Jenis Media: Regional

  • Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Maret 2025

    Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak Surabaya 16 Maret 2025

    Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Seorang
    oknum polisi
    terjaring razia petugas saat berduaan dengan seorang
    mahasiswi
    di kamar indekos di Jalan WR Supratman, Kabupaten
    Tuban
    , Jawa Timur.
    Oknum tersebut diketahui berinisial TM (22), asal Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, yang berdinas di Polres Lamongan, dan EDP (20), mahasiswi asal Solokuro, Kabupaten Lamongan.
    Saat terjaring razia pada Sabtu (15/3/2025), TM sempat memprotes petugas yang mendatangi kamar indekos yang mereka huni bersama.
    Bahkan, TM juga keberatan dan melarang awak media yang meliput
    razia gabungan
    tersebut untuk mengambil gambarnya.
    Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kepolisian yang ikut dalam razia tersebut, akhirnya mereka bisa menerimanya.
    Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi W mengatakan bahwa pasangan TM dan EDP yang terjaring razia tidak diproses lebih lanjut karena tidak cukup bukti.
    “Mau menindak tidak cukup bukti, saat petugas datang pintu kamar kos juga dalam kondisi terbuka,” kata Ipda Rudi W.
    Sesuai pengakuannya, TM hanya mengantarkan pulang pasangannya tersebut kembali ke indekos yang ada di Jalan WR Supratman Tuban.
    Adapun hubungan antara TM dan EDP yang terjaring razia tersebut memang bukan pasangan suami istri.
    “Keduanya statusnya memang masih belum nikah,” ujarnya.
    Akan tetapi, dari pemeriksaan data diri yang dilakukan tim gabungan, diketahui bahwa mereka belum menikah. “Dia masih perjaka, yang perempuan juga masih lajang,” ucap Rudi.
    Razia gabungan
    tersebut digelar untuk menjaga ketertiban umum selama bulan Ramadhan yang menyasar indekos dan penginapan serta penjualan minuman keras ilegal.
    Dalam razia tersebut, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri, yakni TM bersama pasangannya EDP, dan NAZ (42), warga Kecamatan Jenu, bersama pasangannya MK (23), warga Kecamatan Grabagan, Tuban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga di Bogor yang Terganggu Suara Bangunkan Sahur Sempat Lepaskan Tembakan ke Udara – Halaman all

    Warga di Bogor yang Terganggu Suara Bangunkan Sahur Sempat Lepaskan Tembakan ke Udara – Halaman all

    Setelah melepaskan tembakan ke udara, kemudian terjadilah tindakan kekerasan yang mengakibatkan korban terluka.

    Tayang: Minggu, 16 Maret 2025 19:33 WIB

    Istimewa

    TERGANGGU SUARA BANGUNKAN SAHUR – Seorang remaja di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berlumuran darah usai dipukul salah seorang warga menggunakan pistol jenis airsoft gun. Warga tersebut merasa terganggu saat remaja tersebut membangunkan sahur pada Minggu(16/3/2025) dinihari.

    Kapolsek Citeureup, AKP Ari Nugroho mengatakan, sebelum terjadi penganiayaan pelaku sempat melepaskan tembakan ke atas. 

    Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Seorang remaja di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berlumuran darah usai dipukul salah seorang warga menggunakan pistol jenis airsoft gun.

    Warga tersebut merasa terganggu saat remaja tersebut membangunkan sahur pada Minggu(16/3/2025) dinihari.

    Kapolsek Citeureup, AKP Ari Nugroho mengatakan, sebelum terjadi penganiayaan pelaku sempat melepaskan tembakan ke atas.

    “Keterangan dari pelaku ini nembak dulu ke udara,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (16/3/2025).

    Setelah melepaskan tembakan ke udara, kemudian terjadilah tindakan kekerasan yang mengakibatkan korban terluka.

    “Getoknya ke kepala, bukan ngenain pelurunya ke kepala,” ungkapnya.

    Sebelumnya, sebuah video remaja bercucuran darah di media sosial ramai jadi perbincangan. Remaja asal Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut dinarasikan menjadi sasaran seorang penembak misterius.

    Dalam video terlihat remaja tersebut menunjukkan lumuran darah pada tangan kanan hingga lehernya dan luka di bagian kepalanya.

    Kemudian remaja tersebut dibawa oleh dua warga menggunakan sepeda motor untuk dibawa ke rumah sakit.

    Selain itu, terdapat juga seorang wanita yang merupakan ibu-ibu berteriak histeris melihat kejadian tersebut.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Diduga Tenggelam di Kolam Limbah, 3 Karyawan Pabrik di Sumedang Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    Diduga Tenggelam di Kolam Limbah, 3 Karyawan Pabrik di Sumedang Tewas Regional 16 Maret 2025

    Diduga Tenggelam di Kolam Limbah, 3 Karyawan Pabrik di Sumedang Tewas
    Editor
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Sebuah insiden sedang ditangani pihak Kepolisian Sektor Cimanggung, Polres
    Sumedang
    .
    Diduga, tiga orang karyawan pabrik pengolahan kulit sepatu di Desa Sindanggalih, Cimanggung, Kabupaten Sumedang meninggal dunia akibat tenggelam ke dalam kolam limbah di perusahaan itu.
    Pabrik ini berada di Jalan Raya Parakanmuncang-Simpang. Namun, hal ini masih belum jelas karena polisi masih menguras kolam limbah itu.
    Kapolsek Cimanggung, Kompol D Karyaman mengatakan, pihaknya tengah menerjunkan unit reserse kriminal ke lokasi kejadian.
    “Tadi laporan jam 12.00,” katanya di Cimanggung.
    Dia mengatakan, ada yang meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, petugas kesulitan mengevakuasi karena masih di dalam kolam limbah.
    “Ngerjain pembersihan pipa di situ, jatuh seorang, yang dua orang menolong jadi tiga orang. Evakuasi masih berlangsung, belum jelas, dugaan, barusan dari Kanit Reskrim saya, lagi mengeluarkan air,” katanya.
     
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul “BREAKING NEWS: 3 Karyawan Diduga Tewas Tenggelam di Kolam Limbah Pabrik di Cimanggung Sumedang.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terganggu Suara Bangunkan Sahur Warga di Bogor Pukul Remaja dengan Pistol Hingga Berdarah – Halaman all

    Terganggu Suara Bangunkan Sahur Warga di Bogor Pukul Remaja dengan Pistol Hingga Berdarah – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Sebuah video seorang remaja bercucuran darah di media sosial ramai jadi perbincangan. Remaja asal Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut dinarasikan menjadi sasaran seorang penembak misterius.

    Dalam video terlihat remaja tersebut menunjukkan lumuran darah pada tangan kanan hingga lehernya dan luka di bagian kepalanya.

    Kemudian remaja tersebut dibawa oleh dua warga menggunakan sepeda motor untuk dibawa ke rumah sakit.

    Selain itu, terdapat juga seorang wanita yang merupakan ibu-ibu berteriak histeris melihat kejadian tersebut.

    Dikonfirmasi mengenai peristiwa itu Kapolsek Citeureup, AKP Ari Nugroho membenarkan kejadian tersebut. Kata dia pemicu kejadian tersebut saat pemuda yang berlumuran darah tersebut hendak membangunkan sahur pada Minggu dini hari.  Namun ada salah seorang warga yang merasa terganggu.

    “Kronologi untuk sementara masih didalami. Info awalnya ketersinggungan, mungkin karena berisik atau gimana,” ujarnya saat dikonfirmasi Tribun, Minggu(16/3/2025).

    Dari perselisihan tersebut, kata dia, pelaku yang diketahui berinisial AH itu melakukan kekerasan terhadap korban.

    Pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban menggunakan gagang benda mirip senjata api hingga berlumuran darah.

    “Bukan karena ditembak, berdasarkan pemeriksaan awal itu lukanya karena digetok airsoft gun atau apa tadi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini pelaku telah diamankan di Polsek Citeureup guna menjalani pemeriksaan.

    Sedangkan korbannya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

     

     

  • Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Lampung Selatan Melambung

    Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Lampung Selatan Melambung

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Meskipun Lebaran masih dua pekan lagi, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Lampung Selatan, Lampung mulai merangkak naik. Harga sejumlah komoditas yang mulai merangkak naik di antaranya, ayam potong, telur ayam, dan cabai merah.

    Dari pantauan di Pasar Karang Anyar, Jati Agung, Lampung Selatan, Minggu (16/3/2025), harga ayam potong mengalami kenaikan hingg Rp 2.000 per ekor. Kenaikan harga ayam putong secara bertahap. Pada awal Ramadan, harga ayam potong naik Rp 1.000 per ekor, kemudian memasuki minggu kedua Ramadan harga ayam potong kembali naik Rp 1.000.

    Dengan kenaikan harga tersebut, saat ini para pedagang menjual ayam potong ukuran besar dengan harga Rp 40.000 per ekor, ukuran sedang Rp 35.000, dan untuk ukuran kecil Rp 30.000 per ekor.

    Meskipun tidak terlalu signifikan, kenaikan harga ayam potong berdampak pada omzet penjualan para pedagang. Hal tersebut terjadi karena dengan adanya kenaikan harga, daya beli masyarkat menurun.

    Ade (35), pedagang ayam potong di Pasar Karang Anyar mengakui kenaikan harga ayam potong menurunkan daya beli masyarakat hingga berdampak pada omzet penjualan ayam potongnya.

    “Ya ada penurunan meskipun sedikit mas. Pelanggan banyak yang mengurangi pembelian ayam karena ini bulan suci Ramadan dan mendekati Lebaran, jadi mereka banyak kebutuhan,” kata Ade sembari tersenyum.

    Ade menuturkan, meski pengiriman ayam potong dari agen berjalan normal, harga ayam potong diprediksi akan kembali naik mendekati Lebaran 2025 nanti.

    “Stok pengiriman dari agen aman dan normal, tetapi dimungkinkan harga ayam potong akan naik lagi saat mendekati Lebaran,” ucap Ade.

    Komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah telur ayam, cabai merah, cabai seblak, bawang merah, dan bawang putih. Untuk harga telur ayam mengalami kenaikan Rp 2.000 per kilogram sejak satu pekan terakhir. Saat ini harga telur ayam Rp 28.000 per kilogram.

    Harga cabai cablak mengalami kenaikan sangat signifikan hingga Rp 20.000 per kilogram sejak dua pekan terakhir. Saat ini harga cabai cablak Rp 80.000 per kilogram.

    Cabai merah mengalami kenaikan harga Rp 15.000 kilogram sejak satu pekan terakhir. Saat ini para  pedagang menjual cabai merah dengan harga Rp 40.000 per kilogram. Harga bawang merah naik Rp 15.000 per kilogram sejak satu pekan terakhir. Saat harga bawang merah Rp 50.000 per kilogram.

    Bawang putih mengalami kenaikan Rp 4.000 per kilogram, saat ini harga putih Rp 44.000 per kilogram. Sebelum mengalami kenaikan, para pedagang menjual bawang putih Rp 40.000 per kilogram.

    Hani (40), pedagang sembako di Karang Anyar mengatakan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan mulai merangkak naik sejak satu pekan terakhir.

    Hingga dua pekan sebelum Lebaran, harga komoditas sayuran di Lampung Selatan terpantau stabil, tidak mengalami kenaikan harga. Para pedagang memperkirakan harga sejumlah kebutuhan pokok akan kembali mengalami kenaikan mendekati Natal dan Tahun Baru mendatang.

  • Gunung Ibu Tiga Kali Meletus, Tinggi Kolom Abu Mencapai 3.100 Meter di Atas Puncak Kawah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    Gunung Ibu Tiga Kali Meletus, Tinggi Kolom Abu Mencapai 3.100 Meter di Atas Puncak Kawah Regional 16 Maret 2025

    Gunung Ibu Tiga Kali Meletus, Tinggi Kolom Abu Mencapai 3.100 Meter di Atas Puncak Kawah
    Tim Redaksi
    HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com
    – Gunung Dukono yang terletak di Kabupaten
    Halmahera Utara
    , Maluku Utara meletus sebanyak tiga kali pada Minggu (16/3/2025).
    Pos Pengamatan Gunung Dukono melaporkan, terpantau secara visual dengan tinggi kolom abu letusan mencapai 1.300, 3.000 hingga 3.100 meter di atas puncak kawah.
    Erupsi pertama terjadi pada pukul 13.46 WIT, diikuti letusan kedua pada pukul 14.42 WIT, dan erupsi ketiga pada pukul 18.42 WIT.
    “Telah terjadi erupsi Gunung Dukono, Maluku Utara pada tanggal 16 Maret 2025 pukul 14:42 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati 3.100 m di atas puncak atau 4.187 meter di atas permukaan laut,” jelas Petugas PGA Dukono, M Saum Amin dalam keterangannya, Minggu.
    Saum menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
    Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amax 34 milimeter dan durasi 447.61 detik.
    Gunung bertipe strato ini masih berada pada status level II atau Waspada.
    Pos Pengamatan Gunung Dukono merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.
    Saum mengingatkan, letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi, dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.
    “Maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung, dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Kutai Barat: 24 Bangunan Ludes Terbakar

    Kebakaran di Kutai Barat: 24 Bangunan Ludes Terbakar

    Kubar, Beritasatu.com – Sebanyak 24 bangunan, terdiri dari  16 rumah warga di perkampungan padat penduduk, serta delapan bangunan sarang walet di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, ludes terbakar pada Minggu (16/3/2025). Kebakaran di Kutai Barat ini diduga akibat arus pendek listrik.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi menyebabkan kerugian lebih dari Rp 5 miliar.

    Kebakaran di Kutai Barat ini melanda pemukiman di pesisir Sungai Mahakam, Kampung Sempan, Kecamatan Damai. Kencangnya angin serta material rumah yang mayoritas berbahan kayu membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke rumah-rumah warga di sekitarnya.

    Kondisi bangunan yang saling berdekatan mempercepat penyebaran api hingga menghanguskan delapan gedung usaha sarang walet. Sebagian warga terpaksa mengevakuasi barang berharga menggunakan perahu kayu karena akses jalur sungai lebih mudah dijangkau dibandingkan jalur darat.

    Camat Damai, Iman Setiadi, mengungkapkan bahwa kebakaran di Kutai Barat ini menyebabkan 28 keluarga kehilangan tempat tinggal. “Dari laporan staf kampung, ada 16 rumah dan 8 gedung walet yang terbakar, dengan total 28 kepala keluarga terdampak,” kata Iman kepada Beritasatu.com di lokasi kebakaran, Minggu sore.

    Lokasi kebakaran di Kutai Barat yang sulit dijangkau melalui jalur darat menjadi tantangan dalam upaya pemadaman. Jalan yang harus ditempuh melewati akses hauling, menyebabkan salah satu truk pemadam kebakaran terperosok di jembatan kayu. Akibatnya, petugas pemadam harus berjalan kaki dan menggunakan mesin pompa portabel untuk melakukan pendinginan di lokasi.

    Dugaan sementara, kebakaran di Kutai Barat dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu rumah warga yang kemudian dengan cepat membesar. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.

  • Kecelakaan Beruntun di Depan Pasar Caringin Bogor, 1 Orang Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    Kecelakaan Beruntun di Depan Pasar Caringin Bogor, 1 Orang Tewas Regional 16 Maret 2025

    Kecelakaan Beruntun di Depan Pasar Caringin Bogor, 1 Orang Tewas
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com

    Kecelakaan
    lalu lintas terjadi di Jalan Raya Ciawi-Sukabumi, Desa
    Caringin
    , Kecamatan Caringin, Kabupaten
    Bogor
    .
    Peristiwa itu melibatkan kendaraan roda empat jenis sedan Honda Accord, Daihatsu Xenia, dan tiga unit kendaraan sepeda motor.
    Selain itu, tiga orang yang sedang berada di pinggir jalan tersebut juga turut menjadi korban dalam insiden ini.
    Berdasarkan narasi yang beredar di media sosial,
    kecelakaan
    disebabkan oleh pengemudi mobil sedan yang diduga dalam keadaan mabuk.
    Sementara itu, Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama Ganda Permana mengatakan, kejadian nahas itu berawal dari kendaraan sedan Honda Accord bergerak dari arah Ciawi menuju Sukabumi.
    Setibanya di lokasi kejadian, dengan kondisi jalan sedikit menikung ke kiri, kendaraan tersebut justru hilang kendali bergerak ke kanan sehingga menabrak kendaraan lain dari arah berlawanan.
    Kemudian, menabrak sepeda motor yang bergerak dari arah Sukabumi menuju Ciawi lalu terus melaju menabrak tiga orang yang sedang berada di pinggir jalan.
    Tak berhenti sampai disitu, kendaraan sedan tersebut terus melaju menabrak minibus Daihatsu Xenia dan sepeda Motor Honda Supra X yang sedang diparkir.
    “Kejadian sekira pukul 05.30 WIB di depan Pasar Caringin,” ujarnya melalui keterangannya saat dikonfirmasi
    TribunnewsBogor.com
    , Minggu (16/3/2025).
    Akibat kejadian ini, pengendara sepeda motor Yamaha N Max bernomor polisi F 6172 UBV berinisial P (59) meninggal dunia karena luka terbuka di bagian kepala.
    Kemudian, pengemudi sepeda motor Suzuki Smash bernomor polisi F 6938 AI berinisial BE (42) mengalami luka dan sesak napas. Ia dibawa ke Klinik 24 Jam Caringin.
    Lalu, tiga orang yang sedang berada di pinggir jalan mengalami luka memar dan lebam. Mereka dibawa ke Puskesmas Caringin.
     
    Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul “Kecelakaan Beruntun di Depan Pasar Caringin Bogor Tewaskan 1 Orang, Penyebabnya Diduga Sopir Mabuk.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Pemukulan Wasit di Kupang, 2 Suporter Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    Kronologi Pemukulan Wasit di Kupang, 2 Suporter Ditangkap Regional 16 Maret 2025

    Kronologi Pemukulan Wasit di Kupang, 2 Suporter Ditangkap
    Tim Redaksi

    KUPANG, KOMPAS.com
    – Jajaran Kepolisian Resor
    Kupang
    Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dua orang suporter karena memukul wasit.
    Perbuatan tersebut dilakukan saat pertandingan antara tim sepak bola Persamba Manggarai Barat melawan Persada Sumba Barat Daya di Stadion Oepoi Kota Kupang, Minggu (16/3/2025).
    Adapun pertandingan sepak bola merupakan bagian dari El Tari Memori Cup ( ETMC ) XXXIII, liga IV zona Provinsi Nusa Tenggara Timur.
    “Ada dua penonton (suporter) yang memukul wasit dan diamankan di Polresta Kupang Kota,” kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota, Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, kepada
    Kompas.com
    , Minggu petang.
    Aksi pemukulan itu, bermula ketika pertandingan antara Persamba Manggarai Barat melawan Persada Sumba Barat Daya yang dipimpin oleh wasit Aloysius Ahonai dari Kabupaten Timor Tengah Utara.
    Pertandingan pun berlangsung cukup imbang, karena skor keduanya sama-sama 2-2.
    Memasuki menit ke-94 seorang pemain Persamba dijatuhkan di kota penalti.
    Wasit lalu memberikan kartu merah kepada pemain Persada yang melakukan pelanggaran. Namun, keputusan wasit itu diprotes oleh pemain Persada.
    Mereka pun langsung keluar dari lapangan hingga lebih dari 10 menit.
    Panitia sempat memberikan waktu lima menit agar pemain Persada segera masuk ke lapangan. Jika tidak, maka dianggap mengundurkan diri.
    Para pemain Persada kemudian masuk ke dalam lapangan. Namun mereka menolak tetap menolak penalti.
    Wasit lalu meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai.
    Wasit lantas berjalan keluar lapangan sambil berlari, karena dikejar pemain Persada dari belakang.
    Saat berada di pintu keluar, dua pelaku yang berdiri langsung memukul wasit. Polisi lalu mengamankan dua pelaku. Tak hanya itu saja, beberapa fasilitas dalam stadion pun dirusak penonton.
    “Sementara dua orang diamankan di Polres untuk diperiksa,” kata Aldinan. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UMKM di Maluku Sulit Tembus Pasar Luar Negeri, Ada Kendala Biaya Pengiriman Barang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    UMKM di Maluku Sulit Tembus Pasar Luar Negeri, Ada Kendala Biaya Pengiriman Barang Regional 16 Maret 2025

    UMKM di Maluku Sulit Tembus Pasar Luar Negeri, Ada Kendala Biaya Pengiriman Barang
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
    Maluku
    , Sodikin menyatakan, ada kesulitan
    UMKM
    di Maluku menembus pasar luar negeri karena konektivitas logistiknya.
    “Kendalanya bagi pelaku UMKM, yang pertama agak kesulitan untuk menembus pangsa pasar di luar negeri itu berkaitan dengan konektivitas logistiknya jadi transportasi, terutama laut,” kata Sodikin di Kanwil Bea Dan Cukai Maluku, Jalan Benteng Kapaha, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon beberapa waktu lalu. 
    Biaya logistik atau pengiriman barang dari Maluku ke negara tujuan dinilai sangat besar, bahkan melebihi nilai barang yang diekspor. Sementara itu, produk UMKM termasuk dalam skala kecil.
    Jumlah produksinya jauh dari produk-produk ritel atau perusahaan besar. Padahal, permintaan pasar luar negeri harus dalam jumlah yang besar.
    Hal inilah yang dikeluhkan pelaku usaha. Ujung-ujungnya, mereka lebih memilih menjual di dalam negeri atau dengan sistem titip jual.
    Mi Sehat Cempaka, salah satu produk olahan makanan dari tepung sagu asli Ambon sudah menembus pasar luar negeri.
    Produk mie sagunya pernah dikirim ke Amerika dengan biaya pengirima logistik Rp 500.000 per kilogram. Itu pun sudah menggunakan layanan pengiriman logistik dari PT Pos Indonesia.
    Founder Mie Sehat Cempaka, Dyah Puspita mengatakan, untuk pengiriman ke luar negeri dalam skala kecil, akan terasa lebih mahal dengan biaya ongkir tersebut.
    “Mi Cempaka kami kirim ukuran 1 cup 80 gram, Rp 35.000,” kata Dyah kepada
    kompas.com.
    Produksi mie buatannya biasanya juga dipasarkan ke Bogor, Jakarta, dan Bandung.
    Dalam sebulan, dia bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta.
    Di lain sisi, ada UMKM yang omzetnya mungkin di bawah itu. Perjuangan dia untuk tembus pasa
    ekspor
    tentu akan terasa lebih berat.
    Selain soal konektivitas logistik, masalah lainnya yaitu pembeli. “Yang kedua memang untuk komunikasi agar bisa menembus ekspor berkaitan dengan
    buyer
    di luar negeri,” katanya. 
    Rata-rata para pelaku usaha belum dapat memaksimalkan komunikasi dengan pihak
    buyer.
    Mereka lebih berfokus pada peningkatan kualitas mutu dan jumlah produk. Padahal, untuk menembus pasar besar ada sejumnlah rentetan tahapan yang harus dipenuhi pelaku usaha.
    La Yapi, pengusaha minyak atsiri nilam asal Kota Ambon pun mengeluhkan hal itu. Dia mengaku sangat terkendala komunikasi juga mencari pembeli di luar negeri.
    “Memang untuk dapat
    buyer
    itu tidak mudah. Kami tidak tau harus cari bagaiamana kecuali lewat pameran lalu ada yang datang. Seperti kemarin ada yang dari Perancis. Dia tertarik itu untuk membeli atsiri nilam,” kata pengusaha minyak atsiri nilam di Dusun Kampung Keranjang Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon ini.
    Kepada
    Kompas.com, 
    Yapi menyatakan tengah memastikan dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk ekspor. Meski begitu, dia mengaku belum memiliki calon
    buyer.
    Dia berharap, ada bantuan pemerintah daerah kepada peakku UMKM untuk mencari
    buyer
    atau pasar.
    “Katong ini kan taunya buat saja,
    seng
    tahu dapat
    buye
    r di luar negeri itu bagaimana,” katanya.
    Saat ini, minyak atsiri produksi Kelompok Bunga Tani itu memproduksi 30-35 kiloliter atsiri dari 2 ton nilam.
    Untuk itu, Bea Cukai Maluku terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam mencari solusi terhadap kendala ekspor.
    Seperti sinergi dengan beberapa atase yang ada di luar negeri, antara lain Singapura, Hongkong, Jepang dan Brazil.
    Ada juga kolaborasi dengan seluruh Kementerian lembaga maupun dinas-dinas yang ada di Provinsi Maluku.
    Upaya lain termasuk berkoordiansi dengan Bank Indonesia dan Bank Mandiri untuk kemudahan akses keuangan, seperti pendanaan kemudian insentif fiskal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.