Jenis Media: Regional

  • 9
                    
                        Banjir Terjang Medan, Tiga Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam
                        Medan

    9 Banjir Terjang Medan, Tiga Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam Medan

    Banjir Terjang Medan, Tiga Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam
    Editor
    KOMPAS.com
    – Kota Medan dilanda banjir setelah hujan deras sejak dini hari menyebabkan Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Belawan meluap, Kamis (27/11/2025).
    Sejumlah kawasan permukiman terendam hingga dua meter, sedangkan puluhan ruas jalan utama lumpuh total, seperti dikutip
    Tribun Medan
    .
    Banjir parah terjadi di wilayah Jalan Jaya Tani, Deliserdang. Sedikitnya 200 rumah tenggelam setelah air naik cepat sejak pukul 07.00 WIB.
    “Air sudah dua meter, semua gang terendam. Anggrek I, II dan III tenggelam semua. Mohon bantuan,” ujar seorang warga melalui rekaman video.
    Warga terlihat mengevakuasi diri menggunakan perahu darurat dan rakit seadanya.
    Sejumlah video juga memperlihatkan air mengalir deras di kawasan Klambir 5 dekat rel, Kompleks Perumnas Helvetia terendam hingga 1 meter, sedangkan permukiman di Sei Mencirim Medan Krio lumpuh total.
    Banjir meluas hingga ke berbagai jalan protokol yang tidak dapat dilalui kendaraan.
    Berdasarkan pantauan
    Tribun
    , berikut titik-
    titik banjir di Medan
    dan sekitarnya:
    1. Simpang Kampung Lalang 
    2. Simpang Manhattan 
    3. Jalan Dr Mansyur – USU
    4. Gaharu – Bambu 
    5. Jalan Bhayangkara – Pancing 
    6. Pintu Tol Bandar Selamat – Letda Sujono
    7. Depan UNIMED–UIN 
    8. Yos Sudarso – Brayan 
    9. Simpang Kantor 
    10. Simpang Canang – Belawan – 
    11. Marelan Raya Pasar 3–5 
    12. Jalan Danau Singkarak 
    13. Jalan SM Raja depan TAMORA 
    14. Gatot Subroto depan RS Advent 
    15. Jalan Ayahanda
    Hingga berita ini diturunkan, sejumlah ruas masih terputus, terutama di Medan Johor, Medan Marelan, Medan Sunggal, dan Medan Helvetia.
    Menurut BPBD, banjir meluas akibat meluapnya tiga sungai besar:
    1. Sungai Deli di kawasan pusat kota dan Medan Labuhan.
    2. Sungai Babura di Medan Sunggal dan sekitar kampus USU.
    3. Sungai Belawan ke arah Marelan, Belawan, Canang dan sekitarnya.
    Fenomena ini diperparah oleh hujan intensitas tinggi sejak dini hari serta air laut pasang di wilayah Medan Utara.
    Hingga siang, cuaca masih mendung dan dikhawatirkan hujan susulan kembali mengguyur wilayah Medan.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 3 Sungai Meluap Kota Medan Dikepung Banjir, Berikut Sejumlah Titik yang Terdampak, Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Babak Baru Kasus Kematian Arya Daru: Temuan Empat Sidik Jari dan Luka Benda Tumpul Disorot
                        Megapolitan

    5 Babak Baru Kasus Kematian Arya Daru: Temuan Empat Sidik Jari dan Luka Benda Tumpul Disorot Megapolitan

    Babak Baru Kasus Kematian Arya Daru: Temuan Empat Sidik Jari dan Luka Benda Tumpul Disorot
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kematian seorang diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, memasuki babak baru. Tim kuasa hukum mengeklaim menemukan fakta baru dari kematian kliennya itu.
    Adanya dugaan fakta baru yang terungkap itu disampaikan tim kuasa hukum dalam audiensi dengan penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (26/11/2025).
    Adapun Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.
    Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sedangkan tubuhnya tertutup selimut biru.
    Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
    Kuasa hukum Martinus Simanjuntak mengungkapkan, salah satu temuan yang mereka kantongi adalah ada empat sidik jari dalam lakban yang membungkus wajah
    Arya Daru
    saat ditemukan tewas pada Selasa (8/7/2025).
    “Tadi kami sempat gali itu ternyata ada empat sidik jari,” ungkap Martinus Simanjuntak usai audiensi, Rabu.
    Satu sidik jari teridentifikasi milik Arya Daru. Sementara tiga sidik jari lainnya dinilai tidak layak dan tidak dapat diuji.
    Martinus mendesak agar penyidik berusaha agar penelusuran terhadap tiga sidik jari itu dilanjutkan.
    “Jadi, menyimpulkan tidak ada DNA orang lain dengan tidak ditelitinya tiga sidik jari yang nempel tersebut. Itu juga mungkin perlu diperdalam ke depan oleh penyidik,” tutur dia.
    Tim kuasa hukum juga mengungkapkan ada luka benda tumpul pada dada korban berdasarkan hasil pemeriksaan forensik.
    Namun, kuasa hukum menyebutkan, pihak rumah sakit tak dapat memastikan apakah luka tersebut dilakukan oleh korban atau bukan.
    “Artinya, benda tumpul itu yang pasif itu karena tembok, si almarhum membenturkan dirinya sendiri, atau yang aktif berupa benda lain yang dibenturkan kepada tubuh korban. Itu dari dokter forensik,” tutur kuasa hukum, Nicolay Aprilindo.
    Selain itu, didapati juga luka memar lainnya di bagian tubuh korban yang belum diketahui pasti penyebabnya.
    “Memar di pelipis mata kanan, kemudian di leher ada beberapa juga,” katanya.
    Tim kuasa huum mendesak Polda Metro Jaya segera menaikkan kasus kematian kliennya ke penyidikan usai adanya dugaan temuan baru itu.
    Sebab, kuasa hukum ingin meminta penyidik melakukan gelar perkara khusus untuk mengungkap kasus tersebut.
    “Kami minta untuk kasus ini dinaikkan dalam tahap penyidikan dan dilakukan gelar perkara sebelum dinaikkan menjadi tahap penyidikan,“ kata Nicolay.
    Kuasa hukum juga ingin menghadirkan sejumlah saksi ahli untuk menjadi pertimbangan dalam penyidikan.
    “Dan di situ kami akan juga membawa ahli-ahli kami sebagai pembanding,” sambung dia.
    Kuasa hukum juga mendesak penyidik untuk memberikan akses masuk ke dalam kamar indekos korban untuk melihat langsung TKP penemuan mayat korban.
    “Kami minta akses untuk kami pergi ke TKP yang sampai saat ini belum kami diberikan akses itu. Padahal kami selaku prinsipal dari pihak korban langsung,” tutur dia.
    Setelah desakan itu disampaikan pada penyidik dalam agenda audiensi hari ini, penyidik akan mengoordinasikan akses tersebut kepada pemilik kos.
    “Tadi sampaikan oleh penyelidik bahwa nanti mereka akan berkomunikasi dengan pemilik kos. Ya kami tunggu, kami harapkan tidak berlama-lama,” ujar Nicolay.
    Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, sejauh ini penyidik belum menemukan unsur pidana.
    “Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
    Meski demikian, polisi menegaskan kasus ini belum ditutup dan masih terbuka terhadap informasi baru terkait kematian diplomat asal Yogyakarta tersebut.
    Hasil pemeriksaan luar dari tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo menemukan sejumlah luka pada tubuh korban, antara lain: luka lecet di wajah dan leher, luka terbuka di bibir, memar pada wajah, bibir, dan lengan kanan, serta tanda-tanda perbendungan.
    Pemeriksaan dalam menunjukkan adanya darah berwarna gelap dan encer, lendir serta busa halus pada batang tenggorok, paru-paru yang sembab, serta tanda perbendungan di seluruh organ dalam.
    Tidak ditemukan penyakit maupun zat berbahaya yang dapat mengganggu pertukaran oksigen pada tubuh korban.
    “Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas,” jelas dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M., dokter forensik RSCM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        PSI Mengusik PDI-P
                        Nasional

    2 PSI Mengusik PDI-P Nasional

    PSI Mengusik PDI-P
    Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
    AHMAD
    Ali adalah kader anyar Partai Solidaritas Indonesia. Celetukan warung kopi menyebut ia hasil “naturalisasi”, direkrut dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang langganan masuk DPR. Posisinya melenting, yakni ketua harian PSI.
    Majalah
    TEMPO p
    ernah menurunkan laporan tentang kencangnya
    PSI
    merekrut kader dari partai lain selepas kongres di Solo.
    Itu adalah langkah terobosan setelah partai ini bertekad bicara lebih banyak di panggung politik elektoral: Pemilihan Umum.
    Satu langkah yang lumrah dalam politik di negeri kita—terutama karena figur sosok begitu penting–dan juga dilakukan partai lain. Terkadang loncat pagar tak begitu dapat dibedakan dengan “kutu loncat”.
    Dalam kiprahnya di dua pemilu, langkah PSI berakhir murung: Gagal ke Senayan lantaran tak memenuhi
    parliamentary threshold
    atau ambang batas suara yang harus dipenuhi partai politik untuk masuk DPR dan absah disebut partai nasional.
    Dan yang lebih murung, kegagalan PSI itu diraih saat mereka “menjual” sosok Joko Widodo secara terang-terangan.
    Ahmad Ali
    dinilai sebagai sosok tepat untuk mengangkat PSI. Ia ditempa dari bawah. Pernah jadi anggota DPRD dari Partai Patriot. Lalu nyaman dalam pelukan Nasdem sejak 2013.
    Kepiawaiannya menggalang suara terbukti saat ia terpilih jadi anggota DPR periode 2019-2024 dari Sulawesi Tengah di pemilu 2019 (nasdemdprri.id).
    Di tangan Ali, PSI ingin naik kelas: Dari sekadar partai perkotaan yang karib dengan panggilan “sis dan bro” menjadi partai yang menjangkau wilayah perdesaan.
    Ia pun bersafari, menguatkan kepengurusan di daerah agar infrastruktur PSI lebih rapi dan luas. Pokok kata, sanggup bersaing dengan partai yang telah terlatih masuk DPR.
    Dengan posisi sebagai ketua harian, Ali lebih nyaring berbicara atas nama PSI. Sebagai politikus, Ali terbilang sosok yang artikulatif. Pilihan kata yang ia gunakan tidak berkabut, alias jelas dan terang.
    Di sebagian hal, Ali menggemparkan. Seperti usai memberi arahan dalam Rakorwil PSI se-Kepulauan Riau di Batam, 22 November lalu.
    “Sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki. Tapi ketika dia melawan, dia disuruh, ‘Pak Jokowi harus jadi negarawan’. Terus ketika dia bicara politik, ‘ya sudah waktunya beristirahat’,” ujar Ali (
    Kompas.com
    , 23/11/2025).
    Masalahnya, dalam kalimat selanjutnya, ia seperti menyindir seorang perempuan yang sudah puluhan tahun menjadi ketua umum partai.
    Kalimat ini merespons kritik sebagian pihak yang menyoal pilihan Jokowi tetap berpolitik selepas tak lagi menjabat presiden.
    Namun, kali ini, diksi yang dipilih Ali menerbitkan kontroversi. Ia memilih tak menyebut nama tokoh yang digunakan sebagai pembanding buat Jokowi. Sebaliknya Ali hanya memberi “clue”–pilihan yang segera bikin “panas” partai lain: PDI Perjuangan.
    “Yang bilang mau pulang ke Solo, pensiun, jadi rakyat biasa, momong cucu itu Jokowi sendiri, tidak ada yang nyuruh-nyuruh dia,” kata Guntur (
    Kompas.com
    , 23/11/2025).
    Guntur mengingatkan, justru Jokowi yang ingin jadi rakyat biasa. Masih aktifnya Jokowi dalam medan diskusi serta politik praktis (menegaskan akan turun membantu PSI saat kongres di Solo), dalam kacamata ini, dinilai bertentangan dengan janji Jokowi—pensiun, jadi rakyat biasa dan momong cucu.
    Jokowi adalah politikus–kemudian menjadi wali kota, gubernur dan presiden–yang lahir dari rahim PDI Perjuangan. Ia dibesar partai ini dan meraih kebesaran lantaran mendapat tiket dari partai yang dinakhodai Megawati itu.
    Mega termasuk “berkorban” ketika memilih Jokowi sebagai capres di Pilpres 2014. Ia bisa saja mengondisikan partainya untuk mendaulatnya sebagai capres–terlebih lagi sebagai ketua umum, Mega punya hak prerogatif.
    Disokong PDI Perjuangan dan sekian partai dalam koalisi politik yang gendut, Jokowi memimpin Indonesia dengan pendekatan berbeda.
    “Jokowi adalah kita” yang dikampanyekan di masa pemilu mengangkat sosoknya menjadi pemberani, menerabas, meski kadang-kadang mewariskan jejak beban untuk penggantinya.
    Proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan kereta cepat “Whoosh” adalah dua contohnya.
    Kisah manis hubungan PDI Perjuangan dengan Jokowi berakhir antiklimaks karena perhelatan Pilpres 2024. Mega dan Jokowi berbeda dalam urusan menentukan calon presiden.
    Mega memilih Ganjar Pranowo, sedangkan Jokowi mendukung Prabowo Subianto. Semua tahu ujung kisah mereka: Berpisah dengan cara yang tak dapat disebut baik-baik saja.
    Puncaknya, PDI Perjuangan memecat Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Afif Nasution sebagai kader partai terhitung sejak Sabtu, 14 Desember 2024.
    Ini menandai “talak” politik yang paling dramatis di masa reformasi. Dan keluarga Jokowi harus berpisah dengan partai yang membesarkannya.
    Setahun sebelumnya, 25 September 2023, anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, lebih dulu menerima lamaran PSI. Kaesang didapuk menjadi ketua umum dalam penobatan yang superkilat, cuma dua hari setelah dia bergabung dengan PSI.
    Sejak perpisahan itu, ada-ada saja “perang pernyataan” antara PSI dan PDI Perjuangan. Terakhir, dua partai ini berbeda pandangan menyangkut anugerah gelar pahlawan kepada Soeharto.
    Pernyataan Ali yang tak menyebut nama, tapi terarah pada nama tertentu, menerbitkan konflik dua partai. Konflik di sini merujuk pada “saling menyindir dan berbalas pernyataan” di ruang publik lewat media massa.
    Namun, jika yang dimaksud Ali dalam pernyataan terakhir itu adalah Megawati, secara substantif ia benar.
    Dalam orbit politik Indonesia, Megawati adalah politìkus gaek. Ia sudah malang melintang sejak akhir Orde Baru. Sebelum PDI Perjuangan lahir.
    Jika dihitung sejak PDIP, Mega memimpin partai itu sekitar 27 tahunan. Ia sosok tak tergantikan, pemersatu partai dan
    ngemong
    kader dari segala eksponen.
    Dan jika kita jujur meneropong PDIP, kisah partai ini adalah kisah di mana partai tak mampu keluar dari bimbingan tokoh kharismatik.
    Siapa pun boleh berpolitik. Tak terkecuali Mega, Jokowi atau Susilo Bambang Yudhoyono. Meski begitu, kisah tiga mantan presiden ini tidak sama. Mega terus menjadi ketua umum, SBY memilih berada di belakang Partai Demokrat, meski perannya masih sentral.
    Sedangkan Jokowi mengisi sejarah yang lain. Ia bukan ketua umum partai saat menjabat presiden. Ia cuma “petugas partai”. Selepas pensiun, Jokowi justru menunjukkan tanda-tanda bakal membantu PSI. Ini diucapkannya secara lugas di Kongres Solo.
    Pengurus PSI pun hingga kini berteka-teki dengan menyebut “Bapak J” sebagai sosok yang akan mengisi posisi strategis, yakni ketua dewan pembina. Spekulasinya, “J” itu adalah Jokowi, tapi bisa juga Jeffrie Geovanie yang selama ini identik dengan PSI.
    Jika dicermati pernyataan Ali, ia sesungguhnya tak menyinggung satu nama, tapi dua nama. Nama lain itu diungkapkannya dengan kalimat, “Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak disuruh berhenti. Apa sih takutnya (pada) Pak Jokowi ini?”
    Pernyataan ini dapat dibaca “ia sedang membicarakan SBY”. Sejak mundur dari kabinet Pemerintahan Megawati, lalu mendirikan Demokrat, SBY sudah lebih dari 20 tahun malang melintang dalam politik.
    Cuma, SBY dipuji oleh sebagian kalangan. Setelah masa baktinya sebagai presiden berakhir pada 20 Oktober 2014, ia mundur teratur dari hingar bingar politik.
    Dan satu lagi, ia menunjukkan fatsun politik yang baik dengan tak memaksa anak-anaknya terjun di medan politik elektoral saat menjabat 2004-2014. Agus Harimurti Yudhoyono ikut Pilkada Jakarta tahun 2016, dua tahunan setelah ayahnya tak lagi jadi presiden.
    Kisah mantan presiden kontras dengan mantan wakil presiden. Jusuf Kalla menjadi ketua umum Partai Golkar saat jadi wakil presiden di masa SBY.
    Setelah itu, ia tak lagi menjadi nakhoda Golkar, termasuk ketika terpilih lagi menjadi wapres di periode kedua bareng Presiden Jokowi (2014-2019).
    Selepas itu, JK tidak mengurus politik, tapi fokus pada masjid, kemanusiaan serta bisnisnya. JK tak mencengkeram Golkar, karena partai ini tak bergantung pada sosok setelah reformasi mengguncang tanah air.
    Ahmad Ali tidak intens menyenggol SBY. Sebaliknya ia berulang menyentil Mega.
    “Saya berharap dari Kepri ini akan lahir Jokowi-Jokowi muda, tanpa harus masuk, tanpa dia harus berasal dari keluarga darah biru politik, tanpa dia harus menjadi anaknya proklamator, tanpa dia harus anaknya pahlawan. Tapi dia ada anak petani pun, dia disamakan, dan Jokowi sudah membuktikan itu,” jelas Ali.
    Proklamator cuma ada dua orang, yakni Sukarno dan Mohammad Hatta. Putra-putri Bung Hatta tak terlampau bergelut dalam politik, tak pernah ada yang jadi presiden pula.
    Sementara dari trah Sukarno sudah ada sosok Mega yang pernah jadi wakil presiden (masa Abdurrahman Wahid) dan presiden menggantikan Gus Dur (2001-2004). Dengan begitu, kalimat Ali jelas sedang “mengusik” siapa.
    Entahlah komunikasi model apa yang sedang dilancarkan Ali. Pernyataannya termasuk “konfrontatif” dan meningkatkan tensi konflik dengan PDI Perjuangan.
    Apakah ini isyarat PSI sedang “memberitahu” khalayak bahwa mereka mengincar basis pemilih PDIP?
    Di Pilkada serentak 2024 lalu, nama yang disokong Jokowi menang di pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
    Di Pilpres 2024, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga menang di Jateng, basis konstituen partai banteng!
    Namun, jalan politik tidak selalu linier. Betapa pun setiap parpol memiliki misi masing-masing, hendaknya keteduhan tetap dirawat. Iya, meski demokrasi identik dengan gaduh dan percakapan bebas tentang semua hal dibolehkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Menhan Ungkap Anomali Bandara Morowali, TNI Bersiap, Kemenhub Klarifikasi
                        Nasional

    1 Menhan Ungkap Anomali Bandara Morowali, TNI Bersiap, Kemenhub Klarifikasi Nasional

    Menhan Ungkap Anomali Bandara Morowali, TNI Bersiap, Kemenhub Klarifikasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin soal bandara tanpa kehadiran negara di lokasi pertambangan Morowali, Sulawesi Tengah, memicu perhatian serius pemerintah.
    Pernyataan Sjafrie ini disampaikan seusai menghadiri Latihan Terintegrasi 2025 TNI dan instansi lain di
    Morowali
    , Sulawesi Tengah, Kamis (20/11/2025).

    Intercept
    ini dalam latihan dilakukan oleh prajurit-prajurit Tentara Nasional Indonesia terhadap bandara yang tidak memiliki perangkat negara yang bertugas di dalam bandara tersebut,” kata Sajfrie, dikutip dari
    Kompas TV
    .
    Kendati demikian, Sjafrie tidak merinci perangkat negara apa saja yang disebut absen di bandara itu.
    Ia melanjutkan, kondisi bandara tersebut dapat menimbulkan kerawanan terhadap kedaulatan dan stabilitas ekonomi.
    Dilansir dari situs web resmi Kementerian Pertahanan, bandara yang dirujuk Sjafrie memang terletak dekat dengan jalur laut strategis, yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI II dan III.
    “Ini merupakan hal yang anomali di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita harus menegakkan regulasi, tapi ternyata masih terdapat celah-celah yang merupakan kerawanan terhadap kedaulatan ekonomi, bahkan juga bisa berpengaruh kepada stabilitas nasional,” ujar Sjafrie.
    Sjafrie menegaskan bahwa negara tidak akan berhenti menindak kegiatan ilegal yang merugikan kekayaan nasional.
    Ia juga berjanji menyampaikan temuan dan hasil evaluasinya kepada Presiden Prabowo Subianto.
    “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik. Kita harus tegakkan semua ketentuan tanpa kita melihat latar belakang dari mana pun asalnya,” kata Sjafrie.
    Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait mengatakan,  pernyataan Menhan harus dipahami sebagai peringatan umum terkait pengawasan negara di obyek vital. “
    “Pernyataan itu pada dasarnya mengingatkan pentingnya kehadiran perangkat negara di setiap obyek vital. Untuk detailnya kami belum bisa menyampaikan, jadi sementara kami mengacu pada penjelasan umum yang sudah disampaikan Menhan saat kunjungan di lapangan,” kata Rico kepada
    Kompas.com
    , Selasa (25/11/2025).
    “Intinya perhatian tersebut muncul dari evaluasi umum dan menjadi catatan agar pengawasan negara di titik strategis tetap kuat,” ucap dia.
    Menurut Rico, absennya pengawasan negara di sebuah bandara dapat membuka celah aktivitas yang tidak tercatat.
    Namun demikian, Kemhan masih menunggu pendalaman bersama instansi terkait sebelum memberikan penilaian risiko lebih perinci.
    “Kalau pengawasan negara di sebuah bandara tidak lengkap, ruang bagi aktivitas yang tidak tercatat memang bisa terbuka, dan itu bisa berdampak pada keamanan nasional maupun lalu lintas ekonomi,” ucap dia.
    Usai pernyataan Sjafrie ini, Markas Besar (Mabes) TNI menyatakan bahwa terdapat Korps Pasukan Gerak Cepat yang siap mengamankan obyek vital, termasuk bandara.
    “TNI bersikap aktif dan responsif terhadap arahan Menhan, TNI telah menyiapkan pasukan dari Korpasgat yang ditugaskan dalam pengamanan Bandara IMIP sebagai salah satu obyek vital nasional,” jelas Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.
    Ia menegaskan, Mabes TNI mendukung langkah pemerintah dalam memastikan seluruh fasilitas strategis nasional berada dalam pengawasan negara.
    Di sisi lain, Mabes TNI telah meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Polri, dan pemda setempat untuk memastikan seluruh fasilitas udara yang beroperasi di wilayah Indonesia berjalan sesuai ketentuan.
    “Termasuk aspek perizinan, pengawasan, dan keamanan,” kata Freddy.
    Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Suntana membantah tudingan
    Menteri Pertahanan
    Sjafrie Sjamsoeddin bahwa Bandara Khusus
    Indonesia Morowali Industrial Park
    (IMIP) di Sulawesi Tengah beroperasi tanpa izin pemerintah.
    Dia memastikan bandara tersebut sudah terdaftar di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan telah memenuhi perizinan sesuai aturan yang berlaku.
    “Terdaftar, itu (Bandara IMIP) sudah terdaftar. Nggak mungkin bandara nggak terdaftar,” tegasnya saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025)
    Berdasarkan penelusuran
    Kompas.com
    ke data Kemenhub, Bandara IMIP tercatat resmi di Kemenhub dan pengelolaannya diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
    Status operasi Bandara IMIP khusus, digunakan domestik, dengan kode ICAO WAMP dan kode IATA MWS.
    Suntana menyebutkan, selama ini sistem pengawasan di bandara tersebut tetap dijalankan sesuai prosedur.
    Kemudian, beberapa waktu lalu pemerintah juga menerjunkan personel tambahan dari berbagai instansi mulai dari Kemenhub, Ditjen Bea dan Cukai, hingga Kepolisian ke bandara tersebut.
    “Jadi itu sudah ada perizinan dari negara dan memang ada cara mengontrol dari itu sudah ada. Dan kemarin diperkuat dengan kehadiran personel dari lintas terkait,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gus Hans Imbau Warga Nahdliyin Tetap Fokus Masalah Keumatan di Tengah Polemik PBNU

    Gus Hans Imbau Warga Nahdliyin Tetap Fokus Masalah Keumatan di Tengah Polemik PBNU

    Jombang (beritajatim.com) – Dalam situasi yang memanas terkait polemik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, pengasuh asrama Queen Al-Azhar Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Peterongan, Jombang, Jawa Timur, memberikan imbauan kepada warga Nahdliyin agar tetap fokus pada masalah keumatan.

    Begitu juga kalangan pesantren, agar tetap mengedepankan fokus pada aspek kepesantrenan. Imbauan ini disampaikan menyusul peristiwa yang terjadi di PBNU, di mana jajaran Syuriah PBNU memutuskan untuk memecat Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

    Keputusan tersebut tertuang dalam surat edaran PBNU yang diterbitkan setelah rapat harian Syuriyah PBNU pada Selasa, 25 November 2025. Surat tersebut ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir dan Katib Ahmad Tajul Mafakhir. Meskipun keputusan itu telah diterbitkan, Gus Yahya tetap teguh pada posisinya sebagai Ketua Umum PBNU.

    “Tidak perlu melihat atau mengurusi gerakan-gerakan di tataran elit (PBNU). Toh, apa yang mereka lakukan selama ini yang merasakan juga para elit itu sendiri,” ujar Gus Hans yang juga Sekjen Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok, Kamis (27/11/2025).

    Dalam kesempatan itu, Gus Hans kembali menekankan pentingnya bagi warga Nahdliyin untuk mengalihkan perhatian mereka dari konflik internal yang sedang berlangsung di tubuh PBNU. Ia meminta agar fokus kembali diarahkan pada program-program nyata yang memiliki manfaat bagi umat dan masyarakat luas. “Tidak terbawa dalam konflik internal,” tambahnya.

    Lebih jauh lagi, Gus Hans memprediksi bahwa polemik yang terjadi di PBNU tidak akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan warga Nahdliyin di akar rumput. Menurutnya, permasalahan yang muncul di tingkat elit PBNU tidak akan memengaruhi kehidupan ritual dan kegiatan sehari-hari warga Nahdlatul Ulama yang ada di bawah.

    “Kegaduhan, turbulensi, yang ada di PBNU adalah masalah-masalah elit yang tidak berdampak kepada kehidupan ritual bagi warga Nahdlatul Ulama yang ada di bawah,” ungkapnya.

    Sebagai putra dari KH As’ad Umar, tokoh ulama terkemuka asal Jombang, Gus Hans memandang bahwa fokus utama warga NU harus kembali pada misi-misi sosial dan keagamaan yang telah menjadi ciri khas organisasi ini.

    Ia menegaskan, polemik internal ini hanya akan membuang energi yang tidak perlu dan mengalihkan perhatian dari peran NU sebagai pendorong perubahan positif bagi umat. [suf]

  • Sempat Dilaporkan Hilang, Gadis Asal Magetan Muncul Mengaku Korban Kekerasan Seksual

    Sempat Dilaporkan Hilang, Gadis Asal Magetan Muncul Mengaku Korban Kekerasan Seksual

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang gadis asal Kabupaten Magetan berinisial L (18) sempat dikabarkan hilang pada 20 November 2025 lalu. Namun, pada Rabu (26/11/2025), L muncul dalam akun media sosial, dan dia mengunggah rekaman video berdurasi 3 menit 58 detik berisi klarifikasi soal laporan orang hilang oleh DN, seseorang yang sempat tinggal serumah dengannya.

    Dalam video itu, L juga menerangkan jika dirinya merupakan korban kekerasan seksual dan perdagangan seksual, Dalam pernyataan yang dibagikan melalui akun media sosialnya, L mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah peduli dan memberikan dukungan.

    L menjelaskan bahwa ia mengalami kekerasan seksual dan perdagangan seksual saat berusia 15 tahun oleh DN. Ia tidak memiliki tempat untuk meminta bantuan dan tidak ada yang mendukungnya untuk melaporkannya.

    “Terima kasih atas bantuannya dari salah satu dosen Universitas *** (menyebutkan nama salah satu universitas di Jawa Timur) ,” katanya.

    L juga mengungkapkan bahwa ia mengalami kekerasan fisik dan mental dari DN, yang membuatnya merasa tidak aman dan terpaksa meninggalkan rumah. Ia juga dipaksa meninggalkan perangkat pribadinya dan dilarang membawanya.

    DN juga dilaporkan telah mencemarkan nama baik dosen yang menolongnya dan keluarganya di tempat kerjanya.

    L telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib dan didampingi oleh penasihat hukumnya.

    “Mohon doa dan support-nya saja ya,” kata Laila Jan.

    Kasus ini masih dalam penanganan pihak berwajib dan L berharap agar masyarakat dapat memberikan dukungan dan doa untuknya. [fiq/ian]

  • Keracunan MBG di Kedunggalar Ngawi Terus Bertambah, Total 79 Siswa

    Keracunan MBG di Kedunggalar Ngawi Terus Bertambah, Total 79 Siswa

    Ngawi (beritajatim.com) – Jumlah korban dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ngawi terus bertambah. Hingga Rabu (26/11/2025), total korban mencapai 79 siswa, melonjak dari sebelumnya 46 anak yang sempat menjalani perawatan di puskesmas terdekat.

    Korban berasal dari empat sekolah, tiga di antaranya sekolah dasar—SDN Gemarang 5, SDN Jenggrik 2, dan SDN Jenggrik 6—serta SMPN 2 Kedunggalar. Sejumlah siswa masih mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Gemarang, sementara sebagian lainnya diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

    Para siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap lauk telur puyuh dari paket MBG yang disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar. Telur puyuh tersebut diduga telah basi. Petugas kesehatan telah mengamankan sampel makanan, termasuk telur puyuh, untuk diuji laboratorium.

    Keterangan pihak SPPG memunculkan tanda tanya besar terkait standar pengelolaan makanan. Telur puyuh dimasak sejak pukul 02.00 WIB dini hari, namun baru dibagikan sekitar pukul 09.00 WIB pagi. Rentang waktu panjang itulah yang diduga memicu makanan rusak sebelum dikonsumsi siswa.

    Di sisi lain, kemarahan orang tua meledak. Mereka mendesak program MBG dihentikan sementara, mengingat kasus keracunan siswa bukan kali pertama terjadi.

    “Tolong program ini dihentikan biar tidak jadi begini. Besok anak saya tidak boleh makan MBG. Kalau yang lain terserah,” kata Muntiani, salah satu orang tua siswa.

    Pihak SPPG mengklaim selama ini tidak pernah ada masalah dan baru kali ini insiden terjadi.

    “Kami sudah delapan kali ini tidak ada masalah dan baru hari ini. Makanya kita akan melakukan perbaikan sambil menunggu hasil lab,” kata Agus Wijayanto, Kepala SPPG Desa Kawu.

    Sementara itu, Dinas Kesehatan Ngawi memastikan penanganan terhadap seluruh korban dan mengonfirmasi jumlah siswa terdampak.

    “Kita melakukan penanganan terhadap korban. Kita ambil sampel untuk uji lab. Ada 79 orang siswa dari tiga sekolah dasar dan SMP,” kata Heri Nur Fahrudin, Kepala Dinas Kesehatan Ngawi.

    Hingga sore hari, puluhan siswa masih menjalani perawatan di puskesmas. Diketahui dapur SPPG Desa Kawu selama ini memasok makanan MBG untuk 2.139 siswa di 35 SD dan SMP wilayah Kecamatan Kedunggalar sejak Senin (17/11/2025).

    Kasus ini kembali menyorot lemahnya pengawasan pangan dalam program makan bergizi gratis, terutama terkait standar kebersihan, pengolahan, serta waktu distribusi makanan. Pemeriksaan laboratorium kini dinantikan untuk memastikan langkah lanjutan, termasuk kemungkinan penghentian sementara program menuju evaluasi menyeluruh. [fiq/but]

     

  • Aliansi BEM Madiun Gelar Aksi Damai di Alun-Alun, Soroti KUHAP Baru dan Ruang Demokrasi

    Aliansi BEM Madiun Gelar Aksi Damai di Alun-Alun, Soroti KUHAP Baru dan Ruang Demokrasi

    Kota Madiun (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Madiun dari Universitas Muhammadiyah Madiun, Universitas Merdeka Madiun, dan STIKES Bhakti Husada menggelar aksi unjuk rasa menolak apa yang mereka sebut sebagai supremasi polisi serta menolak pemberlakuan KUHAP baru. Aksi berlangsung di bawah Patung Kolonel Mahardi, Alun-alun Kota Madiun, Selasa (26/11/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Koordinator Lapangan aksi, Maikel Jeksen dari Universitas Muhammadiyah Madiun, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil konsolidasi aliansi dalam menyikapi pemberlakuan KUHAP baru yang akan mulai diterapkan Januari mendatang.

    “Aksi ini wujud penolakan kami terhadap KUHAP yang baru karena ada banyak pasal bermasalah dan multitafsir. Kurang lebih ada lima pasal yang harus dicabut atau direvisi,” kata Maikel. Ia menyebut lokasi Alun-alun dipilih karena berada di pusat keramaian sehingga mahasiswa dapat sekaligus menyampaikan edukasi kepada masyarakat.

    Terkait langkah selanjutnya, Maikel menyebut aliansi akan mengkonsolidasikan kembali gerakan serta mempertimbangkan audiensi dengan DPRD.
    “Aksi hari ini belum cukup. Kami akan terus mengawal KUHAP baru ini sampai tuntutan kami benar-benar diperhatikan,” tegasnya.

    Pernyataan Sikap Aliansi BEM Madiun

    Menolak pemberlakuan KUHAP baru yang dinilai melemahkan hak konstitusional warga negara.
    Mendesak DPR RI melakukan revisi komprehensif secara transparan dan partisipatif.
    Meminta pemerintah menghentikan upaya pembungkaman demokrasi.
    Menegaskan bahwa hukum harus menempatkan rakyat sebagai subjek utama.
    Mengajak mahasiswa, masyarakat sipil, dan akademisi untuk mengawasi dan melawan regulasi yang merugikan publik.

    Tuntutan Aksi

    Mencabut dan meninjau ulang KUHAP baru yang mengandung pasal-pasal bermasalah.
    Menghentikan praktik kriminalisasi berbasis aturan multitafsir.
    Membuka kembali ruang partisipasi publik dalam pembahasan revisi KUHAP.
    Memastikan seluruh regulasi selaras dengan UUD 1945 dan prinsip HAM.
    Menegakkan prinsip negara hukum yang demokratis, bukan otoritarian.

    Sementara itu, pihak kepolisian memastikan pengamanan berlangsung humanis. Wakapolresta Madiun, Kompol I Gusti Agung Ananta Pratama, mengatakan bahwa Polri menerjunkan sekitar 67 personel untuk menjaga situasi tetap kondusif selama aksi.

    “Kami memberikan pelayanan yang humanis kepada adik-adik BEM yang menyampaikan pendapat di Alun-Alun Kota Madiun. Intinya mereka harus merasa aman,” ujar Kompol I Gusti Ananta.

    Ia menegaskan seluruh rangkaian aksi berjalan aman dan lancar.
    “Alhamdulillah situasi kondusif. Kami bersama masyarakat ingin Kota Madiun selalu tertib dan aman,” tambahnya.

    Aksi mahasiswa berlangsung damai hingga para peserta membubarkan diri dengan tertib menjelang sore hari. (rbr/ian)

  • Terekam CCTV, 2 Pria di Mojokerto Dikeroyok Empat Orang Tak Dikenal Usai Beli Kopi

    Terekam CCTV, 2 Pria di Mojokerto Dikeroyok Empat Orang Tak Dikenal Usai Beli Kopi

    Mojokerto (Beritajatim.com) – Seorang pria di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang tak dikenal usai beli kopi di sebuah angkringan, Rabu (19/11/2025) pekan lalu. Aksi brutal tersebut terekam kamera CCTV dan kini tengah ditangani Polres Mojokerto.

    Korban diketahui atas nama Muhammad Anugra Dwi warga Dusun Menanggal, RT 09/RW 03, Kecamatan Mojosari. Saat kejadian, ia bersama seorang temannya baru saja membeli kopi bungkus di salah satu angkringan depan Stadion Gajah Mada Mojosari dan hendak pulang menuju rumah.

    Namun setibanya di depan Warung Bakso Besar Menanggal, keduanya tiba-tiba dipepet dua sepeda motor berboncengan, total empat orang. Tanpa sebab yang jelas, para pelaku langsung menghentikan laju sepeda motor korban dan memukuli kedua korban sembari mempertanyakan perlakuan korban terhadap pelaku.

    “Salah satu pelaku bilang, ‘lapo kon nang angkringan maeng plorak-plorok?’. Suami saya dan temannya yang tidak tahu maksudnya langsung berhenti. Belum sempat menjawab, suami saya dan temannya langsung dihajar oleh para pelaku,” ungkap istri korban, Rabu (26/11/2025).

    Korban mengaku tidak sempat turun dari motor dan hanya bisa melindungi diri serta barang-barang berharganya. Akibat pukulan bertubi-tubi, wajah dan kepala Anugra mengalami memar hingga berdarah, sementara dadanya terasa sesak. Temannya juga mengalami memar di beberapa bagian tubuh.

    “Sejumlah warga sekitar sempat mencoba melerai tapi para pelaku berhasil kabur begitu saja. Temannya suami saya sudah bilang ‘tolong sampean tahan pak, tak telepon polres’, tapi pelaku dibiarkan pergi. Usai kejadian, suami saya dan temannya langsung membuat laporan resmi ke Polres Mojokerto dan menjalani visum,” katanya.

    Bahkan, petugas mengantar korban ke lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran di sekitar angkringan Stadion Gajah Mada. Warga sekitar mengaku tidak mengenali para pelaku. Rekaman CCTV yang merekam aksi pengeroyokan tersebut telah diserahkan kepada polisi sebagai barang bukti.

    “Kami berharap pelaku segera tertangkap, karena ini kejadian tanpa alasan yang jelas. Suami saya hanya beli kopi dan langsung diserang,” tegasnya

    Hingga berita ini diturunkan, Polres Mojokerto masih melakukan pendalaman untuk mengungkap identitas para pelaku. [tin/ian]

  • Germany Brilliant Bantu Perlengkapan "Sanitary" untuk Masjid Agung Cirebon
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 November 2025

    Germany Brilliant Bantu Perlengkapan "Sanitary" untuk Masjid Agung Cirebon Bandung 26 November 2025

    Germany Brilliant Bantu Perlengkapan “Sanitary” untuk Masjid Agung Cirebon
    Editor
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Germany Brilliant (GB), produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur di Indonesia, menyerahkan bantuan perlengkapan
    sanitary
    untuk Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon pada 20 November 2025. Bantuan diterima langsung oleh Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin.
    Sultan Sepuh mengatakan
    Masjid Agung Sang Cipta Rasa
    merupakan titik awal sejarah
    Cirebon
    .
    “Sebelumnya saya sudah mendengar bahwa program ini digalakkan oleh GB dari masjid ke masjid. Alhamdulillah masjid ini termasuk dalam salah satu program GB,” ujar dalam siaran pers, Rabu (26/11/2025).
    Dia berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan kenyamanan jamaah. “Mudah-mudahan kontribusi dari GB bisa bermanfaat untuk masjid ini dan orang yang beribadah semakin nyaman karena fasilitas seperti keran air, toiletnya dan lain-lain bagus. Tentu kami haturkan rasa terima kasih kepada GB. Mudah-mudahan program ini dapat dilanjutkan di kemudian hari,” kata Sultan Sepuh.
    General Manager GB, Yapto Wijaya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia menyebut GB menekankan dukungan bagi rumah-rumah ibadah lintas agama.
    “Suatu kehormatan bagi GB bisa ke masjid yang berusia lebih dari lima ratus tahun dan kami juga mendapatkan sambutan dan tangan terbuka dari Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin. Sebelumnya kami sudah melakukan hal yang sama di beberapa masjid seperti Masjid Atta’awun Puncak Bogor, Masjid Nurul Musthofa Depok, dan rumah ibadah lainnya seperti Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi, gereja, rumah panti jompo dan lain-lain,” ujar Yapto.
    Yapto menambahkan
    Masjid Agung Cirebon
    dipilih karena menjadi tujuan
    wisata religi
    dan berlokasi dekat Jakarta.
    “Hari ini kami mengganti semua keran wudhu sebanyak 80 buah yang sudah tidak layak pakai agar tidak ada air yang menetes. Kami juga mengganti kloset lama dengan kloset duduk. Semua pengerjaannya hanya memakan waktu satu sampai dua hari,” katanya.
    Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Cirebon yang dibangun pada masa Sunan Gunung Jati pada 1498 M. Masjid ini berada di kompleks
    Keraton Kasepuhan
    Cirebon dan dikenal sebagai masjid tertua di Cirebon.
    Juru Pelihara Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan pengurus masjid, Moh Ismail, menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. Ia menyebut program CSR seperti ini baru pertama dilakukan untuk perbaikan sanitary.
    “Selama ini kami memang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah karena kesulitan administrasi. Jadi semua masjid harus terdaftar dalam SIMAS yang dibuat Kementerian Agama. Data yang dibutuhkan sebagian ada di keraton dan belum kami pegang,” ujar Ismail.
    Ismail menambahkan bagian atap masjid utama mengalami kebocoran dan sulit diperbaiki karena bangunan berstatus situs budaya.
    “Kami berharap Dinas Kebudayaan bisa membantu perbaikan atap masjid,” katanya.
    Pelantun shalawat, Syekh Nabil bin Sa’ad Sumair, turut hadir dan mengapresiasi kegiatan tersebut. “Saya melihat masjid ini sungguh luar biasa. Insya Allah Allah SWT terus mengokohkan masjid ini dan kegiatan-kegiatan di sini mudah-mudahan terus menebar manfaat,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.