Jenis Media: Regional

  • Pemudik Keluhkan Antrean di Dermaga Eksekutif Merak, Lima Jam Belum Masuk Kapal

    Pemudik Keluhkan Antrean di Dermaga Eksekutif Merak, Lima Jam Belum Masuk Kapal

    Liputan6.com, Cilegon Pemudik keluhkan antrean di Dermaga Eksekutif Merak, karena sudah menunggu lima jam namun belum masuk ke dalam kapal Ferry. Mereka juga tidak diberi informasi oleh pihak ASDP Indonesia Ferry mengenai penyebab lambannya masuk ke dalam kapal.

    Antrean di dalam Pelabuhan Merak dianggap lebih lama dibanding perjalanan darat dari Bogor yang hanya selama tiga jam, sudah sampai di Cilegon, Banten.

    “Mudik ke Palembang, masuk ke pelabuhan jam 07.30 wib tadi, udah lima jam masih ngantri. Enggak ada pemberitahuan. Dari Jonggol, Bogor, lancar, berangkat jam 04.30 wib, sampe sini jam 07.30 wib,” ujar Diana, ditemui di Dermaga Eksekutif Merak, Minggu, (23/03/2025).

    Dermaga Eksekutif Merak yang menawarkan layanan ekspres atau cepat, dianggap lebih lambat dari Dermaga Reguler. Meski kini, selama arus mudik sejak H-7 hingga H-1, diterapkan satu harga di seluruh dermaga Pelabuhan Merak.

    Antrean kendaraan masih menumpuk di seluruh dermaga Pelabuhan Merak. Truk, bus hingga kendaraan besar lainnya mendominasi di Dermaga Reguler, menunggu antrean masuk ke dalam kapal Ferry.

    “Saya masuk sini (Dermaga Eksekutif) jam 07.30 wib. Temen saya di (dermaga) reguler yang sampe sini barengan, malah udah nyampe di Balai,” ujar Kristian, pemudik dengan tujuan Batusangkar, Sumatera Barat, di lokasi yang sama, Minggu, (23/03/2025).

     

    Modern Rice Mill Jaminan Mutu Beras Berkualitas

  • 1
                    
                        Pengakuan Sandi Butar Butar: Belum Sebulan Kerja Lagi, Dapat 4 SP dan Tak Terima THR
                        Megapolitan

    1 Pengakuan Sandi Butar Butar: Belum Sebulan Kerja Lagi, Dapat 4 SP dan Tak Terima THR Megapolitan

    Pengakuan Sandi Butar Butar: Belum Sebulan Kerja Lagi, Dapat 4 SP dan Tak Terima THR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Sandi Butar Butar
    , petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, membuat pengakuan dirinya menghadapi berbagai tekanan meski baru kembali bekerja sebagai petugas damkar. 
    Sandi yang baru kembali bekerja pada 10 Maret 2025 mengaku menerima empat surat peringatan (SP). Sandi juga mengaku gajinya dipotong dan tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR).
    “Iya betul. Saya baru masuk tanggal 10 (Maret 2025), tapi mendapat SP sudah empat surat,” ujar Sandi saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (23/3/2025).
    Salah satu SP menyatakan bahwa Sandi melanggar aturan karena mengoperasikan unit pemadam kebakaran tanpa izin pada 18 Maret 2025.
    SP bernomor 800/30 BJS itu diterbitkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kecamatan Bojongsari dan ditandatangani oleh Kepala UPT Munadi.
    Sandi membantah tuduhan tersebut. Katanya, saat itu hanya membantu rekan-rekannya menangani kebakaran.
    “Karena membantu temen pas kebakaran. Mengontrol jaga mesin mobil. Di-SP padahal setiap anggota pemadam saling bantu sudah lumrah,” ungkap dia.
    Sandi pun menuding surat peringatan tersebut seolah mencari-cari kesalahannya.
    “Iya mencari-cari kesalahan karena banyak temen di UPT lain dikasih toleransi. Saya tidak,” ujarnya.
    Tak hanya itu, Sandi mengungkapkan, sejak awal kembali bekerja, ia ditawari negosiasi agar tidak lagi mengungkit masalah uang makan dan hak-hak petugas lainnya.
    Sebagai gantinya, ia dijanjikan uang tambahan sebesar Rp 500.000 per bulan. Namun, Sandi menolak tawaran tersebut.
    “Saya hanya berkata kepada mereka, kalau hak anggota saya tidak mau. Sisanya, saya tutup mata. Tidak mau, yang penting hak anggota, diberikan, dan mereka mengancam tidak memberikan saya gaji
    full
    dan THR,” ucap Sandi.
    Penolakan ini diduga menjadi pemicu berbagai tekanan yang dialaminya, termasuk gaji dipotong dan tak diberi THR.
    Menurut Sandi, gajinya yang seharusnya Rp 3,4 juta dipotong menjadi Rp 1,9 juta. Ia juga tidak mendapatkan THR, sedangkan rekan-rekannya menerima hingga Rp 6,8 juta.
    “Ancaman mereka berhasil karena saya tidak mau diajak kerja sama. Semua pejabat saya pertanyakan, ‘Kenapa saya hanya dapat segitu?’ dan tidak ada THR, tak ada jawaban,” ungkap Sandi.
    Selain itu, Sandi juga menilai, sejak awal kembali bekerja, ia dipersulit terkait lokasi kerja dan aturan apel.
    Sandi ditempatkan di Bojongsari, Depok, yang jauh dari tempat tinggalnya dan sulit dijangkau kendaraan umum.
    Aturan mengenai apel juga disebutnya menjadi salah satu alasan ia dikenai SP. Sandi merasa tidak diberikan keringanan meskipun jarak lokasi tugasnya jauh.
    “Waktu pas awal saya masuk, saya ditempatkan di Bojongsari. Saya bilang, saya tidak ada kendaraan dan pasti naik ojek. Mereka bilang iya, tapi faktanya tidak diberi keringanan. Karena saya enggak ikut apel, saya malah di-SP,” jelas Sandi.
    Kompas.com
    sudah berupaya mengonfirmasi hal ini ke Kadis Damkar Depok Adnan Mahyudin. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons.
    Adapun kontrak kerja Sandi sebelumnya sempat tidak diperpanjang setelah videonya yang mengungkap kondisi kerusakan peralatan Damkar Depok viral di media sosial.
    Namun, setelah mendapat sorotan publik dan arahan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, ia akhirnya kembali dipekerjakan pada 10 Maret 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Sumsel Bilang Orang Palembang Dipermalukan Demi Konten Rendang Willie Salim – Halaman all

    Gubernur Sumsel Bilang Orang Palembang Dipermalukan Demi Konten Rendang Willie Salim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG –  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru berang dengan konten Willie Salim soal 200 kg daging sapi yang hilang saat buka puasa bersama di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

    Herman Deru mengatakan warga Palembang tidak salah.

    Ia menuding sang influencer Willie Salim sengaja membuat konten tersebut agar mendapatkan uang.

    “Wong kito yang salah? Idak. Memang dia sengaja, itu salah satu yang kalau dilihat oleh anak-anak itu belum cukup umur akan menganggap itu benar.”

    “Padahal itu orang yang cari uang,” ujar Herman Deru, Sabtu (22/3/2025), dilansir dari Tribun Sumsel.

    Herman Deru mengatakan warga Palembang dipermalukan buntut konten tersebut.

    Meski begitu, ia tidak menyalahkan warga Palembang yang sudah mengambil rendang saat itu.

    “Kita dipermalukan. Jadi kalau aku adalah orang yang tidak paham dengan kejadian ini dan aku tidak menyalahkan sedulur-dulur kita yang mengambil,” tandasnya.

    Helmy Yahya: Demi Konten

    Artis senior asal Palembang, Helmy Yahya, ikut angkat bicara.

    Helmy Yahya menyentil sikap Willie Salim si konten kreator yang dinilai telah menyakiti warga Palembang.

    Dalam video unggahannya itu, Helmy Yahya

    “Assalamualaikum jadi saya banyak sekali mendapatkan BM, WA dari masyarakat Palembang menyatakan pendapat saya tentang apa yang dilakukan seorang konten kreator Willie Salim,” kata Helmy Yahya.

    “Persoalannya orang menuduh, kenapa lama banget meninggalkan daging-daging itu ditengah kerumunan masa yang banyak,” sambungnya.

    Helmy sendiri mengaku mengikuti jejak Willie Salim yang dikenal kerap berbagi kepada masyarakat menegah ke bawah.

    Namun jauh sebelum Willie Salim, adik Tantowi Yahya ini sudah lebih dulu terjun dalam kegiatan sosial tersebut, tetapi tak pernah menimbulkan kegaduhan.

    “Sorry ya saya sudah melakukan itu berpuluh-puluh tahun melalui bedah rumah, uang kaget, sampai menimbulkan keos, karena semuanya kami pikirin, kamj izin ke masyarakat, Uang Kaget saya dikawal oleh Polisi agar tidak menimbulkan kegaduhan seperti ini,” bebernya.

    Terkait konten yang dibuat Willie Salim banyak yang beranggapan bahwa settingan.

    Hal ini menimbulkan asumsi bahwa warga Palembang rakus serta susah diatur.

     Maka dari itu, Helmy Yahya meminta Willie Salim untuk memberikan klarifikasi.

    “Ekspresi mukamu gak kaget juga. Ini menurut saya gak bisa begitu sebagai content creator, pikirkanlah gak semua yang kita lakukan demi mengejar konten views dengan melakukan hal-hal seperti itu,” ujar Helmy.

    “Mungkin anda tidak sadar atau mungkin juga sadar bahwa itu mempermalukan sebagian orang-orang Palembang.

    Nggak segitunya kali orang Palembang,” beber Helmy Yahya.

    Helmy pun berpesan kepada konten kreator agar lebih memikirkan dampak dari perbuatannya.

    “Silahkan melakukan kreativitas apapun tapi pikirkan dampaknya, termasuk foodvlogger yang demikian menilai orang sampai restorannya tutup, warung tutup padahal utang belum selesai,” terangnya.

    “Kalau kamu salah minta maaflah, gak semua orang Palembang seperti itu, apa yang kamu lakukan cukup menampar banyak orang dan saya ikut andil dalam rangka membuat kota Palembang itu menjadi lebih baik, jadi Willie Salim saya menunggu sikapmu,”.

    Pada keterangan unggahannya itu, Helmy Yahya kembali mengingatkan agar content kreator tersebut tak hanya memikirkan mencari viewer.

    Namun, pertanggungjawabkan dampaknya hingga menimbulkan citra buruk terhadap warga Palembang.

    “Untuk @Willie27 Enggak begitu caranya cari viewer dan cari uang, Boy! Kreatifitas tdk harus menyakiti banyak orang,” tulis keterangan unggahannya melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu, 2 Maret 2025.

    Sudah Minta Maaf

    Sebelumnya, Willie telah menyampaikan permintaan maaf kepada warga Palembang usai video masak besar daging rendang 200 kilogram viral.

    Baca selengkapnya berita permintaan maaf Willie : Konten Rendang Viral, Willie Salim Minta kepada Warga Palembang, Akui Itu Kesalahannya

    Dilaporkan ke polisi

    Willie kini dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) oleh kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, Willie dilaporkan oleh salah satu anggota firma hukum tersebut yaitu Muhammad Gustryan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Baca selengkapnya soal laporan Willie ke polisi :  Buntut Panjang Konten Masak Rendang, Willie Salim Dilaporkan, Dianggap Bikin Rusak Citra Palembang

    Sumber: Tribun Sumsel

     

  • Bukit Salena, Destinasi Wisata Eksotis di Palu dengan Panorama Teluk Menawan

    Bukit Salena, Destinasi Wisata Eksotis di Palu dengan Panorama Teluk Menawan

    Liputan6.com, Kota Palu – Bukit Salena, yang terletak di Kelurahan Salena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi salah satu destinasi wisata favorit dengan panorama alam yang memukau.

    Keindahan lanskap perbukitan hijau yang berpadu dengan birunya Teluk Palu menjadikan tempat ideal bagi wisatawan lokal maupun luar daerah untuk ngabuburit di bulan Ramadan.

    Daya tarik utama Bukit Salena adalah pemandangan spektakuler dari puncaknya. Wisatawan dapat menikmati panorama Kota Palu dari ketinggian.

    Selain itu, udara yang sejuk dan suasana yang tenang juga bisa pengunjung rasakan. Keindahan alam ini membuat Bukit Salena menjadi lokasi strategis bagi pecinta fotografi serta tempat yang cocok untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari.

    “Banyak wisatawan datang ke Bukit Salena untuk berkemah dan berpiknik bersama keluarga atau teman. Tempat ini juga sangat cocok bagi yang ingin menikmati sunrise dan sunset dengan latar belakang Teluk Palu yang memukau,” ujar Rahmat, salah seorang warga setempat.

    Selain menawarkan keindahan alam, Bukit Salena juga memiliki berbagai spot foto instagramable. Cahaya matahari saat terbit dan terbenam menciptakan siluet eksotis yang sering diburu oleh para penggemar fotografi.

    Akses menuju Bukit Salena cukup mudah, dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Beberapa fasilitas seperti area parkir, warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman ringan, serta toilet umum juga tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung.

    Dengan pengelolaan wisata yang baik oleh warga sekitar, kebersihan dan keamanan di kawasan Bukit Salena tetap terjaga.

    Hal ini membuat destinasi ini semakin diminati oleh wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang asri tanpa harus keluar jauh dari pusat kota.

    “Bukit Salena menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam di Kota Palu,” ujarnya.

    Dengan pesona alamnya yang luar biasa, destinasi ini layak menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Sulawesi Tengah.

  • Pemudik Keluhkan Antrean di Dermaga Eksekutif Merak, Lima Jam Belum Masuk Kapal

    Ini Penyebab Lamanya Antrean di Dermaga Eksekutif Merak

    Liputan6.com, Cilegon – Rusaknya Moveable Bridge (MB) atau jembatan penghubung dermaga kedalam kapal, menjadi penyebab lamanya antrean di Dermaga Eksekutif Merak. Ditambah lagi, saat ini proses bongkar muat kendaraan di dalam Kapal Ferry hanya bisa melalui pintu samping, sehingga memperlambat keluar masuk mobil.

    Akibatnya, pemudik harus menunggu berjam-jam lamanya di Dermaga Eksekutif Merak.

    Rusaknya Dermaga Eksekutif Merak disebabkan oleh tragedi pada Senin, 17 Maret 2025, sekitar pukul 10.00 Wib lalu. Saat itu, KMP Port Link menabrak dermaga dan menyebabkan kerusakan MB, termasuk fender, housing kolom, dan beton protector, serta bagian ramp door kapal.

    “Kondisi Dermaga Eksekutif ini mulai mengalami kendala karena terjadi gangguan operasional, yaitu MB kami belum bisa difungsikan. Namun demikian, dermaga itu tetap operasi ya, bongkar muat yaitu melalui set ramp baik yang untuk upper deck maupun set ramp yang lewat car deck. Hal ini menimbulkan keterlambatan pada saat loading maupun unloading,” ujar GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Rudi Sunarko, di Dermaga Eksekutif Merak, Minggu, (23/03/2025).

     

    Jika tidak ada kendala, kendaraan masuk kedalam kapal dan bisa langsung parkir secara lurus. Namun saat ini, karena masuk melalui pintu samping, mobil harus mengambil haluan terlebih dahulu sebelum parkir, hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.

    “Nah, ini yang ada penempatan (kendaraan) kurang lebih bisa 15 menit, bisa 30 menit, tergantung kapasitas kapal itu sendiri,” terangnya.

     

    Ribu-Ribut Bansos Rp600 Ribu Berkurang Jadi Rp300 Ribu per Keluarga di Banyumas

  • Demo UU TNI di Malang Ricuh: Gedung DPRD Membara usai Dilempar Molotov, Seragam Loreng Ikut Dibakar – Halaman all

    Demo UU TNI di Malang Ricuh: Gedung DPRD Membara usai Dilempar Molotov, Seragam Loreng Ikut Dibakar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aksi demo tolak UU TNI di Kota Malang berakhir ricuh pada Minggu (23/3/2025) malam.

    Kericuhan bermula saat massa melempar molotov ke arah gedung DPRD Kota Malang pada pukul 18.34 WIB.

    Terlihat, molotov mendarat tepat di teras depan Gedung DPRD Kota Malang hingga mengeluarkan kobaran api. Namun, kobaran api tidak sampai berlangsung lama karena langsung dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang yang bersiaga di lokasi.

    Selanjutnya, aksi massa makin anarkis dan menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang.

    Usai menjebol pagar, mereka membakar pos gedung DPRD Kota Malang dan satu pos lainnya dirusak hingga atapnya jebol.

    Melihat kondisi yang makin anarkis dan tak terkendali, maka pada pukul 18.41 WIB, polisi serta TNI langsung memukul mundur massa.

    Dibantu semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa pun mundur hingga Jalan Kertanegara dan langsung bubar.

    Terlihat, ada beberapa massa aksi dibawa dan diamankan oleh petugas.

    Selanjutnya, petugas memadamkan pos jaga gedung DPRD Kota Malang yang terbakar tersebut. Dan pada pukul 18.50, situasi di lokasi sudah aman dan kondusif. 

    Atas kejadian tersebut, beberapa personel baik dari polisi maupun TNI terluka dan harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto.

    Namun, ia belum mengungkapkan luka-luka yang dialami personel tersebut.

    “Iya benar, ada 7 personel yang terluka. Terdiri dari 6 anggota polisi dan satu orang TNI,” pungkasnya.

    Seragam Loreng TNI Ikut Dibakar

    Kebakaran tak hanya dilakukan di pos gedung DPRD Kota Malang, massa juga nampak membakar seragam loreng TNI sebagai simbol penolakan UU TNI.

    Di samping itu, mereka meluapkan keresahan dengan mencoret-coret kapur dan cat semprot di aspal.

    Beragam tulisan di aspal itu berisi tuntutan penolakan UU TNI. Selain itu, mereka juga memasang spanduk dan menempelkan selebaran bertuliskan hal yang sama di pagar tembok gedung DPRD Kota Malang.

    Berbagai kata-kata menarik ditulis oleh massa aksi tersebut. Di antaranya adalah Supremasi Sipil, Gusti Mboten Sare, Reneo Orba Orde Baru Paling Baru.

    Respons Wakil Ketua DPRD Kota Malang

    Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah yang turun langsung ke lokasi, mengaku menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, pihak DPRD Kota Malang selalu terbuka menampung serta mendengarkan aspirasi masyarakat.

    “Kami telah siap menerima audiensi, dan semua fraksi juga sudah mendapat arahan. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk duduk bersama,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (23/3/2025).

    Dirinya mengungkapkan pada intinya, DPRD Kota Malang berpegang pada prinsip untuk membangun ruang dialog bersama. Namun belum sempat bertemu langsung dengan massa aksi, ternyata situasi berubah jadi kacau dan anarkis.

    “Sebenarnya dari tadi siang, kami sudah siap. Ternyata, suasananya tidak kondusif,” tambahnya.

    Rimzah juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukakan oleh polisi dan TNI. Sehingga, aksi anarkis itu tidak semakin memburuk.

    “Saya baru saja berbuka puasa, dapat kabar dari teman-teman di kepolisian dan langsung turun ke lokasi. Saya mengapresiasi TNI-Polri yang cepat menangani situasi ini, sehingga tidak semakin memburuk,” ungkapnya.

    Akibat kejadian tersebut, menyebabkan beberapa kerusakan di sisi kiri gedung DPRD Kota Malang.

    Termasuk dua pos juga menjadi sasaran massa, dimana satu pos terbakar dan satu pos lainnya rusak berat.

    “Kami sudah cek bersama Pak Sekwan dan dinas terkait. Ada beberapa bagian yang rusak lumayan parah di sisi kiri,” imbuhnya.

    Rimzah juga menambahkan, bahwa pihak DPRD Kota Malang tidak pernah menutup pintu bagi siapa pun yang hendak menyampaikan pendapat.

    “Kami siap menerima, di dalam, di luar, di bawah hujan, di bawah terik matahari sekalipun. Kami ingin membangun narasi bersama,” terangnya.

    Saat disinggung terkait aksi-aksi lanjutan yang mungkin akan terjadi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tersulut emosi atau terprovokasi.

    “Kami ingin menjaga Malang tetap kondusif. Jangan sampai diprovokasi oleh hal-hal yang buruk atau merugikan kita semua,” tandasnya. (*)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Memanas Aksi Demo Tolak UU TNI Di Malang, Pos Jaga Gedung DPRD Terbakar, 7 Petugas Terluka, Respon Wakil Ketua DPRD Kota Malang usai Aksi Demo Tolak UU TNI Berujung Ricuh, Singgung Kerusakan, dan Aksi Demo Tolak UU TNI Ricuh, Pendemo Lempar Molotov Bikin Gedung DPRD Kota Malang Membara

    (Tribunnews.com/ Siti N) (TribunnJatim.com/ Kukuh Kurniawan)

     

  • Simak, Tips Menghindari ‘Overeating’ Ketika Lebaran Tiba

    Simak, Tips Menghindari ‘Overeating’ Ketika Lebaran Tiba

    Liputan6.com, Bandung – Umat muslim di seluruh dunia dalam beberapa hari lagi akan segera menyambut kehadiran Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. Perayaan tersebut menjadi momen yang paling dinantikan terutama untuk berkumpul dengan keluarga dan bersilaturahmi.

    Selain itu, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi lebaran juga untuk menikmati beragam hidangan khas yang menggugah selera. Mulai dari makanan khas seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan berbagai jenis kue kering menjadi sajian yang hampir selalu hadir saat Lebaran.

    Namun, dalam momen kebahagiaan tersebut sering kali menyantap makanan lezat ini banyak membuat orang tidak sadar bahwa mereka telah mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan atau overeating.

    Overeating ketika Lebaran bisa terjadi karena berbagai faktor salah satunya adalah suasana kebersamaan yang mendorong seseorang untuk terus makan tanpa memperhatikan rasa kenyang.

    Selain itu, banyaknya makanan lezat yang hanya tersedia setahun sekali membuat orang ingin mencicipi semuanya dalam satu waktu. Ditambah lagi, tradisi berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya sering kali disertai dengan suguhan makanan yang menggoda.

    Meskipun terlihat menyenangkan, overeating dapat membawa dampak negatif bagi tubuh. Mengonsumsi makanan secara berlebihan dalam waktu singkat bisa menyebabkan gangguan pencernaan, perut kembung, hingga lonjakan kadar gula darah dan kolesterol.

    Jika tidak dikontrol kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko obesitas serta penyakit metabolik lainnya. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengontrol porsi dan bisa mengikuti tips-tips berikut.

  • Kronologi Siswi SD di Bunaken Manado Tewas Tertimpa Tanah Longsor

    Kronologi Siswi SD di Bunaken Manado Tewas Tertimpa Tanah Longsor

    Liputan6.com, Manado – Bencana alam berupa tanah longsor di Kota Manado, Sulut, kembali menelan korban jiwa. Seorang siswi di Kelurahan Bailang, Lingkungan IV, Kecamatan Bunaken, pada Sabtu (22/3/2025) malam pukul 19.30 Wita, tewas tertimbun tanah longsor.

    Berdasarkan informasi yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa tragis itu bermula sekitar pukul 19.30 Wita, korban bernama Novianti Kapiodo ini bersama neneknya berada di dapur.

    Saat itu Novianti sedang duduk bermain handphone ditemani neneknya. Beberapa saat kemudian, tanah longsor dari arah rumah warga yang berada di atas menerjang mereka.

    Naas, Novianti tertimbun reruntuhan batu pondasi di area kepalanya. Sementara neneknya selamat dari hantaman material longsor.

    Warga setempat langsung turun tangan menolong korban dan dilarikan di Rumah Sakit Siti Maryam dalam keadaan tidak sadar. Tiba di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 20.15 Wita.

    Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait mengungkapkan bahwa personel Kepolisian telah diterjunkan untuk membantu evakuasi korban, membersihkan material longsor, serta mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak.

    “Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait untuk mempercepat proses penanganan,” ujarnya.

    Sehari sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Manado, Sulut, sepanjang hari mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di wilayah Malendeng, Lingkungan 6, Kecamatan Tikala. Akibat kejadian ini, seorang warga bernama Arnold Robert Mamahit (76) meninggal dunia.

    Kejadian tragis ini terjadi pada pukul 16:20 Wita, Jumat (21/3/2025). Tim dari Basarnas Manado langsung merespons dengan menurunkan empat tim rescue lengkap dengan perahu karet dan peralatan penyelamatan lainnya untuk melakukan proses evakuasi.

    Setelah melakukan pencarian intensif, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Diketahui, korban tertimpa runtuhan rumah dan kemudian tertimbun longsor.

    Kepala Kantor Basarnas Manado, George Mercy Randang SIP MAP menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah ini.

    Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Manado untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap potensi bencana yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama di daerah yang rawan longsor dan banjir. Jika terjadi situasi darurat, segera hubungi tim Basarnas untuk mendapatkan bantuan secepatnya,” ujar George Mercy Randang.

     

    13 Klaster Covid-19 di Banyumas, Mana Paling Berbahaya?

  • Museum Tanjung Pandan, Pilihan Destinasi Wisata Edukasi dan Sejarah di Negeri Laskar Pelangi

    Museum Tanjung Pandan, Pilihan Destinasi Wisata Edukasi dan Sejarah di Negeri Laskar Pelangi

    Liputan6.com, Bangka Belitung – Museum Tanjung Pandan berlokasi di Jalan Melati No.41A, Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Museum ini menyimpan berbagai benda-benda tradisional peninggalan di Pulau Belitung tempo dulu.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, Museum Tanjung Pandan memiliki koleksi berupa benda-benda yang berhubungan dengan Negeri Laskar Pelangi. Pengunjung bisa melihat hewan yang diawetkan, peninggalan masa kolonial Belanda, hingga senjata peninggalan kerajaan yang pernah ada di Belitung.

    Saat sampai di Museum Tanjung Pandan, pengunjung akan disambut dengan ikan arapaima dan buaya muara berukuran besar yang sudah diawetkan. Dua ikon tersebut terletak persis di area halaman depan museum. Ikan arapaima dan buaya muara tersebut banyak ditemukan di sungai-sungai di wilayah Belitung.

    Begitu masuk ke bangunan museum, pengunjung bisa langsung melihat aneka koleksi senjata peninggalan masa pendudukan Jepang dan Belanda. Terdapat koleksi senjata berupa samurai, pedang, dan senjata laras panjang peninggalan kolonial Belanda. Samurai peninggalan Jepang tersebut bertarikh 1514, sehingga menjadi salah satu koleksi tertua yang dimiliki Museum Tanjung Pandan.

    Ada juga berbagai koleksi senjata peninggalan kerajaan yang pernah ada di Belitung. Beberapa koleksinya adalah keris, tombak lade, serta golok.

    Pada ruangan lain, pengunjung dapat melihat koleksi berupa aneka peralatan yang digunakan masyarakat Belitung tempo dulu. Terdapat setrika, pahar, tempat sirih, ceret, periuk tembaga, dan gantang.

    Menariknya lagi, terdapat koleksi berupa peninggalan harta karun yang didapat di perairan bawah laut Belitung. Peninggalan tersebut berupa keramik dan gerabah yang dapat dilihat di sebuah ruang khusus yang tertata rapi.

    Selain melihat aneka koleksi masa lampau, pengunjung juga bisa melihat maket peleburan timah dari tambang-tambang yang banyak terdapat di Pulau Belitung. Maket-maket ini menjadi gambaran bahwa penambangan timah pernah berjaya di pulau ini pada masa lampau.

    Sebelum diberi nama Museum Tanjung Pandan, dahulu museum ini bernama Museum Geologi. Pendirian museum ini dilakukan oleh seorang ahli arkeologi berkebangsaan Austria, Rudi Osberger, pada 2 Maret 1962.

    Seiring perkembangan zaman dan bertambahnya koleksi museum, akhirnya museum ini berganti nama menjadi Museum Tanjung Pandan. Hingga kini, museum ini menjadi pilihan destinasi wisata edukasi dan wisata sejarah yang banyak diminati wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Pandan.

    Penulis: Resla

  • Pelabuhan Merak Mulai Alami Lonjakan Pemudik

    Pelabuhan Merak Mulai Alami Lonjakan Pemudik

    Liputan6.com, Cilegon – Pelabuhan Merak mulai mengalami lonjakan pemudik sejak H-10 Idul Fitri 2025. Kendaraan dan masyarakat diangkut ke Pelabuhan Bakauheni menggunakan 34 unit kapal.

    Berdasarkan data 24 jam, sejak Sabtu-Minggu, 22-23 Maret 2025, terjadi kenaikan pemudik sebanyak 86 persen. Jika tahun lalu ada 27.847 penumpang, saat ini ada 51.871 orang yang menyebrang di periode yang sama.

    Kemudian, jika dilihat sejak H-10 hingga H-9, tercatat 89.905 orang atau naik 51 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 59.544 orang.

    “Memang sudah terjadi lonjakan pada kendaraan kecil dan besar. (Lonjakan) kendaraan besar diakibatkan ada kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) pembatasan kendaraan besar,” ujar Iptu Andre, Kapolsek KSKP Merak, di Pelabuhan Merak, Minggu, (23/03/2025).

    Kemudian, untuk kendaraan yang menyebrang dari Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, tercatat 21.586 unit kendaraan atau naik 46 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sebanyak 14.766 unit.

    Selanjutnya, untuk pemudik sepeda motor, telah menyebrang 1.593 unit atau naik 46 persen dibanding tahun lalu, sebanyak 1.091 unit.

    Kendaraan roda empat mencapai 6.015 unit atau naik 102 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.983 unit. Total seluruh kendaraan tercatat 11.820 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera atau naik 74 persen, dibandingkan realisasi periode dengan tahun lalu sebanyak 6.780 unit.

    “Kendaraan kecil terjadi lonjakan disebabkan kebijakan pemerintah Flexible Working Arrangement. Sehingga masyarakat, pekerja kantoran, bisa bekerja sesuai kebijakan kantor tersebut, sehingga mudik bisa dilaksanakan mulai H-10,” terangnya.

     

    Warga Kaget, Tiba-Tiba Polisi Ketuk Pintu dan Kasih Bansos Sembako di Kebumen