Jenis Media: Regional

  • Mencegah Kebocoran Data, Diskominfo Tuban Terima Sertifikat ISO 27001:2022 Untuk Perlindungan Data Pribadi

    Mencegah Kebocoran Data, Diskominfo Tuban Terima Sertifikat ISO 27001:2022 Untuk Perlindungan Data Pribadi

    Tuban (beritajatim.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Tuban secara resmi menerima Sertifikat ISO 27001:2022 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) untuk perlindungan data pribadi.

    Adapun penyerahan sertifikat dilakukan di Kantor SUCOFINDO Cabang Semarang oleh Kepala Cabang SUCOFINDO Semarang, Habib Krisna Wijaya, kepada Kepala Diskominfo SP Kabupaten Tuban, Arif Handoyo, S.H., M.H., bersama Tim Penerapan ISO 27001.

    Arif sapaan akrab Kepala Diskominfo SP Tuban ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Tuban dan SUCOFINDO selama proses penerapan ISO 27001:2022.

    “Terima kasih atas kerja sama dalam penerapan dan sertifikasi ISO 27001:2022 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang telah berjalan,” ujar Arif. Selasa (25/11/2025).

    Menurutnya, sertifikasi ISO ini untuk penerapan manajemen keamanan informasi, yang kini menjadi isu global, sehingga hal ini sangat diperlukan untuk menjaga dan melindungi data, terutama data pribadi yang dikelola oleh pemerintah.

    “Terlebih sejak pemberlakuan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi,” tambahnya.

    Pihaknya juga berkomitmen dengan diperolehnya sertifikat ini, Pemerintah Kabupaten Tuban diharapkan dapat terus meningkatkan tata kelola keamanan informasi dan memperkuat perlindungan data pribadi dalam setiap layanan digitalnya.

    Sementara itu, dikutip dari Diskominfo-SP Tuban, bahwa Kepala Cabang SUCOFINDO Semarang, Habib Krisna Wijaya juga mengapresiasi bahwa sertifikasi ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Tuban dalam memberikan layanan yang aman dan terpercaya bagi masyarakat.

    “Penerapan ISO 27001:2022 adalah bukti komitmen sebuah institusi untuk menghadirkan layanan yang aman bagi masyarakat terlebih dalam melindungi data,” tutup Habib Krisna. [dya/ted]

  • Longsor Pacet Dibersihkan, Jalur Alternatif Mojokerto–Batu Masih Ditutup Sementara

    Longsor Pacet Dibersihkan, Jalur Alternatif Mojokerto–Batu Masih Ditutup Sementara

    Mojokerto (beritajatim.com) – Material longsor yang menutup jalur alternatif Mojokerto–Batu di Blok Kutukan Sendi, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, telah selesai dibersihkan pada Senin (24/11/2025) malam. Meski demikian, jalur Cangar–Pacet hingga saat ini masih ditutup sementara karena kondisi belum sepenuhnya aman.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, mengatakan pembersihan dilakukan menggunakan satu alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto. Lokasi sempit membuat proses evakuasi material hanya bisa memakai satu unit alat berat dengan penerangan tambahan.

    “Pembersihan dilakukan mulai pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB. Alhamdulillah cuaca semalam mendukung, tidak turun hujan sehingga pembersihan bisa dilakukan dengan optimal. Sekitar jam 11 malam material longsor sudah selesai dibersihkan,” ungkapnya, Selasa (25/11/2025).

    Pada Selasa pagi, petugas kembali melakukan penanganan lanjutan dengan membersihkan sisa lumpur dan tanah menggunakan pompa serta paralon untuk menyalurkan air dari sumber terdekat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan permukaan jalan tidak licin saat hujan.

    “Material utama sudah hilang dari badan jalan tapi untuk jalur saat ini masih ditutup sementara sambil menunggu hasil pengukuran stabilitas tanah dari BPBD Jawa Timur untuk memastikan keamanan pengguna jalan. Sehingga akses Mojokerto–Batu belum dapat dibuka,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa penanganan dari BPBD Kabupaten Mojokerto sudah selesai. Namun pembukaan kembali jalur tidak bisa dilakukan tanpa rekomendasi resmi dari BPBD Jawa Timur, Tahura R. Soerjo, dan Polsek Pacet sebagai pihak yang berwenang.

    “Jalur ini bukan kewenangan BPBD sepenuhnya sehingga pembukaan kembali menunggu rekomendasi BPBD Jawa Timur dan keputusan dari Tahura R. Soerjo dan Polsek Pacet,” tegasnya.

    Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Pacet sejak Senin siang memicu longsor di Blok Kutukan Sendi sekitar pukul 14.00 WIB. Material longsor menutup seluruh badan jalan penghubung Pacet–Batu sehingga akses dari Mojokerto menuju Kota Batu terputus. [tin/beq]

  • Kelas di SDN Kajuanak 4 Bangkalan Ambruk, Siswa Belajar di Teras Rumah Warga

    Kelas di SDN Kajuanak 4 Bangkalan Ambruk, Siswa Belajar di Teras Rumah Warga

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kerusakan bangunan yang tak kunjung diperbaiki berujung petaka di SDN Kajuanak 4, Kecamatan Galis, Bangkalan. Satu ruang kelas ambruk pada Senin (24/11/2025) malam, membuat seluruh siswa terpaksa mengikuti kegiatan belajar darurat di teras-teras rumah warga.

    Kepala SDN Kajuanak 4, Ningsih, menuturkan bahwa bangunan sekolah tersebut memang sudah lama mengalami kerusakan. Sejak dibangun sekitar tahun 2005, tidak ada perbaikan signifikan yang dilakukan. Tanda bahaya sudah terlihat beberapa waktu terakhir, mulai dari dinding yang renggang hingga posisi tembok yang semakin miring.

    “Bangunan ini sudah 20 tahunan. Ruang kelas yang roboh itu dipakai kelas satu dan dua,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

    Melihat kondisi dinding yang makin membahayakan, Ningsih lebih dulu memindahkan dua kelas itu ke rumah warga sebelum insiden terjadi. Ia mengaku khawatir, terutama setelah mengingat beberapa kasus ambruknya bangunan sekolah di daerah lain.

    “Temboknya sudah doyong. Bagian utara dan timur itu renggang. Saya takut anak-anak tertimpa, jadi saya ungsikan dulu sejak kemarin,” tuturnya.

    Namun kekhawatiran itu menjadi kenyataan. Sekitar pukul 18.15 WIB, selepas Magrib, tembok bagian timur tiba-tiba runtuh ke dalam dan menyeret seluruh bagian atas bangunan. Warga dan orang tua murid langsung berdatangan ke lokasi setelah mendengar suara robohan.

    Melihat situasi sekolah yang semakin tidak aman, pihak sekolah memutuskan memindahkan seluruh siswa ke rumah-rumah warga untuk proses belajar sementara.

    “Hari ini semua siswa belajar di rumah warga karena banyak masukan dari wali murid,” kata Ningsih.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub, memastikan bahwa pihaknya telah menerima laporan lengkap terkait ambruknya bangunan tersebut. Ia menyebut SDN Kajuanak 4 sudah diusulkan masuk program revitalisasi pada tahun 2026.

    “Sudah ada laporannya. Sekolah itu masuk usulan revitalisasi 2026,” ujarnya. [sar/beq]

  • Pemotor Hantam Truk Tebu Antre Masuk Pabrik di Blitar Dipicu Pandangan Terhalang, Meninggal

    Pemotor Hantam Truk Tebu Antre Masuk Pabrik di Blitar Dipicu Pandangan Terhalang, Meninggal

    Blitar (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas berujung maut kembali terjadi di wilayah hukum Polres Blitar. Seorang pemuda berinisial AW (28), warga Dusun Sambirejo, Desa Binangun, meninggal seketika di lokasi kejadian setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk tebu yang tengah mengantre masuk ke pabrik di Blitar.

    Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan saksi, peristiwa bermula saat korban mengendarai sepeda motor Honda Beat bernopol AG 6581 OBI melaju dari arah utara menuju selatan.

    Saat itu, korban melaju di belakang sebuah kendaraan lain. Situasi berubah fatal ketika kendaraan di depan korban tiba-tiba mengambil haluan ke kanan untuk menghindari antrean atau menyalip. Namun, korban AW diduga tidak menyadari situasi di depannya dan tetap memacu kendaraannya lurus ke depan.

    Tanpa disadari, tepat di jalur lurus tersebut, terdapat deretan truk tebu yang sedang berhenti mengantre untuk masuk ke area pabrik RMI. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, korban tak sempat menghindar. Motor korban menghantam keras bagian belakang Truk Mitsubishi bernopol S 8925 WD yang dikemudikan oleh FTP (33), warga Dampit, Kabupaten Malang.

    “Benar, terjadi laka lantas melibatkan sepeda motor dan truk yang sedang antre. Korban pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Blitar, Ipda Juli pada Selasa (25/11/2025).

    Saat ini Satlantas Polres Blitar tengah melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut. Polisi pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut, pasalnya peristiwa itu terjadi pada dini hari.

    “Kejadiannya sekitar pukul 00.30 WIB, dini hari saat truk truk itu sedang antre ke RMI,” imbuhnya.

    Pihak kepolisian telah mengamankan kedua kendaraan yang terlibat sebagai barang bukti. Identitas pengemudi truk, FTP, juga telah didata untuk dimintai keterangan lebih lanjut guna proses penyelidikan.

    Kecelakaan ini menjadi peringatan keras bagi para pengguna jalan yang melintas di sekitar area pabrik RMI, mengingat volume kendaraan berat yang tinggi terutama saat musim giling. Polres Blitar mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga jarak aman, meningkatkan kewaspadaan terhadap objek diam seperti antrean truk, dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di area rawan kemacetan atau antrean pabrik.

    Jenazah korban kini telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Kasus ini masih kita lakukan penyelidikan terkait kejadian itu,” tandasnya. [owi/beq]

  • Ini Bentuk Perhatian Mas Dhito untuk Para Guru di Kabupaten Kediri

    Ini Bentuk Perhatian Mas Dhito untuk Para Guru di Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Guru menjadi tonggak utama dalam pendidikan di Indonesia. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut ribuan guru bakal diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu di tahun 2025 ini.

    Kabar baik ini disampaikan Mas Dhito melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamad Muhsin. Menurutnya, pendidikan menjadi salah satu program prioritas di Kabupaten Kediri. Salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana memperhatikan nasib para guru di Bumi Panjalu.

    Sejumlah program terus diupayakan bagi kesejahteraan guru. Di tahun ini, sebanyak 1.585 guru honorer dijadwalkan akan diangkat menjadi guru PPPK paruh waktu.

    “Sebagai bentuk perhatian Mas Bupati (Mas Dhito), tahun ini akan ada pengangkatan guru PPPK paruh waktu,” terang Muhsin pada Selasa (25/11/2025).

    Tak hanya pengangkatan guru paruh waktu, lanjutnya, Mas Dhito juga terus memberikan perhatian kepada para guru honorer dari jenjang tapos hingga SMP, termasuk kepada para tenaga kependidikan.

    Pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri mengeluarkan anggaran untuk pemberian insentif sekitar Rp24 milyar kepada 9.656 penerima manfaat.

    “Di momentum hari guru ini, harapannya para guru bisa membuat pembelajaran yang aman, nyaman, sekaligus menyenangkan di kelas,” kata Muhsin.

    Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kediri Noor Rokhayati menyampaikan, pengangkatan guru paruh waktu tersebut kini sedang dalam penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang akan dilanjut dengan penerbitan SK.

    Menurut dia, SK tersebut rencananya akan diserahkan di Bulan Desember mendatang. Dimana dari 1.585 guru tersebut belum termasuk tenaga kependidikan.

    “Insyaallah diserahkan di Bulan Desember,” jelasnya.

    Muhsin kembali mengatakan bahwa pekerjaan para guru di era saat ini semakin besar. Salah satunya bagaimana mencegah terjadinya perundungan di sekolah-sekolah. Disisi lain mereka juga diharapkan mampu menekan angka anak tidak sekolah di Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm]

  • Dampak Erupsi Semeru, Proyek Hanggar TPA Bestari Kota Probolinggo Tidak Tuntas Sesuai Jadwal

    Dampak Erupsi Semeru, Proyek Hanggar TPA Bestari Kota Probolinggo Tidak Tuntas Sesuai Jadwal

    Probolinggo (beritajatim.com) – Erupsi Gunung Semeru kembali memberi dampak berantai terhadap sejumlah kegiatan pembangunan di wilayah sekitar, termasuk di Kota Probolinggo. Salah satunya proyek pembangunan hanggar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari, Jalan Anggrek, yang kini mengalami keterlambatan signifikan karena terhentinya pasokan pasir dari wilayah Lumajang.

    Kepala Bidang Penanganan dan Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Gigih Ardityawan, mengungkapkan bahwa proyek tersebut awalnya ditargetkan selesai pada 26 November 2025. Namun, sejumlah kendala teknis dan nonteknis membuat jadwal penyelesaian tidak dapat dipenuhi.

    “Harusnya tanggal 26 November sudah selesai. Tapi ada change contract order (CCO), sehingga perlu justifikasi teknis dari pengawas untuk kompensasi waktu. Di sisi lain, erupsi Semeru membuat pasokan pasir beton dari tambang dihentikan sementara,” ujar Gigih.

    Menurutnya, penghentian pasokan material itu berdampak langsung pada pekerjaan struktur yang membutuhkan pasir beton dalam jumlah besar. Berdasarkan informasi dari pemasok, pengiriman pasir berhenti hingga 6 Desember, menambah panjang daftar hambatan dalam penyelesaian proyek.

    Tak hanya itu, Gigih menjelaskan bahwa beberapa kondisi teknis di lapangan juga menyebabkan perlunya perubahan pekerjaan yang sebelumnya tidak tercantum dalam perencanaan awal. Salah satunya pada bagian atap hanggar eksisting.

    “Setelah diturunkan, banyak komponen atap yang tidak bisa digunakan kembali. Maka perlu dilakukan penggantian. Selain itu, metode pembautan juga diubah dari dua menjadi empat baut agar struktur atap lebih kokoh dan aman,” paparnya.

    Perubahan konstruksi tersebut mengharuskan dilakukannya CCO, yang otomatis berdampak pada waktu penyelesaian. Saat ini, pengawas proyek sedang melakukan evaluasi lanjutan sekaligus penyusunan justifikasi tambahan terkait masa perpanjangan pengerjaan.

    Dari rencana awal yang memproyeksikan progres mencapai 88 persen, pekerjaan di lapangan kini baru berada di kisaran 80 persen lebih. Gigih memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan rekanan untuk percepatan, terutama setelah pasokan material kembali normal.

    “Kami tetap berupaya menyelesaikan proyek ini secepatnya. Pengawas juga sedang melakukan evaluasi dan justifikasi ulang. Mohon dukungan agar pekerjaan dapat segera tuntas,” ujarnya.

    Gigih menegaskan bahwa proyek hanggar di TPA Bestari penting untuk mendukung proses pengelolaan sampah yang lebih efektif. Karena itu, DLH berharap seluruh kendala dapat segera teratasi sehingga fasilitas tersebut dapat segera dimanfaatkan.

    “Harus tetap yakin. Ini semua demi peningkatan layanan pengolahan sampah di Kota Probolinggo,” pungkasnya. [ada/aje]

  • 840 Pelanggar Ditindak Satlantas Polres Madiun Saat Intensifkan Operasi KRYD dan Zebra Semeru 2025 di Caruban

    840 Pelanggar Ditindak Satlantas Polres Madiun Saat Intensifkan Operasi KRYD dan Zebra Semeru 2025 di Caruban

    Madiun (beritajatim.com) – Satlantas Polres Madiun terus mengintensifkan Operasi Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang digelar bersamaan dengan Operasi Zebra Semeru 2025. Pada Selasa (25/11/2025), operasi gabungan tersebut dipusatkan di Terminal Caruban dengan melibatkan personel Dishub, Dispenda, POM AD, serta tim kesehatan.

    KBO Satlantas Polres Madiun, Iptu Nanang Setiawan, mengatakan bahwa operasi di terminal menjadi titik strategis karena banyaknya aktivitas angkutan umum dan kendaraan besar yang melintas maupun menaikkan penumpang.

    “Pagi ini kami melaksanakan penindakan dan pengecekan surat-surat kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Semua kelengkapan kami periksa, termasuk kondisi pengemudi,” jelas Iptu Nanang.

    Untuk sopir bus dan truk, petugas kesehatan turut melakukan tes urin di lokasi. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mencegah kecelakaan akibat pengemudi dalam kondisi tidak fit atau berada di bawah pengaruh zat tertentu.

    “Tes urin kami khususkan untuk pengemudi kendaraan besar. Kami ingin memastikan mereka sehat, tidak mengonsumsi zat berbahaya, dan siap mengemudikan kendaraan yang berisiko tinggi apabila terjadi kelalaian,” ujarnya.

    Memasuki hari kedelapan Operasi Zebra Semeru 2025, angka pelanggaran yang ditindak masih cukup tinggi. “Teguran yang kami berikan mencapai sekitar 1.780, sedangkan penindakan tilang sekitar 840 pelanggar,” ungkapnya.

    Pelanggaran didominasi oleh pengendara roda dua, baik dari hasil pemeriksaan manual maupun melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile yang turut dioperasikan di lapangan.

    “Pelanggaran terbanyak adalah pengendara roda dua yang tidak memakai helm dan pengemudi roda empat yang tidak menggunakan sabuk keselamatan,” sambungnya.

    Penindakan akan terus dilakukan selama operasi berlangsung, terutama di lokasi yang dinilai berisiko tinggi seperti terminal, simpang padat, dan jalur rawan kecelakaan. Satlantas Polres Madiun juga mengimbau masyarakat meningkatkan disiplin berlalu lintas.

    “Kami berharap masyarakat makin sadar pentingnya keselamatan. Kepatuhan pada aturan bukan hanya untuk menghindari sanksi, tetapi untuk menjaga keselamatan bersama,” pungkasnya.

    Operasi Zebra Semeru 2025 dijadwalkan berlangsung dari hingga 30 november 2025, dengan fokus pada penindakan pelanggaran kasat mata serta pencegahan kecelakaan di wilayah Kabupaten Madiun. (rbr/aje)

     

  • Ribuan Warga Tulungagung Terima BLT Kesra

    Ribuan Warga Tulungagung Terima BLT Kesra

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ribuan masyarakat di Kabupaten Tulungagung menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesra dari pemerintah pusat. Penyaluran bantuan ini dilakukan di kantor pos setempat. Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapat bantuan sebesar Rp900 ribu untuk tiga bulan. Setiap KPM akan mendapatkan undangan untuk mengambil bantuan ini. Penerima harus mengambil sendiri dan tidak bisa diwakilkan kecuali dalam terdaftar dalam satu KK yang sama.

    Kepala Kantor Pos Tulungagung, Ricky Hermawan mengatakan proses pencairan dana BLT Kesra ini sudah dilakukan sejak hari Sabtu (22/11/2025) lalu. Untuk wilayah Kabupaten Tulungagung total terdapat 46.0008 KPM yang menerimanya. Pihak kantor pos sendiri mendapatkan data penerima dari Kementerian Sosial.

    “Kita hanya bertugas menyalurkan saja, nama penerima kita menerima dari Kementerian Sosial,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

    Setiap KPM mendapat bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan. Untuk tahap ini mereka langsung mendapat bantuan untuk tiga bulan yakni Oktober, November dan Desember. Sehingga tiap KPM menerima Rp900 ribu. Pihak kantor pos sendiri membagi jadwal pencairan setiap desa. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan dan antrian panjang. Terdapat empat loket pembayaran yang dibuka untuk melayani warga.

    “Pencairan BLT Kesra ini tidak hanya di kantor pos pusat, tapi di kantor pos kecamatan juga bisa, selain itu kami juga akan mendatangi balai desa untuk mempermudah warga,” tuturnya.

    Pihak kantor pos menyiapkan dana hingga Rp41 Milliar untuk pencairan BLT Kesra ini. Sesuai peraturan penerima harus mengambil sendiri dana bantuan tersebut. Namun jika berhalangan bisa diwakilkan ke keluarga lain selama masih terdaftar dalam satu KK yang sama. Selain itu petugas juga bisa menyalurkan bantuan ke rumah penerima jika tidak ada wakil yang dapat mengambilnya.

    “Ini ada yang ditahan di Lapas masuk sebagai penerima bantuan, kita sedang berkoordinasi dengan pihak Lapas untuk pencairannya,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Banjir Besar Landa Padang Pariaman, Lebih dari 9.000 Jiwa Terdampak

    Banjir Besar Landa Padang Pariaman, Lebih dari 9.000 Jiwa Terdampak

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera Barat (Sumbar) satu minggu terakhir menyebabkan banjir meluas di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mulai Minggu (22/11/2025) hingga hari ini Selasa (25/11/2025).

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar setidaknya 3.076 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 150 centimeter di Kabupaten Padang Pariaman.

    Juru Bicara BPBD Sumatera Barat, Ilham Wahab menyampaikan banjir dipicu curah hujan tinggi yang membuat aliran sungai tidak mampu menampung debit air.

    “Total 9.228 jiwa terdampak, termasuk kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia,” kata Ilham, Selasa (25/11/2025) melalui laporan resminya.

    Menurutnya, banjir merata di sejumlah kecamatan di Padang Pariaman, mulai dari Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuak Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, 2×11 Anam Lingkung, Lingkung, Nan Sabaris, hingga V Koto.

    Setidaknya 21 nagari dilaporkan tergenang, di antaranya Nagari Lubuk Alung, Kasang, Katapiang, Sicincin, Lubuak Pandan, Sunua Tengah, Pauah Kamba, hingga Campago.

    Ilham menambahkan, banjir juga berdampak pada sektor pertanian. “Lahan sawah seluas 138 hektare dan 26 hektare ladang serta kebun turut terendam,” ujarnya.

     

  • Cuaca Ekstrem, Banjir dan Longsor Landa Belasan Kabupaten dan Kota di Sumbar

    Cuaca Ekstrem, Banjir dan Longsor Landa Belasan Kabupaten dan Kota di Sumbar

    Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Banyuwangi bagian selatan pada Sabtu sore (22/11/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Enam desa di Kecamatan Siliragung dan Kecamatan Pesanggaran dilaporkan terdampak.

    Di Kecamatan Siliragung, desa yang terendam banjir meliputi Buluagung, Siliragung, Semporejo, dan Kesilir. Sementara dua desa lainnya berada di Kecamatan Pesanggaran, yakni Sumberagung dan Sumbermulyo.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turun langsung memantau kondisi warga sekaligus memastikan langkah penanganan. “Intensitas hujannya memang tinggi, ratusan rumah warga tergenang,” ujar Ipuk saat meninjau lokasi, Minggu (23/11/2025).

    Dalam kunjungannya, Ipuk mendatangi rumah warga, termasuk kediaman Madori (44) di Dusun Krajan, Desa Buluagung, yang mengalami kerusakan pada bagian dapur akibat pondasi tergerus arus banjir.

    Sarjono, salah satu warga terdampak, menceritakan banjir datang secara tiba-tiba.

    “Tiba-tiba air datang sekitar pukul 17.30 dan masuk ke rumah dan tidak bisa menyelamatkan barang-barang. Ketinggiannya ada setengah meter. Tapi tidak lama air kembali surut,” katanya.

    Selain meninjau rumah warga, Ipuk juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok bagi keluarga terdampak dan memantau kondisi SDN 3 Sumberagung yang turut terendam. Setelah banjir surut, guru dan siswa dibantu petugas gabungan melakukan pembersihan fasilitas sekolah.

    “Memang permasalahannya ada di drainase dan juga di sungai,” ujar Ipuk.