Jenis Media: Regional

  • Sambut Libur Lebaran, 4 Film KlikFilm Rilis Bersamaan di 28 Maret

    Sambut Libur Lebaran, 4 Film KlikFilm Rilis Bersamaan di 28 Maret

    3. Misteri Bilik Korek Api

    Ketiga, ada film Misteri Bilik Korek Api. Film karya sutradara Ludy Oji Prastama ini mengusung genre horor.

    Misteri Bilik Korek Api mengisahkan para penghuni panti asuhan yang harus menempati bangunan lama yang baru direnovasi. Hal ini karena kondisi keuangan yang semakin tak mendukung.

    Saat berada di tempat baru, mulai muncul berbagai keanehan, terutama saat Dina menemukan sebuah bilik dengan tempelan bungkus korek api di dindingnya. Luna yang memiliki kemampuan indigo pun mengatakan bahwa keanehan di panti terjadi karena ulah Dina dan adik-adiknya yang mengganggu Santi.

    Konon, Santi adalah arwah anak perempuan yang mendiami bilik korek api. Tak disangka, muncul sosok lain yang lebih keji dan menyeramkan dari Santi.

    Hal itu membuat teror panti asuhan semakin menggila. Film Misteri Bilik Korek Api dibintangi oleh Maisha Kanna, Nafiza Fatia Rani, Nunung Deni Puspitasari, dan masih banyak lagi.

    4. Surga di Telapak Kaki Bapak

    Terakhir ada Surga di Telapak Kaki Bapak karya Eman Pradipta. Film drama keluarga ini dibintangi oleh Surya Saputra, Muzakki Ramdhan, Claresta Taufan, Ully Triani, dan lainnya.

    Setelah sang istri, Imah, meninggal dunia secara tiba-tiba, Nawawi harus menggantikan peran istrinya. Ia berupaya mengisi kekosongan sosok ibu dengan mengurus dua anaknya, Dinar dan Adi.

    Namun, ia harus memerima kenyataan bahwa bukan hanya anak-anaknya yang kehilangan sosok Imah, melainkan dirinya juga. Mereka yang terbiasa bergantung pada Imah pun kesulitan menjalani hari-hari mereka.

    Penulis: Resla

  • Duka dari ‘Daerah Teraman’ Anggruk Yahukimo

    Duka dari ‘Daerah Teraman’ Anggruk Yahukimo

    Liputan6.com, Jayapura – Distrik Anggruk di Kabupaten Yahukimo dikenal sebagai daerah yang aman dan nyaman.  Distrik Anggruk berada di pedalaman Yahukimo. Untuk tembus ke distrik ini hanya bisa dilewati dengan pesawat udara berbadan kecil.

    Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli menjelaskan Anggruk menjadi salah tempat ternyaman untuk istirahat dan berbagi rasa.

    Kenyamanan dan kedamaian di Distrik Anggruk tercoreng dengan aksi penyerangan yang dilakukan oleh OPM pada Jumat (21/3/2025). Korbannya adalah para guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di distrik itu. Satu orang guru bernama Rosalina Rerek Sogen meninggal dunia Lalu, 3 orang mengalami luka berat akibat sabetan benda tajam dan 3 orang lainnya luka ringan. Seluruh korban dan jenazah berada di RS Marthen Indey Jayapura. 

    Didimus menjelaskan para korban penyerangan berhasil dievakuasi hari ini dengan menggunakan 3 helikopter TNI dan 5 unit pesawat berbadan kecil. Sehari sebelumnya pemerintah sudah mengupayakan evakuasi, namun cuaca tak mendukung untuk pesawat tembus ke daerah itu.

    “Sejak 64 tahun Injil masuk ke daerah ini, tak pernah ada kejadian apapun, semua hidup aman dan tentram. Makanya, aksi penyerangan ini adalah kejadian luar biasa, sangat mengecewakan. Pemerintah hingga masyarakat dibuat kaget, shock dengan kejadian ini,” kata Didimus, Minggu (23/5/2025).

    Didimus memastikan para guru dan nakes yang menjadi korban penyerangan bukan mata-mata TNI Polri seperti yang dituduhkan oleh OPM. 

    “Kami melakukan rekrutmen guru dan nakes yang bertugas di pedalaman tak main-main, butuh waktu lama untuk mendata dan mencari tahu para guru dan nakes yang ingin mengabdi di pedalaman,” katanya.

    Rekrutmen para nakes dan guru dilakukan dengan sangat terbuka dan melibatkan banyak pihak, termasuk pihak gereja.”Kami sampai mewawancarai orang tua atau keluarga para guru dan nakes yang siap bertugas di Yahukimo. Sehingga, saya pastikan nakes dan guru di Yahukimo itu bukan mata-mata seperti yang dituduhkan,” ujarnya.

     

  • Bakamla Siaga Awasi Perairan Zona Barat selama Libur Lebaran

    Bakamla Siaga Awasi Perairan Zona Barat selama Libur Lebaran

    Batam, Beritasatu.com – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Zona Maritim Barat menyiagakan empat kapal negara selama libur Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah/2025.

    “Unsur-unsur kapal negara yang sedang beroperasi tidak mendapatkan cuti lebaran. Baik dalam suasana lebaran maupun hari biasa, operasi tetap berjalan,” ujar Kepala Zona Barat Bakamla, Laksamana Pertama Bambang Trijanto, di Batam pada Minggu (23/3/2025) dikutip dari Antara.

    Ia menegaskan selama periode libur Lebaran, Bakamla tetap siaga dalam menjaga keamanan serta kelancaran pelayaran di perairan Indonesia, khususnya di zona barat. Selain itu, Bakamla juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 berjalan lancar.

    “Kami telah mendapatkan arahan untuk menyiapkan baik alutsista maupun personel,” jelasnya.

    Menurut Bambang, kantor Bakamla zona maritim barat yang berlokasi di Sekupang, Kota Batam, telah menyiagakan empat kapal negara dalam operasi selama musim libur Lebaran. Keempat kapal tersebut adalah KN Pulau Nipah, KN Bintang Laut, KN Pulau Dana, dan KN Belut Laut.

    Ia menambahkan potensi kerawanan utama yang diwaspadai selama libur Lebaran meliputi keselamatan lalu lintas transportasi laut bagi barang maupun penumpang.

    “Transportasi laut harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai. Jangan sampai terjadi kelebihan kapasitas penumpang,” tegasnya.

    Bambang juga mengimbau para penyelenggara jasa transportasi laut untuk memastikan keselamatan penumpang dengan menaati aturan pelayaran. Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat tingginya mobilitas masyarakat yang ingin melakukan perjalanan antar-pulau di Kepulauan Riau selama Lebaran.

    “Potensi kerawanan seperti kelebihan kapasitas penumpang memang ada, tetapi kami siap memberikan bantuan jika dibutuhkan,” lanjutnya.

    Selain mengawasi angkutan penumpang, Bakamla juga memantau potensi tindak pidana penyelundupan yang berisiko meningkat selama periode libur Lebaran.

    Bambang menegaskan upaya pencegahan serta penindakan terhadap penyelundupan tetap berjalan tanpa mengenal hari libur. Oleh karena itu, unsur-unsur Bakamla yang bertugas di lapangan akan terus beroperasi untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau.

    “Penyelundupan tidak mengenal tanggal merah. Selama ada kesempatan, pelaku akan mencoba beraksi. Oleh sebab itu, unsur-unsur yang menjalankan operasi tidak mendapatkan libur dan Bakamla selalu siaga,” pungkasnya.

  • Fakta Unik Misro, Kuliner Tradisional Manis Gurih Khas Jawa Barat

    Fakta Unik Misro, Kuliner Tradisional Manis Gurih Khas Jawa Barat

    Singkong yang baik untuk membuat Misro adalah singkong yang tidak terlalu tua, karena jika terlalu tua, hasilnya bisa menjadi keras dan kurang enak. Misro sering disamakan dengan jajanan khas Sunda lainnya yang juga terbuat dari singkong, yaitu Comro (oncom di jero), yang memiliki bentuk serupa tetapi dengan isian berbeda.

    Jika Misro memiliki isian manis dari gula merah, maka Comro diisi dengan oncom yang telah dibumbui sehingga menghasilkan rasa gurih dan pedas. Perbedaan ini membuat kedua makanan tersebut menjadi pasangan camilan yang sempurna, terutama saat disajikan bersamaan dalam satu hidangan.

    Banyak orang menyukai kombinasi keduanya karena menawarkan sensasi rasa yang kontras tetapi tetap harmonis. Tidak heran jika di banyak tempat di Jawa Barat, Misro dan Comro sering dijajakan secara bersamaan oleh para pedagang gorengan.

    Dalam perkembangannya, Misro tidak hanya ditemukan di Jawa Barat, tetapi juga mulai dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa inovasi modern telah dilakukan untuk memberikan variasi rasa, seperti menambahkan keju, cokelat, atau bahkan kacang sebagai isian alternatif.

    Namun, bagi para pecinta kuliner tradisional, versi asli dengan gula merah tetap menjadi favorit karena mempertahankan cita rasa khas yang telah dikenal sejak lama. Selain sebagai camilan sehari-hari, Misro juga kerap dijadikan sajian khas saat acara keluarga, arisan, atau sekadar teman minum teh di sore hari.

    Keberadaan Misro sebagai makanan tradisional menunjukkan kekayaan budaya kuliner Indonesia, khususnya dari tanah Sunda. Meskipun tergolong makanan sederhana, kelezatan dan keunikannya membuat Misro tetap eksis dan diminati hingga kini.

    Bahkan, dalam beberapa festival kuliner, Misro sering menjadi salah satu makanan yang paling dicari karena keotentikannya. Dengan bahan yang mudah didapat dan cara pembuatan yang relatif sederhana, siapa saja bisa mencoba membuatnya di rumah dan menikmati kelezatan khas dari makanan tradisional yang satu ini.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Demo RUU TNI di Malang Rusuh, Mahasiswa sampai Tim Medis Luka

    Demo RUU TNI di Malang Rusuh, Mahasiswa sampai Tim Medis Luka

    Situasi di sekitar Alun-alun Tugu dan Gedung DPRD Kota Malang berangsur kondusif sekitar 19.30 WIB. Meski begitu, aparat keamanan tetap berjaga di kawasan itu sampai sekitar pukul 20.00 WIB. Petugas kebersihan pun perlahan membersihkan sisa-sisa puing aksi.

    Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono berada di lokasi. Dia menolak memberikan keterangan kepada awak media yang hendak meminta wawancara. “Jangan saya, ke anggota dewan saja,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyayangkan adanya korban dalam aksi unjukrasa yang berakhir rusuh tersebut. Kerusakan barang atau gedung dewan dapat diganti, tapi tak sebanding dengan jatuhnya korban.

    “Dilihat dari sisi manapun, tentu sangat disayangkan di unjuk rasa ini sampai ada korban,” ujar dia.

    Dia mengaku mendapat informasi ada delapan anggota aparat keamanan terluka dan sejumlah massa aksi dirawat di rumah sakit. Belum dapat dipastikan berapa orang yang ditangkap oleh kepolisian. Amithya berjanji akan menengok seluruh korban pada Senin ini.

    “Kalau mau demonstrasi silakan, kami siap dialog. Kami sama sekali tidak menerima permintaan dialog dari massa demonstran pada hari ini. Untuk mereka yang ditangkap, itu kewenangan aparat,” ucap dia.

    Sementara itu, Aliansi Suara Rakyat (ASURO) dalam keterangan tertulisnya, sampai pukul 21.25 ada tiga demonstran ditangkap polisi, 7 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit serta sekitar 8-10 orang hilang kontak. Belasan motor milik massa aksi diamankan di Polresta Malang Kota.

  • Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 24-30 Maret 2025

    Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 24-30 Maret 2025

    Liputan6.com, Bandung – Perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dilakukan melalui layanan SIM Keliling yang tersedia di sejumlah titik di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

    Sebagai infromasi, lokasi SIM Keliling pada pekan ini 24-30 Maret 2025 berbeda setiap harinya. Oleh karena itu, masyarakat dapat memilih lokasi yang terdekat untuk melakukan memperpanjangan SIM A dan SIM C.

    Berikut jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung pada pekan ini 24-30 Maret 2025:

    Kota Bandung

    Senin, 24 Maret 2025: Dago Plaza dan ITC Kebon Kelapa

    Selasa, 25 Maret 2025: Indogrosir dan McD Istana Plaza

    Rabu, 26 Maret 2025: ITC Kebon Kelapa dan Ubertos

    Kamis, 27 Maret 2025: The Kings Shopping Centre dan Pasar Modern Batununggal

    Jumat, 28 Maret 2025: Dago Plaza dan BPR KS

    Sabtu, 29 Maret 2025: The Kings Shopping Centre dan Dago Plaza

    Minggu, 30 Maret 2025: Tidak beroperasi

     

    Kabupaten Bandung

    Senin, 24 Maret 2025: Bank HIK Cileunyi

    Selasa, 25 Maret 2025: Dealer Honda Nambo Banjaran

    Rabu, 26 Maret 2025: Kantor Kecamatan Ciparay

    Kamis, 27 Maret 2025: Jalan Baru Majalaya

    Jumat, 28 Maret 2025: Dealer Honda Nambo Banjaran (tentatif)

    Sabtu, 29 Maret 2025: Toserba Borma Katapang (tentatif)

    Minggu, 30 Maret 2025: Tidak beroperasi

    Pendaftaran dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Perlu diingat, jadwal dan lokasi SIM Keliling tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.

    Selain itu, layanan SIM Keliling ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C. Adapun biaya perpanjangan adalah Rp80.000 untuk SIM A dan Rp75.000 untuk SIM C.

     

    Penulis: Arby Salim

    Bulog Jamin Ketersediaan dan Harga Beras di Banyumas Stabil

  • Menilik Keunikan Batik pada Masa Kolonial Belanda dan Pendudukan Jepang

    Menilik Keunikan Batik pada Masa Kolonial Belanda dan Pendudukan Jepang

    Liputan6.com, Yogyakarta – Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Pada masa kolonial Belanda hingga masa pendudukan Jepang, batik sudah hadir dengan kekhasan tersendiri.

    Hal tersebut menunjukkan bahwa batik telah mengalami transformasi yang signifikan sepanjang sejarah. Masa pendudukan Belanda dan Jepang di Batavia juga memengaruhi motif, teknik, serta fungsi batik yang bukan sekadar selembar kain.

    Mengutip dari laman senibudayabetawi, eksistensi batik pada masa Belanda terlihat saat masa transisi dari kebijakan sistem tanam paksa menuju kebijakan liberialisasi ekonomi di Hindia Belanda. Pada masa itu, muncul batik Belanda.

    Batik Belanda merupakan hasil interaksi dengan penduduk pribumi dan kebudayaan Indis. Sebagai kebudayaan indis, batik ini merupakan tiruan yang dilakukan oleh orang-orang Eropa, khususnya Belanda.

    Batik Belanda memiliki pola utama yang mengadopsi gambar dedaunan. Seiring berjalannya waktu, muncul juga pola lain, seperti little red riding hood, snow white, hingga hanzel and grete. Saat ini, keberadaan batik Belanda yang asli masih tersimpan rapi di Museum Batik Pekalongan.

    Sementara itu, pada masa kekuasaan imperium militer Jepang, batik hadir dengan ciri khasnya sendiri. Saat itu, industri di berbagai sektor dikuasai oleh Jepang, terutama tekstil di Jawa.

    Imbasnya, peredaran bahan katun sebagai bahan dasar utama pembuatan batik menjadi minim. Hal ini memaksa sebagian besar pengusaha batik di Jawa gulung tikar.

    Pengambilan paksa pabrik-pabrik kain hingga penyitaan kain katun oleh Jepang menghasilkan seragam para prajurit dan produk berupa kain batik. Produksi batik Jepang memiliki ciri khas yang disesuaikan dengan selera mereka.

    Batik pada masa Jepang adalah jenis batik hokokai. Namun, masyarakat pribumi menyebutnya dengan nama batik pagi sore karena batik ini memiliki dua sisi yang bisa dikenakan bergantian.

    Dua sisi ini memiliki motif berbeda. Biasanya, sisi pertama dikenakan di pagi hari, sedangkan sisi lainnya untuk sore hari.

    Pada masa kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, keberadaan batik Nusantara telah mengalami perkembangan sangat pesat. Hampir di setiap wilayah di Indonesia memiliki batik khasnya tersendiri.

    Batik telah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan kerap dikenakan dalam berbagai acara penting. Pada 2 Oktober 2009, batik Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) oleh UNESCO. Sejak saat itu, 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional setiap tahunnya.

    Penulis: Resla

  • Kebahagiaan Wanita Betawi dalam Setiap Gerakan Tari Kinang Kilaras

    Kebahagiaan Wanita Betawi dalam Setiap Gerakan Tari Kinang Kilaras

    Liputan6.com, Jakarta – Tari kinang kilaras merupakan salah satu seni tari tradisional Betawi yang mengisahkan kebahagiaan wanita Betawi. Setiap gerakannya yang lincah dan gemulai tersimpan makna kebahagiaan pada diri setiap wanita di ibu kota.

    Mengutip dari senibudayabetawi.com, tari kinang kilaras diperkirakan sudah ada sejak 2002. Nama kinang kilaras merujuk pada istilah kinang dan kilaras.

    Kinang merupakan nama tokoh Betawi, yaitu Mak Kinang. Sedangkan kilaras berarti selaras. Tari kinang kilaras pada dasarnya memadukan dasar gerakan yang diambil dari tari topeng dan tari cokek.  

    Sosok Mak Kinang yang dijadikan sebagai nama tarian ini sebenarnya merupakan sang pencipta tari topeng Betawi. Bersama Kong Djioen, ia telah menciptakan tari tradisi ini pada 1930. Adapun gerakan pada tari topeng di Betawi terinspirasi dari tari topeng di Cirebon.

    Awalnya, tari topeng dipentaskan sebagai tari tradisi yang dipercaya dapat menjauhkan malapetaka dan marabahaya. Berdasarkan keyakinan cerita-cerita leluhur, topeng telah dianggap sebagai hal mistis.

    Topeng juga kerap dikaitkan dengan roh-roh yang dianggap sebagai dewa. Seiring berjalannya waktu, tari topeng lebih populer sebagai tarian pertunjukkan.

    Meski terinspirasi dari tari topeng, dalam pertunjukan tari kinang kilaras, para penarinya tidak mengenakan topeng. Aspek yang diambil dari tari topeng adalah beberapa ragam gerakannya, terutama pijakan.

    Tari kinang kilaras dikembangkan dari campuran gerakan tarian topeng dan tari cokek. Beberapa ragam gerak yang dikembangkan, di antaranya gerak kewer, selancar, pablang, blontur, silat, dan goyang pinggul (goyang cendol dan goyang plastik).

    Kostum yang dikenakan berupa modifikasi toka-toka, kebaya, ikat pinggang, dan amprok. Untuk bagian bawahan, penari mengenakan kain betawi.

    Para penari tari kinang kilaras mengenakan aksesori berupa selendang, sehingga membuat gerakan dalam setiap tarian semakin gemulai. Untuk bagian kepala, diberi hiasan berupa siger, tusuk konde, bunga posisi berdiri, dan anting.

    Tari kinang kilaras umumnya diiringi oleh musik iringan dari lagu Petik Kelapa. Lagu ini diaransemen oleh Sudaryana dengan komposisi musik kromong yang kuat. Hingga kini, tari kinang kilaras masih dilestarikan dan kerap ditampilkan dalam acara-acara khusus masyarakat Betawi.

    Penulis: Resla

  • Bunuh Pacar, Pemuda di Bantul Simpan Jasad hingga Jadi Kerangka

    Bunuh Pacar, Pemuda di Bantul Simpan Jasad hingga Jadi Kerangka

    Bantul, Beritasatu.com – Hanya karena masalah sepele, seorang pemuda di Bantul, Yogyakarta tega menghabisi nyawa kekasihnya. Parahnya, pelaku menyimpan jasad kekasihnya di rumah kontrakan hingga menjadi kerangka.

    Pembunuhan ini terungkap berawal dari adanya laporan orang hilang. Polisi yang melakukan penyelidikan mengarah kepada pemuda berinisial MR, warga Kretek, Bantul. MR merupakan kekasih dari korban yang dilaporkan keluarganya hilang. Kecurigaan polisi menguat setelah pelaku diketahui menggunakan sepeda motor milik korban.

    Dalam penyelidikan dan interogasi Kepolisian, MR mengakui telah membunuh kekasihnya bernama Enggal Dika Puspita pada September 2024 silam. Berawal dari cekcok karena masakan gosong, korban memukul pelaku menggunakan sapu. Hal tersebut membuat pelaku marah dan menghabisi nyawa korban.

    “Berawal dari cekcok saat korban sedang memasak bakso yang ditinggal bersih-bersih kemudian gosong. Padahal di situ ada pelaku sedang cuci piring yang harusnya bisa membantu memasak bakso. Kemudian korban memukul pelaku menggunakan sapu sebanyak lima kali yang akhirnya membuat pelaku marah,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana kepada Beritasatu.com, Sabtu (22/3/2025).

    Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, pelaku menyembunyikan jasad korban di rumah kontrakannya hingga menjadi kerangka. Dari olah TKP, polisi menemukan plastik hitam yang di dalamnya terdapat kerangka korban. 

  • 8
                    
                        Penahanan Ibu yang Anaknya Ingin Jual Ginjal di Tangsel Ditangguhkan
                        Megapolitan

    8 Penahanan Ibu yang Anaknya Ingin Jual Ginjal di Tangsel Ditangguhkan Megapolitan

    Penahanan Ibu yang Anaknya Ingin Jual Ginjal di Tangsel Ditangguhkan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangguhkan penahanan Ibu Syafrida Yani dalam kasus dugaan penggelapan di Tangerang Selatan.
    Penangguhan penahanan itu usai anak Ibu Yani, Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah viral membawa poster berisi tawaran menjual ginjal demi membebaskan sang ibu yang ditahan polisi di
    Polres Tangerang Selatan
    .
    “Kemudian pihak keluarga tersangka telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan dan menjadi bahan pertimbangan penyidik sehingga pada Jumat (21/3/2025) permohonan penangguhan penahanan terhadap SY dikabulkan,” kata Kasi Humas Polres Tangerang Selatan AKP Agil, Minggu (23/3/2025).
    Kini Ibu Yani sudah pulang ke rumahnya berkumpul bersama keluarga.
    “Saat ini tersangka SY sudah berkumpul kembali dengan keluarganya,” katanya.
    Sebelumnya, kakak beradik bernama Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah hendak menjual ginjal untuk membebaskan sang ibu yang ditahan di Polres Tangerang Selatan.
    Aksi itu dilakukan Farrel dan Nayaka di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).
    Di trotoar jalan, Farrel dan Nayaka tampak membentangkan kertas putih bertuliskan tangan berbunyi, “Tolong kami…Kami ingin menjual ginjal untuk membebaskan bunda kami yang ditahan di Polres Tangsel”.
    Farrel bercerita, peristiwa bermula ketika sang ibu diminta bantu-bantu kerja di rumah keluarga ayahnya yang kerap berpergian ke luar negeri.
    Ibu Farrel dan Nayaka, Syafrida Yani, merupakan penjual makanan rumahan. Sedangkan sang ayah bekerja di sebuah maskapai penerbangan.
    “Awalnya ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri,” kata Farrel kepada Wartakotalive.com.
    Menurut Farrel, selama bekerja di rumah tersebut, sang ibu kerap diperlakukan tidak menyenangkan, bahkan menerima perlakuan kasar.
    Karena tak tahan, ibunda Farrel memutuskan untuk tak lagi mengurus rumah keluarga ayahnya.
    Tak terima, sang pemilik rumah yang merupakan ipar Yani melapor ke Polsek Ciputat atas tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang.
    Yani dituding menggelapkan ponsel dan uang. Padahal, menurut Farrel, ponsel dan uang itu merupakan pemberian langsung pemilik rumah. Uang tersebut pun dipakai untuk kebutuhan rumah.
    “Saat diperiksa, ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping. Di sisi lain pelapor ditemani pengacaranya,” tuturnya.
    Farrel mengatakan, sang ibu sempat menunjukkan rincian pengeluaran uang yang sempat diberikan oleh pemilik rumah.
    Bahkan, katanya, Yani juga sudah mengembalikan ponsel dan uang Rp 10 juta yang sebelumnya diberikan oleh sang pemilik rumah.
    “Namun, tetep saja ibu ditahan Polres Tangerang Selatan sejak kemarin. Padahal ibu belum tentu salah,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.