Jenis Media: Regional

  • Cemburu Karena Saweran Jadi Motif Penganiayaan DJ Cantik di Kota Malang

    Cemburu Karena Saweran Jadi Motif Penganiayaan DJ Cantik di Kota Malang

    Malang(beritajatim.com) – Seorang DJ berinisial APN (25 tahun) asal Wagir, Kabupaten Malang ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penganiayaan pada kekasihnya. Korban adalah US (27 tahun) yang juga bekerja sebagai seorang DJ.

    Hasil penyelidikan diketahui kasus penganiayaan ini terjadi pada 16 November 2025 lalu. Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah korban menceritakan pengalaman pahitnya disertai video kondisi dirinya yang mengalami luka akibat dianiaya.

    “Korban melapor ke Polresta Malang Kota pada 26 November 2025. Pada 27 November Satreskrim Polresta Malang Kota menangkap pelaku di rumahnya. Tidak menunggu viral karena tidak sampai 2 x 24 jam setelah laporan. Pelaku berhasil ditangkap,” ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, Jumat, 28 November 2025.

    Nanang menuturkan butuh waktu bagi US untuk berpikir melaporkan APN ke polisi. Karena keduanya menjalin hubungan asmara. Namun, pada akhirnya US melaporkan APN ke Polresta Malang Kota hingga berujung penangkapan dan penetapan tersangka.

    “Motif pelaku melakukan kekerasan karena adanya kecemburuan, kenapa terima uang sawer dan sebagainya. Kemudian ada penamparan, dipukul di kepala sehingga pelapor tidak bisa melakukan aktivitasnya,” ujar Nanang.

    US sendiri mengalami luka lebam pada bagian wajah akibat pukulan APN. Korban pun telah menjalani visum untuk kebutuhan penyidikan.

    “Saat pemukulan pelaku dalam kondisi mabuk. APN dikenai Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara,” ujar Nanang.

    Sementara APN memintaa maaf kepada publik atas tindakan yang dia lakukan.

    “Saya mau minta maaf secara tulus kepada masyarakat dan pihak yang saya rugikan, saya sangat menyesali perbuatan saya dan saya tidak akan mengulangi kepada siapapun, saya sangat menyesal,” ujar APN. (luc/ted)

  • 197 Tumbler Milik Penumpang KAI Daop 8 Surabaya Tertinggal Sejak Januari 2025

    197 Tumbler Milik Penumpang KAI Daop 8 Surabaya Tertinggal Sejak Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat ada 197 tumbler milik penumpang tertinggal dan diamankan sejak Januari hingga Oktober 2025.

    Menurut Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, tumbler merupakan salah satu barang bawaan yang paling sering ditemukan tertinggal di kereta maupun stasiun.

    “Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, layanan Lost and Found Daop 8 mencatat 197 tumbler ditemukan,” kata Luqman, Jumat (28/11/2025).

    Dari jumlah temuan 197 tumbler tersebut, lanjut Luqman, 24 di antaranya telah diambil kembali oleh pemiliknya, namun sisanya masih tersimpan aman di layanan Lost and Found.

    “Dari jumlah tersebut, 24 tumbler telah diambil kembali, sementara 173 tumbler masih tersimpan aman menunggu pemiliknya,” ungkapnya.

    Dari situ, Luqman Arif mengimbau para penumpang untuk senantiasa menjaga barang bawaan selama perjalanan. Meskipun demikian, jika terjadi kehilangan, ia mengajak penumpang untuk tidak khawatir karena KAI Daop 8 menyediakan layanan Lost and Found.

    “Layanan Lost and Found; petugas akan mencatat, menyimpan, dan mengamankan barang temuan hingga diambil kembali oleh pemiliknya,” papar Luqman.

    Pengambilan barang temuan oleh penumpang Daop 8 ini dapat dilakukan di pos pengamanan stasiun-stasiun besar seperti Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang.

    Luqman Arif menekankan, untuk pelaporan dan pengambilan di Lost and Found pun cukup sederhana; yaitu penumpang cukup melaporkan kehilangan kepada petugas stasiun, kemudian petugas akan mengecek daftar barang temuan, dan jika sesuai, penumpang dapat mengambilnya dengan menunjukkan identitas serta bukti kepemilikan.

    “Menjaga barang bawaan, serta mematuhi imbauan petugas merupakan langkah sederhana yang memberikan dampak besar bagi kenyamanan bersama,” tutup Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif. (rma/ted)

  • Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Bondowoso (beritajatim.com) — Angin kencang yang melanda wilayah Kelurahan Kademangan, Kabupaten Bondowoso, Jumat (28/11/2025) siang, menyebabkan satu pohon kersen tumbang dan menimpa kabel PLN, kabel Telkom, serta dua mobil warga.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.51 WIB dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima melalui pesan berantai WhatsApp. Tim Pusdalops dan TRC langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan cepat.

    “Kami langsung menurunkan personel untuk memastikan tidak ada bahaya lanjutan. Evakuasi pohon tumbang dilakukan menggunakan chainsaw dan seluruh tahapan berjalan lancar,” kata Kristianto.

    Menurutnya, lokasi kejadian berada di RT 25 RW 01, Kelurahan Kademangan. Selain menimpa jaringan PLN dan Telkom, batang pohon juga mengenai dua kendaraan yang sedang terparkir. BPBD berkoordinasi dengan warga untuk memastikan area aman sebelum proses pemotongan batang dilakukan.

    “Syukurlah tidak ada korban luka. Situasi di lapangan cepat terkendali karena warga juga sigap membantu proses evakuasi,” ujarnya.

    Personel yang diterjunkan antara lain Ulum (Danru), Zhikr (Agen Bencana Jatim), Gracia Sangra (TRC), Subhan dan Dodik (Pusdalops), serta Sofyan dan Bima dari TRC. Seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai pada sore hari.

    Hingga laporan disusun, kondisi cuaca di Kademangan terpantau cerah. Aktivitas masyarakat kembali normal, sementara BPBD telah melaporkan penanganan kejadian ini kepada pimpinan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

    Kristianto mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bondowoso.

    “Pantau informasi resmi dan segera laporkan jika ada situasi berbahaya. Respons cepat itu penting untuk mencegah risiko lebih besar,” tutupnya. (awi/ted)

  • 8
                    
                        Bahlil Akui Kesalahan Masa Lalu, Usahanya di Sektor Tambang Kerap Tebang Pohon
                        Nasional

    8 Bahlil Akui Kesalahan Masa Lalu, Usahanya di Sektor Tambang Kerap Tebang Pohon Nasional

    Bahlil Akui Kesalahan Masa Lalu, Usahanya di Sektor Tambang Kerap Tebang Pohon
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengakui kesalahan masa lalunya karena usahanya di sektor pertambangan kerap bersinggungan dengan aktivitas penebangan pohon.
    Hal tersebut disampaikan Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara Talkshow
    Aksi Nyata untuk Bumi Lestari
    di DPP
    Partai Golkar
    , Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (28/11/2025).
    “Saya menceritakan sedikit, saya juga merasa bersalah. Karena waktu saya jadi pengusaha dulu, saya kebetulan usaha saya dulunya main main sama tambang, yang semua urusannya pasti tebang pohon,” kata Bahlil, seperti dilansir dari YouTube DPP Partai Golkar Official. 
    “Atas dasar pengalaman itu, dampaknya sekarang adalah apa yang terjadi ketika pertambangan dan perkebunan tidak ditata dan dikelola secara baik. Maka dampaknya kepada sosial. Hal ini yang terjadi karena longsor, karena penggundulan hutan. Banjir juga mengalami hal yang sama,” tambah dia.
    Usai ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil mengeklaim menata ulang secara menyeluruh proses penambangan agar lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal).
    Jika tidak dikelola dengan baik, menurut Bahlil, akan sangat berbahaya sekali bagi masyarakat.
    Bahlil mengatakan, saat dia meninjau bekas area pertambangan dari udara menggunakan helikopter, kondisi terbaik adalah ketika reklamasi dan reboisasi sudah dilakukan.
    “Kalau belum, waduh. Maka kemudian itulah yang mendorong kami untuk melakukan penataan secara komprehensif, dengan meminta kepada seluruh izin-izin pertambangan agar menjaminkan biaya reklamasinya dulu. Supaya jangan sampai tambang, terus tinggalkan hutan,” ucap dia.
    Oleh karena itu, Bahlil menilai, pengusaha sudah tidak boleh lagi mengatur negara.
    “Yang mengatur pengusaha adalah negara. Tapi, negara juga tidak boleh sewenang-wenang,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dianggap Merusak Lingkungan, Walhi Sumut Desak Pemerintah Periksa Izin 7 Korporasi Ini

    Dianggap Merusak Lingkungan, Walhi Sumut Desak Pemerintah Periksa Izin 7 Korporasi Ini

    Surabaya (beritajatim.com) — Bencana banjir bandang dan longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Sedikitnya tujuh kabupaten terdampak, dengan kondisi terparah terjadi di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Puluhan ribu warga harus mengungsi, sementara ribuan rumah dan lahan pertanian rusak berat akibat hantaman air dan material longsor.

    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara menilai rangkaian bencana tersebut tidak semata-mata disebabkan curah hujan ekstrem. Mereka menyoroti dugaan kerusakan ekosistem di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, yang menurut mereka mengalami degradasi serius.

    “Ini bukan hanya sekedar perubahan iklim dan intensitas hujan tinggi. Tetapi faktor pendukung besarnya yaitu illegal logging yang cukup masif. Berkurangnya fungsi hidrologis di areal tangkapan air di sekitar DAS Batang Toru, kehadiran korporasi-korporasi asing yang berdiri megah disekitar lanskap batang toru,” tulis WALHI Sumut melalui unggahan di media sosial.

    Dalam pernyataannya, WALHI Sumut mendesak pemerintah untuk segera mengaudit izin lingkungan sejumlah perusahaan yang beroperasi di sekitar Batang Toru. Adapun tujuh korporasi yang disebut dalam unggahan mereka, antara lain:

    – Tambang emas PT Agincourt Resources (Martabe) – Tapanuli Selatan

    – PLTA North Sumatera Hydro Energy – Tapanuli Selatan

    – PLTMH Pahae Julu – Tapanuli Utara

    – Geothermal PT SOL – Tapanuli Utara

    – PKR PT Toba Pulp Lestari – Tapanuli Utara

    – Perkebunan Sawit PT Sago Nauli – Tapanuli Tengah

    – Perkebunan Sawit PTPN I Batang Toru – Tapanuli Selatan

    WALHI menegaskan bahwa pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh atas izin-izin korporasi tersebut untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi lingkungan.

    “Pemerintah harus segera memeriksa seluruh izin korporasi-korporasi perusak lingkungan yang berdiri di harangan Tapanuli !!,” tegas Walhi Sumut.

    Bencana ekstrem yang melanda wilayah Sumatra ini meninggalkan duka bagi masyarakat. Sejumlah warga dilaporkan hilang, dan sebagian lainnya meninggal dunia akibat terjangan banjir bandang dan longsor. Di media sosial, warganet ramai menggaungkan tagar #PrayForSumatra dan #SumatraBerduka sebagai bentuk solidaritas. (fyi/suf)

  • KAI Daop 8 Surabaya Kampanyekan Bawa Tumbler untuk Jaga Lingkungan

    KAI Daop 8 Surabaya Kampanyekan Bawa Tumbler untuk Jaga Lingkungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah meredanya polemik viral tentang hilangnya tumbler Tuku di Stasiun Rangkasbitung, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengambil momentum dengan mengkampanyekan “Jangan Lupa Bawa Tumbler”.

    Kampanye ini dinilai penting untuk menjaga lingkungan hijau dan mengurangi sampah plastik bagi konsumen KAI. Kendati demikian, kampanye Daop 8 ini tetap disertai dengan imbauan penting agar penumpang selalu waspada menjaga barang bawaan mereka.

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa kampanye tumbler dan lingkungan ini telah didukung oleh keberadaan fasilitas Water Station yang tersedia di setiap stasiun KA keberangkatan jarak jauh.

    “Sebagai dukungan nyata, sejumlah stasiun keberangkatan KA Jarak Jauh di wilayah Daop 8 Surabaya telah dilengkapi fasilitas Water Station, yaitu di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Lamongan, dan Sidoarjo,” kata Luqman, Jumat (28/11/2025).

    Melalui fasilitas Water Station, lanjut Luqman, pelanggan dapat mengisi ulang air minum secara mandiri menggunakan tumbler pribadi saat sebelum atau setelah naik kereta.

    “Selain lebih hemat dan praktis, pengisian ulang ini membantu mengurangi sampah botol plastik yang kerap menjadi masalah lingkungan,” imbuhnya.

    Ia juga memperingatkan penumpang KAI agar tidak perlu khawatir apabila tumbler dan barang bawaan lainnya ketinggalan saat perjalanan, karena KAI ada layanan Lost and Found di setiap stasiun.

    “Layanan Lost and Found; petugas akan mencatat, menyimpan, dan mengamankan barang temuan hingga diambil kembali oleh pemiliknya,” papar Luqman.

    Pengembalian itu sendiri, kata Luqman, pemilik bisa mengambilnya di pos pengamanan stasiun, seperti Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang.

    Mengenai mekanisme layanan Lost and Found, penumpang cukup melaporkan kehilangan kepada petugas stasiun, petugas akan mengecek daftar barang temuan, dan jika ditemukan sesuai, penumpang dapat mengambilnya dengan menunjukkan identitas dan bukti kepemilikan.

    “Membawa tumbler, menjaga barang bawaan, serta mematuhi imbauan petugas merupakan langkah sederhana yang memberikan dampak besar bagi kenyamanan bersama,” tutup Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif. (rma/ted)

  • Heboh Kabar 2 PMI Ponorogo Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong, Disnaker: Belum Bisa Dipastikan

    Heboh Kabar 2 PMI Ponorogo Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong, Disnaker: Belum Bisa Dipastikan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Nama dua perempuan asal Ponorogo tiba-tiba memenuhi linimasa warganet setelah muncul kabar mereka ikut terjebak dalam kebakaran di Wang Fuk Court, Hong Kong. Di tengah kecemasan keluarga dan warga, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ponorogo memastikan kabar tersebut masih perlu diverifikasi.

    Nama dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ramai disebut, yakni Yasmiati, warga Desa Trisono, dan Mardiana, warga Desa Cekok, Kecamatan Babadan, Ponorogo, belum terkonfirmasi keberadaannya dalam data resmi pemerintah. Kabid Pemberdayaan Tenaga Kerja Disnaker Ponorogo, Muhrodhi, menegaskan bahwa pihaknya masih akan melakukan penelusuran mendalam apakah benar kedua nama tersebut menjadi korban atau terdampak peristiwa kebakaran hebat tersebut.

    “Informasi di medsos memang menyebut ada dua PMI asal Ponorogo yang jadi korban kebakaran. Tapi kami belum bisa memastikan benar atau tidaknya,” kata Muhrodhi.

    Muhrodhi menjelaskan, pengecekan awal telah dilakukan melalui aplikasi SIAPkerja, namun kedua nama tersebut tidak muncul dalam sistem. Kondisi itu membuka kemungkinan bahwa keduanya sudah bekerja cukup lama di Hong Kong sehingga tidak tercatat dalam pendataan terbaru. “Nama mereka tidak ada di sistem. Kemungkinan memang sudah lama bekerja di sana,” jelas Muhrodhi.

    Hingga saat ini, Disnaker Ponorogo belum menerima laporan resmi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong terkait adanya warga Ponorogo yang terdampak insiden kebakaran tersebut. KJRI sebelumnya hanya menyampaikan ucapan duka serta memastikan tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mendata dan menangani WNI yang menjadi korban. “Hong Kong memang menjadi salah satu negara tujuan favorit PMI Ponorogo selain Taiwan,” pungkas Muhrodhi.

    Untuk diketahui, Disnaker Ponorogo mencatat per 31 Oktober 2025 terdapat 1.391 PMI asal Ponorogo yang bekerja di Hong Kong. Angka tersebut menempatkan Hong Kong sebagai salah satu tujuan favorit selain Taiwan. (end/kun)

  • Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pulau Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) dipicu oleh Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, Kepulauan Riau (Kepri) juga bisa terdampak dua siklon ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Kepulauan Riau mewaspadai dampak Siklon Tropis Senyar dan Koto, yang berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.

    “Dampak dari siklon adalah berkumpulnya awan potensi hujan, angin kencang yang dapat memicu gelombang tinggi dan pohon tumbang,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, Jumat (28/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini perlu diwaspadai, karena siklon tropis ini masih terus bergerak, jika pergerakannya menuju Laut China Selatan (letak Provinsi Kepri), dampak serupa bisa dialami Kepri.

    “Kecuali jika pergerakannya baik Siklon Senyar maupun Siklon Koto ke arah Laut China Selatan,” katanya menekankan.

    Fenomena Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto yang terjadi di Selat Malaka ini bisa dibilang sebagai yang pertama dalam sejarah manusia. Karena siklon tidak tumbuh di sepanjang garis Ekuator di mana Indonesia berada.

    Secara fisika, siklon akan melemah atau punah ketika bergerak sekitar Ekuator, apalagi di Laut China Selatan yang tergolong sebagai lautan yang sempit.

    “Laut China Selatan itu kan laut sempit. Biasanya siklon akan tumbuh awalnya di laut lepas, laut luas. Ini malah di laut sempit dan bahkan bergerak ke daratan,” katanya.

    “Artinya perubahan iklim ini sudah nyata. Memang (siklon) ini tidak wajar, tumbuh siklon ini tidak pernah ada siklon itu apalagi di dekat Sumatera,” katanya melanjutkan.

    Walaupun demikian, lanjut dia, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang mendekati Indonesia dan memberikan dampak signifikan seperti terjadi di perairan Bengkulu, dan siklon Cempaka pada tahun 2017 berdampak di Cilacap dan Yogyakarta.

    Adanya kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi hujan yang disertai angin kencang.

    Kemudian ketinggian gelombang juga berpengaruh, karena gelombang tinggi dipicu angin, semakin kuat angin makan semakin tinggi gelombang.

    “Untuk transportasi laut diwaspadai untuk nelayan, dan segala macam yang beraktivitas di laut lebih diperhatikan gelombang lautnya, akan berbahaya jangan dipaksakan untuk melaut atau belayar,” kata Ramlan.

    “Kemudian juga untuk masyarakat di sekitar pegunungan, pesisir ini berdampak juga jika terjadi hujan lebat berpotensi akan terjadi longsor, banjir ataupun banjir bandang, (potensi) ini bisa diperhatikan,” sambungnya.

    Siklon Tropis Senyar Tidak Umum di Selat Malaka

    BMKG menyebut fenomena Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka, mengingat posisi Indonesia dekat garis ekuator yang secara teoritis kurang mendukung terbentuknya maupun lintasan siklon tropis.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, bahwa meskipun secara klimatologis wilayah Indonesia bukan jalur umum siklon tropis, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang bergerak mendekati Indonesia dan memberi dampak signifikan, termasuk Siklon Tropis Senyar.

    “Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan karena itu BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat,” kata dia.

    Ia menyampaikan bahwa anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional dapat meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia, termasuk yang dekat jalur ekuator.

    BMKG menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.

    Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.

    Data pengamatan curah hujan dari UPT BMKG, di Sumatera Utara mencatat intensitas hujan berada pada kategori lebat hingga ekstrem dengan durasi yang cukup lama.

    Nilai intensitas tertinggi tercatat di ARG Pakkat sebesar 238,4 mm (25 November 2025), Stamet F.L Tobing 229,7 mm (24 November 2025), ARG Tapanuli 176,4 mm (24 November 2025), Pos Hujan Hapesong, Tapanuli Selatan 149,7 mm (24 November 2025), ARG Teluk Dalam 157,6 mm (24 November 2025), ARG Arse 158,2 mm (25 November 2025), ARG Salak 110 mm (25 November 2025), dan AWS Hinai Langkat 93,8 mm (25 November 2025).

    Siklon Tropis Senyar memberikan dampak peningkatan intensitas dan memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi serta angin kencang di wilayah Sumatera Utara.

    Ditambah lagi dengan kondisi kelembapan udara terpantau sangat tinggi sehingga kondisi udara cukup basah yang semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara.

    Berdasarkan faktor global, kondisi IOD negatif diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. Kondisi tersebut menambah asupan uap air di pantai barat Sumatera Utara.

    Gelombang atmosfer juga terpantau masih aktif di wilayah Sumatera Utara, sehingga turut berpotensi menambah asupan uap air di Sumatera Utara.

    Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat antara lain di Kabupaten Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, dan Toba.

  • ‘Jarot’ Si Bunga Bangkai Siap Mekar Penuh, Wisatawan Serbu Kebun Raya Purwodadi

    ‘Jarot’ Si Bunga Bangkai Siap Mekar Penuh, Wisatawan Serbu Kebun Raya Purwodadi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Fenomena mekarnya bunga bangkai kembali menjadi perhatian pengunjung di Kebun Raya Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Kejadian langka ini langsung mengundang masyarakat sekitar dan wisatawan untuk melihat secara langsung proses pembukaan kelopak bunga raksasa tersebut.

    Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum ini mulai menunjukkan tanda-tanda mekar sejak 17 November 2025. Proses perkembangan mekarnya terus dipantau oleh pihak kebun sejak awal kemunculannya.

    “Setiap kali Amorphophallus titanum mekar, itu adalah momen yang sangat berarti dalam dunia botani. Kami melihatnya bukan hanya sebagai peristiwa unik, tetapi juga sebagai
    pengingat pentingnya konservasi flora Nusantara,” ujar East Deputy of Horticulture Pengelola Kebun Raya Hadhiyyah N. Cahyono di Purwodadi, Jawa Timur

    Tanaman berukuran besar itu kini telah mencapai sekitar 80 persen perkembangan mekar dari keseluruhan proses. Kondisi tersebut terlihat dari sepal yang mulai mengering sehingga menandakan waktu mekar sempurna semakin dekat.

    Koordinator Departemen Hortikultura Kebun Raya Purwodadi, Lilis Wulandari, menjelaskan bahwa bunga yang sedang mekar kali ini diberi nama Jarot. Ia menyebutkan bahwa proses mekarnya mengikuti pola biologis alami dari tumbuhan langka tersebut.

    “Kali ini kita kerjasama dengan komunitas dari Malang untuk proses pertumbuhan bunga bangkai kali ini. Pemilihan nama Jarot juga kita diskusikan dengan komunitas dalam penamaan bunga bangkai yang akan mekar kali ini,” ungkapnya.

    Menurut Lilis, siklus mekar untuk umbi kecil berlangsung dua hingga tiga tahun sekali. Namun untuk bunga bangkai yang sedang mekar saat ini membutuhkan sekitar empat tahun proses hingga bisa kembali menampilkan bunganya.

    Pihak Kebun Raya Purwodadi berhasil merawat tanaman ini melalui kerja sama dengan komunitas pecinta tanaman di Malang. Kolaborasi tersebut dilakukan secara khusus untuk pengembangan dan pelestarian Amorphophallus titanum.

    Bunga bangkai yang ada saat ini merupakan mekarnya yang kedua di lokasi tersebut. Mekar pertama terjadi pada Oktober 2024 dari specimen tanaman yang berbeda yang diberi nama Broto.

    Secara keseluruhan terdapat tujuh hingga delapan tanaman bunga bangkai yang saat ini dibudidayakan di Kebun Raya Purwodadi. Jumlah tersebut dinilai masih ideal untuk mempertahankan kualitas perawatan dan pengawasan.

    Perawatan tanaman eksotis ini dilakukan seperti tanaman pada umumnya namun tetap memerlukan pendampingan khusus. Penyiraman, pengendalian gulma, serta pemantauan pertumbuhan dilakukan secara rutin setiap hari.

    Kebun Raya Purwodadi juga mencatat kenaikan jumlah pengunjung setelah bunga bangkai mulai dipublikasikan melalui media sosial. “Peningkatan pengunjung cukup terlihat sejak informasi mekarnya bunga ini kami umumkan,” ujar Lilis. (Ada)

  • ECOTON Ingatkan Warga Surabaya soal Ancaman Mikroplastik dalam Darah

    ECOTON Ingatkan Warga Surabaya soal Ancaman Mikroplastik dalam Darah

    Surabaya (beritajatim.com) – ECOTON kembali mengingatkan bahaya paparan mikroplastik setelah temuan 23 bahan kimia plastik berbahaya ditemukan dalam darah pemilah sampah di Gresik.

    Temuan ini menjadi peringatan dini bagi warga Surabaya dan Jawa Timur untuk mengurangi konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) serta plastik sekali pakai.

    Aksi keprihatinan digelar ECOTON bersama mahasiswa Unesa dan Unair di Perempatan Jalan Mulyorejo, Surabaya. Mereka membentang poster dan menyerukan penghentian penggunaan plastik sekali pakai, terutama botol air minum kemasan.

    “Temuan senyawa kimia plastik dalam darah pemulung di Gresik harus menjadi pelajaran. Kita harus stop penggunaan air minum dalam kemasan plastik,” kata Koordinator Kampanye Mikroplastik ECOTON, Alaika Rahmatullah, Jumat (28/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa 50 persen polimer mikroplastik yang terdeteksi merupakan PET dan ftalat, komponen utama botol plastik AMDK.

    Sebanyak 20 aktivis lingkungan dari ECOTON, Growgreen, River Warrior, dan mahasiswa Unair Kampus C ikut dalam aksi tersebut. Mereka menyoroti sampah botol plastik yang terus mencemari sungai, laut, dan perairan.

    “Botol plastik menjadi sumber mikroplastik yang mengancam kesehatan manusia. Sudah saatnya warga Jawa Timur menghentikan penggunaan plastik sekali pakai,” ujar Anjar, mahasiswa Komunikasi Universitas Negeri Surabaya.

    Temuan 23 bahan kimia plastik ini berasal dari biomonitoring Wonjin Institute for Occupational Environmental Health (WIOEH) Korea Selatan, ECOTON, dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

    Penelitian dilakukan pada 32 perempuan pemilah sampah di Gresik. Analisis terhadap 65 jenis bahan kimia menunjukkan seluruh peserta terpapar 23 bahan kimia berbahaya, dengan kadar jauh lebih tinggi pada pekerja pemilah.

    “Pekerja pemilah sampah terpapar bahan kimia plastik berbahaya pada tingkat yang jauh lebih tinggi dibanding populasi umum. Ini tidak boleh diabaikan,” kata Dr. Won Kim dari WIOEH.

    Ia menyebut paparan kronis senyawa seperti BPA dan ftalat berpotensi mengganggu hormon, metabolisme, hingga kesehatan reproduksi.

    Kadar BPA pada peserta bahkan tercatat 2,3 kali lebih tinggi dibanding kelompok kontrol, 10 kali lebih tinggi dari perempuan Korea, dan 7 kali lebih tinggi dari perempuan Amerika Serikat.

    Senyawa ftalat, PAH, hingga flame retardants juga terdeteksi pada kadar 2–3 kali lebih tinggi dari populasi umum. Seluruh peserta juga memiliki kadar timbal melebihi standar negara maju.

    Situasi ini disebut sebagai risiko kesehatan serius akibat paparan plastik, debu mikroplastik, dan asap pembakaran yang terjadi setiap hari di lingkungan kerja.

    “Paparan setinggi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi pekerja perempuan. Indonesia perlu standar perlindungan pekerja yang lebih baik,” ujar Dr. Lestari Sudaryanti dari Fakultas Kedokteran Unair.

    Direktur Ecoton Foundation, Dr. Daru Setyorini, menegaskan temuan tersebut mencerminkan buruknya sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Ia menyebut 60 persen sampah plastik tidak terkelola dan sebagian besar berakhir di sungai atau ruang terbuka.

    “Ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah. Pengurangan plastik sekali pakai dan perlindungan bagi pekerja sektor informal tidak bisa lagi ditunda,” ujarnya. [ipl/kun]