Jenis Media: Regional

  • Indonesia Rugi Rp 22 Triliun Setiap Tahun Akibat Bencana Alam

    Indonesia Rugi Rp 22 Triliun Setiap Tahun Akibat Bencana Alam

    Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, suatu kehormatan bagi wilayah Kabupaten Bogor menjadi salah satu venue atau tuan rumah pelaksanaan Hari Pohon Sedunia bersama Menko PMK dan beberapa stake holder terkait.

    “Pelaksanaan penanaman bukan hanya di Eiger Adventure Land, tetapi kami melakukan penanaman pohon di 9 lokasi, lalu di eks Giri Pangrango, eks Pancawati, sampai dengan Sukaraja, Gunung Putri terkait penanganan banjir,” katanya.

    Menurutnya, di Kabupaten Bogor, bencana banjir, tanah longsor, bukan hanya terjadi di tahun 2025-2024 bahkan 5-10 tahun yang lalu sudah terjadi.

    “Selain itu, penanaman pohon yang diinisiasi oleh BNPB, kita lakukan penghijauan di seluruh daerah aliran sungai Cikeas, Ciliwung dan beberapa daerah aliran sungai lainnya,” katanya.

    Kegiatan penghijauan ini, kata dia, menjadi sebuah semangat buat Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tidak berjalan sendiri, beberapa kementerian membantu, BNPB turut serta di paling depan, dan tentunya pihak-pihak swasta, para pelaku usaha turut serta membangun bersama-sama untuk bangsa Indonesia.

    Sementara itu, Direktur Utama Eiger Adventure Land, Imanuel Wirajaya berharap, destinasi ini dapat menghadirkan ekowisata yang tidak hanya menawarkan pengalaman wisata alam, tetapi juga membuka jalan bagi upaya restorasi melalui pengembalian fungsi ekologis.

    “Melalui kolaborasi pentaheliks antara swasta, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media, kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai contoh nyata bahwa ekowisata yang selaras dengan pelestarian alam dapat memberikan kontribusi nyata bagi mitigasi bencana sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

  • Krisis Pakan, Puluhan Buaya Penangkaran di Mamuju Akan Dilepas ke Laut

    Krisis Pakan, Puluhan Buaya Penangkaran di Mamuju Akan Dilepas ke Laut

    Mamuju Tengah, Beritasatu.com –  Krisis pakan membuat puluhan buaya di Penangkaran Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, terpaksa dilepasliarkan oleh pengelola. Pengelola bersama warga terlihat berjibaku mengevakuasi satu per satu buaya dari dalam area penangkaran agar siap dilepas ke laut.

    Keputusan melepas buaya di penangkaran Mamuju ini diambil karena pengelola mengaku sudah sangat kesulitan menyediakan biaya pakan untuk sekitar 50 ekor buaya yang mereka rawat. Selama beberapa tahun terakhir, kebutuhan pakan ditanggung secara swadaya tanpa dukungan anggaran dari pemerintah, padahal penangkaran tersebut merupakan fasilitas yang dibangun oleh Pemkab Mamuju Tengah.

    Pengelola menegaskan, apabila tidak ada perhatian dari pemerintah, pelepasan buaya akan dilakukan secara bertahap. Mereka khawatir hewan yang dilindungi itu akan mati kelaparan jika dibiarkan tetap berada di dalam penangkaran tanpa suplai pakan.

    Bahkan, jika tidak ada respons dari pihak berwenang, pengelola mengancam akan melepas buaya ke kantor bupati maupun dinas terkait yang dinilai tidak memberikan perhatian terhadap penangkaran tersebut.

    Pengelola Penangkaran Buaya, Rusli, mengatakan pihaknya sudah berkali-kali hadir dalam rapat terkait masalah pakan. Namun hingga kini belum ada keputusan konkret.

    “Persoalannya selalu dirapatkan mengenai masalah pakan buaya. Kami juga sudah tidak bersemangat untuk menunggu keputusan,” kata Rusli, Sabtu (22/11/2025).

    Saat ini baru satu ekor buaya yang dilepas sembari menunggu reaksi pemerintah.

    “Kalau tidak ada solusi dari pemerintah, terpaksa kami evakuasi semua untuk pelepasan, terutama ke Kantor Bupati, Kantor Lingkungan Hidup, dan Resor Kehutanan,” ujarnya.

    Rusli menyebut ada sekitar 50 ekor buaya di penangkaran tersebut. Ia berharap pemerintah benar-benar memberikan perhatian dan solusi terkait anggaran pakan demi keamanan masyarakat.

    “Ini kan kepentingan manusia, kepentingan umum. Sampai kapan pun daerah kita akan terancam, terutama semua aktivitas warga di sekitar laut maupun rawa-rawa yang tergarap warga,” jelasnya.

    Situasi ini memunculkan kekhawatiran baru terkait potensi konflik antara manusia dan buaya, terutama apabila hewan-hewan buas itu dilepas tanpa pengawasan di wilayah permukiman dan pesisir.

  • PP Tunas jadi Benteng Pelindung Anak Indonesia di Dunia Digital

    PP Tunas jadi Benteng Pelindung Anak Indonesia di Dunia Digital

    Surabaya (beritajatim.com) – Dunia digital terus berkembang seiring berjalannya waktu. Berbagai manfaat dan kemudahan di dunia digital juga diiringi dengan berbagai potensi bahaya.

    Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus melakukan sosialisasi dan menggalakan penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak atau kerap disebut PP Tunas.

    Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya mengatakan, dunia internet merupakan tempat yang saat ini paling diminati anak-anak karena berbagai kemudahan dan manfaat yang diberikan.

    Namun dengan berbagai kemudahan dan manfaat yang diterima anak-anak, internet juga membawa masalah, bahaya, dan hal negatif lainnya yang berpotensi merusak.

    “Bayangkan internet sebagai perpustakaan raksasa yang penuh dengan jutaan buku. Di dalamnya, ada banyak ilmu bermanfaat, tetapi ada juga ‘buku’ yang tidak pantas dan berbahaya untuk anak-anak,” kata Fifi, Sabtu (22/11/2025).

    Untuk meminimalisir dan mencegah masalah dan bahaya di dunia digital, negara lantas mengesahkan PP Tunas. Atau, PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak.

    Dengan aturan ini, negara bisa meminta seluruh platform digital untuk menyediakan fitur keamanan, verifikasi usia, dan menghalangi akses terhadap resiko Konten yang berbahaya untuk anak-anak.

    “PP Tunas hadir sebagai penjaga perpustakaan tersebut, memastikan setiap ‘buku’ atau konten dapat diakses sesuai usianya dan aman bagi adik-adik kita,” jelas Fifi.

    Menurut Fifi, anak-anak sebagai ‘tunas’ yang akan tumbuh dan menjadi penerus selanjutnya wajib untuk dijaga. Kesadaran pentingnya menjaga generasi muda di ruang digital itu diimplementasikan dalam disahkannya UU Tunas.

    UU Tunas juga membuat Indonesia sebagai negara kedua setelah Australia yang memiliki regulasi agar platform digital menyediakan fitur keamanan, verifikasi usia, dan menghalangi akses terhadap resiko konten berbahaya anak.

    “Tujuan kami (Kemkomdigi) sungguh mulia. Memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sebagai tunas bangsa yang cerdas, beretika, dan mampu memilih hal-hal positif di dunia digital,” pungkasnya.

    Berbagai upaya untuk mensosialisasikan PP Tunas kepada masyarakat telah dilakukan oleh Kemkomdigi. Seperti, pagelaran Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025, pertunjukan kesenian rakyat di daerah, hingga membuka kelas literasi digital. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kemkomdigi menargetkan agar pelaksanaan PP Tunas bisa rampung 100 persen di awal tahun 2026. (ang/ted)

  • Akhirnya Terbongkar! Eks Sopir Jadi Otak Pembakaran Rumah Hakim PN Medan Khamozaro

    Akhirnya Terbongkar! Eks Sopir Jadi Otak Pembakaran Rumah Hakim PN Medan Khamozaro

    Saat melakukan pembakaran, Fahrul Azis sudah menyiapkan 1 botol Pertalite yang dibawanya. Kemudian dia masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke dalam kamar pribadi Hakim PN Medan tersebut.

    Saat itu, tersangka di dalam kamar langsung membakar lemari korban yang berisikan baju menggunakan tisu, dan menggunakan Pertalite yang sudah dia siapkan.

    “Tersangka masuk, mengambil kunci di rak sepatu masuk ke dalam rumah dan kamar korban. Di dalam lemari ada laci, di situ ada perhiasan istri korban. Memasukkan perhiasan korban ke tas selempangnya. Setelah mencuri dilakukan proses pembakaran. Sisa Pertalite dan botol dibuang di bawah dalam tempat tidur,” tetang Calvijn.

    Setelah terbakar dan mencuri perhiasan mewah milik korban, Fahrul Azis keluar dengan kembali mengunci pintu depan rumah korban, dan mengembalikan kunci rumah di rak sepatu atau tempat semula. Selanjutnya, pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Diduga (proses pembakaran) kebakaran sekitar 15 menit. Dimana 15 menit itu, krusial, disitu lah tersangka melakukan pembakaran dengan sengaja,” jelas Calvijn lagi.

    Pukul 10.30 WIB saksi atau warga di sekitar TKP menyebutkan ada kepulan asap. Pukul 10.46 WIB, Khamozaro Waruwu mendapat pesan WhatsApp dari tetangganya melaporkan rumahnya terbakar.

    Pukul 10.53 WIB, pemadam kebakaran tiba di TKP. Pukul 11.06 WIB, korban tiba di TKP, tetapi sudah banyak barang-barang yang sudah dibersihkan dan dikeluarkan dari lokasi.

    “Sehingga kami mengamati dan olah TKP seadanya,” ujar Calvijn.

    Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut itu mengatakan, dengan kerja maksimal para pelaku berhasil diungkap, dengan barang bukti mas batangan, perhiasan, sepeda motor, dan barang bukti lainnya.

    “Tersangka perannya, rencananya, membakar dengan motifnya sakit hati dan dendam terhadap korban (Khamozaro Waruwu),” Calvijn Simanjuntak menandaskan.

  • Petani Asal Bojonegoro Tutup Usia di Sawah, Diduga Serangan Jantung

    Petani Asal Bojonegoro Tutup Usia di Sawah, Diduga Serangan Jantung

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang petani asal Dusun Kawung, Desa Bumirejo, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro berinisial BYT (55) meninggal dunia secara mendadak saat tengah membajak sawah pada Jumat, (21/11/2025). Korban diduga kuat mengalami serangan jantung.

    Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di lahan persawahan milik Tanah Kas Desa (TKD) Bumirejo. Saat itu, korban bermaksud membajak sawah seluas 2.500 meter persegi bersama satu rekannya, Budi.

    “Korban, BYT, berangkat ke sawah sejak pukul 06.00 WIB untuk membajak sawah,” ujar Kapolsek Kepohbaru, Iptu Supriyanto, Jumat (21/11/2025).

    Sekitar dua setengah jam kemudian, saat bekerja di bawah terik matahari, korban tiba-tiba mengeluhkan kondisi kesehatan yang menurun drastis. “Pukul 08.30 WIB, korban mengeluh kepada saksi Budi bahwa dadanya sakit. Saksi kemudian bergegas mengantar korban ke gubuk yang berada di pinggir sawah untuk beristirahat,” lanjutnya.

    Namun, belum sempat pulih, kondisi BYT memburuk. Ia kehilangan keseimbangan dan langsung tersungkur. Meskipun tetangga dan rekan-rekan korban segera berdatangan dan berupaya menolong, nyawa BYT tidak tertolong. Ia sudah meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke fasilitas kesehatan.

    Setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Bumirejo, petugas Polsek Kepohbaru dan tim medis dari Puskesmas segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan. Pemasangan garis polisi dan dokumentasi juga dilakukan di TKP.

    Berdasarkan keterangan dari saksi Budi dan pihak keluarga, korban memang sempat mengeluhkan nyeri dada sebelum kejadian. “Dari hasil pemeriksaan di tempat, kami simpulkan bahwa korban meninggal dunia di duga karena sakit jantung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang kami temukan di tubuh korban,” tegas Iptu Supriyanto.

    Pihak keluarga almarhum telah menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Penolakan tersebut telah dituangkan dalam surat pernyataan resmi. Jenazah kemudian diserahkan kembali kepada keluarga untuk proses pemakaman. [lus/ian]

  • IJTI Korda Malang Raya Ajak Anak Panti Asuhan Berwisata

    IJTI Korda Malang Raya Ajak Anak Panti Asuhan Berwisata

    Malang (beritajatim.com) – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya mengajak puluhan anak panti asuhan berwisata ke Hawai Waterpark Malang, Jumat (21/11/2025). Kegiatan sosial ini mereka beri tajuk ‘Menebar Kebahagiaan, Meraih Asa’.

    Setidaknya 56 peserta terdiri dari anggota IJTI dan anak-anak dari tiga panti asuhan di wilayah Malang Raya dilibatkan.

    Ketua IJTI Korda Malang Raya Hilda Daningtyas menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kepekaan sosial. Dan momennya pas karena jelang ujian semester. IJTI Korda Malang Raya berupaya terus menghadirkan kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan perhatian.

    “Jadi ini bentuk kepekaan sosial kami sebagai jurnalis. Kemudian organisasi kan tentang kebermanfaatan. Gak cuma untuk anggota tapi juga untuk sesama. Dan momennya pas adik-adik mau ujian semester jadi kita ajak refreshing senang-senang dulu. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga membawa kebahagiaan dan pengalaman berharga bagi anak-anak panti,” kata Hilda.

    Salah satu peserta Azza Nabisa Fairuz mengaku gembira dengan kegiatan sosial yang di inisiasi IJTI Korda Malang Raya ini. Momen ini menjadi kesempatan mereka menyegarkan pikiran.

    “Alhamdulillah senang, terima kasih saya dan teman teman diajak rekreasi ke Hawai Waterpark, soalnya bisa refreshing sebelum ujian tanggal 1 nanti” ujar Azza.

    Sementara itu, perwakilan Hawai Waterpark, Chandra Nugroho menyambut positif kegiatan IJTI berbagi kasih ini. Menurutnya, bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti ini merupakan momen yang spesial bagi Hawai Waterpark.

    “Adik adik bisa menikmati 61 wahana di Hawai Waterpark mulai wahana anak anak hingga dewasa,” kata Chandra. (luc/ian)

  • 7
                    
                        Ungkap Alasan Mendarat Darurat di Persawahan Karawang, Pilot Eko: Saya Amankan Kru dan Awak
                        Bandung

    7 Ungkap Alasan Mendarat Darurat di Persawahan Karawang, Pilot Eko: Saya Amankan Kru dan Awak Bandung

    Ungkap Alasan Mendarat Darurat di Persawahan Karawang, Pilot Eko: Saya Amankan Kru dan Awak
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Eko Agus Nugroho, pilot pesawat dengan registrasi PK-NWP mengungkap detik-detik pesawat mendarat darurat hingga alasan memilih di persawahan Karawang untuk meminimalisasi korban dan menyelamatkan kru. 
    Eko mengatakan, pesawat berjenis GA28 Airplane ini berangkat dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang, menuju Bandara Cakrabhuawana, Cirebon, sekitar pukul 13.50 WIB.
    Pesawat terbang di ketinggian 5.500 kaki. 
    Pada 10 menit setelah terbang, tepatnya setelah menembus cuaca hujan di sekitar udara Depok, Eko menyadari ada problem teknis di mesin yang menyebabkan
    loss power
    .
    “Jadi,
    engine
    masih hidup, parameter
    engine
    masih oke, tapi
    thrust
    -nya enggak ada, daya dorongnya,” ujar Eko di Kantor Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtawaluya, Karawang,
    Jawa Barat
    , Jumat (21/11/2025) malam. 
    Saat itu, bandara terdekat untuk mendarat ialah Bandara Halim Perdana Kusuma.
    Namun, berdasarkan analisisnya, tempat itu dan Jakarta tak memungkinkan untuk mendarat, mengingat wilayah itu padat penduduk, terlebih jaraknya sekitar 35 mil. 
    Pada ketinggian 1.000 kaki, Eko melihat persawahan dengan sisi kiri-kanan perkampungan.
    Ia pun mengambil keputusan untuk mendarat di persawahan di wilayah Kertawaluya, Kabupaten Karawang. 
    “Secara prinsip, saya mengamankan kru beserta awak. Alhamdulilah semuanya selamat tanpa ada kekurangan satu apa pun. Hanya
    injury
    terkait dengan pesawat sendiri,” ujar Eko.
    Eko menyebut, saat mendaratkan pesawat, kondisi sawah tengah basah dan padi yang ditanam sehabis dipanen. Hal ini dinilainya membantu proses
    landing

    Ia juga memilih persawahan untuk mengindari korban di darat. 
    “Jadi, alhamdulillah pesawat hanya seperti itu kondisinya. Jadi, teman-teman yang ada di pesawat selamat semua, alhamdulilah,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Patroli Malam, TNI Temukan Warga Kunjungi Zona Berbahaya di Gunung Semeru

    Patroli Malam, TNI Temukan Warga Kunjungi Zona Berbahaya di Gunung Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Satuan petugas Koramil Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih menemukan warga di zona berbahaya erupsi Gunung Semeru saat melakukan patroli malam, Jumat (21/11/2025).

    Aksi berbahaya ini ditemukan petugas saat sedang melakukan penyisiran di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang masuk di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Semeru.

    Warga terlihat berkumpul dan bercengkrama santai di salah satu titik rawan sembari menghidupkan api unggun. Bahkan, beberapa warga juga terlihat masih terus berdatangan.

    Beberapa warga mengaku nekat mendatangi zona berbahaya karena ingin melihat kondisi rumahnya.

    Petugas langsung memberikan imbauan dan mengarahkan warga untuk segera memutar arah ke tempat aman seperti pengungsian.

    Danramil Pronojiwo Letda Arh Sugiyono mengatakan, patroli rutin dilakukan setiap beberapa jam sekali untuk memastikan kawasan terdampak sudah dikosongkan oleh warga.

    Patroli malam ini diakui akan terus dilakukan hingga masa tanggap bencana Gunung Semeru telah berakhir.

    “Selama patroli akan kami pastikan tidak ada warga yang masih bertahan di area berbahaya. Pemeriksaan rumah-rumah juga kami lakukan,” terang Sugiyono saat menyisir zona berbahaya, Jumat (21/11/2025) malam.

    Menurutnya, selain memastikan lokasi telah kosong, patroli malam ini juga dilakukan untuk mencegah aksi kejahatan dari pihak tidak bertanggung jawab.

    Sebab, di titik rawan bencana ini masih banyak aset yang ditinggalkan warga seperti ternak maupun barang berharga lain.

    “Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, yaitu mengambil barang-barang yang bukan hak miliknya di rumah-rumah penduduk yang tidak ada orangnya,” tambah Sugiyono.

    Aparat TNI juga mengimbau warga untuk tidak kembali ke rumah hingga ada pengumuman resmi tentang status aman Gunung Semeru. (has/ted)

  • Dugaan Illegal Logging, Pemilik Meubel Wonorejo Akan Diperiksa Satreskrim

    Dugaan Illegal Logging, Pemilik Meubel Wonorejo Akan Diperiksa Satreskrim

    Madiun (beritajatim.com) – Polres Madiun terus mendalami dugaan praktik pembalakan liar yang terungkap di Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Puluhan batang kayu jati, satu unit truk, serta tiga orang yang diamankan di lokasi kini menjadi fokus penyidikan Satreskrim.

    Kasus ini mencuat setelah petugas Perhutani mendapati aktivitas mencurigakan dan mendeteksi adanya upaya pengangkutan kayu yang diduga tidak dilengkapi dokumen resmi. Saat petugas mendatangi lokasi, truk beserta 43 batang gelondong jati ditemukan terparkir di sebuah pekarangan warga. Sementara tiga orang yang berada di sekitar tempat tersebut langsung diamankan untuk dimintai keterangan.

    Kanit Pidsus Tipidter Satreskrim Polres Madiun, Ipda Afgha Satriya Prayoga, mengatakan pelimpahan temuan tersebut telah diterima penyidik. “Kami menerima pelimpahan dari Perhutani berupa puluhan gelondong kayu, tiga orang berstatus terperiksa, dan satu kendaraan truk,” terangnya, Jumat (21/11/2025).

    Ketiga terperiksa mengaku tidak memiliki kaitan langsung dengan aktivitas pembalakan liar. Mereka berdalih hanya kebetulan berada di sekitar lokasi saat truk berisi kayu itu berhenti. Namun, penyidik belum menelan mentah-mentah keterangan tersebut. Terlebih, lokasi penemuan kayu berada di luar kawasan hutan, sehingga sumber kayu dan alur pengangkutannya wajib ditelusuri lebih jauh.

    Selain memeriksa keterangan ketiga terperiksa, polisi juga telah meminta penjelasan dari pihak Perhutani. Penyidik saat ini menunggu laporan resmi terkait kehilangan kayu, guna memastikan apakah gelondong tersebut berasal dari kawasan hutan Perhutani atau lokasi lain.

    Pengembangan kasus mengarah pada dugaan keterlibatan pihak tertentu yang memesan atau mengalirkan kayu tersebut. Salah satu yang masuk dalam bidikan penyidik adalah seorang pemilik usaha meubel berinisial N, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan. Nama N mencuat setelah penyidik menemukan dugaan bahwa kayu-kayu tersebut sebelumnya sempat keluar ke lokasi usaha miliknya sebelum akhirnya ditinggalkan usai terjadi aksi kejar-kejaran dengan petugas.

    “Pendalaman peran ketiga terperiksa masih kami lakukan. Pemanggilan pihak terkait juga sudah kami agendakan untuk penyelidikan lebih lanjut,” tegas Ipda Afgha.

    Ia menambahkan, penyidik tidak menutup kemungkinan adanya jaringan atau alur distribusi kayu yang lebih luas. Karena itu, pemeriksaan lanjutan akan terus dilakukan hingga seluruh pihak yang terlibat dapat teridentifikasi.

    Hingga kini, Satreskrim Polres Madiun masih mengembangkan kasus dugaan pembalakan liar ini. Polisi memastikan penanganan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penelusuran asal-usul kayu, peran para terperiksa, hingga potensi keterlibatan pelaku lain yang beroperasi di wilayah Madiun dan sekitarnya. (rbr/ian)

  • Longsor Tutup Jalan Poros Palopo–Bastem Utara, Tiga Motor Tertimbun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    Longsor Tutup Jalan Poros Palopo–Bastem Utara, Tiga Motor Tertimbun Regional 21 November 2025

    Longsor Tutup Jalan Poros Palopo–Bastem Utara, Tiga Motor Tertimbun
    Tim Redaksi
    PALOPO, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (21/11/2025) sore memicu longsor di Jalan Poros Palopo–Bastem Utara, tepatnya di Kelurahan Latuppa, Kecamatan Mungkajang.
    Material tanah, batu, dan pohon menutup seluruh badan jalan sehingga arus lalu lintas lumpuh total. Bahkan, beberapa kendaraan ikut tertimbun.
    Lurah Latuppa, Konni, mengatakan tiga sepeda motor yang melintas tertimbun material
    longsor
    . Meski demikian, seluruh pengendara dipastikan selamat.
    “Tiga sepeda motor yang kebetulan melintas di lokasi kejadian ikut tertimbun material longsor, meski demikian, seluruh pengendara dipastikan selamat,” ujarnya, Jumat malam.
    Konni memastikan para pengendara berhasil menyelamatkan diri sebelum material menutup penuh badan jalan.
    “Tiga motor tertimbun, tapi pengendaranya selamat karena berhasil menyelamatkan diri,” katanya.
    Hingga malam hari, evakuasi motor belum dapat dilakukan karena kondisi tanah masih labil dan hujan masih turun.
    “Material longsor belum bisa ditangani, termasuk pemindahan motornya. Besok baru bisa, karena material masih berpotensi longsor susulan,” ujar Konni.
    Longsor di jalur pegunungan Latuppa bukan yang pertama terjadi pada musim hujan tahun ini.
    Jalan Poros Palopo–Bastem Utara sudah tiga kali tertutup longsor dalam sebulan terakhir — pada 30 Oktober 2025, kemudian dua titik longsor kembali terjadi pada 11 November 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.