Jenis Media: Regional

  • Berdiri Sejak 1940, Gudeg Legendaris Mbok Lindu Tetap Eksis dengan QRIS BRI

    Berdiri Sejak 1940, Gudeg Legendaris Mbok Lindu Tetap Eksis dengan QRIS BRI

    Saat ini penggunaan QRIS sudah sangat masif. Warung kelontong, pedagang kaki lima hingga tukang parkir sudah menyediakan QRIS untuk pembayaran. Hanya tinggal membawa ponsel pintarnya, seseorang sudah bisa membayar barang hingga makanan dengan scan barcode yang tersedia.

    Warung Gudeg Mbok Lindu sudah satu tahun menerapkan sistem pembayaran digital dengan QRIS BRI. Dengan tersedianya QRIS di Warung Gudeg Mbok Lindu, tentunya memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi.

    “Satu tahunan kalau enggak salah. Sekitar satu tahunan, mbak,” ungkap Ratiyah.

    Harga gudeg di warung Mbok Lindu bervariasi mulai dari Rp15.000 hingga Rp60.000. Pendapatan usaha makanan cenderung berubah-ubah setiap hari, Djohar tidak menyebutkan total pemasukan harian warung gudeg tersebut, baik dari pembayaran manual maupun QRIS.

    Meski tak bisa menyebutkan secara pasti, namun Djohar menunjukkan bahwa pemasukan melalui QRIS pada Rabu (19/11/2025) hingga pukul 09.00, sejak warung dibuka pada 06.00 telah mencapai Rp3 juta. Djohar juga menambahkan jika pemasukan dari QRIS BRI pernah sampai Rp9 juta.

    “Ini aja sudah masuk 3 juta lah, apalagi sabtu minggu weekend,” jelas Djohar sembari menunjukkan pemasukan dari QRIS BRI.

    Meski awalnya tidak berencana untuk menerapkan QRIS di warungnya, pada akhirnya Ratiyah memasang QRIS agar memudahkan pelanggan. Pasalnya memberikan kemudahan pelanggan dengan sistem pembayaran menjadi prioritas setiap penjual, begitu juga dengan Ratiyah.

    “Iya, kalau pelanggannya memang memudahkan. Kan sekarang sistemnya, zamannya sudah itu (sudah serba digital),” jelas Ratiyah.

  • Warga Binaan Hindu Lapas Banyuwangi Peringati Hari Raya Kuningan

    Warga Binaan Hindu Lapas Banyuwangi Peringati Hari Raya Kuningan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Warga binaan yang beragama Hindu secara khidmat melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Sabtu (29/11).

    Meski berada di balik tembok lapas, mereka tetap mendapatkan hak untuk merayakan hari suci keagamaan tersebut.

    Dalam rangkaian perayaan ini, para warga binaan terlihat penuh penghayatan memanjatkan rasa syukur, sekaligus memberikan penghormatan kepada para leluhur.

    Mereka juga menggelar persembahyangan khusus yang ditandai dengan membuat dan mempersembahkan sesajen sebagai wujud bakti.

    Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah, termasuk peringatan hari besar keagamaan, merupakan hak mendasar bagi setiap warga binaan.

    “Menjalankan ibadah dan memperingati hari besar keagamaan adalah hak bagi warga binaan yang diatur oleh undang-undang,” tegas Wayan.

    Untuk memastikan hak tersebut terpenuhi, Lapas Banyuwangi berkomitmen memberikan wadah bagi mereka agar bisa menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing. Wayan menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian krusial dari program pembinaan kepribadian.

    “Ini adalah bagian dari pembinaan yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang lebih baik serta memperbaiki sikap dan perilaku warga binaan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Wayan berharap melalui perayaan Kuningan ini, warga binaan mampu meneladani nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

    “Kami berharap mereka memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya, sehingga saat kembali ke masyarakat, mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat,” pungkas Wayan. [tar/ian]

  • Berdiri Sejak 1960-an, Usaha Camilan Dusun Boyong Kini Jadi Oleh-Oleh Khas dan Populer di Jogja

    Berdiri Sejak 1960-an, Usaha Camilan Dusun Boyong Kini Jadi Oleh-Oleh Khas dan Populer di Jogja

    Purwanto menjelaskan bahwa slondok renteng produksinya dijual dalam beberapa jenis kemasan. Untuk kemasan besar dengan berat sekitar 400 gram, produk tersebut dibanderol dengan harga Rp14 ribu. Sementara untuk pembelian kiloan, slondok renteng dijual seharga Rp32 ribu per kilogram.

    “Untuk slondok rentengan itu kami jual yaitu untuk kemasan besar yaitu berat kurang lebih 400gram kami jual itu 14 ribu. Untuk kiloan nanti kami jual seharga 32 ribu, itu yang kemasan rentengan besar.” jelasnya.

    Ia bersyukur karena kini banyak reseller yang rutin mengambil produk dari rumah produksinya. Sebagian menjual langsung ke konsumen, sementara sebagian lainnya menyetorkannya ke pusat oleh-oleh di berbagai daerah.

    “Jadi alhamdulillah kami banyak reseller reseller yang ngambilin di tempat kami nanti ada yang langsung dijual sendiri ada, yang di setorkan ke pusat oleh-oleh juga banyak,“ katanya.

    “Kami ini yang konsisten itu kami (menjualnya) hingga ke daerah Banyumas, Purwokerto,” sambungnya.

    Meski permintaan semakin meningkat, Purwanto tetap memilih fokus pada produksi dan menjaga kualitas. Ia menyerahkan penjualan online sepenuhnya kepada para reseller yang jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 30 orang aktif.

    “Kami cuma jualan offline di rumah. Jadi, kalo yang jualan online itu reseller reseller kami. Jadi kami tetap konsen ke produksinya. Jadi karena Alhamdulillah pasaran sudah ada, makanya kami fokus untuk meningkatkan mutu produksinya. Reseller kami sekitar 30-an lebih yang konsisten terus, untuk yang harian ada , ada yang seminggu 3 kali ada, seminggu sekali ada, sebulan sekali juga ada, jadi Alhamdulillah ada,” ujarnya.

    Purwanto menambahkan bahwa slondok renteng produksinya memiliki daya simpan yang cukup panjang. Menurutnya, produk tersebut sebenarnya mampu bertahan hingga dua bulan setengah. Akan tetapi, ia menekankan jika produknya hanya bisa bertahan 2 bulan saja demi mempertahankan kualitas slondok itu sendiri.

    “itu sampai dua bulan setengah, namun untuk lebih amannya kami 2 bulan aja dan juga produk kami juga ada ijin dari PIRT dan sertifikasi halal,” lanjutnya.

  • Milad Muhammadiyah ke-113 di Jatim Diwarnai Apresiasi untuk Keluarga Marsinah

    Milad Muhammadiyah ke-113 di Jatim Diwarnai Apresiasi untuk Keluarga Marsinah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Sukadiono, membuka Perayaan Milad Muhammadiyah ke-113 PWM Jawa Timur di Aula Mas Mansyur, Kantor PWM Jawa Timur, Sabtu (29/11/2025).

    Menurutnya, Milad tahun ini memiliki nuansa yang berbeda. Salah satu alasannya adalah hadirnya keluarga almarhum Pahlawan Nasional Marsinah untuk menerima apresiasi khusus dari PWM Jatim. Marsinah merupakan alumni SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk.

    “Sudah hadir di sini keluarganya, kakak dari Marsinah,” ujarnya.

    Sukadiono lalu menjelaskan bahwa rangkaian acara kali ini juga akan berlanjut dengan pemberian penghargaan kepada finalis CRM Award 2025. Setelah itu, jajaran PWM Jatim menggelar konsolidasi organisasi bersama para PDM kabupaten/kota se-Surabaya. Forum tersebut menjadi ruang penyampaian hasil konsolidasi nasional sekaligus evaluasi kemajuan kinerja PWM Jatim.

    Sukadiono menyampaikan bahwa seluruh pimpinan akan memaparkan capaian program. Ia menegaskan bahwa seluruh unsur akan berbicara, mulai dari wakil ketua hingga bendahara dan sekretaris umum. Langkah ini, menurutnya, penting untuk memastikan transparansi dan kesinambungan program.

    Ia juga menjelaskan adanya agenda penandatanganan prasasti Balai Diklat PWM Jawa Timur di Prigen, Mojokerto oleh PP Muhammadiyah. Gedung tersebut telah selesai dibangun dan siap digunakan oleh seluruh elemen Persyarikatan.

    “Selama ini kita tidak pernah bilang-bilang, tapi Alhamdulillah sekarang sudah jadi,” ujarnya lalu disambut tepuk tangan ratusan hadirin.

    Kepada ratusan hadirin itu, Sukadiono mengingatkan bahwa kesuksesan organisasi tidak hanya bertumpu pada kerja keras. Ia menekankan perlunya kesabaran dalam setiap proses.

    Menurutnya, dua hal penting ini harus selalu dimiliki oleh seluruh penggerak Persyarikatan. Ia mengingatkan bahwa tidak ada amal yang mudah, pun tidak ada kesuksesan tanpa amal yang dijalankan dengan sabar.

    “Kesuksesan sebuah gerakan yang besar, tidak cukup ditopang kerja keras saja. Tapi juga harus ditopang kesabaran yang luar biasa,” jelasnya. (tok/ian)

  • 3 Satpam Ditangkap usai Gondol Kamera dan HP Inventaris

    3 Satpam Ditangkap usai Gondol Kamera dan HP Inventaris

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangkap tiga satpam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Bandar Lampung. Mereka diduga mencuri kamera dan telepon genggam yang merupakan inventaris fasilitas kesehatan milik pemerintah tersebut.

    Ketiga pelaku yang diamankan yakni Wawan Kurnia Jaya (29), Faried Ampasya (47), dan Danu Ragil Setiawan (22). Mereka ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polresta Bandar Lampung saat masih berjaga di lingkungan rumah sakit pada Kamis, 27 November 2025.

    Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengonfirmasi proses penangkapan ketiganya.

    “Betul, tiga orang sudah kami amankan. Mereka merupakan security di RSUD Abdul Moeloek,” ujarnya, Sabtu (29/11/2025).

    Faria mengungkapkan, kasus itu terbongkar setelah pihak rumah sakit melaporkan kehilangan satu unit kamera Sony A7 dan sebuah handphone yang digunakan dalam tugas operasional.

    “Kamera dan handphone tersebut adalah inventaris rumah sakit. Dari hasil penyelidikan, ketiganya yang mengambil,” bebernya.

     

  • Dari Pacitan, SBY Ajak Panjatkan Doa untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera

    Dari Pacitan, SBY Ajak Panjatkan Doa untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera

    Pacitan (beritajatim.com) – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak Rabu (26/11). Yang mengakibatkan jumlah korban jiwa terus bertambah hingga mencapai ratusan, sementara sejumlah akses jalan di tiga wilayah tersebut terputus.

    Di hadapan ratusan undangan pada acara groundbreaking pembangunan Goed President Hotel Pacitan di Kelurahan Ploso, Pacitan, Sabtu (29/11/2025), SBY mengajak semua pihak untuk memanjatkan doa bagi para korban.

    “Sebelum acara ini kita mulai, mari kita berdoa atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita,” ujar SBY.

    SBY menyampaikan dukungannya kepada pemerintah pusat maupun daerah yang sedang berupaya menangani bencana tersebut dan menyelamatkan sebanyak mungkin warga terdampak. Ia juga mengajak para pengusaha di seluruh Indonesia ikut membantu pemulihan wilayah yang terdampak bencana.

    “Insyaallah nanti pemerintah membangun kembali wilayah-wilayah yang terkena dampak,” tambahnya.

    Acara peletakan batu pertama tersebut menandai dimulainya pembangunan Goed President Hotel, sebuah hotel kelas dunia yang berdiri di atas lahan milik SBY, tepat di depan Museum dan Galeri Seni SBY–Ani.

    Proyek ini hotel bintang empat digarap oleh investor sekaligus Direktur Utama Handayani Wisata Samudera, Hermanto Tanoko, dengan nilai investasi mencapai Rp100 miliar.

    Hadir dalam kegiatan itu, sejumlah pengusaha nasional, Para petinggi Partai Partai Demokrat, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Forkopimda Pacitan dan Tokoh masyarakat setempat. (tri/ian)

  • 8
                    
                        Driver Ojol Disebut Tolak Antar Pesanan sampai Depan Rumah, Ini Respons Gojek
                        Megapolitan

    8 Driver Ojol Disebut Tolak Antar Pesanan sampai Depan Rumah, Ini Respons Gojek Megapolitan

    Driver Ojol Disebut Tolak Antar Pesanan sampai Depan Rumah, Ini Respons Gojek
    Tim Redaksi

    J
    AKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah unggahan di media sosial yang menampilkan cerita seorang pengemudi ojek
    online
    (ojol) disebut menolak mengantar pesanan hingga ke depan rumah pelanggan menjadi viral dan menuai respons warganet.
    Unggahan itu dibagikan akun Instagram @kriminal.jakarta dengan narasi bahwa sang
    driver
    bersikeras tidak mengikuti arahan pelanggan saat hendak mengantarkan pesanan makanan.

    Driver
    ojol ini tak mau mengantar pesanan ke rumah
    customer
    hanya karena kelewatan. Tapi
    driver
    bersikeras tak mau menuruti arahan
    customer
    ,” tulis akun tersebut dikutip
    Kompas.com.
    Dalam unggahan itu dijelaskan, pelanggan telah memberikan penjelasan mengenai lokasi rumahnya dan meminta
    driver
    untuk menunggu hingga ia keluar. Namun, sang pengemudi disebut tetap menaruh pesanan secara sembarangan di rumah warga lain.
    Akun tersebut juga menyebutkan pelanggan sempat mengancam akan memberi rating satu serta melaporkan sang
    driver
    melalui aplikasi. Namun,
    driver
    diklaim tidak gentar dan bahkan mengaku terbiasa menerima rating rendah tanpa terkena sanksi serius.
    “Saat diancam di-
    report
    dan rating 1 oleh
    customer
    ,
    driver
    ojol ini juga tidak takut. Katanya dia kesayangan orang kantor aplikator,” tambah akun tersebut.
    Menanggapi viralnya unggahan itu, manajemen
    Gojek
    Indonesia memastikan pengemudi bernama Faturrahman yang disebut dalam unggahan tersebut sudah tidak lagi menjadi mitra aktif Gojek sejak Februari 2025.

    Driver
    -nya suda di putus Mitra sejak Februari (2025), sembilan bulan lalu,” ucap manajemen Gojek saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Sabtu (29/11/2025).
    Gojek Indonesia, melalui kolom komentar, juga menegaskan perusahaan selalu menindaklanjuti laporan terkait layanan maupun perilaku mitra. Perusahaan juga menegaskan bahwa mereka tidak menolerir pelanggaran apa pun.
    Gojek Indonesia menyampaikan, perusahaan tidak menoleransi bentuk pelanggaran apa pun, termasuk yang bersifat pidana, dan selalu mengambil langkah tegas terhadap mitra yang terbukti bersalah sesuai ketentuan yang berlaku. 
    “Langkah tersebut penting untuk melindungi para konsumen dan nama baik Jutaan mitra Gojek yang telah bekerja secara jujur,” tulis Gojek Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aliran Penumpang Trans Jatim Menghidupi Angkot dan Kembali Bergairah

    Aliran Penumpang Trans Jatim Menghidupi Angkot dan Kembali Bergairah

    Surabaya (beritajatim.com) – Terminal Kota Batu tampak lebih bergairah dari biasanya. Suasana ramai terlihat sejak pagi hingga sore setelah layanan Bus Trans Jatim koridor Malang Raya beroperasi dan menjadi magnet baru bagi warga serta wisatawan.

    Menariknya, lonjakan penumpang Bus Trans Jatim itu ikut menyeret angkot-angkot di terminal untuk ikut kecipratan rezeki.

    Para penumpang yang turun di Terminal Batu tidak berhenti hanya sampai di situ. Sebagian besar langsung berpindah rute, mencari angkot warna-warni tujuan wisata seperti Batu–Songgoriti hingga Batu–Selecta. Mobilitas wisatawan naik signifikan, dan sopir angkot merasakan sendiri getaran positifnya.

    Aro Sujarwo, Koordinator Sopir Angkot Jalur Batu–Landungsari, tak menutupi geliat ini. Ia menyebut pekan ini terjadi peningkatan penumpang yang cukup terasa, meski belum sepenuhnya merata di seluruh jalur.

    “Cukup signifikan naiknya. Banyak yang turun dari Trans Jatim langsung sambung angkot. Terutama tujuan wisata,” katanya, Sabtu (29/11/2025).

    Aro mengungkapkan, para sopir angkot kini mulai menatap Trans Jatim dengan cara berbeda. Bukan lagi sebagai ancaman yang bakal menggerus pendapatan, tetapi sebagai mitra yang mampu menciptakan arus penumpang baru. Bahkan, lebih banyak sopir yang kini justru tertarik bergabung untuk menjadi bagian dari layanan Trans Jatim.

    “Saya kewalahan menampung minat teman-teman sopir. Kuotanya sudah habis. Kalau nanti dibuka lagi, mereka siap daftar,” ujarnya.

    Sinergi Transportasi Makin Terasa

    Hal senada juga disampaikan Staf Bidang Angkutan Dishub Jatim, Tio Alam Firmansyah. Menurutnya, sejak Trans Jatim beroperasi di Batu, justru terjadi efek domino yang tak diduga. Ketika sopir angkot sempat khawatir penumpang akan kabur, kondisi di lapangan menunjukkan cerita berbeda.

    “Weekend kemarin angkot-angkot padat, sampai penuh rombongan. Jadi malah saling menghidupkan,” kata Tio.

    Ia optimistis pola sinergi transportasi ini akan menjadi model yang baik. Tak hanya menguntungkan pengguna layanan transportasi, tetapi sekaligus mendorong geliat ekonomi pariwisata di Kota Batu.

    “Tujuan kami bukan sekadar memudahkan penumpang, tapi juga menghidupkan armada angkutan dan membawa wisatawan lebih mudah sampai ke destinasi.”

    Dishub Jatim: Trans Jatim Pipa Besar, Angkot Feeder yang Diuntungkan

    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, menegaskan konsep utama dari kehadiran Trans Jatim adalah mengalirkan penumpang ke moda-moda transportasi lanjutan, khususnya angkot di Kota Batu.

    Menurutnya, Trans Jatim bukan dirancang untuk mematikan angkot, melainkan menjadi pengumpan utama yang memastikan angkot tetap mendapatkan limpahan penumpang.

    “Trans Jatim itu ibarat pipa air besar. Kalau pipa besarnya berisi dan mengalir, otomatis pipa-pipa kecil ikut teraliri,” tegas Nyono, kepada wartawan, Sabtu (29/11).

    Ia menjelaskan, pipa besar itu adalah Trans Jatim yang berjalan dengan dukungan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan arus penumpang yang terus mengalir, maka feeder-feeder seperti angkot dipastikan mendapatkan rezeki baru.

    “Air di pipa besar itu tidak berhenti karena anggaran Trans Jatim terus mengalir. Jadi feeder angkot akan ikut terisi dan bergerak,” tambahnya.

    Dengan sinergi yang mulai terbentuk, Terminal Kota Batu kini menjelma menjadi simpul transportasi yang tak hanya mengangkut orang, tetapi juga harapan. Harapan bahwa transportasi publik bisa hidup berdampingan, saling menguatkan, dan membawa manfaat langsung bagi warga serta pelaku pariwisata di Kota Batu. (tok/ian)

  • 3
                    
                        Cerita Ira Puspadewi Diberi Uang Rp 5 Juta dari Anak Buah Saat Rekeningnya Diblokir
                        Nasional

    3 Cerita Ira Puspadewi Diberi Uang Rp 5 Juta dari Anak Buah Saat Rekeningnya Diblokir Nasional

    Cerita Ira Puspadewi Diberi Uang Rp 5 Juta dari Anak Buah Saat Rekeningnya Diblokir
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Mantan Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, mengaku diberikan uang Rp 5 juta oleh anak buahnya karena rekeningnya sampai saat ini masih diblokir meski telah dibebaskan.
    “Seluruh rekening saya sampai hari ini masih diblokir, suami saya, anak saya. Tapi hari itu juga, uang saya cuma ada di tangan Rp 1,2 juta,” kata dia di Rumah Perubahan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/11/2025).
    Ira bercerita, secara tiba-tiba ada anak buahnya yang memberinya uang Rp 5 juta untuk membeli makan dan belanja kebutuhan sementara.
    “Tiba-tiba ada teman yang ngasih, anak buah yang saya tahu gajinya juga berapa, ngasih Rp 5 juta, ‘Ini buat makan, buat belanja sementara’,” kata Ira.
    Bukan cuma uang, Ira juga mengaku banyak yang mengirim kebutuhan pokok.
    Ada yang mengirim minyak, mi instan, hingga telur.
    “Ada yang ngirim minyak, ada yang ngirim mi, ada yang ngirim telur. Itu kan ternyata, oh tanpa uang saya ternyata masih bisa makan. Tanpa uang saya,” tuturnya.
    Ira melanjutkan, 10 bulan mendekam di Rutan KPK seperti perjalanan spiritual hingga akhirnya mendapatkan rehabilitasi dari Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Setelah ini tiba-tiba Presiden memberikan, melalui tangan beliau karunia Allah, dibalikkan juga dalam waktu yang saya juga tidak tahu. Pelajarannya kan ketika Tuhan berkehendak, dalam satu klik berubah,” imbuhnya.
    Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan rehabilitasi kepada mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero),
    Ira Puspadewi
    .
    Selain Ira, dua terdakwa lain dalam kasus korupsi di ASDP yang menjerat Ira, Muhammad Yusuf Hadi dan Harry Muhammad Adhi Caksono, juga diberikan rehabilitasi.
    “Setelah DPR RI menerima berbagai aspirasi dari masyarakat dan kelompok masyarakat, kami kemudian meminta ke komisi hukum untuk melakukan kajian terhadap penyelidikan yang mulai dilakukan sejak Juli 2024,” ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Istana, Jakarta, pada Selasa (25/11/2025).
    “Dari hasil komunikasi dengan pihak pemerintah, alhamdulillah pada hari ini Presiden RI Prabowo Subianto telah menandatangani surat rehabilitasi terhadap tiga nama tersebut,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Kantor Pos Takalar Dibacok Anak Buah yang Diduga Hendak Rampok Uang BLT, Begini Kronologinya

    Kepala Kantor Pos Takalar Dibacok Anak Buah yang Diduga Hendak Rampok Uang BLT, Begini Kronologinya

    Kesaksian tersebut turut dibenarkan oleh salah satu pegawai kantor pos, Daeng Senga, yang melihat langsung kondisi lokasi kejadian usai insiden berdarah itu.

    “Betul, yang menikam itu teman sekantor. Waktu saya lihat, lantai kantor sudah penuh darah,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Wilayah Makassar, Adi, yang mendatangi lokasi, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia pun enggan berspekulasi ihwal dugaan perampokan itu, ia mengaku menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian.

    “Kami sangat prihatin. Korban dan pelaku sama-sama merupakan karyawan kami. Saat ini kami menunggu hasil penyelidikan dari Polres Takalar,” ujarnya.

    Mendapat laporan dari warga, tim Satreskrim bersama Inafis Polres Takalar langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan memastikan uang BLT ratusan juta rupiah masih tersimpan aman di dalam brankas.

    Hingga dini hari, Kantor Pos Cabang Takalar masih dijaga ketat aparat kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Di sisi lain, tim Resmob Polres Takalar terus melakukan pencarian terhadap pelaku yang melarikan diri usai melakukan penganiayaan.