Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun
Tim Redaksi
NGAWI, KOMPAS.com
– Jenazah pemancing asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang hanyut terseret banjir ditemukan tewas mengapung di
Sungai Bengawan Madiun
, tepatnya di Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025).
Anggota Tim Basarnas Pos Sar Trenggalek, Ahmad Taufik, yang dikonfirmasi pada Senin (17/3/2025) membenarkan penemuan mayat yang mengambang di aliran Sungai Bengawan Madiun.
Jenazah Aditya Yoga Pratama (23), warga Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, ditemukan dalam operasi pencarian korban
bencana banjir
.
“Kami memang sementara mencari dua korban terseret banjir yang berasal dari dua kabupaten, yakni Magetan dan Madiun. Siang tadi, dari hasil pencarian, ditemukan sosok jenazah pria yang diduga merupakan pemancing asal Kabupaten Magetan,” ujar Ahmad.
Berdasarkan ciri-ciri fisik jenazah yang ditemukan, ada kemiripan hingga 80 persen dengan laporan orang hilang dari Magetan.
Korban diketahui berusia muda, bertubuh agak gemuk, dan mengenakan kalung.
“Berdasarkan ciri-cirinya, 80 persen jenazah yang kami temukan merupakan pemancing yang hilang terseret banjir bandang Sabtu lalu,” tutur Ahmad.
Kondisi jenazah korban sudah mengalami perubahan akibat lama terendam air.
Tak hanya itu, pakaian serta aksesori yang dikenakan korban sudah terlepas. Bahkan, kulit korban melepuh dan tubuh membengkak.
Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah diserahkan ke Polres Ngawi.
“Setelah kami evakuasi, jenazah kami serahkan ke aparat Polres Ngawi. Jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ucap Ahmad.
Terhadap penemuan jenazah itu, Ahmad mengharapkan keluarga segera datang untuk proses identifikasi korban.
Terlebih, polisi sudah berkoordinasi dengan keluarga korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/03/17/67d826fe974f6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun Surabaya 18 Maret 2025
-
/data/photo/2025/03/18/67d8fc03b9903.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu "Viral" Regional 18 Maret 2025
Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu “Viral”
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
–
Wakil Wali Kota SemarangIswar Aminuddin
meminta agar pejabat di lingkungannya lebih sensitif terhadap persoalan yang ada di masyarakat.
Dia berpesan agar jangan sampai menunggu aduan masyarakat hingga ramai atau videonya viral baru ada penanganan.
“Saya minta kepada seluruh kawan-kawan OPD (organisasi perangkat daerah) untuk bareng-bareng
nyengkuyung
(mendukung) apa yang sudah menjadi komitmen Agustina (Wali Kota Semarang) dan Iswar,” kata dia, Selasa (18/3/2025).
Iswar menyebutkan, sebagai ASN atau birokrat sudah semestinya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Baginya, lebih baik tahu lebih dulu persoalan di lapangan sebelum muncul keluhan dari masyarakat.
“Di sini ada kawan-kawan lurah, yang menjadi garda terdepan struktur pemerintahan, kami minta agar semua keluhan masyarakat untuk dapat segera tertangani dengan baik,” bebernya.
Dengan meningkatkan sensitivitas atau kepekaan sosial tersebut, pihaknya bisa responsif mengambil kebijakan guna menangani persoalan yang ada.
“Saya kira semua kawan-kawan di Pemkot Semarang, mulai dari OPD, sampai ke bawah di kecamatan dan kelurahan, sensitivitas terhadap keluhan yang ada di masyarakat harus ditingkatkan,” ucap Iswar.
Termasuk, lanjut dia, keluhan-keluhan yang disampaikan secara online melalui media sosial, juga harus disikapi dengan baik.
“Karena sekarang ada yang lewat media online, atau pertemuan langsung, keluhan-keluhan masyarakat kan banyak jalurnya sehingga kita harus lebih peka dari hal-hal tersebut,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1242592/original/b445c0375fe7a8e0088f2e0fd485decf154_IMG_3405-01.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kicir-Kicir, Lagu Tradisional yang Berakar dari Tradisi Pantun
Liputan6.com, Jakarta – Lagu Kicir-Kicir adalah lagu daerah DKI Jakarta yang cukup populer. Liriknya yang ceria dan mudah diingat sangat lekat dengan budaya Betawi.
Mengutip dari senibudayabetawi.com, lagu Kicir-Kicir merupakan syair Betawi yang berakar dari tradisi pantun. Hal tersebut bisa dilihat dari irama dan suku kata pada syair lagu ini.
Lirik Lagu Kicir-Kicir
Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi badanlah sehat ya tuan hati gembira
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja pasti menjadi menjadi warga berguna
Lirik lagu yang dipopulerkan oleh Bing Slamet ini memang mengingatkan pada pantun. Lagu ini selalu menjadi ikon tersendiri saat peringatan HUT Kota Jakarta. Lagu ini juga kerap kali dimainkan untuk menyambut tamu-tamu penting.
Eksistensi Lagu Kicir-Kicir dari Masa ke Masa
Versi asli lagu Kicir-Kicir diiringi oleh orkes tanjidor. Sejak pertama kali dipopulerkan, eksistensi lagu Kicir-kicir telah berkembang dalam beragam versi atau aransemen.
Hingga kini, ada versi dengan aransemen yang lebih modern, seperti pop, band, hip hop, hingga elektronik. Ragam versi dan aransemen ini, membuat lagu daerah ini terus lestari dan tak tergeser oleh musik lain yang lebih modern.
-
/data/photo/2025/03/18/67d8cb0db553b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gempa Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada Regional 18 Maret 2025
Gempa Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
Tim Redaksi
LEMBATA, KOMPAS.com
– Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok menyatakan bahwa aktivitas
gempa vulkanik
gunung tersebut mengalami peningkatan dalam 24 jam terakhir.
Pos PGA Ile Lewotolok mencatat, pada Senin (17/3/2025) pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita terjadi 35 kali gempa vulkanik dangkal.
Gempa ini memiliki amplitudo 1,4-16,1 mm, dengan durasi 3,8-15,6 detik.
Kemudian, terjadi 66 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1,4-27,9 mm, S-P 0,5-1,4 detik, dan durasi 6-15 detik.
“Periode 24 jam terakhir peningkatan kegempaan vulkanik cukup signifikan,” ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Pada periode yang sama, terjadi 14 kali gempa embusan dengan amplitudo 17,3-25,8 mm dan durasi 26-46 detik.
Tercatat juga 86 kali gempa embusan dengan amplitudo 1,1-18,6 mm dan durasi 23-73 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 38,5 mm, S-P 0,7 detik dan durasi 43 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2,1-4,8 mm dan durasi 65-72 detik.
Terdengar gemuruh lemah dan teramati lontaran dalam radius sekitar kawah.
Secara visual, gunung jelas terlihat hingga kabut 0-I, tetapi asap kawah tidak teramati. “Teramati 14 kali letusan dengan tinggi 300 meter dan warna asap kelabu,” kata dia.
Stanislaus mengimbau warga sekitar untuk tetap
waspada
.
Warga dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius yang sudah ditetapkan.
Dia menambahkan bahwa saat ini tingkat aktivitas gunung yang berada di Kabupaten
Lembata
, Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di level II waspada.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/12/67331b1f3b4ed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gagal Menyalip, Pemotor Jatuh Lalu Terlindas Mobil di Wonogiri, Tewas di Tempat Regional 18 Maret 2025
Gagal Menyalip, Pemotor Jatuh Lalu Terlindas Mobil di Wonogiri, Tewas di Tempat
Tim Redaksi
WONOGIRI, KOMPAS.com
– Seorang pemotor tewas di tempat setelah terjatuh dan terlindas mobil di ruas jalan Wonogiri-Ponorogo, tepatnya di depan Gapura Dusun Tare, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, pada Senin (17/3/2025) sore.
Korban, Muhammad Surya Dwipraja (15), warga Kecamatan Sidoharjo, mengendarai Honda Vario AD 5117 NG dan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka berat di bagian kepala.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, membenarkan kejadian ini.
“Kejadian kecelakaannya kemarin, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB,” ujar Anom, Selasa (18/3/2025).
Kecelakaan
bermula saat korban berkendara beriringan dengan sepeda motor tak dikenal dari arah Ngadirojo menuju Wonogiri.
Korban lantas hendak mendahului sepeda motor tak dikenal di depannya.
“Kemungkinan korban kurang hati-hati dan konsentrasi, hingga menyenggol bagian belakang sepeda motor tersebut,” ungkap Anom.
Akibatnya, korban terjatuh ke sisi kanan jalan, melewati marka.
Nahasnya, dari arah berlawanan melaju mobil L300 AD 8182 GB, yang dikemudikan oleh Joko (44), warga Kabupaten Karanganyar.
Karena jarak yang terlalu dekat, pengemudi L300 tak bisa menghindar dan menabrak tubuh korban.
Saat ini, polisi tengah memburu pengendara sepeda motor tak dikenal yang terlibat dalam
kecelakaan
ini, karena langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.
“Saat ini kami sedang memburu pengemudi sepeda motor tak dikenal yang melarikan diri tersebut,” imbuh Anom.
Sementara itu, kedua kendaraan telah dievakuasi dan dibawa ke Unit Lakalantas Polres Wonogiri.
Polisi juga telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/18/67d8fb8a5f7fd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Polisi Gugur Ditembak, Polda Lampung Pasang Bendera Setengah Tiang Regional 18 Maret 2025
3 Polisi Gugur Ditembak, Polda Lampung Pasang Bendera Setengah Tiang
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Polres dan polsek jajaran
Polda Lampung
menggelar shalat gaib dan memasang bendera setengah tiang atas peristiwa gugurnya tiga anggota mereka.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Yuni Iswandari mengatakan, shalat gaib itu sebagai bentuk
penghormatan
dan doa kepada para korban.
“Iya, seluruh jajaran Polda Lampung melantunkan doa atas gugurnya para korban dengan melakukan shalat gaib,” kata Yuni saat dihubungi, Selasa (18/3/2025).
Yuni mengatakan, kepergian para Bhayangkara ini adalah duka mendalam untuk seluruh jajaran Polda Lampung dan Polri secara umum.
Sebab, ketiganya gugur saat menjalankan tugas sebagai penegak hukum dalam upaya pemberantasan tindak pidana.
Selain shalat gaib, Yuni menambahkan, polres dan polsek juga memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk solidaritas terhadap korban.
“Kami semua kehilangan, para korban adalah pahlawan yang telah mengorbankan nyawa dalam menjalankan tugas negara,” kata Yuni.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang polisi gugur dalam menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.
Ketiga anggota kepolisian tersebut yakni Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/03/18/67d8ee1c24a2c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/18/67d8f30be5d24.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4697088/original/016389600_1703405388-IMG-20230419-WA0018.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/18/67d8f5f88c0ee.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)