Jenis Media: Regional

  • Viral Video Polisi Nyaris Kena Pukul Pemotor saat Razia, Begini Cerita Lengkapnya

    Viral Video Polisi Nyaris Kena Pukul Pemotor saat Razia, Begini Cerita Lengkapnya

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah video singkat memperlihatkan seorang pengendara motor hendak memukul anggota polisi, viral di media sosial. Insiden itu diketahui terjadi di kawasan lampu merah Jalan Sam Ratulangi, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Selasa (18/11/2025) pagi.

    Kasat Lantas Polres Maros, AKP Muhammad Arafah, membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat anggotanya sedang melakukan pengaturan lalu lintas dalam rangka sosialisasi Operasi Zebra skala nasional.

    “Iya betul, anggota yang nyaris dipukul itu adalah Brigpol Safir. Sementara pengendara motor yang hendak memukul itu, identitasnya belum kita ketahui,” kata Arafah saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).

    Insiden bermula ketika pengendara tersebut ditegur di lampu merah karena tidak memakai helm dan menggunakan motor tanpa pelat nomor. Petugas secara persuasif mengarahkan pengendara agar tidak melintas di jalur sosialisasi Operasi Zebra.

    “Pengendara ini sudah ditegur sejak di lampu merah Jalan Ratulangi karena tidak memakai helm. Petugas mengarahkan agar dia berbelok supaya tidak melewati area pengaturan, tapi dia tetap memaksa lurus,” jelas Arafah. 

    Alih-alih mematuhi arahan, pengendara tersebut justru membangkang dan tetap melaju ke arah lokasi Operasi Zebra. Setelah melintas, petugas menahannya untuk memeriksa kelengkapan surat kendaraan.

  • 1
                    
                        KPU Sebut Dokumen Ijazah Jokowi Termasuk Informasi Terbuka, tetapi…
                        Nasional

    1 KPU Sebut Dokumen Ijazah Jokowi Termasuk Informasi Terbuka, tetapi… Nasional

    KPU Sebut Dokumen Ijazah Jokowi Termasuk Informasi Terbuka, tetapi…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan bahwa seluruh jenis informasi terkait peraturan, SOP, hingga dokumen pendaftaran calon presiden, termasuk ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada prinsipnya merupakan informasi terbuka.
    Namun, pihak KPU mengaku belum dapat memberikan dokumen-dokumen tersebut karena masih dicari dari arsip KPU.
    Hal ini disampaikan perwakilan KPU dalam sidang sengketa informasi antara Leony selaku pemohon dan Universitas Gadjah Mada, KPU, dan Polda Metro Jaya terkait
    ijazah Jokowi
    yang digelar
    Komisi Informasi Pusat
    , Selasa (18/11/2025).
    “Berarti ini semua yang diminta pemohon ini terbuka, Pak ya?” tanya ketua majelis yang menangani sengketa, dikutip dari YouTube Komisi Informasi Pusat.
    “Terbuka. Ini kami menjanjikan kita berusaha untuk mencari dulu, nanti kalau sudah ketemu nanti kami serahkan. Karena kami baru pindah gudang jadi mohon dimaklumi,” jawab pihak KPU.
    Perwakilan KPU itu menjelaskan bahwa permohonan informasi dari pemohon diterima pada 31 Juli 2025 dan langsung ditanggapi pada hari yang sama oleh desk pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).
    Pada 14 Agustus, PPID kembali memberi pemberitahuan perpanjangan waktu selama tujuh hari.
    “Kami sudah serahkan dokumen tersebut kepada pemohon. Dokumennya kami berikan pada 10 Oktober,” kata perwakilan KPU.
    Namun, pemohon kemudian mengajukan sengketa pada 14 Oktober 2025 karena merasa informasi yang diterimanya tidak lengkap.
    Dalam persidangan, pihak pemohon menyatakan KPU hanya memberikan sebagian kecil dari informasi yang diminta.
    Selain itu, beberapa permintaan mengenai peraturan dan SOP dianggap tidak dijawab secara spesifik karena hanya diberi tautan situs web yang tidak langsung merujuk ke dokumen yang dimaksud.
    “Saya merasa masuk ke hutan, tidak merujuk ke spesifik kepada apa yang kami minta,” ujar pihak pemohon.
    Dari tujuh jenis informasi yang diminta, pemohon hanya menerima beberapa dokumen, antara lain salinan legalisir ijazah yang digunakan Jokowi untuk pendaftaran capres 2014 dan 2019, rangkuman serah terima berkas, serta daftar dokumen yang dianggap KPU sebagai hasil verifikasi.
    Namun, dokumen verifikasi itu sendiri belum tersedia secara lengkap.
    Pemohon juga mempersoalkan bentuk dokumen ijazah yang diterima karena terdapat lima bagian yang disensor, seperti nomor ijazah, nomor induk mahasiswa Jokowi, cap legalisasi, serta tanda tangan rektor dan dekan.
    “Bagi kami itu aneh, apakah keterbukaan seperti itu?” tanya pemohon.
    Majelis kemudian meminta klarifikasi satu per satu mengenai status keterbukaan informasi yang diminta pemohon.
    Perwakilan KPU menegaskan bahwa semua dokumen dan SOP terkait verifikasi ijazah, pengelolaan data, serta publikasi dokumen pendaftaran merupakan informasi terbuka dan sudah tersedia dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KPU.
    Terkait berkas pendaftaran, termasuk salinan legalisir ijazah Jokowi, KPU menyatakan dokumen itu juga bersifat terbuka.
    Namun, KPU mengakui masih mencari sejumlah dokumen verifikasi karena terjadi perpindahan gudang arsip.
    “Mohon izin, mohon waktu, mohon dimaklumi karena barang ini kan banyak ketua majelis, jadi kami masih mencari, jadi kami masih bongkar-bongkar arsip kami, karena kebetulan beberapa waktu yang lalu kami kan pindah gudang, Jadi mohon izin mohon waktu nanti akan kami sampaikan,” kata KPU.
    KPU menegaskan bahwa informasi tentang lembaga yang melegalisasi ijazah, tanggal dan nomor agenda masuk dokumen, hingga berita acara verifikasi juga tergolong informasi terbuka.
    Ketua Majelis menyimpulkan bahwa seluruh jenis informasi yang dimohonkan dinyatakan terbuka oleh KPU.
    Dengan demikian, sesuai hukum acara Komisi Informasi, perkara ini akan dilanjutkan ke tahap mediasi.
    “Maka sesuai hukum acara di Komisi Informasi nanti prosesnya melalui mediasi. Nanti silakan mediasi, pihak pemohon menyampaikan mintanya seperti apa, di-
    clear
    -kan di mediasi, nanti kalau mediasinya tidak selesai kita lanjut ke ajudikasi,” ungkap Ketua Majelis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Orang Tewas dan Puluhan Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali

    5 Orang Tewas dan Puluhan Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali

    Liputan6.com, Jakarta- Kecelakaan beruntun di ruas Tol Cikopo Palimanan (Cipali), Selasa (18/11/2025) menewaskan lima orang. Selain itu, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

    Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya Muthia menuturkan, kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan. Ketiganya adalah bus PO Agra Mas bernompol B 7654 KGA, PO Sinar Jaya bernopol B 7895 TGA, dan minibus Gran Max bernopol B 2508 TFT.

    “Untuk korban meninggal ada lima orang, untuk korban luka masih kami identifikasi. Seluruh korban sudah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta,” kata Anom Danujaya kepada awak media.

    Hasil dari identifikasi sementara, kata dia, untuk korban tewas berasal dari kendaraan bus PO Agra Mas sejumlah dua orang dan minibus Gran Max tiga orang.

  • 6
                    
                        Dokumen Banyak "Di-Blackout", UGM Diperingatkan Majelis KIP dalam Sidang Ijazah Jokowi
                        Megapolitan

    6 Dokumen Banyak "Di-Blackout", UGM Diperingatkan Majelis KIP dalam Sidang Ijazah Jokowi Megapolitan

    Dokumen Banyak “Di-Blackout”, UGM Diperingatkan Majelis KIP dalam Sidang Ijazah Jokowi
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sidang sengketa informasi terkait ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kembali bergulir di Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, Jakarta, Senin (17/11/2025).
    Persidangan ini merupakan lanjutan dari gugatan yang diajukan para pemohon, yakni akademisi, aktivis, dan jurnalis yang tergabung dalam
    Bongkar Ijazah Jokowi
    (
    Bonjowi
    ).
    Sementara itu, pihak termohon dalam perkara ini mencakup lima badan publik, yaitu
    Universitas Gadjah Mada
    (UGM), KPU RI, KPU DKI Jakarta, KPU Surakarta, dan Polda Metro Jaya.
    Pada agenda pemeriksaan kali ini, UGM turut dimintai klarifikasi terkait dokumen yang mereka serahkan kepada pemohon.
    Dalam sidang, perwakilan pemohon mempersoalkan dokumen yang diberikan UGM, khususnya berita acara dan tanda terima penyerahan sejumlah dokumen.
    Mereka mengungkap bahwa berkas tersebut memang diberikan, namun hampir seluruh isinya disamarkan atau di-blackout.
    “UGM memberikan berita acara tanda terima, tetapi hampir semua halamannya di-blackout. Jadi apakah ini benar-benar keterbukaan informasi? Semua disamarkan,” kata salah satu perwakilan pemohon Bonjowi, dikutip dari tayangan
    KompasTV
    .
    Ketua
    Majelis KIP
    ,
    Rospita Vici Paulyn
    , langsung menanggapi temuan tersebut.
    Ia mempertanyakan alasan UGM menyebut dokumen tersebut terbuka, padahal isinya tidak dapat diakses.
    “Oh begitu? Dibilang terbuka tapi tertutup semua ya? Bagaimana ini UGM?” ujar Rospita.
    Menjawab hal itu, perwakilan UGM menyatakan bahwa bagian yang disamarkan merupakan informasi yang mereka anggap termasuk kategori pengecualian.
    Mereka berdalih dokumen tersebut terkait proses penyidikan aparat penegak hukum (APH).
    “Yang kami tampilkan hanya jenis dokumen yang diserahkan. Karena dokumen itu bagian dari bukti pengadilan dan sedang dalam proses di APH, kami nilai ada kewenangan di sana. Bagian yang kami anggap layak dikecualikan, kami blackout,” kata perwakilan UGM.
    Mendengar penjelasan tersebut, Ketua Majelis langsung mengeluarkan instruksi tegas.
    Ia memerintahkan UGM untuk melakukan uji konsekuensi terhadap seluruh informasi yang mereka nyatakan dikecualikan.
    “UGM saya perintahkan melakukan uji konsekuensi untuk semua informasi yang dikecualikan. Saya beri waktu dua minggu dari sekarang,” tegas Rospita.
    Ia juga menegaskan bahwa uji konsekuensi tersebut tidak boleh dilakukan hanya oleh internal UGM.
    Perwakilan masyarakat harus dilibatkan untuk memastikan bahwa alasan pengecualian memang berdasar dan tidak merugikan publik.
    “Harus melibatkan pihak luar agar terlihat apakah informasi itu benar lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya jika dibuka,” ujar Rospita.
    Selain itu, pada sidang berikutnya, UGM diwajibkan membawa seluruh informasi yang disengketakan.
    Majelis akan melakukan pemeriksaan tertutup guna memastikan bahwa dokumen tersebut benar-benar berada dalam penguasaan UGM.
    Sidang sengketa informasi ijazah Jokowi ini masih akan berlanjut dengan agenda pembuktian lanjutan dan evaluasi terhadap hasil uji konsekuensi dari UGM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bus PO Agra Mas Hantam Sinar Jaya, Gran Max Terjun ke Parit

    Bus PO Agra Mas Hantam Sinar Jaya, Gran Max Terjun ke Parit

    Dia menjelaskan, kecelakaan ini berawal dari bus PO Agra Mas yang sedang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta di lokasi kejadian menabrak bus PO Sinar Jaya.

    Setelah tertabrak, bus PO Sinar Jaya menghantam mobil Gran Max. Kedua kendaraan tersebut terperosok ke dalam parit.

    “Kami sudah mengumpulkan bukti CCTV, kemudian akan melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi,” kata Anom.

     

  • 10
                    
                        Blunder Pernyataan Cucun soal "Tak Perlu Ahli Gizi" di Program MBG, Memicu Amarah Ahli
                        Nasional

    10 Blunder Pernyataan Cucun soal "Tak Perlu Ahli Gizi" di Program MBG, Memicu Amarah Ahli Nasional

    Blunder Pernyataan Cucun soal “Tak Perlu Ahli Gizi” di Program MBG, Memicu Amarah Ahli
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polemik penggunaan istilah ahli gizi dalam rekrutmen petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencuat setelah pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menuai reaksi keras dari kalangan profesional gizi.
    Pernyataan tersebut dinilai merendahkan profesi ahli gizi dan memunculkan kekhawatiran akan turunnya standar layanan gizi dalam program prioritas nasional tersebut.
    Polemik bermula ketika seorang peserta Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung menyoroti persoalan sulitnya BGN mencari ahli gizi untuk ditempatkan di SPPG.
    Ia mengusulkan agar istilah ahli gizi tidak digunakan jika tenaga yang direkrut bukan lulusan gizi.
    “Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non-gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi,” ujar peserta itu.
    Ia menyarankan agar posisi cukup disebut pengawas produksi dan kualitas atau tenaga QA/QC. Peserta itu juga mendorong BGN menggandeng Persagi.
    “Nanti mungkin ke depannya, BGN bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi Persagi,” katanya. Selain Persagi, ia juga menyebut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).
    Namun sebelum peserta itu menyelesaikan penjelasannya, Cucun memotong dan mengkritik gaya penyampaiannya.
    “Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang. Yang lain kasihan,” kata Cucun. Ia juga menilai peserta tersebut arogan.
    “Saya enggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya,” ujarnya.
    Dalam rekaman yang beredar, Cucun bahkan menyebut istilah ahli gizi tidak diperlukan dalam program MBG.
    “Tidak perlu ahli gizi. Cocok enggak? Nanti saya selesaikan di DPR,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa posisi itu bisa diisi lulusan SMA yang mengikuti pelatihan singkat.
    “Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang. Bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP. Program MBG tidak perlu kalian yang sombong seperti ini,” ucap Cucun.
    Cucun kemudian menyampaikan permohonan maaf dan mengklarifikasi maksud ucapannya melalui unggahan di Instagram @Cucun_Center. Ia menegaskan tidak pernah bermaksud menyinggung profesi ahli gizi.
    “Saya menyampaikan permohonan maaf apabila dinamika pembahasan di dalam ruangan terkait tuntutan aspirasi sempat menjadi konsumsi publik dan dianggap menyinggung profesi ahli gizi,” kata Cucun, Senin (17/11/2025).
    Menurut dia, pernyataannya saat itu bertujuan meluruskan usulan yang muncul dalam forum konsolidasi SPPG MBG se-Kabupaten Bandung. Terutama terkait ide mengganti istilah “ahli gizi” di dalam proses rekrutmen petugas MBG.
    “Sejak awal, tujuan saya adalah meluruskan bahwa apabila terjadi perubahan diksi terdapat kekhawatiran bahwa kualitas makanan bergizi, termasuk aspek pengawasannya, menjadi tidak dapat dipastikan,” ujar dia.
    Menurutnya, menghilangkan nomenklatur profesi justru berbahaya karena memungkinkan masuknya tenaga tanpa kompetensi gizi ke ruang kerja ahli gizi.
    “Oleh karena itu, penegasan nomenklatur profesi menjadi penting untuk menjaga kepastian peran serta kualitas layanan gizi dan pangan bergizi,” ujar dia.
    Cucun mengklaim bahwa DPR tetap memperhatikan seluruh aspirasi publik.
    “Setiap aspirasi yang disampaikan sangat berarti bagi penguatan program Presiden RI Prabowo yang begitu luar biasa dalam mempersiapkan masa depan dan kualitas generasi penerus bangsa,” ucapnya.
    Usai pertemuan tertutup dengan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Cucun menegaskan polemik ini berawal dari pembahasan soal kelangkaan tenaga ahli gizi di Komisi IX DPR RI.
    “Saya sudah sampaikan di media sosial saya. Bahkan, semalam kita diskusi sama Ketua Persagi. Pemikiran-pemikiran beliau luar biasa tadi dibahas di sini. Tadi juga di awal pertemuan sudah kita sampaikan,” ujarnya.
    Ia menjelaskan bahwa usulan perubahan istilah semula muncul ketika DPR dan pemerintah mencari solusi atas kurangnya tenaga ahli tertentu.
    “Teman-teman ahli gizi ini sudah tahu di bawah. Menyampaikan usulan, ada kalimatnya enggak sedikit, jangan pakai embel-embel apa? Ahli gizi, kalau memang mau diganti,” kata Cucun.
    Respons Cucun dalam forum itu, kata dia, justru merupakan peringatan agar nomenklatur profesi tidak hilang.
    “Kalau mau diganti, jangan pakai embel-embel ahli gizi. Kita respons, kita akan bawa, kalau memang misalkan seperti ini, nanti justru profesinya yang akan tereliminir sama yang profesi-profesi lain,” katanya.
    Pernyataan Cucun memancing reaksi keras dari para ahli gizi. Dokter sekaligus Ahli Gizi Masyarakat Tan Shot Yen menyebut perkataan Cucun menunjukkan ketidakpahaman mendasar mengenai profesi gizi.
    “Sudah jelas ngaco. Artinya dia tidak paham profesi ahli gizi,” ujar Tan kepada Kompas.com, Senin (17/11/2025).
    Ia menilai pandangan bahwa ahli gizi dapat digantikan oleh tenaga non-profesional merupakan kekeliruan fatal.
    Tan mengibaratkan hal tersebut seperti menyerahkan tugas pilot kepada petugas darat yang hanya mendapat pelatihan singkat.
    “Ibarat pilot diganti dengan petugas darat yang dilatih selama tiga bulan, tahu-tahu menerbangkan pesawat,” ucapnya.
    Tan menuturkan bahwa sebagian pejabat kerap tidak memahami perbedaan antara jabatan struktural dan jabatan fungsional yang membutuhkan keahlian tertentu.
    Ia mencontohkan posisi Kepala Puskesmas atau Menteri Kesehatan yang bisa saja tidak berlatar belakang dokter, tetapi tetap tidak memiliki kewenangan melakukan praktik klinis.
    “Pernah mikir enggak? Kepala puskesmas dan Menteri Kesehatan bisa saja bukan dokter tetapi mereka tidak berhak menangani pasien di poli. Nah, mikir mulai dari situ, kenapa ahli gizi enggak bisa diganti jika mau makanan kalian bergizi,” kata Tan.
    Ia menegaskan bahwa keberadaan ahli gizi merupakan unsur esensial untuk memastikan standar gizi terpenuhi dalam program makan bergizi gratis.
    Tan juga menyebut bahwa pernyataan pejabat yang meremehkan profesi ahli gizi justru menunjukkan sikap yang ia nilai arogan.
    Ia berharap pembuat kebijakan memahami bahwa program MBG menyangkut kesehatan generasi muda, sehingga tidak boleh disederhanakan hanya sebatas penyediaan makanan tanpa kendali profesional.
    “Yang arogan itu orang bicara tanpa paham duduk perkara,” ujarnya.
    Senada dengan Tan Shot Yen, dokter spesialis gizi dr Raissa E. Djuanda menilai pernyataan Cucun keliru dan dapat menurunkan kualitas program MBG.
    Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Raissa menilai, progam unggulan pemerintah itu merupakan kebijakan baik yang perlu ditangani oleh profesional.
    “Sebagai dokter yang bergerak di bidang gizi, saya melihat bahwa program MBG adalah program yang sangat baik,” kata Raissa.
    “Namun, ketika disebutkan bahwa program ini tidak memerlukan ahli gizi dan cukup diawasi oleh petugas non-profesional, ada beberapa hal penting yang perlu diluruskan,” kata Raissa.
    Raissa menjelaskan bahwa pengelolaan gizi adalah proses ilmiah yang kompleks, bukan hanya memastikan makanan dibagikan.
    Ia menyebut tujuh kompetensi kunci ahli gizi, termasuk penentuan menu, perhitungan energi dan mikronutrien, pencegahan kekurangan gizi, hingga penanganan kondisi khusus.
    “Ini adalah kompetensi yang hanya dimiliki oleh tenaga gizi sesuai pendidikan dan regulasi,” ujarnya.
    Raissa yang merupakan dokter yang berpraktik di RS Metropolitan Medical Centre dan RS Pondok Indah Puri Indah ini bilang, petugas non-profesional tetap memiliki peran, tetapi bukan dalam perancangan gizi.
    “Mereka tidak dibekali kemampuan untuk menghitung kebutuhan gizi, menyusun menu seimbang, atau melakukan evaluasi teknis status gizi,” katanya.
    Ia menegaskan bahwa karena MBG merupakan program nasional berskala besar, tenaga gizi profesional tidak bisa ditiadakan.
    “Sayang sekali jika program yang sudah baik dijalankan oleh petugas non-ahli; hasilnya tidak akan optimal dan tidak tepat sasaran,” kata Raissa.
    “Tenaga gizi bukan untuk menggantikan peran petugas lapangan, namun keduanya saling melengkapi,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Hujan Siang! Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 November 2025

    Waspada Hujan Siang! Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Prakiraan cuaca untuk Selasa, 18 November 2025, menunjukkan adanya peluang hujan di sejumlah wilayah Mataraman. Informasi ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, yang menjelaskan bahwa wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diperkirakan mengalami cuaca yang cukup berubah-ubah.

    “Pola atmosfer hari ini cenderung labil, sehingga potensi hujan muncul di beberapa titik saat memasuki siang,” ujarnya. Ia juga menghimbau agar masyarakat sebaiknya tetap membawa perlindungan diri seperti payung, meski pagi harinya terlihat cerah.

    Di Ngawi, cuaca diprediksi berubah cukup cepat. Pagi hari dimulai dengan kondisi berawan pada pukul 06.00 WIB dan beranjak cerah total antara pukul 07.00–10.00 WIB. Namun, pada pukul 13.00 WIB, hujan ringan diperkirakan turun dan berlangsung singkat sebelum kembali berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam, cuaca kembali cerah.

    Suhu harian wilayah ini berada di kisaran 22–30°C, dengan angin bertiup dari barat sekitar 12,7 km/jam, serta kelembapan mencapai 72–96 persen. “Ngawi mengalami pola hujan siang yang cukup konsisten beberapa hari terakhir,” kata Oky.

    Di Magetan, cuaca cerah berawan diperkirakan hadir pada pukul 06.00 WIB dan menjadi cerah total pukul 07.00 WIB. Namun kondisi itu berubah pada pukul 10.00 WIB ketika hujan intensitas sedang diprediksi mengguyur wilayah tersebut.

    Hujan kemudian menurun menjadi intensitas ringan pada pukul 13.00 WIB. Sore dan petang hari, cuaca kembali berawan sebelum akhirnya cerah total pada pukul 22.00 WIB. Suhu berada di rentang 22–27°C, dengan angin selatan berkecepatan 15,7 km/jam dan kelembapan 78–93 persen.

    Sementara di Ponorogo, kondisi cerah berawan diprediksi hadir sejak pukul 06.00 WIB. Hujan ringan kemudian berpotensi turun pada pukul 10.00–13.00 WIB. Pada sore hingga petang, cuaca kembali berawan hingga pukul 19.00 WIB, sebelum berganti menjadi cerah berawan pada malam hari.

    Suhu udara berkisar 23–30°C, dengan angin tenggara sekitar 15 km/jam, serta kelembapan 69–95 persen. “Warga Ponorogo perlu mengantisipasi hujan siang yang durasinya cukup singkat namun merata,” ujar Oky.

    Melihat kondisi cuaca yang cukup bervariasi, masyarakat di tiga wilayah Mataraman diimbau lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.(mnd/kun)

  • Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 18 November 2025. Tiga wilayah Mataraman, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan, diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang hari.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., mengatakan bahwa pola cuaca pada hari tersebut akan dipengaruhi oleh peningkatan kelembapan udara sejak pagi hingga sore. “Pagi hari cenderung cerah, namun memasuki siang potensi hujan ringan mulai muncul di beberapa wilayah,” ujarnya.

    Pada Kota Madiun, cuaca diprediksi cerah total pada pukul 06.00 WIB. Namun menjelang siang, tepatnya pukul 10.00 WIB, hujan ringan diperkirakan mulai turun. “Perubahan cuaca di Kota Madiun cukup cepat, jadi masyarakat sebaiknya tetap antisipatif,” tambah Oky.

    Kemudian pada pukul 13.00 hingga 19.00 WIB, langit Kota Madiun akan didominasi kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu di wilayah ini berada pada kisaran 23–31°C, dengan angin bertiup dari Tenggara sekitar 17,2 km/jam serta kelembapan mencapai 68–96 persen.

    Wilayah Kabupaten Madiun turut mengalami tren cuaca serupa. Pagi hari, yakni mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, akan cerah. Memasuki pukul 13.00 WIB, hujan ringan mulai berpotensi turun dan berubah menjadi berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam atau pukul 22.00 WIB, cuaca kembali membaik dengan cerah berawan.

    Menurut Oky Kabupaten Madiun memiliki pola cuaca yang hampir sama dengan kota, namun perbedaan utamanya terletak pada fluktuasi suhu yang sedikit lebih rendah. Suhu udara di Kabupaten Madiun bergerak pada kisaran 22–29°C, dengan angin dari Timur Laut sekitar 17,4 km/jam dan kelembapan 71–96 persen.

    Pacitan juga tidak luput dari potensi hujan ringan. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca di wilayah ini diperkirakan cerah berawan. Hujan ringan kemudian akan turun antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Memasuki sore hari pada pukul 16.00–19.00 WIB, Pacitan akan berada dalam kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada malam hari.

    “Pacitan memiliki kelembapan yang cukup tinggi, sehingga potensi hujan pada siang hari cenderung lebih besar dibandingkan wilayah lainnya,” jelas Oky. Suhu di Pacitan berada pada rentang 22–26°C, dengan angin dari Timur Laut berkecepatan 9,7 km/jam serta kelembapan mencapai 75–98 persen.

    Prakiraan cuaca ini diharapkan dapat membantu masyarakat mempersiapkan aktivitas sehari-hari, terutama pada jam-jam dengan potensi hujan ringan.(mnd/kun)

  • Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap Surabaya 17 November 2025

    Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Banyuwangi, Senin (17/11/2025) siang, menyebabkan sejumlah sungai di wilayah perkotaan Banyuwangi meluap hingga ke jalan.
    Air akibat luapan sungai tersebut ada yang masuk ke permukiman warga.
    Luapan terjadi pada aliran Sungai Kalilo, Sungai Sobo, dan Kali Bagong.
    Sebagai upaya penanganan, beberapa pintu air langsung ditutup sesuai prosedur standar untuk meminimalkan luapan.
    “Mesin pompa air portable kapasitas 140 meter kubik per jam juga kami kerahkan untuk mempercepat penyedotan genangan yang memasuki area permukiman warga,” kata Plt Kadis Pekerjaan Umum Pengairan
    Banyuwangi
    , Riza AL Fahrobi.
    Di Kali Bagong, ketinggian air sempat mencapai 180 cm, sedangkan debit airnya mencapai 23.147 liter per detik.
    Luapan sungai disebabkan oleh peningkatan debit imbas curah hujan tinggi di hulu.
    Akibatnya, sejumlah rumah warga yang terdampak luapan
    banjir
    seperti di Kawasan Lingkungan Sutri dan Kelurahan Sobo karena ada tumpukan bambu yang tersangkut di Dam Untung.
    Kepala BPBD
    Banyuwangi
    , Danang Hartanto mengatakan, petugas dari BPBD, Tagana, BMKG, dan Damkar disebar di sejumlah titik untuk membantu penanganan, terutama pada warga terdampak.
    “Teman-teman keliling dan dibagi untuk penanganan, terutama membantu rumah-rumah warga terdampak,” kata Danang.
    BPBD Banyuwangi menyedot air yang masuk ke permukiman, di antaranya di Lingkungan Lebak, Perumahan Puring, dan kawasan Sobo.
    Petugas juga membantu membersihkan rumah warga terdampak genangan.
    “Kami juga mengevakuasi satu keluarga di Lingkungan Gareng ke tempat yang lebih aman,” kata Danang.
    Selain luapan air, terdapat pohon tumbang di perempatan PKM Kertosari, dan langsung ditangani.
    Beberapa petugas juga membantu mengatur lalu lintas karena terjadi kepadatan kendaraan.
    Air berangsur surut saat petang. Meski demikian, penanganan terus dilakukan hingga malam.
    “Penanganan dan pemantauan tetap dilakukan hingga malam ini,” kata dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Hari Kedua Pencarian Ujang dan Deni Korban Tenggelam di Laut Sukabumi Masih Nihil
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 November 2025

    Hari Kedua Pencarian Ujang dan Deni Korban Tenggelam di Laut Sukabumi Masih Nihil Bandung 17 November 2025

    Hari Kedua Pencarian Ujang dan Deni Korban Tenggelam di Laut Sukabumi Masih Nihil
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Ujang Agus (40) dan Deni Setiawan (35), dua orang pemancing yang hilang diterjang ombak di area batu karang pinggir Pantai Cikeueus Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih belum ditemukan hingga Senin (17/11/2025).
    Dalam keterangan yang didapat Kompas.com dari
    Tim SAR
    , upaya pencarian korban pada hari tersebut dilakukan sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga petang pukul 17.30 WIB.
    Pada Senin, pencarian dilakukan dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi dua area, laut dan darat.
    Namun, Ujang dan Deni masih belum ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan pada Selasa (18/11/2025) besok.
    Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Desiana Kartika Bahari, membenarkan bahwa keduanya dihantam ombak kuat saat tengah memancing.
    “Bermula sekitar pukul 08.00 WIB, ketika kedua korban yang bernama Ujang Agus dan Deni Setiawan sedang memancing di area batu karang pinggir
    Pantai Cikeueus
    , tanpa disadari gelombang tinggi tiba-tiba datang dan menghantam posisi mereka,” kata Desiana dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kompas.com, Senin (17/11/2025) pagi.
    “Kuatnya terjangan ombak membuat kedua korban terpeleset dan terseret ke laut hingga tenggelam,” ujarnya.
    Setelah menerima informasi, Tim SAR gabungan yang berjumlah puluhan orang turut mencari korban.
    Proses pencarian itu selain menyisir jalur laut juga melalui udara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.