Kecelakaan Beruntun di Depan Pasar Caringin Bogor, 1 Orang Tewas
Editor
BOGOR, KOMPAS.com
–
Kecelakaan
lalu lintas terjadi di Jalan Raya Ciawi-Sukabumi, Desa
Caringin
, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Bogor
.
Peristiwa itu melibatkan kendaraan roda empat jenis sedan Honda Accord, Daihatsu Xenia, dan tiga unit kendaraan sepeda motor.
Selain itu, tiga orang yang sedang berada di pinggir jalan tersebut juga turut menjadi korban dalam insiden ini.
Berdasarkan narasi yang beredar di media sosial,
kecelakaan
disebabkan oleh pengemudi mobil sedan yang diduga dalam keadaan mabuk.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama Ganda Permana mengatakan, kejadian nahas itu berawal dari kendaraan sedan Honda Accord bergerak dari arah Ciawi menuju Sukabumi.
Setibanya di lokasi kejadian, dengan kondisi jalan sedikit menikung ke kiri, kendaraan tersebut justru hilang kendali bergerak ke kanan sehingga menabrak kendaraan lain dari arah berlawanan.
Kemudian, menabrak sepeda motor yang bergerak dari arah Sukabumi menuju Ciawi lalu terus melaju menabrak tiga orang yang sedang berada di pinggir jalan.
Tak berhenti sampai disitu, kendaraan sedan tersebut terus melaju menabrak minibus Daihatsu Xenia dan sepeda Motor Honda Supra X yang sedang diparkir.
“Kejadian sekira pukul 05.30 WIB di depan Pasar Caringin,” ujarnya melalui keterangannya saat dikonfirmasi
TribunnewsBogor.com
, Minggu (16/3/2025).
Akibat kejadian ini, pengendara sepeda motor Yamaha N Max bernomor polisi F 6172 UBV berinisial P (59) meninggal dunia karena luka terbuka di bagian kepala.
Kemudian, pengemudi sepeda motor Suzuki Smash bernomor polisi F 6938 AI berinisial BE (42) mengalami luka dan sesak napas. Ia dibawa ke Klinik 24 Jam Caringin.
Lalu, tiga orang yang sedang berada di pinggir jalan mengalami luka memar dan lebam. Mereka dibawa ke Puskesmas Caringin.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul “Kecelakaan Beruntun di Depan Pasar Caringin Bogor Tewaskan 1 Orang, Penyebabnya Diduga Sopir Mabuk.”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/03/16/67d6b91696388.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Pemukulan Wasit di Kupang, 2 Suporter Ditangkap Regional 16 Maret 2025
Kronologi Pemukulan Wasit di Kupang, 2 Suporter Ditangkap
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
– Jajaran Kepolisian Resor
Kupang
Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dua orang suporter karena memukul wasit.
Perbuatan tersebut dilakukan saat pertandingan antara tim sepak bola Persamba Manggarai Barat melawan Persada Sumba Barat Daya di Stadion Oepoi Kota Kupang, Minggu (16/3/2025).
Adapun pertandingan sepak bola merupakan bagian dari El Tari Memori Cup ( ETMC ) XXXIII, liga IV zona Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Ada dua penonton (suporter) yang memukul wasit dan diamankan di Polresta Kupang Kota,” kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota, Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, kepada
Kompas.com
, Minggu petang.
Aksi pemukulan itu, bermula ketika pertandingan antara Persamba Manggarai Barat melawan Persada Sumba Barat Daya yang dipimpin oleh wasit Aloysius Ahonai dari Kabupaten Timor Tengah Utara.
Pertandingan pun berlangsung cukup imbang, karena skor keduanya sama-sama 2-2.
Memasuki menit ke-94 seorang pemain Persamba dijatuhkan di kota penalti.
Wasit lalu memberikan kartu merah kepada pemain Persada yang melakukan pelanggaran. Namun, keputusan wasit itu diprotes oleh pemain Persada.
Mereka pun langsung keluar dari lapangan hingga lebih dari 10 menit.
Panitia sempat memberikan waktu lima menit agar pemain Persada segera masuk ke lapangan. Jika tidak, maka dianggap mengundurkan diri.
Para pemain Persada kemudian masuk ke dalam lapangan. Namun mereka menolak tetap menolak penalti.
Wasit lalu meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai.
Wasit lantas berjalan keluar lapangan sambil berlari, karena dikejar pemain Persada dari belakang.
Saat berada di pintu keluar, dua pelaku yang berdiri langsung memukul wasit. Polisi lalu mengamankan dua pelaku. Tak hanya itu saja, beberapa fasilitas dalam stadion pun dirusak penonton.
“Sementara dua orang diamankan di Polres untuk diperiksa,” kata Aldinan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2020/12/01/5fc5d1b4338a0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bentrok di Maluku Tenggara, 9 Polisi Terluka Regional 16 Maret 2025
Bentrok di Maluku Tenggara, 9 Polisi Terluka
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Sembilan anggota Polres Maluku Tenggara dilaporkan ikut menjadi korban luka saat bentrok antara dua kelompok pemuda di wilayah tersebut pecah, Minggu (16/3/2025).
“Korban bentrokan dari Polres Maluku Tenggara berjumlah sembilan orang,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Aries Aminullah kepada wartawan, Minggu.
Aries menyampaikan, sembilan anggota polisi tersebut terluka saat berusaha melerai bentrokan kedua kelompok pemuda yang bertikai.
Saat berusaha melerai bentrokan, anggota polisi ikut diserang dengan senapan angin, panah, dan parang.
“Anggota yang berusaha melerai bahkan ikut ditembaki dengan senapan angin, panah, dan diparangi oleh orang tak dikenal,” katanya.
Akibat kejadian itu, sembilan anggota polisi mengalami luka-luka terkena tembakan senapan angin, salah satu anggota terluka parah karena terkena sabetan parang di kepala.
“Anggota Reskrim yang hendak melerai massa ikut diparangi di bagian kepala,” katanya.
Adapun para korban luka dari anggota polisi saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Anggota yang terluka sedang menjalani perawatan,” katanya.
Aries menyampaikan bahwa pasca-terjadinya bentrokan,
kondisi keamanan
di wilayah tersebut telah dapat dikendalikan.
“Saat ini situasi kamtibmas sementara aman terkendali,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kelompok pemuda dari Lorong Karang Tagepe dengan pemuda dari Lorong Perumda di Maluku Tenggara terlibat bentrok pada Minggu (16/3/2025) dini hari sekitar pukul 01.10 WIT.
Akibat bentrokan tersebut, dua orang pemuda dilaporkan tewas dan lima orang lainnya terluka.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya bentrokan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/24/67bc1fda42621.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Selain Copot 3 Kadis, Masinton Juga Nonaktifkan 4 Kades di Tapteng, Apa Persoalannya ? Medan 16 Maret 2025
Selain Copot 3 Kadis, Masinton Juga Nonaktifkan 4 Kades di Tapteng, Apa Persoalannya ?
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
–
Bupati Tapanuli Tengah
(Tapteng),
Masinton Pasaribu
mengambil langkah tegas dengan mencopot tiga kepala dinas dan menonaktifkan empat kepala desa (kades) akibat dugaan
pungutan liar
dan penyelewengan dana desa.
“Penonaktifan kades itu berdasarkan pemeriksaan inspektorat. Hasil pemeriksaan inspektorat menunjukkan ada potensi kerugian yang menggunakan dana desa,” ungkap Masinton kepada wartawan di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Sabtu (15/3/2025).
Kendati demikian, Masinton belum merinci identitas kades yang dinonaktifkan.
Namun, pihaknya menegaskan bahwa langkah tersebut diambil agar mereka dapat fokus menjalani pemeriksaan.
“Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerugian negara, maka kita akan melakukan upaya tindakan hukum,” lanjutnya.
Ia menekankan pentingnya penegakan hukum agar ke depan desa-desa di Tapteng dipimpin oleh orang-orang yang amanah dan bertanggung jawab.
“Penegakan hukum dilakukan agar desa dikelola oleh orang yang benar dan profesional, serta memiliki pertanggungjawaban. Apalagi menyangkut dana desa yang tidak sedikit,” kata dia.
Sebelumnya, Masinton juga telah mencopot tiga kepala dinas di Tapteng, yaitu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perhubungan, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Ketiga kepala dinas tersebut terlibat dalam pungutan liar saat proses rekrutmen tenaga honorer.
Masinton tidak merinci identitas kepala dinas serta jumlah uang yang dipungli, namun ia menjelaskan bahwa pencopotan dilakukan berdasarkan laporan inspektorat.
“Ada yang melanggar dalam penerimaan honorer kemarin, di mana pemerintah daerah sejak terbitnya Permendagri tidak lagi melakukan penerimaan, tetapi masih dilakukan dan ada pengutipan dari calon honorer tersebut. Makanya kita berikan sanksi berdasarkan pemeriksaan inspektorat,” kata dia.
Masinton menegaskan bahwa tindakan tegas yang dilakukannya bertujuan agar pemerintahan di Tapteng berjalan dengan profesional.
“Kita ingin memastikan seluruh perangkat daerah di Tapteng itu bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel,” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/05/67c81993a2756.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mulai H-5, Pelabuhan Merak Tak Layani Penyeberangan Motor, Dialihkan ke Ciwandan Regional 16 Maret 2025
Mulai H-5, Pelabuhan Merak Tak Layani Penyeberangan Motor, Dialihkan ke Ciwandan
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
–
Pelabuhan Merak
, Kota Cilegon, Banten pada Rabu (26/3/2025) pukul 12.00 WIB hanya melayani penyeberangan pejalan kaki, mobil pribadi, dan angkutan umum.
Pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua atau motor serta truk golongan VI akan diseberangkan melalui Pelabuhan Pelindo Ciwandan, Kota Cilegon, ke Pelabuhan Wika Beton, Lampung.
Sementara itu, kendaraan barang truk golongan VII ke atas akan diseberangkan melalui Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara Serang ke BBJ Lampung.
“Sistem pembagian tiga pelabuhan penyeberangan guna mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak,” kata Dirlantas Polda Banten Kombes Lenganek Mawardi melalui keterangannya.
Menurut Lenganek, pembagian tiga pelabuhan tersebut akan berakhir pada Minggu (30/3/2025) pukul 20.00 WIB.
Lenganek menyampaikan, khusus di Pelabuhan Merak, akan disiapkan
buffer
area tambahan jika di Pelabuhan Merak sudah melebihi kapasitasnya.
Ada dua
buffer zone
, yakni di Pelabuhan Indah Kiat dan Jalan Cikuasa Atas.
Jika antrean kendaraan sudah melebihi kapasitas dan seluruh
buffer zone
penuh, kata Lenganek, kepolisian akan memberlakukan
delayed system.
“Kendaraan akan ditahan secara berurutan di
rest area
KM 68,
rest area
KM 43, Gerbang Tol Cikupa KM 31, serta
rest area
KM 13 sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Merak,” ujar Lenganek.
Ia pun meminta kepada masyarakat agar mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan selalu memperbarui informasi terkait arus mudik.
“Kami juga berharap pengguna jalan mempersiapkan perjalanan dengan baik demi kelancaran dan kenyamanan selama perjalanan,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2022/06/17/62abe1c670786.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bentrok Kelompok Pemuda di Maluku Tenggara, 2 Tewas, 14 Terluka Regional 16 Maret 2025
Bentrok Kelompok Pemuda di Maluku Tenggara, 2 Tewas, 14 Terluka
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Bentrokan antara dua kelompok pemuda terjadi di Kabupaten
Maluku Tenggara
, Maluku, pada Minggu (16/3/2025) dini hari.
Dalam insiden tersebut, kedua kelompok terlibat saling serang menggunakan senjata tajam, panah, dan senapan angin.
Akibat bentrokan ini, dua orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya mengalami luka-luka.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Areis Aminnullah, menyatakan bahwa bentrokan tersebut melibatkan pemuda dari Lorong Karang Tagepe dan Lorong Perumda.
Bentrokan dimulai di Taman Landmark, Kecamatan Kei Kecil, pada pukul 01.10 WIT.
“Awalnya sekelompok pemuda dari Perumda ingin menyerang pemuda Karang Tagepe menggunakan busur panah, namun berhasil dibubarkan oleh anggota yang berjaga di Landmark,” ujar Areis kepada wartawan.
Beberapa saat setelahnya, kelompok pemuda Perumda berkumpul di depan kantor DPRD Maluku Tenggara untuk melancarkan serangan terhadap pemuda Karang Tagepe.
“Namun, kembali berhasil dihalau oleh Personel Polres Maluku Tenggara,” tambahnya.
Menurut Areis, situasi semakin tidak kondusif setelah kedua kelompok bersikeras untuk saling menyerang.
Akibatnya, bentrokan tidak dapat dihindari.
Polisi yang berjaga di lokasi juga turut diserang oleh massa dengan panah dan senapan angin.
Bahkan, seorang anggota polisi mengalami luka parah akibat sabetan parang di bagian kepala.
“Pada pukul 02.10 WIT, anggota Reskrim yang hendak melerai massa kemudian diparangi mengenai bagian kepala,” jelasnya.
“Akibat bentrokan ini, ada 2 warga meninggal dunia dan 14 orang terluka, termasuk anggota polisi,” tambah Areis.
Saat ini, belasan korban luka akibat bentrokan tersebut sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah itu.
Areis menambahkan bahwa pascabentrok, situasi keamanan di Maluku Tenggara telah dapat dikendalikan.
“Saat ini, situasi kamtibmas sementara aman terkendali. Terkait penyebab bentrok, tim Reskrim tengah melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/16/67d662182805d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Bluebird Buka Suara Usai Pengemudinya Cekcok dengan Sopir Xahn SM di Kalibata Megapolitan
Bluebird Buka Suara Usai Pengemudinya Cekcok dengan Sopir Xahn SM di Kalibata
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– PT
Blue Bird
memberikan tanggapan terkait insiden perselisihan yang melibatkan karyawannya dan sopir
Xahn SM
di kawasan
Kalibata City
, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025).
Head of Corporate Communications PT Blue Bird Tbk, Sekar Adisty mengatakan, insiden bermula saat sopir Blue Bird baru saja berselisih secara emosional dengan pengemudi taksi lain.
“Situasi berkembang hingga salah satu pengemudi taksi lain melakukan pemukulan terhadap pengemudi kami, mengakibatkan luka di bagian wajah,” ucap Sekar, dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).
Setelah pemukulan itu, sopir Blue Bird sempat berusaha mendokumentasikan identitas sopir taksi lain tersebut.
Namun, ia kembali mendapatkan pukulan.
“Pengemudi kami kembali mendapatkan serangan fisik, yang akhirnya memicu aksi pembelaan diri sebelum kejadian dilerai oleh warga sekitar,” ujar Sekar.
Oleh sebab itu, PT Blue Bird siap menyelesaikan persoalan ini melalui proses hukum yang berlaku dengan melaporkan insiden yang dialami karyawannya ke polisi.
“(Kami) membuat laporan kepolisian dan melakukan visum sebagai bagian dari proses hukum yang sedang berjalan,” ujar Sekar.
Sedangkan sopir Blue Bird yang disebut terluka juga sudah dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan perselisihan antara pengemudi taksi Blue Bird dan Xanh SM viral di media sosial.
Dalam keterangan video yang diunggah oleh akun Instagram @seputar_jaksel, perselisihan dua pengemudi taksi tersebut terjadi di depan Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/3/2025).
Perselisihan antara keduanya diduga akibat masalah tempat pangkalan di wilayah tersebut.
Dalam keterangan video, pengemudi taksi Blue Bird tidak terima ketika pengemudi Xanh SM menunggu penumpang di belakang mobilnya.
Kemudian, pengemudi taksi Blue Bird itu melakukan protes dengan mendatangi pengemudi taksi Xanh SM yang sedang menunggu penumpang.
“Ni jagoan nih, ini merasa pangkalan Blue Bird ya, plangnya mana?” ucap si pengemudi taksi Xanh SM selaku perekam video yang diunggah di akun Instagram @seputar_jaksel.
Tak berselang lama, pengemudi taksi Blue Bird yang tengah melakukan perekaman video menggunakan ponselnya diduga melakukan pemukulan terhadap pengemudi taksi Xanh SM.
Kemudian, terjadi keributan di antara keduanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Lokasi Banjir di Palangka Raya
Palangkaraya, Beritasatu.com – Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun ditemukan tewas akibat tenggelam di lokasi banjir yang berada Jalan Anoi, Kelurahan Palangka, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada Minggu (15/3/2025) siang.
Peristiwa tenggelamnya korban ini baru diketahui oleh warga, setelah teman korban melaporkan kejadian tersebut sekitar pukul 13.30 WIB. Warga yang menerima laporan ini kemudian melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi tenggelamnya korban.
Setelah melakukan pencarian kurang lebih 30 menit, jasad korban pun berhasil ditemukan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Yasmin Palangka Raya.
-

Keluarga Korban Minta Eks Kapolres Ngada Dihukum Mati, LPA NTT: Mereka Marah dan Terpukul – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Keluarga korban asusila mantan Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, marah dan merasa terpukul atas tindakan keji tersangka.
Ibu korban mengecam tindakan AKBP Fajar yang melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anaknya yang masih di bawah umur itu.
“Orang tuanya (korban) sangat terpukul, marah, dan sebenarnya mereka sangat kecewa dengan situasi yang terjadi saat ini,” kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata, Minggu (16/3/2025) dikutip dari tayangan YouTube KompasTV.
Veronika mengatakan bahwa keluarga korban baru tahu anaknya menjadi korban setelah polisi datang ke rumah mereka.
Mereka tak pernah menyangka, terlebih perantara yang menghubungkan korban dengan tersangka adalah orang yang mereka kenal baik.
“Ibunya sendiri sangat mengecam atas situasi ini, apalagi anaknya masih sangat kecil dan yang menjadi perantara itu juga adalah orang yang dikenal sangat baik, bahkan tinggal di situ,” katanya.
Veronika mengatakan, keluarga korban meminta, agar tersangka dihukum seumur hidup atau mati.
“Mereka sangat marah, mereka menuntut untuk hukuman yang seberat-beratnya, hukuman harus maksimal, bahkan harus hukuman seumur hidup atau hukuman mati, mereka berharap seperti itu,” tegasnya.
AKBP Fajar diketahui telah mencabuli empat orang korban, tiga di antaranya adalah anak di bawah umur.
Fakta itu terkuak dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan kode etik yang dilakukan oleh Biro Pertanggung Jawaban Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Wabprof Propam Polri).
“Dari penyelidikan pemeriksaan melalui kode etik dari wabprof, ditemukan fakta bahwa FLS telah melakukan pelecehan seksual dengan anak di bawah umur sebanyak tiga orang dan satu orang usia dewasa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, saat konferensi pers, Kamis (13/3/2024).
Trunoyudo menjelaskan, tiga anak yang menjadi korban ada yang berusia 6 tahun, 13 tahun, dan 16 tahun.
Sementara, satu orang dewasa yang dilecehkan berusia 20 tahun.
Penyidik telah memeriksa saksi sebanyak 16 orang, di antaranya termasuk empat korban.
Selain itu, ada empat orang manajer hotel dan dua orang personel Polda NTT.
“Tiga ahli selaku ahli bidang psikologi, agama, dan kejiwaan, satu dokter, dan ibu seorang korban anak,” ucapnya.
Aksi keji Fajar ini dibantu oleh seorang wanita berinisial F sebagai perantara dengan korban.
F membawakan anak seperti permintaan Fajar.
F membawa anak di bawah umur tersebut ke kamar sebuah hotel di Kupang yang telah dipesan oleh Fajar.
Setelah membawakan anak untuk Fajar, F mendapatkan bayaran sebanyak Rp3 juta.
Eks Kapolres Ngada Buat 8 Video Pelecehan
Polisi menemukan total 8 video pelecehan dari empat korban AKBP Fajar.
Hal itu diketahui penyidik setelah memeriksa saksi dan barang bukti berupa CD rekaman video yang direkam tersangka.
“(Disita) alat bukti surat berupa visum serta CD yang berisi kekerasan seksual sebanyak delapan video,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT Kombes Patar Silalahi, Kamis (13/3/2024).
Selain itu, polisi juga menyita pakaian anak berwarna pink dengan motif hati atau love, rekaman CCTV hingga data registrasi hotel.
“Ada pun beberapa alat bukti yang kami dapat dari saksi-saksi ada sembilan orang, kemudian petunjuk dari CCTV dan dokumen registrasi di resepsionis.”
“Kemudian barang bukti satu baju dress anak bermotif love pink,” papar Patar.
Patar menjelaskan, awal mula kasus ini diungkap sejak 22 Januari 2025 setelah menerima laporan.
Setelah menerima laporan, keesokan harinya dilakukan penyelidikan ke sebuah hotel di Kupang.
“Menggali informasi dari staf hotel serta pengecekan terhadap data hotel yang tertanggal 11 Juni 2024,” katanya.
Dari awal pengecekan itu lah kemudian polisi menemukan bukti-bukti tersebut.
(Tribunnews.com/Milani) (KompasTV)
/data/photo/2024/05/30/6658364db8343.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/08/25/66cb1925539fd.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)