Jenis Media: Regional

  • Lagi Asyik Nyabu, 5 Pria Diamankan Petugas Gabungan saat Patroli di Lokasi Tawuran Makassar

    Lagi Asyik Nyabu, 5 Pria Diamankan Petugas Gabungan saat Patroli di Lokasi Tawuran Makassar

    Liputan6.com, Jakarta – Aparat TNI mengamankan lima terduga pengguna narkoba di kawasan Kampung Sapiria dan Lorong Borta pada Sabtu (22/11/2025). Penangkapan dilakukan dalam patroli gabungan pascatawuran antar pemuda di wilayah Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Makassar beberapa hari lalu.

    Komandan Kodim 1408/BS Makassar, Kolonel Kav Ino Setyo Dermawan, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menjelaskan bahwa operasi dilakukan dalam dua sesi patroli berbeda.

    “Tim gabungan TNI–Polri melaksanakan patroli dan berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku pada pukul 02.00 Wita dan dua orang lagi pada patroli siang,” kata Ino kepada wartawan, Sabtu (22/11/2025).

    Kelima terduga pengguna tersebut ialah TH (53), AH (35), ZK (39), DS, dan AP. Dari tangan mereka ditemukan barang bukti berupa sabu dan alat isap.

    “Dari patroli pertama kami amankan tujuh saset diduga sabu. Kemudian, pada patroli kedua kembali ditemukan barang bukti yang diduga narkoba,” jelasnya.

    Hasil interogasi menunjukkan para pelaku nekat menggunakan sabu tak jauh dari posko keamanan gabungan TNI–Polri yang berada di Kampung Sapiria.

    Ino menegaskan, seluruh terduga pengguna narkoba beserta barang bukti akan diserahkan ke Satuan Narkoba Polrestabes Makassar untuk proses hukum lebih lanjut.

    “Tentunya kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak kepolisian. Para pelaku dan barang bukti akan kami serahkan kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

     

  • Identitas 6 Santri Tenggelam di Danau Bekas Tambang Galian C Bangkalan

    Identitas 6 Santri Tenggelam di Danau Bekas Tambang Galian C Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Enam santri Pondok Pesantren Jabal Qur’an di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di danau bekas tambang galian C yang berjarak sekitar 450 meter dari pondok, Kamis (20/11/2025).

    Para korban diduga pergi ke lokasi tanpa sepengetahuan pengasuh, lalu satu di antaranya terpeleset dan lima lainnya ikut tenggelam saat mencoba menolong.

    Kepala Puskesmas Jaddih, drg Purwanti, mengatakan para korban tiba di puskesmas sekitar pukul 17.30 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

    “Ketika datang, seluruh korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kondisi fisik membiru, pupil membesar, dan ditemukan lebam di beberapa bagian tubuhnya,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).

    Lebam itu diduga akibat benturan dengan batu dan lumpur di dasar danau. Puskesmas kemudian berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk proses identifikasi dan penanganan lanjutan.

    Purwanti menambahkan, hanya satu korban yang berasal dari Bangkalan, sementara lima lainnya merupakan santri dari luar daerah. “Seluruh jenazah sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing dengan bantuan ambulans,” terangnya.

    Identitas keenam korban adalah:

    Louvin (9) – Surabaya
    Osyid Ainul Yakin (10) – Surabaya
    Eynand Azka (9) – Surabaya
    Alman (9) – Surabaya
    Moh Nasirudin Adrai (8) – Sampang
    Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7) – Bangkalan

    Peristiwa itu pertama kali diketahui santri lain yang melihat para korban tenggelam. Evakuasi berlangsung sulit karena tubuh para santri berada di kedalaman dan harus diangkat satu per satu. Seorang pengurus pondok bahkan dilarikan ke RSUD Syamrabu akibat kelelahan saat proses penyelamatan.

    Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab tenggelamnya para santri dan menilai ulang tingkat keamanan kawasan bekas tambang galian C tersebut. Polda Jawa Timur juga turun langsung memeriksa lokasi dan menjadwalkan pengujian kualitas air danau untuk mendukung proses penyidikan. [sar/beq]

  • Rekan Sempat Ingatkan Korban Hati-Hati Pacaran dengan Polisi

    Rekan Sempat Ingatkan Korban Hati-Hati Pacaran dengan Polisi

    Liputan6.com, Jakarta Misteri penyebab tewasnya dosen Universitas 17 Agustus 1945 Semarang terus didalami. Seorang rekan kerja korban yang juga dosen senior di Fakultas Hukum Untag Semarang, Kastubi, menduga kuat dosen Dwinanda Lincia Levi dan AKBP Basuki punya hubungan spesial.

    Dia mengaku kenal cukup dekat dengan Levi bahkan menganggapnya seperti anak sendiri. Sepengetahuannya, Levi memang mengidolakan polisi.

    “Memang kalau dari cerita dia, dulu suka mengidolakan polisi. Senang dekat dengan anggota polisi, saya juga tidak tahu alasannya. Sebelum dengan AKBP Basuki, Levi juga pernah pacaran dengan polisi, tapi putus,” kata Kastubi.

    Dia menduga hubungan antara Levi dan AKBP Basuki telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Kedekatan mereka juga pernah dia konfirmasi langsung pada Levi dan dibenarkan sebagai pacar. Bahkan dia pernah melihat korban dua kali dijemput pria berseragam polisi.

    “Saya pernah dua kali, saat acara fakultas melihat Levi dijemput seorang laki-laki memakai bajunya anggota polisi,” ujarnya.

  • Viral, Dua Pelajar SMP di Blitar Adu Jotos di Jalan Raya

    Viral, Dua Pelajar SMP di Blitar Adu Jotos di Jalan Raya

    Blitar (beritajatim.com) – Jagat maya di Kota Blitar kembali dihebohkan oleh beredarnya sebuah video pendek yang memperlihatkan aksi kekerasan di kalangan pelajar. Video berdurasi 11 detik tersebut merekam momen dua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terlibat baku hantam di pinggir jalan.

    Mirisnya, aksi adu jotos layaknya gladiator jalanan tersebut tidak dilerai namun justru menjadi tontonan siswa lain dan direkam hingga akhirnya viral di media sosial. Belum diketahui pasti pemicu perkelahian tersebut, namun video ini memantik reaksi keras dan keprihatinan mendalam dari masyarakat.

    Sasa, salah seorang warga Kota Blitar, menyayangkan mentalitas pelajar yang seolah menormalisasi kekerasan sebagai jalan keluar masalah.

    “Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) besar untuk semua pihak agar kejadian ini tidak menjadi ‘adat’ atau kebiasaan pelajar dalam meredam permasalahan. Seharusnya di usia segitu mereka diajarkan mengontrol emosi, bukan malah adu fisik,” ujarnya prihatin.

    Merespons kegaduhan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Blitar, Dindin Alinurdin, bergerak cepat. Setelah melakukan penelusuran dan koordinasi dengan pengawas pembina, Dindin membenarkan bahwa dua remaja yang berkelahi dalam video tersebut adalah siswa di salah satu sekolah negeri di Kota Blitar.

    “Setelah kita melakukan koordinasi, terkonfirmasi bahwa kedua pelajar di video itu adalah siswa SMP Negeri 2 Kota Blitar. Saat ini kasusnya sudah ditangani langsung oleh pihak sekolah bersama orang tua (wali murid) masing-masing,” jelas Dindin saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (22/11/2025).

    Dindin memastikan langkah penyelesaian diambil dengan pendekatan kekeluargaan. Pihaknya menyarankan agar insiden ini diselesaikan tanpa saling menyalahkan, namun tetap menjadi bahan koreksi dan introspeksi serius bagi semua pihak, baik sekolah maupun orang tua.

    Dinas Pendidikan menjadikan insiden ini sebagai alarm peringatan. Dindin menginstruksikan evaluasi menyeluruh melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) dan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap satuan pendidikan.

    “Kami berharap ini menjadi pembelajaran terakhir. Ke depan, peran Satgas PPK dan TPPK harus lebih optimal untuk mendeteksi dan mencegah potensi kekerasan sekecil apapun di lingkungan sekolah,” tegasnya.

    Ia juga meminta masyarakat untuk bijak dengan tidak terus menyebarkan video tersebut demi menjaga kondisi mental anak-anak yang terlibat.

    “Mohon untuk semua pihak saling menjaga agar tidak terjadi trauma psikologis ke anak-anak. Kami akan selalu mengontrol ke sekolahan agar tidak ada lagi kekerasan pelajar,” harap Dindin.

    Sebagai langkah preventif jangka panjang, Dispendik mewajibkan seluruh kepala sekolah di Kota Blitar untuk memperkuat pendidikan karakter. Kurikulum tidak boleh hanya mengejar nilai akademis, tetapi juga harus menekankan pentingnya toleransi, empati, dan kemampuan problem solving tanpa kekerasan. [owi/beq]

  • 8
                    
                        Purbaya Kenang Masa Kecilnya Tinggal di Lingkungan Kampus IPB Bogor, Jalan Kaki 2 KM
                        Bandung

    8 Purbaya Kenang Masa Kecilnya Tinggal di Lingkungan Kampus IPB Bogor, Jalan Kaki 2 KM Bandung

    Purbaya Kenang Masa Kecilnya Tinggal di Lingkungan Kampus IPB Bogor, Jalan Kaki 2 KM
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menceritakan masa kecilnya yang ternyata tumbuh besar di lingkungan Kampus IPB University Dramaga Kabupaten Bogor.
    Hal itu diungkapkan Purbaya saat mengisi kuliah umum di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Universiry Dramaga, Jumat (21/11/2025).
    “Saya dari 1972 sampai 1983 hidup di Kampus IPB Dramaga, Jalan Anggrek nomor 12. Saya ingat, rumah di sini, sekolahnya di Bogor,” kata Purbaya, dalam keterangan tertulis IPB University.
    Purbaya mengatakan salah satu rutinitas semasa kecil yang menempanya menjadi sosok yang tangguh layaknya hari ini adalah jalan pagi.
    Dengan berjalan kaki sejak dini hari menuju sekolah kala itu, menjadi tempaan yang membentuk kedisiplinan, ketangguhan mental dan karakter kepemimpinannya saat ini.
    “Setengah lima udah bangun. Jam lima sudah jalan kaki. Dua kilometer dari rumah ke depan (kampus). Makanya saya tinggi, rajin jalan pagi dulu.”
    “Itu salah satu hal yang menggembleng saya menjadi cukup teguh menghadapi tantangan. Karena kalau bangunnya telat dan terlambat masuk kelas, repot. Bisa dimarahi guru,” tutur Purbaya.
    Dalam kuliah umum itu, Purbaya kembali mengurai pandangannya terkait
    Sumitro Economics
    .
    Konsep ini menekankan pertumbuhan ekonomi cepat, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional sebagai tiga pilar utama.
    Kepada mahasiswa IPB University sebagai
    generasi Z
    , Purbaya juga berpesan agar mereka lebih serius dalam menempuh pendidikan.
    “Belajar memang tidak gampang, tetapi kalau anda berhasil, buah manis menunggu anda di depan. Yang lebih penting, negara menunggu kontribusi anda,” ujarnya.
    Ia menegaskan, Indonesia membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
    “Kita perlu orang-orang pintar lebih banyak lagi. Jadi, teman-teman gen Z yang lagi kuliah, belajar sungguh-sungguh, jangan malas-malasan. Kita perlu anda untuk mendukung delapan persen terus-terusan ke depan nanti,” pintanya.
    Sementara itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Menteri Keuangan dan menekankan relevansi materi tersebut bagi civitas akademika.
    “Pemahaman ekonomi makro dan kebijakan fiskal sangat utama bagi mahasiswa IPB University yang kelak menjadi pengambil kebijakan. Kehadiran Pak Menteri memberikan perspektif nyata mengenai tantangan ekonomi bangsa,” kata Arif.
    Ketua Himpunan Alumni (HA) IPB University, Walneg S Jas menambahkan pihaknya berkomitmen akan terus memperkuat kontribusi alumni dalam pembangunan nasional.
    “Kuliah umum ini adalah bentuk kolaborasi strategis alumni dan kampus untuk menghadirkan pemikiran terbaik bagi Indonesia,” terang Walneg.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Status Gunung Sangeangapi di Bima NTB Naik ke Level Waspada, Warga Diminta Jauhi Radius 3 Km

    Status Gunung Sangeangapi di Bima NTB Naik ke Level Waspada, Warga Diminta Jauhi Radius 3 Km

    Selain itu, data kegempaan sepanjang 1–22 November 2025 menunjukkan intens meningkat. Pada 18 November, gempa hembusan tercatat melonjak hingga 43 kali.

    Selain itu, PVMBG juga merekam 5 kali gempa Tornilo, 25 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 31 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 56 kali Gempa Tektonik Jauh.

    Peningkatan ini menjadi dasar evaluasi bahwa aktivitas vulkanik Sangeangapi sedang mengalami perubahan signifikan dan memerlukan peningkatan status kewaspadaan.

  • Potensi Hujan Petir! Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 22 November 2025

    Potensi Hujan Petir! Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 22 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 22 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo tampak akan diguyur hujan ringan pada sore dan malam hari ini. Adapun beberapa wilayah diprediksi hujan disertai petir. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 34°C. Sedangkan kelembabannya antara 65%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (21/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut sejumlah wilayah di Surabaya diprediksi turun hujan ringan pada siang hingga sore harinya. Adapun hujan petir diprediksi terjadi pada malam harinya. Termasuk di antaranya Kecamatan Gunung Anyar, Jambangan, Gayungan, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Wonocolo, dan Karangpilang.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 68% – 96%
    Kecepatan angin: 27 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di beberapa wilayah Sidoarjo diprediksi akan diguyur hujan ringan hari ini. Bahkan beberap wilayah hujan disertai petir. Termasuk di antaranya Kecamatan Sedati, Sukodono, Taman, Gedangan, Waru, dan Buduran.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 65%-97%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, di Gresik cuaca juga tampak hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari ini. Termasuk di antaranya seperti Kecamatan Dukun, Gresik, Cerme, Kedamean, Menganti, dan Benjeng.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 72%-92%
    Kecepatan angin: 22,5 km/jam dari arah Barat.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/beq]

  • Bocah 8 Tahun di Blitar Hilang Misterius, Sempat Terlihat Berjalan ke Arah Sungai

    Bocah 8 Tahun di Blitar Hilang Misterius, Sempat Terlihat Berjalan ke Arah Sungai

    Blitar (beritajatim.com) – Kabar memilukan datang dari Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Seorang bocah perempuan berinisial APN (8) dilaporkan hilang secara misterius setelah tidak kembali ke rumah selama tiga hari terakhir.

    Kekhawatiran keluarga memuncak karena hingga Sabtu (22/11/2025), keberadaan putri kecil mereka belum juga ditemukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar bersama pihak kepolisian kini turun tangan memperluas area pencarian.

    Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Wahyudi, membenarkan laporan orang hilang tersebut. Ia menjelaskan bahwa laporan resmi baru diterima petugas pada Jumat (21/11/2025) sore, meskipun korban sebenarnya sudah hilang kontak dengan keluarga sejak dua hari sebelumnya.

    “Menurut keterangan keluarga, korban APN hilang sejak Rabu (19/11/2025). Keluarga sempat berusaha mencari sendiri selama dua hari tapi tidak ketemu. Karena buntu, akhirnya mereka membuat laporan kepada kami dan kepolisian kemarin sore,” terang Wahyudi kepada awak media, Sabtu (22/11/2025).

    Berdasarkan penggalian informasi di lapangan, hilangnya APN diduga kuat berkaitan dengan aktivitasnya saat terakhir kali terlihat. Pada Rabu (19/11), korban diketahui sedang asyik bermain air hujan di depan rumahnya.

    Namun, petunjuk mengarah pada skenario yang mengkhawatirkan. Saksi mata sempat melihat bocah malang tersebut berjalan menjauh dari rumah menuju area aliran sungai.

    “Berdasarkan keterangan saksi, korban terlihat berjalan menuju arah Sungai Proyek Jaten. Jaraknya cukup dekat, kurang lebih hanya 100 meter dari rumah korban,” jelas Wahyudi.

    Dugaan sementara, korban mungkin tergelincir atau terseret arus, mengingat debit air sungai yang fluktuatif di musim penghujan ini.

    Untuk mempermudah identifikasi masyarakat jika menemukan korban, BPBD merilis ciri-ciri fisik APN saat terakhir kali terlihat. Korban mengenakan baju berwarna ungu dan celana berwarna kuning.

    Selain itu, Wahyudi menyebutkan bahwa korban memiliki kondisi khusus yang membuat pencarian ini semakin mendesak.

    “Korban memiliki ciri khusus yakni mengalami kesulitan atau keterlambatan berbicara (speech delay),” ungkapnya. Kondisi ini dikhawatirkan menyulitkan korban untuk berteriak meminta tolong jika berada dalam bahaya.

    Saat ini, tim gabungan telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen lanjutan dan penyisiran di sekitar titik terakhir korban terlihat.

    “Personel sudah di lokasi untuk melakukan asesmen dan pemantauan di lapangan. Rencananya operasi pencarian akan terus dilanjutkan hari ini dengan menyisir aliran sungai dan area sekitar,” tandas Wahyudi. [owi/beq]

  • 3
                    
                        Di Balik Pergantian Kepemimpinan MUI yang Berlangsung Sejuk dan Damai
                        Nasional

    3 Di Balik Pergantian Kepemimpinan MUI yang Berlangsung Sejuk dan Damai Nasional

    Di Balik Pergantian Kepemimpinan MUI yang Berlangsung Sejuk dan Damai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hari ini, Sabtu (22/11/2025), Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar pemilihan kepengurusan yang baru untuk masa pelayanan atau khidmat 2025-2030, termasuk Ketua Umum (Ketum).
    Berdasarkan
    rundown
    acara yang diterima
    Kompas.com
    , acara puncak Musyawarah Nasional (Munas) XI
    MUI
    yang digelar di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Timur dimulai dengan laporan pertanggungjawaban pengurus dengan masa khidmat 2020-2025.
    Laporan ini akan disampaikan pukul 16.00 WIB, yang diketuai langsung oleh
    Ketua Umum MUI
    Kyai Anwar Iskandar bersama dua Wakil Ketua Umum dari representasi Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud, dan representasi Muhammadiyah Anwar Abbas.
    Rangkaian berlanjut dengan pengesahan tata tertib pemilihan Ketua Umum, Dewan Pimpinan Pertimbangan untuk masa khidmat 2025-2030 dan pengusulan penetapan tim formatur.
    Puncaknya, pengumuman akan dilaksanakan selepas shalat Isya, sekitar pukul 21.00 WIB, dengan mengumumkan Ketua Umum yang baru dan mengikat sebagai keputusan Munas XI yang berlaku selama periode lima tahunan.
    Dalam sejarah panjang berdirinya MUI, tampuk kepemimpinan silih berganti dijabat oleh representasi Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah sebagai dua ormas Islam terbesar
    Pada awal dibentuknya MUI, Buya Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka menjadi Ketua Umum.
    Estafet kepemimpinan kemudian dialihkan kepada Kyai Syukri Ghozali dalam Munas II sebagai representasi dari NU.
    Kepemimpinan berikutnya dipegang Hasan Basri sebagai representasi Muhammadiyah, dilanjutkan Ali Yafie yang menjabat selama 10 tahun, kemudian Sahal Mahfudh yang menjabat selama 13 tahun. Keduanya adalah representasi NU.
    Tampuk kepemimpinan kemudian sempat dilanjutkan Din Syamsuddin sebagai pengganti antar waktu Sahal Mahfudh yang meninggal dunia. Din adalah representasi dari Muhammadiyah.
    Setelah Din Syamsuddin, Munas IX pada 2015 menetapkan Kyai
    Ma
    ‘ruf Amin sebagai Ketua Umum.
    Ma’ruf Amin kemudian digantikan Miftachul Akhyar yang merupakan Rais Aam PBNU.
    Namun, Miftachul Akhyar hanya menjabat dua tahun. Dengan alasan sepuh dan kesibukan yang padat, dia kemudian mundur dan digantikan Anwar Iskandar.
    Ketua Steering Commite Munas MUI XI, Masduki Baidlowi mengatakan, pergantian kepemimpinan MUI berbeda dengan ormas pada umumnya yang muncul gesekan kemudian isu menghangat bahkan memanas.
    Sebab, dia menyebut, dalam pemilihan Ketua Umum MUI yang baru dan kepengurusannya menggunakan sistem formatur.
    Kyai Masduki menyebutnya sebagai cara yang mirip digunakan oleh sistem politik Islam sesaat setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yakni menggunakan sistem
    ahlul halli wal aqdi.
    “Ini dipakai setelah Rasulullah wafat, maka para Khulafaur Rasyidin (para sahabat Nabi) pengganti Rasulullah itu menggunakan sistem
    ahlul halli wal aqdi
    . Sehingga dengan demikian, maka pemilihan menjadi lebih teduh, lebih adem,” katanya saat ditemui di Ancol Mercure, Jakarta, Jumat (21/11/2025).
    Setelah terbentuknya formatur ini, yang membuat pemilihan Ketum MUI lebih tertib dan damai adalah musyawarah dan mufakat.
    Musyawarah mufakat ini memberikan suasana yang lebih sejuk saat mempertimbangkan siapa sosok yang cocok menjadi nahkoda MUI dalam lima tahun ke depan.
    Kyai Masduki menjelaskan, musyawarah ini tentu sangat bergantung pada kepada masyarakat besar yang menjadi representasi umat Islam di Indonesia.
    Mereka adalah NU dan Muhammadiyah. Namun, bukan berarti ormas Islam lainnya tidak dilibatkan.
    Dia menyebut, banyak ormas Islam seperti Persis, Nahdlatu Wathan dan lain-lain yang juga turut dilibatkan dalam proses musyawarah.
    Hal ini membuat pemilihan Ketua Umum MUI jadi mudah diprediksi.
    Masduki mengatakan, sistem ini akan memberikan kecenderungan kepemimpinan satu tokoh di MUI bisa tetap dari masa ke masa.
    Hal ini bisa terlihat dari kepemimpinan Kyai Sahal Mahfudh yang menjabat selama 13 tahun dan terpilih dalam tiga kali Munas. Kepemimpinannya diganti setelah beliau wafat.
    “Ketuanya yang dipilih akan tetap, terus Ketua Dewannya juga akan tetap, kecenderungannya begitu,” ujarnya.
    Menurut dia, kemungkinan yang berubah adalah komposisi dari komisi, badan, dan lembaga (KBL) di bawah MUI sebagai bentuk representasi organisasi masyarakat Islam secara keseluruhan.
    Masduki mengatakan, ada kemungkinan perwakilan setiap ormas yang belum masuk akan ditambahkan dalam KBL di bawah kewenangan MUI dan mencerminkan MUI sebagai lembaga yang menaungi ormas Islam lainnya.
    “Jadi tanda besar itu disitu, dan selama ini berjalan dengan baik. Bahwa mungkin ada beberapa yang belum masuk, masuk di komisi-komisi. Karena komisi itu roda organisasi sebenarnya, itu adalah di KBL. Komisi, badan, lembaga, itu rodanya,” katanya.
    Walaupun pimpinan MUI “itu-itu saja”, antara NU dan Muhammadiyah, Masduki menyebut bahwa tetap ada perubahan dan perkembangan dalam organisasi tersebut.
    Salah satunya terkait independensi yang semakin terbangun. Dia tak menampik bahwa MUI memang dikenal sebagai ormas “pelat merah” karena didirikan di masa Orde Baru sebagai lawan dari ormas Islam kritis saat itu.
    “Jadi kita tidak bisa membantah bahwa MUI pada mulanya diciptakan sebagai subordinat pemerintah. Tapi setelah reformasi, MUI bertransformasi menjadi sebuah lembaga keagamaan ormas yang independen,” katanya.
    Reformasi memberikan kemandirian pemikiran MUI dengan tujuan utama adalah sebagai pelayanan umat.
    Pelayanan umat ini cukup luas, seperti bidang ekonomi, politik, lingkungan, etika, hingga hubungan internasional.
    Masduki menegaskan, MUI saat ini bertransformasi sebagai lembaga yang memberikan nasihat kepada pemerintah agar tetap memberikan kebijakan yang berbasis pada kepentingan rakyat.
    Lembaga yang dulunya sebagai corong program pemerintah, kini justru memberikan berbagai catatan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.
    Masduki mengatakan, yang paling santer terdengar saat ini adalah permintaan MUI agar pemerintah bisa mengevaluasi kebijakan terkait produk ekonomi yang terafiliasi pada kejahatan genosida Israel di Gaza.
    “Kita mau minta tolong agar ada kebijakan, karena sampai saat ini langkah itu masih bersifat euforia, misalnya kita tidak makan produk itu, tapi setelah seminggu kita tetap makan (produk terafiliasi Israel),” ujarnya.
    MUI mendorong agar pemerintah bisa memberikan kebijakan afirmatif dan mendahulukan produk lokal ketimbang produk yang terafiliasi dengan kejahatan perang Israel.
    “Sekarang kita ubah, bahwa makan di UMKM itu keren, itu termasuk yang kita dorong,” tandas Masduki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif Eks Sopir Bakar Rumah Hakim PN Medan Khamozaro

    Motif Eks Sopir Bakar Rumah Hakim PN Medan Khamozaro

    Kasus ini, berawal pada Selasa pagi (4/11/2025) sekitar Pukul 09.36 WIB, korban atau istri Hakim PN Medan, Wina Falinda, terekam CCTV keluar dari Komplek.

    “Keluar menggunakan mobil Fortuner, yang bersangkutan meletakkan kunci depan rumahnya di rak sepatu berapa di depan teras rumahnya,” Calvijn menuturkan.

    Pukul 10.07 WIB, Fahrul Azis menggunakan sepeda motor terpantau CCTV melintas di Jalan Pasar 2 sekitar Komplek perumahan korban untuk melihat kondisi dan situasi.

    “Dia tidak langsung masuk, tapi jalan-jalan di jalan besar sambil mengamati. Beberapa menit masuk ke dalam pintu perumahan. Saat itu ada pejaga, dia memutar kembali,” jelas Calvijn.

    Pukul 10.17 WIB, Fahrul Azis masuk ke dalam komplek rumah korban dan memikirkan sepeda motor dekat rumah korban. Karena sudah tahu keberadaan kunci rumah diletakkan di rak sepatu, dia masuk ke dalam rumah.

    Saat melakukan pembakaran, Fahrul Azis sudah menyiapkan 1 botol Pertalite yang dibawanya. Kemudian masuk ke dalam rumah, langsung masuk ke dalam kamar pribadi Hakim PN Medan.

    Di dalam kamar langsung membakar lemari korban yang berisikan baju menggunakan tisu, lalu menggunakan Pertalite yang sudah disiapkan.

    “Di dalam lemari ada laci, di situ ada perhiasan istri korban. Memasukkan perhiasan korban ke tas selempangnya. Setelah mencuri dilakukan proses pembakaran. Sisa Pertalite dan botol dibuang di bawah dalam tempat tidur,” jelas Calvijn.

    Setelah terbakar dan mencuri perhiasan mewah milik korban, Fahrul Azis keluar dengan kembali mengunci pintu depan rumah korban dan mengembalikan kunci rumah di rak sepatu atau tempat semula. Pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Diduga (proses pembakaran) kebakaran sekitar 15 menit. Nah, 15 menit itu krusial, di situ tersangka melakukan pembakaran dengan sengaja,” Calvijn mengungkapkan.

    Pukul 10.30 WIB saksi atau warga di sekitar TKP menyebutkan ada kepulan asap. Pukul 10.46 WIB, Khamozaro mendapat pesan WhatsApp dari tetangganya melaporkan rumahnya terbakar.

    Pukul 10.53 WIB, pemadam kebakaran tiba di TKP. Pukul 11.06 WIB, Khamozaro tiba di TKP. Tetapu sudah banyak sekali barang-barang yang sudah dibersihkan dan dikeluarkan dari lokasi.

    “Sehingga kami mengamati dan olah TKP seadanya,” ujar Calvijn.

    Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut itu juga mengatakan, dengan kerja maksimal para pelaku berhasil diungkap, dengan barang bukti emas batangan, perhiasan, sepeda motor, dan barang bukti lainnya.

    “Pada 14 November 2025 para tersangka berhasil kita ringkus beserta dengan barang bukti lengkap dan sempurna,” Jean Calvijn Simanjuntak menandaskan.