Relawan Kotak Kosong Daftar Pilkada Ulang Pangkalpinang Jalur Independen
Tim Redaksi
PANGKALPINANG, KOMPAS.com
– Sebanyak dua pasangan bakal calon jalur perseorangan atau independen telah menyerahkan berkas dukungan untuk
pilkada ulang
Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, tetapi hanya satu paslon yang diproses ke tahap selanjutnya.
Komisioner KPU Pangkalpinang, Tri Pertiwi, mengatakan bahwa pasangan Eka Mulya Putra – Radmida Dawam kini berada dalam tahap
verifikasi administrasi
yang akan berlangsung sampai 3 April 2025.
Pasangan ini telah menyetorkan sebanyak 20.085 syarat
dukungan warga
dari batas minimal 16.433.
“Jumlah dukungan dihitung 10 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT),” ujar Pertiwi saat dihubungi, Senin (17/3/2025).
Syarat dukungan berupa surat pernyataan dan KTP diproses melalui aplikasi Sistem Informasi Pencalonan Kepala Daerah (Silonkada).
Eka merupakan mantan Anggota DPRD Bangka Belitung, dan Radmida adalah mantan sekda Pangkalpinang sekaligus relawan kotak kosong pada pilkada lalu.
Pertiwi menjelaskan bahwa pasangan lainnya yang langsung ditolak adalah Benny Batara Tumpal Hutabarat – Achmad Subari karena hanya menyerahkan 6.510 syarat dukungan, atau tidak memenuhi ambang batas minimal.
“Setelah verifikasi administrasi, maka akan dilanjutkan dengan verifikasi faktual, antara lain diteliti soal keabsahan dukungan, dan tidak ada yang ganda,” ujar Pertiwi.
Pilkada ulang
digelar di Pangkalpinang setelah pasangan calon tunggal Maulan Aklil – M Hakim kalah melawan kotak kosong.
Pemkot Pangkalpinang mengalokasikan Rp 24,8 miliar untuk membiayai pilkada, dengan masa pencoblosan dijadwalkan pada 27 Agustus 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2024/10/16/670f234a3f4c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Relawan Kotak Kosong Daftar Pilkada Ulang Pangkalpinang Jalur Independen Regional 18 Maret 2025
-
/data/photo/2025/03/18/67d8faf3c0583.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berjuang dalam Diam, Kisah Masruro Merawat Putra Penyandang Epilepsi di Pelosok Madura Surabaya 18 Maret 2025
Berjuang dalam Diam, Kisah Masruro Merawat Putra Penyandang Epilepsi di Pelosok Madura
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Di sebuah rumah sederhana di Desa Jangkar, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, Madura,
Masruro
(28) duduk dengan tenang sambil sesekali melirik putranya,
Ibnul Karim
(7), yang sedang bermain di sudut ruangan.
Tatapan matanya menyiratkan kewaspadaan yang tidak pernah padam, sebuah insting yang terbentuk selama lima tahun belakangan sejak putra kesayangannya pertama kali mengalami kejang.
“Pertama kali dia kejang saat umurnya sekitar dua tahun,” kata Masruro dengan suara pelan saat ditemui
Kompas.com
pada Senin (17/3/2025).
Matanya menerawang, mengingat momen yang mengubah hidupnya sebagai seorang ibu.
Di desa terpencil ini, akses terhadap fasilitas kesehatan modern masih menjadi tantangan tersendiri.
Ketika Ibnul pertama kali mengalami kejang, keluarga Masruro melakukan apa yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat setempat, yakni membaringkan anak di tanah tanpa alas.
Masruro mengakui bahwa keluarganya tidak pernah membawa Ibnul ke dokter untuk diagnosis formal.
Keterbatasan ekonomi dan jarak ke fasilitas kesehatan menjadi hambatan utama.
Dalam merawat Ibnul, Masruro tidak sendirian.
Seluruh keluarga besar terlibat aktif dalam mendukung dan merawat bocah kecil yang penuh semangat itu.
Rutinitas keluarga mengalami perubahan signifikan sejak Ibnul didiagnosis.
Mereka menjadi lebih waspada dan selalu memastikan ada seseorang yang mengawasi Ibnul setiap saat.
“Kami harus selalu siap sedia kalau-kalau dia kejang lagi,” tambah Masruro.
Meski tanpa penanganan medis, Masruro berusaha mendapatkan pengetahuan sebanyak mungkin tentang kondisi putranya.
“Saya belajar dari pengalaman dan bertanya ke orang-orang yang pernah mengalami hal serupa,” katanya.
Kekhawatiran terbesar Masruro adalah jika kejang terjadi saat tidak ada orang di sekitar Ibnul.
“Saya selalu mengingatkan keluarga dan tetangga untuk waspada. Karena hal tersebut bisa mengakibatkan nyawa si anak tak tertolong jika tidak ditangani dengan benar,” ujarnya dengan nada serius.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/18/67d8fe0d8d536.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter Surabaya 18 Maret 2025
Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
–
Gunung Semeru
di Kabupaten
Lumajang
, Jawa Timur kembali mengalami
erupsi
pada Selasa (18/3/2025).
Erupsi
terjadi pukul 05.37 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke utara dan timur laut.
Sebelumnya, pada pukul 04.50 WIB, Gunung Semeru juga mengalami erupsi berupa letusan asap tebal setinggi 500 meter yang mengarah ke utara dan timur laut.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 18 Maret 2025 pukul 05.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).
Pada Senin (17/3/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 40 kali.
Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau
waspada
.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
”
Waspada
terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/17/67d826fe974f6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun Surabaya 18 Maret 2025
Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun
Tim Redaksi
NGAWI, KOMPAS.com
– Jenazah pemancing asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang hanyut terseret banjir ditemukan tewas mengapung di
Sungai Bengawan Madiun
, tepatnya di Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025).
Anggota Tim Basarnas Pos Sar Trenggalek, Ahmad Taufik, yang dikonfirmasi pada Senin (17/3/2025) membenarkan penemuan mayat yang mengambang di aliran Sungai Bengawan Madiun.
Jenazah Aditya Yoga Pratama (23), warga Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, ditemukan dalam operasi pencarian korban
bencana banjir
.
“Kami memang sementara mencari dua korban terseret banjir yang berasal dari dua kabupaten, yakni Magetan dan Madiun. Siang tadi, dari hasil pencarian, ditemukan sosok jenazah pria yang diduga merupakan pemancing asal Kabupaten Magetan,” ujar Ahmad.
Berdasarkan ciri-ciri fisik jenazah yang ditemukan, ada kemiripan hingga 80 persen dengan laporan orang hilang dari Magetan.
Korban diketahui berusia muda, bertubuh agak gemuk, dan mengenakan kalung.
“Berdasarkan ciri-cirinya, 80 persen jenazah yang kami temukan merupakan pemancing yang hilang terseret banjir bandang Sabtu lalu,” tutur Ahmad.
Kondisi jenazah korban sudah mengalami perubahan akibat lama terendam air.
Tak hanya itu, pakaian serta aksesori yang dikenakan korban sudah terlepas. Bahkan, kulit korban melepuh dan tubuh membengkak.
Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah diserahkan ke Polres Ngawi.
“Setelah kami evakuasi, jenazah kami serahkan ke aparat Polres Ngawi. Jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ucap Ahmad.
Terhadap penemuan jenazah itu, Ahmad mengharapkan keluarga segera datang untuk proses identifikasi korban.
Terlebih, polisi sudah berkoordinasi dengan keluarga korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/18/67d8fc03b9903.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu "Viral" Regional 18 Maret 2025
Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu “Viral”
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
–
Wakil Wali Kota SemarangIswar Aminuddin
meminta agar pejabat di lingkungannya lebih sensitif terhadap persoalan yang ada di masyarakat.
Dia berpesan agar jangan sampai menunggu aduan masyarakat hingga ramai atau videonya viral baru ada penanganan.
“Saya minta kepada seluruh kawan-kawan OPD (organisasi perangkat daerah) untuk bareng-bareng
nyengkuyung
(mendukung) apa yang sudah menjadi komitmen Agustina (Wali Kota Semarang) dan Iswar,” kata dia, Selasa (18/3/2025).
Iswar menyebutkan, sebagai ASN atau birokrat sudah semestinya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Baginya, lebih baik tahu lebih dulu persoalan di lapangan sebelum muncul keluhan dari masyarakat.
“Di sini ada kawan-kawan lurah, yang menjadi garda terdepan struktur pemerintahan, kami minta agar semua keluhan masyarakat untuk dapat segera tertangani dengan baik,” bebernya.
Dengan meningkatkan sensitivitas atau kepekaan sosial tersebut, pihaknya bisa responsif mengambil kebijakan guna menangani persoalan yang ada.
“Saya kira semua kawan-kawan di Pemkot Semarang, mulai dari OPD, sampai ke bawah di kecamatan dan kelurahan, sensitivitas terhadap keluhan yang ada di masyarakat harus ditingkatkan,” ucap Iswar.
Termasuk, lanjut dia, keluhan-keluhan yang disampaikan secara online melalui media sosial, juga harus disikapi dengan baik.
“Karena sekarang ada yang lewat media online, atau pertemuan langsung, keluhan-keluhan masyarakat kan banyak jalurnya sehingga kita harus lebih peka dari hal-hal tersebut,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1242592/original/b445c0375fe7a8e0088f2e0fd485decf154_IMG_3405-01.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kicir-Kicir, Lagu Tradisional yang Berakar dari Tradisi Pantun
Liputan6.com, Jakarta – Lagu Kicir-Kicir adalah lagu daerah DKI Jakarta yang cukup populer. Liriknya yang ceria dan mudah diingat sangat lekat dengan budaya Betawi.
Mengutip dari senibudayabetawi.com, lagu Kicir-Kicir merupakan syair Betawi yang berakar dari tradisi pantun. Hal tersebut bisa dilihat dari irama dan suku kata pada syair lagu ini.
Lirik Lagu Kicir-Kicir
Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi badanlah sehat ya tuan hati gembira
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja pasti menjadi menjadi warga berguna
Lirik lagu yang dipopulerkan oleh Bing Slamet ini memang mengingatkan pada pantun. Lagu ini selalu menjadi ikon tersendiri saat peringatan HUT Kota Jakarta. Lagu ini juga kerap kali dimainkan untuk menyambut tamu-tamu penting.
Eksistensi Lagu Kicir-Kicir dari Masa ke Masa
Versi asli lagu Kicir-Kicir diiringi oleh orkes tanjidor. Sejak pertama kali dipopulerkan, eksistensi lagu Kicir-kicir telah berkembang dalam beragam versi atau aransemen.
Hingga kini, ada versi dengan aransemen yang lebih modern, seperti pop, band, hip hop, hingga elektronik. Ragam versi dan aransemen ini, membuat lagu daerah ini terus lestari dan tak tergeser oleh musik lain yang lebih modern.
/data/photo/2025/03/18/67d869d4c7d7f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/03/13/67d2788a51507.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/18/67d8ee1c24a2c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)