Jenis Media: Regional

  • Lamongan Siaga Penuh Sambut Nataru: Lalu Lintas, Cuaca Ekstrem hingga Wisata Jadi Perhatian

    Lamongan Siaga Penuh Sambut Nataru: Lalu Lintas, Cuaca Ekstrem hingga Wisata Jadi Perhatian

    Lamongan (beritajatim.com) – Menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat dan ancaman cuaca ekstrem saat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kabupaten Lamongan memasuki fase siaga penuh.

    Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lamongan menyatukan langkah dalam rapat koordinasi lintas sektoral yang digelar Polres Lamongan di Pendopo Lokatantra, Senin (15/12/2025).

    Rapat ini menjadi titik awal penguatan pengamanan Nataru. Mulai dari rekayasa lalu lintas, keselamatan transportasi, hingga mitigasi bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat pada puncak musim hujan Desember 2025 hingga Januari 2026.

    Pemkab Lamongan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) memastikan kesiapan infrastruktur jalan untuk menjamin kelancaran arus kendaraan.

    Pemeliharaan rambu lalu lintas, lampu APILL, serta penerangan jalan umum (PJU) dikebut, termasuk pengamanan perlintasan sebidang kereta api dan pemasangan spanduk imbauan keselamatan.

    Tak hanya di darat, aspek keselamatan transportasi sungai dan angkutan umum juga menjadi sorotan. Dishub akan melakukan ramp check kendaraan umum, pemeriksaan sarana angkutan penyeberangan sungai, serta menyalurkan jaket pelampung guna memastikan standar keselamatan penumpang selama periode libur panjang.

    Di sisi lain, ancaman bencana hidrometeorologi turut diantisipasi. BPBD Lamongan menyiapkan posko siaga dan memperkuat kapasitas masyarakat dengan membentuk 96 Desa Tangguh Bencana dari target 120 desa.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan rakor lintas sektoral ini menjadi momentum penting untuk menyatukan seluruh kekuatan daerah.

    “Skema pengamanan, rekayasa lalu lintas, hingga mitigasi bencana saat Nataru harus terintegrasi dan mampu memberikan respon cepat bagi masyarakat,” ujarnya.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu juga menekankan kesiapsiagaan layanan publik, khususnya sektor kesehatan, agar tetap optimal selama libur Nataru.

    “Selain itu, momen liburan akhir tahun menjadi momen strategis untuk menggerakkan sektor pariwisata dan UMKM Lamongan,” tuturnya.

    Dengan mengusung tagline “Ayo Dolen Nang Lamongan”, Pemkab berupaya menghadirkan destinasi wisata yang aman dan nyaman, sekaligus membuka ruang promosi bagi produk unggulan UMKM lokal kepada wisatawan.

    Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, memastikan dukungan penuh dari jajaran kepolisian melalui Operasi Lilin Semeru 2025.

    Sebanyak 263 personel akan diterjunkan selama operasi yang berlangsung dari 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
    Untuk mendukung pengamanan, tiga pos pengamanan akan didirikan di Kinameng, Babat, dan Wisata Bahari Lamongan (WBL), satu pos pelayanan di Terminal Lamongan, serta satu pos pantau di kawasan Alun-Alun Lamongan.

    “Dengan langkah terkoordinasi lintas sektor, kami optimistis mampu menghadirkan perayaan Nataru yang aman, nyaman, dan tetap produktif bagi masyarakat maupun wisatawan,” ucapnya. (fak/ian)

  • Jember Darurat Banjir, Ratusan Rumah Terendam Air pada Malam Hari

    Jember Darurat Banjir, Ratusan Rumah Terendam Air pada Malam Hari

    Jember (beritajatim.com) – Kabupaten Jember, Jawa Timur, darurat banjir. Ratusan rumah terendam luapan air sungai, Senin (15/12/2025) malam. Selain itu ada jembatan yang jebol diterpa air bah.

    Hujan berintensitas tinggi mengguyur Jember diiringi tiupan angin kencang sejak pukul 12.50 WIB. Sebuah pohon tumbang menimpa kabel listrik yang menyebabkan kemacetan di Jalan Ahmad Tani, Kelurahan Keparihan, Kecamatan Kaliwates.

    Kawasan pusat kota dikepung banjir. Polisi terpaksa menutup sementara jalan yang melewati jembatan Jalan Sumatra. “Di Jalan Sumatera, puluhan rumah terendam. Sebagian teras belakang rumah yang difungsikan sebagai dapur warga juga hanyut terbawa air,” kata David Handoko Seto, Komandan Baret Rescue.

    Sementara itu tiga rumah di Jalan Wahid Hasyim juga terendam banjir. Sebuah jembatan di Kecamatan Pakusari dan jembatan di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, jebol diterpa air sungai yang meluap deras.

    Wahyu Prayudi Nugroho, seorang anggota DPRD Kabupaten Jember, mengatakan, sebuah rumah di dekat Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Patrang, tergerus air. “Kondisi air sudah agak turun. Semoga tidak ada hujan lagi. Sekarang warga sedang membersihkan sisa-sisa banjir,” katanya.

    Masih di kawasan kota, sedikitnya 41 rumah di Jalan Ciliwung terendam air lumpur. “Tingginya kurang lebih dua meter,” kata Martin Rachmanto, warga Jember.

    Hingga berita ini ditulis, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama para relawan sedang bekerja keras untuk membantu warga yang menjadi korban banjir.

    David Handoko Seto, komandan Baret Rexcue, mengatakan, hujan deras menyebabkan debit air Sungai Bedadung dan Kali Jompo meningkat. “Kami belum bisa melaporkan detail, karena memang hasil asesmen per jam ini masih sedang berjalan. Namun ada ratusan rumah terdampak di kota, termasuk di tempat mantan Bupati Hendy Siswanto,” katanya.

    David mencatat banjir terjadi di Kampung Kopian dan kawasan Gladak Kembar yang terletak di pusat kota juga terkena banjir. ”

    Menurut David, BPBD sudah mendirikan tiga tenda untuk pengungsian warga. Dinas Sosial juga sudah menyediakan nasi bungkus. “Insyaallah besok akan dilakukan pengerahan personel baik dari TNI, Polri, BPBD maupun teman-teman relawan untuk melaksanakan kerja bakti bersih-bersih,” katanya.

    David meminta warga untuk berhati-hati dan tetap waspada selama musim hujan. “Arus sungai masih sangat besar dan masuk ke rumah-rumah warga. Bahkan sebagian bangunan jebol termasuk musala,” katanya. [wir]

  • Jembatan Jalan Mastrip Bondowoso Retak 25 Meter, Kendaraan Dibatasi

    Jembatan Jalan Mastrip Bondowoso Retak 25 Meter, Kendaraan Dibatasi

    Bondowoso (beritajatim.com) — Jembatan di ruas Jalan Mastrip, perbatasan Kelurahan Nangkaan dengan Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso, mengalami retakan cukup signifikan, Senin (15/12/2025). Retakan sepanjang sekitar 25 meter itu terpantau berada di sisi barat–selatan jembatan.

    Pelaksana Tugas Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, mengatakan pihaknya langsung melakukan penanganan awal untuk memastikan keamanan pengguna jalan. “Sementara yang kita lakukan pengamanan badan jalan, memberikan barier dan garis peringatan pada jembatan yang dilalui,” ujarnya.

    Meski retakannya cukup panjang, jembatan masih bisa dilewati kendaraan. Namun, BPBD menerapkan pembatasan ketat. “Untuk sementara aman dilalui, tapi dibatasi tonasenya. Jadi kendaraan lewat satu-satu, gantian di satu jalur saja,” kata Kristianto.

    Terkait penyebab keretakan, BPBD belum dapat memberikan penjelasan teknis. Pemeriksaan lebih detail baru akan dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi yang dijadwalkan turun ke lokasi besok.

    Pemerintah daerah meminta warga berhati-hati selama melintas di kawasan tersebut dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi menjaga keselamatan. Kondisi jembatan masih menunggu kajian teknis untuk menentukan langkah perbaikan lanjutan. (awi/kun)

  • Belum Kantongi Izin, Proyek Tower Telekomunikasi di Grabagan Disegel Satpol PP Tuban

    Belum Kantongi Izin, Proyek Tower Telekomunikasi di Grabagan Disegel Satpol PP Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Diduga tidak mengantongi izin, proyek tower telekomunikasi di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabuapaten Tuban disegel oleh petugas Satpol PP dan Damkar Tuban.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa proyek pembangunan tersebut dikerjakan oleh PT DMT yang merupakan provider menara telekomunikasi.

    Plt. Kasatpol PP dan Damkar Tuban, Siswanto membenarkan bahwa tim Satpol PP telah melakukan kegiatan penyegelan pembangunan menara telekomunikasi di Kecamatan Grabagan tersebut.

    “Ini kita lakukan karena belum ada izin, terutama terkait zona rekomendasi maupun Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG),” ujar Siswanto. Senin (15/12/2025)

    Menurutnya, waktu diadakan kegiatan di lapangan baru proses pondasi, sehingga penanggungjawab di lapangan maupun pengurus proses perizinan tidak berada di lokasi.

    “Untuk sementara proses pembangunan dihentikan sampai proses izin terbit,” kata Kabid Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah (PPUD) itu.

    Ia berharap, agar pelaksana proyek menara ini untuk segera mengurus segala perizinan yang diperlukan dan menaati aturan yang berlaku, serta melakukan koordinasi dengan Satpol PP selaku penegak Perda. [dya/ian]

  • Tragis, Warga Pacitan Tewas Diduga Diamuk Sapi Piaraannya Sendiri

    Tragis, Warga Pacitan Tewas Diduga Diamuk Sapi Piaraannya Sendiri

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang warga Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, ditemukan meninggal dunia diduga akibat diamuk sapi piaraan miliknya sendiri. Korban diketahui bernama Tukiyat (69) dan ditemukan warga dengan sejumlah luka serius di tubuhnya.

    Peristiwa tersebut pertama kali diketahui warga yang kemudian melaporkannya kepada pihak kepolisian. Petugas Polsek Kebonagung bersama masyarakat langsung mendatangi lokasi kejadian. “Anggota polsek mendatangi TKP setelah mendapat laporan, kemudian bersama warga menjinakkan serta mengevakuasi sapi,” kata Kapolsek Kebonagung, Iptu Haming Purnama, Senin (15/12/2025).

    Kapolsek menjelaskan, saat kejadian tidak ada warga yang melihat secara langsung peristiwa tersebut. Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi bersama petugas kesehatan melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. “Selanjutnya bersama petugas Puskesmas Ketro dilakukan pemeriksaan luar terhadap korban,” jelasnya.

    Dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga mengalami cedera parah akibat terinjak-injak hewan ternak tersebut. Beberapa luka ditemukan di tubuh korban, di antaranya luka di bagian belakang kepala serta hematoma pada telinga kanan. “Korban juga mengalami patah tulang rusuk sebelah kanan dan patah lengan kiri,” ungkap Haming.

    Usai pemeriksaan, jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (tri/kun)

  • Wakil Kepala BGN Ingatkan Mitra SPPG Peduli Sekolah Penerima MBG: Jangan Cari Untung Berlebihan

    Wakil Kepala BGN Ingatkan Mitra SPPG Peduli Sekolah Penerima MBG: Jangan Cari Untung Berlebihan

    Pasuruan (beritajatim.com)— Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengingatkan para mitra dan pemilik yayasan pengelola Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi (SPPG) agar memiliki kepedulian sosial terhadap sekolah-sekolah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dapur mereka.

    Imbauan itu disampaikan Nanik dalam acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 11 Desember 2025.

    Menurut Nanik, kepedulian tersebut semestinya diwujudkan dalam tindakan nyata, terutama membantu sekolah yang masih kekurangan sarana prasarana dasar.

    “Mbok kalau ada (sekolah) yang gentingnya bocor itu disumbang, dibenerin. Mbok kalau (ada sekolah) yang tidak punya WC itu dibangunkan WC,” kata Nanik.

    Ia lalu menjelaskan latar belakang pelibatan yayasan dalam program MBG. Sejak tahap perancangan program tahun lalu, Presiden Prabowo Subianto, kata Nanik, memang tidak menghendaki keterlibatan badan usaha berbentuk PT atau CV sebagai mitra SPPG.

    “Beliau berpikir, kalau yayasan pendidikan, agama –agama apapun–, sosial, itu pada nggak punya duit. Jadi mereka saja, yayasan saja yang bekerjasama dengan BGN, karena ini kan bantuan pemerintah,” ujar Nanik mengutip pernyataan Presiden Prabowo.

    Namun dalam pelaksanaannya, seiring percepatan target pembangunan, muncul yayasan-yayasan baru yang sejatinya tidak bergerak di bidang pendidikan, agama, maupun sosial, tetapi ikut menjadi mitra SPPG. Nanik menegaskan, yayasan-yayasan tersebut tetap harus menjalankan program MBG dengan benar dan tidak keterlaluan dalam mencari keuntungan.

    “Njenengan-njenengan yang (yayasannya) nggak ada di tiga-tiganya itu, paling enggak jalankanlah dengan benar dalam pembelanjaan bahan baku. Jangan beli bahan baku, semangkanya setipis tisu, jangan anggurnya cuma tiga doang. Opo pengaruhe gizine, nek anggure mung telu thok. Ya mbok anggurnya enem, itu kan lumayan. Ini yang saya minta anda untuk tidak main-main harga. Anda kan sudah dapat (insentif) Rp6 juta per hari,” kata Nanik mengingatkan.

    Sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk pelaksanaan Program MBG, Nanik juga menekankan pentingnya penggunaan hati nurani dalam pengelolaan program. Ia tidak menutup mata bahwa mitra dan yayasan tetap mencari keuntungan, namun harus dalam batas kewajaran.

    “Kalaupun nyari untung sedikit saja, yang masih masuk akal, jangan terlalu berlebihan,” ujarnya.

    Saat ini, lanjut Nanik, BGN masih mengedepankan pendekatan imbauan kepada para mitra dan yayasan pengelola SPPG. Meski demikian, ia mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Wakil Ketua BGN Bidang Tata Kelola, Sony Sonjaya, untuk menyusun petunjuk teknis yang lebih tegas dan akan diterapkan ke depan.

    “30 persen dari pendapatran mitra harus untuk sosial dan pendidikan. Paling tidak ini agar kita tidak mencederai atau mengkhianati keinginan Presiden,” kata Nanik. [beq]

  • 7
                    
                        BGN Lapor Menu MBG 1 Anak Dapat 1 Ikan Lele, Prabowo: Lebih Bagus dari Waktu Saya Tentara
                        Nasional

    7 BGN Lapor Menu MBG 1 Anak Dapat 1 Ikan Lele, Prabowo: Lebih Bagus dari Waktu Saya Tentara Nasional

    BGN Lapor Menu MBG 1 Anak Dapat 1 Ikan Lele, Prabowo: Lebih Bagus dari Waktu Saya Tentara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melapor kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa menu satu ekor lele disediakan untuk satu orang dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Hal ini dikatakannya dalam sidang kabinet paripurna bersama Presiden
    Prabowo Subianto
    di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).
    Mulanya, Dadan memerinci besarnya pasokan bahan baku yang diserap Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur umum.
    Dalam satu kali masak, SPPG membutuhkan 200 kilogram beras dan 350 kilogram sayur.
    “Kalau pisang itu 3.000 pisang. Itu artinya 150 sisir dan itu artinya 15 tandan. Artinya 15 pohon pisang harus ada sekali makan. Nah, kemudian kalau masak lele itu, Pak, harus ada 3.000 lele. Itu dua kolam bioflok harus tersedia,” ucap Dadan.
    Setelah Dadan memaparkan program MBG, Kepala Negara lantas bertanya mengenai menu lele.
    “Itu yang 3.000 lele sehari, itu 3.000 lele di tiap SPPG?” tanya Prabowo.
    “Satu SPPG, Pak,” jawab Dadan.
    Prabowo lantas memastikan apakah benar jumlahnya mencapai 3.000 lele.
    Ia pun memastikan 3.000 lele itu diberikan secara utuh kepada anak-anak atau dibagi dan dipotong kecil-kecil.
    “3.000 lele?” tanya Prabowo.
    “3.000 lele. Itu 2 kolam bioflok,” ucap Dadan.
    “Berarti satu anak makan satu lele?” tanya dia lagi.
    “Satu lele, Pak,” kata Dadan lagi.
    Atas pernyataan itu, Prabowo membandingkannya saat ia masih berdinas menjadi tentara.
    “Satu lele? Lebih bagus dari waktu saya tentara dulu. Lelenya dipotong kecil-kecil itu,” seloroh Prabowo.
    “Kepalanya saja dibuang, kemudian satu lele utuh diberikan,” jelas Dadan.
    “Luar biasa itu,” tandas Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lewat Medsos, Bocah di Tulungagung Terpapar Paham Radikalisme

    Lewat Medsos, Bocah di Tulungagung Terpapar Paham Radikalisme

    Tulungagung (beritajatim.com) -Seorang bocah di Kabupaten Tulungagung terindikasi telah terpapar paham radikalisme. Bocah tersebut diduga menjadi bagian jaringan radikalisme internasional. Aktivitas tersebut terbongkar setelah pihak Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) melakukan pelacakan. Saat ini pihak Dinas Keluarga Berencaa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Tulungagung melakukan pendampingan deradikalisasi terhadap bocah tersebut.

    Kepala Dinas KBPPPA Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan sudah satu bulan ini pihaknya secara intesif melakukan pendampingan. Bersama BNPT mereka melakukan deradikalisasi terhadap paham radikal yang telah diterima oleh bocah tersebut. Deradikalisasi ini bertujuan untuk menghindari paham radikal menjadi ideologi. “Hasilnya cukup positif saat ini kami masih terus melakukan pendampingan,” ujarnya, Senin (15/12/2025).

    Kasil menjelaskan paham radikalisme ini masuk melalui aktivitas bocah tersebut di media sosial tik tok. Selama ini bocah berusia 11 tahun kerap mengunggah dukungan terhadap suatu peristiwa. Hal ini digunakan oleh jaringan radikal internasional untuk memasukkan paham radikalisme. Mereka mengundang bocah tersebut untuk masuk ke dalam grup whatsapp milik jaringan tersebut. “Aktivitas anak di media sosial ini tidak diketahui oleh keluarga, selama proses pendampingan pihak keluarga sangat kooperatif sehingga berjalan lancar,” tuturnya.

    Dengan temuan ini, Kasil meminta orang tua mengawasi anak-anaknya yang menggunakan gawai. Aktivitas anak di media sosial juga perlu dipantau oleh orang tua. Hal ini diperlukan agar anak tidak dimanfaatkan oleh kelompok radikal yang secara masif menyebarkan pahamnya. “Karena sudah ada anak Tulungagung yang terpapar ajaran radikalisme lewat media sosial, kami mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi penggunakan gawai pada anak” pungkasnya. [nm/kun]

  • Maesan Bondowoso Diterjang Banjir: Kayu Sumbat Saluran Air, Warga Mengungsi ke Musola

    Maesan Bondowoso Diterjang Banjir: Kayu Sumbat Saluran Air, Warga Mengungsi ke Musola

    Bondowoso (beritajatim.com) – Beberapa warga Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, diterjang banjir cukup parah, Senin, 15 Desember 2025 sore. Hal itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 10.00 WIB hingga sore.

    Camat Maesan, Dwi Wahyudi mengatakan, bencana yang terjadi hanya air bah, bukan kategori banjir bandang. “Kalau banjir bandang itu airnya disertai lumpur, material kayu dan batu. Ini cuma air besar saja,” kata Dwi dikonfirmasi via sambungan telepon, Senin, 15 Desember 2025 petang.

    Dusun Peh sebelumnya pernah diterjang banjir bandang pada 9 Januari 2025 lalu. Titik banjir sama dengan yang sekarang terjadi. Belasan orang kala itu mengungsi dan beberapa rumah rusak parah. “Kali ini yang terdampak 3-5 rumah. Warganya diungsikan ke musola, di tempat yang lebih tinggi,” ucapnya.

    Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kristianto menyebut bahwa bencana yang terjadi kategori banjir bandang. “Ada beberapa material kayu yang menyumbat saluran air. Terbesar berdiameter 50cm,” katanya dikonfirmasi terpisah.

    Pihaknya bersama para relawan tengah bekerjasama membersihkan material termasuk penyumbat saluran air tersebut. “Bersama masyarakat, TNI dan Polri,” sebutnya.

    Kapolsek Maesan, Iptu Sunardi berada di lokasi saat dihubungi. Dia sepakat tentang kategori banjir bandang. “Tapi sudah surut. Karena tadi ada sumbatan kayu dan batu yang berhasil dievakuasi bersama,” tuturnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas berwenang tengah melakukan asesmen. Sementara warga terdampak telah terevakuasi di tempat lebih aman. (awi/ted)

  • Jaga Stok LPG di Aceh, Pertamina Terapkan Distribusi Alternatif

    Jaga Stok LPG di Aceh, Pertamina Terapkan Distribusi Alternatif

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan energi, khususnya LPG, di wilayah Aceh. Langkah ini dilakukan menyusul terganggunya stok dan distribusi LPG di sejumlah daerah akibat bencana banjir dan longsor dalam beberapa waktu terakhir.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengungkapkan, proses distribusi LPG saat ini menghadapi kendala serius karena sejumlah jalur darat tidak dapat dilalui akibat jalan terputus serta dampak banjir dan longsor.

    Kondisi tersebut membuat penyaluran energi tidak bisa dilakukan melalui rute reguler seperti biasanya. Beberapa akses utama yang belum berfungsi optimal antara lain jalur darat Lhokseumawe-Bener Meriah serta jembatan penghubung Bireuen-Lhokseumawe. Padahal, dalam kondisi normal, pasokan LPG untuk Banda Aceh disalurkan dari Lhokseumawe melalui jalur darat.

    “Jalur dari Lhokseumawe ke Banda Aceh itu terputus. Sehingga ini mengganggu pasokan LPG dari Lhokseumawe ke Banda Aceh dan sekitarnya,” ungkap Mars Ega di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (15/12/2025).

    Untuk menjaga ketersediaan LPG di Aceh, Pertamina Patra Niaga menerapkan berbagai skema distribusi alternatif dengan memanfaatkan beragam moda transportasi, mulai dari jalur darat, laut, hingga udara.

    Mars Ega menjelaskan, untuk wilayah Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Bireuen, pasokan LPG yang sebelumnya rutin dikirim dari Lhokseumawe melalui jalur darat terpaksa dialihkan. Terputusnya jalur Lhokseumawe–Bireuen membuat perusahaan menyalurkan LPG dengan menyeberangkan armada skid tank atau mobil tangki LPG menggunakan kapal laut dari Integrated Terminal Lhokseumawe menuju Fuel Terminal Krueng Raya di Banda Aceh. Selanjutnya, LPG didistribusikan kembali melalui jalur darat ke Pidie Jaya dan Bireuen.

    Sementara itu, untuk wilayah Aceh Timur dan Langsa, penyaluran BBM dan LPG dari Fuel Terminal Lhokseumawe masih dapat dilakukan melalui jalur darat. Pasalnya, akses dari wilayah timur Aceh, khususnya dari Aceh Tamiang menuju Lhokseumawe, masih bisa dilalui.

    Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga menerapkan skema alternative emergency (AE) dengan memanfaatkan kapal Ro-Ro (roll-on/roll-off) guna mendukung pengiriman skid tank LPG dari Lhokseumawe ke Banda Aceh demi menjaga pasokan di Pidie Jaya dan Bireuen.

    Di Bireuen, pendistribusian LPG bahkan dilakukan dengan cara menarik skid tank menggunakan tali baja untuk menyeberangi sungai akibat jembatan yang terputus.

    Sebagai langkah tambahan, Pertamina Patra Niaga menyiapkan pasokan ekstra dengan mendatangkan truk skid tank LPG dari Dumai, Palembang, Batam, hingga Jawa.

    “Selain itu, hari ini kami juga memberangkatkan ada lima truk tangki dari Dumai, Sumatera dan juga dari Jawa Barat menuju ke Lhokseumawe,” pungkasnya.