Jenis Media: Regional

  • Ikuti Lokasi Viral TikTok, Dua Pemancing Terjebak Luapan Sungai di Kutorejo Mojokerto

    Ikuti Lokasi Viral TikTok, Dua Pemancing Terjebak Luapan Sungai di Kutorejo Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lokasi mancing yang viral di media sosial (medsos) kembali memicu insiden. Dua warga Jombang, Muhammad Rozaki dan Bagas Saputra harus dievakuasi tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto setelah terjebak banjir di area bekas galian di Dusun Mojojejer, Desa Pesangrahan, Kecamatan Kutorejo.

    Keduanya datang ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dengan sepeda motor setelah melihat unggahan TikTok yang menampilkan kubangan bekas galian tersebut sebagai spot mancing yang menjanjikan. Untuk menuju lokasi, keduanya melewati sebuah sungai yang biasanya dangkal dan aman dilalui ketika cuaca cerah.

    Namun sekitar pukul 16.00 WIB hujan deras turun di kawasan tersebut. Debit air sungai yang melintas di Dusun Mojojejer, Desa Pesangrahan meningkat cepat, arus berubah deras. Saat hendak pulang dan menyebrang sekira pukul 17.00 WIB, sungai sudah meluap dan tidak bisa dilewati. Keduanya pun panik dan telepon Layanan Panggilang Telepon Darurat 112.

    Meski terdapat jalur alternatif, jalan tersebut berupa setapak kecil di tengah semak belukar yang hanya diketahui warga sekitar. Tim gabungan dari BPBD, FPRB, PMI, Damkar, dan relawan lokal bergerak ke lokasi. Evakuasi dilakukan melalui jalur alternatif yang memaksa tim melewati genangan kubangan dengan ketinggian air sepaha orang dewasa.

    Keduanya terjebak di daratan antara sungai dan kubangan bekas galian, bukan di tengah arus tetapi aksesnya tertutup debit air yang cukup deras. Keduanya berhasil dijemput sekira pukul 19.30 WIB dan dibawa ke rumah warga terdekat, sekitar 500 meter dari lokasi. Setelah diberi makanan dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan UPT Puskesmas Kutorejo.

    Keduanya dinyatakan sehat dan minta diantar ke tempat kosnya di Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Sementara sepeda motor milik keduanya masih tertinggal di lokasi dan akan diambil keesokan paginya. Meski sempat mendapatkan hasil pancingan, namun ikan tangkapan keduanya juga tak sempat dibawa.

    “Alhamdulillah dua warga ini sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi baik dan diantar pulang untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Terima kasih kepada semua unsur relawan yang turun bersama,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Rabu (19/11/2025). [tin/aje]

  • Erupsi Gunung Semeru, 547 Warga Mengungsi di Dua Kecamatan Lumajang

    Erupsi Gunung Semeru, 547 Warga Mengungsi di Dua Kecamatan Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Aktivitas erupsi Gunung Semeru pada Rabu sore membuat ratusan warga harus meninggalkan tempat tinggal mereka. Masyarakat memilih mencari lokasi aman untuk menghindari potensi bahaya dari material vulkanik.

    Para pengungsi sementara ditampung di sejumlah fasilitas umum yang telah disiapkan pemerintah. Titik pengungsian tersebar di wilayah Pronojiwo dan Candipuro yang jaraknya cukup dekat dengan zona terdampak.

    Kalaksa BPBD Lumajang, Isnugroho, menyebut ratusan warga sudah tercatat berada di posko pengungsian. “Data awal kami menunjukkan ada sekitar 547 jiwa yang mengungsi,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa angka tersebut masih dapat berubah karena pendataan masih terus berlangsung. BPBD juga terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan kondisi warga.

    Di Kecamatan Pronojiwo, pengungsi ditempatkan di SD Oro-Oro Ombo dan SD 04 Supiturang. Kedua lokasi ini dinilai aman dan cukup jauh dari kawasan yang terdampak erupsi langsung.

    Sementara itu, di Kecamatan Candipuro, penampungan dilakukan di beberapa balai desa dan kantor kecamatan. Sebagian warga juga mengungsi di sebuah masjid yang digunakan sebagai posko darurat.

    Dari hasil pantauan petugas, lebih dari 200 warga berada di SD Oro-Oro Ombo. Sementara sekitar 100 warga lainnya menempati SD 04 Supiturang.

    Isnugroho menekankan bahwa seluruh pengungsi sudah mendapatkan bantuan awal berupa logistik dasar. “Kami pastikan kebutuhan mendesak mereka tetap terpenuhi,” tambahnya.

    Seiring penurunan aktivitas vulkanik, beberapa warga mulai meninggalkan posko pengungsian. Mereka merasa situasi sudah cukup aman untuk kembali ke rumah masing-masing.

    Meski begitu, BPBD tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi erupsi susulan. Para petugas masih berjaga di posko untuk memastikan keamanan warga selama masa tanggap darurat. (ada/ted)

  • Puluhan Warga Lereng Gunung Semeru Mengungsi Setelah Erupsi, Posko Penanggal Disiapkan

    Puluhan Warga Lereng Gunung Semeru Mengungsi Setelah Erupsi, Posko Penanggal Disiapkan

    Lumajang (beritajatim.com) – Erupsi Gunung Semeru kembali memaksa puluhan warga yang tinggal di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengungsi pada Rabu (19/11/2025) malam. Peningkatan aktivitas vulkanik membuat masyarakat memilih mencari tempat aman sambil menunggu kondisi mereda.

    Sejumlah warga mulai mengungsi ke titik aman yang disiapkan pemerintah. Relawan Alamin mengatakan, status Gunung Semeru yang kini berada pada level awas membuat sebagian warga memilih meninggalkan rumah mereka.

    “Informasi yang kami terima dari PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) , memang status Semeru sedang awas untuk saat ini. Makanya masyarakat sekarang ada beberapa yang mengungsi. Harapan kami semuanya aman dan terkendali. Untuk pengkondisian warga saat ini, kita siapkan satu titik di Desa Penanggal sebagai tempat pengungsian,” ujarnya.

    Sementara itu, bantuan logistik terus disalurkan ke lokasi pengungsian. Staf logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Lusi, menyebut pihaknya membawa sejumlah kebutuhan dasar untuk warga terdampak maupun relawan.

    “Untuk logistik di pengungsian, masing-masing sudah kami siapkan lauk pauk. Nanti kita kasih sembako, terpal, selimut untuk warga termasuk para relawan. Ada 10 dus yang kami bawa, masing-masing item ada 50, takutnya nanti di sana ada penambahan. Jadi kita tinggal taruh saja, tidak usah kembali, langsung kita berikan,” jelasnya.

    Hingga kini, petugas gabungan masih memantau perkembangan erupsi Semeru dan memastikan proses evakuasi serta penanganan warga berjalan aman. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

    Terlihat, hingga kini sudah ada ratusan warga lereng gunung semeru yang mengungsi meninggalkan rumahnya, ketempat pengungsian yang sudah disediakan oleh BPBD Kabupaten Lumajang. [ada/aje]

  • Tangani Korupsi Pertambangan Rp 500 Miliar di Bengkulu, 8 Jaksa Diturunkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 November 2025

    Tangani Korupsi Pertambangan Rp 500 Miliar di Bengkulu, 8 Jaksa Diturunkan Regional 19 November 2025

    Tangani Korupsi Pertambangan Rp 500 Miliar di Bengkulu, 8 Jaksa Diturunkan
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu menyiapkan delapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk menangani kasus dugaan korupsi dalam sektor pertambangan yang merugikan negara hingga Rp 500 miliar.
    Hal ini disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri
    Bengkulu
    , Yeni Puspita, setelah menerima pelimpahan lima tersangka dan barang bukti dari Kejati Bengkulu pada Rabu (19/11/2025).
    “Mereka akan ditahan selama 20 hari terhitung sejak pelimpahan. Selanjutnya, proses penuntutan akan segera berjalan,” ungkap Yeni dalam keterangan pers di kantor Kejari Bengkulu.
    Kelima tersangka yang ditahan merupakan pimpinan perusahaan pertambangan batubara di wilayah Bengkulu.
    Mereka terdiri dari Komisaris PT Tunas Bara Jaya, Bebby Hussy; General Manager PT Inti Bara Perdana, Saskya Hussy; Direktur Utama PT Tunas Bara Jaya, Julius Soh; Marketing PT Inti Bara Perdana, Agusman; dan Direktur PT Inti Bara Perdana, Sutarman.
    Penyidik Kejati juga melimpahkan berbagai barang bukti penting, termasuk dokumen perusahaan, perhiasan, dan kendaraan mewah milik para tersangka.
    Yeni menegaskan, barang bukti ini akan menjadi bahan utama bagi JPU dalam menyusun dakwaan.
    “Barang bukti yang diserahkan mencakup dokumen, perhiasan, dan kendaraan mewah. Semua ini akan menjadi dasar JPU dalam menyiapkan berkas dakwaan terhadap lima tersangka,” kata Yeni.
    Menurut Yeni, delapan JPU tersebut akan memastikan proses penuntutan berjalan cepat, transparan, dan sesuai prosedur hukum.
    “Kami menyiapkan delapan JPU agar proses penuntutan terhadap kasus tambang Bengkulu dapat berlangsung efisien dan profesional,” tambahnya.
    Sementara itu, untuk delapan tersangka lainnya, jadwal pelimpahan masih menunggu koordinasi antara penyidik dan pihak JPU.
    Namun, Yeni memastikan bahwa pelimpahan tahap berikutnya akan dilakukan secepat mungkin.
    Dalam perkara ini, sebanyak 12 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
    Penyidikan oleh Kejati Bengkulu dimulai setelah ditemukan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PT Ratu Samban Mining (PT RMS) dan PT TBJ, yang keduanya berada di bawah kendali tersangka Bebby Hussie.
    Dugaan pelanggaran tersebut mencakup operasi pertambangan di luar Izin Usaha Produksi (IUP), serta kemungkinan masuk ke kawasan hutan dan tidak melakukan reklamasi.
    Kejaksaan telah menggeledah kantor perusahaan dan menyita barang bukti dari PT RSM.
    Selain itu, penyidik juga menemukan kejanggalan dalam penjualan batubara fiktif dengan manipulasi kualitas batubara.
    Kejaksaan telah menggeledah kantor Sucofindo dan Pelindo Regional II Bengkulu terkait kasus ini.
    Kejati Bengkulu mengungkapkan, hasil perhitungan auditor menunjukkan kerugian negara mencapai Rp 500 miliar, yang disebabkan kerusakan lingkungan dan penjualan batubara yang tidak sesuai ketentuan.
    Kejaksaan juga menyita sejumlah rumah mewah, harta, perhiasan, dan mobil milik para tersangka sebagai upaya untuk mengganti kerugian negara tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 178 Orang Terjebak di Ranu Kumbolo Semeru, TNBTS: Evakuasi Malam Tidak Direkomendasikan

    178 Orang Terjebak di Ranu Kumbolo Semeru, TNBTS: Evakuasi Malam Tidak Direkomendasikan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 178 orang tercatat berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pada Rabu (19/11/2025) sore.

    Para pendaki hingga saat ini masih diminta tetap bertahan di lokasi, menyusul aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang meningkat dan kondisi jalur yang berisiko tinggi apabila dilakukan evakuasi malam hari.

    Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa total 178 orang tersebut terdiri dari 137 pendaki, 1 petugas, 2 saver, 7 anggota PPGST, 15 porter, serta 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata.

    “Jumlah orang yang berada di Ranu Kumbolo ada 178 orang, terdiri dari pendaki, petugas, porter, dan tim dari kementerian,” ujar Septi.

    Evakuasi Malam Tidak Disarankan

    Hingga sore tadi, tim PPGST yang berada di lapangan telah berkomunikasi dengan pihak TNBTS terkait kemungkinan evakuasi. Namun, kondisi jalur yang gelap serta licin membuat proses evakuasi malam dianggap berisiko tinggi.

    “Teman-teman PPGST menyampaikan bahwa evakuasi malam tidak direkomendasikan karena risikonya sama, terutama karena gelap, licin, dan beberapa lokasi jalur rawan longsor,” tegas Septi.

    Ia menambahkan bahwa untuk sementara seluruh pendaki diminta tetap berada di Ranu Kumbolo sambil menunggu perkembangan terbaru situasi Gunung Semeru.

    “Kami minta yang di Ranu Kumbolo tetap di sana dalam posisi siap jika sewaktu-waktu memang harus turun malam, sambil melihat situasi terbaru,” ujarnya.

    Status Gunung Semeru Masih Diawasi Ketat

    Balai Besar TNBTS memastikan terus melakukan koordinasi dengan BPBD dan PVMBG untuk pemantauan aktivitas Gunung Semeru. Informasi terkini akan segera disampaikan kepada masyarakat dan para pendaki di jalur Gunung Semeru. (ted)

  • Motor Ramah Lingkungan Mahasiswa UPI, 2 Liter Hidrogen Bisa Tempuh 428 Kilometer
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 November 2025

    Motor Ramah Lingkungan Mahasiswa UPI, 2 Liter Hidrogen Bisa Tempuh 428 Kilometer Bandung 19 November 2025

    Motor Ramah Lingkungan Mahasiswa UPI, 2 Liter Hidrogen Bisa Tempuh 428 Kilometer
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknik Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menciptakan sepeda motor FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) bernama Jawara.
    Kendaraan ini menggunakan
    hidrogen
    sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik, sehingga menjadi salah satu inovasi ramah lingkungan yang patut dicontoh.
    Motor sport berdesain futuristik ini dapat melaju tanpa suara mesin dan tanpa asap, dengan hasil sampingan yang hanya berupa uap air.
    Salah satu anggota tim, Muhammad Zidan menjelaskan, sepeda motor ini sepenuhnya digerakkan oleh energi bersih.
    “Motor ini menggunakan bahan bakar hidrogen yang diubah menjadi listrik melalui alat bernama fuel cell. Dari hidrogen, dihasilkan energi listrik untuk menggerakkan motor,” ungkap Zidan dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).
    Proyek sepeda motor ini dikembangkan pada 2024 oleh sepuluh mahasiswa di bawah bimbingan dosen FPTI UPI, Sriyono.
    Zidan yang bertugas di bidang elektrika dan
    wiring harness body
    pada tim tersebut menyebutkan, proses perakitan motor memakan waktu tiga bulan, sementara tahap desain menghabiskan waktu lima bulan.
    “Sebagian besar komponen dirakit sendiri, dan 80 persen menggunakan produk dalam negeri. Hanya
    fuel cell
    yang didatangkan dari Meksiko karena belum tersedia di Indonesia,” jelasnya.
    Zidan berharap, suatu saat timnya bisa membuat
    fuel cell
    sendiri agar proyek ini benar-benar mandiri.
    Tim mahasiswa ini ingin membuktikan bahwa kendaraan ramah lingkungan bukan sekadar konsep, tetapi juga bisa diwujudkan oleh mahasiswa Indonesia.
    Selain bebas emisi gas buang, motor ini dilengkapi teknologi pintar seperti sensor hidrogen untuk mendeteksi kebocoran gas dan mematikan sistem secara otomatis (
    cut off
    ).
    Sistem Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan penggunaan energi, tekanan gas, dan suhu mesin melalui ponsel.
    Motor ini juga dilengkapi GPS Tracker dan fitur tap card RFID sebagai sistem pengaman, mirip dengan kendaraan Tesla.
    Bahkan, pemilik dapat mematikan mesin dari jarak jauh hanya dengan mengirimkan pesan singkat (SMS) saat motor hilang.
    Motor hidrogen ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 km/jam dan hanya memerlukan dua liter hidrogen untuk menempuh jarak 428 kilometer.
    Ketika bahan bakar habis, motor tetap dapat berjalan menggunakan baterai cadangan dan dilengkapi dengan sistem
    regenerative braking
    yang mengubah energi pengereman menjadi daya listrik tambahan.
    Proyek ini bermula dari ajang PLN ICE 2024, di mana tim UPI berhasil menjadi salah satu dari dua tim terpilih di Indonesia yang mendapat dukungan pendanaan untuk merealisasikan rancangan menjadi unit nyata.
    “Waktu itu kami memulai dari konsep
    café racer
    yang dipadukan dengan desain motor sport. Sekarang, motor ini menjadi kebanggaan karena satu dari dua unit yang ada di Indonesia, satunya lagi di ITS,” jelas Zidan.
    Dukungan UPI terhadap proyek ini sangat besar, dengan memberikan akses laboratorium selama 24 jam penuh bagi tim, serta dispensasi akademik agar mereka dapat fokus menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu.
    Saat ini, tim mahasiswa ini tengah menyiapkan prototipe mobil hidrogen dan mendorong terbentuknya stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di masa depan.
    “Kendaraan hidrogen akan jadi masa depan transportasi dunia. Tapi untuk itu, kita butuh infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian yang aman dan mudah diakses,” pungkas Zidan.
    Tim ini juga merancang bus listrik kampus UPI (Evo 1 dan Evo 2) dengan harapan dapat terus mengembangkan teknologi otomotif berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bersaing secara global.
    Melalui inovasi ini, UPI menegaskan komitmennya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) serta poin ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), dengan mendorong pengembangan kendaraan tanpa emisi yang ramah lingkungan dan siap bersaing di era transportasi hijau masa depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semeru Erupsi Malam Ini, BPBD Malang Bergerak Kirim Tim dan Logistik

    Semeru Erupsi Malam Ini, BPBD Malang Bergerak Kirim Tim dan Logistik

    Malang (beritajatim.com)  –  Sedikitnya 20 personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Rabu (19/11/2025) dikerahkan menuju Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

    Sebelum diperbantukan dampak erupsi Semeru malam ini, seluruh personel diberikan arahan langsung Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menegaskan, seluruh personel yang akan diberangkatkan malam ini untuk membantu penanganan serta distribusi bantuan logistik kepada warga terdampak erupsi Gunung Semeru. “Mereka kami perbantukan untuk penanganan serta distribusi logistik ke Pronojiwo, Lumajang, malam hari ini,” tegasnya.

    Sadono bilang, 20 personel yang berangkat terdiri dari 8 personel BPBD Kabupaten Malang, 10 personel PMI Kabupaten Malang, dan 2 personel dari SAR Awangga. (yog/kun)

  • BNPB Naikkan Status ke Awas, 3 Desa Terdampak Erupsi Gunung Semeru

    BNPB Naikkan Status ke Awas, 3 Desa Terdampak Erupsi Gunung Semeru

    Jakarta (beritajatim.com) – Status aktivitas vulkanik Gunung Semeru naik berselang satu jam, dari level III atau ‘Siaga’ ke level IV atau ‘Awas’. Situasi tersebut terjadi pada hari ini, Rabu (19/11), pukul 17.00 waktu setempat atau WIB.

    Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran pers yang diterima beritajatim Rabu petang (19/11/2025) menyatkan kenaikan status tersebut telah dipantau oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, khususnya terkait dengan potensi dampak dan kemungkinan terjadinya pengungsian warga. Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto telah memerintahkan jajaran untuk merespons perkembangan situasi dan dampak erupsi, khususnya dampak korban, kerusakan dan pengungsian.

    Laporan sementara Pusdalops pada malam ini, terdapat tiga desa di dua kecamatan yang terdampak. Wilayah ini berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Desa tersebut yaitu Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dibantu unsur terkait telah mengevakuasi warga ke tempat pengungsian. Data sementara sebanyak 300 warga mengungsi sementara waktu di dua tempat.

    Pos pengungsian tersebut terseba di beberapa tempat, di antaranya Balai Desa Oro-oro Ombo sekitar 200 jiwa dan SD 2 Supiturang 100 jiwa. Selain itu, terdapat sejumlah warga dievakuasi menuju Balai Desa Penanggal. Namun pihak BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.

    Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten malang, Provinsi Jawa Timur, terpantau erupsi pada Rabu siang (19/11), sekitar pukul 14.13 WIB. Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jarak luncur awan panas saat erupsi kurang dari 13 km. Menyikapi situasi ini, pemerintah daerah telah menginformasikan kepada warga untuk berhati-hati.

    Dilihat secara visual, awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 13 m mengarah ke tenggara dan selatan. Di samping itu, juga teramati satu kali awan panas kurang dari 13 km tenggara-selatan Besuk Kobokan.

    Dengan kenaikan status tersebut, otoritas kegunungapian PVMBG merekomendasikan beberapa langkah. Pertama, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.

    Kedua, tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

    Berikutnya, mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    Sebelumnya PVMBG menetapkan kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dari level II atau ‘Waspada’ ke level III atau ‘Siaga’ pada hari ini, Rabu (19/11), pukul 16.00 WIB. Namun, berselang satu jam, tepatnya 17.00 WIB, status aktivitas vulkanik dinaikkan ke level tertinnggi, level IV atau ‘Awas’.

    Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung mulai 19 November hingga 26 November 2025. Hal ini diharapkan pos komando segera diaktifkan dan penanganan darurat bencana dapat berjalan secara efektif. [aje]

  • Dari Kekurangan Bacaan Jadi Tak Mau Berhenti Membaca, Murid SDN Pangkalan 1 Sambut Kiriman Buku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 November 2025

    Dari Kekurangan Bacaan Jadi Tak Mau Berhenti Membaca, Murid SDN Pangkalan 1 Sambut Kiriman Buku Regional 19 November 2025

    Dari Kekurangan Bacaan Jadi Tak Mau Berhenti Membaca, Murid SDN Pangkalan 1 Sambut Kiriman Buku
    Tim Redaksi
    PANDEGLANG, KOMPAS.com
    — Kotak kardus berisi buku baru diletakkan di depan kelas 4 SDN Pangkalan 1, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (19/11/2025).
    Kepala
    SDN Pangkalan 1
    , Madyani, berdiri di sampingnya sambil membuka segel perlahan.
    Semua murid menahan napas.
    Begitu tutup kardus terangkat dan warna-warni sampul buku terlihat, ruang kelas pecah oleh sorak kecil dan tawa antusias.
    Revan (10) menghampiri lebih dulu, disusul Arul (10), lalu puluhan murid lainnya.
    Tanpa komando, mereka berebut mengambil buku dan langsung mencari tempat duduk.
    Ada yang membaca sambil tertawa kecil, ada yang menunjuk gambar, ada pula yang bergantian menunjukkan halaman favorit.
    “Sebelumnya saya jarang baca buku karena enggak ada, senang, gambarnya bagus, jadi mau baca terus,” kata Arul sambil menepuk-nepuk sampul buku bergambar dinosaurus.
    Revan yang duduk tak jauh darinya sudah berganti dua buku.
    “Boleh tukar lagi?” ucapnya sambil tertawa, sambil memilih
    buku baru
    untuk dibaca.
    Suasana kelas saat itu begitu riuh dengan suara murid membaca dan suara halaman buku yang dibolak-balik.
    Saat seluruh murid kelas 4 sudah mendapatkan buku, Madyani beranjak menuju ruang kelas 5 membawa kardus yang sama.
    Begitu memasuki kelas, beberapa siswa langsung berdiri mendekat.
    Mereka mengaku penasaran karena mendengar riuh dari kelas 4.
    Tak menunggu aba-aba, anak-anak mulai berebut melihat isi kardus dan memilih buku, sama riuhnya seperti yang terjadi di kelas sebelah.
    Di antara mereka ada Fahmi (11) yang memilih buku dengan raut serius.
    “Saya suka baca, cuma enggak ada bukunya. Kadang baca buku pelajaran ulang-ulang atau koran bekas,” katanya.
    Pemandangan spontan dan riuh itu jadi bukti sederhana jika anak-anak selama ini tidak malas membaca; mereka hanya tak pernah punya bahan bacaan yang menarik.
    Kiriman buku tersebut merupakan bagian dari
    program Jagat Literasi
    dalam rangkaian peringatan 30 tahun Kompas.com.
    Buku-buku itu berasal dari donasi pembaca, setelah sebelumnya
    Kompas.com
    mengadakan kegiatan literasi dan mengajar di sekolah.
    Kepala SDN Pangkalan 1, Madyani, mengatakan momen ini sudah lama dinanti oleh sekolahnya.
    “Ini merupakan kebahagiaan bagi kami. Secara pribadi, saya sangat takjub dengan kegiatan Kompas.com. Anak-anak membaca dengan antusias sekali. Di Pangkalan 1, kami punya rutinitas wajib setiap hari Rabu baca, apa pun bukunya. Sekarang mereka makin semangat,” kata Madyani usai menerima paket buku dari Kompas.com.
    Selama ini, menurutnya, kegiatan literasi berjalan terbatas karena hanya mengandalkan buku seadanya dari dana BOS.
    Namun, kini, koleksi buku di sekolahnya bertambah.
    “Jujur kami kesulitan buku, biasanya hanya baca buku pelajaran saja. Sampai anak-anak saya sarankan baca koran di rumah,” ujarnya.
    Madyani yakin, dengan adanya buku-buku ini, anak-anak akhirnya punya bahan bacaan yang bisa dinikmati, bukan hanya dipelajari.
    Dia juga berharap murid-muridnya akan punya alasan untuk membaca karena mereka ingin, bukan karena tugas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga pada 3 Kecamatan Dievakuasi akibat Erupsi Semeru, 5 Lokasi Pengungsian Disiapkan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 November 2025

    Warga pada 3 Kecamatan Dievakuasi akibat Erupsi Semeru, 5 Lokasi Pengungsian Disiapkan Surabaya 19 November 2025

    Warga pada 3 Kecamatan Dievakuasi akibat Erupsi Semeru, 5 Lokasi Pengungsian Disiapkan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Warga pada tiga kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dievakuasi menyusul erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) sore.
    Tiga kecamatan yang dimaksud yakni Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, dan Kecamatan Rowokangkung.
    Hingga Rabu malam, lima lokasi pengungsian telah disiapkan oleh tim gabungan.
    Lima lokasi pengungsian tersebut adalah Pendopo Kecamatan Candipuro, Balai Desa Oro-Oro Ombo, Balai Desa Penanggal, Gedung SDN 4 Supiturang, dan Gedung SMP 2 Pronojiwo.
    “Evakuasi masih terus dilakukan, jumlah pengungsi masih dalam pendataan,” kata Gubernur Jatim
    Khofifah Indar Parawansa
    dalam keterangannya Rabu malam.
    Dia mengaku sudah menginstruksikan BPBD Jatim dan BPBD Lumajang untuk memastikan semua warga terdampak menuju lokasi pengungsian dengan aman dan terdata dengan baik.
    “Saya memohon seluruh warga di sekitar Semeru untuk mengutamakan keselamatan. Petugas kami terus bekerja di lapangan,” ucap dia. 
    Berdasarkan laporan PVMBG, aktivitas
    Gunung Semeru
    pada pukul 14.13 WIB mengeluarkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur mencapai 14 kilometer.
    Aktivitas vulkanik berlanjut hingga pukul 17.00 WIB sebelum akhirnya status dinaikkan menjadi level IV (awas).
    Awan panas guguran masih berlangsung dengan amplitudo maksimum mencapai 34 mm dan kecenderungan arah luncur ke utara.
    Khofifah mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Semeru untuk tidak panik. “Masyarakat saya minta tenang, tidak panik, dan terus mengikuti arahan petugas,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu malam.
    Khofifah meminta seluruh warga untuk mematuhi larangan masuk ke zona bahaya.
    “Warga segera menuju titik evakuasi atau lokasi pengungsian yang telah ditetapkan perangkat desa dan aparat keamanan,” ucap dia. 
    Dia juga mengimbau masyarakat tidak mudah percaya pada informasi selain informasi resmi dari petugas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.