Jenis Media: Regional

  • Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Maret 2025

    Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun Surabaya 18 Maret 2025

    Hanyut Terbawa Banjir Saat Memancing, Pria Magetan Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Madiun
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Jenazah pemancing asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang hanyut terseret banjir ditemukan tewas mengapung di
    Sungai Bengawan Madiun
    , tepatnya di Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025).
    Anggota Tim Basarnas Pos Sar Trenggalek, Ahmad Taufik, yang dikonfirmasi pada Senin (17/3/2025) membenarkan penemuan mayat yang mengambang di aliran Sungai Bengawan Madiun.
    Jenazah Aditya Yoga Pratama (23), warga Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, ditemukan dalam operasi pencarian korban
    bencana banjir
    .
    “Kami memang sementara mencari dua korban terseret banjir yang berasal dari dua kabupaten, yakni Magetan dan Madiun. Siang tadi, dari hasil pencarian, ditemukan sosok jenazah pria yang diduga merupakan pemancing asal Kabupaten Magetan,” ujar Ahmad.
    Berdasarkan ciri-ciri fisik jenazah yang ditemukan, ada kemiripan hingga 80 persen dengan laporan orang hilang dari Magetan.
    Korban diketahui berusia muda, bertubuh agak gemuk, dan mengenakan kalung.
    “Berdasarkan ciri-cirinya, 80 persen jenazah yang kami temukan merupakan pemancing yang hilang terseret banjir bandang Sabtu lalu,” tutur Ahmad.
    Kondisi jenazah korban sudah mengalami perubahan akibat lama terendam air.
    Tak hanya itu, pakaian serta aksesori yang dikenakan korban sudah terlepas. Bahkan, kulit korban melepuh dan tubuh membengkak.
    Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah diserahkan ke Polres Ngawi.
    “Setelah kami evakuasi, jenazah kami serahkan ke aparat Polres Ngawi. Jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ucap Ahmad.
    Terhadap penemuan jenazah itu, Ahmad mengharapkan keluarga segera datang untuk proses identifikasi korban.
    Terlebih, polisi sudah berkoordinasi dengan keluarga korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu "Viral"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Maret 2025

    Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu "Viral" Regional 18 Maret 2025

    Wakil Wali Kota Semarang Peringatkan Lurah dan ASN Lebih Peka, Tidak Tunggu “Viral”
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Wakil Wali Kota Semarang

    Iswar Aminuddin
    meminta agar pejabat di lingkungannya lebih sensitif terhadap persoalan yang ada di masyarakat.
    Dia berpesan agar jangan sampai menunggu aduan masyarakat hingga ramai atau videonya viral baru ada penanganan.   
    “Saya minta kepada seluruh kawan-kawan OPD (organisasi perangkat daerah) untuk bareng-bareng
    nyengkuyung
    (mendukung) apa yang sudah menjadi komitmen Agustina (Wali Kota Semarang) dan Iswar,” kata dia, Selasa (18/3/2025). 
    Iswar menyebutkan, sebagai ASN atau birokrat sudah semestinya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. 
    Baginya, lebih baik tahu lebih dulu persoalan di lapangan sebelum muncul keluhan dari masyarakat.
    “Di sini ada kawan-kawan lurah, yang menjadi garda terdepan struktur pemerintahan, kami minta agar semua keluhan masyarakat untuk dapat segera tertangani dengan baik,” bebernya.
    Dengan meningkatkan sensitivitas atau kepekaan sosial tersebut, pihaknya bisa responsif mengambil kebijakan guna menangani persoalan yang ada. 
    “Saya kira semua kawan-kawan di Pemkot Semarang, mulai dari OPD, sampai ke bawah di kecamatan dan kelurahan, sensitivitas terhadap keluhan yang ada di masyarakat harus ditingkatkan,” ucap Iswar. 
    Termasuk, lanjut dia, keluhan-keluhan yang disampaikan secara online melalui media sosial, juga harus disikapi dengan baik. 
    “Karena sekarang ada yang lewat media online, atau pertemuan langsung, keluhan-keluhan masyarakat kan banyak jalurnya sehingga kita harus lebih peka dari hal-hal tersebut,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berdesakan Antre Sembako Murah di Sukabumi, Seorang Lansia Pingsan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 Maret 2025

    Berdesakan Antre Sembako Murah di Sukabumi, Seorang Lansia Pingsan Bandung 18 Maret 2025

    Berdesakan Antre Sembako Murah di Sukabumi, Seorang Lansia Pingsan
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Seorang wanita
    lansia pingsan
    saat tengah mengantre
    sembako
    murah di Kantor Pos Kota
    Sukabumi
    , Selasa (18/3/2025).
    Wanita lansia tersebut pingsan di tengah kondisi masyarakat yang tengah mengantre untuk mendapatkan kupon
    sembako murah
    .
    Dinar Muhammad, petugas
    PMI Kota Sukabumi
    , mengungkap bahwa lansia yang pingsan itu diduga kelelahan saat mengantre sembako murah.
    “Saya menerima telepon dari warga yang mengabarkan ada yang pingsan di Kantor Pos saat mengantre sembako murah,” kata Dinar kepada awak media di halaman Kantor Pos, Selasa (18/3/2025).
    “Pasien sedang dalam kondisi puasa, dia juga sedang menjalani perawatan, kemudian kondisinya si ibu sedang mengantre dan kadar oksigen yang masuk kurang sehingga pingsan,” tuturnya.
    Saat ditangani petugas PMI, pasien tersebut langsung mendapatkan perawatan dan penanganan.
    Setelah mendapatkan perawatan, pasien kemudian diantar pulang ke rumahnya.
    “Kami PMI Kota Sukabumi melakukan penolongan pertama, mengecek pasien, memberikan terapi oksigen, dan memberikan rasa nyaman ke pasien ini, apalagi pasien ini lansia,” tuturnya.
    “Ini menjadi pembelajaran untuk penyelenggara agar kelompok-kelompok rentan, ibu hamil, dan perempuan harus didahulukan,” ucap Dinar.
    Alita Dila, Ketua Satgas Operasi Pasar Subsidi Kota Sukabumi, tak menampik adanya insiden saat mengantre sembako murah.
    Atas peristiwa itu, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk operasi pasar rumah pada hari Rabu (19/3/2025) dan Kamis (20/3/2025).
    “Iya, kami sepertinya kurang berkoordinasi dengan pihak keamanan. Besok kami harus lebih intens lagi dengan keamanan untuk mengatur masyarakat,” ucapnya.
    “Antrean diutamakan harus ya ibu hamil dan lansia, tetapi itu tadi banyak masyarakat lain yang menggerutu,” ucap Dila.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kicir-Kicir, Lagu Tradisional yang Berakar dari Tradisi Pantun

    Kicir-Kicir, Lagu Tradisional yang Berakar dari Tradisi Pantun

    Liputan6.com, Jakarta – Lagu Kicir-Kicir adalah lagu daerah DKI Jakarta yang cukup populer. Liriknya yang ceria dan mudah diingat sangat lekat dengan budaya Betawi.

    Mengutip dari senibudayabetawi.com, lagu Kicir-Kicir merupakan syair Betawi yang berakar dari tradisi pantun. Hal tersebut bisa dilihat dari irama dan suku kata pada syair lagu ini.

    Lirik Lagu Kicir-Kicir

    Kicir kicir ini lagunya

    Lagu lama ya tuan dari Jakarta

    Saya menyanyi ya tuan memang sengaja

    Untuk menghibur menghibur hati nan duka

    Burung dara burung merpati

    Terbang cepat ya tuan tiada tara

    Bilalah kita ya tuan suka menyanyi badanlah sehat ya tuan hati gembira

    Buah mangga enak rasanya

    Si manalagi ya tuan paling ternama

    Siapa saya ya tuan rajin bekerja pasti menjadi menjadi warga berguna

    Lirik lagu yang dipopulerkan oleh Bing Slamet ini memang mengingatkan pada pantun. Lagu ini selalu menjadi ikon tersendiri saat peringatan HUT Kota Jakarta. Lagu ini juga kerap kali dimainkan untuk menyambut tamu-tamu penting.

    Eksistensi Lagu Kicir-Kicir dari Masa ke Masa

    Versi asli lagu Kicir-Kicir diiringi oleh orkes tanjidor. Sejak pertama kali dipopulerkan, eksistensi lagu Kicir-kicir telah berkembang dalam beragam versi atau aransemen.

    Hingga kini, ada versi dengan aransemen yang lebih modern, seperti pop, band, hip hop, hingga elektronik. Ragam versi dan aransemen ini, membuat lagu daerah ini terus lestari dan tak tergeser oleh musik lain yang lebih modern.

  • Dedi Mulyadi Kaget Temukan Warga Tinggal di Rumah Sempit Pinggir Sungai Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Kaget Temukan Warga Tinggal di Rumah Sempit Pinggir Sungai Bandung Bandung 18 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Kaget Temukan Warga Tinggal di Rumah Sempit Pinggir Sungai Bandung
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    meninjau bantaran
    Sungai Cikapundung
    ,
    Bandung
    dan kaget menemukan warga tinggal berdua di rumah sempit persis di pinggir sungai.
    Dedi menyebut rumah itu diperkirakan seluas 1×2 meter dengan tinggi pintu kamar rendah mirip lubang.
    “Jadi kalau air Sungai Cikapundung naik, ke sini airnya (masuk rumah), bapak
    nyelepot
    (duduk di sudut rumah),” tanya Dedi kepada warga tersebut, seperti pada tayangan video yang diterima
    Kompas.com
    , Selasa (18/3/2025).
    Belakangan diketahui, warga itu bernama Irin Sahirin, warga Babakan Ciamis, Sumur Bandung.
    Dedi kembali menanyakan, apa yang dilakukan Irin saat ia sedang tidur pulas kemudian air tiba-tiba masuk. “Ya, saya keluar,” kata Irin.
    Kemudian Dedi menawarkan Irin untuk pindah, namun ia menjawab, “mau pindah ke mana,” ucapnya.
    Dedi menjelaskan akan mencari kontrakan untuk Irin. Paling tidak, ia bisa mengontrak selama musim hujan.
    “Saya sudah betah di sini. Ini rumah saya,” kata Irin.
    Irin kemudian meminta dibangunkan benteng agar air tidak masuk ke rumah saat Sungai Cikapundung meluap. “Dibenteng saja,” pintanya.
    Dia menambahkan, kalau bisa pada benteng itu ada pintu untuk akses keluar masuk dia
    “Bukan ditutup (total), kalau bisa ada pintu,” katanya
    Dedi kemudian bertanya sekali lagi, bagaimana kalau air sungai meluap?
    Dengan santai, Irin menjawab, mudah-mudahan tidak meluap.
    “Jangan pakai mudah-mudahan. Hidup harus punya rencana baik. Bapak inginnya gimana?,” kata Dedi.
    Irin bersikukuh tetap tinggal di sana. “Udah penduduk sini, betah. Paling benteng dinaikkan,” harapnya.
    Dedi Mulyadi kepada
    Kompas.com
    via sambungan telepon mengatakan sulit untuk memindahkan warga itu karena mereka sudah merasa bahagia tinggal di rumah sempit tersebut.
    “Kebahagiaan tidak bisa dibeli oleh uang. Akhirnya dia ingin benteng ditinggikan,” kata Dedi. 
    Saat ditanya berapa orang yang tinggal di rumah itu, Dedi mengatakan dua orang, bapak dan anak. “Istrinya kabarnya kabur,” kata Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025 di Jawa Barat untuk Hindari Macet

    Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025 di Jawa Barat untuk Hindari Macet

    Liputan6.com, Jakarta Saat momen mudik Lebaran, padatnya arus lalu lintas di jalur-jalur utama kerap menyebabkan kemacetan panjang. Maka dari itu, jalur alternatif dapat menjadi solusi yang efektif.

    Di Jawa Barat, terdapat beberapa jalur alternatif yang dapat menjadi pilihan untuk mempersingkat waktu perjalanan sekaligus menghindar dari kemacetan.

    Untuk memastikan rute alternatif yang terbaik, pemudik dapat menggunakan aplikasi GPS hingga bertanya kepada warga lokal di sepanjang perjalanan. Berikut beberapa rekomendasi rute jalur alternatif di Jawa Barat saat mudik Lebaran 2025:

    Jalur Pantai Selatan (Pansela)

    Rute alternatif ini melintasi wilayah selatan Jawa Barat seperti Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya, hingga ke Jawa Tengah. Biasanya, jalur ini lebih sepi dibandingkan Pantura.

    Meski demikian, pemudik tetap perlu mewaspadai kondisi jalan yang mungkin berbukit atau sempit.

    Jalur Cijapati (Alternatif Nagreg)

    Untuk menghindari kemacetan di daerah Nagreg, jalur Cijapati biasanya menjadi pilihan rute alternatif.

    Meski dapat mempersingkat waktu tempuh, rute ini memiliki kondisi jalan yang berliku-liku.

    Jalur Rancaekek-Sumedang

    Rute alternatif ini biasanya cocok untuk pemudik yang akan menuju daerah Cirebon atau Kuningan tanpa melalui jalur utama Cipali.

    Kondisi jalan di sepanjang rute ini relatif baik. Namun, tetap pastikan untuk memantau perkembangan lalu lintas terkini sebelum berangkat.

    Jalur Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi)

    Jalur Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) kerap menjadi pilihan bagi para pemudik yang hendak menuju Sukabumi dan sekitarnya.

    Meski demikian, tetap perhatikan potensi lonjakan volume kendaraan terutama saat musik mudik seperti saat ini.

    Jalur Puncak II

    Jalur Puncak II sebenarnya dapat menjadi rute alternatif untuk menghindari kemacetan. Rute ini melewati Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur menuju Bogor.

    Meski demikian, pemudik perlu memantau rekayasa lalu lintas seperti ganjil-genap atau sistem one-way yang biasanya diterapkan di jalur Puncak saat musim mudik.

  • Gempa Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Maret 2025

    Gempa Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada Regional 18 Maret 2025

    Gempa Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
    Tim Redaksi
    LEMBATA, KOMPAS.com
    – Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok menyatakan bahwa aktivitas
    gempa vulkanik
    gunung tersebut mengalami peningkatan dalam 24 jam terakhir.
    Pos PGA Ile Lewotolok mencatat, pada Senin (17/3/2025) pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita terjadi 35 kali gempa vulkanik dangkal.
    Gempa ini memiliki amplitudo 1,4-16,1 mm, dengan durasi 3,8-15,6 detik.
    Kemudian, terjadi 66 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1,4-27,9 mm, S-P 0,5-1,4 detik, dan durasi 6-15 detik.
    “Periode 24 jam terakhir peningkatan kegempaan vulkanik cukup signifikan,” ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
    Pada periode yang sama, terjadi 14 kali gempa embusan dengan amplitudo 17,3-25,8 mm dan durasi 26-46 detik.
    Tercatat juga 86 kali gempa embusan dengan amplitudo 1,1-18,6 mm dan durasi 23-73 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 38,5 mm, S-P 0,7 detik dan durasi 43 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2,1-4,8 mm dan durasi 65-72 detik.
    Terdengar gemuruh lemah dan teramati lontaran dalam radius sekitar kawah.
    Secara visual, gunung jelas terlihat hingga kabut 0-I, tetapi asap kawah tidak teramati. “Teramati 14 kali letusan dengan tinggi 300 meter dan warna asap kelabu,” kata dia.
    Stanislaus mengimbau warga sekitar untuk tetap
    waspada
    .
    Warga dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius yang sudah ditetapkan.
    Dia menambahkan bahwa saat ini tingkat aktivitas gunung yang berada di Kabupaten
    Lembata
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di level II waspada.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 Maret 2025

    Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan Bandung 18 Maret 2025

    Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Pagi hari di halaman Kantor Pos Kota Sukabumi, tampak para
    ibu rumah tangga
    mendominasi antrean.
    Para ibu rumah tangga tersebut tengah mengantre untuk mendapatkan
    sembako
    murah.
    “Belinya Rp 72.000 dapat terigu, minyak, dan beras,” kata Erni Rustini (59 tahun), salah seorang ibu rumah tangga yang juga ikut mengantre, Selasa (18/3/2025).
    Menurut Erni, jika membeli secara umum di pasar, harga sembako tersebut bisa menyentuh Rp 150.000.
    Erni berencana menggunakan sembakonya itu untuk keperluan sehari-hari.
    “Iya, ini buat sehari-hari saja,” ucap Erni.
    Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, para pembeli yang ingin mendapatkan
    sembako murah
    itu harus mendaftar terlebih dahulu dengan melampirkan fotokopi berwarna E-KTP.
    Selepas mendaftar, nantinya mereka akan mendapatkan kupon dan mengantre untuk menukarnya dengan sembako.
    Sembako
    murah yang diadakan di Kantor Pos Kota Sukabumi itu akan berlangsung dari hari Selasa (18/3/2025) hingga Kamis (21/3/2025).
    Setiap harinya diadakan 1.000 paket sembako murah yang bisa ditebus oleh masyarakat.
    Alita Dila, Ketua Satgas Operasi Pasar Subsidi Kota Sukabumi, menjelaskan antrean tersebut tak bisa dihindari akibat animo masyarakat yang sangat antusias.
    Namun, menurut dia, pembelian sembako murah tersebut bisa dikolektifkan melalui RT atau lurah setempat.
    “Besok kami harus intens lagi ke bagian keamanan untuk mengatur masyarakat. Padahal sebenarnya bisa diwakilkan atau dikolektifkan sama RT-nya atau sama lurahnya,” tuturnya.
    “Jadi, KTP-nya, lurah (atau RT) yang pegang, jadi antre tidak akan banyak kayak gini. Karena dari Bulog-nya juga, dari tahun-tahun lalu memang dikolektifkan katanya sama kelurahan sama desa, cuma mungkin tidak tersampaikan,” ucap Dila.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gagal Menyalip, Pemotor Jatuh Lalu Terlindas Mobil di Wonogiri, Tewas di Tempat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Maret 2025

    Gagal Menyalip, Pemotor Jatuh Lalu Terlindas Mobil di Wonogiri, Tewas di Tempat Regional 18 Maret 2025

    Gagal Menyalip, Pemotor Jatuh Lalu Terlindas Mobil di Wonogiri, Tewas di Tempat
    Tim Redaksi

    WONOGIRI, KOMPAS.com
    – Seorang pemotor tewas di tempat setelah terjatuh dan terlindas mobil di ruas jalan Wonogiri-Ponorogo, tepatnya di depan Gapura Dusun Tare, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, pada Senin (17/3/2025) sore.
    Korban, Muhammad Surya Dwipraja (15), warga Kecamatan Sidoharjo, mengendarai Honda Vario AD 5117 NG dan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka berat di bagian kepala.
    Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, membenarkan kejadian ini.
    “Kejadian kecelakaannya kemarin, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB,” ujar Anom, Selasa (18/3/2025).
    Kecelakaan
    bermula saat korban berkendara beriringan dengan sepeda motor tak dikenal dari arah Ngadirojo menuju Wonogiri.
    Korban lantas hendak mendahului sepeda motor tak dikenal di depannya.
    “Kemungkinan korban kurang hati-hati dan konsentrasi, hingga menyenggol bagian belakang sepeda motor tersebut,” ungkap Anom.
    Akibatnya, korban terjatuh ke sisi kanan jalan, melewati marka.
     
    Nahasnya, dari arah berlawanan melaju mobil L300 AD 8182 GB, yang dikemudikan oleh Joko (44), warga Kabupaten Karanganyar.
    Karena jarak yang terlalu dekat, pengemudi L300 tak bisa menghindar dan menabrak tubuh korban.
    Saat ini, polisi tengah memburu pengendara sepeda motor tak dikenal yang terlibat dalam
    kecelakaan
    ini, karena langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.
    “Saat ini kami sedang memburu pengemudi sepeda motor tak dikenal yang melarikan diri tersebut,” imbuh Anom.
    Sementara itu, kedua kendaraan telah dievakuasi dan dibawa ke Unit Lakalantas Polres Wonogiri.
    Polisi juga telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Polisi Gugur Ditembak, Polda Lampung Pasang Bendera Setengah Tiang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Maret 2025

    3 Polisi Gugur Ditembak, Polda Lampung Pasang Bendera Setengah Tiang Regional 18 Maret 2025

    3 Polisi Gugur Ditembak, Polda Lampung Pasang Bendera Setengah Tiang
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Polres dan polsek jajaran
    Polda Lampung
    menggelar shalat gaib dan memasang bendera setengah tiang atas peristiwa gugurnya tiga anggota mereka.
    Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Yuni Iswandari mengatakan, shalat gaib itu sebagai bentuk
    penghormatan
    dan doa kepada para korban.
    “Iya, seluruh jajaran Polda Lampung melantunkan doa atas gugurnya para korban dengan melakukan shalat gaib,” kata Yuni saat dihubungi, Selasa (18/3/2025).
    Yuni mengatakan, kepergian para Bhayangkara ini adalah duka mendalam untuk seluruh jajaran Polda Lampung dan Polri secara umum.
    Sebab, ketiganya gugur saat menjalankan tugas sebagai penegak hukum dalam upaya pemberantasan tindak pidana.
    Selain shalat gaib, Yuni menambahkan, polres dan polsek juga memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk solidaritas terhadap korban.
    “Kami semua kehilangan, para korban adalah pahlawan yang telah mengorbankan nyawa dalam menjalankan tugas negara,” kata Yuni.
    Diberitakan sebelumnya, tiga orang polisi gugur dalam menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.
    Ketiga anggota kepolisian tersebut yakni Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.