Jenguk Mahasiswa Dibacok di Batu Merah, Kapolda Maluku Minta Keluarga Menahan Diri
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Kepala Polda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto menjenguk mahasiswa UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon Gozi Rumain (23) yang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon, Kamis sore (20/11/2025).
Gozi terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah dikeroyok sejumlah pemuda lalu dibacok dua pria tak dikenal di kawasan Lorong Putri, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau,
Ambon
pada Rabu dinihari (19/11/2025).
Saat membesuk korban Dadang sempat berdiskusi dengan keluarga korban yang sedang berada di ruang perawatan.
Dadang berjanji Polda
Maluku
telah berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus
pembacokan
tersebut.
Ia pun meminta agar keluarga dan masyarakat menahan diri serta tidak melakukan aksi balasan yang dapat memicu konflik baru.
“Kami memahami duka dan kemarahan keluarga. Namun kami mengimbau agar tidak melakukan tindakan apa pun yang dapat memperkeruh keadaan. Serahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penegakan hukum kepada kepolisian,” kata dia.
Dadang juga mengirim pesan tegas kepada para pelaku yang masih berkeliaran agar segera menyerahkan diri, sebelum diambil tindakan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Kami berharap para pelaku memiliki itikad baik dan menyerahkan diri. Polri akan bertindak profesional dalam menangani perkara ini,” ujar dia.
Sementara itu paman korban, Husen Rumain berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan menuntaskan kasus tersebut secara hukum.
Husen juga meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya. “Kami berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal. Kami serahkan prosesnya kepada Kepolisian,” ujar Husen Rumain.
Polda Maluku menegaskan, kasus ini ditangani serius dan menjadi perhatian penuh pimpinan.
Kepolisian juga memastikan bahwa situasi keamanan di sekitar lokasi kejadian dan wilayah Ambon tetap terkendali.
Dalam kunjungannya itu, Kapolda Maluku didampingi Kepala Biro SDM Polda Maluku, Direktur Intelkam, Direktur Samapta, serta Kabid Humas Polda Maluku.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa UIN Abdul Sangaji Ambon GR (23) terluka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit usai dibacok dua pria tak dikenal di kawasan Lorong Putri, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon pada Rabu dinihari (19/11/2025).
Aksi pengeroyokan yang berujung pembacokan terjadi saat korban dan sejumlah rekannya dicegat saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah usai menghadiri pesta syukuran wisudah di kawasan Wara, Kecamatan Sirimau.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/11/20/691f26cbd99c5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jenguk Mahasiswa Dibacok di Batu Merah, Kapolda Maluku Minta Keluarga Menahan Diri Regional 20 November 2025
-
/data/photo/2025/11/20/691f2aac5e61e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kembali Mengajar Usai Rehabilitasi, Abdul Muis Disambut Tangis Guru dan Siswa di SMA 1 Luwu Utara Regional 20 November 2025
Kembali Mengajar Usai Rehabilitasi, Abdul Muis Disambut Tangis Guru dan Siswa di SMA 1 Luwu Utara
Tim Redaksi
LUWU UTARA, KOMPAS.com
– Kamis 20 November 2025 menjadi hari yang tak pernah dibayangkan Abdul Muis, guru Sosiologi SMA Negeri 1 Luwu Utara.
Usai sempat diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) karena kasus pungutan dana komite sekolah, ia akhirnya kembali masuk kelas sebagai guru fungsional.
Langkahnya pagi itu terasa berbeda: penuh syukur.
“Saya itu terharu. Sambutannya luar biasa sekali. Guru, siswa, banyak yang menangis,” ujar
Abdul Muis
, Kamis (29/11/2025).
“Saya pikir selama ini saya menghadapi kasus itu sendiri. Ternyata tidak. Dukungan teman-teman kompak sekali,” lanjutnya.
Meski menjalani proses hukum akibat pungutan Rp 20.000 per orangtua siswa untuk membantu guru honorer, Muis mengaku tidak pernah benar-benar berhenti mengajar.
Ia tetap masuk kelas dua kali seminggu untuk mata pelajaran Sosiologi, meski jumlah jamnya berkurang.
“Kalau ditanya bagaimana rasanya kembali mengajar, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan, karena saya memang tetap mengajar terus,” ujarnya.
Ia hanya absen sekitar dua minggu ketika harus mengikuti rangkaian RDP di Makassar dan Jakarta terkait kasusnya.
Di hari yang sama, Muis menerima SK Pengangkatan Kembali sebagai tenaga fungsional dari Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, berlaku sejak 17 November 2025.
Abdul Muis kemudian kembali mengajar materi globalisasi untuk kelas XII. Namun karena ketidakhadiran sebelumnya, sebagian materi sempat tertinggal.
“Bayangkan, saya masuk dua kali seminggu, lima jam. Cuma ini kasihan banyak tertinggal,” katanya.
Momen paling membekas baginya adalah sambutan penuh haru dari rekan guru dan para siswa.
“Ada guru menangis, siswa menangis, saya merasa bahwa saya di SMA Negeri 1 ini masih diharapkan. Itu yang buat saya terharu sampai ikut menangis,” ungkapnya.
Baginya, kesetiaan keluarga besar sekolah adalah kekuatan yang membuatnya bertahan melalui proses hukum, pemberhentian, hingga akhirnya mendapat rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto.
Muis mengatakan gaji pokok tetap ia terima selama menjalani proses hukum. Namun tunjangan sertifikasi dan TPP tertunda.
“Sertifikasi saya itu delapan bulan tidak dibayar. Kalau sertifikasi itu per triwulan, sekitar Rp12 juta lebih. Sedangkan TPP itu Rp1,6 juta per bulan, tertunda tujuh bulan,” jelasnya.
Meski demikian, ia tidak mengeluh. Yang terpenting baginya adalah kepastian kembali mengajar dan mengabdi.
Sebelum menutup percakapan, Muis menatap ruang kelas yang baru saja ia tinggalkan.
“Yang saya rasakan hari ini cuma satu: saya ternyata tidak sendiri. Ketulusan teman-teman guru, siswa, itu luar biasa. Itu yang membuat saya kuat,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/20/691f19da3c6b0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jadi Tersangka, Eks Bupati Kepulauan Tanimbar Diborgol, Digiring Pakai Rompi Jingga Regional 20 November 2025
Jadi Tersangka, Eks Bupati Kepulauan Tanimbar Diborgol, Digiring Pakai Rompi Jingga
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Malam ini, Kamis (20/11/2025), mantan Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon resmi ditetapkan sebagai tersangka dan langsung digiring ke tahanan dengan tangan diborgol serta mengenakan rompi jingga.
Sebelumnya, dia diperiksa selama lebih dari tujuh jam di Kejaksaan Tinggi Maluku.
Petrus Fatlolon terjerat kasus korupsi penyertaan modal Pemkab Kepulauan Tanimbar kepada PT Tanimbar Energi periode 2020-2022 yang merugikan negara hingga Rp 6,25 miliar.
“Dari hasil penyidikan, tersangka ikut berperan menyalahgunakan anggaran sebagai pemegang saham,” tegas Kasi Intel Kejari Kepulauan Tanimbar, Garuda Cakti Vira Tama, Kamis malam.
Dana ratusan miliar itu seharusnya untuk bisnis migas, namun malah digunakan untuk, gaji dan honor direksi/komisaris, perjalanan dinas, membeli beli meja, kursi, sofa, laptop, serta membentuk usaha bawang yang sama sekali tidak berhubungan dengan migas.
Petrus pun tetap menyetujui pencairan dana meski PT Tanimbar Energi meski tidak dilengkapi dokumen wajib seperti RKAT, SOP, rencana bisnis, analisis investasi, dan belum pernah diaudit akuntan publik.
Perusahaan itu juga diketahui tidak pernah menghasilkan deviden atau kontribusi PAD. Ada pun, rincian penyertaan modal yang disetujui Petrus adalah Rp 1,5 miliar di tahun 2020, Rp 3,75 miliar di tahun 2021, Rp 1 miliar di tahun 2022, dengan total Rp 6.251.566.000.
Selanjutnya, Petrus akan ditahan selama 20 hari di Rutan Kelas IIA Ambon. Dua tersangka lain, mantan Dirut PT Tanimbar Energi Johana Jois Jolita Lolohuan dan mantan Direktur Keuangan Karel FGB Larnera, hari ini juga diserahkan ke Lapas Kelas III Tanimbar.
Saat dicegat wartawan sebelum dimasukkan mobil tahanan, Petrus Fatlolon bungkam.
Penetapan tersangka dilakukan setelah tim penyidik menemukan dua alat bukti sah dan audit Inspektorat Kabupaten Kepulauan Tanimbar membuktikan kerugian Negara Rp 6,25 miliar tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/20/691ee944045aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekerja Bangunan Ditemukan Tewas di Yahukimo, Pelaku Diduga KKB Regional 20 November 2025
Pekerja Bangunan Ditemukan Tewas di Yahukimo, Pelaku Diduga KKB
Tim Redaksi
YAHUKIMO, KOMPAS.com
– Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo mengevakuasi jenazah seorang pekerja bangunan yang ditemukan tewas di kawasan Jalan Gunung, Kabupaten Yahukimo, Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 14.04 WIT.
Korban diketahui bernama
Baharudin
, warga Mandati II, Wangi-wangi Selatan.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan bahwa tim bergerak cepat setelah menerima laporan penemuan jenazah pekerja bangunan
Gereja GIDI
Motulen.
Tim gabungan langsung menuju lokasi untuk memastikan kondisi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan evakuasi.
“Begitu laporan diterima, tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk memastikan situasi dan mengevaluasi jenazah korban,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com,
Kamis (20/11/2025).
“Ini merupakan langkah awal untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut secara menyeluruh,” ucap dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, secara terpisah menyampaikan bahwa informasi awal diperoleh dari beberapa saksi yang mengenal korban.
“Keterangan para saksi sangat membantu kami dalam memetakan aktivitas terakhir korban. Informasi awal inilah yang nantinya menjadi dasar proses penyelidikan lebih lanjut,” katanya.
Menurut Adarma, seorang saksi menyampaikan bahwa korban bekerja sebagai tukang, sekaligus penjaga kios sejak 2017 selama pembangunan Gereja GIDI Motulen.
Setelah gereja diresmikan pada 30 Oktober 2025, korban tidak lagi bekerja, tetapi tetap tinggal di tenda tukang.
“Saksi menyebut korban merupakan bagian dari tim sejak awal pembangunan gereja dan berperan sebagai juru masak. Adapun saksi lain mengaku terakhir bertemu korban pada 15 November 2025 saat yang bersangkutan turun ke Kota Dekai untuk berbelanja,” ujar dia.
Adarma menyampaikan, korban ditemukan di area kebun dekat tempat tinggalnya dalam kondisi tanpa baju, hanya mengenakan celana panjang biru dan tanpa alas kaki.
“Di TKP, petugas menemukan barang bukti yang diduga digunakan pelaku. Pelaku sementara diduga merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (
KKB
),” kata dia.
Tim kemudian menyisir area sekitar lokasi dan bertemu tiga orang yang kemudian dibawa untuk dimintai keterangan.
“Ketiganya berinisial JK, LK, dan YP. Tim juga mengamankan barang-barang berupa noken, pakaian, dompet, hingga satu unit ponsel,” ujar Kombes Adarma.
Setelah pemeriksaan awal, Kombes Adarma menyatakan tim gabungan mengevakuasi jenazah Baharudin ke RSUD Dekai untuk proses identifikasi serta pemeriksaan lanjutan oleh pihak medis.
Penyelidikan terhadap motif dan pelaku pembunuhan masih berlanjut oleh Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yahukimo.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan proses penanganan kasus ini kepada aparat. Polri akan bekerja profesional untuk mengungkap kejadian ini secara terang benderang,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/20/691ee944045aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekerja Bangunan Ditemukan Tewas di Yahukimo, Pelaku Diduga KKB Regional 20 November 2025
Pekerja Bangunan Ditemukan Tewas di Yahukimo, Pelaku Diduga KKB
Tim Redaksi
YAHUKIMO, KOMPAS.com
– Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo mengevakuasi jenazah seorang pekerja bangunan yang ditemukan tewas di kawasan Jalan Gunung, Kabupaten Yahukimo, Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 14.04 WIT.
Korban diketahui bernama
Baharudin
, warga Mandati II, Wangi-wangi Selatan.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan bahwa tim bergerak cepat setelah menerima laporan penemuan jenazah pekerja bangunan
Gereja GIDI
Motulen.
Tim gabungan langsung menuju lokasi untuk memastikan kondisi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan evakuasi.
“Begitu laporan diterima, tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk memastikan situasi dan mengevaluasi jenazah korban,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com,
Kamis (20/11/2025).
“Ini merupakan langkah awal untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut secara menyeluruh,” ucap dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, secara terpisah menyampaikan bahwa informasi awal diperoleh dari beberapa saksi yang mengenal korban.
“Keterangan para saksi sangat membantu kami dalam memetakan aktivitas terakhir korban. Informasi awal inilah yang nantinya menjadi dasar proses penyelidikan lebih lanjut,” katanya.
Menurut Adarma, seorang saksi menyampaikan bahwa korban bekerja sebagai tukang, sekaligus penjaga kios sejak 2017 selama pembangunan Gereja GIDI Motulen.
Setelah gereja diresmikan pada 30 Oktober 2025, korban tidak lagi bekerja, tetapi tetap tinggal di tenda tukang.
“Saksi menyebut korban merupakan bagian dari tim sejak awal pembangunan gereja dan berperan sebagai juru masak. Adapun saksi lain mengaku terakhir bertemu korban pada 15 November 2025 saat yang bersangkutan turun ke Kota Dekai untuk berbelanja,” ujar dia.
Adarma menyampaikan, korban ditemukan di area kebun dekat tempat tinggalnya dalam kondisi tanpa baju, hanya mengenakan celana panjang biru dan tanpa alas kaki.
“Di TKP, petugas menemukan barang bukti yang diduga digunakan pelaku. Pelaku sementara diduga merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (
KKB
),” kata dia.
Tim kemudian menyisir area sekitar lokasi dan bertemu tiga orang yang kemudian dibawa untuk dimintai keterangan.
“Ketiganya berinisial JK, LK, dan YP. Tim juga mengamankan barang-barang berupa noken, pakaian, dompet, hingga satu unit ponsel,” ujar Kombes Adarma.
Setelah pemeriksaan awal, Kombes Adarma menyatakan tim gabungan mengevakuasi jenazah Baharudin ke RSUD Dekai untuk proses identifikasi serta pemeriksaan lanjutan oleh pihak medis.
Penyelidikan terhadap motif dan pelaku pembunuhan masih berlanjut oleh Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yahukimo.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan proses penanganan kasus ini kepada aparat. Polri akan bekerja profesional untuk mengungkap kejadian ini secara terang benderang,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Banjir Tak Kunjung Surut di Menganti: Puluhan Warga Dievakuasi BPBD Gresik
Gresik (beritajatim.com) – Banjir yang melanda di dua desa Kecamatan Menganti, Gresik, hingga saat ini belum surut. Dua desa yang kondisinya masih parah di antaranya Desa Bringkang dan Pranti. Ketinggian banjir hingga lutut orang dewasa membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengevakuasi puluhan warga yang terdampak.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik, Sukardi, mengatakan ada 50 warga, utamanya para lansia, yang terlebih dulu dievakuasi. Mereka untuk sementara waktu ditempatkan di tenda darurat.
“Kami bersama para tokoh masyarakat bergerak cepat mengevakuasi warga, terutama yang lansia,” katanya, Kamis (20/11/2025).
Lebih lanjut ia menuturkan, saat proses evakuasi seorang lansia terpaksa dipindahkan ke tempat lebih aman karena kondisinya sakit. Yang bersangkutan lalu dibawa keluarganya menuju rumah sakit.
“Kondisi banjir yang cukup parah berlokasi di Perum Maharaja. Sejumlah warga di daerah itu dievakuasi karena banjirnya belum surut,” tuturnya.
Selain melakukan evakuasi terhadap warga, BPBD Gresik juga mendistribusikan kebutuhan makanan ke daerah yang masih terdampak banjir.
“Setiap hari anggota kami secara bergantian bersama warga berkeliling menggunakan perahu karet mendistribusikan makanan ke Perum Maharaja,” ungkap Sukardi.
Guna mendukung pendistribusian kebutuhan makanan tersebut, kata Sukardi, pihaknya mendirikan dapur umum di Desa Pranti untuk membantu kebutuhan makan para pengungsi selama masa tanggap darurat.
“Upaya evakuasi dan penanganan banjir terus dilakukan hingga kondisi banjir surut dan warga dinyatakan aman untuk kembali ke rumah masing-masing,” pungkasnya. [dny/kun]
-

Telan Anggaran Rp21 M, Pembangunan Ruas Bendo–Maospati di Magetan Akhirnya Dimulai
Magetan (beritajatim.com) – Proyek peningkatan jalan pada ruas Bendo hingga Totok Maospati akhirnya mulai dikerjakan setelah dua tahun proses usulan yang sempat tersendat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Magetan, Muhtar Wahid, mengungkapkan bahwa proyek ini sebelumnya sudah disetujui namun tertunda pelaksanaannya.
Muhtar menjelaskan, Detail Engineering Design (DED) serta kesiapan lokasi sudah lama rampung sehingga pemerintah daerah kembali mengajukan proyek tersebut.
“Alhamdulillah tahun ini disetujui nilai pagunya. Untuk nilai kontraknya kami menunggu informasi dari pusat karena itu langsung dari kementerian. Jadi, anggarannya dari APBN,” ujarnya.
Ia menambahkan, total pagu anggaran yang disetujui mencapai Rp21 miliar dengan cakupan pekerjaan dari Bendo hingga Totok Maospati. Panjang jalan yang akan diperbaiki sekitar lima kilometer.
Saat ini pelaksanaan sudah berjalan di lapangan. Muhtar mengaku telah meninjau lokasi dan berencana kembali turun untuk melihat lebih detail berbagai kendala teknis.
“Batas kontraknya sampai akhir tahun. Namun kalau dari pusat memungkinkan multi years, jadi bisa saja pekerjaannya melewati tahun berjalan, tergantung kontraknya,” jelasnya.
Muhtar memastikan akan berkonsultasi lebih lanjut dengan pihak pelaksana untuk memastikan tahapan pekerjaan tetap sesuai rencana. [fiq/ian]
-

Air Water Canon Polres Lumajang Diterjunkan untuk Pembersihan Material Vulkanik Erupsi Gunung Semeru
Lumajang (beritajatim.com) – Kepolisian Resort (Polres) Lumajang menerjunkan mobil air water canon (AWC) untuk membersihkan sisa material vulkanik erupsi awan panas Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025).
Salah satu titik yang mendapat penyemprotan dari unit AWC terletak di kawasan jembatan Besuk Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Sisa material lumpur dan abu vulkanik awan panas ini sempat menumpuk di badan jembatan hingga menyebabkan jalanan menjadi licin.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, material vulkanik yang menutup jalan dapat membahayakan pengguna jalan.
Hal ini membuat proses percepatan pembersihan material harus cepat dilakukan dengan pengerahan satu armada water canon.
“Tentu kami berupaya membantu mempercepat proses normalisasi akses. Dengan semprotan bertekanan tinggi, sehingga lumpur dapat lebih cepat dibersihkan dan mobilitas warga dapat kembali normal,” terang Alex saat dikonfirmasi, Kamis (20/11/2025).
Menurutnya, selain membantu proses pembersihan jembatan, pihaknya juga memastikan aliran air di sisi jembatan tidak tersumbat agar tidak menimbulkan genangan.
Alex mengaku, saat ini badan jembatan sudah bersih dari material dan dapat dilewati dengan normal oleh pengendara.
Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada saat melintasi jalur jembatan Besuk Kobokan.
“Kondisi jembatan telah kembali dapat dilalui dengan lebih aman, tapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih fluktuatif,” ungkap Alex. (has/ian)
/data/photo/2025/05/04/6816eda4ddf99.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/20/691f136f7a18c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)