Jenis Media: Regional

  • 12 Tahun Hidup Ketakutan Kini Bongkar Borok Guru Cabul

    12 Tahun Hidup Ketakutan Kini Bongkar Borok Guru Cabul

    Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya telah memulai langkah awal berupa pendampingan terhadap korban.

    ​Kasus ini mencuat kembali setelah viral di media sosial Facebook. Informasi yang beredar bahkan menyebutkan bahwa jumlah korban dari terduga pelaku mencapai lebih dari sepuluh orang.

    ​”Begitu kami mendapatkan informasi dari medsos, langsung kami telusuri. Kami undang korban ke kantor dan lakukan wawancara awal untuk menggali kebenarannya,” ujar Agus Sanusi, dikonfirmasi Senin (17/11/2025).

    Ia juga menginformasikan data awal mengenai korban dan terduga pelaku. “GA ini usianya sekitar hampir 30 tahun lebih dan ia sudah berkeluarga serta sudah punya 2 orang anak. Sementara, untuk usia pelaku, sekitar 45 tahunan,” jelasnya.

    ​Dari asesmen awal, terduga pelaku yang berinisial ES diketahui merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bawah naungan Kementerian Agama.

    Pihak Kementerian Agama disebut telah memanggil terduga pelaku, tetapi belum ada tindak lanjut yang jelas mengenai statusnya.

    ​“Kalau memang terbukti ada kekerasan seksual seperti ini, kami imbau korban lainnya untuk tidak takut melapor. Kami akan menjaga kerahasiaan identitas korban dan memberikan perlindungan,” tutur Agus.

  • 4
                    
                        Lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta Ada di Mana Saja?
                        Megapolitan

    4 Lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta Ada di Mana Saja? Megapolitan

    Lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta Ada di Mana Saja?
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan bahwa Operasi Zebra 2025 tidak memiliki lokasi razia stasioner tertentu, tetapi dilakukan melalui patroli keliling di seluruh wilayah Jakarta.
    Seluruh penindakan akan menggunakan sistem
    hunting
    , yakni pola operasi yang mengandalkan pergerakan petugas untuk menemukan pelanggaran secara langsung di jalan raya.
    Metode ini dipilih agar penegakan dapat dilakukan kapan saja dan di titik mana pun pelanggaran terlihat.
    Operasi berlangsung serentak pada 17–30 November 2025 sebagai bagian dari persiapan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru.
    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan bahwa seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya akan menerapkan sistem
    hunting
    .

    Hunting system
    itu jadi bukan razia-razia konsep stasioner, nanti kita akan berpatroli keliling menemukan pelanggaran,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/11/2025).
    Dengan pola ini, penindakan tidak terpaku pada satu titik, melainkan mengikuti temuan pelanggaran di lapangan selama patroli berlangsung.
    Komarudin menerangkan bahwa bentuk penindakan akan menyesuaikan dengan pelanggaran yang ditemukan.
    “Nanti kita lihat jenis pelanggarannya, apakah itu cukup dengan teguran simpati atau memang harus ditilang,” ujarnya.
    Untuk pelanggaran kasat mata yang dinilai membahayakan keselamatan, penilangan akan diberikan secara langsung.
    “Penindakan dengan tilang ini akan diberlakukan untuk pelanggaran-pelanggaran kasat mata, pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi terhadap kecelakaan lalu lintas,” kata Komarudin.
    Dalam operasi tahun ini, pelanggaran yang terlihat langsung akan menjadi prioritas penindakan.
    Komarudin menjelaskan beberapa jenis pelanggaran yang dapat ditindak, antara lain menerobos lampu merah, pelanggaran batas kecepatan atau balap liar, serta penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi.
    “Tidak akan lagi diberi teguran. Untuk jenis pelanggaran ini, petugas akan langsung memberikan tilang,” katanya.
    Ia menambahkan bahwa detail sasaran lengkap akan disampaikan setelah praoperasi.
    Komarudin menyebut sejumlah pelanggaran yang sudah dipastikan menjadi fokus pengawasan, antara lain:
    “Pelanggaran yang disasar itu pelanggaran kasat mata, penggunaan helm, kemudian juga knalpot–knalpot yang tidak sesuai dengan spektek. Itu yang kita sasar,” tutur Komarudin.
    Meski penindakan tetap dilakukan, Komarudin menegaskan bahwa porsi terbesar Operasi Zebra berada pada upaya pencegahan.
    “Jadi bobotnya nanti, bobot yang terbesar dalam kegiatan ini adalah
    pre-emptive
    .
    Pre-emptive
    , kemudian
    preventive
    itu 40-40. Kemudian terakhir penegakan hukum, 20 persen itu penegakan hukum,” katanya.
    Kegiatan edukasi dan pengawasan akan dilaksanakan secara masif untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di Jakarta dan sekitarnya.
    Dengan tidak adanya titik razia tetap dan seluruh wilayah menjadi area patroli,
    Operasi Zebra 2025
    menempatkan pengawasan lalu lintas secara dinamis di lapangan.
    Melalui pola
    hunting system
    dan penguatan kegiatan pencegahan, kepolisian berupaya menekan potensi kecelakaan serta meningkatkan kepatuhan berkendara selama periode operasi.
    (Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Muhammad Isa Bustomi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        KPK Tak Kunjung Panggil Bobby Nasution, Rossa Purbo Bekti Diadukan ke Dewas
                        Nasional

    6 KPK Tak Kunjung Panggil Bobby Nasution, Rossa Purbo Bekti Diadukan ke Dewas Nasional

    KPK Tak Kunjung Panggil Bobby Nasution, Rossa Purbo Bekti Diadukan ke Dewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penyidik AKBP Rossa Purbo Bekti dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK usai tak kunjung memanggil Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, sebagai saksi terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
    “Kami hari ini melaporkan kepada
    KPK
    , khususnya Dewan Pengawas KPK, terkait dengan dugaan upaya penghambatan proses hukum terhadap
    Bobby Nasution
    yang diduga dilakukan oleh
    AKBP Rossa Purbo Bekti
    ,” ujar Koordinator Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI), Yusril, usai membuat laporan di Kantor Dewas KPK, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).
    Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia atau KAMI adalah pihak yang membuat laporan ke Dewas KPK tersebut.
    Yusril selaku Koordinator KAMI mengungkapkan bahwa AKBP Rossa Purbo Bekti merupakan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) pada perkara tersebut.
    Yusril menjelaskan, laporan tersebut sekaligus mempertanyakan independensi KPK sebagai lembaga era reformasi yang diberi amanat oleh undang-undang dan rakyat Indonesia untuk memberantas korupsi.
    Seharusnya, kata Yusril, KPK sudah memanggil Bobby sesuai perintah Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Medan.
    “Saya pikir bahwa seharusnya pemanggilan terhadap saudara Bobby Nasution ini sudah dilakukan oleh KPK. Tapi sampai hari ini, yang dilakukan oleh teman-teman KPK tidak memanggil Bobby Nasution,” jelas dia.
    “Jangan sampai ada intervensi-intervensi khusus yang kemudian mengamankan Bobby Nasution,” lanjut dia.
    Pada 26 September 2025, KPK mengatakan akan menindaklanjuti perintah Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Medan untuk memanggil Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution terkait kasus
    dugaan korupsi
    proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
    Hal tersebut disampaikan oleh Plt Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu saat menanggapi adanya perintah dari Hakim Pengadilan Tipikor Medan untuk memanggil Bobby Nasution terkait perkara tersebut.
    Asep mengatakan, pihaknya terlebih dahulu menunggu Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK kembali dari Medan untuk menjelaskan perintah hakim Pengadilan Tipikor Medan tersebut.
    “Kemudian saudara BN (Bobby Nasution), kapan dilakukan pemanggilan? Ini kita nanti nunggu (JPU) pulang dulu, seperti itu. Dan ini juga nanti kita akan tanyakan dari Pak JPU-nya itu seperti apa,” kata Asep, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
    Asep mengatakan, Jaksa KPK nantinya juga akan mendiskusikan materi yang akan didalami terkait pemanggilan Bobby Nasution tersebut.
    “Materinya akan didiskusikan dengan Pak JPU, biar tidak berlarut-larut dan tidak efektif,” ujar dia.
    Sebelumnya, KPK menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (Sumut) pada 28 Juni 2025.
    Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting (TOP);
    Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumut yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, Rasuli Efendi Siregar (RES); Pejabat Pembuat Komitmen di Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumatera Utara, Heliyanto (HEL); Direktur Utama PT DNG, M Akhirun Efendi Siregar (KIR); serta Direktur PT RN, M Rayhan Dulasmi Pilang (RAY).
    Penindakan ini menyeret pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumut dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumut.
    KPK sebelumnya menggelar dua operasi tangkap tangan (OTT) terkait proyek jalan di Sumatera Utara.
    Dari hasil penelusuran, total nilai proyek yang diduga bermasalah mencapai Rp 231,8 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Gajah Dona Meninggal, Sempat Kritis Enam Hari dan Tak Mau Makan

    Kronologi Gajah Dona Meninggal, Sempat Kritis Enam Hari dan Tak Mau Makan

    Liputan6.com, Jakarta Seekor gajah betina jinak binaan Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) bernama Dona, mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, Minggu 16 November 2025. Gajah berusia sekitar 45 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah enam hari mengalami kondisi kritis akibat dugaan infeksi parasit.

    Humas TNWK, Nandri menyebut kematian Dona menjadi kehilangan besar bagi keluarga besar Way Kambas. 

    “Dona sudah lama menjadi bagian penting dari program konservasi. Upaya maksimal telah kami lakukan,” kata Nandri, Senin (17/11). 

    Nandri mengungkapkan, masalah kesehatan Dona mulai terdeteksi pada 6 November 2025 saat pemeriksaan rutin. 

    “Tim medis mendapati kadar eosinofil tinggi pada darah Dona, mengarah pada dugaan infeksi parasit. Sejak itu, Dona menjalani infus dan pengawasan ketat,” ungkapnya.

    Pada 13 November 2025, kondisi mulai memburuk. Dona tidak mau makan, meski masih mampu bergerak aktif. Sehari berikutnya, infus kembali dipasang karena tidak ada perkembangan signifikan. 

    “Memasuki 15 November, Dona hanya sanggup mengonsumsi sedikit makanan, sekitar satu sisir pisang. Gerakannya masih tampak, namun tubuhnya makin lemah,” jelas dia.

    Puncak kritis terjadi pada 16 November. Pukul 03.00 WIB, Dona masih menunjukkan respons ringan. Pukul 05.45 WIB, tubuhnya melemah drastis dan ia tak lagi mampu berdiri.

    Tim medis bersama Kepala SPTN Wilayah II Bungur langsung bergerak menuju lokasi. Namun ketika tiba di Camp ERU Bungur pada pukul 13.20 WIB, Dona telah mati sekitar pukul 13.00 WIB.  

    “Dona ditemukan tanpa napas dengan lidah pucat,” katanya.

  • Video Amatir Kisruh Demo di Mapolsek Sempol Bondowoso, Ada yang Bawa Celurit

    Video Amatir Kisruh Demo di Mapolsek Sempol Bondowoso, Ada yang Bawa Celurit

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Ratusan buruh kebun di Kecamatan Sempol/Ijen menggeruduk Mapolsek setempat, Senin (17/11/2025) siang. Empat video amatirnya beredar di media sosial.

    Empat video yang diduga direkam oleh warga sekitar itu masing-masing berdurasi 1 menit hingga lebih dari 2 menit. Menampilkan mulai dari kedatangan massa, terjadinya gesekan hingga pembubaran massa.

    Dalam salah satu video, tampak seorang wanita menangis ingin masuk ke dalam mako. Namun dia dicegat. Sejumlah pihak di sekitarnya juga terlihat memaksa Kapolsek Sempol, Iptu Suherdi, keluar mako.

    Aksi itu kemudian berujung penarikan paksa Kapolsek hingga terjatuh dari tangga beranda. Seorang buruh juga sempat mengacungkan clurit.

    Bendera merah putih yang berada di depan Mako tak luput sentuhan massa. Sang Saka diturunkan. Dalam video lanjutan, massa membubarkan diri saat masjid mulai mengumandangkan azan zuhur.

    Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu Boby Dwi Siswanto belum menjawab upaya konfirmasi dari Beritajatim.com hingga berita ditulis. Pada pagi harinya, Boby menjadi pemateri sosialisasi pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan di masyarakat (Pakem) di pendopo RBA Ki Ronggo.

    Informasi terhimpun, beberapa aparat turun ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka naik ke Ijen bertahap. “83 bang,” ucap seorang aparat.

    Kode 83 biasa disampaikan dalam dunia intelejen dengan arti penggalangan. Merujuk pada peristiwa di Mapolsek Ijen, bisa berarti tengah dilakukan mediasi untuk menenangkan massa. (awi/but)

  • Pria Ngaku Nabi dan Bikin Gaduh di Terminal Purabaya Ternyata ODGJ

    Pria Ngaku Nabi dan Bikin Gaduh di Terminal Purabaya Ternyata ODGJ

    Surabaya (beritajatim.com) — Warganet tengah ramai memperbincangkan sebuah video yang menampilkan seorang pria diusir dari bus di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo.

    Dalam rekaman berdurasi singkat itu, pria tersebut tampak membuat kegaduhan sambil mengaku sebagai seorang nabi di hadapan para penumpang. Aksinya membuat situasi di dalam bus memanas hingga kru terpaksa menyeretnya keluar demi menjaga ketertiban.

    Humas Terminal Tipe A (TTA) Purabaya, Sarah Abigail, membenarkan insiden yang terjadi pada Jumat (14/11) malam tersebut. Peristiwa itu berlangsung di jalur 4 area shelter keberangkatan, saat sejumlah bus tengah bersiap meninggalkan terminal.

    “Kejadiannya memang terjadi di Terminal Purabaya, tepatnya hari Jumat di jalur 4 shelter keberangkatan,” ujar Sarah saat dikonfirmasi, Senin (17/11).

    Menurut Sarah, pria yang identitasnya belum diketahui itu diketahui sebagai Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Tanpa alasan jelas, ia tiba-tiba masuk ke dalam bus yang sudah penuh penumpang. Kehadirannya langsung menimbulkan kegaduhan karena ia berteriak, mengaku seorang nabi, hingga memicu ketakutan di antara para penumpang.

    Melihat situasi tidak kondusif, kru bus berinisiatif menenangkan penumpang dan meminta pria tersebut keluar. Namun, upaya persuasif tidak membuahkan hasil hingga terpaksa dilakukan tindakan pengamanan.

    “Pada pukul 20.00, tim keamanan menerima laporan adanya ODGJ yang mengganggu keamanan penumpang dan kru, bahkan mengajak berkelahi. Untuk menjaga kenyamanan, kami mengamankan yang bersangkutan dengan mengeluarkannya melalui pintu keluar Waru,” jelas Sarah.

    Ia menambahkan, informasi bahwa pria tersebut merupakan ODGJ diperoleh dari laporan para pengguna terminal yang mengenali perilaku dan keberadaannya di area Purabaya selama beberapa hari terakhir.

    “ODGJ itu laporan dari orang-orang di terminal. Makanya kita amankan karena membuat keributan di dalam bus,” ujarnya.
    Meski demikian, Sarah mengaku belum mengetahui dengan pasti ke mana pria itu pergi setelah diamankan. Petugas hanya mengarahkan pria tersebut keluar area terminal mengingat situasi saat itu cukup berisiko. Selain sedang turun hujan, kondisi pria tersebut dikhawatirkan dapat kembali membuat keributan apabila tetap berada di area peron.

    “Kemarin diamankan ke pintu keluar saja. Mungkin karena berisiko, dan kondisi saat itu juga sedang hujan,” kata Sarah. (fyi/ted)

  • Kronologi Pemuda Lampung Barat Tewas Ditusuk Cuma Karena Cipratan Air Hujan, Pelakunya Masih ABG

    Kronologi Pemuda Lampung Barat Tewas Ditusuk Cuma Karena Cipratan Air Hujan, Pelakunya Masih ABG

    Rinaldo menuturkan, peristiwa bermula pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB. Korban Reno Ferdian datang ke Puncak Rest Area Sindang Pagar bersama beberapa temannya.

    “Tak lama kemudian, pelaku dan rombongannya tiba di lokasi yang sama.Masalah terjadi, saat salah satu teman pelaku menendang genangan air hujan hingga terciprat ke arah korban. Hal itu memicu cekcok mulut,” tuturnya.

    Meski sempat pergi, pelaku dan dua temannya kembali lagi dan adu mulut pun berulang. Salah satu teman pelaku bahkan menantang korban berkelahi, namun korban menolak.

    “Di tengah situasi panas itu, RD tiba-tiba mengeluarkan pisau dari balik jaketnya dan langsung menusukkan ke dada korban,” jelas dia.

    Korban tersungkur dan kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk tersebut.

    Polisi Proses Hukum Pelaku yang Masih di Bawah Umur

    Meski masih berusia 16 tahun, RD tetap diproses sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    “Penyidikan akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku bagi pelaku di bawah umur,” tutup dia.

     

  • Cara Sederhana dan Ampuh untuk Atasi Perut Kembung

    Cara Sederhana dan Ampuh untuk Atasi Perut Kembung

    Surabaya (beritajatim.com)- Perut kembung sering muncul secara tiba-tiba dan membuat tubuh terasa tidak nyaman. Rasa penuh, begah, atau tekanan di bagian perut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski bukan kondisi yang berbahaya, kembung bisa membuat seseorang sulit bergerak atau berkonsentrasi. Karena itu, mengetahui cara meredakannya dengan langkah sederhana di rumah sangat membantu.

    Minum Air Hangat untuk Merilekskan Pencernaan
    Salah satu cara paling mudah dan cepat untuk meredakan kembung adalah minum air hangat. Suhu hangat bekerja dengan merilekskan otot-otot pencernaan sehingga gas yang terperangkap dapat bergerak keluar dengan lebih mudah. Selain itu, air hangat membantu memperbaiki sirkulasi di area perut, membuat rasa penuh berangsur berkurang. Cara ini praktis dan bisa dilakukan kapan saja saat keluhan mulai muncul.

    Kompres Hangat untuk Mengurangi Rasa Begah
    Memberikan kompres hangat pada area perut dapat menjadi solusi efektif lainnya. Panas dari kompres membantu melemaskan otot-otot yang tegang dan meningkatkan aliran darah di bagian perut. Dengan menggunakan alat sederhana seperti handuk hangat atau botol berisi air panas, rasa tidak nyaman biasanya akan berkurang dalam beberapa menit. Metode ini cocok dilakukan saat sedang beristirahat di rumah.

    Manfaat Jahe Sebagai Pereda Kembung Alami
    Jahe adalah salah satu bahan dapur yang terkenal ampuh untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk kembung. Kandungan aktif dalam jahe membantu mengurangi peradangan sekaligus mempercepat proses pencernaan. Mengonsumsi jahe hangat atau mencampurnya dengan madu dapat membantu mengeluarkan gas dan meredakan perut yang terasa penuh. Tidak heran jika jahe menjadi salah satu obat rumahan favorit di banyak keluarga.

    Hindari Makanan Pemicu Gas Berlebih
    Selain mengonsumsi obat rumahan, penting untuk memperhatikan makanan yang masuk ke tubuh. Beberapa makanan seperti gorengan, minuman bersoda, kol, dan brokoli dapat memicu produksi gas berlebih di lambung. Mengurangi konsumsi makanan pemicu saat perut sedang sensitif membantu proses pemulihan lebih cepat. Pilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna seperti sup, pisang, atau roti tawar agar perut tidak semakin tertekan.

    Gerakan Ringan untuk Memudahkan Pengeluaran Gas
    Bergerak secara perlahan dapat membantu gas di dalam perut keluar lebih cepat. Aktivitas sederhana seperti berjalan santai atau melakukan peregangan ringan membuat pencernaan bekerja lebih optimal. Gerakan tersebut membantu merilekskan otot perut sehingga sensasi kembung berkurang. Cara ini bisa dilakukan kapan saja, terutama jika keluhan muncul setelah makan.

    Perut kembung adalah kondisi umum yang sering dialami, tetapi bisa sangat mengganggu jika dibiarkan. Berbagai cara rumahan seperti minum air hangat, kompres hangat, konsumsi jahe, memilih makanan yang tepat, dan melakukan gerakan ringan dapat membantu meredakannya dengan cepat. Namun apabila keluhan tidak kunjung membaik atau sering kambuh, sebaiknya konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. [Nazala Habibah Fathyadin]

  • Truk Rombongan Mahasiswa Pertanian Unhas Terguling, 11 Mahasiswa Luka-Luka

    Truk Rombongan Mahasiswa Pertanian Unhas Terguling, 11 Mahasiswa Luka-Luka

    Liputan6.com, Jakarta Truk yang mengangkut 17 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. 

    “Di mana kendaraan truk yang ditumpangi oleh mahasiswa Unhas terbalik di jalan menurun di daerah Sierra, Malino, Kabupaten Gowa,” kata Kabid Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, Senin (17/11/2025).

    Ishaq menjelaskan, sehari sebelumnya kejadian, sebanyak 70 mahasiswa Agronomi Fakultas Pertanian melaksanakan praktik lapang di Malino. Kegiatan tersebut didampingi oleh 16 dosen dan 3 tenaga kependidikan.

    “Sebelumnya, sejak Sabtu, 15 November 2025, sebanyak 70 mahasiswa Agronomi Fakultas Pertanian melaksanakan kegiatan akademik, yaitu praktik lapang, di Malino. Kegiatan ini didampingi oleh 16 dosen dan 3 tendik,” ujarnya.

    Kecelakaan terjadi saat rombongan dalam perjalanan kembali ke Makassar. Salah satu truk yang mengangkut 17 mahasiswa kehilangan kendali di jalan menurun dan berkelok hingga terguling.

    “Dalam perjalanan kembali ke Makassar, salah satu kendaraan truk yang ditumpangi oleh 17 mahasiswa alami kecelakaan yaitu terbalik di jalan menurun dan berkelok,” ungkap Ishaq. 

    Sebanyak 11 mahasiswa mengalami luka-luka dan langsung mendapat perawatan di puskesmas setempat. 

    “Kondisi para korban ini semua dalam keadaan sadar, kebanyakan alami luka memar dan benturan,” tambahnya.

  • Jalan Blitar Selatan Rusak Parah, Sopir Ambulans Sambat

    Jalan Blitar Selatan Rusak Parah, Sopir Ambulans Sambat

    Blitar (beritajatim.com) – Beredar video viral yang memperlihatkan seorang sopir ambulans mengeluhkan kondisi jalan rusak di wilayah Blitar Selatan. Sopir ambulans yang diketahui bernama Samsul itu, mengeluhkan kondisi jalan Desa Ngeni Kabupaten Blitar yang rusak parah hingga menghambat proses penjemputan pasien ke rumah sakit.

    Samsul pun menyebut kalau jalan rusak di wilayah Ngeni menghambatnya untuk melakukan pertolongan medis dengan cepat. Dalam video itu, Samsul pun meminta kepada Bupati Blitar, Rijanto dan Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah untuk segera memperbaiki jalan rusak tersebut, sehingga proses pertolongan medis bisa berjalan cepat.

    “Cepat direalisasikan pak Beky (Wakil Bupati Blitar), kalau ada warganya yang butuh pengobatan cepat ambulance pun tidak bisa berjalan cepat pak Beky,” ungkap Samsul dalam video tersebut pada Senin (17/11/2025).

    Samsul mengungkapkan, kondisi jalan yang rusak parah dan berlubang menjadi tantangan terbesar untuk sampai ke wilayah Ngeni dan kembali ke rumah sakit di Kota Blitar. Keterlambatan hitungan menit akibat jalan yang tidak layak dapat berakibat fatal bagi pasien yang tengah kritis.

    Ini bukan kali pertama. Samsul mengaku bahwa insiden pada 6 November lalu adalah kali ke-10 ia harus berjuang melewati jalanan rusak saat mengambil atau mengantar pasien dan jenazah ke wilayah Ngeni.

    “Pak Bupati Rijanto dan Pak Wakil Bupati Beky, jalannya di Ngeni seperti ini lo,” ungkapnya.

    Bagi Samsul, jalan mulus bukan hanya soal kenyamanan, tetapi syarat mutlak dalam kondisi darurat. Kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang tentu saja dapat memperburuk kondisi pasien yang sedang dalam proses evakuasi.

    Samsul berharap keluhannya ini menjadi perhatian pemerintah daerah, sebab perbaikan jalan di wilayah Ngeni kini bukan lagi sekadar proyek pembangunan, tetapi penentu kecepatan evakuasi dan keselamatan nyawa masyarakat. [owi/beq]