Jenis Media: Regional

  • Fraksi Gerindra Soroti Jawaban Eksekutif yang Dinilai Kabur Soal Laba Delta Tirta dan BUMD Pangan 2026

    Fraksi Gerindra Soroti Jawaban Eksekutif yang Dinilai Kabur Soal Laba Delta Tirta dan BUMD Pangan 2026

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sidoarjo menilai Jawaban Eksekutif dalam Rapat Paripurna 20 November 2025 masih jauh dari substansi yang seharusnya disampaikan kepada publik maupun legislatif.

    Dua isu strategis yang disebut tidak dijawab secara memadai adalah terkait SK KPM Nomor 01/SK/PERUMDA-DT/VII/2025 tentang penggunaan laba bersih Perumda Delta Tirta serta tidak adanya kejelasan arah revitalisasi PT Aneka Usaha Perseroda sebagai BUMD Pangan tahun 2026.

    Gerindra menilai eksekutif tidak memberikan penjelasan komprehensif mengenai dasar penyusunan SK KPM tersebut, terutama terkait validitas sumber laba bersih Delta Tirta yang sebagian sebelumnya menjadi perdebatan di Komisi B maupun publik.

    Sebagian laba bersih diketahui berasal dari proses reklasifikasi utang usaha meragukan, sehingga memunculkan pertanyaan mengenai legalitas, akurasi, dan dampak fiskal dari keputusan penggunaan laba tersebut.

    Ketua Fraksi Gerindra sekaligus Anggota Badan Anggaran DPRD Sidoarjo, H. Ahmad Muzayin Syafrial, menilai jawaban eksekutif belum memberikan klarifikasi substantif atas isu tersebut.

    Ia menghormati adanya audit KAP dan penguatan opini dari Prof. Dr. Soegeng Soetejo, SE., Ak., CA., CFrA, namun menegaskan audit dan opini tersebut tidak otomatis menyelesaikan persoalan tanpa penjelasan implementasi secara rinci.

    “Memang benar nilai laba sudah diaudit oleh KAP dan juga mendapatkan opini dari Prof. Soegeng Soetejo. Namun yang menjadi kekhawatiran kami adalah apakah seluruh rekomendasi ahli itu telah dilaksanakan sepenuhnya atau belum. Kami menilai perlu dilakukan penilaian dengan perspektif hukum, bukan hanya akuntansi, karena bila kebijakan ini kurang tepat dapat berdampak pada kerugian negara,” ucap Muzayin.

    Gerindra menilai ketiadaan penjelasan hukum dan tata kelola mengenai penggunaan laba bersih Perumda Delta Tirta dapat mengganggu validitas perhitungan PAD, sekaligus memunculkan risiko fiskal jangka menengah. Karena itu, eksekutif diminta membuka dasar analitis dan legalitas dari SK KPM tersebut secara transparan.

    Selain itu, Gerindra juga menyoroti tidak adanya arah kebijakan jelas tentang penguatan sistem ketahanan pangan daerah tahun 2026, meskipun sektor tersebut merupakan prioritas nasional dalam RPJMN 2025–2029. Minimnya program dan belanja modal pangan dinilai menunjukkan lemahnya komitmen eksekutif.

    Usulan revitalisasi PT Aneka Usaha sebagai BUMD Pangan juga disebut sama sekali tidak disentuh dalam jawaban eksekutif. Menurut Gerindra, Aneka Usaha Perseroda memiliki potensi besar sebagai instrumen daerah dalam penguatan produksi pangan, distribusi, stabilisasi harga, hingga intervensi pasar. Ketiadaan penjelasan ini dianggap sebagai indikasi bahwa konsep ketahanan pangan Sidoarjo belum dirumuskan dengan matang.

    Muzayin menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak bisa dikelola hanya dengan jawaban administratif. Dibutuhkan desain kebijakan yang terukur sejak hulu hingga hilir, termasuk penguatan produksi lokal, tata kelola distribusi, serta penguatan BUMD pangan sebagai simpul implementasi.

    “Ketahanan pangan adalah fondasi kesejahteraan masyarakat. Tanpa perencanaan matang dan dukungan anggaran yang memadai, ketahanan pangan kita akan lemah,” tambahnya.

    Dengan sikap politik tersebut, Fraksi Gerindra menegaskan komitmennya untuk mengawal pembahasan RAPBD 2026 secara ketat. Eksekutif diminta memberikan penjelasan lanjutan atas dua isu krusial—penggunaan laba bersih Perumda Delta Tirta dan revitalisasi PT Aneka Usaha sebagai BUMD Pangan—agar RAPBD 2026 disusun berdasarkan data akurat dan kebijakan yang akuntabel serta berpihak pada masyarakat Sidoarjo. [isa/ian]

  • Remaja di Asahan Buang Bayi yang Baru Dilahirkan, Polisi Turun Tangan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        21 November 2025

    Remaja di Asahan Buang Bayi yang Baru Dilahirkan, Polisi Turun Tangan Medan 21 November 2025

    Remaja di Asahan Buang Bayi yang Baru Dilahirkan, Polisi Turun Tangan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Warga digegerkan dengan penemuan mayat bayi laki-laki di Desa Aek Ledong Timur, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (19/11/2025).
    Setelah diselidiki polisi, ternyata bayi itu dibuang ibunya inisial SU (18) dari ruko berlantai tiga.
    Kasat Reskrim Polres
    Asahan
    , AKP Immanuel P. Simamora, mengatakan awalnya jenazah bayi laki-laki itu ditemukan warga bernama Eko, sekitar pukul 07.55 WIB.
    “Eko melintas dengan sepeda motor melihat sesosok bayi dalam posisi telungkup tanpa penutup dan masih menempel ari-ari, di belakang bangunan Rumah Makan Nasi Uduk Pekalongan. Kondisi kepala bayi tampak mengalami luka,” ujar Immanuel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/11/2025).
    Selanjutnya, Eko memanggil warga, lalu setelah dicek ternyata bayi tersebut sudah tewas.
    Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari penyidikan diduga mengarah ke SU yang diketahui bekerja sebagai karyawan di Rumah Makan Nasi Uduk Pekalongan.
    Selama ini, pelaku tinggal di lantai tiga di rumah makan tersebut. Namun, pasca-kejadian itu, SU tiba-tiba pulang ke rumahnya di Dusun V Desa Aek Korsik, Asahan.
    “Rekan-rekan kerjanya sempat melihat bercak darah pada pakaian pelaku, tetapi pelaku mengaku bahwa itu darah mimisan,” ujar Immanuel.
    Selanjutnya, polisi mendatangi SU ke rumahnya, lalu dalam proses pemeriksaan SU mengakui perbuatannya.
    “Dia mengaku telah melahirkan bayi tersebut pada pukul 06.25 WIB di kamar ruko tempatnya tinggal, kemudian membuang bayinya dari lantai tiga,” ujar Immanuel.
    SU mengaku nekat melakukan aksinya karena depresi lantaran bapak dari bayi tersebut tidak bisa dihubungi hingga anaknya lahir.
    “Jadi, diduga si bapak dari sang anak diduga tidak lagi bisa dihubungi sehingga dia merasa bingung,” ungkap Immanuel.
    Namun, Immanuel belum mendetailkan apakah bayi itu hadir dari hubungan suami istri atau di luar nikah.
    Saat ini, SU masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manan Simatupang, untuk penanganan medis lantaran kondisinya lemah usai melahirkan secara mandiri.
    “Kasus ini telah masuk tahap penyidikan. Polres Asahan merencanakan pemeriksaan lanjutan terhadap pelaku,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Wamena Hanguskan 19 Bangunan, Polisi Selidiki Penyebabnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    Kebakaran di Wamena Hanguskan 19 Bangunan, Polisi Selidiki Penyebabnya Regional 21 November 2025

    Kebakaran di Wamena Hanguskan 19 Bangunan, Polisi Selidiki Penyebabnya
    Tim Redaksi

    WAMENA, KOMPAS.com
    – Kebakaran melanda kawasan Jalan Pramuka dan Jalan Ahmad Yani, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Jumat (21/11/2025).
    Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.18 WIT ini menghanguskan enam unit asrama milik anggota Polres Jayawijaya, sembilan ruko di depan asrama, dan merusak empat ruko milik Polres.
    Wakapolres Jayawijaya, Kompol FD Tamaela, yang berada langsung di lokasi kejadian, menyampaikan bahwa penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan.
    Tim kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
    “Kami masih mendalami penyebab kebakaran. Ada seorang pemuda yang melihat asap tebal keluar dari salah satu rumah saat hendak keluar. Ia langsung menyelamatkan diri,” ujar Tamaela, Jumat malam.
    Setelah api mulai membesar, Wakapolres Tamaela bersama anggota kepolisian dan warga sekitar segera membantu mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
    Mereka juga berupaya mencegah api merambat ke bangunan lain di sekitar lokasi.
    “Menurut laporan sementara, total 19 bangunan terdampak, terdiri dari 6 unit asrama yang terbakar habis, 9 ruko yang hangus, dan 4 ruko milik Polres yang mengalami kerusakan,” kata dia.
    Kerusakan pada ruko Polres terjadi akibat upaya pemadaman untuk memutus sambungan api agar tidak meluas ke bangunan lain.
    “Proses pemadaman melibatkan lima unit mobil tangki air, yakni dua unit milik Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Jayawijaya, satu unit dari Bandara
    Wamena
    , serta dua unit bantuan dari Hotel GBH dan Hotel Pilamo,” ujar Wakapolres Tamaela.
    “Petugas Damkar, personel kepolisian, dan warga setempat berjibaku memadamkan api yang sempat membesar dan mengancam bangunan di sekitarnya,” kata dia.
    Meski kerugian material cukup besar, Wakapolres memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
    Estimasi kerugian masih dalam proses pendataan dan laporan lengkap akan disampaikan setelah perhitungan selesai dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libatkan Komunitas Jeep, Satlantas Polres Malang Sosialisasikan Tertib Berlalu Lintas

    Libatkan Komunitas Jeep, Satlantas Polres Malang Sosialisasikan Tertib Berlalu Lintas

    Malang (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas Polres Malang kembali menggencarkan sosialisasi keselamatan berkendara dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2025.

    Imbauan tertib lalu lintas kali ini, dilakukan bersama komunitas Jeep di kawasan wisata Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (21/11/2025).

    Dalam kegiatan tersebut, petugas Satlantas bersama para pecinta kendaraan off road menyampaikan edukasi keselamatan kepada masyarakat dan wisatawan yang melintas, khususnya terkait pentingnya mengutamakan keselamatan selama berkendara di kawasan perbukitan dan jalur rawan kecelakaan.

    Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan, pelibatan komunitas menjadi strategi untuk memperluas jangkauan sosialisasi agar pesan tertib berlalu lintas semakin mudah diterima masyarakat.

    “Kami mengajak komunitas otomotif untuk ikut berperan mengedukasi pengendara lain. Dengan pendekatan komunitas seperti ini, pesan keselamatan bisa tersampaikan lebih luas dan lebih efektif,” ujar AKP Chelvin, Jumat (21/11/2025).

    Menurutnya, kawasan Ngadas merupakan salah satu jalur wisata yang mulai ramai pada akhir pekan, sehingga edukasi keselamatan sangat dibutuhkan untuk mencegah potensi kecelakaan lalu lintas.

    “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami ingin masyarakat yang datang berwisata tetap aman dan selalu patuh aturan berlalu lintas,” tambah Chelvin.

    Sosialisasi serupa akan terus dilakukan Satlantas Polres Malang selama pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 yang berlangsung mulai 17 hingga 30 November 2025, dengan melibatkan berbagai komunitas dan elemen masyarakat untuk meningkatkan budaya tertib berlalu lintas. (yog/ian)

  • Klarifikasi 3 Rumah Sakit Jayapura atas Kematian Ibu dan Bayinya Setelah Dioper Sana-sini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    Klarifikasi 3 Rumah Sakit Jayapura atas Kematian Ibu dan Bayinya Setelah Dioper Sana-sini Regional 21 November 2025

    Klarifikasi 3 Rumah Sakit Jayapura atas Kematian Ibu dan Bayinya Setelah Dioper Sana-sini
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Yowari, Maryen Braweri memberikan klarifikasi atas meninggalnya pasien Irene Sokoy dan bayinya karena lambatnya penanganan oleh rumah sakit.
    Maryen Braweri mengatakan, pasien diantar oleh keluarga ke RSUD Yowari pada Minggu (16/11/2025) sore dan rencananya melahirkan secara normal di RSUD Yowari.
    “Pada saat pasien datang itu sudah pembukaan lima dan sampai 22.10 WIT baru pembukaan lengkap dan bayi sudah kelihatan. Namun karena kondisi jantung janin menurun, maka dokter menyarankan untuk operasi,” katanya ketika dikonfirmasi pada Jumat (21/11/2025).
    Namun, karena dokter kandungan di RSUD Yowari tak berada ditempat, pihak rumah sakit merujuk pasien ke RS Dian Harapan.
    “Untuk dokter kandungan di rumah sakit Yowari hanya ada satu orang, namun sedang ada kegiatan di luar kota, sehingga kami koordinasi dengan RS Dian Harapan untuk dirujuk ke sana,” kata dia. 
    Dari koordinasi itu, pasien Irine Sokoy dirujuk ke RS Dian Harapan didampingi oleh dua perawat bersama keluarga menggunakan ambulans RSUD Yowari.
    Namun dalam perjalanan, kata dia, RS Dian Harapan mengabarkan melalui sambungan telephone bahwa ruang untuk
    BPJS Kesehatan
    kelas III sedang penuh dan dokter spesialis anastesi juga tidak ada.
    “Makanya pasien dibawa ke RSUD Abepura dengan alasan lokasi terdekat,” ucap dia.
    Saat pasien tiba di RSUD Abepura, ia ditolak dengan alasan ruang operasi sedang direnovasi, sehingga pasien dibawa ke RS Bhayangkara.
    Keluar dari RSUD Abepura, pasien dibawa ke RS Bhayangkara dengan pertimbangan lokasi terdekat dan pasien harus segera ditangani.
    Namun, saat sampai di sana, ruang untuk BPJS kelas III dalam keadaan penuh dan hanya tersedia ruang VIP, tetapi pasien harus membayar uang muka sebesar Rp 4 juta.
    “Di satu sisi keluarga tidak bawa uang, sehingga petugas kami minta untuk dilakukan tindakan, tetapi karena tidak terima akhirnya pasien dibawa menuju ke rumah sakit RSUD
    Jayapura
    ,” kata dia. 
    Dalam perjalanan ke
    RSUD Jayapura
    , pasien mengalami kejang-kejang sehingga mobil kembali ke RS Bhayangkara. Namun, dalam perjalanan itu, pasien menghembuskan nafas terakhir.
    Maryen Braweri mengaku bahwa seluruh prosedur sudah dilaksanakan oleh RSUD Yowari dalam menangani pasien.
    “Kita sudah melaksanakan sesuai prosedur yang ada. Di sini memang hanya ada 1 dokter dan saat itu berada di luar kota, namun petugas kita terus berkoordinasi dengan dokter dalam menangani pasien hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit lain,” ucap dia.
    Sementara itu, Direktur RS Bhayangkara, Rommy Sebastian mengatakan, pihaknya tak pernah menolak pasien rujukan.
    Hanya saja, pihak RSUD Yowari tak melalui prosedur rujukan yakni mengisi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).
    “Kami tak pernah menolak pasien, tapi yang jadi pertanyaan kenapa RSUD Yowari apakah rujukan itu sudah melalui prosedur? Karena setiap pasien rujukan harus mengisi SISRUTE agar bisa terbaca oleh kami, nah ini tidak dilakukan, jadi jangan salahkan kami,” katanya ketika dikonfirmasi pada Jumat sore.
    Selain itu, kata Rommy, pihaknya sudah memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa ruang untuk BPJS kelas III dalam keadaan penuh.
    “Pada saat itu, ruang untuk BPJS kelas III dalam keadaan penuh. Nah berdasarkan aturan bahwa maka tidak bisa naik kelas lagi. Artinya bahwa yang bersangkutan akan menjadi pasien umum, sehingga kami edukasi bahwa jika menjadi pasien umum, maka akan dikenakan tarif,” ucap dia. 
    Senada dengan itu, pihak Rumah Sakit Dian Harapan membantah menolak pasien rujukan dari RSUD Yowari.
    Pihak RSDH mengaku sudah menyampaikan kondisi layanan dan ketersediaan dokter dan ruang perawatan kepada petugas RSUD Yowari sebelum pasien dibawa.
    Saat itu, ruang NICU telah terisi penuh oleh delapan bayi, ruang kebidanan penuh, dan dokter spesialis Obgyn sedang cuti.
    Adapun dokter spesialis anastesi mitra yang akan dipanggil membutuhkan waktu koordinasi tambahan jika harus melakukan operasi darurat.
    Namun, saat pemberitahuan ini disampaikan, petugas RSUD Yowari sudah dalam perjalanan membawa pasien ke RS Dian Harapan.
    Petugas RSUD Yowari yang tiba di RS Dian Harapan sekitar pukul 01.10 WIT, kemudian meminta dokter jaga RS Dian Harapan memberikan cap rumah sakit dan mengedukasi keluarga pasien bahwa dokter Obgyn dan anestesi tidak siaga dan ruang perawatan penuh.
    Setelah penjelasan diterima, pihak keluarga memutuskan melanjutkan rujukan ke rumah sakit lain.
    Manajemen RS Dian Harapan menegaskan bahwa seluruh prosedur sudah dijalankan sesuai standar dan tidak ada unsur penolakan pasien.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Balita di Luwu Tewas Diduga Dianiaya,  Kekasih Sang Ibu Jadi Tersangka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    Balita di Luwu Tewas Diduga Dianiaya, Kekasih Sang Ibu Jadi Tersangka Regional 21 November 2025

    Balita di Luwu Tewas Diduga Dianiaya, Kekasih Sang Ibu Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    LUWU, KOMPAS.com
    – Satreskrim Polres Luwu mengungkap kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang menyebabkan seorang balita berusia 2 tahun 9 bulan berinisial MA meninggal dunia di Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
    Peristiwa ini terjadi di Perumahan Lamunre, Desa Lamunre Tengah, Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 21.00 WITA.
    Kasat Reskrim Polres
    Luwu
    , Iptu Muhammad Ibnu Robbani, menyebut kejadian berawal ketika MA tengah bersama seorang pria berinisial R (28), kekasih sang ibu yang diketahui telah bercerai dari suaminya.
    “Tak lama setelah ibu korban yang sedang bekerja, ia menerima pesan dari R yang mengabarkan bahwa anaknya pingsan. Korban segera dibawa ke RSU Hikma Belopa. Namun setibanya di rumah sakit, MA dinyatakan telah meninggal dunia,” kata Ibnu, Jumat (21/11/2025) sore.
    Laporan kejadian langsung direspons polisi yang menuju lokasi pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 02.00 WITA.
    “Petugas langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP, memeriksa sejumlah saksi, dan mengamankan terduga pelaku,” ujarnya.
    Dari pemeriksaan awal, R mengakui telah melakukan kekerasan terhadap MA di rumah kontrakannya.
    “Polisi menemukan bahwa pelaku menggunakan gagang sapu ijuk dan balok kayu untuk menganiaya balita tersebut. Keterangan dari ibu korban juga memperkuat dugaan bahwa kekerasan terhadap MA bukan pertama kalinya terjadi,” kata Ibnu.
    Ia menegaskan seluruh proses penanganan dilakukan cepat demi memberikan kepastian hukum bagi keluarga korban.
    “Saat ini, R telah diamankan di Mapolres Luwu. Penyidikan dilanjutkan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Luwu. Dalam waktu dekat, penyidik akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban sebagai bagian dari pembuktian ilmiah dan melengkapi berkas perkara,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air Hujan Bondowoso Tercemar Mikroplastik, Santriwati PP Nurussalam Temukan Lima Sumber Pencemar

    Air Hujan Bondowoso Tercemar Mikroplastik, Santriwati PP Nurussalam Temukan Lima Sumber Pencemar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Air hujan di sejumlah lokasi di Bondowoso terdeteksi mengandung mikroplastik. Temuan ini berasal dari kegiatan riset citizen science yang dilakukan 15 santriwati Pondok Pesantren (PP) Nurussalam, Sumber Kemuning, Kecamatan Tamanan, dalam rangka Program Jawa Timur Young Changemaker Academy (JAYCA) 2025.

    “Kami awalnya kaget mengetahui air hujan di Bondowoso tercemar mikroplastik. Setelah itu kami mengamati kondisi lingkungan sekitar pondok dan menemukan sampah plastik dibakar, dibuang sembarangan, dan menumpuk di tepi jalan. Perilaku masyarakat inilah yang menjadi sumber mikroplastik,” ujar Siti Fatimah, pengurus santriwati PP Nurussalam, Selasa (19/11/2025).

    Program JAYCA berlangsung dua hari. Pada hari pertama peserta menerima pelatihan pemantauan kualitas air, uji mikroplastik pada air hujan, dan inventarisasi persoalan lingkungan.

    Hari kedua mereka merumuskan solusi dan membuat media kampanye publik. Mentor JAYCA 2025, Prigi Arisandi, menyatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran Gen Z Jawa Timur mengenai krisis iklim dan mendorong mereka merancang solusi aplikatif di lingkungannya.

    Uji laboratorium sederhana dilakukan pada air hujan dari tiga titik: Badean, Koncer, dan Sumber Kemuning. Hasilnya menunjukkan air hujan di Bondowoso telah mengandung serat mikroplastik (fiber) dalam jumlah signifikan.

    Tabel hasil uji menunjukkan, per liter air hujan:
    – Badean: 52 partikel
    – Koncer: 34 partikel
    – Sumber Kemuning: 36 partikel
    – Air galon isi ulang: 9 partikel

    “Di pondok kami menemukan 36 partikel mikroplastik dalam satu liter air hujan. Jenis yang teridentifikasi berupa fiber dengan ukuran di bawah 5 milimeter. Identifikasi dilakukan memakai mikroskop dengan pembesaran 40 hingga 100 kali,” ujar Cindi Yuniantika, anggota tim JAYCA PP Nurussalam.

    Tim juga menguji air sungai dan bendungan Kemuning. Hasilnya, air sungai mengandung lebih dari 41 partikel mikroplastik per liter, sementara air sumber memiliki 26 partikel.

    Prigi Arisandi menyebut pencemaran seperti ini terjadi secara nasional. “Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar ketiga ke laut, lebih dari 3 juta ton per tahun. Sekitar 56 persen sampah dibakar dan 10 persen dibuang ke sungai. Pada akhirnya sampah ini pecah menjadi mikroplastik dan mencemari udara hingga jatuh kembali melalui air hujan,” katanya.

    Sebagai bagian investigasi, santriwati menelusuri sepanjang satu kilometer area sekitar pondok. Mereka menemukan lima sumber utama penyebaran mikroplastik:

    1. Pembakaran sampah plastik secara terbuka di hampir setiap rumah.
    2. Sampah plastik tercecer di jalan; ditemukan 925 potong sampah plastik di sepanjang 1 km.
    3. Sampah plastik yang mengendap dan menyumbat saluran air.
    4. Pembuangan sampah liar di lahan kosong.
    5. Sampah plastik terapung di Sungai Sumber Kemuning, mulai popok hingga styrofoam.

    “Banyak serpihan plastik yang sudah hancur dan terbawa angin maupun air. Ini yang kemudian menjadi mikroplastik,” kata Bidahyatul Fitriani, peserta JAYCA dari SMK Nurussalam.

    Temuan tersebut membuat para peserta sepakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri. Laila Mufida, siswi SMK Pertanian Nurussalam, menyampaikan enam komitmen aksi:
    – Mengurangi dan menolak penggunaan plastik sekali pakai.
    – Menggerakkan budaya guna ulang dengan tumbler, rantang, dan tas kain.
    – Membuat poster imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
    – Mendorong penyediaan tempat sampah yang memadai.
    – Mengkampanyekan larangan pembakaran sampah plastik.
    – Menggunakan media sosial untuk mengajak masyarakat berperilaku ramah lingkungan.

    Para santriwati berharap hasil temuan ini menjadi peringatan dini bagi masyarakat Sumber Kemuning dan Bondowoso secara luas agar menghentikan kebiasaan membakar sampah plastik dan mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

    Krisis iklim, bagi mereka, bukan lagi isu global yang jauh, tetapi persoalan nyata yang jatuh bersama setiap tetes hujan di halaman pondok. (awi/ian)

  • Apindo Kalteng Minta Penetapan UMP Tak Memberatkan Pengusaha
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    Apindo Kalteng Minta Penetapan UMP Tak Memberatkan Pengusaha Regional 21 November 2025

    Apindo Kalteng Minta Penetapan UMP Tak Memberatkan Pengusaha
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Tengah berharap penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) maupun Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tidak memberatkan pengusaha.
    Sebelumnya, Pemprov Kalteng menyatakan akan menyerap aspirasi pekerja sebelum menetapkan
    upah minimum
    .
    Ketua DPP
    Apindo
    Kalteng, Frans Martinus, mengatakan pihaknya mengikuti seluruh proses penetapan upah dari pusat hingga daerah. Ia meminta peran Dewan Pengupahan dimaksimalkan dalam diskusi dan negosiasi.
    “Saya rasa semuanya mengikuti proses saja. Fungsi dan peran Dewan Pengupahan di daerah dimaksimalkan, termasuk soal angka kenaikan, jikalau itu terjadi,” ujar Frans, Jumat (21/11/2025).
    Frans menyebut pengusaha tidak keberatan apabila memang harus ada kenaikan, selama kenaikan tersebut sesuai indikator dan rumusan yang disepakati.
    “Kenaikan, selama semua indikator terpenuhi, rumusan disepakati, tinggal penetapan bersama,” katanya.
    Tahun lalu, pemerintah menetapkan kenaikan
    UMP
    2025 sebesar 6,5 persen. Frans enggan menyebut proyeksi kenaikan tahun ini karena situasi ekonomi dinilai belum sepenuhnya kondusif.
    “Kalau persentase kami tidak berani menyebutkan angka patokan… pasti akan ada situasi yang tidak menguntungkan bagi pengusaha,” ujarnya.
    Ia berharap penetapan UMP tahun ini menggunakan asas win-win solution.
    “Win-win solution saja, dihitung betul-betul, jangan sampai memberatkan siapapun,” tegasnya.
    Kepala Disnakertrans Kalteng, Farid Wajdi, memastikan penetapan UMP 2026 akan mendengarkan aspirasi pekerja dan buruh.
    “Di tingkat pusat juga teman-teman buruh suaranya didengar dan diakomodasi oleh kementerian… daerah nanti akan menindaklanjuti aturan kementerian,” ujarnya.
    Farid mengatakan serikat pekerja dan buruh di Kalteng rutin berbagi informasi terkait aspirasi upah minimum. Hingga kini, besaran kenaikan UMP 2026 belum ditentukan karena masih menunggu regulasi pusat.
    “Kami akan bertemu satu forum dengan mereka di Dewan Pengupahan… agar kita bisa menetapkan perhitungannya seperti apa,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI Patroli Malam ke Zona Bahaya Erupsi Semeru, Temukan Masih Ada Warga
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 November 2025

    TNI Patroli Malam ke Zona Bahaya Erupsi Semeru, Temukan Masih Ada Warga Surabaya 21 November 2025

    TNI Patroli Malam ke Zona Bahaya Erupsi Semeru, Temukan Masih Ada Warga
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Petugas dari Koramil Pronojiwo melakukan patroli ke zona bahaya erupsi Semeru, Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11/2025).
    Hasilnya, petugas masih menemukan beberapa warga berada di lokasi yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III.
    Pantauan
    Kompas.com
    , warga yang berada di zona merah itu berkumpul di satu titik sambil menyalakan api unggun.
    Kepada para petugas, beberapa warga ini mengaku sedang menjaga rumahnya karena khawatir ada orang tidak bertanggung jawab yang mengambil barang.
    Ada juga warga yang datang dari pengungsian dengan mengendarai sepeda motor.
    Mereka mengaku hendak mengambil barang karena mendapat kabar ada guguran lava pijar.
    “Mau ambil barang, Pak, di rumah, katanya ada lava, takut tidak bisa diambil lagi nanti,” kata warga kepada petugas TNI, Jumat (21/11/2025).
    Petugas pun langsung menghalau warga yang nekat memasuki zona merah tersebut dan menyarankan agar kembali pagi hari.
    Warga yang masih berada di zona merah juga diminta untuk turun dan mempercayakan pengawasan rumahnya kepada petugas.
    Danramil
    Pronojiwo
    Letda Arh Sugiono mengatakan, tujuan penyisiran rumah warga di zona merah adalah untuk memastikan tidak ada lagi yang nekat tinggal.
    Mengingat, risiko terjadinya guguran lava, awan panas, dan banjir lahar hujan
    Gunung Semeru
    bisa terjadi sewaktu-waktu.
    “Untuk kegiatan patroli malam hari ini, dari Koramil 14 Pronojiwo melaksanakan penyisiran di rumah-rumah penduduk dengan tujuan supaya penduduk yang masih pulang ke rumah supaya kembali ke tempat pengungsian,” kata Sugiono.
    Selain itu, TNI memastikan tidak ada orang yang memanfaatkan situasi rumah kosong karena ditinggal warga ke pengungsian.
    “Menyisir agar tidak ada oknum-oknum yang menggunakan kesempatan mengambil barang-barang yang bukan haknya di rumah-rumah penduduk yang tidak ada orangnya,” kata dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajar SD di Banjarmasin Jadi Korban Pelecehan Pemuda 20 Tahun, Kenal Pelaku di Medsos
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    Pelajar SD di Banjarmasin Jadi Korban Pelecehan Pemuda 20 Tahun, Kenal Pelaku di Medsos Regional 21 November 2025

    Pelajar SD di Banjarmasin Jadi Korban Pelecehan Pemuda 20 Tahun, Kenal Pelaku di Medsos
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com
    – Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi korban pemerasan dan pelecehan oleh remaja berinisial RA (20).
    Kasat Reskrim Polresta
    Banjarmasin
    , Kompol Eru Alsepa, mengatakan korban mengenal pelaku melalui media sosial hingga bertukar nomor telepon.
    “Mereka berkenalan melalui media sosial dan pelaku mencoba mendekati korban dan memberikan perhatian lalu RA mencoba meminta nomor telepon,” ujar Eru, Jumat (21/11/2025).
    Setelah sering berkomunikasi, korban terperdaya bujukan pelaku. RA meminta korban mengirimkan foto dan video syur, dan korban menuruti permintaan itu tanpa curiga.
    “Korban pun memberikan foto dan video yang tidak seharusnya diperbolehkan dilihat untuk umum,” jelas Eru.
    Setelah mendapatkan foto dan video tersebut, pelaku mulai memeras korban dengan ancaman akan menyebarkan konten itu jika tidak diberikan uang.
    “Pelaku mengancam dan memeras korban dengan uang karena video tanpa busananya akan disebar pelaku,” ungkapnya.
    Korban ketakutan dan mulai mengirimkan uang kepada pelaku. Pemerasan berlangsung berulang kali dari Oktober hingga Desember 2025.
    Kasus ini terbongkar setelah ibu korban curiga anaknya sering meminta dan kehilangan uang. Ketika ditanya, korban akhirnya mengaku uang tersebut dikirim kepada pelaku.
    “Karena rasa curiga itu, orangtuanya memperhatikan secara intens dan setelah ketahuan baru korban menceritakan semuanya hingga melapor ke kantor polisi,” ujar Eru.
    Pelaku akhirnya ditangkap dan mengakui perbuatannya.
    “Akan kita tangani kasus ini hingga tuntas,” tambahnya.
    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 27b Undang-Undang ITE serta Pasal 369 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.