Jenis Media: Regional

  • Tangis Khodijah, Ibu Fidya Kamalindah yang Ingin Putrinya Pulang: Kakak Pulang, Mama Udah Kangen – Halaman all

    Tangis Khodijah, Ibu Fidya Kamalindah yang Ingin Putrinya Pulang: Kakak Pulang, Mama Udah Kangen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Khodijah Dede Indriany (50), ibu Fidya Kamalindah, menyampaikan keinginan agar putrinya pulang ke rumah.

    Fidya Kamalindah sebelumnya viral karena atlet taekwondo itu hilang selama 10 tahun dan kini muncul secara tiba-tiba.

    Khodijah mengaku ingin bertemu kembali dengan Fidya Kamalindah karena sudah kangen.

    “Saya harap kakak pulang ya kak. Mama udah kangen, udah rindu,” ucapnya sambil menangis dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (17/3/2025).

    Khodijah dalam kesempatannya berjanji tidak memberikan pernyataan lagi tentang kejadian yang menimpa anaknya.

    Ia yakin Fidya Kamalindah kabur dari rumah karena ada tekanan pihak lain.

    “Mama tidak akan bicara apa-apa. Mama lebih tahu bahwa Kakak itu ada tekanan. Mama tahu persis siapa anak saya,” lanjut Khodijah.

    Hindarto (59), ayah Fidya Kamalindah, juga berharap agar anaknya segera pulang ke rumah.

    Ia siap menerima Fidya Kamalindah dalam kondisi apa pun.

    Atlet taekwondo kelahiran 1995 itu sudah menikah dan memiliki seorang anak.

    “Kalau bisa secepatnya pulang. Dan jangan khawatir dalam kondisi apa pun kami siap menerima,” ujar Hindarto.

    Hindarto menegaskan dirinya sangat sayang kepada Fidya Kamalindah.

    Hal tersebut dibuktikan lewat bimbingan orang tua, ia dapat meraih prestasi di dunia akademik dan olahraga.

    “Itu hasil karena orang tua sayang kepada anak dan anak juga sayang kepada orang tua,” beber Hindarto.

    Hindarto dalam kesempatannya juga mengakui memang ada masalah dengan anaknya.

    Namun, hal tersebut tidak terkait dengan aksi kekerasan sebagaimana beredar di media sosial, tetapi karena masalah Fidya Kamalindah yang pulang malam dan tidak mengaji bersama keluarganya.

    Fidya Kamalindah dan ayahnya sudah membuat perjanjian tentang jam waktu pulang ke rumah.

    “Ada perbedaan di situ,” tandas Hindarto

    Fidya Kamalindah menyebut alasan dirinya kabur dari rumah karena keinginannya sendiri.

    Selain itu, Fidya Kamalindah tidak tahan dengan perlakuan kasar dari ayahnya.

    “Terkait kasus penculikan, saya bilang itu adalah fitnah. Kenapa saya ingin keluar dari rumah? Karena saya sudah mendapatkan kekerasan dari kecil,” katanya, dikutip dari Instagram @ryukijanessa.

    Fidya Kamalindah melanjutkan bahwa ia sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh ayahnya sejak kecil.

    Pada umur 5 tahun, rambutnya dijambak hingga dia diseret oleh ayahnya.

    Fidya Kamalindah tidak tahu mengapa dia dianiaya kala itu.

    “Itu (kekerasan) berlanjut sampai tahun-tahun berikutnya,” tambah ia.

    Fidya Kamalindah juga menyebut ayahnya terlalu berambisi dan menuntut dirinya agar terus menang dalam semua pertandingan.

    Semua tidak lepas agar mendapat uang yang pada akhirnya dikuasai oleh sang ayah.

    Fidya Kamalindah dalam video mempertanyakan tugas ayahnya sebagai kepala keluarga dalam hal mencari nafkah.

    “Sejak kecil hanya mengandalkan saya (untuk mencari uang),” ujar dia.

    “Uang hasil tanding saya, gaji bulanan saya. Orang tua saya yang terima hasilnya. Bukan saya yang menikmati,” tambahnya.

    ATLET HILANG – Atlet taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalindah (kanan) menjadi sorotan viral karena disebut hilang selama 10 tahun. Kini, ia muncul memberi pengakuan bahwa ia difitnah orang tuanya. (Instagram @ceklisbogor, @ryukijanessa)

    Fidya Kamalindah sudah sejak lama memendam keinginan untuk kabur dari rumah.

    Puncaknya terjadi setelah dirinya menelan pil pahit kekalahan di PORDA Jabar 2014.

    Setelah pertandingan, ia mendapatkan kekerasan fisik hingga verbal.

    “Saya kalah, kena habis-habisan metal saya. Saya terus terusan dapat hinaan dari bapak saya.”

    “Emang kenapa saya kalah? Kan namanya pertandingan ada menang ada kalah,” katanya

    Singkat cerita, Fidya Kamalindah memutuskan kabur dari rumah.

    Ia menggunakan uang hasil usaha jualan online untuk modalnya.

    “Setelah kabur dari rumah, saya ketemu laki-laki yang alhamdulilah menerima saya yang sekarang jadi suami saya.”

    “Saya nikah dengan beliau di bawah tangan wali hakim di Bekasi. Sekarang saya punya anak,” tegasnya.

    Dalam pernyataan terbaru, Fidya Kamalindah ingin masalah dengan orang tuanya selesai.

    Ia mengaku tidak ingin membongkar aib-aib keluarganya.

    “Sudah ya teman2, ini masalah keluarga. Saya tidak mau ini semakin melebar kemana2 soal perseteruan saya dan keluarga. Dan saya minta juga kepada keluarga untuk tidak saling membongkar aib.”

    “Saya sampai detik ini masih menahan membongkar aib terutama aib orang asing yang ada di rumah. Kalau saya mau saya bisa membongkar aib tersebut. Semoga di bulan ramadhan ini hati kita dilembutkan. Aamiinn,” tulis Fidya Kamalindah.

    (Tribunnews.com/Endra)

  • Mapolsek Kayangan di NTB Dirusak dan Dibakar Sejumlah Orang, Kaca Jendela Dipecahkan – Halaman all

    Mapolsek Kayangan di NTB Dirusak dan Dibakar Sejumlah Orang, Kaca Jendela Dipecahkan – Halaman all

    Mapolsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh sejumlah orang, Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita.

    Tayang: Selasa, 18 Maret 2025 01:01 WIB |
    Diperbarui: Selasa, 18 Maret 2025 01:57 WIB

    Dok. Polda NTB

    MAPOLSEK KAYANGAN DIBAKAR – Tangkapan layar video yang diterima Tribunnews memperlihatkan Mapolsek Kayangan di Nusa Tenggara Barat dirusak dan dibakar oleh sejumlah warga pada Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita. 

    TRIBUNNEWS.COM – Mapolsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh sejumlah orang, Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews dari Siaga Ops II Polda NTB, perusakan itu diduga dilakukan oleh warga Dusun Lokok Are, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan.

    Perusakan itu disebut dikoordinir oleh seorang warga yang bernama Hamdan.

    Menurut video yang didapatkan Tribunnews, terlihat ada sejumlah orang yang membawa benda panjang yang terlihat seperti tongkat.

    Benda itu tampak dihantamkan ke jendela untuk memecahkan kaca.

    Kemudian, terlihat ada api besar yang berkobar di dekat pagar. 

    (*)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Pelaku Diduga Anggota TNI Pemilik Arena Sabung Ayam – Halaman all

    3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Pelaku Diduga Anggota TNI Pemilik Arena Sabung Ayam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Kejadian tragis terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, saat tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025).

    Pelaku penembak mati ketiga polisi tersebut diduga merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Terkait hal ini, Kodam II/Sriwijaya segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam insiden berdarah tersebut.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menegaskan bahwa pihaknya serius mendalami kasus ini dan akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan bukti keterlibatan anggotanya.

    “Untuk nantinya, apabila ada keterlibatan oknum, kita pastikan akan ada sanksi-sanksi yang diberikan,” kata Kapendam II/Sriwijaya kepada wartawan, Senin (17/3/2025) malam.

    Ia menambahkan, proses penyelidikan dan penyidikan sedang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai kejadian tersebut.

    “Terkait tentang isu yang sedang berkembang, dimohon untuk menunggu konfirmasi hasil penyelidikan/investigasi lebih lanjut,” ujar Eko. 

    Seorang sumber internal di Polda Lampung menyebutkan, ketiga anggota tersebut meninggal di lokasi saat menjalankan tugas penggerebekan. 

    Arena judi sabung ayam itu diduga milik anggota TNI. 

    “Penggerebekan dilakukan tadi sore, sekitar pukul 16.50 WIB,” kata sumber itu yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi, Senin malam. 

    Kabar lain menyebutkan, bahwa terduga pelaku oknum anggota TNI itu telah menyerahkan diri ke pihak berwenang.

    Namun, ada seorang oknum anggota TNI lainnya yang merupakan rekan pelaku masih melarikan diri.

    Kronologi Tiga Polisi Tewas Ditembak, Termasuk Kapolsek

    Tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, tewas dalam baku tembak saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada Senin (17/3/2025) sore, sekitar pukul 16.50 WIB. 

    Namun, operasi tersebut berujung pada peristiwa penembakan yang menewaskan tiga polisi yang berada di lokasi.

    Berikut identitas tiga polisi yang tewas dalam insiden baku tembak tersebut: 

    Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto
    Anggota Polsek Negara Batin, Bripka Petrus Apriyanto
    Anggota Satreskrim Polres Way Kanan, Bripda M Ghalib Surya Ganta

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, tiga polisi itu meninggal dunia saat menjalankan tugasnya menggerebek judi sabung ayam.

    “Benar terjadi peristiwa penembakan,” kata Yuni, Senin malam.

    Yuni menjelaskan kronologi peristiwa baku tembak tersebut.

    Insiden penembakan terhadap polisi hingga tewas ini berawal saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

    Setibanya di lokasi, mereka diserang tembakan oleh orang tak dikenal (OTK).

    Dalam baku tembak tersebut, Iptu Lusiyanto yang memimpin operasi penggerebekan tersebut dan dua anggotanya tewas akibat tembakan.

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung meninggal dunia saat gerebek lokasi judi sabung ayam, Senin (17/3/2025). Korban salah satunya adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto. (Istimewa/ Tribunlampung.co.id)

    Saat ini, lanjut Yuni, ketiga jenazah anggota tersebut tengah dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang ada di Bandar Lampung untuk dilakukan proses autopsi.

    “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi. Kini Kapolda menuju TKP. Kita fokus mengamankan anggota yang lain,” kata mantan Kapolres Metro ini.

    Peristiwa ini terjadi saat pihak kepolisian berusaha menegakkan hukum terhadap praktik perjudian sabung ayam di wilayah tersebut.

    Insiden tragis ini menambah daftar korban dalam tugas penegakan hukum di daerah tersebut.

     

  • Tukang Parkir di Bandung Tewas Dikeroyok, Begini Pernyataan Maaf Ormas Brigez – Halaman all

    Tukang Parkir di Bandung Tewas Dikeroyok, Begini Pernyataan Maaf Ormas Brigez – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Ormas Brigez meminta maaf terkait dugaan anggotanya yang ikut mengeroyok tukang parkir hingga tewas di Bandung, Jawa Barat.

    Pimpinan Brigez Indonesia itu mendesak anggotanya yang menjadi pelaku pengeroyokan juru parkir minimarket bernama Rizal Setiawan (24) agar menyerahkan diri.

    Diketahui pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang mengeroyok Rizal Setiawan hingga tewas di dalam minimarket di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (16/3/2025).

    Lalu di akun media sosial Instagramya, Brigez Indonesia mengaku sangat menyanyangkan peristiwa pengeroyokan tersebut.

    “Menyikapi kejadian yang terjadi di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, kami Dewan Pimpinan Pusat Brigez Indonesia sangat menyanyangkan,” tulisnya, pada Senin (17/3/2025).

    Dikutip dari Tribun Jakarta, Ketua Brigez Indonesia mengatakan pihaknya mengutuk perbuatan oknum anggotanya. 

    Ia lantas meminta para pelaku agar segera menyerahkan diri.

    “Mengutuk keras atas kejadian yang terjadi di Cimaung. Dimohon pelaku untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian,” tulis Pimpinan Brigez Indonesia.

    Pihak Brigez Indonesia juga meminta maaf kepada keluarga Rizal Setiawan.

    “Kami atas nama Ormas Brigez Indonesia, sangat menyesali kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban,” tulisnya.

    Setelah peristiwa pengeroyokan tersebut, pihak Brigez Indonesia memutuskan menghentikan sementara kegiatan organisasinya.

    “Untuk tidak membuat kegiatan selama waktu yang tidak ditentukan, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya,” tulis Pimpinan Brigez Indonesia.

    Warganet geram

    Melihat klarifikasi dari Brigez Indonesia, netizen merasa geram.

    “Maaf doang??? Tanggung hidup keluarganya selamanya. Emang maaf buat keluarganya kenyang???”

    “Maaf doang, anak SD juga bisa. Minimal, bubarkan ormas, tanggung jawab tanggung biaya hidup keluarganya, pelaku masuk bui penjara gak boleh kluar dgn nyogok ya”

    “Akun official tapi receh kieu nyieun pernyataan teh”

    “Cuma minta maaf? Minimal tanggung jawab biayain keluarga korban, kalau ada anak yang masih sekolah y biayain sekolahnya ampe tamat , btw point no 5 menjaga apa membunuh?”

    Kasus pengeroyokan yang berujung hilangnya nyawa ini pun telah ditangani oleh kepolisian.

    “Iya benar bahwa telah terjadi peristiwa penganiayaan bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot.

    Dia mengatakan jenazah korban telah dievakuasi ke RS Sartika Asih Bandung, guna dilakukan autopsi. 

    Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Profil Brigez Indonesia

     Brigez Indonesia dikenal sebagai ormas yang berlatar belakang dari para pelajar.

    Dikutip dari Kompasiana.com, ditulis Bimbim, Brigez berdiri sejak 1986 di SMA Negeri 7 Bandung.

    Pencetusnya bernama Soni Wasita, Teguh Gumilar yang sekarang menjabat sebagai Dewan Pembina DPP BRIGEZ dan rekan-rekan angkatn tahun 1998 SMAN 7 Bandung.

    Para anggotanya awalnya sekumpulan pelajar yang hobi mengotak-atik motor.

    Dari tongkrongan tersebut, Brigez juga mengikuti kejuaraan balap liar maupun balapan resmi seperti Road Race.

    Dengan kegiatan itulah nama Brigez mulai dikenal di Kota Bandung.

    Kemudian Brigez menyebar ke wilayah-wilayah sampai lintas provinsi.

    Brigez juga mulai menggeliat menggunakan atribut bendera berwarna “Biru – Kuning”.

    Hampir setiap minggu mereka melakukan kumpul-kumpul bersama, baik di wilayah masing-masing.

    Seiring dengan banyaknya anggota, Brigez mengikuti Jambore Nasional.

    Setelah itu disepakati menjadikan Brigez sebagai organisasi kemasyarakat pemuda atau ormas.

    Pelaku Ditangkap

    Satreskrim Polresta Bandung meringkus para begundal yang terlibat penganiayaan juru parkir hingga tewas di Yomart Cimaung, Kabupaten Bandung, Minggu (16/3/2025). 

    Para pelaku penganiayaan juru parkir hingga tewas di Cimaung itu diringkus kurang dari 3 jam setelah kejadian. Para pelaku terlibat dalam geng motor. 

    Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, membenarkan penangkapan tersebut. Korban meninggal dunia akibat luka serius yang diderita setelah dikeroyok oleh sekelompok pelaku.

    “Pelaku berhasil diamankan adalah anggota geng motor yang ikut melakukan pengeroyokan terhadap korban,” ujar Kombes Aldi Subartono, Senin (17/3/2025).

    Para pelaku yang terlibat lebih dari satu orang. Pengungkapan tersebut berawal dari penangkapan satu orang pelaku, tak lama setelah kejadian.

    “Saat ini kami masih memburu pelaku lainnya yang identitasnya sudah kami kantongi,” katanya.

    Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu (16/3/2025) selepas buka puasa atau setelah Maghrib. Saat itu, korban tengah menjalankan tugasnya sebagai juru parkir. 

    Tiba-tiba, sekelompok orang datang dan langsung melakukan penyerangan brutal. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut langsung memvideokan dan viral di media sosial.

    “Kami pastikan, para pelaku lainnya akan segera kami tangkap. Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan di wilayah hukum Polresta Bandung,” katanya.

     

    Penulis: Hilda Rubiah

     

  • Sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Gugur Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung – Halaman all

    Sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Gugur Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin, menjadi korban tewas dalam peristiwa baku tembak saat penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

    Ia meninggal bersama dua rekannya yang berasal dari Satreskrim Polres Way Kanan, Bripda M Ghalib Surya Ganta.

    Peristiwa bermula saat anggota Polsek Negara Batin bersama jajaran Polres Way Kanan melakukan penggerebekan lokasi sabung ayam yang berada jauh dari permukiman warga.

    Saat kejadian, kekuatan anggota kepolisian berjumlah 17 orang.

    Namun, begitu anggota polisi tiba di lokasi kejadian, mereka langsung terlibat baku tembak.

    Hingga akhirnya tiga anggota Polri gugur.

    “Saat di TKP langsung ditembaki orang tak dikenal sehingga 3 personel gugur dalam tugas,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari kepada wartawan Senin malam.

    Berdasarkan informasi para korban mengalami luka tembak di bagian kepala.

    Saat ini ketiga jenazah anggota Polri tersebut tengah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang ada di Bandar Lampung untuk dilakukan proses autopsi.

    Dalam rangka menindaklanjuti peristiwa tersebut, Kapolda Lampung pun turun ke lapangan meninjau langsung lokasi kejadian.

    “Kini Kapolda menuju TKP dan kini kita fokus mengamankan anggota yang lain,” ucapnya.

    Sosok Iptu Lusiyanto

    Iptu Lusiyanto selama berkarir di kepolisian pernah menempati sejumlah jabatan strategis di wilayah Lampung.

    Iptu Lusiyanto sebelumnya bertugas menjadi Kapolsek Negara Batin, ia menjabat sebagai Kapolsek Semaka, Polres Tanggamus, pada tahun 2023.

    Iptu Lusiyanto kemudian dimutasi ke Polsek Negara Batin berdasarkan TR Lampung Nomor: ST/888/XII/Kep./2023 tanggal 11 Desember 2023.

     

    (Tribunlanmpung.co.id/ tribunnews.com/ Reynas)

     

  • Tragedi Way Kanan: 3 Polisi Tewas Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam

    Tragedi Way Kanan: 3 Polisi Tewas Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam

    Way Kanan, Beritasatu.com – Sebanyak Tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung tewas tertembak saat melakukan penggerebekan di area judi sabung ayam. Ketiganya meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka tembak yang diderita.

    Ketiga korban adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, bersama dua anggotanya dari Polsek Negara Batin, Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.

    Peristiwa tragis ini terjadi di Kawasan Register 44, Desa Karang Mani, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.

    Menurut informasi yang dihimpun, penggerebekan yang dilakukan tim gabungan dari Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin itu berujung tragedi. Saat operasi berlangsung, terdengar suara letusan tembakan senjata api yang berasal dari arah yang tidak diketahui. Tembakan tersebut mengenai ketiga polisi hingga menyebabkan mereka tewas di tempat.

    Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai apakah jenazah ketiga korban dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah Way Kanan atau Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang berada di Bandar Lampung.

    Pihak kepolisian dari Polres Way Kanan dan Polda Lampung belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. Situasi di lokasi kejadian masih belum kondusif, dengan aparat kepolisian dari polsek dan polres yang terus siaga.

    Sebagai langkah pengamanan, puluhan personel Brimob Polda Lampung telah diterjunkan untuk mengamankan lokasi kejadian penembakan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan.

  • Sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Gugur Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung – Halaman all

    Identitas 3 Polisi yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung, Termasuk Kapolsek – Halaman all

    Insiden penembakan terhadap polisi hingga tewas ini berawal saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin mendatangi arena judi

    Tayang: Senin, 17 Maret 2025 22:46 WIB

    Istimewa/ Tribunlampung.co.id

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung meninggal dunia saat gerebek lokasi judi sabung ayam, Senin (17/3/2025). Korban salah satunya adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto. 

    TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Berikut ini adalah identitas tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, tewas dalam baku tembak saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada Senin (17/3/2025). 

     

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, tiga polisi itu meninggal dunia saat menjalankan tugasnya menggerebek judi sabung ayam.

     

    “Benar terjadi peristiwa penembakan,” kata Yuni, Senin malam.

     

     

    Berikut identitas tiga polisi yang tewas dalam insiden baku tembak tersebut: 

    Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto
    Anggota Polsek Negara Batin, Bripka Petrus Apriyanto
    Anggota Satreskrim Polres Way Kanan, Bripda M Ghalib Surya Ganta

     

    Kronologi

    ILUSTRASI SABUNG AYAM – Arena judi sabung ayam di Tulangbawang beberapa waktu lalu. 3 polisi tewas ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore. (Tribunlampung.co.id/ Dok Polisi)

    Yuni menjelaskan kronologi peristiwa baku tembak tersebut.

     

    Insiden penembakan terhadap polisi hingga tewas ini berawal saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

     

    Setibanya di lokasi, mereka diserang tembakan oleh orang tak dikenal (OTK).

     

     

    Dalam baku tembak tersebut, Iptu Lusiyanto yang memimpin operasi penggerebekan tersebut dan dua anggotanya tewas akibat tembakan.

     

    Saat ini, terus Yuni, ketiga jenazah anggota tersebut tengah dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang ada di Bandar Lampung untuk dilakukan proses autopsi.

     

    “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi. Kini Kapolda menuju TKP. Kita fokus mengamankan anggota yang lain,” kata mantan Kapolres Metro ini.

     

    Peristiwa ini terjadi saat pihak kepolisian berusaha menegakkan hukum terhadap praktik perjudian sabung ayam di wilayah tersebut.

     

    Insiden tragis ini menambah daftar korban dalam tugas penegakan hukum di daerah tersebut.

     

     

     

     

     

     

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polsek Kayangan Diserang Massa, Kendaraan Dibakar

    Polsek Kayangan Diserang Massa, Kendaraan Dibakar

    Lombok, Beritasatu.com – Suasana mencekam terjadi di Lombok Utara setelah Polsek Kayangan diserang massa, pada Senin malam (17/3/2025). Ratusan warga yang marah menyerbu kantor polisi tersebut, membakar kendaraan bermotor, dan merusak berbagai fasilitas kantor.

    Aksi anarkistis ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman terkait kasus dugaan pencurian ponsel yang berujung pada kematian seorang warga.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden Polsek Kayangan diserang bermula dari tuduhan pencurian ponsel terhadap seorang warga. Meski telah bersikeras bahwa ponsel tersebut adalah miliknya, kasus ini tetap dilaporkan ke pihak kepolisian.

    Tragisnya, setelah diperiksa, warga yang dituduh mencuri diduga mengalami depresi berat hingga akhirnya ditemukan tewas gantung diri. Kabar ini memicu kemarahan warga yang kemudian menyerbu Polsek Kayangan sebagai bentuk protes.

    Video yang beredar di media sosial terkait Polsek Kayangan diserang menunjukkan adanya kobaran api melahap sejumlah sepeda motor di halaman Polsek Kayangan. Massa yang tersulut emosi melempari jendela dan pintu kantor polisi dengan batu hingga mengalami kerusakan parah.

    Petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api, namun kerusakan sudah telanjur meluas. Situasi sempat sulit dikendalikan karena jumlah massa yang cukup besar dan emosi yang meluap-luap.

    Hingga saat ini, Polres Lombok Utara belum memberikan pernyataan resmi terkait Polsek Kayangan diserang. Aparat keamanan masih melakukan upaya pengendalian situasi dan mengamankan lokasi kejadian. Sementara itu, media terus berusaha mengonfirmasi lebih lanjut mengenai kronologi dan penyebab pasti insiden yang memicu kemarahan warga.

    Kasus Polsek Kayangan diserang ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya komunikasi yang baik antara aparat penegak hukum dan masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

  • Detik-detik Banjir Bandang Gorontalo: Rumah Rusak Parah, Warga Panik

    Detik-detik Banjir Bandang Gorontalo: Rumah Rusak Parah, Warga Panik

    Gorontalo, Beritasatu.com – Sebuah video amatir yang diambil warga merekam detik-detik banjir bandang dengan arus yang sangat deras, menerjang pemukiman warga di Gorontalo. Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.

    Menurut keterangan warga, banjir disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Gorontalo sejak Minggu malam. Banjir kali ini dilaporkan sebagai yang terparah, terutama di Kelurahan Talumolo. Selain Talumolo, banjir bandang juga menerjang Kelurahan Leato Utara, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.

    Arus banjir yang sangat deras disertai material seperti pasir dan lumpur menghantam ratusan rumah warga dan jembatan. Banyak rumah rusak tertimbun pasir dan lumpur, serta sejumlah harta benda warga terseret derasnya arus.

    Penyebab utama banjir bandang ini adalah curah hujan yang tinggi, serta rusaknya cek dam atau tanggul yang berada di hulu. Lurah Kelurahan Talumolo, Mulyadi Mopangga, mengungkapkan kejadian banjir bandang seperti ini sudah sering terjadi setiap musim penghujan.

    “Tadi malam ada yang kerja di sini, untuk mengantisipasi air jangan sampai masuk ke kantor kelurahan dan rumah-rumah warga. Namun, karena banjir bandang begitu deras, air tetap masuk hingga ke dalam masjid. Banyak rumah yang terdampak banjir bandang, bahkan kantor kelurahan pun dimasuki air,” kata Lurah Talumolo, Mulyadi Mopangga kepada wartawan, Senin (17/3/2025).

    Di sisi lain, warga semakin cemas karena banjir bandang kerap terjadi setiap musim hujan. Salah satu warga Kelurahan Talumolo, Maryam Maudy, mengaku hanya bisa pasrah saat banjir bandang menerjang rumahnya dan mengisi lantai rumah dengan pasir dan lumpur.

    “Pokoknya diangkat semua, pakaian di lemari sebagian basah. Ini lantai rumah sudah tidak bisa dilewati. Karena masih berpuasa, kami belum memasak. Barang-barang hanyut. Setiap hujan kami khawatir, karena setiap hujan pasti akan banjir,” ujar Maryam Maudy soal banjir bandang di Gorontalo.

  • Polisi di Bali Bunuh Diri dengan Cara Lompat dari Jembatan, Surat untuk Keluarga Jadi Petunjuk – Halaman all

    Polisi di Bali Bunuh Diri dengan Cara Lompat dari Jembatan, Surat untuk Keluarga Jadi Petunjuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang polisi yang bertugas di Bidpropam Polda Bali bernama Aipda AES ditemukan tak bernyawa.

    Jasadnya ditemukan di dasar jurang pada Minggu (16/3/2025), sekitar pukul 10.00 WITA.

    Ia diduga melompat dari jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Petang, Badung, Bali.

    Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol. Aria Sandy menyebut Aipda AES mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga.

    “Ya, yang bersangkutan berdinas di Propam Polda Bali, untuk dugaan karena masalah keluarga,” ungkap Kombes Pol Sandy.

    Sebelum melakukan aksinya, Aipda AES rupanya mempersiapkan beberapa hal. Salah satunya adalah menulis surat wasiat untuk keluarganya.

    Dalam surat wasiat yang ditujukan kepada keluarganya, Aipda AES menyatakan bahwa ia tengah berjuang demi keadilan.

    Namun, surat tersebut tidak menjelaskan secara rinci bentuk keadilan yang sedang diperjuangkannya sebagai anggota Polda Bali.

    Kepada sang istri, Aipda AES menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah ia lakukan selama menjalani peran sebagai kepala keluarga.

    Ia juga berpesan kepada istrinya agar selalu menjaga dan merawat anak-anak mereka.

    Berikut adalah surat wasiat yang ditulis Aipda AES:

    “Kepada istriku tersayang, maafkan banyak kesalahan yang Bapak perbuat,

    Bapak hanya berusaha memperjuangkan keadilan, jaga anak-anak ya, kuatkan mental,

    Aipda AES juga berpesan melalui wasiat untuk anak-anak agar menjaga ibu mereka.

    anak-anak, jaga mama ya nak, bahagiakan mama, bapak banyak salah, jadi berguna dan raih cita-citamu nak,

    Adiku sayang tolong jaga mereka ya, jadikan anak-anak orang sukses, maafkan semua kesalahan, sampai bertemu kembali, mama jadi budha, doakan bapak cepat lahir.” 

    Selain meninggalkan wasiat, Aipda AES juga sempat melakukan panggilan video dengan rekan-rekannya di Polres Badung pada Sabtu, 15 Maret 2025, atau sehari sebelum ia mengakhiri hidupnya.

    Kronologi penemuan jasad

    Jasad Aipda AES pertama kali ditemukan setelah warga mencurigai keberadaan sebuah mobil Suzuki Splash yang terparkir di pinggir Jalan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Badung, Bali.

    Mobil tersebut telah berada di lokasi sejak pagi, namun saat diperiksa, kendaraan itu dalam keadaan kosong.

    Petugas kemudian melakukan pencarian di dasar jurang dan menemukan jasad Aipda AES.

    Kapolsek Petang, AKP Nyoman Arnaya, membenarkan kejadian tersebut.

    “Jenazah sudah dievakuasi, sementara penyebab pasti masih kami selidiki,” ujarnya.

    Kejadian ini sontak membuat warga sekitar dan para pengguna jalan yang melintas terkejut.

    DISCLAIMER:

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.

    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

    Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul PESAN HARU Aipda AES Untuk Istri Tersayang, Heboh Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung Badung 

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Bali.com/Adrian Amurwonegoro)