Dorong ASN Investasi Saham, Bobby: Daripada Main Judi Online
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumut untuk terlibat menjadi investor pasar modal.
Ia meminta Otoritas Jasa Keuangan (
OJK
) dan PT Bursa Efek Indonesia (
BEI
) memberikan literasi agar
ASN
memahami investasi yang aman dan produktif.
“Saya minta dalam kesempatan ini kalau boleh para ASN kami bisa diajari atau diberi literasi tentang
pasar modal
sehingga bisa membuka peluang ASN juga bisa terlibat atau menjadi bagian investor pasar modal di
Sumut
,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/11/2025).
Bobby menyampaikan itu saat memberi sambutan pada acara
Medan
Sharia Investor City di Hotel JW Marriott Medan, Jumat (21/11/2025).
Menurut dia, pemahaman pasar modal dapat membantu ASN meningkatkan kondisi ekonomi sekaligus mencegah tindakan negatif seperti judi online dan korupsi.
“Yang main pasar modal ini tadi saya lihat ada yang dari Ojol, pedagang dan ASN. Daripada main Judol (judi online), bagus belajar pasar modal,” ujarnya.
Bobby juga menyoroti potensi
industri halal
di Indonesia, termasuk di Sumut, yang menurutnya belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menyebut meskipun Indonesia memiliki jumlah konsumen produk halal terbesar, mayoritas produk justru berasal dari negara Tiongkok dan Australia.
“Produk halal kita yang dikonsumsi masyarakat Indonesia kebanyakan diproduksi bukan dari Indonesia,” kata Bobby.
Sementara itu, Kepala OJK Sumut Khoirul Muttaqien menyampaikan bahwa jumlah investor pasar modal di Sumut merupakan salah satu yang terbesar di luar Pulau Jawa. Ada sekitar 736 ribu investor dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,7 triliun.
Ia menyebut pertumbuhan tersebut tidak hanya berasal dari pembukaan rekening baru, tetapi juga dari aktivitas pengelolaan portofolio yang cukup tinggi.
“(Sementara itu) Untuk pasar modal syariah, pertumbuhan investor secara nasional mencapai 142 persen, sedangkan di Sumut meningkat hingga 270 persen dalam lima tahun terakhir,” ujar Khoirul.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/11/22/69213279216dc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dorong ASN Investasi Saham, Bobby: Daripada Main Judi Online Medan 22 November 2025
-

Kronologi Pelajar SMA di Magetan Tenggelam Saat Mancing di Kedung Ceplok
Magetan (beritajatim.com) – Seorang pelajar SMA berinisial RDN (15), warga Dusun Babrik, Desa Pragak, Kecamatan Parang, Magetan, meninggal dunia setelah terpeleset dan jatuh ke aliran Sungai Kedung Ceplok, Desa Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan, Sabtu (22/11/2025).
Korban bersama seorang temannya diketahui berangkat memancing sekitar pukul 10.00 WIB. Menjelang pulang, korban terpeleset dari tebing yang licin lalu jatuh ke sungai. Karena tidak bisa berenang, pelajar tersebut sempat meminta tolong.
“Warga dapat kabar dari adiknya yang telepon pulang. Terus warga langsung berbondong-bondong ke lokasi,” ujar Jono, warga Lembeyan Kulon, yang ikut melakukan pencarian.
Menurut dia, lokasi jatuhnya korban berada di tebing cukup tinggi. “Kurang lebih sekitar 7 meteran dari atas sampai dasar sungai. Tebingnya licin,” jelasnya.
Sejumlah warga sempat melakukan penyelaman untuk mencari korban. “Belum sampai beberapa menit, korban ditemukan, namun sudah dalam keadaan meninggal di dasar sungai,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian pukul 13.31 WIB. Tim kemudian menuju lokasi untuk melakukan assessment dan evakuasi.
“Pukul 14.00 WIB tim BPBD tiba di lokasi. Setelah koordinasi dengan saksi, evakuasi dilakukan dengan penyisiran area tepi dan tengah sungai. Pukul 14.30 WIB, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Eka.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk menjalani pemeriksaan medis yang selesai pada pukul 15.37 WIB. Evakuasi melibatkan unsur BPBD Magetan, Polri, TNI, Dinsos/Tagana, Puskesmas Lembeyan, serta masyarakat.
Atas kejadian tersebut, BPBD Magetan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak dan remaja yang beraktivitas di sekitar sungai maupun bendungan. “Meskipun terlihat tenang, air di sekitar bendungan memiliki daya hisap yang sangat kuat dan berbahaya,” tegas Eka.
BPBD meminta masyarakat segera melapor ke layanan BPBD Magetan apabila terjadi kondisi darurat atau bencana serupa di wilayah sekitar. [fiq/kun]
-

3 Korban Luka Akibat Awan Panas Semeru Masih Dirawat Intensif
Lumajang (beritajatim.com) – Erupsi awan panas Gunung Semeru yang melanda wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memang tidak sampai memakan korban jiwa.
Namun, terdapat 3 orang yang terkonfirmasi mengalami luka bakar akibat terkena material vulkanik sisa erupsi awan panas. Saat ini, kondisi ketiga korban luka akibat awan panas Semeru ini diketahui telah berangsur membaik.
Sebelumnya, dua korban terdampak ini adalah pasangan suami istri asal Kabupaten Kediri, bernama Hariyono dan Normawati.
Keduanya mengalami luka bakar di bagian lengan dan wajah usai menerobos jembatan Besuk Kobokan saat awan panas melintas pada Rabu (19/11/2025). Sedangkan satu korban lainnya adalah Husen, warga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Husen mengalami luka saat nekat menerobos bekas awan panas yang menerjang permukiman di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Lumajang, dr Rosyidah, mengatakan saat ini ketiga korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto.
Menurutnya, kondisi terbaru ketiga korban terdampak sudah menunjukkan progres penyembuhan yang sangat baik. Hanya saja, ketiga korban masih diharuskan untuk menjalani perawatan lebih lanjut. “Untuk kondisi ketiga korban baik, tapi memang masih harus dilakukan rawat inap,” terang Rosyidah, Sabtu (22/11/2025).
Rosyidah menjelaskan, luka bakar akibat terkena material awan panas yang diterima ketiga korban terbilang cukup parah.
Hal ini mengharuskan korban menjalani rawat inap untuk sementara waktu agar proses penyembuhan bisa optimal. “Jadi, akan lihat perkembangan penyembuhan luka baru bisa diperbolehkan pulang, karena butuh perawatan luka jadi sementara masih harus rawat inap dulu,” ungkap Rosyidah. (has/kun)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420852/original/008336100_1763813665-1000779164.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Bandar Lampung Masih Buron, Pencarian Diperluas hingga Lampung Selatan
Liputan6.com, Jakarta – Polisi masih memburu Rustam (32), terduga pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya, Marso (67), di Kelurahan Rajabasa Jaya, Bandar Lampung. Peristiwa itu terjadi pada Jumat siang (21/11/2025).
Tim gabungan Polsek Kedaton dan Tekab 308 Polresta Bandar Lampung sejak Jumat sore menyisir sejumlah titik persembunyian yang diduga dilintasi Rustam. Pencarian dilakukan hingga kawasan Tanjung Senang, lalu meluas ke wilayah Fajar Baru dan Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Dari keterangan yang diterima polisi, Rustam kabur sambil membawa sebilah golok usai menghabisi nyawa ayahnya. Ia disebut terlihat oleh sejumlah warga bergerak menuju area perbatasan Bandar Lampung-Lampung Selatan.
“Kami membagi tim untuk menelusuri keterangan warga. Upaya ini untuk mengantisipasi agar pelaku tidak kembali melakukan tindakan serupa,” kata Kanit Reskrim Polsek Kedaton, Ipda Fikriyadi Damhuri, Sabtu (22/11).
Sejumlah warga di perbatasan Tanjung Senang-Jati Agung mengaku melihat seorang pria dengan ciri-ciri serupa Rustam, membawa golok dan sempat menghadang pengendara motor. Informasi itu memperkuat dugaan bahwa Rustam masih berada di sekitar lokasi pencarian.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420819/original/070585700_1763811669-WhatsApp_Image_2025-11-22_at_18.03.43.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
Dalam konteks itu, Mendagri mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dari keberadaan generasi muda. Terlebih, Indonesia juga mengalami bonus demografi, di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan non-produktif. Potensi ini perlu dimanfaatkan dengan optimal untuk memajukan desa melalui Karang Taruna. Apalagi, tren di sejumlah negara menunjukkan peningkatan perpindahan penduduk dari desa ke kota.
“Sehingga program-program Bapak Presiden untuk memperkuat desa, di antaranya Koperasi Desa Merah Putih dan lain-lain itu adalah sangat penting untuk menahan perubahan demografi,” tambahnya.
Mendagri berharap, upaya yang terus didorong Presiden Prabowo Subianto tersebut dapat didukung oleh Karang Taruna. Ia menyambut baik apabila para Pengurus Karang Taruna Nasional berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menyukseskan upaya tersebut.
Di sisi lain, Mendagri juga menyarankan agar Karang Taruna memperkuat tata kelola organisasinya, khususnya melalui penguatan aspek historis. Dengan upaya tersebut, diharapkan para anggota Karang Taruna semakin mencintai organisasi.
“Saya ucapkan selamat. Kami siap mendukung, saya siap mendukung dengan semua jajaran provinsi, kabupaten, kota,” tandasnya.
Turut hadir pada acara tersebut Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna masa bakti 2025–2030 yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Gubernur Banten Andra Soni, serta para pejabat terkait lainnya.
-
/data/photo/2025/11/22/69219b8904ab8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gogo Bandeng, Tradisi Unik Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong Regional 22 November 2025
Gogo Bandeng, Tradisi Unik Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong
Tim Redaksi
PATI, KOMPAS.com
– Desa Bakaranwetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati kembali menarik perhatian lewat pelaksanaan Festival Berkat Bandeng 2025. Salah satu agenda yang paling ditunggu warga adalah gogo bandeng, tradisi menangkap ikan bandeng menggunakan tangan kosong.
Warga setempat, Maskan, menyebut kegiatan ini sudah dikenal sejak lama dan tetap lestari meski metode panen modern kini lebih dominan.
“Nangkap ikan itu enggak mudah. Tapi kalau sudah biasa dan kita tahu ke mana ikan lari. Hari ini ikannya buat dimasak untuk keluarga,” kata dia.
Kegiatan
gogo bandeng
berlangsung pada Sabtu sore (22/11/2025) di sebuah tambak milik kepala desa. Puluhan warga, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak, berbondong-bondong turun ke tambak untuk menangkap ikan yang terkenal lincah.
Peserta tidak diperbolehkan menggunakan jaring atau seser, melainkan hanya mengandalkan kecepatan tangan dan kemampuan membaca arah gerak ikan.
Kepala Desa
Bakaranwetan
, Wahyu Supriyo, menjelaskan bahwa gogo bandeng merupakan bagian dari rangkaian
Festival Berkat Bandeng
yang berlangsung selama tiga hari, 21-23 November 2025.
“Sejak siang sudah ada kirab petani tambak, lalu sarasehan rembuk kali, resek-resek kali, kemudian prosesi bancaan wiwit panen. Setelah itu barulah panen gogo bandeng bersama masyarakat,” ucapnya.
Sekitar 1.000 bibit bandeng ditebar sejak awal. Meski jumlah ikan tersisa tidak dipastikan, warga tetap antusias karena kegiatan ini menjadi kesempatan langka untuk panen bersama kepala desa dan petani tambak.
Tradisi gogo bandeng tidak hanya melestarikan warisan
budaya pesisir
, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda. Anak-anak dikenalkan pada proses panen tradisional serta pentingnya menjaga ekosistem tambak.
Wahyu menambahkan, tradisi ini mengingatkan kembali cara panen ala nenek moyang.
“Ya memang ketika panen raya dulu dipanen dengan cara disait atau dikuras air yang habis kemudian di gogo bersama-sama para petani tambak. Sudah tradisi, tapi memang di zaman modern ini sekarang pakainya jaring, jadi dijaring untuk lebih efektif,” jelasnya.
Festival Berkat Bandeng 2025 terselenggara atas kerja sama Pemerintah Desa Bakaranwetan dengan Kementerian Kebudayaan RI melalui Direktorat Bina SDM, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan serta Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan melalui program Pemajuan Kebudayaan Desa.
Selain gogo bandeng, festival juga diramaikan dengan tari bandeng, pameran seni rupa, lomba olahan bandeng, serta makan bandeng bersama. Kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat identitas budaya pesisir dan membuka ruang peningkatan ekonomi masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/22/69219ba1438d6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jebakan Michat, Pria di Kupang Dibacok Pelaku yang Bersembunyi di Semak Regional 22 November 2025
Jebakan Michat, Pria di Kupang Dibacok Pelaku yang Bersembunyi di Semak
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
– AL, seorang pria asal Kelurahan Fatukoa,Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris jadi korban pembacokan menggunakan parang oleh orang tak dikenal.
Pria yang bekerja sebagai petani itu melaporkan kejadian tersebut ke
Polda NTT
.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasie Humas) Polresta Kupang Kota Ipda Florensi Ibrahim Lapuisaly, mengatakan, AL diduga menjadi korban pencurian dengan modus
kencan online
melalui
aplikasi Michat
.
“Kejadiannya kemarin di wilayah RT 23, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa,” kata Florensi kepada Kompas.com, Sabtu (22/11/2025) petang.
Florensi menjelaskan, kejadian itu bermula ketika AL mengaku berkenalan dengan seorang wanita melalui aplikasi Michat.
Setelah berkomunikasi, wanita tersebut mengirimkan lokasi pertemuan. Keduanya sepakat bertemu di sekitar SD Negeri Sikumana 2, Kelurahan Sikumana.
Namun tiba di lokasi, seorang pria tak dikenal tiba-tiba muncul dari semak-semak mengenakan jaket bertutup kepala sambil membawa parang.
Pria itu sempat mengayunkan parang ke arah AL tetapi dengan gesit AL berhasil menghindar. Sabetan parang mengenai spakbor depan sepeda motornya.
Karena takut dan terkejut, AL langsung melarikan diri, sementara wanita yang ditemuinya juga kabur ke arah berbeda.
“Sejak kejadian itu, AL tidak lagi menemukan keberadaan wanita tersebut,” ujarnya.
Setelah memastikan dirinya aman, AL melaporkan kejadian tersebut ke Piket SPKT Polda NTT.
Petugas SPKT kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Sikumana, Bripka Marsel Nitte, untuk membantu penanganan karena lokasi kejadian berada di wilayah Kelurahan Sikumana.
Menerima informasi tersebut, Bripka Marsel segera menuju lokasi bersama Ketua RT 23 Sikumana, Nitanel Selan.
Setelah melakukan penyisiran sekitar 50 meter dari titik kejadian, keduanya menemukan sepeda motor Honda Beat warna merah putih, dengan nomor polisi DH 5973 CL terparkir di samping gedung SD Negeri Sikumana 2 yang diduga ditinggalkan pelaku.
Marsel langsung berkoordinasi dengan Piket SPKT Polda NTT untuk menjemput barang bukti tersebut, guna proses hukum lebih lanjut.
Saat ini, pelaku masih diburu polisi. Florensi juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi pertemanan untuk menghindari kejadian serupa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420814/original/027535300_1763810040-Screenshot_2025-11-22_172343.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mengabdi Belasan Tahun di Gedung Reyot Demi Anak-Anak Pandeglang
Perjalanan panjang Armani menuju sekolah menggambarkan keteguhan hatinya. Akses menuju lokasi yang sulit dijangkau kendaraan bermotor memaksanya berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari tempat penitipan kendaraan.
Tantangan semakin berat, karena ia harus menyeberangi dua sungai. Satu sungai hanya memiliki jembatan bambu hasil swadaya warga, sedangkan satu sungai lainnya tidak memiliki jembatan sama sekali.
Akibatnya, ketika hujan deras mengguyur Pandeglang dan air sungai meluap, maka kegiatan belajar terpaksa diliburkan karena akses terputus total.
/data/photo/2025/11/22/6921adafcb67a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/22/69219e20e3154.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)