Penerjun Payung Mendarat Tak Mulus Saat HUT Korps Marinir
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang penerjun payung mendarat tak mulus saat upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Markas Komando Marinir Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).
Berdasarkan siaran langsung YouTube TNI Angkatan Laut Dispenal, narator awalnya menyampaikan bahwa penerjun payung Korps Marinir TNI AL yang membawa baret ungu akan mendarat tepat di tengah lapangan upacara.
Dari langit Cilandak Timur yang cerah, sosok penerjun mulai tampak turun perlahan. Suara genderang drum pun dibunyikan sebagai tanda penyambutan.
“Baret ungu kebanggaan kita bersama telah dibawa para penerjun terbaik Korps Marinir TNI Angkatan Laut,” ujar narator, dikutip
Kompas.com
, Senin.
“Para penerjun Korps Marinir terbaik, bersiap mendarat dari sebelah kiri tribune kehormatan,” jelas narator lagi.
Namun, pendaratan itu tidak berlangsung mulus.
Penerjun tersebut tidak mampu berdiri tegak dan justru langsung terbaring di tengah lapangan, sementara parasutnya terkulai di tanah.
Seorang anggota segera berlari ke tengah lapangan untuk memberikan bantuan.
Kamera siaran langsung kemudian menyorot Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang berdiri di atas tank bersama Panglima Korps Marinir (Pangkomar) TNI AL, Mayjen TNI (Mar) Endi Supradi.
Pada momen itu, pandangan Agus dan Endi yang semula tertuju ke arah depan sontak beralih ke penerjun payung yang masih terkulai lemas.
Agus sempat menoleh ke kiri dan melihat ke arah langit, sementara mata Endi tetap terpaku pada kondisi sang penerjun.
Namun, upacara tetap berlangsung. Seorang prajurit membawa sebuah kotak yang sebelumnya dibawa oleh penerjun payung ke arah tank.
“Prosesi pengangkatan Panglima TNI sebagai warga kehormatan Korps Marinir,” jelas dia.
Kemudian, Endi menerima kotak tersebut dan mengambil baret ungu yang ada di dalamnya. Baret ungu tersebut kemudian dipakaikan ke kepala Agus.
Pada momen ini, terlihat mobil ambulans menuju ke arah lapangan upacara untuk mengangkut penerjun payung tersebut.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul memastikan tidak ada masalah pada penerjun payung tersebut.
“Merespon pertanyaan tersebut, Alhamdulillah penerjun Marinir TNI AL tidak ada masalah, dan tidak mengalami luka serius, hanya cedera pada otot kaki,” ujar Tunggul saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin (17/11/2025).
Informasi
kondisi penerjun payung
tersebut Tunggul dapatkan dari tim kesehatan Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) yang melaksanakan penanganan kepada korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/11/17/691aba6d749d5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Penerjun Payung Mendarat Tak Mulus Saat HUT Korps Marinir Nasional
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415085/original/020685900_1763360181-Tangkapan_layar_warga_menggerebek_sebuah_truk_modifikasi_melakukan_penimbunan_BBM_jenis_solar_di_SPBU_Lampung_Timur.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Warga Geruduk SPBU Tutup, Diduga Ada Truk Sedot Solar dengan Modifikasi Tangki
Setelah aksi penggerebekan, ratusan warga langsung membawa truk, satu kernet dan satu sopir ke Polsek Bandar Sribhawono diproses hukum.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati membenarkan peristiwa tersebut.
“Sudah kami tindaklanjuti, pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi juga dilakukan. Barang bukti sudah kami amankan di Polres. Saat ini masih proses penyelidikan,” kata Heti saat dikonfirmasi, Senin (17/11).
Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengatakan, penggerebekan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Warga menyerahkan truk modifikasi bermuatan tangki besi berikut dua sopirnya ke Mapolsek Sribhawono sebelum akhirnya kasus ditangani Polres.
“Diduga kendaraan itu digunakan untuk pengecoran BBM bersubsidi. Dari pengecekan awal, truk tersebut sudah berisi lebih dari satu ton solar,” kata Stefanus.
Dia menambahkan jumlah pasti solar yang disimpan belum diukur secara resmi. Polisi juga akan menguji sampel BBM tersebut melalui laboratorium forensik untuk memastikan jenisnya.
“Keduanya masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Detail informasi akan kami sampaikan menyusul,” ujarnya.
Selain memeriksa sopir dan kendaraan, polisi juga menelusuri kemungkinan keterlibatan petugas SPBU mengingat lokasi penggerebekan merupakan SPBU yang semestinya sudah tidak beroperasi pada jam tersebut.
“Pendalaman terhadap pihak SPBU pasti kami lakukan. Prosesnya masih berjalan,” kata Stefanus, Senin (17/11).
Dia memastikan akan menangani perkara tersebut secara profesional.
“Kami proses sesuai prosedur. Masyarakat tidak perlu khawatir, dan terima kasih sudah berkolaborasi dalam penegakan hukum,” ucapnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415068/original/017428400_1763359311-1001197220.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Guru Luwu Utara Kembali Aktif Jadi ASN, Ini Besaran Akumulasi Gaji yang Bakal Diterima
Rasnal menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya memberi perhatian besar terhadap nasib guru yang berhadapan dengan persoalan hukum dan administrasi.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden yang begitu peduli terhadap guru. Ternyata benar, beliau sangat concern,” ucap Rasnal.
Ia juga berterima kasih kepada sejumlah pejabat yang ikut membantu penyelesaian kasusnya, seperti Mensesneg Hadi Prasetyo, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Sekretaris Kabinet Teddy Indrawijaya, serta jajaran kementerian lainnya. Dukungan berbagai pihak itulah yang menurutnya membuat proses rehabilitasi berlangsung cepat.
Di daerah, Rasnal menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Selatan yang sigap menindaklanjuti keputusan pusat. Ia melihat seluruh kejadian ini sebagai ujian kesabaran.
“Ini skenario Allah. Tidak boleh saling menyalahkan. Semua ini rangkaian yang ditentukan untuk menguji keimanan kami,” ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Luwu Utara, PGRI Luwu Raya, dan PGRI Luwu Utara yang terus mendampingi. Rasnal memastikan siap kembali mengajar dan menyebut PGRI telah menyiapkan penyambutan sebagai bentuk apresiasi.
“Terima kasih teman-teman PGRI, utamanya PGRi Luwu raya, dan terkhusus Luwu Utara. Dengan segala kebanggaan saya kepada ketuanya, setelah dia yakin kami tidak bersalah, maka dia berjuang menyampaikan kepada guru-guru bahwa harus memperjuangkan teman kami yang tidak bersalah,” ucapnya.
Sementara itu, Abdul Muis menilai Pemprov Sulsel merespons surat rehabilitasi dari pemerintah pusat dengan sangat cepat. Baginya, pengaktifan kembali status kepegawaian mereka merupakan bukti keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat kecil.
“Ini luar biasa. Pemprov, terutama Bapak Gubernur, berpihak kepada orang-orang kecil,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penerbitan SK pemberhentian sebelumnya tidak keliru secara prosedural karena dasar hukumnya sudah berkekuatan tetap.
“Kami tidak pernah menyalahkan Gubernur. Justru kami berterima kasih, karena lewat tanda tangan beliau kami akhirnya bertemu Presiden,” katanya.
Kepada para pendukung dan guru-guru yang selama ini menyuarakan solidaritas, Abdul Muis meminta agar polemik dihentikan. Menurutnya, semua tuntutan telah dipenuhi setelah terbitnya Keppres rehabilitasi.
“Hentikan polemik ini. Tempatkan Gubernur pada posisi yang benar secara hukum,” tegasnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414974/original/054707200_1763356606-Sopir_truk_dirampuk_di_tol_lampung.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sopir Truk Dirampok di Tol Lampung Tengah Malam, Diikat Lakban dan Ditodong Senpi
Liputan6.com, Jakarta Aksi perampokan bersenjata kembali menghantui ruas Tol Trans Sumatra. Seorang sopir truk bernama Soni Ramdhani, 40 tahun, menjadi korban brutal tiga orang tak dikenal di Tol Terpeka, tepatnya di KM 234 Jalur A, Desa Gedung Sri Mulyo, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, pada Minggu dini hari, (16/11/2025).
Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Soni yang saat itu menepikan truknya tiba-tiba didatangi tiga pelaku. Tanpa banyak bicara, salah satu dari mereka langsung menodongkan benda yang diduga senjata api.
Kapolres Mesuji, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Firdaus membenarkan insiden perampokan tersebut.
“Korban ditodong tiga pelaku. Dari pengakuannya, salah satu pelaku menempelkan senjata api ke leher,” ujar Firdaus, Senin (17/11).
Soni sempat mencoba melawan. Namun ancaman pembunuhan dari pelaku membuatnya tak berdaya. Korban dipukul, kemudian tangan dan kaki diikat menggunakan lakban. Matanya pun ditutup.
Korban dalam kondisi tak mampu bergerak. Para pelaku leluasa menguras barang milik korban.
“Mereka mengambil uang tunai sembilan juta rupiah dan satu unit telepon genggam milik korban, lalu kabur meninggalkan korban terikat di kursi kemudi,” kata Firdaus.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415036/original/019995900_1763357768-Bayi_ditemukan_di_pos_ronda_sukabumi.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5360697/original/082788100_1758719568-183357.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/17/691aa75dca766.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414961/original/088216600_1763356052-Polisi_sita_knalpot_brong.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/01/02/67769eab5fc3b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392102/original/035756400_1761389585-20251021_123247.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)