Jenis Media: Regional

  • 46 Siswa SD SMP di Ngawi Diduga Keracunan Menu MBG

    46 Siswa SD SMP di Ngawi Diduga Keracunan Menu MBG

    Ngawi (beritajatim.com) – Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dilarikan ke Puskesmas Gemarang setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (26/11/2025) siang. Sejumlah ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi para siswa yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.

    Siswa dari SMP Negeri 2 Kedunggalar menjadi kelompok terbesar yang mengalami keluhan kesehatan. Mereka tiba secara bergelombang di Puskesmas Gemarang untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga siang hari, sebanyak 35 siswa kelas VII, VIII, dan IX menjalani pemeriksaan karena diduga keracunan lauk telur puyuh yang kondisinya telah basi.

    Menu MBG yang dibagikan kepada siswa pada hari itu terdiri dari nasi, telur puyuh, acar, pisang, dan susu. Namun lauk telur puyuh menjadi fokus dugaan kuat penyebab keracunan.

    Tidak hanya siswa SMP, kasus serupa juga dialami siswa SD Negeri Jenggrik 6 di Kecamatan Kedunggalar. Sebanyak 11 siswa SD itu mengalami gejala serupa setelah menyantap menu MBG dan langsung dibawa pihak sekolah ke puskesmas.

    Beberapa siswa mengaku langsung merasa mual dan muntah setelah memakan telur puyuh.

    “Makan telur itu terus mual, muntah. Makanan dari MBG diduga telur basi. Banyak teman saya juga keracunan,” kata Dwi Nur Aini, siswi SMP.

    “Pas makan, telurnya baunya sudah tidak enak. Terus mual dan muntah. Banyak teman saya dilarikan ke puskesmas,” Adtya Tri Cahya, siswa lain.

    “Telurnya sudah dingin, berlendir, bau. Terus banyak yang keracunan. Sudah dua ambulans yang bawa teman-teman ke puskesmas,” kata
    Aringga Indra Permadi.

    Dari SDN Jenggrik 6, guru bernama Meilinda menjelaskan bahwa keluhan muncul hampir bersamaan.“Kan makan MBG itu, terus anak-anak perutnya sakit. Saya kasih pertolongan, tambah banyak yang mengeluh, terus kita bawa ke puskesmas,” katanya.

    Kapolsek Kedunggalar, AKP Karno, membenarkan adanya laporan dugaan keracunan massal yang melibatkan dua sekolah.“Ada laporan diduga keracunan dari telur MBG. Siswa SD ada 11, dan SMP 35. Kita bawa ke puskesmas,” jelasnya.

    Sebagian besar siswa yang dirawat sudah menunjukkan perkembangan kesehatan yang membaik. Bahkan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Namun sepanjang siang, masih ada siswa lainnya yang berdatangan ke puskesmas dengan keluhan serupa setelah menyantap menu MBG yang sama.

    Pihak puskesmas dan kepolisian masih mendata jumlah pasti korban serta melakukan pengawasan terhadap perkembangan kesehatan siswa. [fiq/beq]

  • Mobil Ngebut di Tol Ngawi-Kertosono Dirazia, Fokus Tekan Angka Kecelakaan

    Mobil Ngebut di Tol Ngawi-Kertosono Dirazia, Fokus Tekan Angka Kecelakaan

    Madiun (beritajatim.com) – Aparat gabungan dari Satlantas PJR Jatim VI, Denpom Madiun, serta petugas Jasa Marga PT JNK memperketat pengawasan kecepatan kendaraan di Tol Ngawi – Kertosono.

    Dalam operasi keselamatan yang digelar di KM 597, Rabu (26/11/2025), belasan kendaraan kedapatan melaju melebihi batas yang ditentukan.

    Operasi ini menyasar pengendara dari arah Solo menuju Surabaya yang melintas melalui jalur tol dengan kontur lurus dan minim hambatan.

    Panit PJR Jatim VI, Iptu Yudhi, menuturkan pengawasan dilakukan secara mobile sekaligus statis dengan memanfaatkan kamera pengawas tersembunyi. Kamera tersebut ditempatkan sebelum titik pemeriksaan untuk merekam kecepatan kendaraan saat melintas. Rekaman kemudian ditampilkan langsung di Pos Pemeriksaan Rest Area KM 597 sebagai dasar peneguran bagi pengendara.

    “Ruas Ngawi–Kertosono ini sering menjadi lokasi kecelakaan karena pengemudi cenderung memacu kendaraan lebih cepat dari batas aman. Upaya kami bersama Jasa Marga adalah menekan risiko kecelakaan dengan meningkatkan kedisiplinan pengendara,” terangnya.

    Menurutnya, karakter jalan tol yang panjang dan lurus membuat pengemudi mudah kehilangan fokus maupun mengalami microsleep, terlebih pada jam-jam tertentu atau saat fisik tidak prima. Karena itu, operasi dipusatkan di titik yang dianggap rawan kelelahan dan rawan pelanggaran kecepatan.

    Hundreds of vehicles melintas selama operasi berlangsung. Dari hasil pemantauan kamera, sekitar 15 kendaraan tercatat melaju di atas kecepatan maksimum yang diperbolehkan, yakni 100 km/jam. Para pelanggar kemudian dihentikan dan diberikan teguran langsung, mengingat operasi ini difokuskan pada pembinaan dalam rangka persiapan arus mudik dan libur panjang Natal–Tahun Baru 2025.

    “Untuk saat ini belum ada tindakan tilang. Ini masih pembinaan agar pengendara lebih aware terhadap aturan dan potensi bahayanya,” imbuh Iptu Yudhi.

    Sesuai regulasi, batas kecepatan minimal di ruas tersebut adalah 60 km/jam. Sementara batas maksimal ditetapkan 100 km/jam untuk kendaraan golongan I, termasuk mobil pribadi yang mendominasi arus lalu lintas hari itu.

    Sementara itu Manajer JMTO PT JNK, Noer Tjahyo, menambahkan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan karena Jawa Timur memasuki periode curah hujan tinggi. Kondisi jalan yang basah, jarak pandang menurun, dan potensi aquaplaning disebut menjadi faktor tambahan yang perlu diantisipasi pengendara.

    “Kecepatan yang tidak terkontrol itu penyebab terbesar kecelakaan. Ketika hujan turun, risiko makin tinggi. Maka pastikan kondisi kendaraan, tekanan angin ban, rem, hingga stamina pengemudi dalam kondisi optimal sebelum masuk tol,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa pihak operator jalan tol akan terus mendukung kegiatan pengawasan dan edukasi bagi pengguna jalan. Termasuk penempatan papan imbauan, informasi cuaca, peringatan kecepatan, hingga kesiapan petugas patroli selama 24 jam.

    PJR Jatim VI menyebutkan operasi serupa akan digelar berkala hingga menjelang puncak arus Nataru. Selain untuk menekan angka kecelakaan, kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bagi pengguna tol agar tidak terlena oleh kondisi jalan yang tampak aman namun menyimpan risiko tinggi ketika aturan dilanggar. (rbr/ted)

  • Guru di Surabaya Wajib Jemput Siswa yang Bolos, Disdik: Cegah Rawan Putus Sekolah

    Guru di Surabaya Wajib Jemput Siswa yang Bolos, Disdik: Cegah Rawan Putus Sekolah

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan kebijakan baru yang mewajibkan guru menjemput siswa yang bolos sekolah tanpa keterangan izin maupun sakit. Kebijakan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, sebagai upaya mencegah meningkatnya angka putus sekolah di Kota Pahlawan.

    “Penanganan rawan putus sekolah itu sudah lama (diterapkan). Tapi model itu harus diupdate sesuai dengan kondisi anak-anak saat ini,” kata Yusuf, Rabu (26/11/2025).

    Secara teknis, sebelum melakukan penjemputan, guru wajib memastikan kondisi murid dengan terlebih dahulu menghubungi orang tua atau wali siswa. Langkah ini menjadi prosedur dasar untuk membedakan antara siswa yang memang izin dan siswa yang tidak memberikan keterangan apa pun.

    “Kita lihat kondisinya, misalnya ada yang memang izin itu kan sudah jelas. Tapi kalau yang enggak izin satu, dua hari itu sudah (harus) home visit,” jelasnya.

    Yusuf menambahkan bahwa kebijakan menjemput siswa bolos sekolah mendapat dukungan dari orang tua. Menurutnya, banyak orang tua berharap kebijakan ini dapat membuat anak lebih giat belajar dan meningkatkan kedisiplinan selama berada di sekolah.

    “Beberapa orang tua yang empati langsung saling saling support (kebijakan) ini. Harapan kami, nanti anak-anak semakin giat, belajarnya semakin meningkat,” ucap Yusuf. [rma/beq]

  • Eks Pelatih PSM Bernardo Tavares Mencuat Jadi Kandidat Pelatih Baru Persebaya

    Eks Pelatih PSM Bernardo Tavares Mencuat Jadi Kandidat Pelatih Baru Persebaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar panas berembus dari Kota Pahlawan. Mantan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, disebut-sebut menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan posisi Eduardo Perez sebagai juru taktik Persebaya Surabaya.

    Persebaya baru saja melakukan pergantian pelatih di tengah ketatnya persaingan Super League 2025/2026, tepatnya menjelang laga penting kontra Arema FC.

    Performa kurang meyakinkan di sejumlah pekan terakhir membuat manajemen tidak punya banyak waktu untuk menunda perubahan.

    Situasi tersebut membuat nama Tavares kembali mencuat ke permukaan. Pelatih asal Proença-a-Nova Portugal  itu dikabarkan sudah mencapai kesepakatan awal dengan manajemen Persebaya dan hanya menunggu proses finalisasi kontrak.

    Meski belum ada pengumuman resmi, tanda-tanda kehadirannya makin sulit dibantah.

    Salah satu pemicu mencuatnya kabar ini berasal dari unggahan akun Instagram @ownerwakanda.id pada Minggu (23/11/2025). Akun tersebut menuliskan kalimat singkat namun penuh kode keras: “HERE WE GO”, yang langsung memantik spekulasi bahwa Tavares sudah sangat dekat dengan kursi pelatih Persebaya.

    Unggahan itu seolah memberi sinyal bahwa manajemen Persebaya bergerak cepat setelah berpisah dengan Eduardo Perez dan kini tengah merampungkan tahapan akhir sebelum meresmikan pelatih baru.

    Jika benar Tavares merapat ke Surabaya, Green Force diperkirakan akan membawa wajah permainan baru untuk mengembalikan performa tim menuju jalur persaingan teratas musim ini. (way/ted)

  • Akhir 2025, Serapan APBD Bojonegoro Rendah, Baru 51 Persen

    Akhir 2025, Serapan APBD Bojonegoro Rendah, Baru 51 Persen

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro baru merealisasikan penyerapan anggaran sebesar Rp4,02 triliun atau hanya 51,56 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, per 25 November 2025.

    Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bojonegoro Edi Susanto mengatakan, total APBD 2025 Kabupaten Bojonegoro sebesar Rp7,8 triliun. Namun, hingga 25 November 2025 yang terserap baru Rp4,02 triliun.

    “Penyerapan anggaran sampai tanggal 25 November 2025, sebesar 51,56 persen dengan realisasi nominal Rp4.022.923.488.271,” ujar Edi saat rapat kerja Badan Anggaran DPRD bersama TAPD dan OPD, Selasa (25/11/2025).

    Meski serapan masih rendah, mantan Sekretaris DPRD (Sekwan) Bojonegoro itu dihadapan hadirian rapat Pembahasan Raperda APBD tahun anggaran 2026 mengaku tetap optimis target akhir tahun dapat tercapai sesuai rencana.

    Optimisme TAPD ditepis Ketua Banggar DPRD Bojonegoro sekaligus Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar. Ia menilai rendahnya serapan hingga November 2025 menjadi sinyal bahwa target sulit terpenuhi. Bahkan, pihaknya mengaku berkali-kali mengingatkan dan mendorong Pemkab agar segera mempercepat penyerapan program.

    “Kalau serapan dikejar di akhir tahun, hasilnya tidak optimal dan tidak mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

    Umar menyebut rendahnya realisasi anggaran berdampak langsung pada lambatnya pertumbuhan ekonomi daerah. Sementara angka kemiskinan dan pengangguran di Bojonegoro masih tergolong tinggi. Ia juga mengingatkan risiko keterlambatan proyek yang berpotensi menimbulkan persoalan baru jika tidak segera direalisasikan.

    “Ini menyangkut kesejahteraan masyarakat secara langsung. Kalau program lambat berjalan, otomatis perputaran ekonomi juga ikut melambat,” pungkasnya. [lus/ted]

  • Upgrade Besar, Sembilan Pesawat Hercules TNI AU Masuk Hanggar

    Upgrade Besar, Sembilan Pesawat Hercules TNI AU Masuk Hanggar

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak sembilan pesawat C-130 Hercules Milik TNI AU akan diproses modernisasi oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI), yang mencakup Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP).

    Pada Rabu (26/11/2025) unit pertama pesawat C-130 Hercules milik TNI AU telah tiba di hanggar Aircraft Services (ACS) PTDI Bandung yang secara resmi merupakan serah terima pesawat C-130 antara TNI AU, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan PTDI.

    “Dalam persiapannya, PTDI telah menjalin kerja sama strategis dengan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Kohartamatau) untuk pendayagunaan SDM dari PTDI dan TNI AU, pemanfaatan special tools dan ground support equipment, serta penggunaan fasilitas bonding & composite PTDI. Hal tersebut merupakan salah satu upaya PTDI dalam menyiapkan fasilitas teknis, peralatan khusus, serta qualified personel yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran proses modernisasi 9 unit C-130 ke depan,” kata Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, M Arif Faisal, Bandung, Rabu (26/11/2025).

    Faisal mengatakan program ini merupakan tindak lanjut dari kontrak pekerjaan modernisasi sembilan unit pesawat C-130 yang disepakati oleh PTDI dan Badan Logistik Pertahanan (Baloghan) Kementerian Pertahanan RI.

    Dengan kemampuan dan fasilitas yang telah disiapkan dan sepenuhnya berbasis di Indonesia, Faisal menyebut program ini sekaligus memperkuat kemandirian nasional dalam pemeliharaan dan modernisasi pesawat angkut berat strategis TNI AU, yang berperan penting dalam misi logistik, operasi kemanusiaan, dan pertahanan negara.

    “Bagi PTDI, program ini merupakan investasi jangka panjang dalam pengembangan kompetensi teknis, peningkatan kemampuan produksi komponen, serta penguatan ekosistem industri pertahanan nasional,” lanjut Faisal.

    Pelaksanaan modernisasi C-130 di dalam negeri menjadi langkah strategis Pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada fasilitas luar negeri, serta mempercepat siklus pemeliharaan pesawat-pesawat TNI AU.

    Mendatang, keberhasilan modernisasi C-130 ini akan memperluas kapabilitas Indonesia dalam MRO pesawat angkut militer dan memperkuat posisi PTDI sebagai pusat pemeliharaan Alutsista udara yang memiliki kompetensi global.

    “Ini adalah pesawat Hercules pertama yang akan kita lakukan modernisasi di PTDI. Seperti yang kita ketahui, bahwa salah satu kebijakan Pemerintah saat ini adalah pemberdayaan industri pertahanan kita. Dan untuk memperkuat sistem pertahanan yang sudah kita punya, besar harapan agar itu bisa dilaksanakan pemeliharaan oleh industri pertahanan kita, dalam hal ini PTDI,” terang Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Madya Pus Alpalhan Baloghan Kemhan RI, Kol. Fitra. A Yani.

  • Polisi Kuak Identitas Kerangka yang Ditemukan Petani di Hutan Temon Ponorogo

    Polisi Kuak Identitas Kerangka yang Ditemukan Petani di Hutan Temon Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sunyi hutan Desa Temon, Kecamatan Sawoo, mendadak berubah mencekam ketika seorang petani yang pulang dari ladang menemukan sesosok kerangka manusia tergeletak di antara daun kering. Temuan pada awal bulan atau tepatnya pada hari Jumat (7/11/2025) itu, langsung memantik tanda tanya besar. Yakni siapakah sosok yang telah lama menjadi bagian dari misteri hutan tersebut.

    Wakapolres Ponorogo, Kompol Ari Bayuaji, memastikan temuan itu bukan sekadar kabar angin. Setelah melalui rangkaian identifikasi, kerangka tersebut dipastikan adalah Wagiman (67), petani asal Desa Suru, Kecamatan Sooko, yang dilaporkan hilang sebulan sebelumnya.

    “Saksi yang pulang dari berladang melihat kerangka manusia tergeletak di tanah. Temuan itu kemudian dilaporkan kepada warga lain dan ke Polsek Sawoo serta Puskesmas Sawoo,” kata Kompol Ari, ditulis Rabu (26/11/2025).

    Begitu laporan masuk, tim dari Satreskrim, Polsek Sawoo, dan Unit Identifikasi langsung bergerak ke lokasi. Di bawah rimbun pepohonan, mereka menemukan rangka manusia yang masih lengkap, ditemani sejumlah pakaian—baju batik, celana pendek hitam, jaket, dan sandal jepit. Penemuan benda-benda itu pun kemudian menjadi petunjuk awal penyelidikan.

    Keesokan harinya, pencarian lanjutan membuka satu bukti tambahan. Yakni sebuah topi bergambar Spiderman yang tergeletak tak jauh dari lokasi awal. Bagi polisi, ini bukan sekadar barang, melainkan bagian penting untuk mengurai misteri identitas korban.

    “Barang-barang itu kemudian dicocokkan dengan keterangan keluarga korban. Anak korban mengakui seluruh barang tersebut adalah milik almarhum yang hilang sejak sekitar satu bulan lalu,” jelas Ari.

    Jejak hilangnya Wagiman sebenarnya sudah tercium sejak 7 Oktober 2025. Sang anak, Sugiyono, melapor ke Polsek Sooko pada 18 Oktober karena ayahnya tak kunjung pulang. Warga sekitar hutan Temon bahkan sempat beberapa kali melihat seorang pria tua berjalan sendirian di jalur hutan. Sosok itu belakangan yang kini diyakini sebagai Wagiman.

    Ketika kerangka akhirnya ditemukan, misteri pun semakin menuju titik terang. Polisi kemudian membawa jasad tersebut ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk diautopsi oleh tim forensik dari RS Bhayangkara Polda Jatim. Dari pemeriksaan medis, teka-teki terkait dugaan kekerasan langsung terjawab.

    “Struktur tulang lengkap, jenis kelamin laki-laki, usia diperkirakan 50–70 tahun, tinggi badan 164–168 cm, dan tidak ditemukan bekas penganiayaan,” ujar Ari.

    Tim identifikasi juga menemukan kecocokan dengan ciri fisik Wagiman. Yakni postur sedikit bungkuk, gigi ompong, dan bekas patah tulang pada iga kanan. Semua detail itu memperkuat kesimpulan polisi. Polisi pun memastikan kasus ini tidak mengarah pada tindak pidana. Wagiman diduga meninggal secara alami ketika berada di dalam hutan.

    Lebih lanjut, kerangka Wagiman itu akhirnya resmi diserahkan kepada keluarga. Bagi mereka, ini adalah akhir dari pencarian panjang dan awal dari penerimaan kenyataan. “Keluarga sudah memastikan ciri-cirinya dan menerima hasil autopsi. Kerangka itu dipastikan adalah Saudara Wagiman,” pungkas Ari. (end/kun)

  • Digelar Selama Sepekan, 6.856 Pengendara Tertangkap Operasi Zebra Semeru Akibat Abai Mengenakan Helm

    Digelar Selama Sepekan, 6.856 Pengendara Tertangkap Operasi Zebra Semeru Akibat Abai Mengenakan Helm

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pelaksanaan operasi zebra semeru 2025 telah terlaksana selama sepekan. Dalam kurun waktu tersebut tercatat sebanyak 6.856 pengendara sepeda motor di Banyuwangi ditindak karena kedapatan mengabaikan dengan tidak mengenakan helm standar.

    Berdasarkan data Analisis dan Evaluasi (Anev) Satlantas Polresta Banyuwangi, Operasi Zebra Semeru 2025 yang berlangsung dari tanggal 17 hingga mencatat total penindakan cukup tinggi.

    Penindakan menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik Mobile maupun Statis, mencapai 2.517 kasus. Selain itu, Satlantas juga melakukan penindakan berupa teguran sebanyak 9.408 kali.

    Sedangkan, dalam sepekan operasi zebra semeru 2025 telah melaksanakan penindakan baik menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile maupun ETLE Statis sebanyak 2517. Sementara itu, untuk penindakan teguran yang telah dilakukan sebanyak 9.408.

    “Pelanggaran terbanyak didominasi tidak menggunakan helm sebanyak 6.856 pelanggar,” kata Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo melalui Kaurmintu, Aipda Ivan Hendro.

    Melihat tingginya angka pelanggaran itu, Aipda Hendro mengimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa tertib berlalu lintas saat berkendara.

    [irp posts=”1441685” ]

    Pihaknya berpesan agar saat berkendara, warga Bumi Blambangan memastikan membawa surat kendaraan, perhatikan kelengkapan kondisi sepeda motor, patuhi rambu lalu lintas, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, tidak berkendara di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang dan saling menghormati sesama pengguna jalan.

    Serta yang paling dia tekankan agar pengendara menggunakan helm berstandar SNI untuk pengendara roda dua dan sabuk keselamatan bagi pengendara roda empat atau lebih.

    “Utamakan etika berkendara dan saling menghargai. Karena sejatinya keselamatan untuk kita semua,” imbuhnya.

    Seperti yang diketahui, kegiatan Operasi Zebra Semeru 2025 berlangsung dari tanggal 17 sampai 30 November 2025. Tujuan agar masyarakat bisa lebih tertib dan taat dalam berlalu lintas, dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang terus bertambah khususnya di wilayah Banyuwangi.

    Adapun target operasi pelanggaran pada Operasi Zebra Semeru 2025 diantaranya, berkendara tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan Safety belt, bermain ponsel saat berkendara, berkendara di bawah pengaruh alkohol dan obat terlarang, serta balap liar di jalan raya.

    Selain itu, pengendara yang tidak memiliki SIM dan STNK, berboncengan 3 orang, berkendara di bawah umur, melanggar aturan berlalu lintas dan marka jalan, dan berkendara melebihi batas kecepatan juga menjadi poin dalam operasi zebra semeru 2025. [alr/aje]

  • Mas Rusdi Kukuhkan 170 Relawan Damkar, Perkuat Penanggulangan Kebakaran Berbasis Masyarakat

    Mas Rusdi Kukuhkan 170 Relawan Damkar, Perkuat Penanggulangan Kebakaran Berbasis Masyarakat

    Pasuruan (beritajatim.com) – Ratusan relawan pemadam kebakaran resmi dikukuhkan oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo dalam sebuah agenda pemerintahan. Penguatan relawan ini diproyeksikan untuk menambah ketahanan daerah dalam menghadapi potensi kebakaran di berbagai wilayah.

    Pengukuhan tersebut dilaksanakan di sela Apel Sigap, Jaga, Lindungi Masyarakat Jawa Timur Tanggap TrantibumLinmas di Lapangan Plumbon Pandaan pada Selasa pagi. Kegiatan ini menjadi momentum pelibatan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana secara terpadu.

    Bupati menjelaskan bahwa kehadiran relawan damkar merupakan langkah nyata pemerintah dalam memperkuat penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Ia menegaskan bahwa partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam mempercepat penanganan kebakaran di lapangan.

    Menurutnya, relawan dapat membantu menjangkau wilayah pelosok yang selama ini sulit dijangkau oleh petugas damkar saat keadaan darurat. “Mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam deteksi dini dan respons cepat kebakaran,” ujar Rusdi.

    [irp posts=”1445194″ ]

    Dalam kesempatan tersebut, bupati juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai pencegahan kebakaran. Ia mencontohkan tindakan sederhana seperti mematikan kompor dan aliran listrik sebelum meninggalkan rumah agar tidak memicu insiden berbahaya.

    Selain bupati, Kepala Satpol PP Kabupaten Pasuruan Ridho Nugroho turut memberikan keterangan terkait pengukuhan tersebut. Ia menyebut ada total 170 relawan damkar yang resmi bergabung dalam sistem penanggulangan kebakaran daerah.

    Ridho menjelaskan bahwa para relawan dibekali kemampuan untuk penanganan awal serta pelaporan cepat melalui Call Center 112 Damkar Kabupaten Pasuruan. “Yang terpenting relawan mendeteksi dini dan segera melapor agar petugas langsung bergerak,” katanya.

    Ia juga memaparkan bahwa Satpol PP Kabupaten Pasuruan saat ini hanya memiliki 53 petugas damkar yang terbagi dalam tiga regu dan jumlah itu belum ideal. Luas wilayah Kabupaten Pasuruan menuntut penambahan personel untuk memperkuat kesiapsiagaan.

    Ridho menambahkan bahwa wacana pembentukan empat pos damkar baru di Grati, Gempol, Pandaan dan Purwosari membutuhkan dukungan SDM maupun kendaraan. Ia menilai tujuh unit mobil damkar yang dimiliki saat ini belum cukup apabila keempat pos tersebut terealisasi.

    Meski demikian, pihaknya menegaskan bahwa pelayanan damkar tetap berjalan optimal sambil terus mengevaluasi kebutuhan penambahan tenaga dan sarana. Ridho berharap keberadaan relawan dapat membantu mempercepat operasi penanganan kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]

  • Tiga Jurus Pemkot Bandung Tekan Angka Kecelakaan Anak

    Tiga Jurus Pemkot Bandung Tekan Angka Kecelakaan Anak

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan soal pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan kualitas jalan terus dilakukan melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). Zulkarnain menegaskan infrastruktur jalan yang baik adalah faktor penting untuk menekan risiko kecelakaan.

    “Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mewujudkan Bandung yang lebih tertata, aman, dan berorientasi pada keselamatan warganya,” jelas Zulkarnain.

    Menurut Zulkarnain, seluruh upaya menekan angka kecelakaan tidak akan efektif jika hanya dilakukan satu instansi. Artinya kata Zulkarnain, keselamatan jalan adalah tanggung jawab kolektif.

    Otoritasnya mengaku membutuhkan sinergi nyata dari kepolisian, sekolah, komunitas, media, lembaga kesehatan, dunia usaha, dan masyarakat.

    “Kota Bandung dibangun dengan semangat kolaborasi, dan keselamatan jalan adalah ruang kolaborasi yang tidak bisa ditawar,” sebut Zulkarnain.

    Zulkarnain menegaskan tidak ada satu pun perjalanan yang layak dibayar dengan nyawa. Untuk itu lanjut Zulkarnain, Pemerintah Kota Bandung akan terus memperkuat kebijakan, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan digitalisasi sistem transportasi, serta menanamkan budaya tertib berlalu lintas sebagai karakter warga Bandung.