Bandung Kekurangan 14.000 Guru, Pemkab Minta Rekrutmen ASN Dibuka Lagi
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
— Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih memerlukan sekitar 14.000 guru dan tenaga kependidikan untuk mencapai rasio guru terhadap sekolah yang ideal.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten
Bandung
berharap pemerintah pusat kembali membuka rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk formasi guru dan tenaga kependidikan.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan, terdapat 1.660 sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah di
Kabupaten Bandung
.
Saat ini, ketersediaan tenaga guru terdiri dari 5.600 yang berstatus PNS, 7.100 PPPK, dan 5.000 guru paruh waktu.
“Jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan ideal. Kabupaten Bandung masih memerlukan sekitar 14.000 tenaga pendidik lagi,” kata Dadang kepada awak media pada Kamis (27/11/2025).
Dia menambahkan, sebanyak 4.897 ASN guru diperkirakan akan pensiun dalam rentang waktu 2021-2025. Selama periode tersebut, terdapat penangkatan 7.968 guru.
Namun, pada kurun 2026-2030, diperkirakan 3.047 guru akan pensiun.
Kondisi ini, menurut Dadang, memerlukan langkah strategis agar tidak terjadi kekosongan tenaga pengajar, termasuk pada jabatan kepala sekolah.
“Seumpama tidak ada rekrutmen PNS guru sepanjang lima tahun ke depan, jumlah guru, terutama yang berstatus PNS, bisa menjadi minim,” tutur dia.
Dadang juga mengusulkan agar pemerintah pusat melakukan penegasan dalam regulasi ASN sehingga PPPK dapat menduduki jabatan kepala sekolah sesuai kompetensi masing-masing.
Selain itu, dia berharap adanya pembukaan rekrutmen CPNS guru untuk memastikan ketersediaan tenaga pendidik dan menjaga kesinambungan pelayanan pendidikan.
“Kami berkomitmen memastikan penguatan tenaga pendidik sejalan dengan peningkatan mutu pembelajaran. Kualitas guru merupakan faktor utama dalam keberhasilan pendidikan,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya telah mengonsultasikan hal ini ke Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada Kemendikdasmen pada Senin (24/11/2025).
Dalam kesempatan itu, bupati turut berkoordinasi dan berkonsultasi mengenai penggajian PPPK guru dan tenaga kependidikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/11/27/6928511e849f9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seberapa Bahaya Letusan Sekunder Gunung Semeru? Surabaya 27 November 2025
Seberapa Bahaya Letusan Sekunder Gunung Semeru?
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Fenomena letusan sekunder kerap terjadi di sekitar aliran lahar hujan pascaerupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025).
Fenomena ini dipicu oleh terjadinya banjir lahar hujan
Gunung Semeru
maupun guyuran hujan di sekitar aliran sungai.
Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Api Semeru
Yasa Suparman
menjelaskan, fenomena
letusan sekunder
merupakan hasil dari pertemuan air dengan material endapan hasil awan panas.
Air yang dimaksud bisa berasal dari adanya banjir lahar maupun guyuran hujan.
Biasanya, hasil pertemuan itu menghasilkan letusan disertai asap berwarna putih pekat dan beraroma belerang.
“Ketika ada material panas terkena air akan terjadi sebuah letusan atau ledakan, ini yang dinamakan letusan sekunder,” kata Yasa Suparman di PPGA Semeru, Kamis (27/11/2025).
Yasa memperingatkan, meski letusan sekunder tidak memiliki risiko bahaya seperti halnya awan panas, namun, tetap berbahaya.
Pasalnya, saat letusan sekunder terjadi, dikhawatirkan material yang mengendap di sungai terlontar dan terkena ke tubuh seseorang.
Material tersebut tentunya masih memiliki suhu yang cukup panas.
“Berbahaya ya, karena dia temperaturnya tinggi, takutnya ada material yang ikut terlepaskan bersamaan dengan letusan sekunder, tentunya batu yang dilontarkan memiliki temperatur yang tinggi,” terangnya.
Yasa mengimbau warga untuk tidak berada di sekitar area yang dilintasi awan panas.
Selain temperaturnya masih tinggi apabila terkena langsung, risiko letusan sekunder juga masih bisa terjadi.
Mengingat, saat ini kawasan lereng Gunung Semeru kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
“Jadi mohon masyarakat agar tidak mendekati area-area yang kemarin mendekati jalur awan panas, karena temperaturnya masih tinggi,” imbaunya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/6928638dc8110.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal Medan 27 November 2025
Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal
Tim Redaksi
TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com
– Bencana longsor akibat cuaca ekstrem melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Rabu (26/11/2025) malam.
Longsor tersebut menimbun sedikitnya 12 rumah yang dihuni 25 warga di Desa Batugodang, Kecamatan
Angkola Sangkunur
.
Komandan Rayon Militer (Koramil) 19 Siais, Kapten Halasson Sirait menjelaskan,
cuaca ekstrem
berupa hujan deras disertai angin kencang menyebabkan longsor di Dusun Kampung Durian dan Dusun Gunung Pardomuan.
“Untuk sementara data yang diketahui, dari 12 rumah yang tertimbun ada 25 orang. Sedikitnya 21 orang di Dusun Kampung Durian dan 4 orang di Dusun Gunung Pardomuan,” ungkap Kapten Sirait saat dihubungi melalui sambungan ponsel, Kamis (27/11/2025) malam.
Hingga Kamis sore, baru lima korban yang berhasil ditemukan. Proses evakuasi terkendala oleh minimnya alat dan padamnya listrik.
“Karena kondisi yang minim dan listrik juga padam, maka pukul 18.00 proses evakuasi dihentikan sementara,” ucapnya.
Ia menambahkan, evakuasi di Dusun Pardomuan belum dapat dilakukan karena terkendala alat berat.
Untuk membantu warga yang terdampak, TNI bersama Polri dan masyarakat setempat telah mengungsikan mereka ke lokasi yang lebih aman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/69285cf0d5c7c.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Belasan Alat Berat Dikerahkan Buat Sudetan Sungai di Aliran Lahar Gunung Semeru Surabaya 27 November 2025
Belasan Alat Berat Dikerahkan Buat Sudetan Sungai di Aliran Lahar Gunung Semeru
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Hari kedelapan pascabencana erupsi Gunung Semeru, upaya mitigasi terjadinya erupsi susulan maupun banjir lahar terus dilakukan pemerintah.
Belasan alat berat milik Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur dikerahkan untuk melakukan normalisasi serta mempercepat pembuatan sudetan di hulu sungai aliran lahar di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (27/11/2025).
Pantauan Kompas.com, setidaknya ada 17 alat berat dikerahkan untuk melakukan penyudetan di 3 aliran sungai lahar Semeru.
Nur Afandi, Satgas Bencana Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Dinas PU SDA Jatim menyampaikan, sudetan sepanjang 300 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter dibangun.
Ini untuk memastikan aliran lahar tidak kembali meluap ke permukiman warga ketika terjadi hujan deras di wilayah puncak Semeru.
Menurutnya, pengerjaan terus dikebut karena intensitas hujan di kawasan puncak masih tinggi dan berisiko memicu banjir lahar sewaktu-waktu.
Selain fokus pada sudetan, pemerintah juga mempercepat perbaikan tanggul-tanggul yang rusak akibat
erupsi Semeru
. Utamanya di sepanjang jalur aliran lahar.
Penguatan struktur tanggul, kata Afandi, penting untuk meminimalisir dampak jika terjadi peningkatan volume lahar hujan.
Jadi, apabila kembali terjadi banjir lahar, aliran tidak kembali meluap ke permukiman.
“Untuk penanganan di sini kami menutup 3 aliran sungai lahar yang mengarah ke pemukiman. Kemudian dari arah sungai Sumbersari kita tutup sepanjang 75 meter. Ada juga penyudetan sepanjang 300 meter,” kata Afandi di Pronojiwo, Kamis (27/11/2025).
Selain alat berat, terlihat puluhan prajurit TNI dari Divisi Infanteri 2/Kostrad turut membantu proses perbaikan tanggul.
Waaster Kasdivif 2/Kostrad, Letkol Inf Rizky Aditya menyampaikan, proses pemulihan ini dikebut dan ditargetkan rampung sebelum masa tanggap darurat bencana berakhir pada 2 Desember 2025.
“Upaya kami turun untuk membantu perbaikan serta
normalisasi sungai
. Karena ini titik paling bahaya yang akibatnya bisa berdampak ke permukiman. Target kami sebelum masa tanggap darurat bencana sudah rampung,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/692860c8435bc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral, Siswa MI di Bojonegoro Menggelar Kegiatan Belajar Mengajar di Bangunan Tak Layak Surabaya 27 November 2025
Viral, Siswa MI di Bojonegoro Menggelar Kegiatan Belajar Mengajar di Bangunan Tak Layak
Tim Redaksi
BOJONEGORO, KOMPAS.com
– Sebuah video memperlihatkan sejumlah siswa melakukan aktivitas belajar mengajar di sebuah bangunan sekolah yang kurang layak, viral di media sosial.
Sekolah tersebut diketahui merupakan bangunan dari salah satu lembaga
Madrasah Ibtidaiyah
(MI) yang berada di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro
, Jawa Timur
Konstruksi bangunan sekolah tersebut terlihat kurang layak karena berdinding dan sekat setiap ruang kelas masih dari papan kayu serta berlantai tanah liat.
Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan ternyata tak menyurutkan semangat belajar mengajar sejumlah siswa di madrasah tersebut.
Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro,
Sholihul Hadi
membenarkan terkait informasi keberadaan bangunan sekolah tersebut.
Bangunan tersebut sebetulnya bangunan kelas yang dibuat terpisah dengan bangunan induk lembaga demi memudahkan anak- anak di kampung tersebut mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Lantaran, lokasi perkampungan warga dengan lokasi gedung sekolah induk jaraknya cukup jauh sekitar 2,5 kilometer dengan kondisi medan pegunungan yang sulit.
“Kalau musim hujan siswa kesulitan berangkat sekolah karena medan jalannya,” kata Sholihul Hadi, dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/11/2025).
Sholihul menuturkan, masyarakat sekitar membuat bangunan kelas apa adanya tersebut sebagai upaya jemput bola mencari siswa agar tetap bisa bersekolah.
“Bangunan kelas itu dibuat swadaya oleh masyarakat sekitar dengan status tanah wakaf,” tuturnya.
Adapun lembaga induk sekolah tersebut mempunyai identitas MI Silahul Muslimin, NSM : 111235220274, NPSN: 70027465, beralamat di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Bangunan gedung induk dari lembaga tersebut berdinding batu bata yang terdiri dari 2 ruang kelas dan dipergunakan untuk 4 rombongan belajar (rombel) dengan status layak dan baik.
“Untuk tenaga pendidiknya tetap berasal dari sekolah induk MI Silahul Muslimin,” ungkapnya.
Kegiatan belajar mengajar siswa di gedung induk yang berlokasi di Dusun Daplangu dimulai tahun 2021, terdiri dari kelas 1 (18 siswa), kelas 2 (5 siswa), kelas 3 (0 siswa), kelas 4 (6 siswa) dan kelas 5 (6 siswa).
Sedangkan di bangunan sekolah yang berlokasi di Dusun Koripan kegiatan belajar mengajar yang dimulai tahun 2023 terdiri dari, Kelas 1 (3 siswa), kelas 2 (4 siswa), kelas 3 (9 siswa).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/692851a55852d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir dan Longsor Bener Meriah: Logistik Menipis, Warga Meninggal 11 Orang Regional 27 November 2025
Banjir dan Longsor Bener Meriah: Logistik Menipis, Warga Meninggal 11 Orang
Tim Redaksi
BENER MERIAH, KOMPAS.com
– Kondisi logistik di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, saat ini mulai menipis, seiring dengan padamnya listrik dan jaringan internet.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo)
Bener Meriah
, Ilham Abdi, mengungkapkan bahwa hujan telah mulai reda, namun masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.
“Logistik sudah mulai menipis, terutama BBM dan kebutuhan pokok,” kata Ilham saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/11/2025) malam.
Ia menambahkan, berdasarkan data terbaru, korban meninggal dunia akibat longsor saat ini mencapai 11 orang, sementara 13 lainnya masih dinyatakan hilang.
Korban meninggal dan hilang tersebar di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah.
“13 hilang, dan 11 orang meninggal dunia. Ini jumlah sementara, data akan kami update terus,” ujarnya.
Di sisi lain, Kabupaten
Aceh Tengah
, yang merupakan tetangga Bener Meriah, juga mengalami dampak parah akibat banjir.
Menurut Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini bertambah menjadi 15 orang akibat tertimbun longsor.
“Korban meninggal dunia yang terdeteksi 15 jiwa, yang hilang masih ada dan sedang pendataan,” kata Mustafa kepada Kompas.com.
Ia juga melaporkan bahwa jumlah warga yang mengungsi mencapai 3.213 kepala keluarga (KK).
Mustafa menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi di Aceh Tengah telah memicu terjadinya tanah longsor dan banjir bandang, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur vital.
Semua akses transportasi darat menuju daerah tetangga, termasuk Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, dan Nagan Raya, terputus akibat longsor, serta terputusnya ruas jalan dan jembatan.
“Pasokan kebutuhan makanan pokok dan logistik lainnya tidak dapat masuk ke Takengon, ini telah menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan pangan,” ujarnya.
Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, pihak berwenang di kedua kabupaten terus melakukan upaya untuk menangani dampak bencana dan mendata para korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/692850042fb77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fraksi PKB Tolak Hasil Seleksi Komisioner KPID Kaltim : Keberadaan Kami Seolah Tak Ada Regional 27 November 2025
Fraksi PKB Tolak Hasil Seleksi Komisioner KPID Kaltim : Keberadaan Kami Seolah Tak Ada
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
— Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menolak hasil uji kelayakan dan kepatutan dalam seleksi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur periode 2025–2028 yang diumumkan pada 18 November 2025 lalu.
PKB meminta pimpinan DPRD meninjau ulang seluruh
hasil seleksi
serta mekanisme yang digunakan.
Mereka menilai keputusan Komisi I yang menetapkan tujuh komisioner dan tujuh nama cadangan melalui SK Nomor 03/UKK-KPID-Kaltim/XI/2025 tidak sah dan harus dianulir.
Ketua
Fraksi PKB
, Damayanti, menyebut keputusan Komisi I DPRD Kaltim menetapkan tujuh nama komisioner tanpa melibatkan mereka sebagai bentuk pengabaian terhadap mekanisme internal.
“Keberadaan kami seolah tidak ada. Dari tujuh fraksi, hanya PKB yang tidak dikonfirmasi,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
PKB menilai absennya komunikasi tersebut menyalahi prinsip keterbukaan.
Damayanti menegaskan, jika permintaan pembatalan hasil seleksi tidak dikabulkan, PKB siap menempuh
jalur hukum
.
“Ini soal harga diri fraksi. Masukan kami tidak boleh diabaikan,” katanya.
Penolakan serupa disampaikan Wakil Ketua DPRD Kaltim dari PKB, Yenni Eviliana.
Ia menegaskan tidak ada koordinasi apa pun dari unsur pimpinan Komisi I terkait pelaksanaan fit and proper test.
“Ketua komisi sedang sakit bukan alasan melewati kewenangan struktural. Keputusan tetap harus kolektif,” ujarnya.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Mulawarman, Saiful Bachtiar, menilai polemik ini mengikis kepercayaan publik terhadap obyektivitas
seleksi komisioner
.
Ia menilai wajar jika masyarakat mempertanyakan apakah proses seleksi berjalan berdasarkan indikator penilaian atau justru dipengaruhi “pengawalan” politik sejak awal.
“Pertanyaannya, apakah seleksi obyektif atau sudah ada nama yang dikawal masing-masing fraksi?” ujarnya.
Saiful berpendapat DPRD wajib membuka mekanisme penilaian secara transparan agar publik memahami dasar keputusan.
Menurutnya, kualitas kelembagaan KPID sangat ditentukan oleh kredibilitas proses seleksi.
“Kalau proses tidak objektif, kompetensi lembaga bisa ikut tergerus,” tegasnya.
Ia juga mendorong PKB membuka ke publik jika memang terdapat praktik tidak transparan dalam proses tersebut.
Momentum ini, menurutnya, penting untuk memperbaiki tata kelola seleksi lembaga yang kewenangannya berada di DPRD.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/69284e1a5be95.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya Surabaya 27 November 2025
Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
– Warga Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, digegerkan dengan kelahiran seekor kambing bermata satu, Kamis (27/11/2025).
Kambing jantan tersebut lahir dari induk betina milik warga setempat bernama Suhailik (50) langsung menarik perhatian warga sekitar karena kondisinya yang tak biasa itu.
Suhailik mengaku terkejut saat mendapati salah satu dari tiga anak kambingnya lahir dengan kondisi fisik abnormal.
Awalnya ia membantu proses kelahiran seperti biasa, namun mendadak panik saat melihat wajah anak kambing tersebut.
“Saya benar-benar bingung waktu lihat. Matanya cuma satu di bagian tengah, bentuk wajahnya juga tidak seperti kambing normal. Baru pertama kali seumur hidup saya melihat yang begini,” kata Suhailik.
Menurutnya, dua anak kambing lain lahir dengan kondisi normal.
Hanya satu yang memiliki ciri fisik menyerupai kondisi cyclopia, kelainan langka yang membuat organ mata tidak berkembang sempurna dan menyatu di satu titik.
Tak butuh waktu lama, kabar kelahiran kambing bermata satu itu langsung menyebar dari mulut ke mulut.
Warga sekitar berdatangan ke rumah Suhailik untuk melihat langsung hewan tersebut.
“Banyak yang datang, anak-anak sampai orang tua pada penasaran. Mereka tidak percaya sebelum lihat sendiri,” tambahnya.
Meski kondisi kambing itu memperlihatkan kelainan serius, Suhailik tetap merawatnya dengan baik.
Ia memberi susu dan memastikan kambing kecil itu tetap hangat.
Fenomena kelahiran hewan dengan kondisi langka seperti ini bukan kali pertama terjadi, namun tetap berhasil membuat heboh warga karena dianggap jarang ditemukan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/692858b1632ef.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Alvin dan Anita Minta Maaf Soal Tumbler yang Hilang Berujung Pemecatan Petugas KAI Megapolitan
Alvin dan Anita Minta Maaf Soal Tumbler yang Hilang Berujung Pemecatan Petugas KAI
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Anita, pemilik tumbler yang hilang di KRL Commuter Line, pada Senin (17/11/2025), meminta maaf terkait kejadian tumbler miliknya yang hilang dan berujung pada pemecatan Argi, petugas pelayanan KRL Commuter Line, dari tempat kerjanya.
Ia bersama sang suami,
Alvin
, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui sebuah video klarifikasi yang diterima
Kompas.com
, Kamis (27/11/2025).
Dalam video tersebut, Alvin mengakui bahwa kasus yang berkembang belakangan ini merupakan dampak dari perilaku mereka berdua.
Oleh sebab itu, ia menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada Argi dan pihak-pihak lain yang terdampak.
“Kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada saudara Argi dan semua pihak yang terkena dampak dan dirugikan atas ucapan dan perbuatan kami,” ujar Alvin dikutip
Kompas.com
, Kamis.
Sementara itu,
Anita
, mengaku sangat menyesal dengan perbuatan yang sudah dilakukannya.
Ia menyadari bahwa cara mereka menyikapi kejadian tersebut sehingga memicu reaksi negatif dari banyak pihak.
“Kami sangat sadar cara kami menyikapi kejadian ini sangat tidak bijak sehingga melukai banyak perasaan orang di luar sana,” kata Anita.
Ia menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting agar mereka lebih berhati-hati ke depannya.
“Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya,” tutup Anita.
Sebelumnya, seorang petugas pelayanan KRL Commuter Line disebut dipecat setelah diduga terlibat dalam hilangnya sebuah tumbler milik penumpang yang tertinggal di dalam kereta.
Kasus ini pun viral di media sosial setelah pemilik tumbler bernama Anita membuat sebuah utasan di akun Thread pribadinya, @anitadewl, mengenai kejadian tumbler miliknya yang hilang usai tertinggal di kereta.
la menganggap ada indikasi pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) penanganan barang hilang di lingkungan KAI.
Kasus ini berawal ketika Anita lupa membawa cooler bag yang dibawanya usai menaiki KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) pukul 19.00 WIB.
Anita menaiki KRL green line tersebut sepulang kerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
Sekitar pukul 19.40 WIB, ia turun di Stasiun Rawa Buntu. Saat itu, ia baru menyadari bahwa
cooler bag
miliknya tertinggal di bagasi Commuter Line.
Ia kemudian melapor kepada petugas. Malam itu juga,
cooler bag
tersebut ditemukan oleh satpam PT KAI bernama Argi. Barang itu langsung diamankan dan sempat didokumentasikan.
Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, mengambil
cooler bag
tersebut di Stasiun Rangkasbitung. Namun, ia terkejut karena isi di dalam
cooler bag
itu, yakni sebuah tumbler sudah hilang. Tasnya kembali, tetapi isinya tidak.
Saat dikonfirmasi, Argi mengakui bahwa ia tidak memeriksa isi
cooler bag
milik Anita saat menerima barang tersebut.
Ia menyadari kelalaiannya karena kondisi stasiun sedang ramai dan ia masih bertugas berjaga, sehingga
cooler bag
itu disimpan tanpa pengecekan detail. Argi kemudian menghubungi Alvin dan meminta maaf melalui pesan singkat.
Bahkan, dalam pesan itu, Argi akan membantu Anita dan Alvin untuk melakukan pencarian melalui rekaman CCTV. Jika tidak ditemukan, ia bersedia mengganti tumbler tersebut sesuai harganya, yakni Rp 300.000.
”
Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak
,” tulis Argi dalam pesan untuk Alvin yang diunggah di akun Threads
@
argi_bdsyh, Rabu (26/11/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/27/6927f43915aae.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/11/68992ff22dd12.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)