Jenis Media: Regional

  • Erupsi Gunung Semeru, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang Sepekan

    Erupsi Gunung Semeru, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang Sepekan

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menetapkan untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru sampai 2 Desember 2025.

    Sebelumnya, masa tanggap darurat bencana ditetapkan sejak 19 hingga 25 November 2025. Praktis, dengan adanya perpanjangan ini, masa tanggap akan bertambah selama satu minggu lagi.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati telah mengeluarkan surat Keputusan (SK) Nomor 100.3.3.2/610/KEP/427.12.2025 tentang upaya penanggulangan darurat bencana.

    Menurutnya, keputusan ini diambil untuk memastikan perlindungan bagi masyarakat bisa dilakukan maksimal.

    Kerusakan di kawasan terdampak akibat erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. (Foto: Muhammad Hasbi/Beritajatim.com)

    Selain itu, perpanjangan masa tanggap darurat bencana ini juga ditujukan untuk memudahkan penanganan kerusakan bempak bencana.

    “Jadi, meski status tanggap darurat sebelumnya telah berakhir, dampak erupsi masih dirasakan warga dan berpotensi mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat,” terang Indah, Senin (25/11/2025).

    Indah menyampaikan, perpanjangan status tanggap darurat ini akan kembali berlaku selama tujuh hari, terhitung sejak 26 November hingga 2 Desember 2025.

    Keputusan ini memberikan landasan hukum bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang agar bisa terus melakukan penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, dan perlindungan warga terdampak.

    “Ini menjadi komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana yang masih ada. Semua pihak harus bersinergi agar penanganan pascabencana berjalan lancar dan tepat sasaran,” ungkap Indah. (has/but)

  • Ribuan Warga Kediri Terima BLT Kesra Rp900 Ribu

    Ribuan Warga Kediri Terima BLT Kesra Rp900 Ribu

    Kediri (beritajatim.com) – Ribuan warga di Kota Kediri mulai menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Masyarakat sebesar Rp900 ribu yang disalurkan melalui Kantor Pos Indonesia Kota Kediri pada Senin, 24 November 2025. Bantuan ini diberikan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat yang terdampak tekanan ekonomi global maupun lokal serta memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi.

    Salah satu penerima, Siti Nur Fatimah, mengaku sangat bersyukur akhirnya terdaftar dalam program BLT setelah tiga tahun mengajukan. Ia mengatakan bantuan tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pokok, khususnya pembelian beras.

    “Sudah sering disurvei dari kelurahan tapi belum dapat-dapat. Baru sekarang dapat setelah tiga tahun. Harapannya program ini bisa dilanjutkan dan tepat sasaran,” ujarnya.

    Executive Manager Kantor Pos Cabang Kediri, Khoirul Aulia Lubis, menjelaskan bahwa proses penyaluran berjalan lancar sejak hari pertama dan sebagian besar penerima merupakan peserta baru yang sebelumnya belum pernah menerima bansos dari Kantor Pos.

    Ia menyebutkan bahwa upaya awal dilakukan dengan menyalurkan bantuan dalam jumlah kecil untuk melihat respons masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan penyaluran lebih luas pada hari kedua.

    Untuk mengatasi potensi penumpukan antrean, Kantor Pos Kediri menyiapkan tambahan loket, penataan petugas lapangan, serta ruang tunggu yang lebih memadai. Koordinasi bersama Dinas Sosial Kota dan Kabupaten Kediri juga dilakukan tiga minggu sebelum penyaluran agar masyarakat memahami syarat dan prosedur pengambilan bantuan.

    “Kantor kami buka dari pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB agar warga yang tidak sempat pagi tetap bisa mengambil bantuan,” kata Khoirul.

    Hingga hari sebelumnya, data masuk untuk Kota Kediri mencapai 7.666 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sementara Kabupaten Kediri tercatat 68.971 KPM dan masih berpotensi bertambah. Warga yang masuk kategori desil 1 hingga 4 dalam data tunggal sosial ekonomi nasional ditetapkan sebagai penerima BLT Kesra. Penyaluran berlangsung hingga 29 November 2025, dengan syarat pengambilan yaitu membawa KTP, KK, dan surat undangan.

    Penyaluran BLT Kesra melalui Kantor Pos Kediri diharapkan mampu membantu ribuan keluarga melewati tekanan ekonomi, sekaligus memastikan distribusi bantuan pemerintah berlangsung tertib, transparan, dan tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. [nm/ian]

  • 1
                    
                        Prabowo Tanya ke Mendagri, Mengapa Duit Pemda Rp 203 Triliun Masih Mengendap di Bank
                        Nasional

    1 Prabowo Tanya ke Mendagri, Mengapa Duit Pemda Rp 203 Triliun Masih Mengendap di Bank Nasional

    Prabowo Tanya ke Mendagri, Mengapa Duit Pemda Rp 203 Triliun Masih Mengendap di Bank
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto mempertanyakan mengapa dana milik pemerintah daerah (pemda) sebanyak Rp 203 triliun masih mengendap di bank.
    Pertanyaan ini dilemparkan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, saat rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/11/2025).
    “Beliau tanya kenapa masih ada daerah-daerah yang simpan di bank? Ada totalnya lebih kurang Rp 203 triliun dari seluruh gabungan provinsi, kabupaten, kota,” kata Tito, usai bertemu Prabowo di Istana, Senin.
    Seiring dengan itu,
    serapan belanja
    pemerintah daerah pun belum maksimal.
    Per tanggal 23 November, rata-rata realisasi belanja di 38 provinsi baru mencapai 68 persen.
    “Daerah-daerah ini pendapatannya sudah mencapai 83 persen. Targetnya di angka di atas 90 persen pendapatan. Kemudian belanjanya di angka lebih kurang 68 persen. Kita mendorong tentunya belanjanya ya di atas 75 persen, 80 persen, lah, supaya uang beredar di masyarakat,” ucap dia.
    Tito lantas menjelaskan ada sejumlah hal yang menjadi penyebab dana itu masih mengendap di bank.
    Pertama, banyak kepala daerah yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, sehingga pemerintah daerah masih sibuk menyusun “kabinet” yang meliputi kepala dinas, sekretaris daerah, dan lain-lain.
    Kemudian, banyak daerah yang mempersiapkan anggaran untuk membayar kontrak akhir tahun.
    “Memang kalau selesai pekerjaan baru dibayar di akhir tahun biasanya. Setelah itu mereka juga harus persiapan anggaran untuk membayar gaji dan biaya operasional di bulan Januari,” tutur Tito.
    Menurut Tito, hal ini berbeda dengan kementerian dan lembaga di pemerintah pusat, yang diurus langsung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
    “Kalau daerah tidak, dia akan membayar sendiri. Memang ada dana transfer pusat, tapi juga dia harus persiapan. Kalau dana transfer pusat terlambat datang, maka dia bisa cover, gaji kan tidak boleh ditunda,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gus Ulib Jombang Serukan Petinggi NU Bijak dalam Menghadapi Polemik

    Gus Ulib Jombang Serukan Petinggi NU Bijak dalam Menghadapi Polemik

    Jombang (beritajatim.com) – Polemik terkait pemakzulan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, terus bergulir dan menimbulkan ketegangan di tubuh organisasi terbesar Nahdlatul Ulama (NU).

    Terkait hal ini, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Peterongan, Jombang, KH Zainul Ibad atau yang akrab disapa Gus Ulib, mengingatkan agar para petinggi NU bertindak bijak dalam menyelesaikan kisruh tersebut.

    Menurutnya, jika polemik ini terus berlarut, maka dampaknya bisa merembet ke internal Nahdliyyin.

    “Para punggawa-punggawa NU bijaklah, selalu berhati-hatilah di dalam bersikap, bertutur dan mengambil suatu kesempatan-kesempatan yang sekiranya berdampak pada situasi dan keadaan organisasi serta jam’iyah,” ujar Gus Ulib saat ditemui pada Senin, 24 November 2025.

    Gus Ulib menegaskan bahwa meskipun masalah ini belum berimbas secara langsung ke masyarakat bawah, namun ia khawatir ketegangan ini dapat memecah belah keharmonisan dalam organisasi. Ia menyebutkan bahwa dalam struktur NU yang memiliki garis patron (patronisme), tindakan para kiai yang menduduki posisi penting sangat mempengaruhi hubungan antara kiai dan murid.

    Ketika terjadi perbedaan pandangan antara para kiai, dampaknya bisa meluas kepada para pengikutnya.

    “Kami berharap berhati-hatilah dalam berstatemen dalam menyelesaikan keputusan ini. Karena kalau sesuatu apapun kalau berdampaknya pada sesuatu yang menjadikan ketidakharmonisan di bawah, kasihan teman-teman,” pungkasnya. [suf]

  • Kebakaran Gudang Boneka Plastik di Jombang: 8 Mobil Damkar Dikerahkan, Api Belum Padam

    Kebakaran Gudang Boneka Plastik di Jombang: 8 Mobil Damkar Dikerahkan, Api Belum Padam

    Jombang (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda gudang produksi boneka plastik milik UD. Adiyasa di Jalan Gatot Subroto, Mojongapit, Kabupaten Jombang, pada Senin sore, 24 November 2025.

    Kejadian yang dimulai sekitar pukul 16.50 WIB ini melibatkan sedikitnya delapan mobil pemadam kebakaran dan dua unit ambulans dalam upaya memadamkan api. Namun hingga pukul 20.30 WIB, api masih belum dapat dipadamkan.

    Komandan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMK) Kabupaten Jombang, Syamsul Bahri, dalam konfirmasinya menyatakan, “Hingga pukul 20.30 WIB api belum padam. Kebakaran mulai pukul 16.50 WIB. Kita menerjunkan delapan mobil damkar (termasuk mobil tangkai penyuplai air) dan dua ambulans.”

    Gudang yang terbakar memiliki ukuran sekitar 50 meter X 50 meter dan terletak di belakang kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Gudang milik UD. Adiyasa itu merupakan pabrik boneka plastik yang dikenal di wilayah tersebut.

    Saksi mata, Feri Krisdianto, yang pertama kali melihat api, segera memberikan peringatan kepada karyawan di dalam gudang untuk segera keluar demi keselamatan. Ia juga melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik gudang, yang selanjutnya menghubungi PMK Kabupaten Jombang untuk meminta bantuan.

    Setelah mendapatkan laporan, pukul 17.00 WIB, mobil pemadam kebakaran (PMK) beserta tim BPBD Kabupaten Jombang tiba di lokasi. Estimasi sementara, sedikitnya 8 kendaraan pemadam kebakaran dan 2 ambulans dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Hingga berita ini diturunkan, api masih belum berhasil dijinakkan, meskipun upaya pemadaman terus dilakukan. [suf]

  • Berkat Becak Listrik, Pengemudi Kendaraan Roda Tiga di Jombang Tak Lagi ‘Berkeringat’

    Berkat Becak Listrik, Pengemudi Kendaraan Roda Tiga di Jombang Tak Lagi ‘Berkeringat’

    Jombang (beritajatim.com) – Di tengah hiruk-pikuk Kota Jombang, sebuah pemandangan baru menarik perhatian banyak orang. Di halaman Pendapa Kabupaten Jombang, 100 becak listrik berjajar rapi, siap mengubah nasib para pengemudi becak di kota ini, Senin (24/11/2025).

    Tidak hanya becak, namun harapan baru yang diberikan untuk para abang becak, terutama mereka yang sudah lanjut usia.

    Becak-becak ini bukanlah kendaraan biasa. Diberikan secara gratis, kendaraan roda tiga ini merupakan bantuan dari Presiden RI Prabowo Subianto. Setiap unit becak listrik ini senilai Rp22 juta.

    Berkat bantuan tersebut, para tukang becak yang selama ini bergelut dengan becak kayuh kini bisa mengucapkan selamat tinggal pada keringat yang sering membasahi tubuh mereka setelah seharian bekerja.

    Di salah satu becak, terlihat Muslimin (67) duduk dengan tenang. Setelah 20 tahun mengayuh becak, kini tubuhnya tidak lagi terhuyung lelah dan basah kuyup karena keringat.

    “Kerja jadi lebih ringan, saya tidak lagi merasa capek seperti dulu. Saya senang sekali dapat becak listrik ini, meskipun saya harus belajar pelan-pelan mengendarainya,” kata Muslimin, dengan wajah yang sulit menyembunyikan kebahagiaan.

    Muslimin yang biasa mangkal di sekitar Yayasan Roushon Fikr ini, merasakan perbedaan yang signifikan antara becak kayuh yang memaksanya berkeringat deras dan becak listrik yang memudahkan setiap langkahnya.

    Hal serupa juga dirasakan oleh Trimo (63), tukang becak yang biasa mangkal di perempatan Sambong. Pria beranak enam ini, dengan penuh rasa penasaran, langsung mencoba becak listrik yang baru saja diterimanya.

    Nanik S Deyang dan jajaran Forpimda Jombang naik becak listrik

    Setelah menghidupkan mesin dan memutar gas, Trimo tersenyum lega. “Ini lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan becak kayuh saya yang lama,” ujarnya dengan rasa syukur.

    Serah terima becak listrik berlangsung pada Senin, 24 November 2025, di Pendopo Kabupaten Jombang. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh tukang becak penerima bantuan, tetapi juga sejumlah pejabat penting.

    Wakil Ketua Umum GSN, Nanik S. Deyang, Wakil Bupati Jombang Salmanuddin, Wakil Ketua DPRD Jombang Octadella Bilytha Permatasari, dan anggota DPRD Jatim Farid Kurniawan, tampak bersemangat menaiki becak listrik tersebut, berkeliling Alun-alun Jombang bersama para tukang becak.

    Di balik bantuan becak listrik ini, ada kisah tentang perhatian mendalam Presiden Prabowo Subianto terhadap kondisi tukang becak lansia.

    Menurut Nanik S. Deyang, becak-becak tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian pribadi Prabowo, yang merasa sedih melihat banyak tukang becak lansia yang masih harus bekerja keras dengan becak kayuh. “Ini semua berasal dari kantung pribadi Pak Prabowo. Beliau sangat peduli pada nasib mereka,” jelas Nanik.

    Dengan becak listrik, tidak hanya beban fisik yang berkurang, tetapi juga harapan baru bagi para tukang becak lansia di Jombang. Kini, mereka bisa melanjutkan pekerjaannya tanpa harus terbebani oleh rasa lelah yang menyiksa, menjadikan pekerjaan mereka lebih manusiawi dan penuh harapan. [suf]

  • 53 Stan Pasar Bendul Merisi Surabaya Jadi Tempat Tinggal Ilegal

    53 Stan Pasar Bendul Merisi Surabaya Jadi Tempat Tinggal Ilegal

    Surabaya (beritajatim.com) – 53 stan di pasar Bendul Merisi Surabaya beralih fungsi menjadi tempat tinggal dan tempat penyimpanan barang bekas (rongsokan).

    Peralihan fungsi itu dilakukan oleh masing-masing penyewa stan yang sebelumnya mengurus izin berdagang di Pasar Bendul Merisi.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim, peralihan fungsi sejumlah stan menjadi tempat tinggal dan gudang rongsokan itu dimulai sejak tahun 2019 pasca pasar Bendul Merisi kebakaran.

    Sejumlah warga sekitar menceritakan jika mulanya para penghuni stan beralasan tinggal di lokasi untuk menjaga barang dagangan. Namun seiring berjalannya waktu, 53 stan di pasar Bendul Merisi beralih fungsi menjadi tempat tinggal permanen.

    “Akhirnya kondisi pasar Bendul Merisi ini semrawut. Orang yang bisa berjualan di stan malah berjualan di jalan. Akhirnya bikin macet,” ujar warga sekitar yang mengaku bernama Rizki.

    Terkait dengan peristiwa peralihan fungsi yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2023 tentang perdagangan dan perindustrian tersebut, Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo Akhirono tidak menampik adanya peralihan fungsi pada stan jualan di Pasar Bendul Merisi. Untuk menertibkan kembali, pihaknya sudah meminta agar para penghuni stan untuk pergi.

    “Sudah kami segel 53 stan yang kami ketahui beralih fungsi menjadi rumah hunian dan gudang penyimpanan barang bekas,” kata Agus.

    Agus mengakui jika pasca kebakaran, pengawasan di pasar Bendul Merisi melemah. Momen tersebut, dimanfaatkan oleh para penghuni stan yang dulunya pedagang. Stan yang sebelumnya digunakan untuk berdagang, dialih fungsi menjadi tempat tinggal dan gudang rongsokan.

    “53 stan kami segel karena memang bukan pedagang aktif. Mereka yang tinggal disitu memang dulunya pedagang lalu pas sepi, (stan) nya dijadikan dialih fungsi,” jelasnya.

    Dalam proses penertiban, Agus mengaku tidak mendapatkan hambatan yang berarti. Sebelum penyegelan, PD Pasar Surya sudah memberikan sosialisasi supaya para penghuni stan memahami letak kesalahan yang dibuat. Sehingga, saat diberi waktu untuk mengosongkan lokasi, para penghuni sepakat dan dengan sukarela keluar dari pasar Bendul Merisi.

    “Mereka menyadari bahwa mereka salah. Semua keluar dengan sukarela dan sekarang kondisinya sudah bersih,” tuturnya.

    Untuk mencegah hal serupa terulang, PD Pasar Surya kembali melakukan pendataan ulang. Para pedagang yang ingin memanfaatkan fasilitas Pemerintah Kota Surabaya itu diminta menyelesaikan seluruh proses administrasi yang berlaku.

    Sementara itu, salah satu penghuni stan yang harus angkat kaki dari stan di pasar Bendul Merisi adalah Mat Zainal. Ia mengaku tidak mengetahui aturan tentang larangan merubah fungsi stan menjadi tempat tinggal. Namun, setelah dijelaskan oleh petugas saat sosialisasi, dirinya menerima kenyataan dan pasrah terusir dari pasar Bendul Merisi. Ia mengakui jika selama ini ia telah melanggar aturan yang berlaku.

    “Ya kita ikut aturan aja. Memang aturannya kan kalau pasar tutup stan harus tutup. Jadi ya gapapa,” kata Zainal. (ang/ted)

  • Gudang Plastik Terbakar Hebat di Jombang, 5 Mobil Damkar Dikerahkan

    Gudang Plastik Terbakar Hebat di Jombang, 5 Mobil Damkar Dikerahkan

    Jombang (beritajatim.com) – Gudang plastik yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jombang, terbakar hebat, Senin sore, 24 November 2025. Kebakaran ini memicu kepanikan di kalangan warga sekitar.

    Sebanyak lima unit kendaraan Pemadam Kebakaran (Damkar) diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Meskipun petugas Damkar sudah bekerja keras, hingga pukul 17.30 WIB, api masih terus membakar habis gudang yang diduga menyimpan berbagai barang plastik tersebut.

    Menurut informasi yang diterima dari Kapolsek Jombang AKP Edy Widoyono, kebakaran ini pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar yang melihat kepulan asap tebal. Pihaknya kemudian segera berkoordinasi dengan petugas Polsek Jombang serta menghubungi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jombang untuk segera mengatasi kebakaran tersebut.

    “Ada lima mobil damkar diterjunkan ke lokasi. Tidak ada korban jiwa. Untuk penyebab masih kita lakukan penyelidikan,” ujar AKP Edy Widoyono, sambil menambahkan bahwa gudang yang terbakar merupakan tempat penyimpanan barang plastik yang mudah terbakar.

    Kebakaran ini menyebabkan kepanikan, namun hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Tim Pemadam Kebakaran terus berusaha mengendalikan api yang merembet dari satu bagian ke bagian lainnya, sementara petugas kepolisian juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran yang terjadi.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, suara sirine kendaraan Damkar terus terdengar, menambah kesibukan di sekitar area tersebut. Meski api belum sepenuhnya padam, upaya pemadaman terus dilakukan dengan harapan api dapat segera dipadamkan dan tidak semakin meluas. [suf]

  • Pastikan Rumah Terdampak Erupsi Semeru Dikosongkan, Polisi Terjunkan 480 Personel

    Pastikan Rumah Terdampak Erupsi Semeru Dikosongkan, Polisi Terjunkan 480 Personel

    Lumajang (beritajatim.com) – Personel Kepolisian Resort (Polres) Lumajang ikut turun tangan untuk mengevakuasi barang berharga korban terdampak erupsi Gunung Semeru, Senin (24/11/2025).

    Sebanyak 480 personel kepolisian diterjunkan ke kawasan rawan bencana (KRB) III di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

    Hal ini bertujuan untuk membantu warga mengangkut barang berharganya sekaligus memastikan rumah-rumah di zona rawan ini telah dikosongkan secara menyeluruh.

    Sejak pagi, ratusan personel kepolisian telah diterjun untuk membantu setiap warga mengevakuasi setiap barang berharga yang masih tersisa.

    Personel kepolisian membantu evakuasi barang berharga warga terdampak erupsi Gunung Semeru. (Foto: Muhammad Hasbi/Beritajatim.com)

    Total, terdapat 21 rumah warga di Dusun Sumbersari yang mengalami kerusakan berat setelah disapu erupsi Semeru pada, Rabu (19/11/2025).

    Wakapolres Lumajang Kompol A Risky Fardian Caropeboka mengatakan, proses evakuasi barang warga menjadi fokus penanganan utama selama masa darurat.

    Sebab, kawasan yang sempat terdampak erupsi masih dinilai rawan untuk ditempati selama masa tanggap darurat bencana.

    “Sudah sejak pagi 480 personel kami terjunkan agar membantu warga untuk mengevakuasi barang berharganya ke tempat aman,” terang Kompol A Risky, Senin (24/11/2025).

    Menurutnya, intensitas curah hujan tinggi yang masih sering mengguyur kawasan Gunung Semeru masih berpotensi menyebabkan banjir lahar.

    Sehingga, pihaknya akan terus menyiagakan personel sampai dengan batas aman bencana Gunung Semeru.

    “Untuk personel akan terus kami siagakan, waktunya tidak ada batasnya ya, kapanpun ada permintaan dari warga akan kami siapkan,” ungkap Risky. (has/but)

  • Melihat Senapan Modifikasi yang Bikin ‘Panglima Perang’ Sapiria Tumbang dan Picu Tawuran Besar di Makassar

    Melihat Senapan Modifikasi yang Bikin ‘Panglima Perang’ Sapiria Tumbang dan Picu Tawuran Besar di Makassar

    Liputan6.com, Makassar – Polisi terus mendalami kematian Nur Syam alias Civas (35), pria yang disebut sebagai ‘Panglima Perang’ Sapiria. Kematian Civas diduga menjadi pemicu tawuran besar antarwarga yang berujung pada pembakaran 13 rumah di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (18/11/2025) lalu.

    Polisi kini telah menangkap pelaku penembakan, yakni CB (36), seorang mekanik. Selain menangkap CB, polisi juga menyita senapan angin modifikasi yang digunakan untuk menembak Civas.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menjelaskan bahwa senapan tersebut akan diserahkan ke Laboratorium Forensik Polda Sulsel untuk memastikan tingkat mematikan senjata itu.

    “Senapan angin tersebut akan diuji di laboratorium forensik Polda Sulsel untuk mengetahui kalibernya sehingga bisa mematikan korban,” kata Setiadi, Senin (24/11/2025).

    Dia menegaskan bahwa senapan itu bukan senjata rakitan, melainkan senapan berburu yang telah dimodifikasi.

    “Bukan (rakitan), ini modifikasi,” tuturnya.

    Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, senapan angin tersebut adalah senapan jenis PCP. Senapan PCP adalah jenis senapan yang menggunakan udara, dalam hal ini Karbon Dioksida (CO2) bertekanan tinggi, yang disimpan dalam silinder (reservoir) untuk mendorong proyektil keluar dari laras.

    PCP adalah singkatan dari Pre-Charged Pneumatic, yang berarti udara sudah diisi sebelumnya ke dalam senapan sebelum menembak. Hal ini memberikan tenaga yang konsisten pada setiap tembakan dan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan senapan angin tradisional yang menggunakan pegas.

    Untuk proyektil yang digunakan adalah proyektil slug. Proyektil slug merupakan jenis amunisi proyektil padat tunggal yang digunakan dalam senapan atau senapan angin, berfungsi untuk memberikan daya hancur yang lebih besar dan jangkauan lebih jauh dibandingkan amunisi sebar seperti buckshot atau birdshot.