Jenis Media: Regional

  • Waspada Hujan Siang! Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 November 2025

    Waspada Hujan Siang! Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Prakiraan cuaca untuk Selasa, 18 November 2025, menunjukkan adanya peluang hujan di sejumlah wilayah Mataraman. Informasi ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, yang menjelaskan bahwa wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diperkirakan mengalami cuaca yang cukup berubah-ubah.

    “Pola atmosfer hari ini cenderung labil, sehingga potensi hujan muncul di beberapa titik saat memasuki siang,” ujarnya. Ia juga menghimbau agar masyarakat sebaiknya tetap membawa perlindungan diri seperti payung, meski pagi harinya terlihat cerah.

    Di Ngawi, cuaca diprediksi berubah cukup cepat. Pagi hari dimulai dengan kondisi berawan pada pukul 06.00 WIB dan beranjak cerah total antara pukul 07.00–10.00 WIB. Namun, pada pukul 13.00 WIB, hujan ringan diperkirakan turun dan berlangsung singkat sebelum kembali berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam, cuaca kembali cerah.

    Suhu harian wilayah ini berada di kisaran 22–30°C, dengan angin bertiup dari barat sekitar 12,7 km/jam, serta kelembapan mencapai 72–96 persen. “Ngawi mengalami pola hujan siang yang cukup konsisten beberapa hari terakhir,” kata Oky.

    Di Magetan, cuaca cerah berawan diperkirakan hadir pada pukul 06.00 WIB dan menjadi cerah total pukul 07.00 WIB. Namun kondisi itu berubah pada pukul 10.00 WIB ketika hujan intensitas sedang diprediksi mengguyur wilayah tersebut.

    Hujan kemudian menurun menjadi intensitas ringan pada pukul 13.00 WIB. Sore dan petang hari, cuaca kembali berawan sebelum akhirnya cerah total pada pukul 22.00 WIB. Suhu berada di rentang 22–27°C, dengan angin selatan berkecepatan 15,7 km/jam dan kelembapan 78–93 persen.

    Sementara di Ponorogo, kondisi cerah berawan diprediksi hadir sejak pukul 06.00 WIB. Hujan ringan kemudian berpotensi turun pada pukul 10.00–13.00 WIB. Pada sore hingga petang, cuaca kembali berawan hingga pukul 19.00 WIB, sebelum berganti menjadi cerah berawan pada malam hari.

    Suhu udara berkisar 23–30°C, dengan angin tenggara sekitar 15 km/jam, serta kelembapan 69–95 persen. “Warga Ponorogo perlu mengantisipasi hujan siang yang durasinya cukup singkat namun merata,” ujar Oky.

    Melihat kondisi cuaca yang cukup bervariasi, masyarakat di tiga wilayah Mataraman diimbau lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.(mnd/kun)

  • Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 18 November 2025. Tiga wilayah Mataraman, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan, diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang hari.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., mengatakan bahwa pola cuaca pada hari tersebut akan dipengaruhi oleh peningkatan kelembapan udara sejak pagi hingga sore. “Pagi hari cenderung cerah, namun memasuki siang potensi hujan ringan mulai muncul di beberapa wilayah,” ujarnya.

    Pada Kota Madiun, cuaca diprediksi cerah total pada pukul 06.00 WIB. Namun menjelang siang, tepatnya pukul 10.00 WIB, hujan ringan diperkirakan mulai turun. “Perubahan cuaca di Kota Madiun cukup cepat, jadi masyarakat sebaiknya tetap antisipatif,” tambah Oky.

    Kemudian pada pukul 13.00 hingga 19.00 WIB, langit Kota Madiun akan didominasi kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu di wilayah ini berada pada kisaran 23–31°C, dengan angin bertiup dari Tenggara sekitar 17,2 km/jam serta kelembapan mencapai 68–96 persen.

    Wilayah Kabupaten Madiun turut mengalami tren cuaca serupa. Pagi hari, yakni mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, akan cerah. Memasuki pukul 13.00 WIB, hujan ringan mulai berpotensi turun dan berubah menjadi berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam atau pukul 22.00 WIB, cuaca kembali membaik dengan cerah berawan.

    Menurut Oky Kabupaten Madiun memiliki pola cuaca yang hampir sama dengan kota, namun perbedaan utamanya terletak pada fluktuasi suhu yang sedikit lebih rendah. Suhu udara di Kabupaten Madiun bergerak pada kisaran 22–29°C, dengan angin dari Timur Laut sekitar 17,4 km/jam dan kelembapan 71–96 persen.

    Pacitan juga tidak luput dari potensi hujan ringan. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca di wilayah ini diperkirakan cerah berawan. Hujan ringan kemudian akan turun antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Memasuki sore hari pada pukul 16.00–19.00 WIB, Pacitan akan berada dalam kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada malam hari.

    “Pacitan memiliki kelembapan yang cukup tinggi, sehingga potensi hujan pada siang hari cenderung lebih besar dibandingkan wilayah lainnya,” jelas Oky. Suhu di Pacitan berada pada rentang 22–26°C, dengan angin dari Timur Laut berkecepatan 9,7 km/jam serta kelembapan mencapai 75–98 persen.

    Prakiraan cuaca ini diharapkan dapat membantu masyarakat mempersiapkan aktivitas sehari-hari, terutama pada jam-jam dengan potensi hujan ringan.(mnd/kun)

  • Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap Surabaya 17 November 2025

    Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Banyuwangi, Senin (17/11/2025) siang, menyebabkan sejumlah sungai di wilayah perkotaan Banyuwangi meluap hingga ke jalan.
    Air akibat luapan sungai tersebut ada yang masuk ke permukiman warga.
    Luapan terjadi pada aliran Sungai Kalilo, Sungai Sobo, dan Kali Bagong.
    Sebagai upaya penanganan, beberapa pintu air langsung ditutup sesuai prosedur standar untuk meminimalkan luapan.
    “Mesin pompa air portable kapasitas 140 meter kubik per jam juga kami kerahkan untuk mempercepat penyedotan genangan yang memasuki area permukiman warga,” kata Plt Kadis Pekerjaan Umum Pengairan
    Banyuwangi
    , Riza AL Fahrobi.
    Di Kali Bagong, ketinggian air sempat mencapai 180 cm, sedangkan debit airnya mencapai 23.147 liter per detik.
    Luapan sungai disebabkan oleh peningkatan debit imbas curah hujan tinggi di hulu.
    Akibatnya, sejumlah rumah warga yang terdampak luapan
    banjir
    seperti di Kawasan Lingkungan Sutri dan Kelurahan Sobo karena ada tumpukan bambu yang tersangkut di Dam Untung.
    Kepala BPBD
    Banyuwangi
    , Danang Hartanto mengatakan, petugas dari BPBD, Tagana, BMKG, dan Damkar disebar di sejumlah titik untuk membantu penanganan, terutama pada warga terdampak.
    “Teman-teman keliling dan dibagi untuk penanganan, terutama membantu rumah-rumah warga terdampak,” kata Danang.
    BPBD Banyuwangi menyedot air yang masuk ke permukiman, di antaranya di Lingkungan Lebak, Perumahan Puring, dan kawasan Sobo.
    Petugas juga membantu membersihkan rumah warga terdampak genangan.
    “Kami juga mengevakuasi satu keluarga di Lingkungan Gareng ke tempat yang lebih aman,” kata Danang.
    Selain luapan air, terdapat pohon tumbang di perempatan PKM Kertosari, dan langsung ditangani.
    Beberapa petugas juga membantu mengatur lalu lintas karena terjadi kepadatan kendaraan.
    Air berangsur surut saat petang. Meski demikian, penanganan terus dilakukan hingga malam.
    “Penanganan dan pemantauan tetap dilakukan hingga malam ini,” kata dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Hari Kedua Pencarian Ujang dan Deni Korban Tenggelam di Laut Sukabumi Masih Nihil
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 November 2025

    Hari Kedua Pencarian Ujang dan Deni Korban Tenggelam di Laut Sukabumi Masih Nihil Bandung 17 November 2025

    Hari Kedua Pencarian Ujang dan Deni Korban Tenggelam di Laut Sukabumi Masih Nihil
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Ujang Agus (40) dan Deni Setiawan (35), dua orang pemancing yang hilang diterjang ombak di area batu karang pinggir Pantai Cikeueus Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih belum ditemukan hingga Senin (17/11/2025).
    Dalam keterangan yang didapat Kompas.com dari
    Tim SAR
    , upaya pencarian korban pada hari tersebut dilakukan sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga petang pukul 17.30 WIB.
    Pada Senin, pencarian dilakukan dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi dua area, laut dan darat.
    Namun, Ujang dan Deni masih belum ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan pada Selasa (18/11/2025) besok.
    Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Desiana Kartika Bahari, membenarkan bahwa keduanya dihantam ombak kuat saat tengah memancing.
    “Bermula sekitar pukul 08.00 WIB, ketika kedua korban yang bernama Ujang Agus dan Deni Setiawan sedang memancing di area batu karang pinggir
    Pantai Cikeueus
    , tanpa disadari gelombang tinggi tiba-tiba datang dan menghantam posisi mereka,” kata Desiana dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kompas.com, Senin (17/11/2025) pagi.
    “Kuatnya terjangan ombak membuat kedua korban terpeleset dan terseret ke laut hingga tenggelam,” ujarnya.
    Setelah menerima informasi, Tim SAR gabungan yang berjumlah puluhan orang turut mencari korban.
    Proses pencarian itu selain menyisir jalur laut juga melalui udara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • 5 Wisatawan China Meninggal dalam Kecelakaan, Koster Bakal Panggil Perusahaan Minibus
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        17 November 2025

    5 Wisatawan China Meninggal dalam Kecelakaan, Koster Bakal Panggil Perusahaan Minibus Denpasar 17 November 2025

    5 Wisatawan China Meninggal dalam Kecelakaan, Koster Bakal Panggil Perusahaan Minibus
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Pemilik mobil minibus yang membawa wisatawan China dan mengalami kecelakaan di Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali akan dipanggil oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
    Menurut
    Koster
    , peristiwa tersebut merupakan kelalaian, bahkan sampai menyebabkan lima orang meninggal dunia.
    “Saya akan segera memanggil perusahaan yang memiliki mobil dan akan diberikan sanksi. Kedua, akan ditertibkan agar tidak terjadi lagi. Itu termasuk kelalaian,” kata Koster usai mengikuti rapat di Denpasar, Senin (17/11/2025) sore.
    Dia akan tetap melakukan pemanggilan walaupun kasus ini tengah ditangani oleh polisi.
    “Yang meninggal (sampai) lima itu,” kata Koster. 
    Dia juga bakal mengecek dan memastikan asal pemilik perusahaan tersebut.
    Kecelakaan minibus
    terjadi pada Jumat (14/11/2025) sekitar pukul 04.30 Wita.
    Minibus Toyota Hiace bernopol N 7605 TA membawa 13
    wisatawan China
    dari Canggu, Kabupaten Badung, menuju Lovina, Kabupaten Buleleng.
    Saat melintasi jalur turunan dan tikungan tajam di kilometer 7,7 Padangbulia, kendaraan hilang kendali, keluar jalur, masuk ke kebun warga, dan menabrak pohon sebelum terjatuh ke jurang.
    Lima wisatawan yang meninggal dalam kejadian tersebut adalah Xu Huangyuan (65), Xu Mingbiao (61), Xu Yuexiang (52), Zhong Yuemei (63), dan Xu Huijuan (61).
    Delapan lainnya luka-luka dan dirujuk ke RS Siloam Denpasar.
    Kepolisian Resor (Polres) Buleleng terus mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut.
    Salah satu fokus utama penyelidikan adalah pemeriksaan terhadap sopir minibus yang membawa rombongan wisatawan tersebut.
    Kepala Sat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin mengatakan, pengemudi minibus, Arif Al Akbar (39) telah diperiksa intensif untuk memastikan kronologi dan dugaan penyebab kecelakaan.
    Sopir mengaku tidak mengantuk dan sudah terbiasa melewati jalur Denpasar–Singaraja yang cukup rawan.
    “Kalau mengantuk bilangnya tidak. Dia rutin ke Buleleng, paling lama sebulan sekali. Bisa seminggu sekali kalau lagi high season,” kata Bachtiar saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2025).
    Meski demikian, polisi belum menentukan status hukum pengemudi.
    Ia masih berstatus diamankan sambil menunggu hasil gelar perkara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2025

    Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir Regional 17 November 2025

    Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Longsor besar melanda dua wilayah Jawa Tengah dalam waktu berdekatan, yakni Banjarnegara dan Cilacap.
    Peristiwa tanah
    longsor
    di
    Banjarnegara
    yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, terjadi pada Sabtu (15/11/2025), setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih tiga jam. Dua orang tewas akibat insiden ini.
    Sementara longsor di
    Cilacap
    melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, pada Kamis (13/11/2025). Hingga kini, 16 orang dilaporkan meninggal dunia dan 7 orang masih hilang.
    Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kedua daerah ini memang rawan bencana longsor dan memakan korban dengan dengan jumlah terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
    Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi daring “Disaster Briefing” di Jakarta, Senin (17/11/2025) malam, mengatakan bahwa catatan historis menunjukkan pola kejadian longsor di
    Jawa Tengah
    tidak pernah lepas dari wilayah tengah hingga selatan provinsi itu.
    “Tingkat kerawanan longsor tidak berubah tanpa perbaikan lingkungan. Kalau historisnya pernah terjadi, kemungkinan akan terulang lagi seperti yang saat ini terjadi,” kata Muhari dilansir dari Antara.
    Berdasarkan data 2015–2024 BNPB mencatat Banjarnegara menempati urutan pertama wilayah dengan korban meninggal dan mengungsi akibat tanah longsor.
    Pada periode tersebut ada sebanyak 13.351 orang warga mengungsi akibat tanah longsor dan 330 orang menunggal dunia.
    Sementara Kabupaten Cilacap berada pada posisi kedua 9.547 orang warga mengungsi dan 276 orang warga meninggal dunia karena longsor.
    Selanjutnya disusul Kabupaten Magelang, Wonosobo, dan Purbalingga.
    Abdul menjelaskan bahwa longsor kerap terjadi di wilayah perbukitan yang memiliki struktur tanah gembur dan porositas tinggi.
    Ketika hujan turun dalam durasi lama, air mengisi rekahan dan memicu bidang luncuran tanah.
    Kondisi tersebut dinilai sebagai pemicu bencana tanah longsor.
    Dengan demikian, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap tanda awal longsor seperti pohon yang miring atau rekahan tanah di lereng.
    Leberadaan sistem peringatan dini longsor berbasis teknologi sudah sangat dibutuhkan, karena berfungsi sebagai alarm bagi masyarakat untuk segera mengungsi ketika hujan deras turun.
    “Upaya pencegahan hanya dapat dilakukan melalui penguatan vegetasi, penataan ruang, dan kesadaran masyarakat terhadap kondisi geografis setempat,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu Surabaya 17 November 2025

    Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Anggota Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengevakuasi ular piton sepanjang 4 meter yang nangkring di atas pohon bambu di aliran Sungai Tinil, Desa Panekan, Kecamatan Panekan.
    Personel Damkar, Dovi Saputra mengatakan, laporan dari warga masuk sekitar pukul 15.00 WIB setelah mereka melihat seekor ular besar di pucuk bambu.
    “Warga melapor ada
    ular piton
    besar di atas pohon bambu. Kami langsung bergerak ke lokasi. Dari laporan warga, ular tersebut habis memangsa ayam milik warga,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (17/11/2025).
    Dovi mengatakan, proses evakuasi berjalan cukup cepat tanpa kendala berarti.
    Ular sempat jatuh ke aliran sungai setelah petugas menggoyang batang bambu menggunakan galah.
    “Ular sempat jatuh ke sungai dan berenang mencoba kabur. Tapi tiga personel akhirnya bisa menangkap dan mengamankannya,” ucap dia. 
    Setelah ditangkap, petugas membawa ular tersebut ke pos Damkar Panekan.
    Tak lama kemudian, seorang warga mengajukan permintaan untuk memeliharanya.
    Dovi menegaskan pihaknya memperbolehkan dengan catatan tertentu.
    “Kami hanya mengingatkan agar ular dipelihara dengan benar dan tidak dilepas kembali di sungai yang dekat permukiman,” kata dia. 
    Dovi menyebut, permintaan
    evakuasi hewan
    liar di Magetan yang masuk ke kantor Pemadam Kebakaran terus meningkat sepanjang 2025.
    Hingga November, Damkar menerima lebih dari 300 laporan evakuasi hewan, termasuk sarang tawon vespa dan ular.
    “Untuk ular saja ada sekitar 120 laporan, kebanyakan dari pemukiman yang dekat dengan peternakan ayam,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2025

    Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin Regional 17 November 2025

    Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Polda Bangka Belitung resmi menggelar Operasi Zebra Menumbing (OZM) 2025 yang ditandai dengan apel gelar pasukan di Mapolda, Senin (17/11/2025).
    Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Wakapolda Babel Brigjen Tony Harsono yang dihadiri sejumlah Forkopimda dan instansi terkait.
    Dalam kesempatan itu, Wakapolda meminta anggota yang terlibat operasi memprioritaskan kegiatan yang bersifat edukatif kepada masyarakat.
    “Prioritaskan kegiatan yang sifatnya edukatif berupa kegiatan dikmas lantas pada masyarakat agar mengetahui arti pentingnya
    keselamatan berkendara
    serta taat dan patuh terhadap aturan berlalu lintas di jalan,” kata Tony.
    Tony mengungkapkan, operasi yang melibatkan sebanyak 343 personel ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat serta menurunkan angka kecelakaan di jalan.
    “Tujuan operasi ini meningkatkan disiplin masyarakat, menurunkan angka kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran dan kelengkapan berkendara yang diharapkan terwujudnya kamseltibcarlantas yang aman, nyaman, dan selamat jelang Operasi Lilin 2025,” ungkapnya.
    Selain itu, perwira tinggi Polri ini juga menekankan pentingnya disiplin dan tindakan profesional sesuai rencana untuk mewujudkan pelayanan Polantas yang presisi.
    “Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan pendekatan humanis, edukatif, serta preventif sehingga operasi dapat berjalan optimal dan berhasil sesuai tujuan,” tegasnya.
    Sementara itu, Dir Lantas Polda Babel Kombes Pringadhi Supardjan mengatakan operasi ini dilaksanakan untuk menertibkan pengendara dan mendorong kepolisian untuk mengedepankan tindakan humanis dan edukatif.
    “Kami upayakan untuk mengedukasi dan harus humanis kepada masyarakat,” ucapnya.
    Perwira berpangkat melati tiga ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas yang dapat membahayakan selama berkendara.
    “Sebenarnya saya lebih banyak mengajak kepada masyarakat supaya menjadi polisi untuk dirinya sendiri karena bukan untuk siapa-siapa, tapi buat keselamatan kita sendiri,” pungkasnya.
    Sebagai informasi, Polda Babel menggelar
    Operasi Zebra Menumbing
    2025.
    Operasi ini digelar selama dua pekan mulai 17 hingga 30 November 2025.
    1. Melawan arus/contra flow
    2. Menerobos lampu merah
    3. Anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor
    4. Berboncengan lebih dari satu
    5. Tidak menggunakan helm
    6. Berkendara di bawah pengaruh alkohol
    7. Ranmor tidak sesuai spek spion, knalpot bising, lampu utama, rem, lampu petunjuk
    8. Mengendarai atau mengemudikan menggunakan handphone
    9. Menggunakan ranmor tidak sesuai peruntukan
    10. Ranmor over load dan over dimensi
    11. Ranmor tanpa NRKB
    12. Melampaui batas kecepatan
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Waspada Air Hujan di Surabaya Tercemar Mikroplastik, Peneliti: Jangan Buka Mulut

    Waspada Air Hujan di Surabaya Tercemar Mikroplastik, Peneliti: Jangan Buka Mulut

    Surabaya (beritajatim.com) – Komunitas peneliti Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) mengungkap temuan yang mengejutkan, bahwa air hujan di Surabaya mengandung hingga 356 partikel mikroplastik (PM) per liter.

    Temuan ini menempatkan Surabaya sebagai wilayah dengan kontaminasi mikroplastik udara tertinggi ke-6 di Indonesia dari 18 kota yang diteliti, dengan kadar 12 partikel/90 cm²/2 jam di udara.

    Koordinator ECOTON Surabaya, Alaika Rahmatullah, menjelaskan bahwa pencemaran ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas pembakaran sampah, selain faktor lain seperti gesekan ban kendaraan, kegiatan laundry, timbunan sampah, polusi industri, dan asap kendaraan.

    “Tingginya tingkat pencemaran mikroplastik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, semisal di (wilayah) Pakis Gelora menunjukkan kadar mikroplastik tinggi karena terdapat aktivitas pembakaran sampah dan lokasi yang berdekatan dengan pasar dan jalan raya,” kata Alaika, Senin (17/11/2025).

    Empat lokasi lain di Surabaya yang diteliti pada 11–14 November 2025 juga menunjukkan kontaminasi tinggi, yaitu Gunung Anyar dengan 66 partikel mikroplastik (PM) per liter, Wonokromo (77 PM/liter), HR Muhammad (135 PM/liter), dan Tanjung Perak (306 PM/liter).

    Alaika turut menjelaskan siklusnya; pencemaran mikroplastik ini berasal dari pencemaran plastik pada air laut di Surabaya, yang menguap dan terkondensasi menjadi awan, sehingga semakin tinggi polusi di laut, semakin tinggi pula pencemaran mikroplastik dalam air hujan.

    Berdasarkan hasil penelitian ini, ECOTON sangat menyarankan masyarakat agar tidak membuka mulut saat hujan turun untuk menghindari risiko kontaminasi langsung.

    “Masyarakat agar tidak membuka mulut saat hujan turun, mengingat risiko membahayakan ketika tubuh terkontaminasi langsung mikroplastik,” jelas Alaika.

    Langkah lebih lanjut, ECOTON turut merekomendasikan masyarakat untuk menghentikan pembuangan dan pembakaran sampah plastik sembarangan. Selain itu, mereka mendesak pemerintah daerah untuk secara rutin menguji mikroplastik di udara Surabaya.

    “(ECOTON) mendesak agar pemerintah daerah memberikan sanksi sosial berupa publikasi foto warga yang melanggar aturan pembuangan atau pembakaran sampah,” tutupnya. (rma/kun)

  • 3 Rumah Warga Manggarai Barat Dirusak hingga Rata Tanah oleh Orang Tak Dikenal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2025

    3 Rumah Warga Manggarai Barat Dirusak hingga Rata Tanah oleh Orang Tak Dikenal Regional 17 November 2025

    3 Rumah Warga Manggarai Barat Dirusak hingga Rata Tanah oleh Orang Tak Dikenal
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Tiga rumah warga di Kampung Wae Togo, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, NTT dirusak sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (15/11/2025) sekitar pukul 11.00 Wita. 
    Akibatnya, tiga rumah warga hancur. Salah satunya hancur hingga rata tanah.
    Salah satu yang menjadi korban adalah rumah milik Pius Hadun (73).
    Rumahnya masih dalam proses pembangunan dan tinggal pemasangan atap.
    Selain rumah, uang sebanyak Rp 16 juta yang disimpan di tumpukan kayu bangunan di samping rumah ludes terbakar.
    Selain itu, rumah milik Raimundus (72), selaku adik sepupu Pius, juga mengalami kerusakan pada rangka, dinding, dan atap.
    Mundus memperkirakan
    kerugian material
    mencapai sekitar Rp 60 juta.
    Sementara itu, rumah milik Ignasius Rangsung (55) mengalami kerusakan pada bagian dinding depan hingga roboh, dengan total kerugian sekitar Rp 30 juta.
    Pius Hadun mengatakan, ia dan dua korban lainnya dituduh membongkar pagar di sebuah tanah yang sedang diselisihkan.
    Mereka pun bingung apa alasan kelompok warga merusak rumahnya hingga rata tanah.
    “Saya tidak tahu kenapa kami yang dituduh. Saya tidak ikut bongkar pagar itu. Rumah saya yang hampir selesai justru dirusak habis. Uang saya yang disimpan di tumpukan kayu juga terbakar. Kami hanya ingin keadilan,” tutur Pius di Labuan Bajo, Senin siang.
    Korban lain, Raimundus, menyampaikan keterangan serupa.
    Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar. “Kami tidak terlibat dalam pembongkaran pagar. Tapi kerusakan rumah kami justru yang paling parah. Kami minta masalah ini diproses sesuai hukum,” kata dia.
    Sementara itu, korban lain, Ignasius Rangsung berharap pihak berwenang agar segera turun ke lokasi untuk mengatasi masalah itu, sebelum situasi semakin memanas.
    “Rumah saya memang tidak diratakan, tapi dinding depan dirobohkan. Kerugian tetap besar bagi kami. Saya hanya berharap masalah ini diselesaikan dengan adil,” ujar dia.
    Tokoh adat Wae Togo sangat menyayangkan insiden tersebut.
    Menurut dia, tindakan main hakim sendiri oleh sekelompok orang itu tidak dapat dibenarkan.

    Konflik tanah
    ini sudah lama, dan pernah dimediasi pada 2023 di kantor camat. Tapi tidak ada titik temu. Meski begitu,
    perusakan rumah
    warga tidak bisa dibenarkan,” ujarnya.
    Ia pun meminta aparat keamanan dari Polsek Lembor dan Polres Manggarai Barat mengambil langkah cepat agar situasi kondusif.
    Kompas.com
    sudah mengonfirmasi Kapolsek Lembor, IPDA Vinsen Bagus, terkait peristiwa itu.
    Kapolsek mengarahkan untuk konfirmasi ke Humas Polres Manggarai Barat. Sementara itu, Humas Polres Manggarai Barat belum merespons.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.