Jenis Media: Regional

  • Doa untuk Korban Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar

    Doa untuk Korban Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar

    Liputan6.com, Pacitan – Dalam suasana penuh keprihatinan atas bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) sejak akhir November 2025, Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyampaikan doa serta solidaritas mendalam bagi para korban.

    Dalam sambutannya di hadapan masyarakat Desa Donorojo, Pacitan pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Ibas mengajak seluruh rakyat Indonesia turut mendoakan keselamatan dan kekuatan bagi saudara-saudara kita di Sumatera.

    “Beberapa waktu yang lalu, saudara-saudara kita di Aceh, di Sumatera Utara, di Sumatera Barat harus berduka, prihatin dan sedih akibat adanya bencana yang tidak diinginkan datang dari Tuhan yang Maha Kuasa. Bencana longsor, bencana banjir bandang yang hingga saat ini masih memakan korban jiwa,” ucap Ketua Fraksi Partai Demokrat tersebut, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Ia menegaskan, musibah tersebut bukan hanya menjadi beban pemerintah, melainkan juga panggilan empati seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dalam doa dan aksi kemanusiaan.

    “Mari sama-sama kita kirimkan doa kepada saudara-saudara kita agar senantiasa mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan mereka yang telah wafat semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ajak Ibas.

    Ibas juga memberi perhatian khusus terhadap upaya pencarian, penyelamatan, dan penyaluran bantuan yang sedang dilakukan oleh berbagai unsur, termasuk BNPB, TNI, Polri, pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan, dan relawan setempat.

    “Kita doakan agar proses rehabilitasi dan bantuan cepat bagi para korban dapat berjalan lancar. Semoga para petugas yang berada di lapangan diberikan kekuatan untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak,” terang dia.

     

    Sebuah mushola hanyut diterjang banjir di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Detik-detik hanyutnya mushola tersebut viral di media sosial.

    Diketahui, Padang Pariaman tengah dilanda banjir dan longsor. Bencana itu disebabkan curah hujan yang tinggi m…

  • Polisi Buru Pelaku Pembacokan Dua Mahasiswa Unitomo di Jembatan Merah Surabaya

    Polisi Buru Pelaku Pembacokan Dua Mahasiswa Unitomo di Jembatan Merah Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian dari Polsek Bubutan masih memburu pelaku pembacokan dua mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) di jalan Taman Jayengrono, Jembatan Merah Surabaya, Selasa (25/11/2025) kemarin.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim, dua korban bernama Patihimas Soumena (22) dan Rizky Tuanya (22) berasal dari Indonesia Timur.

    Mereka sehari-hari tinggal di kawasan Jalan Nginden, Sukolilo. Saat kejadian, kedua mahasiswa semester akhir di Unitomo itu bermaksud menjemput saudaranya yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Perak.

    Saat tiba di jalan Taman Jayengrono, mereka diserang oleh empat orang yang mengendarai sepeda motor dengan arogan.

    Kedua korban sebenarnya tidak merespon arogansi dari para pelaku saat berkendara. Namun, entah apa sebabnya keempat pelaku lalu putar balik dan membacok kedua korban.

    “Kalau dari cerita korban, mereka ga ngapain-ngapain. Juga tidak dalam kondisi mabuk dan memang mau jemput saudara di Perak. Tapi tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang dengan senjata tajam,” kata salah satu teman kos korban, Alvianto.

    Kedua korban sempat berusaha kabur untuk mempertahankan diri. Namun, pelaku sempat menyabetkan senjata tajam hingga kedua korban terluka.

    “Kalau luka (korban) kemarin saya pas jenguk di RSUD dr Soetomo itu ada di betis, paha dan punggung. Kalau kata korban pelaku 4 orang. Satu yang bawa senjata tajam,” jelasnya.

    Aksi pembacokan ini sempat viral di media sosial. Video yang diunggah di berbagai platform media sosial itu direkam oleh teman kedua korban yang selamat.

    “Kemarin korban bersama tiga teman lainnya. Mereka (pelaku) kabur ketika teman-teman yang lain melawan dengan melempari paving. Tapi dua korban sudah terlanjur dibacok,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bubutan Ipda Martinus Simanjutak mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa pembacokan dua mahasiswa Unitomo Surabaya itu.

    “Kami masih melakukan pendalaman. Memeriksa saksi, rekaman CCTV di lokasi hingga olah TKP. Apabila ada perkembangan pasti akan kami sampaikan,” jelasnya. (ang/ted)

  • Hujan? Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 29 November 2025

    Hujan? Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 29 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 29 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Sidoarjo, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu, antara 24°C hingga 33°C. Sedangkan kelembabannya antara 63%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (28/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut beberapa wilayah Surabaya diprediksi turun hujan ringan sekitar pukul 13.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya Kecamatan Tegalsari, Sawahan, Sambikerep, Tenggilis, Wonocolo, Sukomanunggal, dan Sukolilo. Adapun selebihnya cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 25°C – 33°C
    Kelembapan: 63% – 93%
    Kecepatan angin: 20,6 Km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Sidoarjo hampir sama seperti Kota Pahlawan, turun hujan sekitar pukul 10.00—16.00 WIB. Bahkan, beberapa wilayah hujan petir, termasuk di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Tanggulangin, Porong, dan Candi. Selebihnya, cuaca tampak berawan.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 64%-97%
    Kecepatan angin: 25,4 km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik diprakirakan turun hujan sekitar pukul 10.00—16.00 WIB, dengan intensitas ringan, sedang, hingga disertai petir. Termasuk di Kecamatan Benjeng, Balongpanggang, Bungah, Cerme, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Kebomas.

    Suhu udara: 27°C – 30°C
    Kelembapan: 66%-84%
    Kecepatan angin: 21,5 km/jam dari arah Utara.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ted)

  • Lirik Lagu Beda Zaman – Tipe-X, Potret Cinta Generasi Dulu dan Kini

    Lirik Lagu Beda Zaman – Tipe-X, Potret Cinta Generasi Dulu dan Kini

    Surabaya (beritajatim.com) – Peringati usia yang telah mencapai tiga dekade, Tipe-X kembali menyapa penggemarnya lewat single terbaru berjudul “Beda Zaman”, salah satu lagu yang masuk dalam album kedelapan mereka.

    Mengusung nuansa ska yang ceria, Tipe-X menampilkan kisah realita percintaan yang dikemas secara ringan, humoris, namun tetap relevan. Lagu ini terasa seperti cermin yang memantulkan dua generasi. Di mana Tresno —vokalis sekaligus penulis lagu, seakan mengajak pendengar bernostalgia sekaligus merenungkan budaya percintaan di era digital.

    Pada bagian awal lirik, “Genit-genit anak sekarang, baru punya pacar heboh di postingan”. Lagu ini tampak menyoroti tingkah laku anak muda yang cenderung ekspresif dan terbuka. Banyak remaja yang baru menjalin hubungan tak segan mengunggahnya ke media sosial.

    Berbeda dengan masa kini, terselip pesan orang tua zaman dulu yang berbunyi “Dulu kata mama papa, suka sama suka langsung tunangan.” Ungkapan ini menggambarkan bagaimana hubungan percintaan dahulu cenderung lebih serius, tertutup, dan minim eksposur. Bahkan pacaran saja sering dianggap tabu, karena ada anggapan bahwa berduaan bisa menimbulkan prasangka atau “takut ada setan,” seperti yang tertulis dalam lagu.

    Lirik Lagu Beda Zaman ‐ Tipe X

    Genit genit anak sekarang
    Baru punya pacar heboh dipostingan
    Pacaran belum tiga bulan
    Update bubaran di syukurin orang

    Ada lagi yang lebih sadis
    Klo jatuh cinta mendadak puitis
    Timeline penuh puisi cinta
    Biar bukan pujangga yang penting romantis

    Tapi memang sekarang
    Zaman sudah berubah
    Semua urusan cinta di obral di media
    Ngga peduli bahaya

    Dulu kata mama papa
    Suka sama suka langsung tunangan
    Dulu nggak boleh pacaran
    Kalau berduaan takut ada setan

    Genit genit anak sekarang
    Baru punya pacar heboh dipostingan
    Pacaran belum tiga bulan
    Update bubaran di syukurin orang

    Ada lagi yang lebih sadis
    Klo jatuh cinta mendadak puitis
    Timeline penuh puisi cinta
    Biar bukan pujangga yang penting romantis

    Tapi memang sekarang
    Zaman sudah berubah
    Semua urusan cinta di obral di media
    Nggak peduli bahaya

    Dulu kata mama papa
    Suka sama suka langsung tunangan
    Dulu nggak boleh pacaran
    Kalau berduaan takut ada setan

    Dulu kata mama papa
    Suka sama suka langsung tunangan
    Dulu nggak boleh pacaran
    Kalau berduaan takut ada setan
    (fyi)

  • Tiba di Tapteng, Bobby Nasution Langsung Benahi Posko Pengungsian

    Tiba di Tapteng, Bobby Nasution Langsung Benahi Posko Pengungsian

    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan bahwa hingga Jumat (28/11), jumlah korban meninggal akibat bencana di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 116 orang, sementara 42 lainnya masih dalam proses pencarian.

    Suharyanto menjelaskan bahwa dari rangkaian bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh, wilayah dengan dampak terparah berada di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah.

    “Rinciannya Tapanuli Utara meninggal 11, Tapanuli Tengah meninggal 47, Tapanuli Selatan 32 meninggal dunia, Kota Sibolga ada 17 yang meninggal dunia, Humbang Hasundutan ada 6 meninggal dunia, kemudian Kota Padang Sidempuan ada 1, Pakpak Bharat ada 2,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 28 November 2025.

    Adapun untuk di wilayah Mandailing Natal hingga saat ini tidak dilaporkan ada yang meninggal. Dia mengatakan data akan terus diperbaharui, karena masih banyak lokasi-lokasi yang belum diakses, sehingga ada kemungkinan korban jiwa di lokasi-lokasi itu.

    Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1.000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

    “Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga (KK),” katanya.

    Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah (pemda).

    “Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suhariyanto.

    Adapun untuk Tapanuli Selatan ada sekitar 250 KK, untuk kota Sibolga sekitar 200 KK, dan Humbang Hasundutan ada 150 KK.

    “Sementara untuk Mandailing Natal, ini tersebar ada di lima titik tempat pengungsian, ini kami hitung sekitar 1.500 KK,” kata Suhariyanto.

    Dalam kesempatan itu Suhariyanto menjelaskan untuk jalur komunikasi dan transportasi per Jumat kondisinya di Sumatera Utara relatif lebih baik dibandingkan tiga hari sebelumnya.

    “Yang pertama yang masih terus kita berusaha tembus adalah jalur dari Tapanuli Utara atau Tarutung menuju Sibolga. Ini adalah urat nadi atau jalan yang sangat vital, tetapi sekarang masih proses untuk pembukaan, dibuka oleh satgas gabungan,” kata Kepala BNPB Suhariyanto.

  • Masih Terisolir, Bobby Nasution Naik Hercules Bawa Logistik hingga Obat-obatan ke Tapteng dan Sibolga

    Masih Terisolir, Bobby Nasution Naik Hercules Bawa Logistik hingga Obat-obatan ke Tapteng dan Sibolga

    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan bahwa hingga Jumat (28/11), jumlah korban meninggal akibat bencana di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 116 orang, sementara 42 lainnya masih dalam proses pencarian.

    Suharyanto menjelaskan bahwa dari rangkaian bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh, wilayah dengan dampak terparah berada di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah.

    “Rinciannya Tapanuli Utara meninggal 11, Tapanuli Tengah meninggal 47, Tapanuli Selatan 32 meninggal dunia, Kota Sibolga ada 17 yang meninggal dunia, Humbang Hasundutan ada 6 meninggal dunia, kemudian Kota Padang Sidempuan ada 1, Pakpak Bharat ada 2,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 28 November 2025.

    Adapun untuk di wilayah Mandailing Natal hingga saat ini tidak dilaporkan ada yang meninggal. Dia mengatakan data akan terus diperbaharui, karena masih banyak lokasi-lokasi yang belum diakses, sehingga ada kemungkinan korban jiwa di lokasi-lokasi itu.

    Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1.000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

    “Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga (KK),” katanya.

    Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah (pemda).

    “Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suhariyanto.

  • RS Bhayangkara Padang Tangani 18 Jenazah Korban Banjir Bandang

    RS Bhayangkara Padang Tangani 18 Jenazah Korban Banjir Bandang

    Liputan6.com, Jakarta – Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Sumatera Barat, tengah menangani proses identifikasi terhadap 18 jenazah korban bencana alam banjir bandang yang melanda sejumlah daerah, termasuk Kota Padang, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.

    “Pada hari ini kami menerima 18 jenazah yang diserahkan untuk proses identifikasi, semuanya berasal dari kejadian bencana,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kompol dr. Harry Andromeda M Ked (Cardio), SpJP, Jumat (28/11/2025).

    Harry menjelaskan, jenazah-jenazah tersebut berasal dari berbagai lokasi terdampak, mulai dari Kota Padang, Agam, Kayu Tanam di Padang Pariaman, hingga Padang Panjang.

    Begitu menerima penyerahan jenazah, tim medis langsung melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas korban.

    “Proses identifikasi jenazah dilakukan dengan pemeriksaan postmortem dan antemortem untuk mengetahui identitas dari jenazah tersebut,” ujarnya.

    Menurut Harry, identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem dari keluarga, seperti ciri fisik, foto, hingga tanda pengenal atau fitur identitas lainnya. Proses ini melibatkan dukungan tenaga ahli dari berbagai satuan.

    “Kami mendapatkan dukungan personel dari Dokpol Biddokes Polda Sumbar serta personel Inafis yang melakukan proses identifikasi lewat sidik jari, sehingga metode ini turut membantu proses identifikasi,” jelasnya.

     

    Sebuah mushola hanyut diterjang banjir di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Detik-detik hanyutnya mushola tersebut viral di media sosial.

    Diketahui, Padang Pariaman tengah dilanda banjir dan longsor. Bencana itu disebabkan curah hujan yang tinggi m…

  • Sebanyak 60 Industri Kecil dan Menengah Ikuti Program Perkembangan Era Digital oleh Disnakerin Tuban

    Sebanyak 60 Industri Kecil dan Menengah Ikuti Program Perkembangan Era Digital oleh Disnakerin Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban menggelar program inkubasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang naik Kelas tahun 2025 dalam rangka mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM di era digital.

    Kepala Disnakerin Kabupaten Tuban, Rohman Ubaid mengatakan bahwa kegiatan tersebut berisi tentang materi digital marketing dan dasar-dasar AI yang diikuti oleh sedikitnya 60 peserta dari pelaku IKM Mamin, kerajinan dan batik di Kabupaten Tuban.

    “Harapannya sebagai solusi untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM secara menyeluruh, melalui peningkatan Kompetensi, Ekspansi pasar, Legalitas usaha, Akses pembiayaan, dan Standarisasi produk yang disingkat KELAS,” ujar Rohman Ubaid. Jumat (28/11/2025).

    Menurutnya, IKM merupakan pilar penting perekonomian daerah, namun masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, akses pasar, pemanfaatan teknologi digital, serta legalitas dan standarisasi produk.

    “Di era digital dan persaingan global, IKM dituntut untuk bertransformasi dan meningkatkan kapasitas usahanya. Sehingga, melalui program ini, diharapkan tercipta ekosistem usaha yang lebih kondusif dan kompetitif,” imbuhnya.

    Dengan begitu, masih kata Ubaid sapaannya, IKM Tuban mampu tumbuh berkelanjutan, naik level, dan memperluas jangkauan pasar dari lokal menuju nasional bahkan global dan mampu berdaya saing.

    “Kegiatan hari ini juga tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan pelaku IKM dalam bidang manajemen usaha, produksi, pemasaran, dan keuangan serta membuka akses pasar melalui pelatihan digital marketing, branding, serta kerja sama dengan marketplace dan mitra distribusi,” terang Ubaid.

    Selain itu, pihaknya berharap IKM mampu mendorong transformasi digital IKM dalam proses produksi, pemasaran, dan pengelolaan usaha dengan output yang diharapkan peserta IKM meningkat pemahamannya terkait manajemen usaha, pemasaran, dan legalitas.

    “Peningkatan partisipasi IKM di platform digital, seperti marketplace atau media sosial bisnis juga sangat diperlukan,” tutup Ubaid. [dya/ian]

  • Jenazah Bayi di Tulungagung Ditemukan di Depan Panti Asuhan

    Jenazah Bayi di Tulungagung Ditemukan di Depan Panti Asuhan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sesosok jenazah bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di depan pintu Panti Asuhan Hikmatul Hayat 2, yang berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Panti asuhan ini diketahui belum ada penghuninya dan masih dalam tahap pembangunan. Saat ditemukan bayi tersebut tanpa busana dan hanya diletakkan di keset depan pintu saja. Diduga bayi tersebut baru dilahirkan.

    Kapolsek Sumbergempol, Iptu M Anshori mengatakan jenazah ini pertama kali ditemukan oleh seorang anak. Saat itu anak tersebut melintas dan melihat benda menyerupai sebuah boneka. Tak lama kemudian anak ini mendekat dan melihat jenazah sudah dikerubuti oleh semut. Saksi lalu melaporkan temuan ini ke keluarganya. “Pertama kali ditemukan sekira setelah salat Jumat tadi, awalnya dikira boneka saat didekati ternyata sudah dikerubuti semut,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).

    Temuan ini kemudian dilaporkan ke bidan desa dan pihak berwajib. Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi. Mereka memasang garis polisi di sekeliling lokasi temuan. Dari hasil olah TKP diduga kuat bayi baru dilahirkan. Tali pusar juga sudah terputus. Jenazah bayi kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Masih kita lakukan pendalaman terkait temuan jenazah bayi ini, saat ini bayi dibawa ke RSUD dr Iskak untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.

    Anshori juga menerangkan panti asuhan tersebut belum beroperasi dan masih sepi. Panti asuhan ini dikelolah oleh MWC NU Sumbergempol. Untuk sementara bangunan ini hanya digunakan seminggu sekali untuk mengaji. “Bangunan panti asuhan ini belum digunakan dan masih sepi,” pungkasnya. [nm/but]

  • Kesekretariatan PBNU Tegaskan Sistem Digital Tak Disabotase: Justru Mencegah Keputusan Cacat Hukum

    Kesekretariatan PBNU Tegaskan Sistem Digital Tak Disabotase: Justru Mencegah Keputusan Cacat Hukum

    Jakarta (beritajatim) – Staf Kesekretariatan PBNU, Mutowif, menegaskan bahwa tuduhan sabotase terhadap sistem persuratan digital PBNU merupakan narasi keliru dan tidak berdasar. Ia menyebut sistem digital itu justru dirancang sebagai pagar pengaman untuk memastikan setiap dokumen yang diterbitkan sesuai ketentuan AD/ART dan prosedur organisasi.

    Menurut Mutowif, sistem secara otomatis menempatkan sebuah surat pada status draft atau menandainya sebagai “TTD Belum Sah” apabila tidak memenuhi syarat substantif maupun prosedural. Ia menekankan bahwa mekanisme tersebut bukan tanda kerusakan atau manipulasi, melainkan fungsi kontrol internal agar tidak ada keputusan cacat hukum yang dilegitimasi.

    “Fakta bahwa QR Code pada surat pemberhentian Gus Yahya menampilkan status belum sah adalah bukti sistem berjalan sebagaimana mestinya, bukan alat sabotase,” tandas Mutowif, di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Mutowif menilai narasi “kudeta digital” sengaja dibangun untuk mengaburkan persoalan yang lebih serius, yakni adanya langkah yang ia sebut sebagai “kudeta konstitusional” oleh pihak tertentu. Ia menjelaskan bahwa AD/ART NU menempatkan Muktamar sebagai pemegang kewenangan tertinggi, sehingga tidak ada rapat Harian Syuriyah yang memiliki otoritas untuk memberhentikan Ketua Umum PBNU.

    “Tindakan itu berada di luar ruang kewenangan, ultra vires, dan dilakukan tanpa memberi ruang pembelaan kepada pihak yang dituduh. Prinsip audi alteram partem—hak untuk didengar—diabaikan. Keputusan yang lahir dari prosedur cacat tidak mungkin sah,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa pihak yang menolak keputusan tersebut bukan sedang membangkang, melainkan menjaga NU dari preseden berbahaya. Jika pelanggaran terhadap AD/ART dibiarkan, kata dia, organisasi bisa kehilangan pijakan hukum dan membuka peluang kekacauan aturan di kemudian hari.

    “Pertanyaannya sederhana: jika aturan bisa dilanggar dan kita diamkan, untuk apa aturan itu dibuat? Menjaga aturan main adalah bentuk kejujuran terhadap organisasi,” tegasnya.

    Mutowif menekankan bahwa isu sabotase hanya mengalihkan perhatian dari inti persoalan. “Yang harus dijaga adalah integritas AD/ART. Tanpa itu, otoritas apa pun di NU tidak berarti,” ujarnya. [beq]