025’ di Surabaya, antara lain sebagai berikut:

    – Assalamu Alayka
    – Huwa Ahmadun
    – Raditu Billahi Rabba
    – Good Day
    – InshaAllah
    – Alayka Salla Allah – Love You So
    – Palestine Will Be Free – We Will Not Go Down
    – Sallah Alayka Salam
    – Rahmatun Lil’Allameen
    – Mawlaya – Kia Karo
    – Medina
    – Qalbi Fil Madina
    – For The Rest Of My Live
    – BarakaAllah
    – Number 1 – Close 2 U
    – Free Palestine
    – Ya Nabi Salam Alayka

    [rma/aje]

  • Tidak Kunjung Difungsikan, Proyek Gedung IPIT RSUD di Tuban Disorot KPK

    Tidak Kunjung Difungsikan, Proyek Gedung IPIT RSUD di Tuban Disorot KPK

    Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangunan gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu (IPIT) RSUD dr Koesma Tuban senilai sekitar Rp 58 miliar masih menjadi sorotan. Sebab, meski telah dinyatakan rampung setelah molor dari target penyelesaian Desember 2024, hingga Minggu (16/11/2025) gedung lima lantai tersebut belum juga difungsikan.

    Kondisi itu belum ada penjelasan resmi mengenai alasan gedung itu tak kunjung digunakan. Plt Direktur RSUD dr Koesma Tuban, Heni Purnomo Wati saat dikonfirmasi memilih tidak memberikan komentar.

    Proyek yang menggunakan anggaran BLUD/APBD 2024 itu sejak awal memang diwarnai sejumlah kejanggalan. Sorotan pertama muncul dari hasil lelang, ketika pemenang tender berasal dari urutan penawar ke-9 dari total 10 peserta, dengan penurunan penawaran hanya sekitar 1 persen dari pagu anggaran.

    Hal ini memunculkan pertanyaan besar terkait kompetisi dan transparansi proses tender.

    Masalah berlanjut saat pembangunan berlangsung. Progres di lapangan sempat tersendat, hal itu membuat DPRD Tuban turun tangan menyoroti keterlambatan dan meminta penjelasan atas mundurnya jadwal penyelesaian.

    Tidak hanya itu, sebuah LSM juga bahkan mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Tuban terkait kemoloran pekerjaan tersebut.

    Rangkaian persoalan itu mengakibatkan tiga kali addendum kontrak diterbitkan. Di mana addendum yang berulang inilah yang kemudian menarik perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    KPK secara resmi memasukkan proyek pembangunan Gedung IPIT RSUD dr Koesma Tuban sebagai salah satu program strategis daerah yang perlu diawasi pada 2024–2025. Penetapan itu disampaikan dalam rapat koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

    Lembaga antirasuah itu menemukan sejumlah risiko dalam proyek tersebut. Risiko itu meliputi proses tender yang kurang kompetitif, addendum berulang yang membuka peluang penyimpangan, hingga potensi masalah dalam pelaksanaan fisik.

    “Kami dorong Inspektorat melakukan probity audit terhadap proyek strategis agar pengawasan tidak hanya administratif, tetapi berbasis risiko,” tegas Kepala Satgas Korsup Wilayah III KPK, Wahyudi.

    Namun hingga kini, persoalan addendum yang menjadi perhatian KPK belum mendapat tanggapan resmi dari pihak RSUD dr Koesma Tuban. Plt Direktur rumah sakit tersebut juga kembali enggan berkomentar saat dimintai penjelasan.

  • Ketika Anak-anak Palangka Raya Menyuarakan Rimba yang Terbakar

    Ketika Anak-anak Palangka Raya Menyuarakan Rimba yang Terbakar

    Liputan6.com, Jakarta Di tepian Wisata Air Hitam Kereng Bangkirai, Sebangau, Kota Palangka Raya, puluhan tawa anak-anak bergema pada gelaran Festival Anak Sabangau 2025. Lokasi festival yang berdekatan dengan hutan rawa gambut, menjadikan tempat itu sebagai ruang belajar terbuka bagi para generasi muda.

    Lewat drama teatrikal “Cahaya Rimba” para penonton dibuat terpukau, mereka mengacungkan ibu jari sebagai tanda apresiasi. Di atas panggung sederhana, para pemain cilik merefleksikan peristiwa yang akrab bagi masyarakat Kalimantan Tengah, yakni kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

    Setiap gerakan para pemain di atas panggung merupakan refleksi pahit dari realitas kehidupan saat karhutla. Keindahan hutan beserta isinya perlahan digantikan oleh kecemasan yang tak kunjung reda.

    Hutan yang seharusnya menjadi tempat berlindungnya para satwa, harus luluh lantah dilahap si jago merah yang mengamuk tanpa ampun. Bahkan, kabut asap yang mereka hirup masih meninggalkan sesak bagi kehidupan.

    Koordinator Edukasi, Yayasan Borneo Nature Indonesia (YBNI), Agus Damanik mengatakan teatrikal tersebut membawa semangat pelestarian rimba melalui pendekatan edukatif dan kreatif. Upaya ini bagian dari meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini.

    Tema yang diusung pada kegiatan kali ini adalah “Kalawa Bara Himba” yang memiliki arti berarti cahaya dari hutan. Teatrikal itu melibatkan sekitar 50 anak-anak yang dilatih selama 60 hari sebelum pentas.

    “Anak-anak terbiasa melakukan kegiatan kemudian api datang dan terganggu. Setelah itu api reda, maka akan muncul bibit-bibit baru sebagai personifikasi harapan,” kata Agus, Minggu (16/11/2025).

    Agus juga menjelaskan, teatrikal tersebut membawa semangat pelestarian rimba melalui pendekatan edukatif dan kreatif. Upaya ini bagian dari meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini.

    Para anak-anak belajar, bahwa kekayaan sejati terletak pada udara yang bersih dan hijaunya hutan rawa gambut. Teater tersebut juga menjadi pengingat, bahwa perjuangan melestarikan lingkungan harus diwariskan demi generasi penerus.

    “Bagi mereka bicara kabut bukan dari gunung, tapi kabut asap. Mereka tak mengenal kabut lain,” tambahnya.

    Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) YBNI, Anton Nurcahyo, menyampaikan teatrikal itu diciptakan dari pemahaman yang mereka alami dan berdiskusi dengan tim edukasi. Dua kali dalam seminggu, mereka bertemu, bermain dan belajar bersama.

    Ia berpendapat kegiatan semacam ini sangat penting untuk memupuk kepedulian sejak dini, sebab anak-anak perlu memahami bahwa rimba adalah warisan yang harus dijaga. Melalui kegiatan yang kreatif, mereka belajar mencintai alam dengan cara yang menyenangkan.

    “Mungkin yang mereka ingat ya kabutnya itu. Gak bisa ke mana-mana dan sesak,” ungkapnya.

    Anton juga berpendapat pelestarian hutan gambut dan keanekaragaman hayati harus dimulai dari kesadaran dan kecintaan. Menurutnya, hal ini penting karena pada hakikatnya manusia seharusnya berada dekat dan menyatu dengan alam.

    Kegiatan ini menjadi pengingat betapa rentannya ekosistem hutan dan pentingnya meningkatkan kesadaran dalam melindungi hutan. Hal itu terlihat dari peristiwa kebakaran lahan gambut terparah di Kalteng pada 10 tahun lalu.

    “Kami coba memulainya dan konsisten. Kami percaya bahwa generasi muda nantinya yang akan menjadi penerus yang kita lakukan,” pungkasnya.

  • Cuaca 17 November 2025: Hujan Ringan Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Cuaca 17 November 2025: Hujan Ringan Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diminta lebih waspada terhadap perubahan cuaca pada Senin, 17 November 2025. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyebut ketiga wilayah tersebut berpotensi diguyur hujan ringan pada siang hari.

    “Cuaca pagi mungkin terlihat tenang, tetapi ada potensi hujan yang cukup konsisten menjelang tengah hari,” kata Oky.

    Menurutnya, kondisi atmosfer yang tidak stabil membuat peluang hujan merata di wilayah Mataraman. Ia juga mengimbau masyarakat untuk membawa perlengkapan antisipasi, terutama yang beraktivitas di jalan.

    Untuk wilayah Ngawi, cuaca diperkirakan dimulai dengan langit berawan pada pukul 06.00 WIB. Hujan ringan turun pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, lalu meningkat menjadi hujan disertai petir pada pukul 16.00 WIB. Menjelang malam, kondisi kembali mereda.

    “Pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, cuaca di Ngawi cenderung cerah berawan dan cukup aman untuk aktivitas luar, namun tetap hati-hati karena jalan bisa licin,” ujar Oky.

    Suhu berkisar 23–28 derajat Celcius dengan angin dari Barat 7,5 km/jam dan kelembapan 71–97 persen.

    Cuaca Magetan menunjukkan pola yang mirip. Awan mendominasi pagi hari sebelum hujan ringan turun pada pukul 10.00–13.00 WIB. Cuaca kembali berawan pada pukul 16.00 WIB hingga malam.

    Suhu berada pada kisaran 22–28 derajat Celcius, dengan angin dari Tenggara berkecepatan 12,6 km/jam dan kelembapan 69–93 persen. Menurut Oky, Magetan biasanya punya pola yang stabil. Hujannya tidak terlalu deras, tapi cukup membuat suhu menurun dan aktivitas luar sedikit terhambat.

    Sementara itu, Ponorogo diprediksi mengalami kondisi cuaca yang serupa dengan Magetan. Hujan ringan pada siang hari dan cuaca berawan pada pagi hingga malam menjadi pola dominan di wilayah tersebut. Suhu udara 22–30 derajat Celcius, angin bertiup dari Tenggara 10 km/jam, dan kelembapan berada pada rentang 64–95 persen.

    “Masyarakat Ponorogo perlu lebih berhati-hati pada siang hari, karena hujan datang cukup cepat setelah kondisi pagi yang berawan,” jelas Oky.

    Sebagai penutup, Oky kembali menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Walaupun tidak ada potensi cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan tetap mempersiapkan diri. Kondisi jalan setelah hujan bisa licin, sehingga utamakan keselamatan. [mnd/suf]

  • Balita di Sampang Tewas Tenggelam di Sungai Kemuning

    Balita di Sampang Tewas Tenggelam di Sungai Kemuning

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang balita berusia 5 tahun, Moh. Ghibran Alvian Mahrus, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di aliran DAS Kali Kamoning, Dusun Tasean, Desa Paseyan, Kecamatan Sampang, Minggu (16/11/2025).

    Korban yang merupakan anak dari Ach. Mahrus, warga Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang, diduga lepas dari pengawasan keluarga hingga akhirnya hilang dan ditemukan tak bernyawa setelah dua setengah jam pencarian.

    Menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, korban sedang berada di rumah neneknya sekitar pukul 10.30 WIB, sebelum diketahui hilang. Pihak keluarga segera melakukan pencarian, dan setelah pencarian yang cukup panjang, korban akhirnya ditemukan di sungai dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

    “Korban dibawa menggunakan ambulans PMI ke rumah duka untuk proses pemakaman,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin.

    Setelah kejadian, BPBD Sampang langsung melakukan asesmen dan memberikan bantuan Tanggap Darurat kepada keluarga korban. Kejadian ini menambah daftar kecelakaan di kawasan yang rawan terjadi tenggelamnya korban akibat minimnya pengawasan dan fasilitas keselamatan di sekitar aliran sungai.

    Sementara itu, pihak BPBD terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sekitar lingkungan mereka, terutama bagi anak-anak yang rentan mengalami kecelakaan serupa. [sar/suf]

  • Hujan Ringan Berpeluang Turun di Madiun dan Pacitan, Ini Prakiraan Cuaca 17 November 2025

    Hujan Ringan Berpeluang Turun di Madiun dan Pacitan, Ini Prakiraan Cuaca 17 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang awal pekan, masyarakat di Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diimbau untuk bersiap menghadapi cuaca yang cenderung lembab dan berpotensi turun hujan ringan.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa kondisi cuaca di tiga wilayah tersebut akan dipengaruhi oleh dominasi awan sejak pagi hingga malam hari.

    “Ada peluang hujan ringan di beberapa titik, terutama menjelang siang, jadi masyarakat sebaiknya membawa perlindungan saat bepergian,” ujarnya.

    Di Kota Madiun, cuaca diperkirakan berawan pada pukul 06.00 WIB. Memasuki pukul 10.00 WIB, hujan ringan mulai mengguyur dan bertahan hingga sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah itu, kondisi kembali berawan hingga malam.

    Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 23–31 derajat Celcius, angin bertiup dari arah Barat dengan kecepatan 11,6 km/jam, dan kelembapan relatif tinggi di angka 68–93 persen.

    “Intensitasnya memang ringan, tetapi cukup untuk membuat jalanan licin. Tetap waspada saat berkendara,” jelas Oky

    Kondisi serupa ditemukan di Kabupaten Madiun. Awan tebal sudah terlihat sejak pukul 06.00 WIB, kemudian hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 10.00 WIB. Mulai pukul 13.00 WIB hingga malam hari, langit kembali berawan. Suhu tercatat berada pada 23–30 derajat Celcius, dengan angin dari Timur Laut sekitar 7,9 km/jam, serta kelembapan 67–93 persen.

    Sementara itu, Pacitan juga dibayangi awan tebal sejak pagi. Pada pukul 06.00 WIB kondisi berawan, lalu hujan ringan turun sekitar pukul 13.00 WIB. Menjelang sore hingga malam hari, wilayah ini kembali berawan.

    Suhu Pacitan lebih sejuk, berada pada 21–27 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari Barat Daya sekitar 10,2 km/jam, serta tingkat kelembapan tinggi di angka 73–98 persen.

    “Wilayah pesisir biasanya punya kelembapan tinggi. Itulah yang membuat peluang hujan ringan di Pacitan cukup kuat,” tambah Oky.

    Sebagai penutup, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas. Membawa jas hujan atau payung dinilai penting mengingat hujan ringan berpotensi muncul di jam-jam krusial. Aktivitas luar ruangan juga disarankan disesuaikan dengan perubahan cuaca agar tetap aman dan nyaman. [mnd/suf]