Motif Pembunuhan Sopir di Bantul Terungkap, Pelaku Ingin Kuasai Mobil Korban
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap Juremi, sopir yang ditemukan tewas di dalam mobil di kawasan Ring Road Selatan, Tamanan, Banguntapan,
Bantul
, DI
Yogyakarta
.
Pelaku diketahui berniat menguasai mobil milik korban.
Pelaku adalah Yoga Andry (30), warga Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Ia diketahui sebagai pelanggan korban selama sepekan terakhir.
“Pelaku mengakui ingin menguasai mobil korban. Karena pelaku ini menjadi pelanggan korban selama sepekan tapi secara offline,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Sabtu (22/3/2025).
Jeffry menjelaskan bahwa pelaku telah merencanakan aksi tersebut dan bahkan mempersiapkan palu sebagai alat untuk melawan jika mendapat perlawanan dari korban.
“Pelaku juga sudah menyiapkan palu jika aksinya dapat perlawanan dari korban,” kata dia.
Polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain palu, telepon genggam, dompet, dan mobil milik korban.
Untuk sementara, Yoga disangkakan melanggar Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Namun tidak menutup kemungkinan pasal akan diperberat.
“Mohon waktunya, saat ini polisi masih mendalaminya,” ujar Jeffry.
Sebelumnya, korban Juremi ditemukan meninggal dunia di dalam mobil pada Jumat (21/3/2025) di kawasan Ring Road Selatan, Tamanan, Banguntapan.
Polisi kemudian mengamankan Yoga Andry di sebuah hotel di Janti tak lama setelah kejadian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/03/21/67dd75b455fbf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Motif Pembunuhan Sopir di Bantul Terungkap, Pelaku Ingin Kuasai Mobil Korban Regional 22 Maret 2025
-
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5171237/original/067205500_1742622904-1280x720__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
VIDEO: Dua Korban Luka Bakar Serius Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi hebat pada Kamis malam (20/3/2025) pukul 22.56 WITA. Letusan ini menghasilkan kolom abu yang mencapai 8.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.
Ringkasan
-
/data/photo/2025/03/22/67de8cbf3a920.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
75 Pekerja Asal Bangka Belitung Dipulangkan Dari Myanmar, 1 Jadi Tersangka TPPO Regional 22 Maret 2025
75 Pekerja Asal Bangka Belitung Dipulangkan Dari Myanmar, 1 Jadi Tersangka TPPO
Tim Redaksi
BANGKA, KOMPAS.com
– Sebanyak 75 warga
Bangka Belitung
yang bekerja secara non prosedural di
Myanmar
akhirnya dipulangkan ke kampung halaman.
Dari jumlah tersebut, satu orang kini ditahan di Jakarta karena diduga sebagai pelaku Tindak Pidana
Perdagangan Orang
(
TPPO
).
“Dari semula 68 orang, totalnya jadi 75 orang pekerja dari Bangka Belitung, satu di antaranya jadi tersangka, sehingga 74 orang yang sampai ke Bangka,” kata Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, saat dihubungi Sabtu (22/3/2025).
Menurut Didit, tersangka ditahan pihak kepolisian karena diduga mengajak dan mempekerjakan warga secara ilegal di luar negeri.
Beberapa pekerja yang dipulangkan mengaku sempat ditipu oleh oknum perekrut.
“Dari pengakuan para pekerja itu, mereka merasa tertipu, katanya kerja di Thailand ternyata di Myanmar,” jelasnya.
Selain itu, ditemukan pula seorang pekerja perempuan yang sedang hamil. Ia diketahui merupakan bagian dari pasangan suami istri yang ikut bekerja di Myanmar.
Seluruh
pekerja migran
yang dipulangkan tiba di Bandara Depati Amir, Bangka, pada Jumat (21/3/2025) dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air.
Mereka disambut oleh perwakilan pemerintah daerah dan langsung diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Didit menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi warga Bangka Belitung untuk bekerja di luar negeri, namun harus melalui prosedur yang legal.
“Ke depan, pemerintah daerah perlu memfasilitasi pembekalan keterampilan dan memastikan pemberangkatan dilakukan melalui lembaga resmi,” ujar Didit.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Bangka Belitung, Fery Afriyanto, menyatakan bahwa kepulangan para pekerja ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam melindungi warganya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan
Pekerja Migran
Indonesia.
“Pada prinsipnya, pemerintah pusat, daerah, sampai pemerintah desa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melindungi tenaga kerja kita yang akan bekerja di luar negeri, mulai dari keberangkatan sampai kepulangan seperti hari ini,” ujar Fery.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Bangka Belitung, Elius Gani, menambahkan bahwa proses pemulangan dilakukan serentak bersama pekerja migran dari provinsi lain. Data jumlah pekerja sempat berubah karena mereka tersebar di berbagai wilayah.
“Memang sempat ada kekhawatiran karena mereka berangkat non prosedural, berada di perbatasan Myanmar dan Thailand yang diketahui sedang konflik bersenjata,” kata Elius.
Pemerintah juga mensinyalir adanya keterlibatan beberapa pekerja dengan sindikat perjudian online di Myanmar, yang menjadi modus eksploitasi tenaga kerja secara terselubung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/22/67dea7c007c15.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Guru di Yahukimo Dikabarkan Diserang KKB, Polisi Kirim Personel untuk Cek Regional 22 Maret 2025
6 Guru di Yahukimo Dikabarkan Diserang KKB, Polisi Kirim Personel untuk Cek
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Sebanyak enam orang guru dikabarkan mendapatkan serangan diduga dari Kelompok Kriminal Bersenjata (
KKB
) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo,
Papua
Pegunungan, Jumat (21/3/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, aksi penyerangan ini diduga dilakukan dengan cara membakar sekolah dasar dan rumah guru.
KKB diduga membawa senjata api (senpi) dan melakukan penyerangan serta membakar sekolah maupun rumah guru.
Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi terkait penyerangan yang dilakukan KKB terhadap enam orang guru tersebut.
Namun, menurut Yusuf, informasi terkait dugaan penyerangan enam orang guru ini belum dapat dipastikan sebab perlu dicek secara baik terhadap informasi tersebut.
“Informasinya belum valid. Belum dapat dipastikan informasinya,” katanya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/3/2025) malam.
Untuk memastikan informasi tersebut, Yusuf menyampaikan Satgas Operasi Damai Cartenz telah mengirimkan personel.
Hal itu untuk mengecek secara langsung informasi mengenai dugaan penyerangan terhadap enam guru dan
pembakaran sekolah
tersebut.
“Sedang dikirim anggota untuk mengecek,” kata Perwira Menengah (Pamen) itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Banjir 1,5 Meter Rendam Ratusan Rumah di Kutai Timur
Kutai Timur, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kalimantan Timur selama tiga hari terakhir menyebabkan banjir setinggi 1,5 meter di Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (22/3/2025). Akibatnya, ratusan rumah di Kecamatan Sangatta Utara terendam.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus bekerja mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Hingga Sabtu sore, ketinggian air masih meningkat, sehingga membuat banyak warga terisolasi di dalam rumah.
Meningkatnya ketinggian banjir membuat petugas kewalahan dalam melakukan evakuasi. Selain menyelamatkan warga, tim SAR juga menerima banyak permintaan untuk menyelamatkan barang berharga seperti sepeda motor dan peralatan rumah tangga yang terendam air.
Proses evakuasi dilakukan hingga malam hari dengan mengerahkan sejumlah perahu karet.
“Malam ini kami mengevakuasi tiga kepala keluarga dengan total sembilan jiwa di Jalan Pinang Dalam, Gang PDAM RT 22. Mereka kini mengungsi ke rumah keluarga terdekat,” ujar Aurelius kepada Beritasatu.com, Sabtu (22/3/2025) malam.
Menurutnya, banjir di Kutai Timur ini terus meningkat hingga mencapai kedalaman 1,5 meter.
“Di Gang Banjar, kami juga mengevakuasi satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua anak, total empat jiwa,” tambahnya.
Tim SAR masih terus berupaya mengevakuasi warga, tetapi keterbatasan jumlah perahu karet menjadi tantangan utama. Area pemukiman yang terdampak banjir juga semakin luas, sehingga proses evakuasi dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, sebagian warga yang telah dievakuasi memilih mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat yang berada di lokasi lebih aman. Pemerintah daerah berencana mendirikan posko darurat dan tenda pengungsian apabila banjir di Kutai Timur terus meningkat.
-
/data/photo/2025/03/22/67de822e8f820.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Demi Judi Online, Pria di Tarakan Curi 270 Kg Daun Bawang dari Kebun Warga Regional 22 Maret 2025
Demi Judi Online, Pria di Tarakan Curi 270 Kg Daun Bawang dari Kebun Warga
Tim Redaksi
TARAKAN, KOMPAS.com
– Seorang pria berinisial FI alias RM (37) ditangkap Polsek
Tarakan
Utara, Kalimantan Utara, setelah terbukti mencuri ratusan kilogram daun bawang milik seorang petani di Kelurahan Juata Permai, Tarakan Barat.
Kapolres Tarakan AKBP Erwin S. Manik melalui Kapolsek Tarakan Utara, AKP Jamzani, mengatakan pelaku sempat diamankan warga sebelum akhirnya dibawa ke kantor polisi.
“Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, personel jaga Polsek Tarakan Utara langsung menuju TKP untuk mengamankan pelaku,” ujar Jamzani melalui pesan tertulis, Sabtu (22/3/2025).
Aksi pencurian itu pertama kali dilaporkan oleh seorang petani di Jalan Meranti, RT 19, yang kehilangan hasil panennya usai meninggalkan kebun untuk makan sahur pada Rabu (19/3/2025).
Saat kembali sekitar pukul 05.00 Wita, sejumlah tanaman bawang miliknya telah dipanen orang tak dikenal.
“Atas kejadian tersebut, pelapor mengalami kerugian sebanyak 270 kilogram daun bawang, dengan nilai sekitar Rp 21.600.000,” jelas Jamzani.
Hasil interogasi mengungkapkan bahwa pelaku telah dua kali melakukan pencurian di lokasi yang sama.
FI juga mengaku sering mencuri daun bawang dari kebun-kebun di sekitar wilayah tersebut.
Sebelum beraksi, pelaku terlebih dahulu melakukan survei lokasi menggunakan sepeda motor. Daun bawang hasil curian lalu dijual, dan uangnya digunakan untuk bermain
judi online
.
“Daun bawang hasil curian dijual pelaku, dan hasilnya digunakan untuk judi online yang ia mainkan melalui HP,” tambahnya.
Polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa 2 gulung mulsa plastik warna hitam abu-abu, 24 ikat daun bawang, dan satu unit sepeda motor Yamaha MX King warna biru.
FI dijerat dengan Pasal 362 KUHP jo Pasal 65 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sosok Muhammad Rafy, Simpan Mayat Pacar hingga Jadi Kerangka, Berasal dari Keluarga Terpandang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok dari Muhammad Rafy Ramadhan, pemuda yang bunuh lalu simpan mayat pacarnya hingga jadi kerangka di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Rafy diketahui lahir pada 2001, kini masih berusia 24 tahun.
Ia tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul.
Sedangkan korban pembunuhan bernama Enggal Dika Puspita.
Perempuan berumur 23 tahun itu, tercatat sebagai warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
Kepala Dukuh Gading Lumbung, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Bantul, Edy Purnama, membeberkan latar belakang keluarga Rafy.
Pelaku berasal dari keluarga terpandang di lingkungannya.
Kakek Rafy merupakan mantan pejabat pemerintah kalurahan di Kabupaten Bantul.
Dari segi ekonomi, keluarga pelaku bisa dibilang berkecukupan.
“Secara ekonomi, mereka juga hidup berkecukupan karena orang tua MRR itu buka usaha. Enggak jauh lah dari rumahnya,” kata Edy, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu (22/3/2025).
Edy melanjutkan, ayah dan ibu Rafy cerai beberapa waktu lalu.
Pelaku kemudian ikut ibunya tinggal di rumah kontrakan yang menjadi tempat kejadian pembunuhan.
“Jadi ayahnya di sini dan memang asli sini. Terus ibunya, tetangga kampung sebelah. Setelah cerai dan mereka pisah,” tandasnya.
Utomo (65), tetangga Rafy menyebut, pelaku dan ibunya memiliki kepribadian tertutup.
Rafy tinggal di kontrakan sudah sekitar satu tahun.
Saat bertemu, pelaku hanya sebatas bertegur sapa.
“Ya pelaku itu kalau ketemu sama saya juga jarang sapa-sapa.”
“Kalau ketemu ya cuma ketemu pas lewat di jalanan depan rumah itu aja,” ucap dia.
Terbongkarnya kasus ini bermula saat keluarga korban melaporkan hilangnya Enggal.
Korban diketahui tidak diketahui keberadaannya selama 6 bulan terakhir.
Beredar informasi, Enggal tewas dibunuh oleh pacarnya sendiri, Rafy.
Polisi lantas mendatangi pelaku dan akhirnya ditemukan kerangka dari korban.
“Jenazah korban ditemukan pada Kamis (20/3/2025) pukul 18.00 WIB, usai jajaran Polsek Bantul dan Polres Bantul mendapat laporan terkait dugaan pembunuhan,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, dikutip dari TribunJogja.com.
Petugas langsung mengamankan Rafy guna dimintai keterangan dan sejumlah barang bukti turut dibawa polisi.
Hasilnya, Rafy mengakui telah membunuh pacarnya sendiri pada tanggal 25 September 2024, sekira pukul 09.00 WIB di kos.
Pelaku mencekik korban hingga tewas.
Setelah membunuh korban, MR membiarkan jasadnya di dalam kamar kos, hanya ditutupi mantel.
Seiring waktu, jasad tersebut, membusuk hingga tersisa tulang belulang.
AKP Jeffry mengatakan, motif pembunuhan dipicu masalah sepele.
Pelaku dan korban terlibat keributan gara-gara bakso gosong.
“Korban sedang menggoreng bakso namun ditinggal menyapu ruangan, di saat yang sama, tersangka sedang mencuci piring. Namun, bakso yang digoreng gosong,” katanya, dikutip dari Kompas.com.
Korban lalu memarahi pelaku dan sempat memukulnya dengan sapu sebanyak 5 kali.
Perlakukan korban membuat pelaku tersulut emosinya.
Ia mencekik korban hingga akhirnya tewas.
Polisi sementara dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
“Tapi masih pemeriksaan ya, bisa saja ditemukan unsur pidana lainnya,” tutup AKP Jeffry.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Sejumlah Warga Terkait Kasus Pembunuhan di Sabdodadi Bantul
(Tribunnews.com/Endra)(TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)
/data/photo/2025/03/22/67deaf2760d32.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/20/67dbaf3a43fd9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/07/67ca79a789852.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)