Jenis Media: Regional

  • Respon Cepat Erupsi Gunung Semeru, UB Terjunkan Tim Medis ke Pronojiwo

    Respon Cepat Erupsi Gunung Semeru, UB Terjunkan Tim Medis ke Pronojiwo

    Malang (beritajatim.com) – Universitas Brawijaya (UB) bergerak cepat merespon bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/2025). Melalui Emergency Medical Team (EMT), UB resmi mengirimkan tim respon cepat ke kawasan terdampak di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Langkah ini diambil guna memastikan penanganan kesehatan dan penyaluran logistik bagi para pengungsi dapat segera dilakukan. Tim gabungan ini membawa misi kemanusiaan dengan dukungan armada taktis berupa satu unit ambulans, satu unit motor trail untuk medan sulit, serta satu unit mobil bak terbuka pengangkut logistik.

    Ketua tim respon cepat, dr. Aurick Yudha Nagara, SpEM, menjelaskan bahwa rombongan yang dipimpinnya membawa perlengkapan darurat yang krusial, mulai dari obat-obatan ringan, tikar, selimut, hingga kebutuhan spesifik lainnya.

    Secara rinci, dr. Aurick menyebutkan bahwa tim relawan ini merupakan kolaborasi lintas fakultas yang terdiri dari 1 orang dokter, 2 orang pengemudi ambulans, 5 mahasiswa Emergency Medicine Team dari Fakultas Kedokteran, 4 anggota Emergency Response Team dari Fakultas Ilmu Kesehatan, serta 3 anggota Korps Suka Rela (KSR) UB.

    Terkait rute perjalanan menuju lokasi bencana, dr. Aurick memberikan keterangan langsung mengenai strategi pergerakan timnya agar bisa menembus lokasi dengan aman.

    “Tim berangkat malam tadi pukul 21.00 dari Fakultas Kedokteran lalu mengarah ke Kepanjen untuk pengambilan logistik dan lanjut Gondanglegi-Dampit-Ampelgading-Pronojiwo,” jelas Aurick saat dikonfirmasi.

    Ia menambahkan secara tidak langsung bahwa selain fokus pada pemeriksaan kesehatan, tim juga memprioritaskan distribusi bahan makanan serta kebutuhan khusus untuk kelompok rentan seperti wanita dan anak-anak.

    Salah satu keunggulan respon bencana kali ini adalah pelibatan teknologi digital yang relevan bagi generasi muda. Tim tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik, tetapi juga data spasial.

    Dr. Adipandang Yudono, S.Si., M.U.R.P., Ph.D., selaku inisiator sistem pemetaan, mengungkapkan bahwa tim lapangan didukung oleh laporan observasi berbasis web. Peta digital ini dapat diakses publik melalui laman s.ub.ac.id/gisresponsemeru, sebuah sistem yang pernah teruji keandalannya saat erupsi Semeru tahun 2021.

    Sinergi antara kecepatan tim medis dan akurasi teknologi pemetaan ini diharapkan mampu mengoptimalkan proses evakuasi dan pelayanan bagi masyarakat terdampak di kaki Gunung Semeru.

    Dalam penjelasannya, Dr. Adipandang menegaskan pentingnya data radius bahaya bagi keselamatan relawan dan warga “Dengan update hingga radius 5, 10, dan 15 km dari Semeru, (sistem ini) memudahkan tim untuk bekerja di lapangan,” ujar Dr. Adipandang pada beritajatim.com, Kamis (20/11/2025). [dan/aje]

     

  • Polri Dalami Potensi Bahaya Paparan Paham Radikalisme dari Game Online

    Polri Dalami Potensi Bahaya Paparan Paham Radikalisme dari Game Online

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya saat ini tengah mendalami adanya potensi paparan paham radikalisme kepada anak-anak dan remaja melalui media permainan online.

    Menurut Kapolri, pelibatan pemangku kepentingan atau stakeholder dalam mengidentifikasi paparan tersebut menjadi sangat penting.

    “Beberapa waktu ini kita menemukan fenomena baru, tren baru yang tentunya ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kita dalami potensi-potensi yang kemudian terpapar oleh jenis-jenis permainan yang ada di game online,” kata Jenderal Sigit di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (21/11/2025).

    Dari laporan hasil pendalaman, Polri menemukan adanya kelompok-kelompok komunitas hobi yang di dalamnya terdapat potensi bahaya terpapar oleh paham-paham tertentu. Paham-paham ini dikhawatirkan Kapolri akan berdampak terhadap terganggunya keselamatan masyarakat dan jiwa orang lain.

    “Dan tentunya ini menjadi perhatian kita bersama. Kita terus dalami dan harapan kita jangan sampai ini kemudian menjadi satu pemahaman yang kemudian diikuti yang tentunya kalau ini kita biarkan tentunya ini akan berdampak buruk,” terangnya.

    Kapolri berharap, selagi timnya terus melakukan pendalaman, ada pelibatan masyarakat untuk bersama-sama mencegah dari awal. Peran dari lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan seluruh stakeholder dinilai sangat penting.

    “Sehingga anak-anak kita harus terus kita jaga, artinya perhatian kita kepada anak-anak kita apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi yang ada,” ujarnya.

    Dengan terus melakukan kontrol dan memberikan edukasi, diharapkan perkembangan teknologi dapat membantu serta memudahkan, bukan sebaliknya menjadikan generasi muda Indonesia menjadi korban akibat hal-hal yang dikhawatirkan hadir dalam penggunaan teknologi informasi.

    “Apa yang kami lakukan ini tentunya tidak dalam rangka pembungkaman, tapi kita memberikan edukasi yang lebih baik. Sehingga masyarakat, anak-anak kita kemudian terselamatkan,” lanjut Kapolri.

    Hari ini, Kapolri melakukan kunjungan kerja ke DIY untuk menghadiri apel ‘Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai’, yang berlangsung di Markas Polda DIY. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

    Jaga Warga merupakan inisiatif warga DIY yang bertugas membantu tugas kepolisian di tingkat pedukuhan. Kapolri memandang Jaga Warga sebagai jembatan budaya, di mana proses penegakan keamanan tidak serta-merta bertumpu pada tindakan represif, tetapi selalu dimulai dari kohesi, dialog, dan kebijaksanaan.

    “Ini adalah simbolisasi dari bersatunya keterlibatan masyarakat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk terlibat dalam hal pranata sosial dan keteraturan sosial. Dan ini saya kira adalah warisan dari kebudayaan, dari kearifan lokal masyarakat yang sudah ada dari dulu,” kata Kapolri.

    Kapolri kemudian memerintahkan jajaran Polda, Polres, dan Polsek di DIY untuk berkolaborasi serta bersinergi dengan Jaga Warga demi mewujudkan masyarakat yang aman dan sejahtera.

    Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa Jaga Warga telah terbentuk tiga tahun lalu dan sepenuhnya merupakan partisipasi warga. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat turut ambil peran sebagai subyek dalam menjaga rasa aman dan nyaman.

    “Peristiwa demonstrasi 29–30 Agustus lalu (aksi pembakaran Polda DIY), menjadi cermin yang amat jelas. Yogyakarta, berhasil melewati masa genting itu, tanpa tindakan represif, melainkan dengan dialog, pendekatan kultural, dan sinergi antara Polri dan Jaga Warga,” pungkasnya.

  • Jurus Bobby Nasution Agar ASN Dapat Uang Tambahan Secara Legal bukan dengan Judi Online

    Jurus Bobby Nasution Agar ASN Dapat Uang Tambahan Secara Legal bukan dengan Judi Online

    Liputan6.com, Jakarta Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution akan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melatih Aparatur Sipil Negara (ASN) terjun ke pasar modal. Strategi ini menjadi salah satu cara agar ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terhindar dari judi online dan kegiatan ilegal lainnya.

    Bobby mengatakan hal itu saat menerima Audiensi Kepala OJK Sumut Khoirul Muttaqien di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Kota Medan, Kamis (20/11/2025).

    Menurutnya, langkah ini bisa menjadi alternatif bagi ASN untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara legal.

    “Saya harap OJK bisa mengajak ASN kami ke pasar modal, melatih mereka agar mahir ketimbang main judi online atau yang tidak legal. Mohon diarahkan, misalnya dibuatkan kelas atau yang lain,” kata Bobby Nasution.

    Pasar modal Sumut menurut OJK merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Bukan hanya itu, pasar modal syariah Sumut juga salah satu yang terbaik secara nasional, dan dinobatkan lima kali sebagai Pasar Modal Syariah terbaik.

    “Dari yang saya perhatikan, banyak masyarakat Sumut yang memang terjun ke pasar modal, tetapi belum begitu paham akan ilmunya, dan ketika gagal kata mereka itu ‘uang sekolah’, jadi mereka-mereka ini main dulu sambil belajar, mudah-mudahan dengan komitmen OJK ilmu masyarakat kita bertambah untuk pasar modal,” beber Bobby Nasution.

    Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien, mengaku siap untuk membantu Pemprov Sumut meningkatkan pengetahuan ASN di Pasar Modal.

    Diharapkan lebih pertumbuhan pasar modal Sumut bisa terus meningkat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Kita siap dan memang selalu terus berkoordinasi dengan Bu Poppy (Kabiro Perekonomian Pemprov Sumut), apalagi pasar modal syariah Sumut salah satu yang paling tinggi pertumbuhannya, kita berharap ini terus meningkat,” kata Khoirul Muttaqien.

  • 161 Ternak di Lumajang Selamat dari Erupsi Semeru, Pemkab Siapkan Bantuan Pakan

    161 Ternak di Lumajang Selamat dari Erupsi Semeru, Pemkab Siapkan Bantuan Pakan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 161 ekor ternak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berhasil dievakuasi dan diselamatkan dari ancaman erupsi awan panas Gunung Semeru hingga Jumat (21/11/2025). Ratusan ternak tersebut sebelumnya berada di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo serta Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

    Dusun Kajar Kuning sendiri merupakan kawasan rawan bencana (KRB) Semeru yang telah dikosongkan sejak dihantam awan panas beberapa tahun silam. Saat ini wilayah tersebut secara administrasi sudah masuk dalam Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh.

    Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang, Endra Novianto, menyebut evakuasi menjadi langkah penting dalam penyelamatan aset ekonomi masyarakat yang hidup di kawasan lereng Semeru.

    “Ternak ini jadi aset penting bagi warga di lereng Semeru. Keberlangsungan hidup ternak ini berpengaruh pada pemulihan ekonomi pascabencana,” jelas Endra, Jumat (21/11/2025).

    Menurutnya, untuk menjamin kelangsungan hidup ternak selama masa pengungsian, pemerintah daerah akan memenuhi kebutuhan pakan ternak secara rutin sepanjang masa darurat.

    Selain itu, pemeriksaan kesehatan hewan juga dilakukan secara berkala untuk mencegah penyakit serta potensi kerugian tambahan bagi peternak.

    “Jadi, ketika ternak warga selamat, maka ada harapan yang ikut bertahan. Pemberian pakan bukan hanya soal menjaga hewan tetap hidup, tetapi memastikan roda ekonomi keluarga tak ikut terhenti,” tambahnya. [has/beq]

  • Warga Lereng Semeru Enggan Tempati Huntap, Keluhkan Lokasi Terlalu Jauh dari Mata Pencaharian

    Warga Lereng Semeru Enggan Tempati Huntap, Keluhkan Lokasi Terlalu Jauh dari Mata Pencaharian

    Lumajang (beritajatim.com) – Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru kembali memilih pulang ke rumah lama meski berada di kawasan rawan bencana. Mereka menilai hunian tetap (huntap) yang disediakan pemerintah tidak mampu menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.

    Masyarakat beralasan lokasi huntap terlalu jauh dari sumber penghidupan yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi keluarga. Kondisi tersebut membuat sebagian warga enggan berpindah meskipun risiko tinggal di wilayah berbahaya sangat tinggi.

    Ahmadi (47), warga Dusun Sumbersari, Supiturang, termasuk yang mempertahankan keputusan tinggal di rumah asalnya. Ia mengaku huntap yang berada di Kecamatan Candipuro tidak sesuai dengan kebutuhan hidupnya sebagai pekerja serabutan.

    “Lokasinya terlalu jauh dari tempat kami mencari nafkah,” ujar Ahmadi. Ia menambahkan bahwa sebagian besar warga Supiturang bekerja di sektor pertanian dan sangat bergantung pada akses dekat dengan ladang.

    Ahmadi menjelaskan bahwa jarak sekitar 12 kilometer menuju huntap membuat dirinya takut kehilangan sumber pendapatan. Ia biasa mengambil pekerjaan buruh tani dan kuli bangunan yang lokasinya tersebar di sekitar lereng Semeru.

    “Kalau pindah ke sana, kami khawatir tidak bisa bekerja seperti biasa,” katanya. Menurutnya, pendapatan keluarga bisa terancam bila harus tinggal jauh dari area kerja sehari-hari.

    Meski rumahnya telah hancur akibat diterjang Awan Panas Guguran, Ahmadi tetap merasa lebih aman secara ekonomi bila tetap tinggal di sekitar Supiturang. Baginya, mempertahankan pekerjaan lebih penting demi keberlangsungan keluarga.

    “Ini memang risikonya besar, tapi kami tidak punya pilihan lain,” ucapnya. Ia mengaku selalu diliputi kekhawatiran, namun kebutuhan hidup membuatnya bertahan.

    Saat ini, ia dan keluarganya kembali mengungsi di posko terdekat sambil menunggu kondisi membaik. Mereka bersama warga lain berusaha menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan dari reruntuhan rumah.

    Sebagian warga berharap pemerintah dapat meninjau ulang lokasi huntap atau menawarkan pilihan relokasi yang lebih dekat dengan ladang dan area kerja. Menurut mereka, relokasi seharusnya mempertimbangkan aspek kesejahteraan, bukan hanya keamanan fisik semata.

    Hingga kini, aktivitas Gunung Semeru masih menunjukkan peningkatan sehingga warga di sekitar zona merah diimbau tetap waspada. Aparat terus melakukan pemantauan untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan tertib. [ada/beq]

  • Alasan Tumor Perut, Wanita Ini Ternyata Sembunyikan Kehamilan Hasil Selingkuh dengan Pejabat

    Alasan Tumor Perut, Wanita Ini Ternyata Sembunyikan Kehamilan Hasil Selingkuh dengan Pejabat

    Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial MK (38) di Desa Netemnanu Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat membunuh bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan. Alasan MK lantaran malu hamil di luar nikah.

    MK selama ini berbohong kepada warga sekitar bahwa menderita tumor sehingga menyebabkan perutnya semakin membesar.

    MK telah menjalani pemeriksaan oleh kepolisian pada 18 November 2025 atas perbuatan yang dilakukannya.

    MK membunuh bayi laki-laki menggunakan bantal, usai melahirkan sendiri di rumah kayu sederhana miliknya. Dia meletakkan bayi seberat 3,1 kilogram itu ke atas kursi dan menutupnya dengan bantal agar tidak diketahui warga atau saksi yang mulai datang ke rumahnya. Bayi malang itu akhirnya meninggal dunia.

    Sementara MK yang saat itu bersimbah darah langsung dibawa dan dirawat selama sepekan di Puskesmas Oepoli. Ketika dia dibawa pun dia tak mengakui bahwa telah melahirkan.

    Saat diperbolehkan menjalani rawat jalan pada Selasa (18/11/2025), polisi segera melakukan pemeriksaan atas kasus ini.

  • Anggota DPRD Sumut Penganiaya Pramugari Wings Air Kini Ditetapkan Tersangka

    Anggota DPRD Sumut Penganiaya Pramugari Wings Air Kini Ditetapkan Tersangka

    Peristiwa cekcok mulut hingga diduga terjadi kontak fisik antara Megawati Zebua dengan pramugari terjadi di dalam pesawat Wings Air dengan nomor IW-1267 di Bandara Binaka, Kota Gunungsitoli.

    Peristiwa itu sempat viral di media sosial, saat persiapan penerbangan menuju Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Minggu 13 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.

    Terkait peristiwa yang sempat viral di media sosial itu, Lidya Crytine, pramugari Wings Air didampingi dari tim hukum maskapai membuat laporan polisi secara resmi ke Polres Nias, Kamis (17/4/2025) pukul 11.30 WIB.

    Kemudian kasus ini dilimpahkan ke Polda Sumut untuk mempermudah proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian.

  • Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Liputan6.com, Jakarta Tawuran antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (21/11/2025) dini hari. Kali ini perang kelompok itu terjadi antara warga Kelurahan Layang melawan warga Jalan Tinumbu.

    “Iya betul pecah lagi tadi subuh, bukan lagi di Sapiria, tapi ini warga Layang dan Tinumbu. Saya tiba di TKP jam 5.30 (Wita) sudah bubar,” kata Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi kepada Liputan6.com, Jumat (21/11/2025).

    Mirisnya, dalam tawuran antarwarga itu, seorang pelajar berusia 16 tahun dilaporkan meninggal dunia usai terkena tembakan senapan angin rakitan. Ia dilaporkan tertembak di bagian dada sebelah kiri.

    “Iya betul ada satu korban tewas atas nama Muhammad Deril karena terkena senapan angin,” sebutnya.

    Syamsuardi mengaku masih menyelidiki lebih jauh apa pemicu tawuran antarwarga di dua wilayah itu kembali pecah.

    “Kita belum tau, ini masih diselidiki,” jelasnya.

  • Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Tawuran Warga Pecah Lagi di Makassar, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

    Liputan6.com, Jakarta Tawuran antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (21/11/2025) dini hari. Kali ini perang kelompok itu terjadi antara warga Kelurahan Layang melawan warga Jalan Tinumbu.

    “Iya betul pecah lagi tadi subuh, bukan lagi di Sapiria, tapi ini warga Layang dan Tinumbu. Saya tiba di TKP jam 5.30 (Wita) sudah bubar,” kata Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi kepada Liputan6.com, Jumat (21/11/2025).

    Mirisnya, dalam tawuran antarwarga itu, seorang pelajar berusia 16 tahun dilaporkan meninggal dunia usai terkena tembakan senapan angin rakitan. Ia dilaporkan tertembak di bagian dada sebelah kiri.

    “Iya betul ada satu korban tewas atas nama Muhammad Deril karena terkena senapan angin,” sebutnya.

    Syamsuardi mengaku masih menyelidiki lebih jauh apa pemicu tawuran antarwarga di dua wilayah itu kembali pecah.

    “Kita belum tau, ini masih diselidiki,” jelasnya.

  • 5
                    
                        Tukang Servis KTP Kilat di Tangerang: 30 Menit Tanpa Birokrasi Rumit
                        Megapolitan

    5 Tukang Servis KTP Kilat di Tangerang: 30 Menit Tanpa Birokrasi Rumit Megapolitan

    Tukang Servis KTP Kilat di Tangerang: 30 Menit Tanpa Birokrasi Rumit
    Tim Redaksi

    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Saat sebagian orang kesulitan menghadapi antrean panjang dan birokrasi yang berbelit-belit untuk mengurus KTP, Syarif (47) menghadirkan solusi cepat dari trotoar Jalan Irigasi Sipon, Cibodas, Kota Tangerang.
    Dengan meja kecil dan peralatan sederhana, ia menawarkan layanan
    servis KTP
    yang cepat, rapi, dan aman, membantu warga memperbaiki kartu identitas rusak tanpa mengubah data asli.
    Di bawah payung lipat, Syarif menata botol minyak telon, potongan lap, ponsel, dan beberapa lembar pelapis anti-gores.
    Dengan hati-hati, ia menggosok KTP pelanggan, tangan kiri menahan kartu agar tak bergeser, tangan kanan membersihkan noda di lapisan plastik.
    “Duduk dulu. Tiga puluh menit jadi,” ujar Syarif saat ditemui
    Kompas.com.
    Bagi warga yang harus segera mengurus bank, BPJS, sekolah anak, atau sekadar membuktikan identitas diri, layanan cepat seperti yang dijalankan Syarif menjadi penyelamat.
    Sebelum membuka jasa ini pada 2019, Syarif bekerja sebagai satpam. Namun, seiring usia yang menua, ia memutuskan banting setir dan membuka usaha sendiri.
    “Umur sudah agak sedikit tualah ya. Jadi saya pikir, mending buka usaha saja,” kata dia.
    Awalnya, ia hanya ingin membantu warga sekitar memperbaiki KTP rusak. Tak disangka, permintaan meluas karena hasil kerjanya cepat, rapi, dan terpercaya.
    “Yang penting kami tidak mengubah data, foto dari Dukcapil langsung, front sesuai KTP. Kita cuma perbaiki yang rusak,” jelasnya.
    Keahlian Syarif dipelajari secara otodidak. Bermodal Rp 10 juta, ia belajar melalui internet, menonton tutorial di Google dan YouTube, dari mengekstrak data foto dari chip, mencetak ulang, hingga melapisi kartu.
    “Perpindahan dari komputer ke handphone saja, saya belajar tiga hari,” imbuhnya.
    Syarif hanya bisa memperbaiki KTP yang chip-nya masih terbaca. Tak sedikit yang datang dengan KTP tidak terbaca, padahal harus digunakan untuk keperluan mendesak.
    Jika chip rusak, ia menyarankan warga kembali ke kecamatan. Hal ini dilakukan agar menghindari kesalahpahaman warga yang mengira dirinya membuat KTP palsu.
    Keamanan data menjadi prioritas Syarif. Ia selalu menunjukkan chip KTP kepada pelanggan dan menjelaskan proses pengerjaan untuk memastikan tidak ada pengubahan data.  Setelah selesai, semua data dihapus dari perangkat.
    “Banyak sebenarnya data orang yang saya pegang, tapi saya enggak mau pakai. Ini amanah. Saya enggak mau mengkotori usaha saya sendiri,” kata dia.
    Usahanya kini berkembang pesat. Selain cabang di Curug dan Pasir Rantu, Jakarta, Syarif membuka beberapa titik layanan lain di Jabodetabek.
    Dalam sehari, Syarif bisa memperbaiki empat hingga sepuluh KTP pelanggan yang datang ke lapaknya.  Ia melatih sendiri karyawan agar mandiri.
    “Yang penting mau belajar,” ujar dia.
    Pendapatan hariannya berkisar Rp 400.000 saat sepi, dan bisa mencapai Rp 10 juta per bulan jika ramai.
    Tarif layanannya mulai Rp 15.000 untuk antigores, servis foto dan tulisan Rp 70.000, servis full daerah Rp 150.000, dan servis full Jabodetabek Rp 100.000.
    Bagi Syarif, pekerjaan yang dijalaninya bukan sekadar untuk mencari nafkah tetapi juga bisa memberi kepuasan tersendiri. Ia merasa sedang membantu orang-orang yang kesulitan menghadapi birokrasi.
    “Dulu saya ngalamin sendiri betapa susahnya urus birokrasi. Jadi kalau sekarang bisa bantu orang, ya saya kerjain,” ucap Syarif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.