Jenis Media: Regional

  • Bandung Raya Berpotensi Hujan Lebat hingga 3 Desember Dampak Monsun Asia Meningkat

    Bandung Raya Berpotensi Hujan Lebat hingga 3 Desember Dampak Monsun Asia Meningkat

    BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, genangan, angin kencang, dan longsor.

    “Kami meminta masyarakat, terutama yang tinggal di lereng dan daerah rawan longsor, untuk waspada jika hujan turun beberapa hari berturut-turut. Begitu pula warga di daerah dataran rendah agar memastikan drainase berfungsi baik dan bebas dari sampah,” tegas Teguh.

    Ia juga meminta masyarakat aktif mengikuti pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.

    “Informasi kami selalu diperbarui. Silakan pantau melalui situs BMKG atau aplikasi resmi agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif,” tuturnya.

  • Ketika Galodo Memporak-porandakan Seisi Rumah

    Ketika Galodo Memporak-porandakan Seisi Rumah

    Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang dan longsor yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat menyisakan duka di hati warga. Di Kota Padang, salah satunya kawasan Lubuk Minturun, pada Kamis (27/11/2025), banjir bandang menghantam dan menghancurkan rumah-rumah penduduk.

    Upik (53), salah satu warga Lubuk Minturun, masih mengingat jelas saat air mulai masuk ke rumah selepas subuh. Sekitar pukul 05.00 WIB. Pintu rumahnya terhempas derasnya arus. Di rumah itu, Upik tinggal berlima bersama keluarga. Satu cucu balita bahkan harus segera diungsikan ke rumah kerabat.

    “Rusak semuanya sampai tiga rumah ke belakang. Rusak alat elektronik televisi, kasur juga tenggelam,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).

    Rumah Upik berjarak hanya sekitar 15 meter dari jembatan yang runtuh akibat dihantam galodo (banjir bandang). Kayu-kayu dan lumpur terbawa arus hingga naik ke jalan setinggi hampir 20 meter.

    Ani (53), warga Lubuk Minturun lainnya, juga merasakan kepanikan serupa. Meski rumahnya berada sedikit lebih jauh dari bantaran sungai, dia tiba-tiba ditelepon saudaranya agar bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

    “Air sudah naik ini, kata saudara saya,” ujarnya.

    Selama puluhan tahun tinggal di kawasan itu, Ani mengaku baru kali ini melihat banjir setinggi itu, bahkan sampai menghantam jembatan.

  • Viral Kayu Glondongan saat Banjir Bandang di Sungai Batang Toru: Runtuhnya Benteng Kehidupan

    Viral Kayu Glondongan saat Banjir Bandang di Sungai Batang Toru: Runtuhnya Benteng Kehidupan

    Hendra menceritakan, harmoni mulai pecah ketika jalan perusahaan dibuka. Hutan ditebang, bukit digunduli, dan lahan-lahan ulayat beralih fungsi menjadi Hak Guna Usaha (HGU). Pembukaan hutan dalam skala luas ini menyebabkan tanah kehilangan kemampuan menyerap air, membuat aliran permukaan (run-off) meningkat drastis.

    “Mesin berat menggantikan tenaga manusia; suara burung berganti dengan deru ekskavator,” tambahnya.

    Kondisi in mencerminkan kegagalan negara dalam menjamin ruang hidup masyarakat. Kebijakan tata ruang yang tidak berpihak pada rakyat kecil, lemahnya pengawasan, serta izin yang diterbitkan tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan telah menghasilkan konsekuensi yang kini harus ditanggung masyarakat berupa banjir dan longsor setiap musim hujan tiba.

    “Kerusakan ekosistem Batang Toru bukan hanya kerusakan ekologis, tetapi kerusakan sosial. Kemandirian ekonomi terganggu karena masyarakat berubah dari pemilik lahan menjadi buruh di tanah sendiri,” tegas Hendra.

     

  • 62 Orang Meninggal Dunia, 65 Masih Hilang

    62 Orang Meninggal Dunia, 65 Masih Hilang

    Polda Sumut memaksimalkan seluruh sumber dayanya dalam operasi penanggulangan bencana ini:

    • Sat Brimob: Bertugas membuka jalan yang tertutup material longsor, melakukan evakuasi dan SAR korban, serta mendirikan posko darurat dan dapur umum untuk pengungsi.

    • Bid TIK: Menjamin komunikasi tim SAR dan warga dengan menyediakan jaringan internet Starlink, sebuah inovasi teknologi untuk mengatasi blank spot akibat putusnya jaringan konvensional.

    • Bid Dokkes: Memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan medis, dan memastikan sanitasi di lokasi pengungsian terjaga.

    • Ditlantas: Melakukan rekayasa lalu lintas dan pengawalan logistik kemanusiaan ke daerah sulit dijangkau.

    Dukungan juga datang dari Bhayangkari Daerah Sumut yang menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok, pakaian, selimut, dan perlengkapan anak ke Tapteng, Sibolga, dan Taput.

    Sebagai langkah lanjutan, Polda Sumut berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meminta bantuan helikopter BKO guna mempercepat evakuasi dan distribusi logistik ke daerah yang terisolasi.

    “Sumber daya kami optimalkan. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan memperkuat operasi SAR terpadu untuk menemukan korban yang hilang dan membantu pemulihan masyarakat,” ujarnya.

  • WALHI Tuding 7 Korporasi Besar Dalang Utama Banjir Bandang Tapanuli

    WALHI Tuding 7 Korporasi Besar Dalang Utama Banjir Bandang Tapanuli

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda delapan kabupaten/kota di Sumatera Utara sejak Selasa (25/11/2025) bukan semata karena hujan ekstrem.

    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara menilai ada tujuh perusahaan ekstraktif sebagai pihak yang bertanggung jawab atas bencana ekologis yang paling parah melanda wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah.

    Kerusakan masif dilaporkan terjadi di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Ekosistem Harangan Tapanuli/Batang Toru, kawasan yang dikenal sebagai paru-paru dan penyangga hidrologis terakhir di Sumatera Utara.

    Bencana ini telah menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi, ribuan rumah hancur, dan ribuan hektare lahan pertanian rusak. Total 51 desa di 42 kecamatan terdampak, melumpuhkan perekonomian dan infrastruktur vital.

    Tragisnya, kawasan ini merupakan habitat krusial bagi satwa dilindungi, termasuk Orangutan Tapanuli dan Harimau Sumatera.

     

  • 3
                    
                        Penyesalan Anita Viralkan Kehilangan Tumbler di KRL…
                        Megapolitan

    3 Penyesalan Anita Viralkan Kehilangan Tumbler di KRL… Megapolitan

    Penyesalan Anita Viralkan Kehilangan Tumbler di KRL…
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    — Pasangan suami istri Anita dan Alvin menyampaikan permohonan maaf terkait viralnya kasus kehilangan tumbler atau botol minum di KRL yang menyeret seorang petugas KAI Commuter, Argi.
    Dalam video berdurasi 55 detik itu, mereka menyampaikan penyesalan sekaligus mengakui bahwa unggahan Anita di media sosial yang berujung viral bukan hal tepat.
    “Kami sangat sadar cara kami menyikapi kejadian kami ini sangat tidak bijak sehingga melukai banyak perasaan orang-orang di luar sana,” ujar Anita dalam video yang diterima
    Kompas.com,
    Kamis (27/11/2025).
    Salah satu yang merasakan dampak tersebut adalah Argi, seorang petugas yang berjaga di Stasiun Rangkasbitung. Ia mengaku dipecat akibat masalah tumbler penumpang yang hilang.
    Bagi mereka, kejadian tersebut menjadi pelajaran besar untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan keluhan di ruang publik.
    Oleh sebab itu, mereka sangat menyesal dengan kondisi yang terjadi belakangan ini.
    “Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami sangat meminta maaf yang sebesar-besarnya,” kata Anita.
    Sebelumnya, Anita membuat sebuah utas di akun Thread pribadinya, @anitadewl, mengenai tumbler miliknya yang hilang usai tertinggal di kereta.
    la menganggap ada indikasi pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) penanganan barang hilang di lingkungan stasiun.
    Kasus ini berawal ketika Anita lupa membawa
    cooler bag
    yang dibawanya dalam
    KRL
    rute Tanah Abang-Rangkasbitung, Senin (17/11/2025) pukul 19.00 WIB.
    Anita menaiki KRL
    green line
    tersebut sepulang kerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
    Sekitar pukul 19.40 WIB, ia turun di Stasiun Rawa Buntu. Saat itu, ia baru menyadari bahwa
    cooler bag
    miliknya tertinggal di bagasi
    Commuter Line
    .
    la kemudian melapor kepada petugas. Malam itu juga,
    cooler bag
    tersebut ditemukan oleh satpam PT KAI bernama Argi. Barang itu langsung diamankan dan sempat didokumentasikan.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, mengambil
    cooler bag
    tersebut di Stasiun Rangkasbitung.
    Namun, ia terkejut karena isi di dalam
    cooler bag
    itu, yakni sebuah tumbler, sudah hilang. Tasnya kembali, tetapi isinya tidak lengkap.
    Saat dikonfirmasi, Argi mengakui bahwa ia tidak memeriksa isi
    cooler bag
    milik Anita saat menerima barang tersebut.
    la menyadari kelalaiannya karena kondisi stasiun sedang ramai dan ia masih bertugas berjaga, sehingga
    cooler bag
    itu disimpan tanpa pengecekan detail.
    Argi kemudian menghubungi Alvin dan meminta maaf melalui pesan singkat.
    Bahkan, dalam pesan itu, Argi akan membantu Anita dan Alvin untuk melakukan pencarian melalui rekaman CCTV.
    Jika tidak ditemukan, ia bersedia mengganti tumbler tersebut sesuai harganya, yakni Rp 300.000.
    “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak,” tulis Argi dalam pesan untuk Alvin yang diunggah di akun Threads @argi_bdsyh, Rabu (26/11/2025).
    KAI Commuter membantah kabar pemecatan seorang petugas stasiun sebagaimana narasi yang beredar.
    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda mengatakan, perusahaan masih melakukan penelusuran untuk memastikan fakta kejadian.
    “KAI Commuter sendiri tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar, karena kami memiliki aturan dan prosedur kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan,” ujar Karina dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com,
    Kamis.
    Pada tahap awal, KAI Commuter juga sudah berkoordinasi dengan mitra pengelola petugas
    frontliner
    yang bertugas di lapangan.
    Semua petugas selalu diarahkan untuk menjalankan prosedur operasional standar (SOP) selama bertugas.
    “Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gaji Fantastis, Menteri Mukhtarudin Sebut Perawat Indonesia Diminati Rumah Sakit Eropa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 November 2025

    Gaji Fantastis, Menteri Mukhtarudin Sebut Perawat Indonesia Diminati Rumah Sakit Eropa Regional 27 November 2025

    Gaji Fantastis, Menteri Mukhtarudin Sebut Perawat Indonesia Diminati Rumah Sakit Eropa
    Tim Redaksi

    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengungkapkan bahwa pekerja migran Indonesia yang berprofesi sebagai perawat banyak disukai oleh rumah sakit (RS) di Eropa.
    Ia menyebut, perawat dari Indonesia memiliki banyak skill. Ia juga membeberkan tentang
    gaji fantastis
    .
    “Perawat-
    perawat Indonesia
    itu disenangi di rumah sakit-
    rumah sakit Eropa
    , Jerman apalagi, karena perawat di Indonesia itu banyak skill, mereka diajarkan bagaimana menyuntik, memasang infus, mengecek tensi darah, sampai elektrokardiogram (EKG), jadi dokter-dokter di RS sana senang,” beber
    Mukhtarudin
    saat menyampaikan sambutan dalam kunjungan kerjanya di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/11/2025).
    Mukhtarudin menjelaskan bahwa pekerjaan-pekerjaan dari menyuntik hingga EKG itu, di banyak negara selain Eropa, dilakukan hanya oleh dokter.
    Sementara, perawat hanya asisten yang disuruh-suruh dokter untuk membantu tugasnya.
    “Bahkan periksa tensi yang melakukan dokter, tapi perawat kita bisa. Inilah keunggulan kita, makanya perawat kita disenangi oleh rumah sakit-rumah sakit yang di Eropa khususnya,” tutur dia.
    Di samping skill yang mumpuni, Mukhtarudin menyebut bahwa perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, khususnya di negara-negara Eropa, dikenal memiliki sikap yang baik.
    Hal itu membuat pasien rumah sakit merasa nyaman selama menjalani masa pengobatan.
    “Perawat kita di sana punya sikap bagus: ramah, sopan, dan tenggang rasa yang tinggi. Bahkan bekerja melebihi jam kerja sedikit tidak masalah. Selain itu, bersih juga, seperti di Jepang biasanya, perawat Indonesia disenangi dibandingkan dari negara-negara lain,” ujarnya.
    Di hadapan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Mukhtarudin mendorong mereka untuk mencoba bekerja di luar negeri.
    Dia menyebut bahwa bekerja sebagai perawat di luar negeri menjanjikan gaji yang sangat besar.
    Gaji perawat
    di Jepang, lanjut Mukhtarudin, berkisar antara Rp 16 hingga Rp 20 juta per bulan, kemudian di Jerman sekitar Rp 50-60 juta per bulan.
    “Mungkin terpakai untuk biaya hidup, katakanlah 50 persen, masih ada Rp 30 juta, tetap bisa ditabung atau mengirimkan keluarga di Indonesia,” imbuh dia.
    Sementara itu, kata Mukhtarudin, menjadi perawat di Amerika Serikat lebih menawarkan gaji fantastis, yakni Rp 100 juta per bulan.
    Hanya saja, semakin tinggi gaji, semakin tinggi pula standar kompetensi perawat yang ditetapkan.
    “Cuma semakin mahal gaji, juga semakin tinggi standar kompetensinya, khususnya bahasanya, karena bahasa perawat itu kan agak lebih khusus,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bandung Kekurangan 14.000 Guru, Pemkab Minta Rekrutmen ASN Dibuka Lagi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 November 2025

    Bandung Kekurangan 14.000 Guru, Pemkab Minta Rekrutmen ASN Dibuka Lagi Bandung 27 November 2025

    Bandung Kekurangan 14.000 Guru, Pemkab Minta Rekrutmen ASN Dibuka Lagi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    — Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih memerlukan sekitar 14.000 guru dan tenaga kependidikan untuk mencapai rasio guru terhadap sekolah yang ideal.
    Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten
    Bandung
    berharap pemerintah pusat kembali membuka rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk formasi guru dan tenaga kependidikan.
    Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan, terdapat 1.660 sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah di
    Kabupaten Bandung
    .
    Saat ini, ketersediaan tenaga guru terdiri dari 5.600 yang berstatus PNS, 7.100 PPPK, dan 5.000 guru paruh waktu.
    “Jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan ideal. Kabupaten Bandung masih memerlukan sekitar 14.000 tenaga pendidik lagi,” kata Dadang kepada awak media pada Kamis (27/11/2025).
    Dia menambahkan, sebanyak 4.897 ASN guru diperkirakan akan pensiun dalam rentang waktu 2021-2025. Selama periode tersebut, terdapat penangkatan 7.968 guru.
    Namun, pada kurun 2026-2030, diperkirakan 3.047 guru akan pensiun.
    Kondisi ini, menurut Dadang, memerlukan langkah strategis agar tidak terjadi kekosongan tenaga pengajar, termasuk pada jabatan kepala sekolah.
    “Seumpama tidak ada rekrutmen PNS guru sepanjang lima tahun ke depan, jumlah guru, terutama yang berstatus PNS, bisa menjadi minim,” tutur dia.
    Dadang juga mengusulkan agar pemerintah pusat melakukan penegasan dalam regulasi ASN sehingga PPPK dapat menduduki jabatan kepala sekolah sesuai kompetensi masing-masing.
    Selain itu, dia berharap adanya pembukaan rekrutmen CPNS guru untuk memastikan ketersediaan tenaga pendidik dan menjaga kesinambungan pelayanan pendidikan.
    “Kami berkomitmen memastikan penguatan tenaga pendidik sejalan dengan peningkatan mutu pembelajaran. Kualitas guru merupakan faktor utama dalam keberhasilan pendidikan,” jelasnya.
    Saat ini, pihaknya telah mengonsultasikan hal ini ke Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada Kemendikdasmen pada Senin (24/11/2025).
    Dalam kesempatan itu, bupati turut berkoordinasi dan berkonsultasi mengenai penggajian PPPK guru dan tenaga kependidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seberapa Bahaya Letusan Sekunder Gunung Semeru?
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Seberapa Bahaya Letusan Sekunder Gunung Semeru? Surabaya 27 November 2025

    Seberapa Bahaya Letusan Sekunder Gunung Semeru?
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Fenomena letusan sekunder kerap terjadi di sekitar aliran lahar hujan pascaerupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025).
    Fenomena ini dipicu oleh terjadinya banjir lahar hujan
    Gunung Semeru
    maupun guyuran hujan di sekitar aliran sungai.
    Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Api Semeru
    Yasa Suparman
    menjelaskan, fenomena
    letusan sekunder
    merupakan hasil dari pertemuan air dengan material endapan hasil awan panas.
    Air yang dimaksud bisa berasal dari adanya banjir lahar maupun guyuran hujan.
    Biasanya, hasil pertemuan itu menghasilkan letusan disertai asap berwarna putih pekat dan beraroma belerang.
    “Ketika ada material panas terkena air akan terjadi sebuah letusan atau ledakan, ini yang dinamakan letusan sekunder,” kata Yasa Suparman di PPGA Semeru, Kamis (27/11/2025).
    Yasa memperingatkan, meski letusan sekunder tidak memiliki risiko bahaya seperti halnya awan panas, namun, tetap berbahaya.
    Pasalnya, saat letusan sekunder terjadi, dikhawatirkan material yang mengendap di sungai terlontar dan terkena ke tubuh seseorang.
    Material tersebut tentunya masih memiliki suhu yang cukup panas.
    “Berbahaya ya, karena dia temperaturnya tinggi, takutnya ada material yang ikut terlepaskan bersamaan dengan letusan sekunder, tentunya batu yang dilontarkan memiliki temperatur yang tinggi,” terangnya.
    Yasa mengimbau warga untuk tidak berada di sekitar area yang dilintasi awan panas.
    Selain temperaturnya masih tinggi apabila terkena langsung, risiko letusan sekunder juga masih bisa terjadi.
    Mengingat, saat ini kawasan lereng Gunung Semeru kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
    “Jadi mohon masyarakat agar tidak mendekati area-area yang kemarin mendekati jalur awan panas, karena temperaturnya masih tinggi,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        27 November 2025

    Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal Medan 27 November 2025

    Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal
    Tim Redaksi
    TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com
    – Bencana longsor akibat cuaca ekstrem melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Rabu (26/11/2025) malam.
    Longsor tersebut menimbun sedikitnya 12 rumah yang dihuni 25 warga di Desa Batugodang, Kecamatan
    Angkola Sangkunur
    .
    Komandan Rayon Militer (Koramil) 19 Siais, Kapten Halasson Sirait menjelaskan,
    cuaca ekstrem
    berupa hujan deras disertai angin kencang menyebabkan longsor di Dusun Kampung Durian dan Dusun Gunung Pardomuan.
    “Untuk sementara data yang diketahui, dari 12 rumah yang tertimbun ada 25 orang. Sedikitnya 21 orang di Dusun Kampung Durian dan 4 orang di Dusun Gunung Pardomuan,” ungkap Kapten Sirait saat dihubungi melalui sambungan ponsel, Kamis (27/11/2025) malam.
    Hingga Kamis sore, baru lima korban yang berhasil ditemukan. Proses evakuasi terkendala oleh minimnya alat dan padamnya listrik.
    “Karena kondisi yang minim dan listrik juga padam, maka pukul 18.00 proses evakuasi dihentikan sementara,” ucapnya.
    Ia menambahkan, evakuasi di Dusun Pardomuan belum dapat dilakukan karena terkendala alat berat.
    Untuk membantu warga yang terdampak, TNI bersama Polri dan masyarakat setempat telah mengungsikan mereka ke lokasi yang lebih aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.