Jenis Media: Regional

  • Warga Sumbang Bojonegoro Panik Ada ‘Tamu Tak Diundang’, Damkarmat Gercep Evakuasi Biawak Masuk Rumah

    Warga Sumbang Bojonegoro Panik Ada ‘Tamu Tak Diundang’, Damkarmat Gercep Evakuasi Biawak Masuk Rumah

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Ketenangan siang hari di kawasan perumahan Jalan Panglima Polim, Gang Mangga 3, Kelurahan Sumbang, mendadak berubah menjadi kepanikan pada Jumat (28/11/2025). Seorang warga berinisial I (27) dikejutkan oleh kehadiran seekor reptil besar yang menyelinap masuk ke area huniannya.

    Khawatir hewan liar tersebut membahayakan penghuni rumah, ia segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro. Laporan masuk tepat pukul 13.49 WIB, saat matahari sedang terik-teriknya.

    Merespons laporan tersebut, Regu II dari Pos Kota Damkarmat Bojonegoro langsung tancap gas. Meski harus menempuh jarak sekitar 5,9 kilometer dari pos menuju lokasi di Blok E6, RT 029 RW 006, petugas tiba di lokasi hanya dalam waktu 14 menit, tepatnya pukul 14.03 WIB.

    Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Agus Salim, menjelaskan bahwa timnya langsung melakukan penyisiran begitu tiba di lokasi. Ketelitian dan kehati-hatian menjadi kunci agar hewan tidak lari dan bersembunyi lebih dalam.

    “Petugas kami langsung menyisir area yang dicurigai. Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, seekor biawak air tawar (Varanus salvator) berhasil diamankan,” ujar Ahmad Agus Salim, Sabtu (29/11/2025).

    Proses evakuasi berlangsung mulus. Dengan peralatan yang memadai dan keahlian dua personel yang diterjunkan, biawak tersebut berhasil ditangkap tanpa perlawanan berarti. Operasi dinyatakan selesai pada pukul 14.17 WIB.

    “Tidak ada kendala di lapangan. Tim bekerja efisien dan situasi di rumah pelapor kembali aman,” tambah Agus.

    Usai mengevakuasi hewan tersebut, petugas Damkarmat tak lupa memberikan edukasi kepada warga setempat. Ahmad Agus Salim menegaskan bahwa layanan Damkar tidak hanya terbatas pada pemadaman api, tetapi juga penyelamatan (rescue) hewan liar maupun kondisi darurat lainnya.

    “Masyarakat Bojonegoro jangan ragu untuk melapor. Seluruh pelayanan kami, mulai dari pemadaman hingga evakuasi hewan, itu 100 persen gratis alias tanpa dipungut biaya,” tegasnya.

    Bagi warga Bojonegoro yang membutuhkan bantuan darurat, dapat segera menghubungi nomor Damkar Pos Kota di 0823-3066-8443. [lus/ian]

  • Modal Lempar Tanah, Begal di Bangkala Gasak Motor Warga Modung

    Modal Lempar Tanah, Begal di Bangkala Gasak Motor Warga Modung

    Bangkalan (beritajatim.com) – Aksi kriminal dengan modus tak biasa terjadi di Jalan Desa Pakaan Laok, Kecamatan Galis, Bangkalan. Seorang pengendara motor asal Modung, berinisial UH, menjadi korban setelah dua pelaku begal melumpuhkannya hanya dengan segenggam tanah.

    Peristiwa itu terjadi ketika UH melintas seorang diri pada malam hari. Sesampainya di tempat kejadian, dua pria berboncengan tiba-tiba mendekat dan memepet motornya.

    Tanpa diduga, salah satu pelaku langsung melemparkan tanah ke wajah UH hingga membuatnya kehilangan kendali dan terjatuh. Begitu korban tersungkur, pelaku segera membawa kabur motor milik UH.

    Warga sekitar yang melihat kejadian itu bergerak cepat menolong UH. Setelah memastikan korban selamat, UH lalu menghubungi keluarganya dan membuat laporan resmi ke polisi.

    Laporan itu ditindaklanjuti dengan penyelidikan cepat. Polisi pertama menangkap F, sebelum akhirnya menemukan keberadaan AM yang ternyata sedang menjalani perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan karena sakit lambung.

    Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, mengungkapkan identitas kedua pelaku, yakni AM (35) dan F (21), warga Kampung Gedding, Desa Batah Timur, Kecamatan Kwanyar.

    “Satu pelaku, AM, masih dirawat di rumah sakit dan kini dalam penjagaan petugas,” kata Hafid, Sabtu (29/11/2025).

    Pihaknya mengimbau kepada penguna jalan untuk lebih waspada dan jangan bepergian jika kondisi jalan sepi. “Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi dan warga lebih memperhitungkan kondisi saat bepergian,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Polemik Ganti Nama Masjid An Nahda Margomulyo: Fraksi PKB Bojonegoro Sebut Tak Ada Urgensinya

    Polemik Ganti Nama Masjid An Nahda Margomulyo: Fraksi PKB Bojonegoro Sebut Tak Ada Urgensinya

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Masjid An Nahda di Kecamatan Margomulyo selama ini bukan sekadar tempat ibadah. Bangunan megah ini telah bertransformasi menjadi ikon wisata religi Bojonegoro yang dikenal luas, baik oleh warga lokal maupun wisatawan luar daerah. Namun, kabar mengenai rencana perubahan nama masjid tersebut kini memantik reaksi keras.

    Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Bojonegoro secara tegas menolak wacana tersebut. Mereka menilai langkah ini tidak memiliki urgensi yang jelas dan justru berpotensi merusak harmoni sosial yang sudah terjalin.

    Ketua Fraksi PKB Bojonegoro, M Suparno, menyuarakan kekhawatirannya. Menurutnya, isu sensitif seperti perubahan nama tempat ibadah ikonik harus ditangani dengan sangat hati-hati. Menurutnya, perubahan nama masjid tersebut tidak substansial.

    “Alih-alih membawa manfaat, hal ini malah menimbulkan kegaduhan di bawah,” ujar Suparno, Sabtu (29/11/2025).

    Ia mengingatkan bahwa keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang dapat memicu perpecahan di kalangan umat. “Jangan sampai ada gesekan antar warga hanya karena urusan nama yang sebenarnya tidak mendesak,” tambahnya.

    Salah satu poin krusial yang disorot Suparno adalah aspek branding dan jejak digital. Nama Masjid An Nahda sudah melekat kuat dalam ingatan publik dan pencarian di dunia maya. Mengubah nama masjid dianggap sama dengan memulai branding dari nol, yang bisa merugikan sektor pariwisata setempat.

    “Nama An Nahda sudah sangat populer, baik di kalangan wisatawan maupun di media sosial. Perubahan ini justru berpotensi merugikan semua pihak yang selama ini merasakan dampak ekonomi dari adanya wisata religi tersebut,” jelas politisi senior PKB tersebut.

    Lebih jauh, Suparno mengingatkan bahwa pembangunan masjid tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebagai aset publik, pemanfaatan dan pengelolaannya harus berorientasi pada kemaslahatan umat, bukan sekadar utak-atik nama.

    Fraksi PKB meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk lebih fokus pada program-program yang memakmurkan masjid dan memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Pemkab Bojonegoro, lanjut Sutikno, harusnya sibuk memakmurkan dan mengembangkan masjid, daripada melakukan hal-hal yang sama sekali tidak urgent.

    “Jangan asal mengubah nama jika hanya akan menimbulkan efek kurang baik di kemudian hari,” tutup Suparno dengan nada tegas.

    Sementara Kepala Bagian Kesra, Sekretariat Daerah Pemkab Bojonegoro Eko Edi Isnaryanto, saat dikonfirmasi jurnalis beritajatim.com mengenai rencana penggantian nama masjid wisata religi di Margomulyo itu belum memberikan jawaban hingga berita ini selesai di tulis dan dipublikasikan. [lus/ian]

  • Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau di Tuban Catat Capaian UHC, Stunting dan Cek Kesehatan Gratis Meningkat

    Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau di Tuban Catat Capaian UHC, Stunting dan Cek Kesehatan Gratis Meningkat

    Tuban (beritajatim.com) – Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau DBHCT ternyata mendorong percepatan peningkatan layanan kesehatan di Kabupaten Tuban.

    Hal ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban mencatat capaian Universal Health Coverage (UHC) tembus hingga 96,02 persen, angka stunting turun hingga 11,3 persen, serta cakupan Cek Kesehatan Gratis naik ke 28,5 persen.

    Administrator Kesehatan Ahli Muda Dinkes P2KB Tuban, Fatkur Rahman, S.KM., M.M menyampaikan bahwa DBHCHT menjadi instrumen strategis untuk memperkuat layanan promotif dan preventif, seperti penyakit tidak menular diantaranya jantung, stroke, hipertensi dan diabetes banyak dipicu kebiasaan merokok.

    “Adanya DBHCHT lalu diarahkan untuk menekan faktor risiko tersebut, bahkan kini seluruh puskesmas memiliki Poli Usaha Berhenti Merokok (UBM),” ujar Fatkur Rahman

    Adapun dalam pelayanan kesehatan tersebut, masyarakat dapat memeriksa kadar CO melalui smoker analyzer dan memeriksa fungsi paru-paru melalui spirometry. Kemudian, warga juga bisa mengakses pelayanan ini secara gratis.

    “Ini komitmen kami agar upaya berhenti merokok dapat terukur dan dibimbing secara medis,” imbuhnya.

    Oleh sebab itu, Pemkab Tuban juga membentuk Satgas Kawasan Tanpa Rokok KTR yakni sosialisasi ke seluruh kecamatan serta penilaian KTR di sekolah dan fasilitas publik dilakukan melalui DBHCHT. “KTR tidak hanya aturan. Efeknya langsung pada penurunan paparan asap rokok bagi keluarga dan anak,” bebernya.

    Pria yang akrab disapa Fatkur ini juga menyampaikan peningkatan kesadaran masyarakat juga mulai terlihat, terutama dari bertambahnya kunjungan UBM dan meningkatnya kepatuhan terhadap aturan KTR, ada sekitar 10 persen peserta UBM sudah berhenti merokok.

    “DBHCHT memang berperan menutup kebutuhan pembiayaan kesehatan masyarakat, untuk premi JKN bagi warga miskin dibiayai melalui skema ini sehingga akses layanan menjadi lebih mudah dan ketika beban biaya tidak lagi menjadi kendala, masyarakat cenderung lebih cepat datang berobat dan kondisi berat dapat dicegah,” jelas Fatkur. [dya/ian]

  • 2
                    
                        Driver Ojol yang Viral Tak Mau Antar Pesanan Sudah Putus Mitra Sejak Februari
                        Megapolitan

    2 Driver Ojol yang Viral Tak Mau Antar Pesanan Sudah Putus Mitra Sejak Februari Megapolitan

    Driver Ojol yang Viral Tak Mau Antar Pesanan Sudah Putus Mitra Sejak Februari
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gojek
    Indonesia memastikan pengemudi ojek
    online
    (ojol) yang viral karena disebut menolak mengantar pesanan hingga ke depan rumah pelanggan sudah bukan lagi
    mitra aktif
    sejak sembilan bulan lalu.
    Manajemen Gojek Indonesia menyatakan pengemudi bernama
    Faturrahman
    tersebut telah diputus kemitraannya sejak Februari 2025.
    “Drivernya sudah di putus Mitra sejak Februari (2025), 9 bulan lalu,” ucap Gojek Indonesua saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (29/11/2025).
    Gojek Indonesia menjelaskan, setiap laporan mengenai layanan maupun perilaku mitra akan ditindaklanjuti secara menyeluruh. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas mitra yang terbukti melakukan pelanggaran.
    Gojek Indonesia menyampaikan, perusahaan tidak menolerir bentuk pelanggaran apa pun, termasuk yang bersifat pidana, dan selalu mengambil langkah tegas terhadap mitra yang terbukti bersalah sesuai ketentuan yang berlaku. 
    “Langkah tersebut penting untuk melindungi para konsumen dan nama baik Jutaan mitra Gojek yang telah bekerja secara jujur,” tulis Gojek Indonesia dalam komentar.
    Sebelumnya, unggahan akun Instagram @kriminal.jakarta menjadi sorotan publik setelah menampilkan kisah seorang pengemudi ojol yang disebut enggan mengantarkan pesanan sampai ke depan rumah pemesan.
    Dalam narasi yang dibagikan, pelanggan disebut telah memberikan petunjuk lokasi rumah dan meminta driver menunggu sebentar hingga ia keluar mengambil pesanan. Namun, pengemudi itu diklaim tetap tidak mau mengikuti arahan tersebut.

    Driver
    ojol ini tak mau mengantar pesanan ke rumah
    customer
    hanya karena kelewatan. Tapi driver bersikeras tak mau menuruti arahan customer,” tulis akun tersebut dikutip
    Kompas.com.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Kriminal Jakarta (@kriminal.jakarta)
     
    Akun itu juga menyebutkan, pelanggan sempat mengancam memberi rating satu dan melaporkan pengemudi melalui aplikasi, tetapi sang
    driver
    disebut tidak khawatir. Ia bahkan mengaku sebagai “
    driver
    kesayangan aplikator”.
    “Saat diancam direport dan rating satu oleh
    customer
    ,
    driver
    ojol ini juga tidak takut. Katanya dia kesayangan orang kantor aplikator,” tambah akun tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Eks Pejabat Baznas Enrekang Jadi Tersangka Korupsi Dana Zakat Rp 16,6 Miliar, Begini Modusnya

    4 Eks Pejabat Baznas Enrekang Jadi Tersangka Korupsi Dana Zakat Rp 16,6 Miliar, Begini Modusnya

    Dalam proses penyaluran, dana operasional kembali dipotong dari total bantuan untuk penerima. Seharusnya, dana operasional digunakan dari sumber dana amil yang mengakibatkan kurangnya penyaluran hak mustahik.

    “Pengurus Baznas Enrekang lebih mengutamakan kebutuhan amil daripada menyalurkan bantuan itu sendiri yang mana hal tersebut sangat jauh dari prinsip-prinsip pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah oleh Baznas,” ungkap A. Fajar.

    Berdasarkan laporan hasil pengawasan dengan tujuan tertentu atau audit perhitungan kerugian keuangan negara oleh Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor: 700.04/3030/B.5/ITPROV tanggal 13 Oktober 2025 serta dihubungkan dengan Hasil Audit Syariah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, diketahui bahwa dugaan perbuatan para tersangka menyebabkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp16.659.999.136.

    “Namun selama proses penyidikan, beberapa pihak melakukan pengembalian pada rekening penitipan negara melalui penyidik sebesar Rp1.115.000.000,” kata A. Fajar.

    Para tersangka ditahan selama 20 hari di Rutan Kelas IIb Enrekang terhitung sejak 27 November 2025. Sebelum penahanan dilakukan, para tersangka telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter pemeriksa dan dinyatakan dalam kondisi sehat sehingga proses penahanan dapat berlangsung lancar dan aman.

    “Penyidik akan menyelesaikan seluruh proses penyidikan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya penetapan tersangka tambahan dan segera melimpahkan berkas perkara kepada Penuntut Umum untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas A. Fajar.

    Dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal Primair yakni Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidiair Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    “Kejaksaan Negeri Enrekang berkomitmen untuk melaksanakan penegakan hukum secara profesional, transparan, dan berkeadilan serta memastikan seluruh proses penyidikan berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” jelas A. Fajar.

    Dia mengimbau seluruh pihak yang memiliki keterkaitan dalam perkara ini agar tetap kooperatif dan tidak melakukan tindakan apa pun yang dapat menghambat proses hukum.

    “Kami meminta dukungan serta doa dari masyarakat luas agar proses penyidikan dapat berjalan dengan lancar dan profesional. Kepada rekan-rekan media juga kami harapkan pemberitaan yang berdasarkan informasi resmi bukan asumsi atau spekulasi yang dapat menyesatkan opini publik,” A. Fajar menandaskan.

  • Berdiri Sejak 1940, Gudeg Legendaris Mbok Lindu Tetap Eksis dengan QRIS BRI

    Berdiri Sejak 1940, Gudeg Legendaris Mbok Lindu Tetap Eksis dengan QRIS BRI

    Saat ini penggunaan QRIS sudah sangat masif. Warung kelontong, pedagang kaki lima hingga tukang parkir sudah menyediakan QRIS untuk pembayaran. Hanya tinggal membawa ponsel pintarnya, seseorang sudah bisa membayar barang hingga makanan dengan scan barcode yang tersedia.

    Warung Gudeg Mbok Lindu sudah satu tahun menerapkan sistem pembayaran digital dengan QRIS BRI. Dengan tersedianya QRIS di Warung Gudeg Mbok Lindu, tentunya memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi.

    “Satu tahunan kalau enggak salah. Sekitar satu tahunan, mbak,” ungkap Ratiyah.

    Harga gudeg di warung Mbok Lindu bervariasi mulai dari Rp15.000 hingga Rp60.000. Pendapatan usaha makanan cenderung berubah-ubah setiap hari, Djohar tidak menyebutkan total pemasukan harian warung gudeg tersebut, baik dari pembayaran manual maupun QRIS.

    Meski tak bisa menyebutkan secara pasti, namun Djohar menunjukkan bahwa pemasukan melalui QRIS pada Rabu (19/11/2025) hingga pukul 09.00, sejak warung dibuka pada 06.00 telah mencapai Rp3 juta. Djohar juga menambahkan jika pemasukan dari QRIS BRI pernah sampai Rp9 juta.

    “Ini aja sudah masuk 3 juta lah, apalagi sabtu minggu weekend,” jelas Djohar sembari menunjukkan pemasukan dari QRIS BRI.

    Meski awalnya tidak berencana untuk menerapkan QRIS di warungnya, pada akhirnya Ratiyah memasang QRIS agar memudahkan pelanggan. Pasalnya memberikan kemudahan pelanggan dengan sistem pembayaran menjadi prioritas setiap penjual, begitu juga dengan Ratiyah.

    “Iya, kalau pelanggannya memang memudahkan. Kan sekarang sistemnya, zamannya sudah itu (sudah serba digital),” jelas Ratiyah.

  • Warga Binaan Hindu Lapas Banyuwangi Peringati Hari Raya Kuningan

    Warga Binaan Hindu Lapas Banyuwangi Peringati Hari Raya Kuningan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Warga binaan yang beragama Hindu secara khidmat melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Sabtu (29/11).

    Meski berada di balik tembok lapas, mereka tetap mendapatkan hak untuk merayakan hari suci keagamaan tersebut.

    Dalam rangkaian perayaan ini, para warga binaan terlihat penuh penghayatan memanjatkan rasa syukur, sekaligus memberikan penghormatan kepada para leluhur.

    Mereka juga menggelar persembahyangan khusus yang ditandai dengan membuat dan mempersembahkan sesajen sebagai wujud bakti.

    Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah, termasuk peringatan hari besar keagamaan, merupakan hak mendasar bagi setiap warga binaan.

    “Menjalankan ibadah dan memperingati hari besar keagamaan adalah hak bagi warga binaan yang diatur oleh undang-undang,” tegas Wayan.

    Untuk memastikan hak tersebut terpenuhi, Lapas Banyuwangi berkomitmen memberikan wadah bagi mereka agar bisa menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing. Wayan menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian krusial dari program pembinaan kepribadian.

    “Ini adalah bagian dari pembinaan yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang lebih baik serta memperbaiki sikap dan perilaku warga binaan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Wayan berharap melalui perayaan Kuningan ini, warga binaan mampu meneladani nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

    “Kami berharap mereka memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya, sehingga saat kembali ke masyarakat, mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat,” pungkas Wayan. [tar/ian]

  • Berdiri Sejak 1960-an, Usaha Camilan Dusun Boyong Kini Jadi Oleh-Oleh Khas dan Populer di Jogja

    Berdiri Sejak 1960-an, Usaha Camilan Dusun Boyong Kini Jadi Oleh-Oleh Khas dan Populer di Jogja

    Purwanto menjelaskan bahwa slondok renteng produksinya dijual dalam beberapa jenis kemasan. Untuk kemasan besar dengan berat sekitar 400 gram, produk tersebut dibanderol dengan harga Rp14 ribu. Sementara untuk pembelian kiloan, slondok renteng dijual seharga Rp32 ribu per kilogram.

    “Untuk slondok rentengan itu kami jual yaitu untuk kemasan besar yaitu berat kurang lebih 400gram kami jual itu 14 ribu. Untuk kiloan nanti kami jual seharga 32 ribu, itu yang kemasan rentengan besar.” jelasnya.

    Ia bersyukur karena kini banyak reseller yang rutin mengambil produk dari rumah produksinya. Sebagian menjual langsung ke konsumen, sementara sebagian lainnya menyetorkannya ke pusat oleh-oleh di berbagai daerah.

    “Jadi alhamdulillah kami banyak reseller reseller yang ngambilin di tempat kami nanti ada yang langsung dijual sendiri ada, yang di setorkan ke pusat oleh-oleh juga banyak,“ katanya.

    “Kami ini yang konsisten itu kami (menjualnya) hingga ke daerah Banyumas, Purwokerto,” sambungnya.

    Meski permintaan semakin meningkat, Purwanto tetap memilih fokus pada produksi dan menjaga kualitas. Ia menyerahkan penjualan online sepenuhnya kepada para reseller yang jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 30 orang aktif.

    “Kami cuma jualan offline di rumah. Jadi, kalo yang jualan online itu reseller reseller kami. Jadi kami tetap konsen ke produksinya. Jadi karena Alhamdulillah pasaran sudah ada, makanya kami fokus untuk meningkatkan mutu produksinya. Reseller kami sekitar 30-an lebih yang konsisten terus, untuk yang harian ada , ada yang seminggu 3 kali ada, seminggu sekali ada, sebulan sekali juga ada, jadi Alhamdulillah ada,” ujarnya.

    Purwanto menambahkan bahwa slondok renteng produksinya memiliki daya simpan yang cukup panjang. Menurutnya, produk tersebut sebenarnya mampu bertahan hingga dua bulan setengah. Akan tetapi, ia menekankan jika produknya hanya bisa bertahan 2 bulan saja demi mempertahankan kualitas slondok itu sendiri.

    “itu sampai dua bulan setengah, namun untuk lebih amannya kami 2 bulan aja dan juga produk kami juga ada ijin dari PIRT dan sertifikasi halal,” lanjutnya.

  • Milad Muhammadiyah ke-113 di Jatim Diwarnai Apresiasi untuk Keluarga Marsinah

    Milad Muhammadiyah ke-113 di Jatim Diwarnai Apresiasi untuk Keluarga Marsinah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Sukadiono, membuka Perayaan Milad Muhammadiyah ke-113 PWM Jawa Timur di Aula Mas Mansyur, Kantor PWM Jawa Timur, Sabtu (29/11/2025).

    Menurutnya, Milad tahun ini memiliki nuansa yang berbeda. Salah satu alasannya adalah hadirnya keluarga almarhum Pahlawan Nasional Marsinah untuk menerima apresiasi khusus dari PWM Jatim. Marsinah merupakan alumni SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk.

    “Sudah hadir di sini keluarganya, kakak dari Marsinah,” ujarnya.

    Sukadiono lalu menjelaskan bahwa rangkaian acara kali ini juga akan berlanjut dengan pemberian penghargaan kepada finalis CRM Award 2025. Setelah itu, jajaran PWM Jatim menggelar konsolidasi organisasi bersama para PDM kabupaten/kota se-Surabaya. Forum tersebut menjadi ruang penyampaian hasil konsolidasi nasional sekaligus evaluasi kemajuan kinerja PWM Jatim.

    Sukadiono menyampaikan bahwa seluruh pimpinan akan memaparkan capaian program. Ia menegaskan bahwa seluruh unsur akan berbicara, mulai dari wakil ketua hingga bendahara dan sekretaris umum. Langkah ini, menurutnya, penting untuk memastikan transparansi dan kesinambungan program.

    Ia juga menjelaskan adanya agenda penandatanganan prasasti Balai Diklat PWM Jawa Timur di Prigen, Mojokerto oleh PP Muhammadiyah. Gedung tersebut telah selesai dibangun dan siap digunakan oleh seluruh elemen Persyarikatan.

    “Selama ini kita tidak pernah bilang-bilang, tapi Alhamdulillah sekarang sudah jadi,” ujarnya lalu disambut tepuk tangan ratusan hadirin.

    Kepada ratusan hadirin itu, Sukadiono mengingatkan bahwa kesuksesan organisasi tidak hanya bertumpu pada kerja keras. Ia menekankan perlunya kesabaran dalam setiap proses.

    Menurutnya, dua hal penting ini harus selalu dimiliki oleh seluruh penggerak Persyarikatan. Ia mengingatkan bahwa tidak ada amal yang mudah, pun tidak ada kesuksesan tanpa amal yang dijalankan dengan sabar.

    “Kesuksesan sebuah gerakan yang besar, tidak cukup ditopang kerja keras saja. Tapi juga harus ditopang kesabaran yang luar biasa,” jelasnya. (tok/ian)