120 Ton Hexa Reef Ditanam di Pantai Bangkalan untuk Cegah Laju Abrasi
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 120 ton hexa reef ditanam di tepi Pantai Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Penanaman
hexa reef
ini dilakukan untuk mencegah abrasi pantai yang tiap tahun makin meluas.
Hexa reef adalah beton berbentuk hexagonal yang biasanya ditanam di pesisir pantai supaya menjadi tempat berlindung biota laut.
Penanaman ini dilakukan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di bibir Pantai Tlangoh sepanjang 4 kilometer.
“Target kami, dengan adanya penanaman ini bisa menahan abrasi di Pantai Tlangoh yang tiap tahun rata-rata mencapai hingga 7 meter,” kata Manager WMO Field, Nofrie Nianta Charitapermana, Senin (24/11/2025).
Menurut Nofrie, adanya inovasi hexa reef ini tak hanya menahan abrasi pantai, namun juga bisa menjadi habitat baru biota laut. Sehingga, ekosistem di pesisir laut bisa terus terbentuk dan terjaga.
“Ketika ekosistem ini terjaga dan biota laut ini memiliki habitat baru, maka di situ bisa menjadi jujukan wisata bahari masyarakat dan bisa menarik wisatawan luar juga,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan, upaya pemeliharaan lingkungan di kawasan pesisir Pantai Tlangoh akan terus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Sehingga, dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat mengatakan, pemasangan hexa reef ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan ekosistem laut.
Sehingga, pesisir Pantai Tlangoh tak hanya bisa berkembang sebagai lokasi ekowisata, namun juga kelestarian lingkungan terus terjaga.
“Ini berdampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya penanaman ini, kelestarian lingkungan terjaga dan peluang lapangan kerja melalui pengembangan wisata juga tumbuh,” tuturnya.
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Bangkalan
, Lailatul Nikmah mengatakan, Pantai Tlangoh menjadi salah satu destinasi wisata bahari favorit di Bangkalan. Tak hanya memiliki pasir pantai yang bersih, namun juga memiliki banyak biota laut.
“Memang selama ini, Pantai Tlangoh menjadi lokasi wisata pantai yang banyak dikunjungi. Penanaman ini diharapkan bisa semakin menarik banyak wisatawan sehingga masyarakat sekitar juga memiliki banyak peluang ekonomi baru,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/11/24/6923efe9cabdc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
120 Ton Hexa Reef Ditanam di Pantai Bangkalan untuk Cegah Laju Abrasi Surabaya 24 November 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421931/original/000604000_1763964190-pelaku_pencurian_15_iphone_17.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pencurian 15 Unit iPhone 17 Terbongkar Gara-Gara Pelaku Kembalikan Barang Curian Pakai Jasa Pengiriman Paket
Untuk diketahui, pelaku pencurian 15 unit iPhone 17 di salah satu toko telepon seluler di Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Kedamaian ternyata bukan orang luar. Melainkan Muhammad Rohul (25), suami dari kepala toko yang melaporkan kasus tersebut.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengatakan pelaku mengaku mencuri ponsel tersebut untuk menarik perhatian istrinya yang sedang menggugat cerai.
“Modus pelaku mengambil 15 unit handphone ini memang bertujuan untuk menarik perhatian istrinya. Mereka sedang dalam proses perceraian,” kata Faria, Minggu (23/11).
Menurut Faria, pelapor sekaligus istri pelaku mengaku kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga, yang kemudian memicu proses perceraian.
Selain motif personal, pelaku juga sempat berencana menjual ponsel hasil curian untuk keuntungan pribadi. Namun, rencana itu berubah ketika hubungan keduanya membaik.
“Pelaku memilih mengembalikan 14 dari 15 handphone yang dicurinya. Alasannya karena sudah baikan lagi dengan si pelapor. Komunikasi mereka sudah kembali berjalan,” ujarnya.
Meski begitu, satu unit iPhone 17 masih disimpan dan ditemukan polisi saat penangkapan di rumah kontrakan pelaku di kawasan Jalan Morotai, Kecamatan Way Halim, Sabtu (22/11). Penyidik disebut masih mendalami kemungkinan adanya motif tambahan di balik kasus tersebut.
Atas perbuatannya, Rohul dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman hingga 7 tahun 6 bulan penjara.
“Yang bersangkutan sudah ditahan, dan penyidik masih meminta keterangan pelaku untuk mengetahui motifnya,” kata Faria.
-
/data/photo/2025/10/22/68f896363a2d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Risalah Pemberhentian Ketum PBNU, Putra Pendiri NU: Mestinya Tabayun Dulu Surabaya 24 November 2025
Ada Risalah Pemberhentian Ketum PBNU, Putra Pendiri NU: Mestinya Tabayun Dulu
Editor
JOMBANG, KOMPAS.com
– Putra salah satu pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, mendorong adanya islah/perdamaian terkait risalah rapat yang beredar secara digital dengan berisi tuntutan pemberhentian Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf dari jabatannya.
Putra
pendiri NU
asal Jombang, K.H. Abdul Wahab Chasbullah yakni K. H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah menyesalkan adanya risalah rapat yang beredar secara digital itu, karena di lingkungan NU selama ini tidak dikenal adanya pemecatan ketua umum PBNU.
“Kami prihatin ada informasi yang tidak solid diterima, sehingga terjadi risalah demikian. Mestinya ada ‘tabayun’ atau menjelaskan semua informasi yang diduga dari pihak yang dituduh,” kata Hasib, Minggu (24/11/2025) malam.
Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut juga mengaku sempat mendengar bahwa Ketua Umum PBNU dipanggil oleh Rois Aam.
Namun saat itu hanya berdua saja. Saat itu, yang bersangkutan juga sudah memberikan alasan namun masih tidak bisa diterima alasan yang diberikan.
Akhirnya, risalah rapat itu pun beredar secara digital, meski risalah itu tidak ada tanda tangan dari Katib Aam PBNU, padahal surat itu harus ada tanda tangan Rais Aam dan Katib Aam.
“Ke depan, insya Allah sebagai dzurriyyah, putra putri pendiri dan cucu pendiri akan musyawarah bisa islahkan (damai),” kata dia.
Ia pun ingin masalah ini juga bisa damai, demi NU menjadi lebih baik.
“Harus ada upaya islah dengan kiai sepuh. Di lembaga Mustasyar NU itu, kiai sepuh masih banyak, kami ajak bagaimana ini solusinya jika tidak bisa dipertemukan,” kata dia.
Polemik pemecatan Ketua Umum PBNU berawal dari risalah rapat yang dilaksanakan pada 20 November 2025.
PBNU mengadakan Rapat Harian Syuriyah PBNU di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Dalam rapat yang dihadiri 37 orang dari 53 pengurus harian Syuriyah PBNU tersebut membahas mengenai perkumpulan Nahdlatul Ulama.
Rapat tersebut juga menghasilkan beberapa risalah yang ditandatangani Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar.
Salah satu isi surat memuat permintaan agar Gus Yahya turun dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU.
Beberapa faktor yang menjadi keputusan ini salah satunya buntut pengundangan narasumber yang diduga berafiliasi dengan dukungan terhadap Zionisme, yakni sebuah gerakan politik yang mendukung pemulangan dan pendirian negara Yahudi ke wilayah Palestina yang nantinya disebut Tanah Israel.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya tidak memiliki niat untuk mundur dari jabatannya di tengah munculnya dinamika internal organisasi.
“Masa amanah yang saya terima dari Muktamar Ke-34 berlaku selama lima tahun dan akan dijalankan secara penuh,” kata Gus Yahya di Surabaya, Minggu dini hari.
Gus Yahya juga mengklarifikasi bahwa hingga kini dirinya belum menerima surat resmi dalam bentuk apa pun terkait isu-isu internal yang beredar, termasuk dokumen yang beredar di khalayak mengenai risalah hasil rapat harian Syuriyah pada Kamis (20/11) yang memintanya untuk mundur dari jabatannya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421904/original/044097300_1763963316-Lokasi_kejadian_penemuan_jasad_wanita_telah_membusuk_di_rumah_di_Bandar_Lampung.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jasad Janda Ditemukan Membusuk, Pelaku Pembunuhan Ternyata Keponakannya
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan jasad seorang janda paruh baya yang sudah dalam kondisi membusuk di dalam rumahnya, Minggu (23/11/2025).
Korban diketahui bernama Wiwi Safitri (50), seorang kader posyandu yang tinggal seorang diri. Polisi memastikan Wiwi menjadi korban pembunuhan.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, warga tampak berkerumun menyaksikan proses identifikasi dan evakuasi jasad korban.
Kepergian Wiwik membuat warga terpukul, mengingat kesehariannya dikenal ramah dan aktif berbaur dengan lingkungan.
Tim Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung terlihat keluar masuk rumah korban untuk mengumpulkan sejumlah barang bukti yang dapat mengungkap motif dan kronologi kejadian.
Kematian Wiwik terungkap setelah seorang tetangganya, Maya, datang hendak mengajaknya menghadiri undangan pernikahan. Namun rumah dalam keadaan terkunci dan tercium bau menyengat.
“Tadi pagi saya datang sama teman-teman mau ngajak kondangan. Tapi rumahnya terkunci terus tercium bau busuk,” kata Maya, Minggu (23/11).
Merasa curiga, dia kemudian melapor ke ketua RT dan pihak kepolisian. Saat pintu dibuka, korban ditemukan sudah meninggal di atas kasur di dalam kamar.
Sementara itu, Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP Ono Karyono, memastikan pelaku pembunuhan telah ditangkap.
“Alhamdulillah pelaku sudah diamankan. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polresta,” ujarnya.
-
/data/photo/2025/11/24/6923ee153128b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Rendam 5 Desa di Kebumen, Ketinggian Capai 60 Cm Setelah Hujan Deras Regional 24 November 2025
Banjir Rendam 5 Desa di Kebumen, Ketinggian Capai 60 Cm Setelah Hujan Deras
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com –
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak Minggu (23/11/2025) menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Kebumen terendam banjir.
Lima
desa terdampak
dengan ketinggian air 20–60 sentimeter, mengganggu aktivitas warga dan mendorong
BPBD Kebumen
melakukan pemantauan intensif hingga Senin (24/11/2025) pukul 02.00 WIB.
Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto, mengatakan bahwa desa terdampak meliputi Desa Roworejo, Tanahsari, Candiwuluyo, Sumberadi, dan Jatisari. Genangan terjadi di permukiman dan jalan desa, terutama di kawasan yang berada dekat aliran sungai serta area cekungan.
“Di Desa Roworejo, banjir menggenang di pemukiman dan jalan desa di Dukuh Petir dan Karangsengon dengan ketinggian 20–30 cm. Petugas BPBD dan relawan sudah berada di lokasi untuk memastikan keamanan warga dan memantau potensi kenaikan air,” kata Heri dalam keterangan resminya Senin (24/11/2025) pagi.
Genangan lebih tinggi dilaporkan di Desa Tanahsari, tepatnya di Dukuh Kedungrandu, dengan ketinggian air mencapai sekitar 40 sentimeter.
Akses warga mulai terganggu meski belum ada laporan kerusakan berarti.
Di Desa Candiwuluyo, banjir setinggi 20–30 sentimeter merendam permukiman di Dukuh Krajan.
Aktivitas warga masih berlangsung, namun mereka tetap diminta waspada karena intensitas hujan sebelumnya cukup tinggi.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Desa Sumberadi. Adapun di Desa Jatisari, genangan setinggi 40 sentimeter muncul di Dukuh Kedungjati.
BPBD menyebut ketinggian air berpotensi bertambah jika hujan susulan turun, mengingat kondisi drainase masih terbatas.
“Fokus kami untuk Kecamatan Kebumen adalah pemantauan debit air, asesmen cepat kerusakan, dan memastikan tidak ada warga terjebak banjir, terutama di kawasan pesantren dan permukiman padat,” ujar Heri.
Hingga dini hari, BPBD memastikan tidak ada warga yang mengungsi.
Meski begitu, petugas tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan debit air. Pendataan kerusakan dan warga terdampak masih berlangsung dan dapat berkembang sesuai laporan perangkat desa.
BPBD juga mengimbau warga Kecamatan Kebumen tetap berhati-hati, terutama di daerah yang rawan genangan cepat. Masyarakat diminta segera melapor jika melihat kenaikan air sungai, rembesan di permukiman, atau kondisi lain yang berpotensi membahayakan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/24/6923e7387b279.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Petani di Kebumen Ditangkap usai Cabuli Anak 12 Tahun Regional 24 November 2025
3 Petani di Kebumen Ditangkap usai Cabuli Anak 12 Tahun
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
— Polres Kebumen menangkap tiga pria yang diduga kuat melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur (ABH) berinisial L (12) di Kecamatan Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah.
Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari Dinas Sosial serta orang tua korban.
Kasat Reskrim Polres
Kebumen
, AKP Dwi Atma Yofi Wirabrata, menyebut ketiga tersangka berinisial M (66), S (59), dan D (42). Mereka merupakan petani yang tinggal di sekitar lingkungan rumah korban.
Unit PPA Satreskrim Polres Kebumen mengamankan ketiganya pada Rabu (22/10/2025).
“Dari penyelidikan yang kami lakukan, korban mengalami kekerasan berulang kali oleh para pelaku,” ujar AKP Dwi Atma saat konferensi pers, Senin (24/11/2025).
Menurut penyidik Unit PPA, para pelaku memanfaatkan hubungan kedekatan dan lingkungan untuk mendekati korban.
M diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban pada September 2024 dengan cara membujuk korban menggunakan iming-iming uang.
Sementara S dan D diduga melakukan tindakan serupa sepanjang 2025 di waktu dan lokasi berbeda. Penyidik menyebut pola mendekati korban terjadi berulang dan dilakukan dalam situasi yang membuat anak sulit menghindar.
Untuk kepentingan proses hukum, polisi menjerat M dengan Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Dua tersangka lain, S dan D, dijerat Pasal 82 UU yang sama.
Kedua pasal tersebut memuat ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian yang terkait dengan kejadian untuk memperkuat proses penyidikan.
Menanggapi maraknya kasus serupa, Polres Kebumen mengimbau orang tua meningkatkan pengawasan melekat terhadap anak, terutama saat beraktivitas di luar rumah.
“Tanamkan sejak dini pengetahuan agama dan norma kesusilaan. Luangkan waktu untuk berkomunikasi dan mendengarkan keluh kesah anak. Anak adalah amanah yang harus kita jaga bersama,” ujar AKP Dwi Atma.
Masyarakat yang mengetahui tanda-tanda mencurigakan terkait keselamatan anak diminta segera melapor ke Polres Kebumen, Polsek terdekat, atau Bhabinkamtibmas di desa masing-masing agar penanganan segera dilakukan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/04/66ffe2c50cd26.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pamit Beli Sendal, Bocah Perempuan Ditemukan Tewas di Pantai Ambon Regional 24 November 2025
Pamit Beli Sendal, Bocah Perempuan Ditemukan Tewas di Pantai Ambon
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Warga pesisir pantai Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku, dikejutkan dengan temuan sosok jenazah anak perempuan dalam keadaan tengkurap pada Senin (24/11/2025) pagi pukul 08.40 WIT.
Jenazah anak perempuan itu ditemukan warga persis di belakang toko. Dia mengenakan kaus hitam, celana jins panjang dan sendal merah muda yang masih menempel di kakinya.
Kasi Humas Polresta Pulau
Ambon
dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet Luhukay membenarkan kejadian tersebut dan mengonfirmasi identitas korban berinisial HKA berusia 11 tahun, warga Desa Poka RT 005 RW 002.
Dia ditemukan oleh warga yang tinggal di sebuah kos-kosan tak jauh dari lokasi temuan.
“Korban ditemukan saksi Firman Agung Tuhulele (23) pada sekitar pukul 08.40 WIT. Saksi sementara mencuci beras pada bagian dapur belakang kos-kosan dan melihat ke arah laut sekitar 5 meter dari belakang kos-kosan. Ada seorang anak perempuan menggunakan pakaian baju berwarna hitam celana jins biru tua dan sendal berwarna merah muda, dalam posisi tengkurap pada pesisir pantai belakang kos-kosan saksi,” jelas Luhukay.
Saksi Firman langsung memanggil seorang saksi lain untuk memastikan temuan tersebut. Keduanya lalu melaporkan temuan jenazah ke Polsek Teluk Ambon.
Pihak kepolisian lalu menuju lokasi bersama orangtua korban.
Berdasarkan pengakuan orangtua korban, Safia (47), anaknya itu memiliki riwayat penyakit epilepsi. Diduga, penyakitnya itu kambuh.
Sesaat sebelum kejadian, korban sempat meminta izin untuk pergi berbelanja pada pagi hari pukul 06.00 WIT.
“Pada sekitar pukul 06.00 WIT korban bangun dan keluar rumah dengan alasan untuk pergi beli sendal, dan orangtua korban tidak tahu korban pergi ke arah pantai. Selama 30 menit kemudian korban belum juga kembali dan orangtua korban sempat mencari korban namun tidak ketemu,” jelasnya.
Jenazah korban pun dievakuasi aparat keamanan rumah korban yang tak jauh dari lokasi.
Saat ini, pihak kepolisian telah memasang garis polis di lokasi bocah itu ditemukan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421886/original/089068300_1763962678-kondisi_gunung_semeru.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Masih Awas, Warga Diimbau Tak Aktivitas di Sungai
Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menegaskan, status Gunung Semeru hingga Senin (24/11/2025) pagi masih berada pada Level IV atau Awas.
Status ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi dan dinamis. Sehingga seluruh rekomendasi keselamatan wajib dipatuhi warga. Terutama yang bermukim maupun beraktivitas di sekitar sektor tenggara gunung.
Warga yang berada di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk selalu menggunakan masker sebagai langkah pencegahan terhadap paparan abu vulkanik dan partikel berbahaya dari awan panas.
Abu vulkanik yang terbawa angin dan hujan dapat masuk ke saluran pernapasan, berisiko menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit pernapasan kronis.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang, dr. Rosyidah menekankan, meski erupsi masih berlangsung, warga tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman jika mematuhi protokol keselamatan.
“Penggunaan masker secara rutin saat berada di zona terdampak dapat meminimalkan risiko gangguan kesehatan akibat partikel abu vulkanik dan mencegah ISPA,” ujarnya.
Selain masker, warga disarankan menjaga jarak dari jalur awan panas, menghindari aktivitas di daerah aliran sungai yang menjadi jalur luncuran material vulkanik. Warga diimbau segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami batuk, sesak napas, atau gejala ISPA lainnya.
Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama tim medis dan petugas lapangan terus memantau kondisi masyarakat dan memastikan ketersediaan masker serta perlengkapan kesehatan di posko-posko pengungsian maupun titik rawan terdampak.
Dengan langkah ini, keselamatan dan kesehatan warga tetap menjadi prioritas utama, sekaligus menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam menghadapi aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
-
/data/photo/2025/11/24/6923ec765f1e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Update Kematian Dosen Muda Untag, Istri Sah AKBP Basuki Disebut Memberikan Kesaksian Regional 24 November 2025
Update Kematian Dosen Muda Untag, Istri Sah AKBP Basuki Disebut Memberikan Kesaksian
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Istri sah AKBP Basuki dikabarkan memberikan kesaksian ke Polda Jawa Tengah setelah kasus meninggalnya Dwinanda Linchia Levi (35) menyita perhatian publik.
Levi, dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas di sebuah kostel kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).
Dosen muda tersebut ditemukan tanpa busana di kamar yang juga dihuni oleh
AKBP Basuki
, yang diketahui telah berkeluarga.
Kabid Humas
Polda Jawa Tengah
, Kombes Pol Artanto, tidak membantah kabar mengenai pemeriksaan terhadap istri sah AKBP Basuki.
“Untuk saat ini saya belum mendapatkan informasi tersebut, saya harus konfirmasi dengan penyidik apakah sudah dilakukan pemeriksaan terhadap istri dari AKBP B ini dan tentunya ini kita menunggu hasil dari penyidik,” kata Artanto di kantornya, Senin (24/11/2025).
Artanto memastikan sudah ada tiga orang yang diperiksa, termasuk AKBP Basuki sebagai saksi kunci.
“Kemudian dari penjaga kostel dan kakak almarhumah itu sendiri,” ujarnya.
Penyidik juga menganalisis rekaman CCTV kostel yang dinilai memiliki peran penting untuk mengungkap penyebab kematian dosen tersebut.
“Termasuk ponsel korban dan ponsel AKBP B,” ungkap Artanto.
Ketua tim hukum korban dari Untag, Agus Widodo, mengatakan pihak kampus terpukul atas kabar kematian Levi.
Informasi meninggalnya dosen itu baru diterima kampus sekitar pukul 14.30 WIB, padahal korban ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB.
“Karena ditemukan sejumlah kejanggalan dalam kematian almarhumah, Dekan FH Untag lalu meminta kepolisian melakukan autopsi lengkap, termasuk pemeriksaan forensik digital,” ujar Agus.
Levi telah mengajar di
Untag Semarang
sejak 2022 dan tinggal di kostel tersebut selama dua tahun terakhir.
Tim hukum dibentuk untuk mencari keadilan dan mengungkap penyebab kematiannya.
Anggota Tim Hukum, Edi Pranoto, menyoroti selisih waktu hampir sembilan jam antara ditemukannya Levi dan penyampaian informasi kepada kampus.
Menurutnya, jeda tersebut memunculkan dugaan yang harus diuji secara hukum. Ia menegaskan pentingnya pemeriksaan menyeluruh, termasuk forensik dan digital forensik.
“Kami ingin memastikan seluruh proses tidak berhenti di satu titik, tetapi ditangani secara menyeluruh hingga benar-benar terang,” kata Edi.
Edi menyebut pemeriksaan digital diperlukan untuk menelusuri rekam jejak komunikasi Levi, aktivitas terakhir di lokasi, serta pihak-pihak yang berinteraksi dengannya.
Tim hukum juga menyoroti penempatan AKBP Basuki di tempat khusus (patsus) oleh Propam Polda Jawa Tengah. Menurut mereka, langkah tersebut perlu ditelusuri karena diduga berkaitan dengan penyelidikan kasus Levi.
“Kami tidak bisa begitu saja percaya pada hasil visum luar maupun dalam. Tujuan tim hukum ini dibentuk untuk mengawal dan menuntut kebenaran secara objektif dan materiil,” tegas Kastubi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/24/6923e9a095509.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)