Jenis Media: Regional

  • Kades Taji Magetan Mengundurkan Diri dari Jabatan, Mengaku Tak Sanggup Lagi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Desember 2025

    Kades Taji Magetan Mengundurkan Diri dari Jabatan, Mengaku Tak Sanggup Lagi Regional 20 Desember 2025

    Kades Taji Magetan Mengundurkan Diri dari Jabatan, Mengaku Tak Sanggup Lagi
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Kepala Desa Taji, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sigit Supriyadi, secara resmi mengajukan izin pengunduran diri dari jabatannya. Sigit mengaku langkah ini diambil karena merasa sudah tidak sanggup lagi mengemban amanah memimpin desa tersebut.
    Surat izin pengunduran diri tersebut telah disampaikan kepada Bupati Magetan untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut. Sigit menegaskan bahwa keputusannya murni karena alasan kemampuan pribadi.
    “Saya mengajukan izin membatalkan diri karena merasa sudah tidak mampu melanjutkan amanah sebagai kepala desa. Surat izin pengunduran diri sudah saya sampaikan kemarin,” ujar
    Sigit Supriyadi
    melalui sambungan telepon, Sabtu (20/12/2025).
    Sigit memastikan bahwa pengajuan izin tersebut tidak berkaitan dengan kebijakan penambahan masa jabatan kepala desa selama dua tahun ke depan. Ia juga membantah adanya sangkut paut dengan masalah hukum, keuangan desa, maupun konflik dengan warga.
    “Pengajuan izin ini tidak ada hubungannya dengan kasus hukum, masalah keuangan desa, maupun konflik dengan masyarakat,” imbuhnya.
    Selama enam tahun memimpin Desa Taji, Sigit menyatakan telah berupaya maksimal menjalankan kewajibannya. Namun, karena surat yang dikirim bersifat permohonan izin, ia kini menunggu keputusan akhir dari Bupati Magetan.
    “Surat yang saya kirimkan adalah izin menyetujui diri sendiri, bukan pengunduran diri menunggu diri mutlak. Keputusan pada akhirnya tetap pertimbangan Bupati,” katanya.
    Sigit mengaku siap menerima apa pun hasil keputusan pemerintah daerah terkait status jabatannya. Selama ini, ia merasa sudah berusaha menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.
    “Selama enam tahun menjabat, saya sudah berusaha menjalankan kewajiban sebagai kepala desa sesuai kemampuan saya,” ucapnya.
    Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PMD
    Kabupaten Magetan
    , Eko Muryanto, membenarkan adanya surat yang masuk. Namun, surat yang diterima instansinya masih berupa fotokopi sehingga belum bisa diproses secara administratif.
    “Saya mendapatkan fotokopi surat pernyataan yang dikirim ke Dinas PMD kemarin. Karena sifat fotokopi saya belum konfirmasi mbah lurah. Saya sudah berkoordinasi dengan Plt Camat Karas, karena kalau copyan begitu tidak bisa diproses,” ujar Eko.
    Eko menjelaskan bahwa pengunduran diri merupakan hak setiap kepala desa, namun harus melalui prosedur resmi, termasuk surat bermaterai kepada bupati dengan tembusan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
    “Begitu tembusan BPD mengadakan rapat untuk pengusulan pemberhentiannya. Tapi masih kita dalami pengunduran dirinya karena apa,” kata Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zulkifli Hasan Targetkan 100 Kampung Nelayan Dibangun di Jawa Tengah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Desember 2025

    Zulkifli Hasan Targetkan 100 Kampung Nelayan Dibangun di Jawa Tengah Regional 20 Desember 2025

    Zulkifli Hasan Targetkan 100 Kampung Nelayan Dibangun di Jawa Tengah
    Tim Redaksi
    PATI, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan meninjau langsung Kampung Nelayan di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Sabtu (20/12/2025). Pemerintah pusat berencana memperluas pembangunan kawasan serupa hingga 100 titik di Jawa Tengah.
    Zulkifli Hasan
    mengapresiasi fasilitas di
    Kampung Nelayan Banyutowo
    yang dinilai sudah lengkap, mulai dari pabrik es, *cold storage*, tempat pelelangan ikan (TPI), hingga akses jalan. Menurutnya, kawasan ini terintegrasi dengan tambak rakyat ikan nila salin.
    “Bagus sekali pembangunannya. Kampung Nelayan ini lengkap, jalannya dibaguskan, ada tempat tambat perahu, dan di sebelahnya juga sedang dibangun Koperasi Desa Merah Putih,” ujar Zulkifli Hasan.
    Ia menegaskan bahwa Kampung Nelayan Banyutowo akan menjadi percontohan pembangunan kawasan pesisir berbasis ekonomi kerakyatan yang akan diperluas secara masif tahun depan.
    “Total di seluruh Jawa Tengah nanti akan dibangun 100 Kampung Nelayan. Sekarang memang masih sedikit, tapi tahun depan ditargetkan seratus,” tegas Zulkifli.
    Bupati Pati Sudewo
    menambahkan, pemerintah pusat juga berkomitmen membangun beberapa Kampung Nelayan tambahan di Pati. Selain itu, direncanakan pembangunan pelabuhan perikanan skala besar di Juwana mulai tahun 2026.
    “Beliau menyampaikan akan ada beberapa Kampung Nelayan lagi yang dibangun di
    Kabupaten Pati
    . Ini tentu sangat membantu penguatan sektor perikanan kita,” ujar Sudewo.
    Pelabuhan di Juwana tersebut ditargetkan rampung pada 2028 dengan skala yang cukup besar untuk menampung tambat kapal hingga penguatan ekosistem perikanan daerah.
    “Pelabuhan ini diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan perikanan, mulai dari tambat kapal, pelelangan ikan, hingga penguatan ekosistem perikanan. Skala pelabuhannya nanti kurang lebih setara dengan Bagansiapiapi,” jelas Sudewo.
    Arah pembangunan ini ditujukan agar sektor budidaya perikanan di Pati mampu menembus pasar internasional. Pemerintah daerah kini tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyiapkan sarana pendukung seperti listrik dan bantuan kincir air.
    “Arahnya memang ke ekspor. Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan, dan nanti pemasaran produk unggulan perikanan dari Pati akan dibantu oleh pemerintah pusat,” kata Sudewo.
    Guna menekan biaya produksi, pemerintah pusat juga berencana membangun pabrik pakan ikan dan ayam untuk membantu para petambak dan peternak di wilayah tersebut.
    “Semua ini akan berjalan secara bertahap. Harapannya, kesejahteraan nelayan dan petambak di Kabupaten Pati bisa meningkat,” ujar Sudewo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antisipasi Kepadatan, Truk Sumbu Tiga Bakal Dilarang Masuk Tol Ngawi-Kertosono

    Antisipasi Kepadatan, Truk Sumbu Tiga Bakal Dilarang Masuk Tol Ngawi-Kertosono

    Madiun (beritajatim.com) – Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jawa Timur menyiapkan skema pembatasan operasional bagi kendaraan angkutan barang, khususnya truk sumbu tiga, di ruas Tol Ngawi-Kertosono guna mengantisipasi lonjakan volume kendaraan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah diskresi kepolisian ini akan diterapkan secara situasional menyesuaikan kondisi kepadatan arus lalu lintas di lapangan.

    Kanit PJR Jatim VI, Iptu Matheus Jaka, menjelaskan bahwa kebijakan pembatasan ini sebenarnya sudah mulai diberlakukan sejak Kamis malam di beberapa titik krusial Jawa Timur. Prioritas awal penyekatan dilakukan di ruas Tol Surabaya–Gempol yang terpantau memiliki intensitas kendaraan cukup tinggi.

    “Sejak tadi malam sudah kami lakukan pengurangan. Truk sumbu tiga disekat dan diarahkan agar tidak masuk ke ruas tol,” kata Iptu Matheus saat memantau situasi di KM 597A Tol Ngawi–Kertosono, Jumat (19/12/2025).

    Khusus untuk ruas Tol Ngawi-Kertosono, Iptu Matheus menyebut pembatasan serupa sangat berpotensi diterapkan. Hal ini bertujuan memberikan ruang gerak yang lebih optimal bagi kendaraan pribadi yang mendominasi perjalanan liburan akhir tahun.

    “Fokus kami adalah mendahulukan masyarakat yang akan bepergian untuk liburan Natal dan Tahun Baru agar perjalanan mereka lebih lancar,” jelasnya.

    Meski demikian, polisi memastikan distribusi logistik vital tidak akan terhambat oleh kebijakan ini. Pengecualian tegas diberikan kepada kendaraan berat yang mengangkut kebutuhan pokok masyarakat dan energi.

    “Untuk angkutan sembako dan BBM masih diizinkan. Di luar itu akan dilakukan pembatasan,” tegas Iptu Matheus.

    Selain rekayasa lalu lintas berupa pembatasan truk, pihak kepolisian juga mempertebal aspek keamanan di sepanjang jalur tol. Patroli rutin ditingkatkan frekuensinya, serta didirikan pos pelayanan dan pos gabungan di sejumlah rest area untuk melayani kebutuhan pemudik maupun wisatawan.

    “Dengan langkah-langkah ini, kami berharap masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan tanpa kendala di perjalanan,” pungkasnya. [rbr/beq]

  • Predator Anak Cabuli Bocah di Simalungun Pakai Iming-Iming Selembar Rp2.000, Videonya Viral

    Predator Anak Cabuli Bocah di Simalungun Pakai Iming-Iming Selembar Rp2.000, Videonya Viral

    Liputan6.com, Simalungun – Komitmen Polres Simalungun dalam memberantas kejahatan terhadap anak kembali dibuktikan lewat aksi nyata. Hanya dalam hitungan jam setelah menerima laporan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Simalungun berhasil meringkus SW alias Wan (46), seorang pria yang diduga kuat melakukan aksi pencabulan terhadap balita berusia 5 tahun.

    Penangkapan yang dipimpin langsung oleh Plt. Kanit PPA, Aiptu Akhirul Nizar, berlangsung dramatis pada Rabu (17/12/2025).

    Pelaku ditangkap di kediamannya di Kecamatan Bandar tanpa perlawanan berarti setelah bukti-bukti permulaan yang cukup dikantongi petugas.

    “Kasus pencabulan terhadap anak adalah prioritas tertinggi kami. Begitu laporan masuk, tim langsung bergerak ke lapangan. Profesionalisme dan kecepatan adalah kunci dalam menangani predator anak,” ungkap Akhirul Nizar, Sabtu (20/12/2025).

    Modus Keji Berujung Rekaman Video

    Aksi bejat predator anak ini terungkap berawal dari sebuah video yang viral di lingkungan warga. Korban, Z (5), yang masih duduk di bangku TK, menjadi sasaran nafsu bejat tersangka pada Kamis (11/12/2025). 

    Modusnya sangat miris, tersangka menjanjikan uang Rp2.000 kepada korban dengan syarat yang sangat tidak manusiawi. Ironisnya, aksi tersebut terekam oleh kakak korban menggunakan ponsel milik tersangka yang sedang dipinjamnya. 

    Video inilah yang kemudian sampai ke tangan kakek korban dan menjadi dasar pelaporan ke pihak kepolisian.

     

     

  • Bangkalan Potensial Macet Saat Nataru: Suramadu dan Jalur Pasar Tumpah Jadi Titik Paling Rawan

    Bangkalan Potensial Macet Saat Nataru: Suramadu dan Jalur Pasar Tumpah Jadi Titik Paling Rawan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan memetakan sejumlah titik krusial yang berpotensi mengalami kemacetan parah menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus kewaspadaan tertuju pada akses Jembatan Suramadu serta jalur poros nasional yang kerap terhambat oleh aktivitas pasar tumpah.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menyebutkan bahwa lonjakan volume kendaraan diprediksi akan bertemu dengan hambatan samping di beberapa pasar tradisional. Berdasarkan pemetaan kerawanan, jalur lintas selatan Bangkalan yang menjadi akses utama menuju Sampang, Pamekasan, dan Sumenep menjadi prioritas pengamanan.

    “Beberapa titik rawan sudah kami petakan, di antaranya Jembatan Suramadu, Pasar Patemon, Pasar Tanah Merah, Pasar Galis, dan Pasar Blega. Pengamanan akan diperkuat di lokasi-lokasi tersebut,” kata Hendro, Sabtu (20/12/2025).

    Pasar Tanah Merah dan Pasar Blega secara khusus menjadi perhatian karena kerap menjadi simpul kemacetan akibat aktivitas perdagangan yang meluber ke bahu jalan (spill market). Untuk mengantisipasi kelumpuhan arus lalu lintas, Polres Bangkalan menyiagakan 274 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait dalam Operasi Lilin Semeru 2025.

    Selain jalur arteri, potensi kepadatan massa dan kendaraan juga diprediksi terjadi di pusat-pusat keramaian saat malam pergantian tahun. Titik konsentrasi massa diperkirakan berada di Alun-alun Kota Bangkalan, halaman Stadion Gelora Bangkalan, Pelabuhan Kamal, serta akses masuk dan keluar Jembatan Suramadu.

    Operasi pengamanan ini tidak hanya berfokus pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga keamanan objek vital. Sebanyak 12 gereja yang tersebar di Kecamatan Kota, Kamal, Tanjung Bumi, dan Sepuluh akan dijaga ketat dan disterilisasi sebelum kegiatan ibadah Natal berlangsung.

    Aparat kepolisian juga akan mengintensifkan patroli rutin di kawasan wisata untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    “Tujuan utama kami adalah memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan tertib,” pungkas Hendro. [sar/beq]

  • Usai Tabrak Motor dan Kabur, Pengemudi Avanza di Bojonegoro Tewas Kecelakaan Tunggal

    Usai Tabrak Motor dan Kabur, Pengemudi Avanza di Bojonegoro Tewas Kecelakaan Tunggal

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil Toyota Avanza dan sepeda motor Honda Beat terjadi di Jalan Lettu Suwolo, Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (19/12/2025) malam. Insiden yang bermula dari dugaan tabrak lari ini berakhir tragis setelah pengemudi mobil dilaporkan meninggal dunia di lokasi berbeda usai mengalami kecelakaan tunggal.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama, mengonfirmasi peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.23 WIB tersebut. Kecelakaan bermula saat Toyota Avanza bernopol S-1174-NB melaju dari arah utara dengan pola berkendara yang membahayakan.

    “Berdasarkan keterangan saksi, mobil Toyota Avanza melaju dari arah utara ke selatan dengan kecepatan tinggi dan berjalan zig-zag. Karena jarak terlalu dekat serta pengemudi kurang konsentrasi, kendaraan menabrak sepeda motor di depannya,” jelas Ipda Septian, Sabtu (20/12/2025).

    Akibat benturan keras, pengendara Honda Beat bernopol S-6328-ACB, Ahmad Pambudi (32), dan penumpangnya, Dewi Amborowati (37), jatuh dan mengalami luka-luka. Kedua korban yang tercatat sebagai warga Kelurahan Ngrowo tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Kabupaten Bojonegoro untuk mendapatkan perawatan medis.

    Alih-alih berhenti untuk menolong korban, pengemudi Avanza justru tancap gas melanjutkan perjalanan meninggalkan lokasi kejadian. Namun, pelarian tersebut terhenti di wilayah Desa Semanding setelah mobil mengalami kecelakaan tunggal yang fatal.

    Pengemudi mobil yang diketahui bernama Hendrik Setio Handoko (35), warga Desa Prambatan, Kecamatan Balen, Bojonegoro, dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) akibat kecelakaan kedua tersebut.

    Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Ipda Septian merinci dampak dari rentetan peristiwa lalu lintas tersebut.

    “Dalam kejadian ini tercatat satu korban meninggal dunia dan dua korban luka-luka. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp15 juta,” tambah Ipda Septian. [lus/beq]

  • UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen, Segini Besarannya

    UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen, Segini Besarannya

    Exco Partai Buruh Sumut menyambut baik penetapan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut untuk tahun 2026 sebesar 7,9 persen atau naik menjadi Rp3.228.971 dari UMP tahun sebelumnya. Menurut Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, angka tersebut sebenarnya sudah sesuai aturan PP Pengupahan yang baru.

    Akan tetapi jika saja pemerintah dalam hal ini Gubsu dan Disnaker yang juga duduk dalam Dewan Pengupahan (Depeda) tidak berpihak pada buruh, maka bisa saja UMP Sumut di bawah angka tersebut.

    “Kita apresiasi juga buat Pak Gubsu Bobby yang telah menetapkan kenaikan UMP 7,9 persen. Kita tau rapat Depeda sempat alot, karena pengusaha hanya mau naik sekitar 5% saja. Maka itu sudah baik menurut kami 7,9 persen,” katq Willy Agus Utomo di Medan, Sabtu (20/12/2025).

    Willy mengaku, pihaknya bersama elemen Serikat Buruh mengusung tuntuan kenaikan UMP 8% hingga 10 persen untuk 2026, tetapi dengan adanya PP Pengupahan yang baru, dan masih ditolak buruh, maka pihaknya sepakat menerima kenaikan 7,9 persen.

    “Saya kira nanti perjuangan intinya di UMK, harus bisa di atas 7,9 persen. Target kami UMK 2026 naik rata-rata 9 persen untuk 2026,” ungkap Willy. 

    Willy yang juga merupakan Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sumatera Utara (FSPMI Sumut) mengatakan, UMP bukan upah bagi seluruh buruh Sumut. Ini hanya berlaku bagi daerah yang kabupaten/kota-nya tidak ada dewan pengupahan.

    Kemudian, selain UMP, nantinya Depeda akan mengusulkan kenaikan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP), di mana kenaikannya bisa di atas UMP Sumut.

    “Kita akan tetap berjuang terus untuk peningkatan upah layak buruh di Sumut. Semoga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Sumut dapat peka terhadap kesusahan para buruh,” pungkasnya.

  • Bersih-Bersih Tambang Ilegal Level Korporasi, Satgas Halilintar Bidik Potensi Denda Rp29 Triliun

    Bersih-Bersih Tambang Ilegal Level Korporasi, Satgas Halilintar Bidik Potensi Denda Rp29 Triliun

    Sebelumnya, Satgas PKH memastikan akan menindak secara pidana subjek hukum yang menyebabkan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

    “Satgas PKH sudah melakukan langkah-langkah identifikasi perbuatan pidana dan selanjutnya akan memastikan siapa yang bertanggung jawab secara pidana atas bencana yang terjadi,” kata Ketua Tim Pelaksana Satgas PKH sekaligus Jampidsus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah beberapa waktu lalu. 

    Diungkapkan Febrie, pihaknya telah mengantongi identitas, lokasi, dan perbuatan pidana yang terjadi.

    “Tidak saja perorangan, korporasi pun akan dikenai pertanggungjawaban pidana,” katanya.

    Selain pidana, sambung dia, Satgas PKH juga akan menjatuhkan sanksi administratif berupa evaluasi perizinan.

    “Jika mereka memiliki izin, akan dilakukan evaluasi atas perizinan yang telah dikeluarkan kepada korporasi yang terindikasi menjadi subjek hukum penanggung jawab pidana yang telah terjadi,” ucapnya.

    Tidak hanya itu, Satgas PKH akan menghitung kerugian kerusakan lingkungan dan akan memberi beban kewajiban pemulihan keadaan sebagai dampak dari bencana yang terjadi, kepada pihak-pihak yang akan dimintai pertanggungjawaban.

    Febrie mengatakan guna mencegah peristiwa bencana terulang kembali, pemerintah akan mengevaluasi regulasi peraturan di sektor lingkungan hidup, kehutanan, tata ruang wilayah, energi, dan sumber daya alam, termasuk perbaikan keseluruhan tata kelola.

    Harapannya, apabila regulasi dan tata kelola diperbaiki, maka bencana banjir dan longsor yang cukup besar tidak akan terulang kembali.

    “Satgas PKH yang memang di Perpres (Peraturan Presiden)-nya memang untuk penertiban kawasan hutan, ini akan kita optimalkan dengan secepat mungkin untuk melakukan perbaikan juga tata kelola selain dengan proses penindakan secara pidana,” ucapnya.

  • Bantah Ada Penembakan, Polisi Sebut Kaca Mobil Milik Freeport Pecah karena Ketapel

    Bantah Ada Penembakan, Polisi Sebut Kaca Mobil Milik Freeport Pecah karena Ketapel

     

    Liputan6.com, Timika – Kaca mobil milik Industrial Public Health & Malaria Control (PHMC) PT Freeport Indonesia mengalami kaca pecah saat melintas di ruas Jalan Mile 29 Timika, pada Jumat siang (19/12/2025) sekitar pukul 14.19 WIT. Polres Mimika Papua Tengah memastikan, kaca pecah itu bukan karena ada penembakan. 

    Kabag Ops Polres Mimika AKP Hendri A Korwa di Timika, Sabtu (20/12/2025) mengatakan, kendaraan tersebut terkena batu katepel saat melintas di ruas Jalan Mile 29, dekat Distrik Kwamki Narama.

    Saat itu kendaraan dengan nomor registrasi 01-5468 tersebut sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Cargo Dock Amamapare menuju Check Point Mile 28, dekat Bandara Mozes Kilangin Timika.

    “Mobil tersebut terkena ketapel sehingga kaca bagian samping kiri pecah, tidak benar ada kasus penembakan,” kata Hendri, seperti dikutip dari Antara.

    Polres Mimika memastikan situasi keamanan di area perusahaan dalam kondisi terkendali dan meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan berbagai informasi yang belum jelas sumbernya.

    Sebelumnya beredar luas informasi disertai berbagai foto di media sosial soal adanya satu unit kendaraan mini bus terkena tembakan peluru di sekitar Mile 29 Timika.

    Informasi itu disertai imbauan kepada masyarakat yang hendak menuju Kuala Kencana, Mayon, SP3, Mile 32 dan sekitarnya agar menghindari jalur alternatif melalui Kwamki Narama lantaran adanya gangguan keamanan.

    Adapun situasi keamanan di wilayah Distrik Kwamki Narama yang lokasinya tak jauh dari Bandara Mozes Kilangin Timika hingga saat ini masih rawan, setelah dua kelompok masyarakat terlibat bentrok sejak dua bulan lalu.

    Meskipun Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare dan sejumlah pejabat beberapa waktu lalu sudah memediasi perdamaian dua kelompok yang bertikai, namun hingga kini dua kelompok warga yang mayoritas berasal dari Kabupaten Puncak itu masih terus bertikai hingga jatuh korban jiwa lebih dari enam orang.

    Guna mendamaikan dua kelompok yang bertikai di Kwamki Narama, pada Sabtu siang ini rencananya Gubernur Papua Tengah Meki Frits Nawipa akan menemui kedua kelompok tersebut.

  • Gudang Oven Terbakar, 3 Ton Tusuk Sate Senilai Rp35 Juta di Blitar Hangus Tak Tersisa

    Gudang Oven Terbakar, 3 Ton Tusuk Sate Senilai Rp35 Juta di Blitar Hangus Tak Tersisa

    Blitar (beritajatim.com) – Kelalaian kecil berujung petaka. Sebanyak 3 ton tusuk sate yang siap dipasarkan, hangus tak tersisa setelah gudang pengeringan (oven) milik warga di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dilalap si jago merah, Jumat (19/12/2025) malam.

    Kebakaran hebat yang menimpa usaha milik Heru Budiarno (38) di Dusun Semanding RT 03 RW 09, Desa Banggle ini diduga kuat dipicu oleh sisa bara api kayu bakar yang belum sepenuhnya padam saat proses pengovenan selesai.

    Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Polsek Kanigoro dan Tim Inafis Polres Blitar, insiden bermula saat Heru beserta empat karyawannya melakukan aktivitas produksi seperti biasa sejak pukul 09.00 WIB. Proses pengeringan tusuk sate dilakukan secara manual menggunakan oven berbahan bakar kayu.

    Sekitar pukul 16.00 WIB, aktivitas produksi dihentikan. Para karyawan pulang, dan Heru memastikan oven telah dimatikan dengan cara memadamkan nyala api kayu bakar. Merasa aman, korban pun masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.

    Namun, situasi berubah mencekam sekitar pukul 20.25 WIB. Salah satu saksi yang juga penghuni rumah, Nila Marini (31), mendengar suara gemeretak benda terbakar yang mencurigakan dari arah gudang belakang.

    “Saksi mendengar suara benda terbakar. Saat dicek bersama pemilik rumah, api ternyata sudah membesar di dalam ruang oven,” ungkap Kasi Humas Polres Blitar, IPDA Putut Siswahyudi.

    Melihat api yang mulai mengamuk melahap tumpukan bambu kering, kepanikan sempat terjadi. Warga sekitar dengan sigap mencoba memadamkan api menggunakan peralatan seadanya sembari menunggu bantuan.

    Tak berselang lama, armada Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Blitar tiba di lokasi. Petugas Damkar dibantu personel Polsek Kanigoro, Koramil, dan relawan IEA Blitar Raya langsung berjibaku menjinakkan api agar tidak merambat ke bangunan induk rumah. Setelah bergelut dengan asap tebal, api akhirnya berhasil dinyatakan padam dan situasi aman.

    Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil yang diderita korban cukup besar. Api tidak hanya menghanguskan struktur oven, tetapi juga meluluhlantakkan stok produksi.

    “Penyebab kebakaran diperkirakan karena kurang telitinya saat mematikan api kayu bakar. Ternyata masih ada arang yang menyala, yang kemudian membesar dan membakar sekitar 3 ton tusuk sate yang sedang dioven,” tambahnya

    Total kerugian ditaksir mencapai Rp35 juta. Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku industri rumahan yang menggunakan metode pembakaran manual untuk lebih waspada memastikan sisa api benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi kerja. [owi/beq]