Jenis Media: Regional

  • Senpi untuk Tembak 3 Polisi di Arena Sabung Ayam Ditemukan, Dua Oknum TNI Segera Jadi Tersangka? – Halaman all

    Senpi untuk Tembak 3 Polisi di Arena Sabung Ayam Ditemukan, Dua Oknum TNI Segera Jadi Tersangka? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak pihak bertanya tanya mengapa polisi baru menetapkan satu tersangka di kasus judi sabung ayam dan penembakan 3 polisi saat menggerebek arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Satu tersangka itu adalah warga sipil inisial Z yang telah ditahan di Polda Lampung atas kasus judi sabung ayam.

    Sementara dua oknum TNI yang disebut-sebut sebagai pemilik dan pelaku penembakan 3 oknum polisi statusnya masih saksi.

    Mereka yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

    Terkini dengan ditemukannya senjata api (senpi) jenis laras panjang yang dipakai untuk menghabisi nyawa 3 polisi, apakah dua oknum polisi itu bakal langsung jadi tersangka?

     

    Senjata Api Laras Panjang untuk Tembak 3 Polisi Ditemukan

    Senjata api (Senpi) jenis larang panjang diduga digunakan oknum TNI untuk tembak 3 anggota polisi di arena judi sabung ayam di Way Kanan Lampung akhirnya ditemukan.

    Hal tersebut disampaikan Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Kodam II/Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan melansir Tribunlampung, Kamis (20/3/2025).

    “Sore ini senjata yang hilang, artinya senjata ini, sempat dibuang oleh pelaku, ditemukan, sekarang lagi berproses, menuju Denpom II/3 Bandar Lampung,” kata Eko.

     

    Senjata Api Bakal Diperiksa di Peralatan Angkatan Darat Kodam

    Eko menjelaskan, senjata yang ditemukan tersebut adalah jenis laras panjang dengan ukuran amunisi 5,56 milimeter.

    Senjata itu nantinya akan diperiksa oleh Peralatan Angkatan Darat Kodam (Paldam).

    “Mungkin besok akan diperiksa oleh Paldam,” ujarnya.

    Menurut Eko, dari hasil olah TKP, ditemukan ada tiga jenis selongsong peluru, meliputi 5,56 milimeter, 7,2 milimeter, dan 9 milimeter.

    Semua selongsong peluru itu pun akan dilakukan uji balistik untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan.

    “Senjata yang ditemukan satu, yaitu laras panjang kaliber 5,56,” tuturnya.

     

    Warga Sipil Inisial Z Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam

    Polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka tersebut setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    UNGKAP PENEMBAKAN POLISI – Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika (kanan) dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025) (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Briptu Anumerta Ghalib gugur seusai ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI.

     

    Kenapa Dua Oknum TNI Belum Tersangka?

    Dua oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung, masih berstatus saksi, belum tersangka.

    Status kedua oknum TNI tersebut diungkapkan oleh Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Dalam kasus ini, dua oknum anggota TNI yang telah ditahan yaitu Kopka Basarsyah yang merupakan anggota Subramil Negara Batin, dan Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin.

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” kata Mayjen Ujang Darwis, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Menurut jenderal bintang 2 tersebut, jika terbukti, kedua oknum TNI ini baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kopka B dan Peltu L masih ditahan di Denpom Lampung pascakejadian penembakan terhadap 3 polisi hingga tewas.

    “Sejauh ini terdapat dua oknum yang terduga pelaku sedang diamankan di Denpom Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lanjutan,” kata Darwis.

     

    Kopka B ditangkap, Peltu L serahkan diri

    Anggota TNI berpangkat Kopka (Kopral Kepala) Basarsyah alias B, ditangkap di kediamannya oleh anggota PM (Polisi Militer) TNI AD, pada Selasa (18/3/2025).

    Kopka B ditangkap karena menjadi terduga penembakan tiga anggota Polda Lampung saat operasi penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Lampung

    Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan.

    Dilansir melalui tayangan Kompas TV, sempat terjadi kericuhan dalam penangkapan itu karena pihak keluarga menghalangi petugas.

    Meski demikian, anggota PM (Polisi Militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah setelah keluarga menerima penjelasan petugas.

    Dari video amatir yang beredar, tampak pelaku yang berbadan tambun itu mengenakan kaos motif doreng hijau.

    Kerumunan semakin banyak lantaran warga datang ikut menyaksikan penangkapan itu.

    Berbeda dengan Kopka B, Peltu L telah lebih dulu menyerahkan diri.

    Setelah itu, tim gabungan melakukan penjemputan terhadap Kopka Basarsyah di kediamannya.

    Keduanya diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi yang kala itu sedang melakukan penggerebekan judi sabung ayam

     

    20 Unit Mobil dan 12 Selongsong Peluru Ada di Lokasi Sabung Ayam Lampung TKP Gugurnya 3 Polisi

    Sejumlah barang bukti ditemukan di sekitar lokasi penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Diketahui, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan.

    Paska kejadian, sebanyak 20 unit mobil beragam merek tertinggal di TKP dan menjadi barang bukti.

    Di antaranya Toyota Innova abu-abu BE139*ALN, Daihatsu Terios putih G131*AN, Pajero Sport BE104*ASC, Toyota Avanza Hitam BG130*ND, hingga Daihatsu Sigra BG198*YH.

    Puluhan mobil tersebut, ada yang ada di dalam dan luar areal gelanggang.

    Dikutip dari Tribun Lampung, terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu berserakan di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam, Rabu (19/3/2025).

    Kemudian, warung milik penjual makanan diobrak-abrik hingga berserakan.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. 

    Sebelumnya, sebanyak 12 selongsong peluru juga ditemukan di lokasi judi sabung ayam, lokasi penembakan tiga polisi Lampung. 

    Lokasi kejadian perkara (TKP) tersebut, terletak di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. 

    TKP ini merupakan lokasi tewasnya tiga anggota polisi Polda Lampung, yaitu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. 

    Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menjelaskan pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025).

    “Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP,” ungkap Helmy dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung.

    Dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.

    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” jelas Helmy. 

    Kapolda Lampung menyatakan, hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.

    “Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain,” katanya. 

    (tribun network/thf/TribunLampung.com)

  • 3
                    
                        Cerita Tatep, Kusir Delman Garut: Cairkan Rp 3 Juta, Jual Kambing Rp 8 Juta, hingga Rp 40 Juta dari Dedi Mulyadi
                        Bandung

    3 Cerita Tatep, Kusir Delman Garut: Cairkan Rp 3 Juta, Jual Kambing Rp 8 Juta, hingga Rp 40 Juta dari Dedi Mulyadi Bandung

    Cerita Tatep, Kusir Delman Garut: Cairkan Rp 3 Juta, Jual Kambing Rp 8 Juta, hingga Rp 40 Juta dari Dedi Mulyadi
    Editor
    KOMPAS.com
    – Tatep Ajo (40), seorang
    kusir delman
    asal Cihuni, Kabupaten
    Garut
    , tak pernah membayangkan hari itu akan menjadi momen yang bisa mengubah hidupnya.
    Awalnya, Tatep hanya datang ke Polres Garut pada Kamis (20/3/2025), untuk mencairkan
    kompensasi
    larangan beroperasi selama musim mudik Lebaran 2025.
    Seperti kusir delman lainnya, ia berharap segera menerima uang kompensasi sebesar Rp 3 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    Namun, yang terjadi justru jauh melampaui harapannya.
    “Saya dari semalam gelisah,
    pantesan
    enggak bisa tidur. Enggak sabar pengen ke Polres, pengen
    cairin
    uang delman. Ternyata malah ketemu Pak Gubernur (Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    ) dan diberi bantuan lebih dari yang saya bayangkan,” tutur Tatep kepada
    Tribunjabar.id
    .
    Hari itu,
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
    memang tengah memantau langsung proses pencairan kompensasi di Polres Garut, Jawa Barat.
    Saat itu pula, Tatep dipanggil ke podium untuk berbincang langsung dengan orang nomor satu di Jabar tersebut.
    Tatep menceritakan kondisi rumahnya yang hampir ambruk. Ia bahkan sempat berencana menjual kambing peliharaannya demi memperbaiki rumah itu.
    “Saya dipanggil ke depan, ya saya ke depan saja. Saya bilang ke Pak Dedi, ‘kalau ada yang mau beli kambing, silakan, buat
    benerin
    rumah mau runtuh’,” ungkapnya polos.
    Tak disangka, Dedi Mulyadi langsung menawarkan diri membeli kambing milik Tatep seharga Rp 8 juta.
    Namun, bukan hanya itu, Dedi juga memberikan tambahan bantuan sebesar Rp 40 juta untuk renovasi rumahnya.
    “Aduh, saya sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur, Pak Dedi. Saya
    gimana
    ya… susah ceritanya,” ujar Tatep, matanya berkaca-kaca.
    Bapak dua anak itu mengaku sebelumnya sudah sempat berpamitan kepada istrinya dan meminta doa agar uang kompensasi cepat cair.
    Uang itu rencananya digunakan untuk kebutuhan keluarga menjelang Lebaran.
    Namun, ia tak pernah menyangka, rezeki yang datang justru jauh lebih besar.
    Pada hari itu, Dedi Mulyadi memastikan bahwa sebanyak 575 kusir delman dan empat operator becak di Kabupaten Garut menerima stimulus masing-masing Rp 3 juta.
    Program ini juga berjalan di sejumlah daerah lainnya, seperti Tasikmalaya, Kuningan, dan Cirebon.
    “Satu orang mendapat stimulus Rp 3 juta. Dicairkan dua hari sebelum Lebaran, dan setengahnya lagi setelah Lebaran,” ujar Dedi kepada awak media.
    Dedi menambahkan, secara keseluruhan, ada 1.105 operator delman dan becak di seluruh Jawa Barat yang menerima bantuan serupa.
     
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Kusir Delman di Garut Dapat Uang 40 Juta dari Dedi Mulyadi: Pantesan Tadi Malam Susah Tidur, Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Seli Andina Miranti
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seleksi Mandiri UGM 2025 Akan Dibuka, Catat Syarat dan Cara Daftarnya

    Seleksi Mandiri UGM 2025 Akan Dibuka, Catat Syarat dan Cara Daftarnya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tahun ini Universitas Gadjah Mada sudah membuka jalur Ujian Masuk UGM atau seleksi mandiri UGM yang meliputi Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB), Afirmasi Tridharma UGM, serta Ujian Mandiri UGM berbasis Computer-Based Test (UM UGM CBT). Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Gandes Retno Rahayu mengatakan UGM juga membuka program International Undergraduate Program (IUP).

    “Dengan total kuota mahasiswa yang disediakan sebanyak 9.236 mahasiswa, pembagian kuota dibagi menjadi tiga, yaitu 30% dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), 30% dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan 40% dari Ujian Masuk UGM,” katanya dalam Sosialisasi Jalur Masuk Penerimaan Mahasiswa Baru UGM, Minggu (16/3/2025).

    Gandes menjelaskan beberapa perubahan dalam mekanisme Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada, terutama pada jalur UM UGM CBT, dimana peserta dapat memilih dua program studi. Sebelumnya, ujian dibagi menjadi kategori Saintek, Soshum, dan Campuran. Tahun ini ujian terdiri dari Tes Kemampuan Dasar (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika Dasar), Tes Potensi Akademik, serta Tes Kemampuan Akademik, yang terdiri dari dua mata pelajaran yang mendukung program studi yang dipilih.

    “Jadi, calon mahasiswa harus mencermati dan mempersiapkan tentang dua mata pelajaran pendukung prodi ini. Misalnya, jika memilih program studi MIPA Fisika, maka tes akan mencakup Matematika IPA dan Fisika, atau untuk Sosiologi, tes akan mencakup Sejarah dan Sosiologi. Daftar lengkap mata pelajaran yang diuji dapat dilihat di website,” ujarnya.

    Sigit Priyanta, Sekretaris Pendidikan dan Pengajaran UGM mengatakan syarat umum seleksi mandiri UGM untuk jalur Penelusuruan Bibit Unggul (PBU) adalah memiliki prestasi akademik yang dibuktikan dengan masuk 25 peringkat terbaik di kelas, yang ditunjukkan melalui rapor. Selain itu, calon mahasiswa harus memiliki sertifikat kejuaraan di bidang IPTEK (Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Informatika, Biologi, Astronomi, Kebumian), minimal juara 1 tingkat provinsi.

    Sementara untuk bidang olahraga dan seni, persyaratan minimal adalah menjadi juara 1 atau 2 di tingkat provinsi. Untuk seni (fotografi, seni rupa, lomba keagamaan, teater, orkestra, paduan suara, seni tari, karawitan, sinden), diperlukan sertifikat kejuaraan di tingkat provinsi dengan minimal juara 1 atau 2.

    “Untuk PBU, sertifikat kejuaraan yang diterima dapat berasal dari berbagai penyelenggara yang sudah diinformasikan di laman website, seperti International Mathematics Olympiad, International Biology Olympiad, dan lainnya. Kejuaraan nasional juga dapat diterima, seperti yang diselenggarakan oleh BRIN, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, OSN Puspresnas, UGM, atau lomba debat (seperti LDBI, National School Debating Championship).”

    Sementara Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM) merupakan jalur yang dirancang oleh UGM untuk memberikan apresiasi kepada calon mahasiswa berprestasi yang kurang beruntung secara ekonomi. Syaratnya meliputi kepemilikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan pendapatan kotor gabungan orang tua maksimal Rp4 juta per bulan, atau pendapatan kotor maksimal Rp750.000 per anggota keluarga yang ditanggung. “Selain itu, pendidikan tertinggi orang tua calon mahasiswa maksimal setara dengan jenjang sarjana.”

    Sementara untuk jalur Afirmasi Tridharma, UGM juga memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) khusus untuk memfasilitasi mahasiswa berprestasi dari daerah-daerah tersebut. Jalur Afirmasi Tridharma juga dikhususkan untuk memberikan fasilitasi mitra kerjasama ugm dalam kegiatan tridharma seperti kementerian, Pemda, BUMN, atau industri. “Calon mahasiswa yang berasal dari daerah pelosok juga tidak perlu ragu untuk mencoba jalur PBU, karena UGM berusaha memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi teman-teman sekalian,” ujarnya.

    Sigit menjelaskan pendaftaran jalur PBUB dan PBUTM dibuka pada 6 Mei-10 Juni 2025. Bagi calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur olahraga dan seni, tes keterampilan akan dilaksanakan pada 25-26 Juni 2025. Sedangkan untuk jalur Afirmasi Tridharma akan dibuka pada 18 Maret-17 April 2025, dengan hasil seleksi administrasi yang diumumkan pada 30 April 2025. Setelah itu, calon mahasiswa yang lolos akan mengikuti program pre-university mulai 5 Mei-4 Juli 2025.

    “UM UGM CBT dibuka pada 6 Mei hingga 10 Juni 2025, dengan lokasi ujian yang tersedia di Jakarta dan Yogyakarta. Jalur ini diperuntukkan bagi lulusan SMA atau sederajat yang lulus dalam dua tahun terakhir atau lulusan paket C dengan maksimal usia 25 tahun pada 1 Juli 2025. Hasil akhir jalur penerimaan ini diharapkan akan diumumkan pada tanggal 19 Juli 2025.”

    Sigit menjelaskan bahwa seluruh prosedur pendaftaran jalur mandiri di UGM dilakukan secara daring melalui laman resmi milik UGM dan calon mahasiswa diminta membuat akun pendaftaran, mengisi biodata, mengunggah dokumen persyaratan, dan mengunci proses pendaftaran. Setelah itu, calon mahasiswa akan mendapatkan kode pembayaran sesuai dengan jalur yang dipilih.

    “Biaya pendaftaran bervariasi, mulai dari Rp275.000 untuk jalur PBUB, Rp500.000 untuk jalur afirmasi, hingga jalur UM UGM CBT yang bergantung pada lokasi ujian,” ujar Sigit.

    Terkait dengan biaya UKT, calon mahasiswa yang mengikuti jalur Ujian Mandiri akan mendapatkan biaya tambahan berupa Iuran Pengembangan Institusi (IPI), sebesar Rp30 juta untuk prodi Sains, Teknologi, dan Kesehatan, serta Rp20 juta untuk prodi Sosial Humaniora (Soshum). Sigit memberi saran kepada calon mahasiswa saat memilih program studi (prodi) yang tepat dan linear lantaran apabila tidak linear akan ada konsekuensi dalam pembobotan nilai. “Calon mahasiswa sebaiknya melihat kembali kecenderungan minat dan semangat mereka dalam belajar, serta bagaimana minat tersebut berkaitan dengan prospek profesi di masa depan,” ujarnya.

  • Unjuk Rasa Menolak Revisi UU TNI di DPRD DIY Berakhir Ricuh

    Unjuk Rasa Menolak Revisi UU TNI di DPRD DIY Berakhir Ricuh

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di kantor DPRD DIY berujung ricuh. Polisi membubarkan paksa massa aksi pada Jumat (21/3/2025) dini hari WIB setelah massa bertahan hingga melewati batas waktu yang ditentukan.

    Sekitar pukul 01.00 WIB, aparat kepolisian mulai bergerak membubarkan massa yang tetap bertahan di kantor DPRD DIY. Upaya ini mendapat perlawanan dari peserta aksi yang melempar batu, balok, hingga kembang api ke arah petugas.

    Kericuhan pun tak terhindarkan, dipicu oleh ketidakpuasan massa terhadap tindakan kepolisian. Sempat terjadi adu mulut antara demonstran dan aparat sebelum akhirnya polisi berhasil memukul mundur massa peserta unjuk rasa menolak revisi UU TNI dari kawasan kantor DPRD DIY.

    Sebelumnya, kepolisian telah memberikan imbauan agar massa membubarkan diri secara damai. Namun, karena tidak diindahkan, pembubaran paksa dilakukan secara bertahap.

    Massa yang terus bergerak mundur diarahkan menuju Jalan Malioboro hingga ke area parkir Abu Bakar Ali. Sepanjang perjalanan, demonstran berusaha bernegosiasi dengan aparat agar tidak terjadi bentrokan lebih lanjut.

    Sekitar pukul 02.00 WIB, situasi akhirnya kondusif setelah massa sepenuhnya meninggalkan lokasi unjuk rasa. Unjuk rasa menolak revisi UU TNI ini digelar sejak Kamis (21/3/2025) pagi oleh elemen mahasiswa di Yogyakarta.

  • Koper Berisi Pakaian dan Kunci Mobil Feni Ere Ditemukan, Tangis Adik Korban Pecah Lihat Barang Bukti – Halaman all

    Koper Berisi Pakaian dan Kunci Mobil Feni Ere Ditemukan, Tangis Adik Korban Pecah Lihat Barang Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM PALOPO – Polisi menemukan koper berisi pakaian dan kunci mobil Feni Ere, wanita yang ditemukan tinggal kerangka di Palopo, Sulawesi Selatan.

    Koper berisi barang milik Feni Ere tersebut ditemukan polisi saat menggeledah sebuah rumah di Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Kamis (20/3/2025).

    Diketahui, polisi menangkap seorang pria berinisial A setelah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus kematian Feni Ere.

    A merupakan teman dari ayah Feni Ere yang pernah mengerjakan kanopi rumah korban pada November 2023 silam.

    Setelah melakukan penangkapan terhadap A, polisi pun bergerak menggeledah sebuah rumah yang turut dihadiri keluarga besar Feni Ere.

    Bahkan adik korban, Fita turut masuk ke dalam rumah bersama tim penyidik.

    Isak tangis keluarga Feni Ere pecah saat penggeledahan berlangsung.

    Dalam penggeledahan tersebut, tim menemukan sebuah koper yang diduga milik korban.

    Saat koper tersebut dibuka, tangis adik korban pecah karena menyadari isi koper tersebut milik Feni Ere.

    Polisi kemudian membawa koper tersebut ke Mapolres Palopo untuk dijadikan barang bukti.

    Diketahui, koper yang ditemukan tersebut sebelumnya raib bersamaan dengan hilangnya Feni Ere pada Januari 2024 lalu.

    “Terkait koper yang diamankan, tadi adik Feni melihat langsung dan mengetahui bahwa koper itu milik almarhumah Feni,” ujar Kuasa Hukum keluarga Feni Ere, Abner Buntang, kepada Tribun-Timur.com, Kamis malam.

    Dugaan tersebut diperkuat dengan temuan beberapa barang di dalam koper diduga milik Feni Ere, seperti pakaian dan kunci mobil milik korban.

    Sebelumnya, saat mobil Feni Ere ditemukan di Makassar, beberapa barang milik korban, seperti sepatu, baju, dan tas, masih ada di dalamnya.

    Saat ini, sejumlah barang bukti, termasuk dua handphone milik Feni, telah diamankan kepolisian.

    Diketahui Feni Ere awalnya dinyatakan hilang pada Januari 2024. 

    Setahun berselang, Feni Ere ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sudah menjadi  kerangka di hutan yang berada di Jalan Poros Palopo-Toraja pada 10 Februari 2025.

    Polisi pun telah memeriksa puluhan saksi, termasuk kekasih Feni Ere, untuk mengungkap kasus ini. 

    Hingga akhirnya, masyarakat heboh dengan penangkapan seorang pria berinisial A yang diduga terlibat dalam pembunuhan Feni Ere.

    Penulis: Andi Bunayya Nandini

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mantan Pacar Feni Ere Ditangkap dan Rumah Terduga Pelaku Digeledah

  • Daya Tarik Waterboom Jogja, Destinasi Seru Libur Lebaran Bersama Keluarga

    Daya Tarik Waterboom Jogja, Destinasi Seru Libur Lebaran Bersama Keluarga

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Indonesia terutama yang beragama muslim sebentar lagi akan segera menyambut perayaan Hari Raya Idulfitri atau lebaran 2025. Pada momen bahagia tersebut masyarakat bisa menikmati perayaan dengan berbagai cara salah satunya berkumpul dengan keluarga.

    Adapun ketika berkumpul dengan keluarga, tidak jarang waktu berharga dihabiskan dengan sejumlah kegiatan. Mulai dari bersantai bersama, makan bersama, atau bahkan berlibur ke tempat seru untuk membuat kenangan indah.

    Selain itu, libur lebaran merupakan momen yang dinanti banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga dan menghabiskan waktu berkualitas. Salah satu destinasi yang cocok untuk dikunjungi adalah waterboom.

    Tempat wisata air ini menawarkan berbagai wahana seru yang tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga mempererat kebersamaan keluarga. Waterboom menjadi pilihan favorit karena memiliki berbagai kolam renang dengan desain yang menarik.

    Kemudian terdapat tempat bermain wahana yang biasanya dapat dinikmati oleh semua anggota keluarga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Keunggulan lain dari waterboom adalah harga tiket yang relatif terjangkau.

    Waterboom menjadi destinasi liburan yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga saat lebaran. Selain menyegarkan tubuh, bermain air di waterboom juga menciptakan momen kebersamaan yang berharga dan tak terlupakan.

    Sementara itu, bagi masyarakat Yogyakarta bisa menikmati suasana wisata air untuk libur lebaran di Waterboom Jogja. Tempat tersebut sudah sangat populer dan jadi destinasi favorit banyak keluarga terutama warga lokal.

  • 1
                    
                        Kalah Sengketa soal Satelit Kemenhan, Indonesia Wajib Bayar 24,1 Juta Dollar AS ke Navayo
                        Nasional

    1 Kalah Sengketa soal Satelit Kemenhan, Indonesia Wajib Bayar 24,1 Juta Dollar AS ke Navayo Nasional

    Kalah Sengketa soal Satelit Kemenhan, Indonesia Wajib Bayar 24,1 Juta Dollar AS ke Navayo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Sengketa proyek satelit
    Kementerian Pertahanan (
    Kemhan
    ) dengan
    Navayo International AG
    memasuki babak baru.
    Berdasarkan putusan arbitrase International Criminal Court (ICC) di Singapura, pemerintah berkewajiban membayar ganti rugi kepada perusahaan Navayo sebesar 24,1 juta Dollar Amerika Serikat (AS).
    Apabila pembayaran tersebut tidak dilakukan, akan dikenai bunga keterlambatan sebesar 2.568 Dollar AS per hari sampai
    putusan arbitrase ICC
    dibayarkan.
    “Di dalam persidangan
    dispute
    mengenai masalah pengadaan bagian-bagian dari satelit Kementerian Pertahanan pada tahun 2016. Oleh Arbitrasi Singapura kita dikalahkan dan kita harus membayar sejumlah utang atau ganti rugi kepada pihak Navayo,” kata Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra di kantornya, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
    Yusril mengatakan, persoalan yang berlarut-larut tersebut membuat Navayo mengajukan permohonan penyitaan aset properti pemerintah di Prancis.
    Ia menjelaskan, aset properti milik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Perancis.
    “Masalah ini dirundingkan berlarut-larut, sampai akhirnya Navayo mengajukan permohonan kepada Pengadilan Prancis untuk mengeksekusi putusan dari Arbitrase Singapura dan meminta untuk dilakukan penyitaan terhadap beberapa aset pemerintahan Republik Indonesia yang ada di Prancis,” ujar dia.
    Yusril mengatakan, pemerintah menghormati putusan pengadilan Arbitrase Singapura yang menyatakan pemerintah kalah dan diwajibkan membayar ganti rugi.
    Ia akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Keuangan, unuk memenuhi putusan tersebut.
    “Nanti masalah ini akan kami sampaikan kepada Bapak Presiden hasil pertemuan dan pembahasan rapat koordinasi hari ini,” ujar Yusril.
    Tak hanya itu, pemerintah juga akan berupaya menghambat penyitaan aset pemerintah di Prancis.
    Sebab, menurut Yusril, penyitaan tersebut melanggar Konvensi Wina terkait perlindungan aset diplomatik yang tidak bisa disita.
    “Walaupun hal ini sudah dikabulkan oleh Pengadilan Perancis, pihak kita tetap akan melakukan upaya-upaya perlawanan untuk menghambat eksekusi ini terjadi,” kata dia.
    Lebih lanjut, Yusril mengatakan, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menunjukkan bahwa Navayo juga melakukan wanprestasi atau tidak memenuhi kewajibannya.
    Ia menyatakan, Navayo baru mengerjakan pekerjaannya sejumlah Rp 1,9 miliar.
    “Jadi, jauh sama sekali daripada apa yang diperjanjikan oleh Kemhan dengan mereka. Tapi ketika kita kalah di arbitrase Singapura, kita harus membayar dalam jumlah yang sangat besar,” ucap dia.
    Kasus proyek pengelolaan satelit di Kemenhan yang menyebabkan kerugian negara hingga ratusan miliar rupiah ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat masih menjabat.
    Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2015, ketika Indonesia menyewa satelit dan tidak memenuhi kewajiban bayar sesuai nilai sewa.
    Hal ini menyebabkan Indonesia digugat di pengadilan arbitrase internasional sehingga harus membayarkan uang sewa dan biaya arbitrase dengan nilai fantastis.
    Pada 9 Juli 2019, pengadilan arbitrase menjatuhkan putusan yang berakibat negara harus mengeluarkan pembayaran untuk sewa satelit.
    “Biaya arbitrase, biaya konsultan, dan biaya filling satelit sebesar ekuivalen Rp 515 miliar,” kata Mahfud.
    Tak hanya itu, Navayo juga mengajukan tagihan sebesar 16 juta dollar AS kepada Kemenhan.
    Terkait perkara ini, Pengadilan Arbitrase Singapura pada 22 Mei 2021 mengeluarkan putusan yang mewajibkan Kemenhan membayar 20.901.209 dollar AS atau setara Rp 314 miliar kepada Navayo.
    “Selain keharusan membayar kepada Navayo, Kemhan juga berpotensi ditagih pembayaran oleh Airbus, Detente, Hogan Lovells, dan Telesat, sehingga negara bisa mengalami kerugian yang lebih besar lagi,” kata Mahfud.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menilik Jejak Transportasi Tradisional di Jakarta, dari Becak hingga Trem

    Menilik Jejak Transportasi Tradisional di Jakarta, dari Becak hingga Trem

    Liputan6.com, Jakarta – Moda transportasi di Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, termasuk di Jakarta. Lahirnya transportasi-transportasi tersebut berawal dari keberadaan transportasi tradisional yang telah eksis di masa lampau.

    Berbicara tentang moda transportasi di Jakarta tak bisa dipisahkan dari masalah utamanya, yakni macet. Mengutip dari berbagai sumber, kemacetan di Kota Jakarta bukan merupakan fenomena baru.

    Sejak 1965, fenomena macetnya Jakarta sudah terlihat sejak 1965. Salah satu cara untuk mengurai kemacetan adalah dengan menghadirkan beragam alternatif mengganti transportasi.

    Hal ini membuat Jakarta memiliki ragam jenis moda transportasi dari masa ke masa. Beberapa di antaranya adalah transportasi tradisional yang bahkan masih eksis hingga sekarang. Berikut jejak transportasi tradisional di Jakarta:

    1. Becak

    Becak adalah jenis transportasi beroda tiga yang menggunakan tenaga manusia sebagai penggerak. Konon, nama becak berasal dari bahasa Tiongkok, betjak. Kata tersebut merupakan gabungan dari bee yang artinya kuda dan tja yang artinya gerobak atau kuda gerobak.

    Becak pertama kali muncul di Indonesia sekitar abad ke-20 oleh para pedagang Tionghoa. Mereka menggunakan becak untuk mengangkut barang dagangan.

    Meski cukup populer pada masanya, sayangnya becak dianggap sebagai pemicu ketidaktertiban lalu lintas. Becak yang menggunakan tenaga manusia juga kerap dinilai sebagai cermin eksploitasi manusia.

    Selanjutnya, melalui kebijakan Peraturan Daerah DKI Jakarta tentang Pola Dasar dan Rencana Induk Jakarta Tahun 1965-1985, Jakarta sudah tidak mengakui becak sebagai angkutan umum. Kemudian dilanjutkan dengan kebijakan Gubernur Ali Sadikin pada 1967 untuk menghapus becak.

    Saat ini, becak masih bisa ditemukan di beberapa wilayah. Becak abadi sebagai alat transportasi ramah lingkungan yang unik.

    2. Mebea, Helicak, Mobet, dan Bemo

    Dihapusnya becak sebagai angkutan umum, melahirkan berbagai moda transportasi alternatif lainnya sebagai pengganti. Beberapa alat transportasi tersebut adalah mebea, helicak, mobet, dan bemo.

    Jika dilihat dari namanya, berbagai transportasi pengganti ini tidak lepas dari nama becak. Sebut saja bemo yang merupakan singkatan dari becak mobil, mobet singkatan motor betjcak, dan helicak singkatan dari helikopter becak.

    Meski menjadi transportasi pengganti, ternyata eksistensi mereka juga tak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, ketersediaan mebea, helicak, mobet, dan bemo mengalami penyusutan hingga akhirnya punah.

     

  • Investasi Bontang Meroket, Walikota Neni Moerniaeni Tantang SDM Lokal Taklukkan Era Digital dan Robot

    Investasi Bontang Meroket, Walikota Neni Moerniaeni Tantang SDM Lokal Taklukkan Era Digital dan Robot

    Liputan6.com, Bontang – Kota Bontang kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan lonjakan investasi sebesar Rp2,7 triliun di tahun 2024, naik 12,97 persen dari tahun sebelumnya. Namun, di balik angka fantastis ini, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni justru melempar tantangan besar.

    “SDM lokal harus bangkit dan bersaing, tak boleh kalah di era teknologi dan robot,” kata Neni.

    Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), investasi tahun ini didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp2,5 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp200 miliar. Sektor industri kimia, seperti raksasa Pabrik Soda Ash, menjadi bintang utama dengan nilai Rp2,1 triliun.

    Sayangnya, serapan tenaga kerja lokal masih jadi pekerjaan rumah. Data menunjukkan bahwa investasi senilai Rp2,7 triliun hanya menyerap 512 tenaga kerja lokal, dengan rincian 475 pekerja dari PMDN dan 37 pekerja dari PMA.

    “Investasi jumbo, tapi lapangan kerja minim. Ini teka-teki yang harus kita pecahkan,” tegas Neni.

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bontang yang mencapai 7,41 persen, tertinggi di Kalimantan Timur, menjadi alarm keras. Meski Perda Nomor 10 Tahun 2018 mewajibkan 75 persen tenaga kerja lokal direkrut perusahaan, kenyataan di lapangan berbicara lain.

    “Aturan sudah ada, tapi tenaga kerja kita belum siap. Posisi khusus seperti di industri kimia masih dikuasai pekerja luar,” ungkap Neni dengan nada prihatin.

    Industri modern yang kian bertumpu pada teknologi, bahkan kecerdasan buatan (AI), makin memperumit situasi. Neni menceritakan pengalamannya di Norwegia.

    “Saya ke pabrik peledak, cari pegawai kok susah. Ternyata robot yang kerja,” katanya.

    Tak tinggal diam, Neni menggebrak dengan solusi cerdas. Pemkot Bontang meluncurkan program pendidikan berbasis teknologi yakni pelatihan coding, AI, hingga konsep paperless school di sekolah-sekolah.

    “Anak-anak Bontang harus jadi jagoan digital, bukan cuma bersaing di sini, tapi di panggung dunia,” serunya penuh semangat.

    Infrastruktur dan kemudahan perizinan juga digenjot habis-habisan untuk menggaet investor yang tak hanya membawa duit, tapi juga peluang kerja nyata.

    Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, tak kalah optimistis.

    “Kami terus berupaya untuk memfasilitasi dan mempercepat proses perizinan bagi investor yang masuk ke Bontang. Oleh karena itu, kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas SDM lokal melalui pelatihan-pelatihan teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di Bontang,” katanya.

    Dengan tren investasi yang kian menanjak, Bontang tak sekadar ingin jadi magnet modal, tapi juga pusat talenta yang siap menaklukkan masa depan. Dari hutan industri kimia hingga gemerlap teknologi, Bontang sedang berlari kencang.

    Pertanyaannya kemudian, akankah SDM lokal ikut melesat, atau justru tersalip oleh robot dan pekerja luar?

    “Investasi besar harus jadi jembatan kesejahteraan, bukan cuma angka di kertas,” kata Neni tegas.

  • Sosok Jagoan Cikiwul, Ngamuk ke Satpam Pabrik Gegara THR Cuma Rp20 Ribu, Kabur usai Wajahnya Viral – Halaman all

    Sosok Jagoan Cikiwul, Ngamuk ke Satpam Pabrik Gegara THR Cuma Rp20 Ribu, Kabur usai Wajahnya Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Jagoan Cikiwul yang viral ngamuk ke Satpam pabrik di wilayah Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi mengatakan, pria yang ngaku sebagai Jagoan Cikiwul diketahui bernama Suhada alias S.

    Ia merupakan anggota dari organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).

    Kompol Sukadi menyebut, S mendatangi perusahan tidak sendirian.

    Mereka yang berjumlah empat orang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) pada Senin (17/3/2025) kemarin.

    “Yang viral di medsos berinisial S didampingi ketua GMBI cabang Bantargebang berinisial M dan temennya D dan T,” katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat (21/3/2025).

    Kompol Sukadi melanjutkan, usai videonya viral, Jagoan Cikiwul itu kabur.

    Polisi dari jajaran Polsek Bantargebang dan Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan pengejaran.

    “Pelaku atas nama S ini masih dalam pengejaran,” tegasnya.

    Meskipun demikian, polisi sudah berhasil mengamankan satu anggota GMBI lainnya guna dimintai klasifikasinya.

    Kompol Sukadi menguraikan, setia tahun GMBI selalu menyebar surat permintaan THR ke perusahan-perusahaan.

    Bahkan di tahun 2025, sudah ada 200 surat yang dikirim.

    Dari ratusan surat, terdapat 6 perusahaan bersedia memberikan THR.

    “Memang setiap tahun menyebar proposal ke perusahaan-perusahaan.”

    “Ada yang ngasih Rp100 ribu, Rp 150 ribu, tidak tentu, sifatnya seperti itu,” kata Kompol Sukadi.

    Sedangkan perusahaan yang didatangi S dkk memang belum memberikan kabar usai dikirimi surat permintaan THR.

    S kemudian menemui satpam guna meminta kejelasan.

    Pelaku lantas ngamuk karena hanya diberi uang Rp20 ribu.

    “Sekuriti mengambil inisiatif memberikan sebagian uangnya kepada preman tersebut.”

    “Tapi, yang bersangkutan justru tidak terima seakan-akan dilecehkan begitu dan ingin selalu memaksa ingin ketemu daripada pimpinan dari perusahaan tersebut,” kata Kompol Sukadi.

    Polisi masih terus mendalami kasus ormas minta THR.

    Kompol Sukadi memastikan belum ada seorang pun dijadikan tersangka.

    “Nanti akan ditindaklanjuti setelah dilakukan pengungkapan kasusnya. Nanti akan di berita acara pemeriksaan tentunya.”

    “Apakah cukup bukti, berdasarkan gelar itu bisa ditindaklanjuti atau
    tidak,” tandasnya.

    PREMAN MINTA THR – Tangkapan layar ini diambil dari unggahan Instagram @peristiwa_bekasi pada Kamis (20/3/2025). Preman minta THR ke pabrik di Cikiwul tak terima diberi uang Rp20 ribu oleh satpam, Senin (17/3/2025). Kabur ke Bogor setelah video aksinya viral . (Tangkapan Layar Instagram @peristiwa_bekasi)

    Video ormas minta THR di perusahaan kawasan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, viral di media sosial.

    Pada awal rekaman terlihat pelaku S ngamuk karena tidak terima diberi Rp20 oleh satpam perusahaan.

    Ia mendesak ingin bertemu dengan pimpinan pabrik.

    “Kalau loe pengen tau, gua jagoan yang megang Cikiwul. Massa gua banyak di sini,” ucap S.

    Mendengar pernyataan tersebut, sang satpam berusaha menenangkan S.

    Ia sudah menjelaskan kepada S bahwa dirinya sudah amanah menyampaikan surat permintaan THR ke pimpinan perusahaan.

    Si satpam juga tidak bisa sembarangan mempertemukan orang dengan atasannya.

    “Siap, ya bagaimana kita kan sesuai prosedur, pak,” katanya.

    Pada akhir video, S dkk tetep ngotot ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan.

    Hingga Jumat (21/3/2025), video tersebut sudah ditonton 712 ribu kali di akun X @Pai_C1.

    Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

    Termasuk minta polisi bertindak karena ormas dinilai sudah membuat resah.

    (Tribunnews.com/Endra)