Jenis Media: Regional

  • Jadi Tersangka Kasus Sabung Ayam di Lampung, Anggota Brimob Ditangkap

    Jadi Tersangka Kasus Sabung Ayam di Lampung, Anggota Brimob Ditangkap

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Penyidik Polda Lampung menetapkan seorang anggota Brimob sebagai tersangka dalam kasus perjudian sabung ayam. Selain itu, Polda Lampung juga menetapkan seorang anggota Polres Lampung Tengah sebagai saksi dalam kasus yang terjadi di Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Tersangka yang ditetapkan dalam kasus perjudian sabung ayam ini adalah anggota Polri dari Polda Sumatera Selatan bernama Kapri. Kapri dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian.

    Selain Kapri, polisi juga menetapkan seorang anggota Polres Lampung Tengah bernama Wayan dan seorang warga bernama Nur sebagai saksi dalam kasus tersebut.

    Sebelumnya, Polda Lampung telah menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka perjudian sabung ayam yang melibatkan oknum TNI Kopda Basarsyah.

    Z ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dalam perjudian sabung ayam milik oknum TNI tersebut.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyidik memperoleh barang bukti dan hasil pemeriksaan saksi-saksi.

    “Satu orang oknum Brimob bernama Kapri Sucipto ditetapkan tersangka karena turut terlibat dan mempromosikan judi sabung ayam melalui media sosial. Saat terjadi penembakan terhadap tiga anggota Polres Way Kanan, oknum Brimob tersebut berada di lokasi kejadian,” ujar Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika kepada wartawan di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).

    Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, tersangka Z dan Kapri Sucipto kini ditahan di Polda Lampung.

    Selain itu, terkait dengan kasus penembakan terhadap tiga polisi anggota Polres Way Kanan, Tim Gabungan Polda Lampung dan Korem Garuda Hitam (Garam) masih mendalami motif dari Kopda Basarsyah, yang diduga menjadi pelaku penembakan.

    Tim gabungan juga akan melakukan pemeriksaan terhadap senjata api laras panjang yang digunakan Kopda Basarsyah dalam aksi penembakan tersebut. Pemeriksaan dilakukan di Puslaboratorium Forensik Mabes Polri dan Pindad.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa senjata api milik Kopda Basarsyah yang digunakan untuk menembak ketiga polisi tersebut merupakan senjata api pabrikan yang telah dimodifikasi saat terjadi penggerebekan perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

  • 9
                    
                        Kerangka yang Ditemukan di Ladang Tebu Bantul Ternyata Pria, Ini Cirinya
                        Regional

    9 Kerangka yang Ditemukan di Ladang Tebu Bantul Ternyata Pria, Ini Cirinya Regional

    Kerangka yang Ditemukan di Ladang Tebu Bantul Ternyata Pria, Ini Cirinya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi masih terus mencari identitas kerangka manusia yang ditemukan di Ladang Tebu Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DI Yogyakarta.
    Penemuan ini sebelumnya diduga merupakan kerangka seorang perempuan muda, namun hasil pemeriksaan medis mengoreksi dugaan tersebut dan mengungkapkan bahwa korban diperkirakan seorang laki-laki berusia sekitar 60-an tahun.
    Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara, menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya masih mencari identitas korban.
    Mereka telah menyebarkan informasi terkait ciri-ciri pakaian yang ditemukan di sekitar kerangka melalui media sosial.
    “Ciri-ciri pakaian korban adalah baju lengan panjang berwarna hijau dengan kerah yang terdapat tulisan Louis Vuitton, serta celana pendek berwarna hitam dengan motif segitiga,” kata Iqbal di Mapolres Bantul, Selasa (25/3/2025).
    Iqbal menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari keluarga yang melaporkan kehilangan orang terdekat.
    “Masih dalam penyelidikan, kita masih mencari keluarga. Informasi kehilangan sudah disebar lewat media sosial, tapi belum ada yang mengaku,” ujarnya.
    Dari pemeriksaan medis, Iqbal menjelaskan bahwa sebelumnya ada dugaan bahwa kerangka tersebut milik perempuan muda berusia 20-an tahun. Namun, hasil medis menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah pria berusia sekitar 60-an tahun.
    “Jadi untuk hasilnya kerangka pria umur sekitar 60 ke atas, bukan (perempuan 20-an tahun),” katanya.
    Penemuan kerangka manusia ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani tebu di lahan tebu milik Perusahaan Gula Madukismo yang terletak di Padukuhan Kaligondang,
    Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, pada Senin (17/3/2025) pagi. Polisi terus berupaya untuk mengungkap identitas korban.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MDA dan Unhas Kerja Sama Riset Risiko Bencana di Luwu

    MDA dan Unhas Kerja Sama Riset Risiko Bencana di Luwu

    Luwu, Beritasatu.com – PT Masmindo Dwi Area (MDA) mendukung Diseminasi Riset Kebencanaan yang digelar di Aula Andi Kambo, Kantor Bupati Luwu, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini menjadi bagian dari kerja sama antara MDA dan tim kajian kebencanaan Universitas Hasanuddin (Unhas) yang berlangsung sejak pertengahan 2024.

    Riset ini melibatkan akademisi dari berbagai disiplin ilmu, seperti Teknik Geologi Kebencanaan, Teknik Sipil (Infrastruktur), Kehutanan (Konservasi Hutan), Sosial (Kebijakan Publik), dan Manajemen Kebencanaan. Penelitian ini bertujuan agar memahami lebih dalam risiko bencana di Kabupaten Luwu serta merumuskan strategi mitigasi yang efektif.

    Sebagai wilayah dengan tingkat kerentanan bencana yang tinggi, Kabupaten Luwu membutuhkan langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta menyusun kebijakan berbasis ilmiah.

    Studi yang dilakukan mengidentifikasi sejumlah faktor utama pemicu bencana, termasuk intensitas hujan ekstrem dalam beberapa tahun terakhir.

    Hujan dengan periode ulang 50 tahun menunjukkan bahwa meskipun probabilitas kejadiannya rendah, dampaknya bisa sangat besar. Selain itu, perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali turut memperburuk kondisi lingkungan dan meningkatkan risiko bencana, khususnya banjir dan longsor, di berbagai wilayah Kabupaten Luwu.

    Hasil riset ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi mitigasi yang lebih komprehensif. Pemerintah daerah dapat memanfaatkannya untuk memperkuat kebijakan penanggulangan bencana, termasuk perencanaan tata ruang yang lebih adaptif, optimalisasi infrastruktur pendukung, serta peningkatan edukasi kebencanaan bagi masyarakat.

    Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area (MDA) Trisakti Simorangkir menegaskan, inisiatif ini adalah langkah strategis.

    “Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah rawan bencana, kami memahami pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan sistem mitigasi yang kuat,” lanjutnya.

    “Sinergi antara sektor swasta, akademisi, dan pemerintah dalam riset ini menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis ilmiah sangat dibutuhkan dalam penyusunan strategi penanggulangan bencana yang efektif, tangguh, dan berkelanjutan,” ujar Trisakti mengenai sinergi MDA dan Unhas kerja sama riset risiko bencana di Luwu

  • 3 Pria Ditangkap usai Bacok 2 Anggota TNI di Magelang, Motif Diduga Sakit Hati – Halaman all

    3 Pria Ditangkap usai Bacok 2 Anggota TNI di Magelang, Motif Diduga Sakit Hati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Magelang – Polresta Magelang berhasil menangkap empat pelaku penganiayaan yang menyebabkan dua anggota TNI dan seorang petugas keamanan mengalami luka bacok di Perumahan Rayyan, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Minggu, 23 Maret 2025.

    Kejadian bermula ketika tersangka utama, FW (37), mendatangi pos jaga perumahan untuk mencari kunci motornya yang hilang.

    Setelah tidak puas dengan penjelasan satpam, FW memanggil sepuluh rekannya untuk mendatangi lokasi.

    Dalam situasi yang memanas, petugas keamanan, Budiyono (53), meminta bantuan kepada dua anggota TNI, Khoiri Abadi (36) dan Ramadhan Akbar Eka Diputra (25).

    Khoiri dan Ramadhan mengalami luka serius, sementara Budiyono juga mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh.

    Setelah penganiayaan, para pelaku melarikan diri.

    Tim Resmob Polresta Magelang, berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV, menangkap FW pada Senin, 24 Maret 2025, dan tiga pelaku lainnya, NA (38), KY (33), dan STR (64), pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Motif dan Latar Belakang

    Dari penyelidikan, diketahui bahwa para pelaku mengonsumsi minuman keras sebelum insiden terjadi.

    “Motif utama penganiayaan diduga karena ketersinggungan atau sakit hati yang kemungkinan dipengaruhi alkohol,” jelas Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah.

    FW merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan dan telah menjalani putusan pengadilan sebanyak empat kali.

    Keempat tersangka dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan serta Pasal 2 ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

    Mereka terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

    Polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu bilah golok sepanjang 47 cm dan rekaman video CCTV dari lokasi kejadian.

    (TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jelang Lebaran, Pembelian Tiket Feri Naik di Seluruh Pelabuhan

    Jelang Lebaran, Pembelian Tiket Feri Naik di Seluruh Pelabuhan

    Banten, Beritasatu.com – Pembelian tiket kapal feri di seluruh pelabuhan mengalami peningkatan sebesar 5 persen dari total kapasitas tiket yang dijual pada H-4 dan H-3 Lebaran 2025 atau 27-28 Maret 2025.

    PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat peningkatan pembelian tiket kapal feri terjadi di 49 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia. Mulai dari Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Pontianak, Batulicin, hingga Balikpapan.

    Hal ini sesuai prediksi awal dari pihak ASDP mengingat pergerakan pengguna jasa kapal feri biasanya akan mulai meningkat mendekati periode libur Lebaran. Ditambah peak season angkutan Lebaran terjadi akibat libur hari raya Idulfitri dan Nyepi yang berdekatan di tahun ini.

    Selain itu, volume penumpang dan kendaraan periode angkutan Lebaran 2025 yang semakin meningkat sejak H-10 atau tanggal 21 Maret 2025. Adapun jumlah penumpang kapal feri yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mencapai 205.715 pada H-10 sampai H-7 Lebaran.

    Selain itu, peningkatan volume pemudik juga dipengaruhi oleh imbauan pemerintah kepada perusahaan, instansi, dan lembaga untuk menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA). Imbauan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kepadatan arus mudik.

    Selaras dengan pemerintah, ASDP juga membuka pembelian tiket kapal feri sejak H-60 atau sebulan sebelum Idulfitri. Masyarakat yang ingin mudik menggunakan jasa penyeberangan disediakan layanan pembelian berbasis aplikasi dan website Ferizy.

    ASDP turut mengimbau masyarakat pengguna kapal feri untuk tidak menunda pembelian tiket supaya para pemudik dapat merasakan pengalaman penyeberangan yang nyaman dan terencana. Pemudik yang sudah membeli tiket kapal feri juga perlu untuk memperhatikan jadwal keberangkatan supaya tidak hangus jika terlambat.

  • Pegawai Honorer Bapenda Bangkalan Oplos Gas LPG 3 Kg ke Tabung 12 Kg, Kini Terancam 6 Tahun Penjara – Halaman all

    Pegawai Honorer Bapenda Bangkalan Oplos Gas LPG 3 Kg ke Tabung 12 Kg, Kini Terancam 6 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bangkalan – Polres Bangkalan mengungkap praktik ilegal pengoplosan gas LPG 3 Kg bersubsidi ke dalam tabung 12 Kg non-subsidi yang dilakukan oleh seorang pegawai honorer Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bangkalan berinisial HU, 36 tahun, warga Desa Batah Timur, Kecamatan Kwanyar.

    Penggerebekan dilakukan pada tanggal 20 Maret 2025 sekitar pukul 11.00 WIB di sebuah rumah kosong di Desa Petrah, Kecamatan Tanah Merah.

    Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita 244 tabung gas LPG 3 Kg subsidi dan 41 tabung gas LPG 12 Kg non-subsidi merek Bright Gas.

    Dua karyawan, DG, 37 tahun, dan MW, 27 tahun, juga ditangkap saat sedang beraktivitas mengoplos gas.

    HU mengaku menjual tabung LPG 12 Kg hasil oplosan seharga Rp 120.000, padahal harga eceran tertinggi (HET) normalnya adalah Rp 205.000.

    “Saya jual ke satu orang itu,” ungkap HU di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono.

    Modus Operandi

    Menurut HU, ia telah melakukan praktik ini selama setahun dan belajar dari seorang teman sebelum akhirnya membuka usaha sendiri dengan merekrut dua orang teman sebagai karyawan.

    “Awalnya diajak teman, setelah itu buka sendiri sekitar 1 tahun,” jelasnya.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan bahwa penggerebekan ini merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat.

    “Apa yang dilakukan tersangka merupakan upaya untuk memperoleh keuntungan dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat dan negara,” tegas Hendro.

    Ketiga tersangka terancam hukuman penjara selama enam tahun berdasarkan Pasal 40 angka 9 Juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, yang merupakan perubahan atas Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

    Polisi juga akan menindaklanjuti kasus ini dengan mencari satu orang pembeli tabung gas hasil oplosan yang diakui oleh HU.

    (TribunMadura.com/Ahmad Faisol)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Nyepi dan Lebaran, Keuntungan UMKM Kue Kering di Mataram Melonjak

    Nyepi dan Lebaran, Keuntungan UMKM Kue Kering di Mataram Melonjak

    Mataram, Beritasatu.com – Nyepi dan Lebaran tahun ini membawa berkah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kue kering di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat NTB).

    Salah satu pengusaha yang merasakan dampaknya adalah Ida Ayu Nyoman Sri Utami. Berkat tingginya permintaan hamper kue kering, usahanya mengalami lonjakan pesanan hingga 70% dibandingkan hari biasa.

    “Pesanan hamper meningkat drastis tahun ini karena bertepatan dengan Nyepi dan Lebaran. Biasanya, pemesanan sudah mulai masuk sebelum Ramadan, tetapi puncaknya terjadi di H-7 Lebaran atau pada hari H Nyepi,” ujar Sri Utami, Senin (24/3/2025).

    Dari berbagai varian kue kering yang ditawarkan, nastar menjadi favorit pelanggan. Menurut Sri Utami, proses pembuatan nastar lebih rumit karena menggunakan selai nanas buatan sendiri, bukan produk instan.

    “Selain nastar, kue kering lain yang banyak diminati adalah putri salju, tamprin, kukis almond, sagu keju, dan lidah kutela yang disukai anak-anak,” tambahnya.

    Untuk memenuhi permintaan yang meningkat, Sri Utami menambah jumlah pekerja dari dua menjadi empat orang. Kapasitas produksi juga ditingkatkan hingga 60-100 toples per hari.

    Sri Utami mengandalkan penjualan online untuk memasarkan produknya selama Lebaran dan Nyepi. Namun, ia juga melayani pembelian langsung di tokonya bagi pelanggan yang ingin melihat produk sebelum membeli.

    “Pelanggan kami tidak hanya dari Mataram, tetapi juga dari luar daerah seperti Sumbawa, Bima, Jakarta, dan Bali. Banyak instansi yang memesan hamper untuk dibagikan kepada kerabat mereka,” ungkapnya.

    Dengan tren peningkatan pesanan hamper saat Nyepi dan Lebaran, UMKM kue kering di Mataram makin berkembang, membuktikan bahwa bisnis kuliner tetap menjanjikan di momen-momen spesial.
     

  • Kronologi Bocah 8 Tahun Temukan Granat Diduga Sisa Perang Dunia II di Salatiga, Kondisi Masih Aktif – Halaman all

    Kronologi Bocah 8 Tahun Temukan Granat Diduga Sisa Perang Dunia II di Salatiga, Kondisi Masih Aktif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Salatiga – Sebuah granat sisa Perang Dunia II ditemukan oleh seorang bocah berusia 8 tahun, AF, di Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

    Granat yang ditemukan pada Senin (24/3/2025) pagi itu, ternyata masih dalam kondisi aktif.

    Granat tersebut ditemukan oleh Mustakim (39), bersama dua anaknya, MFND (11) dan AF (8), saat mereka berjalan-jalan di area lahan milik warga.

    AF adalah yang pertama kali melihat dan memperlihatkan granat tersebut kepada ayahnya.

    Mustakim segera mengambil tindakan pencegahan dengan melarang anaknya mendekati benda berbahaya itu dan mengamankan lokasi penemuan sebelum melaporkannya kepada pihak berwenang.

    Tindakan Pihak Berwenang

    Kepala Sub Bagian Humas Polres Salatiga, Ipda Sutopo, mengungkapkan bahwa tim Gegana Polda Jateng telah melakukan disposal terhadap granat yang diduga buatan Amerika Serikat tersebut.

    “Meskipun dalam kondisi karatan, granat itu diperkirakan masih berfungsi. Mesiu di dalamnya dipastikan masih bagus,” kata Sutopo.

    Saat proses disposal dilakukan, ledakan granat tersebut ternyata masih sangat kuat, mengindikasikan bahwa meskipun sudah lama, granat itu tetap berbahaya.

    Mustakim berkonsultasi dengan anggota Polres Semarang dan anggota Koramil Tingkir sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

    Mereka menyarankan agar granat tersebut dikembalikan ke tempat semula dan menunggu penanganan dari petugas.

    Tindakan cepat dan hati-hati yang diambil oleh Mustakim dan anak-anaknya berhasil mencegah terjadinya insiden yang lebih serius.

    Saat ini, lokasi penemuan granat telah diamankan dengan pemasangan garis polisi.

    (TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mengenal Lumpia Duleg, Makanan Khas Klaten yang Unik dan Langka

    Mengenal Lumpia Duleg, Makanan Khas Klaten yang Unik dan Langka

    Liputan6.com, Klaten – Lumpia duleg adalah salah satu jajanan tradisional khas Klaten, Jawa Tengah, yang memiliki bentuk mini mirip sosis. Makanan ini dikenal dengan isian taoge dan cara penyajiannya yang dicocol ke dalam saus atau sambal hijau.

    Meski bentuknya kecil, lumpia duleg memiliki cita rasa yang khas dan membuat siapa pun yang mencobanya ketagihan. Keberadaannya kini mulai langka, menjadikan lumpia duleg sebagai salah satu kuliner yang patut dilestarikan.

    Mengutip dari laman jatengprov, lumpia duleg pertama kali diperkenalkan oleh Karto Purno, seorang warga Dukuh Lemburejo, Desa Gatak, Delanggu, Klaten. Ia memodifikasi lumpia Semarang yang berukuran besar menjadi lebih kecil dan terjangkau.

    Nama duleg sendiri berasal dari cara menyantapnya, yaitu dengan mencelupkan lumpia ke dalam saus atau juruh yang terbuat dari larutan gula jawa dan bawang. Lumpia ini juga sering disebut sebagai sosis duleg atau sosis lompya karena bentuknya yang mirip sosis mini.

    Lumpia duleg memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari lumpia pada umumnya. Pertama, ukurannya yang mini, membuatnya mudah disantap dalam sekali gigit.

    Kedua, isiannya yang sederhana, yaitu taoge, memberikan tekstur renyah yang khas. Ketiga, lumpia duleg disajikan dengan saus atau sambal hijau yang menambah kelezatan rasanya.

    Bahan utama pembuatan lumpia duleg adalah pati onggok, yaitu pati yang dihasilkan dari saripati pohon aren. Pati onggok direndam selama sehari semalam sebelum disaring dan dicampur dengan tepung terigu.

    Adonan ini kemudian dibumbui dengan bawang, garam, dan merica. Untuk isiannya, awalnya lumpia duleg menggunakan pepaya muda, namun kini diganti dengan taoge yang lebih mudah didapat dan memberikan tekstur yang renyah.

    Setelah adonan dan isian siap, lumpia dibentuk seperti sosis mini dan digoreng hingga matang. Lumpia duleg biasanya disantap dengan dicocol ke dalam saus atau juruh yang terbuat dari larutan gula jawa dan bawang.

    Saus ini memberikan rasa manis dan gurih yang melengkapi kelezatan lumpia. Selain itu, lumpia duleg juga bisa disajikan dengan sambal hijau untuk menambah cita rasa pedas.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Kasus Tembak Polisi di Lampung, 2 Anggota TNI Jadi Tersangka

    Kasus Tembak Polisi di Lampung, 2 Anggota TNI Jadi Tersangka

    Bandar Lampung, Beritasatu.com –  Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lampung menetapkan Kopda Basarsyah sebagai tersangka kasus TNI tembak tiga polisi anggota Polres Way Kanan, Lampung di arena sabung ayam. Satu anggota TNI lainnya, yakni Peltu Lubis juga menjadi tersangka dalam kasus perjudian sabung ayam. 

    Penetapan tersangka terhadap dua anggota TNI tersebut dilakukan penyidik Denpom Lampung setelah mendapatkan barang bukti dan pemeriksaan saksi. Selain itu Kopda Basarsyah juga telah mengaku telah menembak ketiga korban.

    Penyidik Denpom Lampung langsung melakukan penahanan terhadap kedua anggota TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang tembak polisi.

    Wakil Sementara (WS) Danpuspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, setelah penembakan yang dilakukan di arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, kedua oknum TNI Kopda Basarsyah dan Peltu Lubis melarikan diri.

    “Kopda Basarsyah baru menyerahkan diri pada Selasa (18/3/2025), sementara Peltu Lubis menyerahkan diri pada Rabu (19/3/2025). Dari pengakuan Kopda Basarsyah, penyidik akhirnya berhasil menemukan senjata api laras panjang yang digunakan menembak ketiga tersangka di semak-semak,” kata Eka Wijaya saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).

    Kopda Basarsyah dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Sementara untuk Peltu Lubis disangkakan Pasal 303 KUHP tentang Perjudian.

    Kopda Basarsyah juga dijerat Undang-Undang Darurat Tentang Senjata Api karena memiliki senjata api pabrikan tetapi bukan organik.

    “Motif penembakan ini belum bisa kami pastikan. Kami masih terus mendalami dan berikan kami waktu. Percayalah kami akan profesional kerja dengan baik, apa yang menjadi prosedur tetap kami jalankan,” ungkap Eka Wijaya.

    Setelah proses penyelidikan rampung, kedua anggota TNI tersangka kasus tembak polisi di Lampung ini akan menjalani sidang militer yang akan digelar secara terbuka untuk umum.