Jenis Media: Regional

  • Daftar Tarif Tol Terbaru di Jawa Barat Saat Mudik Lebaran 2025

    Daftar Tarif Tol Terbaru di Jawa Barat Saat Mudik Lebaran 2025

    Berdasarkan informasi dari PT Jasa Marga, berikut daftar tarif sejumlah tol di Jawa Barat saat mudik Lebaran 2025:

    Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang)

    Golongan I

    Dawuan ke Padalarang: Rp45.000

    Sadang ke Padalarang: Rp37.000

    Jatiluhur ke Padalarang: Rp30.500

    Golongan II

    Dawuan ke Padalarang: Rp76.000

    Sadang ke Padalarang: Rp62.500

    Jatiluhur ke Padalarang: Rp51.500

    Golongan III

    Dawuan ke Padalarang: Rp76.000

    Sadang ke Padalarang: Rp62.500

    Jatiluhur ke Padalarang: Rp51.500

    Golongan IV

    Dawuan ke Padalarang: Rp110.000

    Sadang ke Padalarang: Rp90.500

    Jatiluhur ke Padalarang: Rp74.500

    Golongan V

    Dawuan ke Padalarang: Rp110.000

    Sadang ke Padalarang: Rp90.500

    Jatiluhur ke Padalarang: Rp74.500

    Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi

    Golongan I: Rp7.500

    Golongan II: Rp12.000

    Golongan III: Rp12.000

    Golongan IV: Rp17.000

    Golongan V: Rp17.000

    Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)

    Golongan I

    Cileunyi ke Pamulihan: Rp14.500

    Cileunyi ke Jatinangor: Rp7.500

    Golongan II

    Cileunyi ke Pamulihan: Rp22.000

    Cileunyi ke Jatinangor: Rp11.500

    Golongan III

    Cileunyi ke Pamulihan: Rp22.000

    Cileunyi ke Jatinangor: Rp11.500

    Golongan IV

    Cileunyi ke Pamulihan: Rp29.000

    Cileunyi ke Jatinangor: Rp15.500

    Golongan V

    Cileunyi ke Pamulihan: Rp29.000

    Cileunyi ke Jatinangor: Rp15.500

    Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja)

    Golongan I: Rp8.000

    Golongan II: Rp12.000

    Golongan III: Rp12.000

    Golongan IV: Rp15.500

    Golongan V: Rp15.500

     

    Penulis: Arby Salim

  • Jasamarga Prediksi Puncak Arus Mudik di Tol Warugunung Surabaya 31 Maret 2025

    Jasamarga Prediksi Puncak Arus Mudik di Tol Warugunung Surabaya 31 Maret 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Vice President Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Ria Marlinda Paallo mengungkapkan, pihaknya memprediksi peningkatan lalu lintas kendaraan di jalan tol akan mulai hari ini sampai 1 April 2025 dengan puncak arus lalu lintas diperkirakan terjadi pada 31 Maret 2025.

    “Kami memprediksi sebanyak 295 ribu kendaraan akan melintasi Gerbang Tol Warugunung, Surabaya, Jawa Timur selama periode arus mudik lebaran,” ujarnya, Jumat (21/3/2025).

    Ria mengatakan jumlah kendaraan tahun ini diprediksi meningkat 37 persen dibanding kondisi normal dan naik empat persen saat periode arus mudik lebaran 2024.

    “GT Warugunung akan menerima sampai 295 ribu kendaraan dan ini peningkatan cukup tinggi dari normal dan dari lebaran 2024,” ucapnya.

    Pada puncak arus mudik pada 31 Maret 2025, Ria menyebut diperkirakan sebanyak 33.768 kendaraan yang melewati GT Warugunung.

    “Sedangkan prediksi untuk GT Kejapanan Utama dan GT Kejapanan I akan dilalui 333 ribu kendaraan sepanjang 21 Maret sampai 1 April,” ujarnya.

    Sementara saat puncak arus lalu lintas GT Kejapanan Utama dan GT Kejapanan I akan diperkirakan terjadi pada 1 April dengan kendaraan yang lewat mencapai 41.264.

    Ria mengatakan untuk GT Warugunung, GT Kejapanan Utama, dan GT Kejapanan I pada 31 Maret diprediksi akan sangat ramai kendaraan pemudik untuk silaturahmi.

    “Kami paham bahwa karakteristik pengguna jalan di area Jatim ini lalu lintasnya adalah untuk silaturahmi. GT Warugunung dan Kejapanan diproyeksikan kepadatannya pada hari pertama Lebaran,” katanya.

    Kemudian Ria memprediksi puncak arus balik masuk ke Surabaya akan terjadi pada 6 April dengan kendaraan yang melewati GT Warugunung diperkirakan sekitar 46.262 kendaraan.

    Sedangkan GT Kejapanan Utama dan GT Kejapanan 2 sebanyak 51.829 kendaraan. “Ini peningkatan cukup tinggi 60 persen dari normal,” pungkas Ria.

     

    Perbaikan Jembatan Comal Pemalang Dikebut, Polisi Alihkan Arus Lalin

  • 1
                    
                        Perekam Aksi "Jagoan Cikiwul" Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang
                        Megapolitan

    1 Perekam Aksi "Jagoan Cikiwul" Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang Megapolitan

    Perekam Aksi “Jagoan Cikiwul” Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Wanita berinisial M dicopot dari jabatannya sebagai ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Bawah Masyarakat Indonesia (GMBI) Bantargebang.
    M dicopot dari jabatannya karena turut meminta tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan di Bantargebang, Bekasi, bersama tiga rekannya, Suhada alias
    jagoan Cikiwul
    , A, dan D.
    Selain itu, M juga menandatangani proposal THR yang diduga dikirimkan ke puluhan perusahaan di Bantargebang.
    “Betul, (posisi M) dibekukan, sekaligus dicopot sebagai ketua LSM GMBI Bantergebang,” kata Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya kepada
    Kompas.com,
    Jumat (21/3/2025).
    Selain dicopot dari jabatannya, GMBI Distrik Kota Bekasi juga akan memanggil M untuk menjalani sidang etik.
    “Nanti dia akan kita panggil untuk kita bina di dalam sidang Dewan Kode Etik. Nah, itu langkah-langkah secara secara kelembagaan seperti itu,” ungkap dia.
    Asep mengatakan, GMBI Distrik Kota Bekasi melarang anggotanya meminta THR Lebaran, baik ke pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya.
    Oleh sebab itu, lanjut Asep, setiap anggota yang melanggar larangan tersebut akan menerima konsekuensi yang sama dengan M.
    “Jadi berlaku bukan hanya untuk dia (M), tapi berlaku keseluruh GMBI di tingkat kecamatan,” imbuh dia.
    Adapun Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan Suhada sebagai tersangka pengancaman buntut aksinya meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik.
    “Untuk perkenaan pasal dari tersangka, kita kenakan Pasal 335 (pengancaman) atau 368 untuk Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025).
    Binsar menyebutkan, proposal THR yang diajukan Suhada ditandatangani M pada 3 Maret 2025. M merupakan ketua LSM GMBI Bantargebang.
    Proposal tersebut kemudian diserahkan ke perusahaan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
    Dua pekan setelahnya, Suhada, M, dan dua rekannya mendatangi perusahaan tersebut untuk memastikan apakah proposal itu sudah ditindaklanjuti.
    Sesampainya di lokasi, Suhada berdebat dengan sekuriti lantaran proposal yang diajukan tak direspons perusahaan.
    Merasa kesal, Suhada sempat mengancam sekuriti dengan mengeklaim dirinya sebagai “jagoan Cikiwul”.
    “Kemudian yang bersangkutan juga mengatakan bahwa ‘Saya memiliki banyak massa’,” ungkap Binsar.
    Pada saat Suhada berdebat, M yang berada di lokasi diam-diam merekam aksi tersebut. Sepulang dari lokasi, M menyebarkan rekaman video itu ke grup Whatssapp LSM GMBI Bantargebang.
    Begitu disebar, video tersebut kemudian viral di media sosial. Saat video tersebut menuai kritik, Suhada dan tiga rekannya saling curiga dan menuding adanya pengkhianatan di antara mereka.
    “Pada saat viral di antara mereka saling curiga, ini ada pengkhianat. Setelah tahu viral dan tidak terbendung, akhirnya tersangka S melarikan diri,” imbuh Binsar.
    Pelarian Suhada berakhir ketika polisi meringkusnya di Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
    Dalam penetapan tersangka Suhada, polisi turut menyita barang bukti berupa formulir pendaftaran keanggotaan GMBI dan pakaian yang dikenakan tersangka pada saat kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menilik Transisi Lahirnya Lenong Betawi

    Menilik Transisi Lahirnya Lenong Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Lenong merupakan kesenian teater komedi tradisional yang berkembang di Betawi. Kesenian ini menggabungkan unsur komedi, musik, tari, dan dialog yang khas dalam bahasa Betawi.

    Mengutip dari senibudayabetawi.com, lenong tak lahir begitu saja hingga akhirnya menjadi salah satu seni yang cukup ikonis di Betawi. Jauh sebelum lahirnya lenong, ada wayang dermuluk, wayang sumedar, dan wayang senggol.

    Wayang dermuluk adalah bentuk teater lampau yang umumnya menampilkan cerita-cerita klasik tentang kerajaan dan bangsawan, seperti Hikayat Indra Bangsawan dan Hikayat Abdul Muluk. Pada 1923, terjadi perubahan signifikan dari wayang dermuluk yang bertransformasi menjadi Wayang Sumedar.

    Beberapa perbedaan mencolok antara wayang dermuluk dan wayang sumedar terlihat pada dekorasi panggungnya. Wayang dermuluk menggunakan kelambu yang dihiasi dengan rangkaian batu marjan, sehingga memberikan kesan mewah dan megah. Sementara itu, wayang sumedar memiliki dekorasi yang lebih sederhana dengan menggunakan krey atau tirai.

    Terkait pengiring musiknya, wayang dermuluk umumnya menggunakan alat musik pengiring tambur barongsai. Sementara pada wayang sumedar menggunakan tambur tanji.

    Wayang semudar inilah yang akhirnya menjadi jembatan penghubung krusial dalam evolusi teater Betawi atau lenong. Wayang sumedar menjadi fase terpenting lahirnya lenong.

    Umumnya, wayang sumedar menggunakan layar polos yang sekaligus berfungsi sebagai pembatas panggung dan ruang tunggu pemain. Cerita yang dipentaskan dalam wayang sumedar biasanya menggunakan cerita komedi bangsawan, seperti peran komedi bangsawan dalam Jula Juli Bintang Tujuh, Saiful Muluk, hingga Indra Bangsawan. Hal tersebut sekaligus memperlihatkan karakter wayang sumedar yang cenderung kuat pada lnong denes.

    Sebelum wayang sumedar bertransformasi menjadi lenong, terdapat tahap transformasi menjadi wayang senggol. Sebutan tersebut merujuk pada adegan peperangan yang dilakukan dengan cara menyenggolkan badan.

    Kesamaan wayang sumedar dan wayang senggol dapat dilihat melalui dua unsur, yaitu layar dan dekorasi. Wayang sumedar menggunakan layar polos, sedangkan wayang senggol menggunakan layar yang dipenuhi lukisan-lukisan yang mengilustrasikan latar-latar pada alur cerita.

    Pada 1926, istilah lenong mulai muncul dan perlahan menjadi semakin populer. Kemunculan lenong ditandai dengan perubahan musik pengiring yang menggunakan gambang kromong, sebuah orkestra musik tradisional Betawi yang khas.

    Asal-usul istilah lenong memiliki beberapa versi, salah satunya menyebutkan bahwa istilah ini berasal dari kata ‘le-on-ong’. Kata tersebut merupakan tiruan bunyi-bunyian musik pengiring. Versi lain mengatakan bahwa lenong berkaitan dengan nama salah satu tokoh atau pemain teater pada masa itu.

    Saat ini, lenong Betawi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lenong denes dan lenong preman. Lenong denes merujuk pada dialek Betawi denes yang artinya dinas atau resmi.

    Lenong denes umumnya menceritakan kisah berlatar kerajaan dan bangsawan. Sementara itu, lenong preman adalah kebalikan dari lenong denes.

    Penyebutan lenong preman merujuk pada penggunaan bahasa dan kostum para pemainnya yang bersifat keseharian. Lenong ini menceritakan kisah keseharian sekaligus membawakan lakon jago sehingga juga bisa disebut sebagai lenong jago.

    Hingga kini, lenong masih terus berkembang dan dilestarikan sebagai salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Betawi. Lenong Betawi telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

    Penulis: Resla

  • Oleh-oleh Khas Bandar Lampung, Keripik Pisang Askha Jaya Banjir Pesanan Jelang Lebaran 2025 – Halaman all

    Oleh-oleh Khas Bandar Lampung, Keripik Pisang Askha Jaya Banjir Pesanan Jelang Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keripik pisang menjadi satu di antara beberapa camilan khas Kota Bandar Lampung yang kerap dijadikan oleh-oleh oleh warga, termasuk saat momen Lebaran.

    Hal tersebut dikarenakan rasa camilan dari kota yang satu ini terbilang gurih serta dapat dipadukan dengan bermacam-macam rasa.

    Satu di antaranya, keripik pisang yang ditawarkan toko oleh-oleh, Askha Jaya, yang berlokasi di Jalan Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.

    Store Manager Askha Jaya, Rashan, mengatakan ada dua varian rasa keripik yang banyak disukai konsumen.

    “Ada dua yang favorit, keripik pisang rasa vanila dan cokelat,” kata Rashan, saat ditemui di Bandar Lampung, Jumat (21/3/2025).

    Ia meyakini produk keripik pisang di tempatnya berbeda dengan di tempat lain. 

    Hal itu dikarenakan pisang yang digunakan sebagai bahan baku keripik, tidak sembarangan. Mereka menggunakan pisang jenis kepok.

    “Sempat coba pisang cavendish, tapi dia ada asam-asamnya gitu,” jelasnya.

    Rashan mengungkapkan, menjelang Hari Raya Lebaran 2025, orderan keripik pisang di Askha Jaya mengalami peningkatan hingga tembus 10 ton.

    “Kita biasa normal 5 sampai 6 ton per bulan. Kalau sekarang (menjelang Lebaran 2025) mungkin 5 ton atau 10 ton,” ucapnya.
     

  • Ramadan Adalah Bulan Suci, Bolehkah Terjadi Perceraian Saat Beribadah Puasa?

    Ramadan Adalah Bulan Suci, Bolehkah Terjadi Perceraian Saat Beribadah Puasa?

    Liputan6.com, Bandung – Ramadan adalah bulan paling suci diantara bulan-bulan lainnya dalan tahun Hijriah. Saking khusyunya menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, jarang sekali ada yang melangsungkan pernikahan bahkan sidang perceraian.

    Untuk acara pernikahan mungkin dapat ditunda waktunya. Namun, bagaimana soal perceraian yang kemungkinan sudah menjadi keputusan final? Berdasarkan keterangan dari Pimpinan Yayasan Percikan Iman Bandung, Aam Amirudin, secara hukum tidak ada larangan bercerai di bulan Ramadan.

    “Secara hukum kan tidak ada larangan dan kalaui enggak percaya coba survei ke pengadilan agama. Kayaknya sidang perceraian di bulan Ramadan tetap ada. Tidak kemudian Pengadilan Agama libur selama Ramadan ya Enggak kan?,” terang Aam dicuplik dalam akun You Tube pribadinya, Minggu (16/3/2025).

    Itu artinya kata Aam, secara hukum memang tidak ada larangan untuk terjadinya perceraian atau penetapan cerai di Bulan Ramadan. Lalu bagaimana dengan pernikahan? Aam menyebutkan tidak ada masalah berarti jika seseorang jarang menemukan terjadinya akad nikah di Bulan Ramadan.

    Tetapi sebut Aam yang harus dipikirkan adalah bagaimana saat acara menjamu tamu undangan. Kalaupun keluarga mempelai mencoba menjamu tamunyanya, maka kemungkinan sekalian buka bersama.

    “Saran saya bada (sesudah) asar saja acara akad nikahnya. Tapi intinya di Bulan Ramadan itu boleh akad nikah boleh bercerai di bulan Ramadan itu,” ungkap Aam.

    Aam menegaskan setiap muslim mengakui bahwa Ramadan itu bulan yang penuh keberkahan. Sedah harusnya Ramadan itu diisi dengan tindakan kebajikan.

    Tetapi saat berbicara soal hukum yang diperlakukan di Islam, Aam menegaskan bercerai itu enggak masalah namun lebih ke masalah kepatutan.

    “Nah, cik atuh (nanti saja) mungkin tangguhkeun we Ayah kita bercerai ke Idul Fitri. Bulan Syawal wae (saja), Syawal atuh (saja) eh Syawal teh teu jadi (enggak jadi) Alhamdulillah kan gitu ya,” terang Aam.

    Aam mengulang kembali bahwa saat Bulan Ramadan, bercerai dan menikah itu secara hukum mubah. Mubah itu boleh dilakukan, boleh juga ditinggalkan.

    Nah dengan adanya penjelasan tersebut, mungkin dapat menambah wawasan kita apa yang dapat dilakukan dan tidak saat bulan suci Ramadan.

  • H-10 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek Hingga Simpang Jomin Masih Sepi Kendaraan Pemudik – Halaman all

    H-10 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek Hingga Simpang Jomin Masih Sepi Kendaraan Pemudik – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Geok Mengwan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepuluh hari jelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek hingga Simpang Jomin, Cikampek, Jawa Barat, masih terpantau sepi kendaraan pribadi.

    Meski liburan sekolah telah dimulai dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah diberi kebijakan Work From Anywhere (WFA), jalan tol utama ini belum dipenuhi kendaraan pemudik.

    Pantauan Tribunnews.com pada Jumat (21/3/2025) malam menunjukkan, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek berjalan lancar.

    Hanya ada sejumlah kecil kendaraan pribadi di antara bus dan truk yang melintas.

    Meski demikian, beberapa titik terpantau sedikit tersendat akibat perbaikan jalan dan pertemuan arus kendaraan dari Tol Mohammed bin Zayed (MBZ).

    Di Simpang Jomin, kawasan yang biasanya dipadati oleh sepeda motor yang menuju Cirebon saat mudik, kali ini justru dipadati truk. 

    Hal ini menjadi indikasi bahwa arus kendaraan pribadi belum terlihat masif.

    Untuk diketahui, Jasa Marga memprediksi arus mudik Lebaran akan mulai terasa pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan puncak arus balik diperkirakan pada Minggu, 6 April 2025. 

    Pemudik diminta untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan menghindari waktu-waktu tersebut guna mengurangi kepadatan.

    Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Jasa Marga juga mengumumkan pembatasan operasional angkutan barang di beberapa ruas jalan tol mulai Senin, 24 Maret 2025, pukul 00.00 WIB hingga Selasa, 8 April 2025, pukul 24.00 WIB.

  • Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Polsek dan Koramil Picu Insiden Maut Penembakan 3 Polisi – Halaman all

    Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Polsek dan Koramil Picu Insiden Maut Penembakan 3 Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terdapat dugaan adanya setoran judi sabung ayam hingga disebut-sebut memicu insiden maut tertembaknya 3 polisi di Way Kanan, Lampung.

    Hal itu diungkap oleh Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menurut keterangan saksi yakni dua oknum TNI yang kini telah ditahan.

    Kolonel Inf Eko Syah Putra mengatakan bahwa setoran judi sabung ayam tersebut diduga mengalir ke Polsek dan Koramil setempat.

    Namun Kapendam tak menyebut soal jumlah setoran yang mengalir dari pemilik judi sabung ayam tersebut.

    “Keterangan sementara dari saksi (oknum TNI) menyatakan ada ikatan komitmen itu (setoran),” ujar Kapendam II Sriwijaya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/3/2025).

    Namun hingga saat ini dugaan tersebut masih masuk dalam tahap pemeriksaan lanjutan.

    “Ini sabung ayam ada duit ya dibagi, keterangan sanksi itu ada duit dibagi, tapi ini masih proses lebih lanjut, kita tunggu prosesnya, duit dibagi ada ya, kita bukan bodoh-bodoh amat lah,” lanjutnya.

    Awal Mula Kejadian Tragis

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut oknum anggota TNI berinisial Kopka B alias Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.

    Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga Lampung, namun dari luar Lampung.

    Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.

    Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran. 

    Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.

    Hingga berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

    Irjen Pol Helmy Santika mengatakan awalnya polisi sempat letuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa, yakni pada Senin, 17 Maret 2025.

    “Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri,” kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis Ditahan

    Dua nama anggota TNI  disebut sebagai pembunuh 3 polisi di lokasi judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

    Dua oknum TNI itu yakni Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, yang diduga tembak mati 3 polisi saat penggerebekan.

    Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan tersebut dilaporkan telah ditangkap.

    Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, mengutip TribunLampung.com.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, membenarkan hal tersebut. 

    “Benar sudah ditahan,” kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Kapendam mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.

    Tersangka Warga Sipil

    Irjen Pol Helmy juga menyebut terdapat warga sipil yang menjadi tersangka yakni Z.

    “Sejauh ini yang diamankan untuk menjadi saksi sekaligus tersangka adalah Z. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.”

    “Z mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari teman-temannya, yaitu IPL, R, serta IW (dalam pengejaran). Undangan tersebut disebarkan oleh seorang oknum berinisial B melalui pesan WhatsApp,” beber Helmy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kopka Basarsyah Oknum TNI Viral Usai Penembakan 3 Anggota Polisi di Way Kanan Lampung dan dengan judul Awal Mula 3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung, Undangan Sabung Ayam Disebar Kopka B

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.co.id/Riyo Pratama) (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.com/Riyo Pratama)

  • Alasan Cristiano Ronaldo Sudah Tak Menggunakan Tendangan Bebas dengan Teknik Knuckle

    Alasan Cristiano Ronaldo Sudah Tak Menggunakan Tendangan Bebas dengan Teknik Knuckle

    Liputan6.com, Yogyakarta – Dulu dikenal dengan sang eksekutor tendangan bebas teknik knuckle, namun kini kita sudah jarang melihatnya. Apalagi semasa masih berseragam Manchester United pada 2008, teknik knuckle sudah menjadi makanan sehari-hari Cristiano Ronaldo.

    Cristiano Ronaldo dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola dengan kemampuan mengeksekusi tendangan bebas yang mematikan. Salah satu teknik andalannya adalah tendangan knuckle.

    Teknik knuckle merupakan teknik dengan membuat bola melaju dengan kecepatan tinggi dan arah yang sulit ditebak oleh penjaga gawang. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, Ronaldo jarang menggunakan teknik ini.

    Mengutip dari beberapa sumber, tendangan knuckle adalah teknik menendang bola dengan ujung kaki yang menghasilkan gerakan bola tidak beraturan. Efek ini terjadi karena adanya fenomena yang disebut krisis hambatan.

    Krisis hambatan adalah penurunan gaya hambat yang dialami oleh bola saat melaju di udara. Untuk mencapai efek knuckle, bola harus ditendang dengan kecepatan minimal 100 km per jam.

    Pada masa kejayaannya, rata-rata kecepatan tendangan bebas Ronaldo mencapai 123 km per jam. Hal ini membuat Ronaldo dengan mudah menendang bola bergerak sesuai prinsip knuckle.

    Akan tetapi, situasi berubah setelah Ronaldo mengalami cedera tendinitis lutut pada tahun 2014. Cedera ini memengaruhi elastisitas dan kekuatan ototnya, terutama pada bagian lutut yang berperan dalam menghasilkan tendangan keras.

    Akibatnya, kecepatan rata-rata tendangan bebas Ronaldo menurun menjadi 96,7 km per jam. Angka ini berada di bawah batas minimal yang dibutuhkan untuk menciptakan efek knuckle.

    Penurunan kecepatan tendangan ini menjadi akar permasalahan mengapa Ronaldo kesulitan menghasilkan tendangan knuckle seperti dulu. Meskipun ia masih mampu mencetak gol dari situasi free kick, bola yang dihasilkan lebih sering melengkung daripada bergerak secara tidak beraturan seperti teknik knuckle.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Mengenal Tradisi Kebo-keboan dari Banyuwangi

    Mengenal Tradisi Kebo-keboan dari Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Tradisi kebo-keboan merupakan salah satu upacara adat unik yang berasal dari Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ritual ini dilaksanakan oleh masyarakat suku Using.

    Suku ini adalah suku asli yang mendiami wilayah Banyuwangi. Kebo-keboan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat sejak abad ke-18 dan terus dilestarikan hingga kini.

    Mengutip dari berbagai sumber, upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah serta sebagai upaya tolak bala untuk menghindarkan desa dari marabahaya, wabah penyakit, dan kegagalan panen. Tradisi kebo-keboan berakar dari kisah masa lalu ketika Alasmalang dilanda wabah penyakit yang tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga merusak tanaman para petani.

    Akibatnya, terjadi gagal panen secara berkala. Konon, sesepuh desa yang bernama Karti mendapatkan wangsit untuk mengadakan selamatan bersih desa dengan cara mengarak para petani yang berdandan dan berperilaku seperti kerbau.

    Ritual ini ditujukan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran kepada Dewi Sri, simbol kesuburan dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Setelah upacara tersebut digelar, wabah pun perlahan menghilang, dan hasil panen kembali melimpah.

    Sejak saat itu, tradisi Kebo-keboan dilaksanakan secara rutin sebagai bentuk syukur dan pelestarian budaya. Pelaksanaan upacara kebo-keboan dilakukan setiap tahun pada bulan Muharram, tepatnya pada hari Minggu pertama.

    Prosesi ini melibatkan puluhan peserta yang berdandan seperti kerbau. Tubuh mereka dilumuri oli hingga menghitam, dilengkapi dengan tanduk, rambut palsu, dan sebagian membawa bajak sebagai atribut pendukung. Para peserta kemudian diarak keliling desa sambil berguling di lumpur dan mencipratkan lumpur ke segala arah.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun