Jenis Media: Regional

  • Keluarga Korban Minta Eks Kapolres Ngada Dihukum Mati, LPA NTT: Mereka Marah dan Terpukul – Halaman all

    Keluarga Korban Minta Eks Kapolres Ngada Dihukum Mati, LPA NTT: Mereka Marah dan Terpukul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga korban asusila mantan Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, marah dan merasa terpukul atas tindakan keji tersangka. 

    Ibu korban mengecam tindakan AKBP Fajar yang melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anaknya yang masih di bawah umur itu. 

    “Orang tuanya (korban) sangat terpukul, marah, dan sebenarnya mereka sangat kecewa dengan situasi yang terjadi saat ini,” kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata, Minggu (16/3/2025) dikutip dari tayangan YouTube KompasTV. 

    Veronika mengatakan bahwa keluarga korban baru tahu anaknya menjadi korban setelah polisi datang ke rumah mereka. 

    Mereka tak pernah menyangka, terlebih perantara yang menghubungkan korban dengan tersangka adalah orang yang mereka kenal baik. 

    “Ibunya sendiri sangat mengecam atas situasi ini, apalagi anaknya masih sangat kecil dan yang menjadi perantara itu juga adalah orang yang dikenal sangat baik, bahkan tinggal di situ,” katanya. 

    Veronika mengatakan, keluarga korban meminta, agar tersangka dihukum seumur hidup atau mati. 

    “Mereka sangat marah, mereka menuntut untuk hukuman yang seberat-beratnya, hukuman harus maksimal, bahkan harus hukuman seumur hidup atau hukuman mati, mereka berharap seperti itu,” tegasnya. 

    AKBP Fajar diketahui telah mencabuli empat orang korban, tiga di antaranya adalah anak di bawah umur.

    Fakta itu terkuak dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan kode etik yang dilakukan oleh Biro Pertanggung Jawaban Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Wabprof Propam Polri).

    “Dari penyelidikan pemeriksaan melalui kode etik dari wabprof, ditemukan fakta bahwa FLS telah melakukan pelecehan seksual dengan anak di bawah umur sebanyak tiga orang dan satu orang usia dewasa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, saat konferensi pers, Kamis (13/3/2024). 

    Trunoyudo menjelaskan, tiga anak yang menjadi korban ada yang berusia 6 tahun, 13 tahun, dan 16 tahun. 

    Sementara, satu orang dewasa yang dilecehkan berusia 20 tahun. 

    Penyidik telah memeriksa saksi sebanyak 16 orang, di antaranya termasuk empat korban.

    Selain itu, ada empat orang manajer hotel dan dua orang personel Polda NTT.

    “Tiga ahli selaku ahli bidang psikologi, agama, dan kejiwaan, satu dokter, dan ibu seorang korban anak,” ucapnya.

    Aksi keji Fajar ini dibantu oleh seorang wanita berinisial F sebagai perantara dengan korban. 

    F membawakan anak seperti permintaan Fajar. 

    F membawa anak di bawah umur tersebut ke kamar sebuah hotel di Kupang yang telah dipesan oleh Fajar.

    Setelah membawakan anak untuk Fajar, F mendapatkan bayaran sebanyak Rp3 juta. 

    Eks Kapolres Ngada Buat 8 Video Pelecehan

    Polisi menemukan total 8 video pelecehan dari empat korban AKBP Fajar. 

    Hal itu diketahui penyidik setelah memeriksa saksi dan barang bukti berupa CD rekaman video yang direkam tersangka. 

    “(Disita) alat bukti surat berupa visum serta CD yang berisi kekerasan seksual sebanyak delapan video,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT Kombes Patar Silalahi, Kamis (13/3/2024). 

    Selain itu, polisi juga menyita pakaian anak berwarna pink dengan motif hati atau love, rekaman CCTV hingga data registrasi hotel. 

    “Ada pun beberapa alat bukti yang kami dapat dari saksi-saksi ada sembilan orang, kemudian petunjuk dari CCTV dan dokumen registrasi di resepsionis.”

    “Kemudian barang bukti satu baju dress anak bermotif love pink,” papar Patar. 

    Patar menjelaskan, awal mula kasus ini diungkap sejak 22 Januari 2025 setelah menerima laporan.

    Setelah menerima laporan, keesokan harinya dilakukan penyelidikan ke sebuah hotel di Kupang.

    “Menggali informasi dari staf hotel serta pengecekan terhadap data hotel yang tertanggal 11 Juni 2024,” katanya. 

    Dari awal pengecekan itu lah kemudian polisi menemukan bukti-bukti tersebut.

    (Tribunnews.com/Milani) (KompasTV) 

  • 4
                    
                        Negara Terkecil Ketiga Dunia Buka "Lowongan" Kewarganegaraan, Segini Biayanya
                        Internasional

    4 Negara Terkecil Ketiga Dunia Buka "Lowongan" Kewarganegaraan, Segini Biayanya Internasional

    Negara Terkecil Ketiga Dunia Buka “Lowongan” Kewarganegaraan, Segini Biayanya
    Tim Redaksi
    NAURU, KOMPAS.com

    Nauru
    , negara kepulauan kecil di Samudera Pasifik, menawarkan kewarganegaraan bagi siapa saja yang bersedia membayar 105.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar.
    Langkah ini merupakan bagian dari strategi
    negara terkecil ketiga di dunia
    tersebut untuk menghadapi ancaman lingkungan akibat perubahan iklim.
    Dengan paspor Nauru, pemegangnya bisa menikmati akses bebas visa ke 89 negara, termasuk Inggris, Hong Kong, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
    Program ini juga diharapkan menjadi sumber pendapatan baru bagi negara yang kini menghadapi tantangan besar akibat kenaikan permukaan laut, erosi pantai, dan badai yang semakin parah.
    Dulu, Nauru sempat berjaya sebagai negara kaya fosfat. Namun, eksploitasi sumber daya alam secara masif membuat sebagian besar wilayahnya tidak lagi layak huni.
    Tambang fosfat telah mengikis 80 persen daratan pulau itu, menyisakan lanskap berbatu yang tidak subur.
    Dengan habisnya cadangan fosfat, Nauru berusaha mencari sumber pendapatan lain, termasuk dengan menjadi pusat penahanan luar negeri bagi pencari suaka yang mencoba masuk ke Australia.
    Negara ini bahkan pernah menarik perhatian pengusaha kripto yang kini dipenjara, Sam Bankman-Fried, yang berencana membeli Nauru sebagai tempat berlindung dari kiamat.
    Kini, Nauru mencoba solusi lain dengan meluncurkan program
    golden passport
    sebagai langkah konkret menghadapi ancaman perubahan iklim.
    Pemerintah berharap dana yang diperoleh dari penjualan kewarganegaraan ini bisa digunakan untuk memindahkan sekitar 90 persen dari 12.500 penduduknya ke daerah yang lebih tinggi dan lebih aman.
    Menurut estimasi pemerintah, program ini bisa menghasilkan sekitar 5,6 juta dollar AS (Rp 91,5 miliar) pada tahun pertama, dan berpotensi meningkat hingga 42 juta dollar AS (Rp 686 miliar) per tahun. Angka ini setara dengan 19 persen dari total pendapatan negara.
    Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, Pemerintah Nauru menegaskan bahwa seleksi calon penerima paspor akan dilakukan secara ketat.
    Paspor tidak akan diberikan kepada individu dengan catatan kriminal tertentu atau mereka yang berasal dari negara-negara berisiko tinggi menurut PBB, seperti Rusia dan Korea Utara.
    Selain itu, Nauru juga menggandeng Bank Dunia dan organisasi internasional lainnya untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas program ini.
    Meski menjadi peluang ekonomi, program
    golden passport
    sering kali menuai kontroversi.
    Banyak pihak khawatir paspor semacam ini bisa disalahgunakan oleh individu dengan kepentingan tersembunyi.
    Namun, bagi negara berkembang seperti Nauru yang kesulitan memperoleh dana untuk mengatasi dampak perubahan iklim, langkah ini bisa menjadi solusi.
    “Saat dunia masih memperdebatkan perubahan iklim, kami harus mengambil langkah nyata untuk mengamankan masa depan negara kami,” kata Presiden Nauru David Adeang kepada
    CNN
    .
    Di tengah ketidakpastian global terkait krisis iklim, strategi Nauru ini menjadi contoh bagaimana negara-negara kecil berusaha bertahan dengan sumber daya yang mereka miliki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Mau Masalah Semakin Melebar, Fidya Kamalindah Minta Keluarganya Tak Saling Bongkar Aib – Halaman all

    Tak Mau Masalah Semakin Melebar, Fidya Kamalindah Minta Keluarganya Tak Saling Bongkar Aib – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bandung – Fidya Kamalindah, seorang atlet taekwondo asal Bandung, kembali menjadi sorotan publik setelah menghilang selama sepuluh tahun.

    Lahir pada 9 April 1995, Fidya kini berusia 28 tahun dan merupakan anak sulung dari pasangan Hindarto (59) dan Khodijah Dede Indriany (50) yang tinggal di Cipamokolan, Kota Bandung, Jawa Barat.

    Fidya dilaporkan hilang pada 26 November 2015, ketika ia berusia 21 tahun.

    Ia meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke warnet dan tidak pernah kembali.

    Keluarga sempat khawatir dan melaporkan kasus ini ke polisi, namun tidak ada hasil hingga Fidya tiba-tiba muncul setelah satu dekade.

    Alasan Fidya Kabur dari Rumah

    Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram-nya, Fidya menjelaskan bahwa ia tidak menjadi korban penculikan, melainkan kabur dari rumah karena perlakuan kasar yang diterimanya dari sang ayah.

    “Terkait kasus penculikan, saya bilang itu adalah fitnah. Saya ingin keluar dari rumah karena saya sudah mendapatkan kekerasan dari kecil,” ungkapnya, dikutip dari Instagram @ryukijanessa.

    Fidya mengaku telah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sejak kecil.

    Ia menyebutkan bahwa ayahnya terlalu berambisi dan menuntutnya untuk terus menang dalam berbagai pertandingan.

    “Sejak kecil hanya mengandalkan saya (untuk mencari uang),” ujar dia.

    “Uang hasil tanding saya, gaji bulanan saya. Orang tua saya yang terima hasilnya. Bukan saya yang menikmati,” tambahnya.

    Setelah kabur, Fidya menggunakan uang hasil usaha jualan online untuk memulai hidup baru.

    Ia juga menyebutkan bahwa ia kini telah menikah dengan seorang pria yang menerimanya dan dikaruniai seorang anak.

    “Setelah kabur dari rumah, saya ketemu laki-laki yang Alhamdulilah menerima saya yang sekarang jadi suami saya,” tegas Fidya.

    Permintaan untuk Keluarga

    Fidya berharap agar keluarganya tidak saling membongkar aib satu sama lain.

    Ia ingin menjaga keharmonisan dan tidak memperburuk situasi yang ada. 

    “Sudah ya teman2, ini masalah keluarga. Saya tidak mau ini semakin melebar kemana2 soal perseteruan saya dan keluarga. Dan saya minta juga kepada keluarga untuk tidak saling membongkar aib.”

    “Saya sampai detik ini masih menahan membongkar aib terutama aib orang asing yang ada di rumah. Kalau saya mau saya bisa membongkar aib tersebut. Semoga di bulan ramadhan ini hati kita dilembutkan. Aamiinn,” tulis Fidya Kamalindah.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Big Bang Festival Ramadhan Surabaya Jadi Ajang Berburu Diskon Jelang Lebaran – Halaman all

    Big Bang Festival Ramadhan Surabaya Jadi Ajang Berburu Diskon Jelang Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Big Bang Festival Ramadhan Surabaya kembali menyapa Kota Pahlawan sejak tanggal 14 hingga 23 Maret 2025.

    Berlangsung di Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur pameran multiproduk ini, bisa menjadi referensi ngabuburit sekaligus berburu barang diskon menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.

    Big Bang Ramadan Surabaya memberikan berbagai pilihan dalam berbelanja dengan tema “Pameran Cuci Gudang Terbesar” berbagai multiproduk dengan diskon sampai 90 persen. Selain itu, banyak program lain yang dapat menjadi destinasi liburan keluarga seperti festival musik, festival kuliner dan wahana bermain anak.

    Di panggung utama Big Bang Ramadan Surabaya tampak meriah oleh penampilan Hindia yang berhasil menghibur lebih dari 5000 penonton. Terlebih musisi yang baru saja memenangkan 3 AMI awards ini sangat digandrungi oleh banyak pendengar khususnya anak muda.

    Setiap harinya panggung musik Big Bang Ramadan Festival juga akan kembali diramaikan oleh musisi lainnya seperti Tulus, Feast, Juicy Luicy The Changcuters, Guyon Waton, Feel Koplo, Tony Q dan masih banyak lagi yang akan diumumkan berikutnya. 

    Harga tiket Big Bang Ramadan Surabaya dibagi menjadi tiket pameran dengan harga Rp 10.000 dan tiket konser mulai dari Rp 35.000 yang bisa didapatkan di aplikasi BBO dan juga on the spot.

    Penyelenggaraan Big Bang Ramadan Surabaya 2025 dapat menjadi destinasi liburan di bulan Ramadan bersama keluarga khususnya warga Surabaya dan sekitarnya. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di Instagram @bigbangfest.id.

    “Konsepnya, kami ingin memberikan kepada warga Surabaya dan sekitarnya di bulan Ramadhan,” kata Direktur Operasional PT Expo Indonesia Jaya, Novry Hetharia sebagai pengelola Big Bang Festival Ramadhan Surabaya ketika dikonfirmasi, Sabtu (15/3/2025) malam.

    Pada pameran tersebut, pengelola menyiapkan sejumlah barang cuci gudang dengan potongan harga yang ramah di kantong. 

    “Sehingga, memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk mendapatkan barang dengan harga murah, tapi bukan barang murahan,” ujar Novry.

    Menggandeng produk fesyen, elektronik, kecantikan, home appliance hingga berbagai produk lain dari brand terkenal, Big Bang Ramadhan Surabaya bisa menjadi alternatif bagi pengunjung mendapatkan barang incaran. 

    Menyiapkan berbagai produk FnB, pameran ini sekaligus menjadi alternatif untuk menunggu saat berbuka. “Kami mengajak tenant-tenant atau produsen yang memang punya barang-barang namun sudah stop moving atau slow moving. Sehingga, daripada barangnya itu diam saja di gudang, lebih baik dijual di sini, dan ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat yang memang sekarang mau beli dengan harga yang murah,” jelas Novry.

    Berkaca dari tahun sebelumnya, pihaknya optimis dapat menarik antusias sekitar 250 ribu pengunjung selama 10 hari pameran. 

    “Target kami, minimal jumlah pengunjung bisa mencapai 250 ribu pengunjung seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.

     

     

  • Viral Video Remaja di Halmahera Selatan Melecehkan Gerakan Salat

    Viral Video Remaja di Halmahera Selatan Melecehkan Gerakan Salat

    Halmahera Selatan, Beritasatu.com – Video dua remaja perempuan di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, viral di media sosial setelah melecehkan gerakan salat. Aksi mereka yang dianggap tidak pantas ini menuai kecaman warganet.

    Dalam video yang beredar, dua remaja tersebut terlihat berdiri di depan masjid dan menirukan gerakan salat sambil tertawa, seolah-olah menjadikannya bahan lelucon. Salah satu temannya merekam kejadian tersebut, yang kemudian tersebar luas di media sosial.

    Akibat viralnya video remaja di Halmahera Selatan melecehkan gerakan salat itu, aparat kepolisian segera bertindak dengan mengamankan ketiga remaja tersebut ke Polsek Obi di Desa Laiwui untuk dimintai keterangan.

    Dua remaja yang melecehkan gerakan salat dan juga perekam video tersebut diketahui berinisial Ralti Soukota (16), Gesti Galunting (14), dan Mei Lengkong (14). Mereka masih berstatus pelajar dan di bawah umur. Setelah diperiksa, mereka mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya umat muslim.

    Wakapolres Halmahera Selatan Kompol Azis Ibrahim Muamar menyampaikan, para pelaku telah dikembalikan ke keluarga masing-masing setelah dimintai keterangan.

    “Mereka sudah meminta maaf kepada masyarakat, umat muslim, dan orang tua mereka juga mengakui serta menyesali perbuatan tersebut. Karena mereka masih di bawah umur, mereka telah dikembalikan ke pihak keluarga,” ujar Azis Ibrahim, Minggu (16/3/2025).

    Menanggapi kejadian remaja di Halmahera Selatan melecehkan gerakan salat, Azis mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

  • Banjir di Kabupaten Bandung Mulai Surut, Tapi BNPB Imbau Warga Siaga Potensi Bencana Lanjutan – Halaman all

    Banjir di Kabupaten Bandung Mulai Surut, Tapi BNPB Imbau Warga Siaga Potensi Bencana Lanjutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (15/3/2025), menyebabkan meluapnya sejumlah sungai besar dan banjir besar merendam sembilan desa di empat kecamatan.

    Sungai Citarum, Cikapundung, Cigede, Cipalasari, dan Citarik meluap, membawa dampak serius bagi warga di sekitar aliran sungai.

    Sebanyak 237 Kepala Keluarga (KK) atau 551 warga terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi pengungsian akibat banjir yang menggenangi rumah-rumah mereka.

    Kapusdatin BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa banjir mulai merendam desa-desa seperti Desa Bojongsoang, Lengkong, Bojongsari, hingga Desa Cangkuang Wetan, dan Margaasih.

    “BPBD Kabupaten Bandung mencatat 361 rumah warga terdampak, tiga titik akses jalan terendam, serta satu tanggul jebol. Ketinggian muka air (TMA) bervariasi antara 10 hingga 120 sentimeter,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan persnya, Minggu (16/3/2025).

    Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, air yang menggenangi wilayah ini memiliki ketinggian bervariasi antara 10 hingga 120 sentimeter, mengganggu aktivitas sehari-hari warga dan memutuskan akses jalan utama.

    Meskipun demikian, pihak berwenang mencatat bahwa kondisi banjir mulai berangsur surut pada hari Minggu, memberi sedikit kelegaan bagi warga yang terdampak.

    Namun, meskipun air mulai surut, BNPB tetap mengimbau warga untuk tetap waspada potensi bencana banjir susulan. 

    “BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah,” tegas Abdul Muhari. 

    Ia juga meminta pemerintah daerah untuk memastikan drainase di wilayah terdampak dibersihkan dari sisa lumpur dan material yang menghambat aliran air.

    Warga yang tinggal di daerah rawan banjir juga disarankan untuk menyiapkan tas siaga bencana dan siap melakukan evakuasi mandiri apabila hujan deras terus berlangsung lebih dari satu jam dan jarak pandang menjadi terbatas.

    “Petugas terus melakukan pemantauan dan pembaruan data terkait kondisi di wilayah terdampak. Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait juga telah berupaya memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir,” pungkasnya.

  • Pelanggan Buka Puasa Ditipu Pembajak Akun Media Sosial, Pemilik Restoran Roemah Bamboe Lapor Polisi – Halaman all

    Pelanggan Buka Puasa Ditipu Pembajak Akun Media Sosial, Pemilik Restoran Roemah Bamboe Lapor Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Akun media sosial milik restoran Roemah Bamboe diretas penipu bermodus membayar uang muka untuk acara buka puasa bersama. 

    Manager restoran Roemah Bamboe, Lidiyna Khoriul Fatih mengatakan modus digunakan pelaku yaitu mengganti nomor kontak admin yang tertera di akun resmi IG restoran Roemah Bamboe. 

    “Kejadian ini kami sadari setelah sejumlah pelanggan mengaku telah mentransfer uang untuk DP (down payment) kegiatan buka puasa di rumah makan kami. Setelah kami cek, ternyata pelanggan tersebut telah menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan rumah makan kami,” jelas Lidiyna melalui keterangan tertulis diterima, Minggu (16/1/2025).

    AKUN MEDIA SOSIAL DIRETAS – Akun media sosial Instagram milik restoran Roemah Bamboe diretas penipu bermodus membayar uang muka untuk acara buka puasa bersama.  (Dokumentasi)

    Lidiyna menjelaskan, diperkirakan mengganti nomor kontak admin pada bio di instagram @RooemahBamboebdg di hari Jumat, 14 Maret 2025 dini hari.

    Nomor admin yang sebelumnya tertera di akun tersebut yaitu 0857-5757-1696 diubah pelaku menjadi 0857-5244-4676. 

    “Hingga sampai saat ini kurang lebih 20 orang customer yang telah terdeteksi sudah melakukan reservasi kepada no handphone tersebut. Rata-rata pelanggan yang tertipu telah me transfer antara 500 ribu hingga 1 juta rupiah. Tentunya hal ini merugikan para customer dan diperkirakan kerugian material mencapai puluhan juta rupiah akibat ulah pihak yang tidak bertanggungjawab ini terhadap akun Instagram kami,” kata Lidiyna.

    Lidiyna menuturkan, di hari yang sama usai menyadari akun IG tersebut dibajak untuk penipuan, pihaknya langsung membuat pengaduan ke Diresktorat Siber Polda Jabar.

    Pengaduan tersebut diterima oleh Bripda Kevin Wildan Suherman dan diketahui oleh perwira siaga Polda Jawa Barat yang bertugas di hari itu.

    “Dihari dan tanggal yang sama kami melakukan tindakan dengan melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib di Polda Jawa Barat dan diterima oleh tim cybercrime milik Polda Jawa Barat dengan menyertakan bukti-bukti yang kami miliki untuk meminta ditindaklanjuti,” ujarnya.

    “Pada hari yang sama kami juga menerima para customer kami yang tertipu oleh pihak tidak bertanggungjawab tersebut, kami terima dengan baik dengan mengedepankan rasa kemanusiaan walaupun kami pihak yang dirugikan kami sudah memberikan compliment dan tetap memberikan tempat para customer korban penipuan tersebut untuk berbuka puasa di Roemah Bamboe,” ucsp Lidiyna.

    Dirinya berharap pihak kepolisian untuk segera melakukan tindakan secepatnya. 

    Management Roemah Bamboe ujar Lidiyna juga telah melapor kepada pihak Instagram untuk men-takedown akun IG @roemahbamboebdg agar tidak dipergunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. 

    Hingga saat ini akun tersebut diketahui masih aktif dan nomor tertera adalah nomor yang digunakan pelaku untuk melancarkan penipuan.

    “Akun tersebut sampai saat ini belum ditakedown oleh pihak Instagram. Kami mengingatkan para pelanggan untuk mewaspadai penipuan menggunakan akun IG tersebut. kami berharap para customer yang ingin berbuka puasa di Roemah Bamboe untuk melakukan reservasi secara offline ditempat kami di Roemah Bamboe yang beralamat Jl. AH Nasution No. 22, Pakemitan, Cinambo, Bandung – Jawa Barat. Kami akan melayani dengan baik dan memberikan kenyamanan untuk berbuka puasa,” ujarnya. 

  • Brigadir AK Belum Jadi Tersangka, Polisi Masih Lengkapi Bukti Kasus Pembunuhan – Halaman all

    Brigadir AK Belum Jadi Tersangka, Polisi Masih Lengkapi Bukti Kasus Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigadir AK, yang diduga membunuh bayinya yang berusia dua bulan, AN, hingga saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka.

    Meskipun demikian, kasus ini telah naik dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

    Proses Penyidikan

    Kombes Dwi Subagio, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih melengkapi alat bukti sebelum menetapkan Brigadir AK sebagai tersangka.

    “Kami belum menetapkan Brigadir AK sebagai tersangka karena sedang melengkapi alat bukti,” ujar Dwi Subagio pada Jumat (14/3/2025).

    Pengumpulan Keterangan Saksi

    Selain melengkapi alat bukti, pihak kepolisian juga tengah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.

    “Kami juga melengkapi sejumlah keterangan saksi lainnya,” tambahnya, seperti dikutip dari TribunJateng.com.

    Rekaman CCTV Sebagai Alat Bukti

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyatakan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    Rekaman tersebut diharapkan dapat menjadi alat bukti yang kuat untuk membawa Ade Kurniawan ke ranah pidana.

    “Kami berusaha mendapatkan CCTV ini sebagai alat bukti karena merupakan suatu peristiwa dugaan tindak pidana,” jelas Artanto, juga dikutip dari TribunJateng.com pada Kamis, 13 Maret 2025.

    Rekaman CCTV tersebut diambil dari Pasar Peterongan, yang diduga menjadi lokasi eksekusi, serta dari RS Roemani, tempat di mana korban dibawa setelah dicekik oleh pelaku.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kasus Dugaan Pembunuhan Bayi oleh Anggota Polisi: Penyidikan Berlanjut, Tersangka Belum Ditetapkan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rindika Putri: Laporan Penipuan Ditolak, Polisi Malah Tawarkan Nastar – Halaman all

    Rindika Putri: Laporan Penipuan Ditolak, Polisi Malah Tawarkan Nastar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita bernama Rindika Putri (23) dari Kota Pekalongan menjadi korban penipuan saat membeli sepeda listrik melalui Facebook Marketplace.

    Meskipun mengalami kerugian, laporan Putri ke Polres Pemalang justru ditolak.

    Putri mengaku tertipu saat melihat sepeda listrik dengan harga Rp 1.650.000 di Facebook Marketplace.

    “Sebenarnya kalau pun itu barang second tidak apa-apa,” ujarnya.

    Setelah berkomunikasi dengan penjual, ia diyakinkan bahwa barang tersebut baru.

    Penjual meminta uang untuk membuat nota pembelian.

    “Saya kan orang awam, tidak tahu kalau itu penipuan. Penjual minta ditransfer dengan alasan untuk membuat nota,” ungkapnya.

    Putri pun mentransfer uang sebesar Rp 450 ribu.

    Setelah mendapatkan nota, Putri pergi ke toko sepeda listrik yang tertera di nota tersebut di Kabupaten Pemalang.

    Namun, karyawan toko menyatakan bahwa nota itu bukan dari toko mereka.

    “Pemilik toko menyatakan bahwa saya adalah orang keenam yang mengalami kejadian serupa dan menyarankannya untuk melapor ke polisi,” jelasnya.

    Saat tiba di Polres Pemalang untuk membuat laporan, Putri mengalami kekecewaan.

    “Laporannya ditolak, malah saya ditawari kue nastar sama polisi di sana,” tambahnya.

    Karena kecewa, Putri kemudian menghubungi petugas Damkar Kota Pekalongan untuk curhat.

    Petugas Damkar Kota Pekalongan, Yuda Wiyaja, membenarkan bahwa saat itu mereka menerima telepon dari Putri yang mengaku menjadi korban penipuan.

    “Kejadiannya itu pada Jumat, 14 Maret 2025 malam sekitar 19.30 WIB,” kata Yuda.

    Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Andika Oktavian, menyatakan bahwa laporan yang diajukan Putri akan diproses.

    “Karena tempat kejadian perkara (TKP) dugaan tindak pidana penipuan yang dilaporkan berada di wilayah hukum Polres Pekalongan, kita langsung melaksanakan koordinasi dengan Polres Pekalongan untuk penanganannya,” ujarnya.

    Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Yoyok Agus Waluyo, juga mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan dan menindaklanjuti kasus tersebut.

    “Kami telah menindaklanjuti pengaduan dari korban dengan kerugian kurang lebih Rp 450 ribu dan saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh Satreskrim Polres Pekalongan Kota,” tuturnya.

    Putri merasa bersyukur karena laporannya sudah ditindaklanjuti. “Alhamdulillah ternyata sudah ditindaklanjuti, terima kasih pada Polres Pemalang dan Polres Pekalongan Kota yang sudah menindaklanjuti kasus yang saya alami,” imbuhnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul UPDATE : Ditolak saat Laporan ke Polres Pemalang, Putri Korban Penipuan Curhat ke Damkar

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Indra Dwi Purnomo)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Profil Fidya Kamalindah, Atlet Taekwondo Muncul usai 10 Tahun Hilang, Bantah Ingin Bongkar Aib – Halaman all

    Profil Fidya Kamalindah, Atlet Taekwondo Muncul usai 10 Tahun Hilang, Bantah Ingin Bongkar Aib – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut profil Fidya Kamalindah, atlet taekwondo yang tiba-tiba muncul usai dikabarkan 10 tahun hilang.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Fidya Kamalindah merupakan wanita kelahiran Bandung, 9 April 1995.

    Ia kini akan berusia tepat 30 tahun di 2025.

    Fidya Kamalindah sendiri anak sulung dari pasangan Hindarto (59) dan Khodijah Dede Indriany (50).

    Keduanya beralamat di Cipamokolan, Kota Bandung, Jawa Barat.

    Dikutip dari video yang diunggah Fidya Kamalindah di akun Instagram @ryukijanessa.

    Fidya Kamalindah sudah malang melintang di dunia taekwondo Indonesia.

    Ia pernah ikut sejumlah ajang, baik Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jawa Barat hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau pada September 2012.

    Fidya Kamalindah memutuskan berhenti bertanding setelah kalah PORDA pada 2014.

    Sedangkan kronologi hilangnya Fidya Kamalindah terjadi pada 26 November 2015.

    Saat itu, dirinya berumur 21 tahun.

    Orang tua Fidya Kamalindah melaporkan putrinya hilang setelah tidak kembali ke rumah usai izin pergi ke warnet.

    Sempat beredar kabar Fidya Kamalindah menjadi korban penculikan.

    Keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi, namun tidak ada hasil hingga Fidya Kamalindah tiba-tiba muncul usai 10 tahun dilaporkan hilang. 

    Fidya Kamalindah dalam video klasifikasinya membantah telah menjadi korban kejahatan.

    Ia menyebut, alasan dirinya kabur dari rumah karena keinginannya sendiri.

    Selain itu, Fidya Kamalindah tidak tahan dengan perlakuan kasar dari ayahnya.

    “Terkait kasus penculikan, saya bilang itu adalah fitnah. Kenapa saya ingin keluar dari rumah? Karena saya sudah mendapatkan kekerasan dari kecil,” katanya, dikutip dari Instagram @ryukijanessa.

    Fidya Kamalindah melanjutkan ceritanya, ia sudah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh ayahnya sejak kecil.

    Pada umur 5 tahun, rambutnya dijambak hingga di seret oleh ayahnya.

    Fidya Kamalindah tidak tahu kenapa dirinya dianiaya kala itu.

    “Itu (kekerasan) berlanjut sampai tahun-tahun berikutnya,” tambah ia.

    Fidya Kamalindah juga menyebut, ayahnya terlalu berambisi dan menuntut dirinya agar terus menang dalam semua pertandingan.

    Semua tidak lepas agar mendapat uang yang pada akhirnya dikuasai oleh sang ayah.

    Fidya Kamalindah dalam video mempertanyakan tugas ayahnya sebagai kepala keluarga dalam hal mencari nafkah.

    “Sejak kecil hanya mengandalkan saya (untuk mencari uang),” ujar dia.

    “Uang hasil tanding saya, gaji bulanan saya. Orang tua saya yang terima hasilnya. Bukan saya yang menikmati,” tambahnya.

    ATLET HILANG – Atlet taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalindah (kanan) menjadi sorotan viral karena disebut hilang selama 10 tahun. Kini, ia muncul memberi pengakuan bahwa ia difitnah orang tuanya. (Instagram @ceklisbogor, @ryukijanessa)

    Fidya Kamalindah sudah sejak lama memendam keinginan untuk kabur dari rumah.

    Puncaknya terjadi setelah dirinya menelan pil pahit kekalahan di PORDA Jabar 2014.

    Usai pertandingan, ia mendapatkan kekerasan fisik hingga verbal.

    “Saya kalah, kena habis-habisan metal saya. Saya terus terusan dapat hinaan dari bapak saya.”

    “Emang kenapa saya kalah? Kan namanya pertandingan ada menang ada kalah,” katanya

    Singkat cerita, Fidya Kamalindah memutuskan kabur dari rumah.

    Ia menggunakan uang hasil usaha jualan online untuk modalnya.

    “Setelah kabur dari rumah, saya ketemu laki-laki yang Alhamdulilah menerima saya yang sekarang jadi suami saya.”

    “Saya nikah dengan beliau di bawah tangan wali hakim di Bekasi. Sekarang saya punya anak,” tegasnya.

    Dalam pernyataan terbaru, Fidya Kamalindah ingin masalah dengan orang tuanya selesai.

    Ia mengaku tidak ingin membongkar aib-aib keluarganya.

    “Sudah ya teman2, ini masalah keluarga. Saya tidak mau ini semakin melebar kemana2 soal perseteruan saya dan keluarga. Dan saya minta juga kepada keluarga untuk tidak saling membongkar aib.”

    “Saya sampai detik ini masih menahan membongkar aib terutama aib orang asing yang ada di rumah. Kalau saya mau saya bisa membongkar aib tersebut. Semoga di bulan ramadhan ini hati kita dilembutkan. Aamiinn,” tulis Fidya Kamalindah.

    (Tribunnews.com/Endra)