Jenis Media: Regional

  • Perbatasan Lumajang-Malang Diguyur Hujan Abu Vulkanik

    Perbatasan Lumajang-Malang Diguyur Hujan Abu Vulkanik

    Malang (beritajatim.com)- Polres Malang menutup total akses jalan dari Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, menuju Kabupaten Lumajang pada Rabu (19/11/2025) malam menyusul meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Semeru.

    Keputusan ini diambil setelah status gunung dinaikkan ke Level IV (Awas) dan rentetan awan panas terpantau mengarah ke wilayah selatan.

    Penutupan dilakukan sebagai langkah antisipasi keselamatan warga, mengingat jalur Ampelgading–Lumajang berada dekat dengan kawasan terdampak luncuran material vulkanik.

    Sementara itu, hujan deras disertai guyuran Abu vulkanis cukup tebal, masih melanda kawasan Tirtoyudo dan Ampelgading di Kabupaten Malang.

    Dua wilayah tersebut menjadi akses utama dari Malang menuju Lumajang (Gladak Perak). Kapolsek Tirtoyudo AKP Saichu yang berjaga langsung di perbatasan Tirtoyudo-Ampelgading menjelaskan, hujan deras disertai guyuran Abu vulkanis dirasakan dari Desa Taman Satriyan, Tirtoyudo.

    “Dari Desa Taman Satriyan hujan turun disertai abu vulkanis. Kami menghimbau warga tetap waspada. Karena saat ini hujan deras disertai guyuran Abu vulkanis dampak Erupsi gunung Semeru,” tegas Saichu, Rabu (19/11/2025) malam.

    Kata Saichu, cuaca di kawasan Tirtoyudo saat ini hujan deras disertai guyuran Abu vulkanis masih terjadi.

    Terpisah, AKP Andi Prasetyo selaku Kapolsek Ampelgading melaporkan, daerah Ampelgading dan sekitarnya masih diguyur hujan abu bercampur air hujan.

    “Hujan abu vulkanis masih terjadi. Kami menghimbau seluruh warga masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik,” pungkas Andi.

    Hingga malam ini, Polres Malang terus berkoordinasi dengan Polres Lumajang, BPBD, dan instansi terkait untuk memantau perkembangan erupsi serta menyiapkan langkah darurat apabila diperlukan. [yog/aje]

  • Cekcok Benih Padi Berujung Tragis, Kakak Tega Bacok Adiknya di Majalengka
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 November 2025

    Cekcok Benih Padi Berujung Tragis, Kakak Tega Bacok Adiknya di Majalengka Bandung 19 November 2025

    Cekcok Benih Padi Berujung Tragis, Kakak Tega Bacok Adiknya di Majalengka
    Tim Redaksi
    MAJALENGKA, KOMPAS.com
    – Pertikaian antara kakak beradik di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berujung pada insiden tragis.
    Seorang perempuan berinisial T (65) mengalami luka serius setelah dibacok kakak laki-lakinya, S (70).
    Peristiwa tersebut terjadi di kebun yang terletak di Blok Saptu Susun Mekarsari, Desa Kawunggirang, Kecamatan
    Majalengka
    , Senin (17/11/2025) pagi.
    Kasat Reskrim Polres Majalengka, AKP Udiyanto mengungkapkan, pelaku telah ditangkap dan barang bukti ikut diamankan.
    “Barang bukti sudah diamankan. Pelaku juga telah kami tangkap dan sedang menjalani pemeriksaan,” ujar Udiyanto saat dikonfirmasi pada Rabu (19/11/2025).
    Menurut Udiyanto, insiden
    pembacokan
    tersebut berawal dari cekcok mengenai benih padi.
    Pada pagi hari sekitar pukul 06.40 WIB, S mendatangi kebun tempat adiknya beraktivitas untuk menanyakan perihal benih padi.
    T menjawab bahwa benih tersebut telah diberikan kepada orang lain. Jawaban itu memicu adu mulut yang membuat S naik pitam.
    Ia kemudian membacok T menggunakan golok di bagian kepala.
    Warga yang menyaksikan peristiwa itu segera melaporkan kejadian ke Polsek Majalengka Kota.
    Polisi pun langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan barang bukti berupa satu bilah golok dengan gagang kayu berwarna hitam sepanjang 25 sentimeter, serta menangkap pelaku S untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    “Kami memastikan kasus
    kekerasan dalam keluarga
    ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Udiyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rugikan Negara Rp 2,9 Miliar, Pejabat di Sampang Ditahan Kejari
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 November 2025

    Rugikan Negara Rp 2,9 Miliar, Pejabat di Sampang Ditahan Kejari Surabaya 19 November 2025

    Rugikan Negara Rp 2,9 Miliar, Pejabat di Sampang Ditahan Kejari
    Tim Redaksi
    SAMPANG, KOMPAS.com
    – Kasus dugaan korupsi dalam proyek Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur menyeret empat pelaku.
    Salah satu pelaku merupakan pejabat di salah satu dinas di Pemerintah Kabupaten
    Sampang
    .
    Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Fadhilah Helmi mengatakan, pihaknya telah mengamankan empat pelaku hasil limpahan berkas dari penyidik Polda Jatim.
    “Tadi sudah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti. Ada empat tersangka yang kami tahan,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
    Empat tersangka itu yakni MHM sebagai PPK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus pegawai di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sampang, AZM sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta dua perantara atau broker, yakni SIS dan KU.
    Empat tersangka itu diduga terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi atas penyalahgunaan wewenang, dalam pelaksanaan pengadaan langsung atas 12 paket pekerjaan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan.
    Anggaran proyek itu bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) di Dinas PUPR Sampang tahun 2020 lalu.
    “Selain para tersangka, kami juga menerima barang bukti uang tunai senilai Rp 641.400.000 dari hasil penyitaan,” ujar dia.
    Dari aksi dugaan korupsi yang dilakukan keempat tersangka tersebut, negara diduga mengalami kerugian sebanyak Rp 2,9 miliar.
    Selain itu, Fadhilah belum bisa menentukan adanya tambahan tersangka dalam kasus itu.
    Menurutnya, pengembangan kasus tersebut perlu melihat fakta persidangan dari empat tersangka.
    “Kita lihat perkembangan berikutnya berdasarkan fakta persidangan nanti,” ujar dia. 
    Kini, para tersangka harus mendekam di Rutan Kelas llB Sampang selama 20 hari. Terhitung sejak hari ini hingga tanggal 8 Desember 2025 mendatang.
    Sebelumnya, kasus dugaan korupsi dalam proyek Lapen ini dilaporkan oleh warga Sampang ke Polda Jatim pada tahun 2022 lalu.
    Proyek senilai Rp 12 miliar yang bersumber dari DID tahap ll itu semula untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2020.
    Namun, proyek miliaran rupiah itu diduga dikerjakan secara asal-asalan. Bahkan, proyek tersebut diduga dikerjakan tanpa melalui tahap lelang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bertahun-tahun Tanpa Perpustakaan, Murid di Pandeglang Kini Temukan Dunia Lewat Buku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 November 2025

    Bertahun-tahun Tanpa Perpustakaan, Murid di Pandeglang Kini Temukan Dunia Lewat Buku Regional 19 November 2025

    Bertahun-tahun Tanpa Perpustakaan, Murid di Pandeglang Kini Temukan Dunia Lewat Buku
    Tim Redaksi
    PANDEGLANG, KOMPAS.com
    — Tangan Syahira (11) pelan menyusuri halaman buku bergambar tata surya. Di sebelahnya, Zahroh (11) dan Hafsah (11) membaca buku ekosistem serangga dengan serius.
    Siang itu, ruang kelas
    MI Hidayatul Mubtadi-ien
    , Kecamatan Sobang, Kabupaten
    Pandeglang
    , berubah menjadi tempat paling hidup. Bukan oleh riuh gaduh, melainkan rasa kagum anak-anak kelas VI yang baru merasakan membaca
    buku
    umum, selain buku pelajaran di sekolah.
    “Senang banget, biasanya cuma baca buku pelajaran saja,” kata Syahira, kepada Kompas.com di ruang kelas 6 MI Hidayatul Mubtadi-ien, Rabu (19/11/2025).
    Zahroh dan Hafsah mengangguk. Mereka mengaku baru tahu membaca di sekolah bisa semenarik itu.
    “Kalau di rumah sih biasa baca, ada komik, tapi ini bacanya di sekolah bareng-bareng teman yang lain,” seru, kata Hafsah.
    Tak jauh dari mereka, ada Zayed (12) yang memegang buku bergambar satwa. Dia sempat ragu sebelum mulai membaca perlahan.
    “Saya jarang baca buku karena tidak ada bukunya. Tapi sekarang saya mau rajin baca,” ucap dia setelah membuka lembar demi lembar halaman buku.
    Sejak duduk di bangku kelas 1, para siswa di sekolah ini belum pernah berkunjung ke
    perpustakaan
    . Bukan karena jauh, tapi karena sekolah tidak memilikinya.
    Di setiap kelas memang ada pojok baca, tapi hanya lemari saja dan beberapa lembar buku pelajaran isinya.
    Selama ini, satu-satunya bacaan mereka hanyalah buku pelajaran sumbangan dari Kementerian Agama dan juga dana BOS.
    Namun hari ini, ribuan buku bacaan hadir melalui program
    Jagat Literasi
    , rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Kompas.com ke-30.
    Buku-buku itu berasal dari donasi pembaca Kompas.com, setelah sebelumnya relawan datang melalui kegiatan mengajar untuk berbagi inspirasi membaca.
    Ketika paket buku datang dan dibuka di dalam kelas, di depan murid, mereka spontan berebut memilih bacaan. Tak ada instruksi dari guru. Tanpa disuruh, mereka duduk dan langsung membaca.
    Kepala MI Hidayatul Mubtadiien, Abdul Manaf, menyebut bantuan buku ini sebagai momen bersejarah bagi sekolahnya.
    “Buku sudah sampai dan mereka sangat antusias. Dari dulu belum ada, sangat sulit sekali untuk buku umum, buku yang menarik minat baca murid, dari Kompas ini pertama kalinya (sumbang buku umum),” ujarnya.
    Dia berharap kehadiran buku-buku ini menjadi awal kebiasaan baru di sekolah.
    “Mudah-mudahan anak-anak semakin rajin membaca. Kami insyaallah akan buat rak atau lemari penyimpanan buku. Yang sedikit ini jadi awal, nanti bertambah,” kata Manaf.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti, Status Awas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 November 2025

    Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti, Status Awas Surabaya 19 November 2025

    Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti, Status Awas
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Luncuran awan panas Gunung Semeru dilaporkan sudah berhenti sejak pukul 18.11 WIB.
    Sebelumnya, awan panas meluncur dari puncak kawah
    Gunung Semeru
    sejak pukul 14.30 WIB.
    Luncuran awan panas Gunung
    Semeru
    dilaporkan sudah mencapai jarak 14 kilometer dari puncak kawah.
    Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru sampai saat ini masih melakukan pengawasan ketat atas aktivitas vulkanik yang terjadi.
    “Erupsi sudah berhenti sejak pukul 18.11 WIB,” kata Indah di Lumajang, Rabu (19/11/2025).
    Indah mengatakan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat risiko aktivitas vulkanik susulan masih bisa terjadi sewaktu-waktu.
    Tim dari PPGA Semeru juga terus melakukan pemantauan visual dan instrumental.
    Meski lontaran material sudah tidak terlihat, risiko bahaya berupa guguran, awan panas, atau banjir lahar dingin tetap menjadi perhatian utama, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar alur sungai dan lembah.
    “Potensi aktivitas susulan masih bisa terjadi, sehingga kewaspadaan tidak boleh menurun,” ujar dia.
    Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status aktivitas Gunung Semeru meningkat dari level II waspada menjadi level IV awas.
    PVMBG merekomendasikan, masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 kilometer dari puncak kawah.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HGU IKN 190 Tahun Dibatalkan MK, Airlangga: Target Investasi IKN Tetap Jalan Sesuai Rencana
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        19 November 2025

    HGU IKN 190 Tahun Dibatalkan MK, Airlangga: Target Investasi IKN Tetap Jalan Sesuai Rencana Yogyakarta 19 November 2025

    HGU IKN 190 Tahun Dibatalkan MK, Airlangga: Target Investasi IKN Tetap Jalan Sesuai Rencana
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan target investasi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berjalan sesuai rencana meski Mahkamah Konstitusi (MK) memangkas masa Hak Atas Tanah (HAT) di IKN.
    MK
    memutuskan pembatalan skema Hak Atas Tanah (HAT) hingga 190 tahun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
    Dengan putusan tersebut, penggunaan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) kini maksimal hanya 95 tahun.
    “Kalau IKN tetap berjalan sesuai dengan perencanaan,” ujar Airlangga usai menjadi narasumber talkshow di UGM, Rabu (19/11/2025).
    Airlangga mengatakan pihaknya masih akan melihat dampak langsung dari putusan tersebut. Namun ia menegaskan Indonesia tetap terbuka terhadap investasi.
    “Nanti kita lihat dulu (dampak putusan MK),” ungkapnya.
    “Indonesia kan terbuka terhadap investasi, jadi investasi terus kita tarik karena investasi menciptakan lapangan kerja dan dalam ekosistem hilirisasi itu juga menghasilkan devisi,” tuturnya.
    Putusan MK terkait perkara 185/PUU-XXII/2024 dibacakan pada Kamis (13/11/2025).
    MK memangkas masa HAT di IKN yang sebelumnya bisa mencapai 190 tahun melalui skema double cycle.
    Ketentuan HAT diatur dalam Pasal 16A ayat (1), (2), dan (3) UU Nomor 21 Tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN), mencakup HGU, HGB, dan Hak Pakai.
    UU IKN sebelumnya memungkinkan HGU hingga 95 tahun dan dapat diperpanjang 95 tahun. Namun MK menetapkan skema evaluasi berjenjang sehingga total HGU maksimal hanya 95 tahun.
    Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menjelaskan HGU diberikan paling lama 35 tahun, dapat diperpanjang 25 tahun, dan diperbarui 35 tahun selama memenuhi kriteria dan evaluasi.
    Untuk HGB, jangka waktu maksimal kini menjadi 80 tahun, terdiri dari 30 tahun pemberian awal, 20 tahun perpanjangan, dan 30 tahun pembaruan.
    Sedangkan Hak Pakai diberikan paling lama 30 tahun, diperpanjang 20 tahun, dan diperbarui 30 tahun.
    MK menilai jangka waktu HAT yang terlalu panjang berpotensi melemahkan negara dalam menjalankan kedaulatan atas tanah. Ketentuan itu juga tidak sejalan dengan aturan agraria dan UU Penanaman Modal.
    Selain itu, pengaturan khusus di IKN dianggap berpotensi menimbulkan diskriminasi terhadap upaya investasi di daerah lain yang tunduk pada aturan umum.
    “Peraturan yang bersifat khusus, terlebih di bawah Konstitusi, tidak boleh bertentangan dengan prinsip yang ditentukan dalam Konstitusi, dalam hal ini hak menguasai negara,” kata Hakim Konstitusi Guntur Hamzah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Lumajang Datangi Pos Pantau Gunung Semeru

    Bupati Lumajang Datangi Pos Pantau Gunung Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali mencapai fase kritis. Guguran awan panas yang meluncur pada Rabu (19/11/2025) memaksa Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari.

    Status gunung pun dinaikkan dari siaga menjadi awas, level tertinggi dalam mitigasi bencana gunung api.

    Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat melakukan peninjauan ke Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Gunung Sawur.

    Menurutnya, peningkatan aktivitas Semeru tidak bisa diabaikan dan mengharuskan pemerintah mengambil langkah cepat.

    “Saya sudah menandatangani SK perpanjangan tanggap darurat selama sepekan, kemudian surat edaran tentang status siaga menjadi status awas,” tegas Indah, pada Rabu (19/11/2025) malam.

    Dengan ditetapkannya tanggap darurat, Pemkab Lumajang memfokuskan upaya pada penyelamatan warga yang tinggal di kawasan merah. Aparat gabungan memperketat patroli dan mengawasi pergerakan masyarakat agar tidak ada aktivitas di radius bahaya.

    “Yang paling penting, masyarakat mulai sadar. Begitu diimbau mengungsi, mereka segera mengungsi,” ujarnya.

    Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat, namun pemerintah tetap menyiapkan sejumlah titik evakuasi resmi. Fasilitas evakuasi tersedia di Balai Desa Sumberwuluh serta di beberapa lokasi di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

    Bupati Indah juga mengeluarkan instruksi khusus bagi warga Dusun Sumberlangsep, yang berada dalam salah satu jalur bahaya Semeru. Warga diminta tetap berada di dalam wilayah dusun dan tidak melakukan aktivitas keluar-masuk demi keamanan.

    “Tempat aman sudah disiapkan di dusun-dusun Sumberlangsep. Warga tidak boleh keluar dari dusun agar tetap aman,” tegasnya.

    Pemerintah Kabupaten Lumajang akan terus memonitor perkembangan aktivitas Semeru. Masa tanggap darurat dapat diperpanjang apabila kondisi gunung belum menunjukkan penurunan. Sementara itu, masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan. (ada/ted)

  • Terobos Gladak Perak Saat Awan Panas Semeru, Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 November 2025

    Terobos Gladak Perak Saat Awan Panas Semeru, Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar Surabaya 19 November 2025

    Terobos Gladak Perak Saat Awan Panas Semeru, Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pasangan suami istri asal Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menjadi korban awan panas Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025).
    Keduanya diduga nekat menerobos Jembatan
    Gladak Perak
    di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten
    Lumajang
    , saat
    awan panas
    guguran (APG) Gunung
    Semeru
    tengah melintas di bawah jembatan tersebut, Rabu (19/11/2025), petang.
    Korban diidentifikasi bernama Haryono (49) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.
    Korban menderita
    luka bakar
    akibat terpapar abu panas dari erupsi
    Gunung Semeru
    .
    Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang, dr Rosyidah mengatakan bahwa pasutri tersebut mengendarai sepeda motor melintasi Jembatan Gladak Perak saat awan panas lewat di bawah jembatan.
    “Dampak awan panas dua orang dari Kediri karena melintas di Jembatan Gladak Perak saat ada awan panas,” kata Rosyidah di Balai Desa Penanggal, Rabu (19/11/2025).
    Menurut Rosyidah, dua orang pasutri tersebut mengalami luka bakar di bagian lengan dan wajah.
    Saat ini, kedua orang tersebut tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian.
    Menurut Rosyidah, data sementara menunjukkan belum ada korban jiwa akibat erupsi yang terjadi sore tadi.
    “Korban jiwa sementara belum ada, semoga tidak ada korban,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sidang Korupsi Jalan Sumut, Jaksa Sebut Bobby Nasution dan Rektor USU Tak Ada dalam Berkas Penyidik
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 November 2025

    Sidang Korupsi Jalan Sumut, Jaksa Sebut Bobby Nasution dan Rektor USU Tak Ada dalam Berkas Penyidik Medan 19 November 2025

    Sidang Korupsi Jalan Sumut, Jaksa Sebut Bobby Nasution dan Rektor USU Tak Ada dalam Berkas Penyidik
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK), Eko Wahyu Prayitno, menyampaikan bakal menghadirkan 30 hingga 40 orang untuk diperiksa sebagai saksi pembuktian terhadap tiga terdakwa kasus korupsi jalan di Sumatera Utara.
    Ketiga terdakwa itu di antaranya mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Sumut, Topan Obaja Ginting, dan mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas PUPR Gunung Tua, Rasuli Efendi Siregar.
    Kemudian terdakwa Heliyanto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah I Sumut.
    Namun, saat ditanya apakah dari jumlah saksi tersebut ada nama Gubernur
    Sumatera Utara
    ,
    Bobby Nasution
    , dan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU),
    Muryanto Amin
    , jaksa menyatakan tak ada.
    “Nantilah kita lihat dulu ya saksi-saksinya. Itu nanti pasti tahu kan siapa yang kami hadirkan. Kalau tidak salah di berkas penyidik memang keduanya itu tidak ada,” kata Eko setelah pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (19/11/2025) selesai.
    Bobby Nasution dikaitkan dengan kasus ini karena, selain menjadi pejabat pemerintah tertinggi di daerah dan memiliki kewenangan penuh dalam kebijakan, dia juga ikut saat melakukan survei jalan di Sipiongot, Kabupaten Padang Lawas Utara, sebelum terjadi operasi tangkap tangan oleh KPK.
    Sebelumnya, nama Gubernur Bobby Nasution disebut-sebut untuk dipanggil memberikan keterangan di persidangan.
    Kemudian Muryanto Amin, komisi antirasuah pernah melayangkan surat pemanggilan kepada
    rektor USU
    itu untuk dimintai keterangan terkait kasus yang melibatkan
    Topan Ginting
    .
    Akan tetapi, hingga ketiga terdakwa itu disidangkan di PN Medan, Muryanto diduga belum juga memenuhi undangan KPK.
    Diberitakan sebelumnya, ketiga terdakwa itu didakwa melanggar Pasal 12 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
    Dalam pasal tersebut, disebutkan bahwa pelanggaran dapat dikenakan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun serta pidana denda antara Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar.
    Khususnya, poin a menyebutkan bahwa pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, dengan tujuan menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya, dapat dijatuhi hukuman.
    Topan, Rasuli, dan Heliyanto, tiga dari lima terdakwa yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 28 Juni 2025. Mereka ditangkap terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara dengan total nilai mencapai Rp 231,8 miliar.
    Dua terdakwa lainnya adalah kontraktor swasta, yakni Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup, Akhirun Piliang dan Direktur Utama PT Rona Mora, Reyhan Dulsani.
    Dalam kasus ini, Akhirun dan Reyhan diduga memberikan sejumlah uang kepada pejabat PUPR Sumut sebesar Rp 100 juta pada tahun 2025 serta kepada Satker PJN Wilayah I Sumut sebesar Rp 3,9 miliar.
    Keduanya telah dituntut hukuman penjara, dengan Akhirun mendapatkan tuntutan 3 tahun penjara dan Reyhan 2 tahun 6 bulan penjara.
    Jaksa berpendapat bahwa perbuatan para terdakwa memenuhi unsur dakwaan, baik dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a UU No. 31 Tahun 1999 yang diubah dengan UU 20 Tahun 2001, maupun dalam Pasal 13 UU 31 Tahun 1999 yang diubah dengan UU 20 Tahun 2001.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasutri Asal Kediri Luka Kena Abu Panas Erupsi Gunung Semeru di Jembatan Gladak Lumajang

    Pasutri Asal Kediri Luka Kena Abu Panas Erupsi Gunung Semeru di Jembatan Gladak Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri dilaporkan menjadi korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025).

    Kedua korban diketahui terdampak abu panas sisa muntahan erupsi saat sedang melintasi jembatan Gladak Perak di Kecamatan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

    Akibatnya, kedua korban diketahui mengalami luka bakar di 20 persen bagian tubuhnya. Informasinya, saat ini korban sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Kecamatan Pasirian.

    Ex Officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Agus Triyono mengatakan, sebelumnya korban sempat mendapat penanganan awal di Puskesmas Candipuro.

    Kemudian, karena butuh penanganan lebih intensif, korban langsung dipindahkan rujukan ke RS Pasirian.

    “Jadi, kondisi mereka segera ditangani secara medis untuk luka bakarnya, namun karena membutuhkan perawatan lebih intensif korban kemudian dirujuk ke RS Pasirian,” terang Agus Triyono, Rabu malam (19/11/2025).

    Menurutnya, korban mengalami luka setelah sepeda motor yang dikendarai tergelincir akibat jalanan di jembatan yang licin dan tertutup abu panas.

    Beruntung, petugas bisa melakukan penanganan cepat dan berhasil mengevakuasi korban secepat mungkin.

    “Berkat penanganan cepat dari petugas, korban bisa terselamatkan dan sudah dievakuasi untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut,” tambah Agus.

    Atas peristiwa ini, masyarakat di kawasan terdampak diimbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pasca erupsi Gunung Semeru.

    “Untuk itu penting agar masyarakat mematuhi imbauan evakuasi dan menghindari zona berbahaya,” ungkap Agus. [has/aje]