Jenis Media: Regional

  • 7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    Liputan6.com, Jakarta Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga mengamankan 16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket. Mereka adalah korban bencana banjir sumatera yang terdampak krisis pangan.

    “Benar, ada 16 orang diamankan Polres Sibolga terkait dugaan penjarahan,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    Terduga pelaku penjarahan minimarket masing-masing berinisial (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17). 

    “Lokasi yang dijarah terdapat beberapa mini market yang menjadi sasaran massa,” sebutnya.

    Siti menyebut ada 7 gerai minimarket yang dijarah, yakni Indomaret di Jalan Singamaraja depan SPBU Kebun Jambu. Indomaret di Jalan Suprapto, Indomaret di Jalan Sibolga-Barus.

    Alfamidi di Jalan Singamaraja dan Alfamart di Jalan Imam Bonjol, di Jalan Suprapto dan Jalan Merpati, Kota Sibolga. Penjarahan terjadi Sabtu (29/11/2025).

    Siti menegaskan, 16 orang itu tidak ikut terlibat dalam penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga. “Tidak, tidak terjadi di Bulog,” ujarnya. 

    Dalam kondisi saat ini, masyarakat diimbau untuk tenang dan jangan terprovokasi terkait informasi tidak jelas.

    “Karena, pemerintah dan TNI/Polri tengah melakukan pendistribusian secara maksimal ke titik-titik pengungsian dan lokasi terdampak bencana alam ini,” imbaunya.

  • Pemuda Desa Ditemukan Tewas di Kebun, Lehernya Penuh Luka Sayatan

    Pemuda Desa Ditemukan Tewas di Kebun, Lehernya Penuh Luka Sayatan

    Liputan6.com, Jakarta Ketenangan suasana Dusun Sekuping Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara berubah gempar pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Warga geger setelah penemuan mayat laki laki berwajah ganteng dengan penuh luka sayatan di lehernya.

    Mayat dalam kondisi mengenaskan itu diduga korban aksi pembunuhan. Korban ditemukan di perkebunan rumput gajah Dusun Sekuping Desa Tubanan.

    Mayat laki laki itu diketahui bernama Axsyal Rendy Saputra (24). Korban merupakan warga yang tinggal di Dusun Sekuping RT/RW 04/06 Desa Tubanan. Korban ditemukan di area kebun yang jarak dari rumahnya sekitar 60 meter.

    Saat ditemukan pihak keluarga, mayat korban dalam posisi terlentang berlumuran darah serta lehernya ditemukan bekas sayatan.

    Berawal dari cerita keluarga yang kebingungan karena korban tak kunjung pulang ke rumah. Keluarga korban kemudian mencari ke berbagai tempat, namun tak kunjung ditemukan.

    Pada Minggu (30/11/2025) pagi sekitar pukul 05.30 WIB, Ngatipah yang juga nenek korban kebingungan mencari cucunya itu karena tak pulang ke rumahnya. Lalu Ngatipah mengajak dua orang yakni Supriyohadi dan Kardi untuk mencari korban.

    Pencarian awalnya dilakukan di sekeliling rumah hingga akhirnya korban ditemukan tewas bersimbah darah di area kebun rumput gajah.

    Saat melakukan pencairan di sekitar kebun rumput gajah yang berjarak 60 meter dari rumah korban, keluarga dibuat kaget. Ternyata Axsyal Rendy Saputra telah tewas dengan kondisi mengenaskan.

    Atas temuan tersebut, Supriyohadi menyampaikan kepada perangkat RW dan Desa Tubanan. Informasi tersebut kemudian dilaporkan kepada Polsek Kembang.

  • Napi Dievakuasi, Ada Komunikasi yang Terputus

    Napi Dievakuasi, Ada Komunikasi yang Terputus

     

    Liputan6.com, Sumut Banjir yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, menyebabkan Rutan Tanjung Pura, Lapas Pemuda Langkat, Lapas Narkotika Langkat, serta Lapas Pangkalan Brandan terendam air.

    Ketinggian air rata-rata mencapai 1 sampai 1,5 meter, hal ini membuat warga binaan atau napi yang berada di sana harus dievakuasi.

    “Air sudah tembus Rutan Tanjung Pura, yang masih bertahan sekitar 234, setelah dievakuasi. Petugas bahu membahu untuk mengurangi resiko di Rutan Tanjung Pura ini diakibatkan dampak banjir,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumut, Yudi Suseno, Senin (12/1/2025).

    Pihaknya pun sempat ingin meninjau kondisi di sejumlah lapas tersebut.

    “Kami belum sampai ke Lapas Narkotika Langkat dan Lapas Pemuda Langkat, medannya cukup lumayan tinggi airnya,” ungkap Yudi. 

    Selain 4 Lapas dan Rutan di Kabupaten Langkat itu, berdasarkan data diperoleh, Kantor Ditjenpas Sumut juga terendam banjir, membuat fasilitas perkantoran hingga dokumen hancur terkena air.

    Kemudian, berdasarkan laporan Ditjenpas Sumut, Lapas Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) juga terkena dampak bencana alam itu. Seluruh warga binaan dalam kondisi aman. Tapi, stok pangan dalam kondisi memprihatinkan.

    Tim Ditjenpas Sumut tengah menembus lokasi bencana alam di Kabupaten Tapteng untuk sampai di Lapas Barus, pasalnya komunikasi terputus dengan pihak Lapas Barus.

  • Dendam Lama, Pria di Lampung Tikam Tetangganya Hingga Tewas

    Dendam Lama, Pria di Lampung Tikam Tetangganya Hingga Tewas

    Liputan6.com, Jakarta Warga Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, digegerkan aksi pembunuhan pada Minggu pagi (30/11/2025). Seorang pria bernama Hendri Fadli (40) ditemukan tergeletak bersimbah darah di teras rumah warga setelah diduga ditikam tetangganya sendiri dipicu dendam lama.

    Dalam video amatir yang viral di media sosial, terlihat tubuh Hendri terkapar tak berdaya dengan darah mengucur deras di lantai teras. Warga yang panik berusaha memberikan pertolongan sambil berteriak histeris meminta bantuan.

    “Tolong, pak itu siapa, nanti saya hubungi orang Balai pak, tahu pak ini siapa pak,” teriak perekam histeris.

    Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono membenarkan kejadian mengenaskan tersebut. 

    Dia menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Diduga dipicu dendam lama.

    “Korban dan pelaku saling mengenal. Pelaku bernama Hendri Sopian (41), masih satu desa namun beda dusun. Usai melakukan penikaman, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Kalianda sekitar pukul 10.00 WIB. Berdasarkan keterangan awal sejumlah saksi, aksi itu dipicu dendam lama pelaku terhadap korban,” jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (1/12).

    Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawanya tidak tertolong. Luka tusuk di dada kiri yang cukup dalam membuat Hendri menghembuskan napas terakhirnya sesaat setelah tiba di rumah sakit. 

    “Tim Inafis sudah melakukan olah TKP dan mengamankan sebilah pisau yang digunakan pelaku. Motif lengkap masih kami dalami melalui pemeriksaan intensif terhadap pelaku,” beber Indik.

  • Kandang Ayam di Brondong Lamongan Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp2 M

    Kandang Ayam di Brondong Lamongan Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp2 M

    Lamongan (beritajatim.com) – Kandang ayam di Dusun Wedung, Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, dilalap si jago merah pada Senin (1/12/2025) subuh. Insiden tersebut menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai angka fantastis, yakni Rp2 miliar.

    Kandang yang hangus terbakar adalah milik Mizan (80), warga setempat, yang diketahui menjalin kemitraan usaha peternakan dengan PT Ciomas Adi Satwa.

    Kapolsek Brondong, IPTU Ahmad Zainudin, menjelaskan peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Api pertama kali diketahui berasal dari salah satu bangunan kandang ayam yang saat itu sedang dalam kondisi kosong.

    Kobaran api membesar dengan cepat lantaran material bangunan kandang dan gudang didominasi oleh kayu. Api kemudian menjalar cepat hingga menghanguskan total empat bangunan, meliputi dua kandang dan dua gudang kosong.

    “Kebakaran diduga karena korsleting listrik yang bersumber dari kandang sebelah timur (kandang ayam yang sedang kosong),” kata Zainudin, Jumat (1/12/2025).

    Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, kerugian pemilik kandang dipastikan sangat besar. Selain hangusnya bangunan, kebakaran tersebut turut melalap satu kandang ayam yang berisi ayam DOC (day old chick) atau anakan ayam.

    Peristiwa ini menambah panjang daftar musibah kebakaran di Lamongan yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik, menyusul kejadian serupa yang beberapa hari lalu melanda empat rumah di Kecamatan Sekaran dan satu rumah di Kecamatan Sugio.

    Guna mengantisipasi kejadian serupa kembali terulang, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, mengeluarkan imbauan tegas. Ia meminta masyarakat maupun pengelola usaha peternakan agar secara rutin melakukan pengecekan instalasi listrik.

    Pengecekan rutin ini, kata Hamzaid, harus difokuskan pada bangunan yang banyak menggunakan peralatan listrik, sebagai upaya preventif untuk mencegah potensi korsleting dan kebakaran yang merugikan.

    “Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala sangat penting. Keselamatan harus menjadi prioritas, baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat sekitar,” kata Hamzaid. [fak/beq]

  • Program Rp3–5 Juta per RT di Magetan Masuk APBD 2026, Minimal Butuh Rp14 M Per Tahun

    Program Rp3–5 Juta per RT di Magetan Masuk APBD 2026, Minimal Butuh Rp14 M Per Tahun

    Magetan (beritajatim.com) – Program bantuan dana 3–5 juta rupiah per Rukun Tetangga (RT) akhirnya dipastikan masuk dalam Rancangan APBD Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2026.

    Program yang diberi nama Program Guyub Rukun ini merupakan salah satu janji politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih, yang kini mulai diwujudkan dalam kebijakan anggaran daerah.

    Diketahui, jumlah RT yang ada di Magetan mencapai 4.678, jika masing-masing RT mendapatkan Rp3 juta, maka kebutuhan anggaran per tahun mencapai Rp 14,043 miliar. Jika mencapai Rp5 juta per RT per tahun, maka butuh Rp23,39 miliar.

    Dalam dokumen Jawaban Bupati atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD mengenai Raperda APBD 2026, pemerintah menegaskan bahwa program tersebut telah masuk dalam seluruh dokumen perencanaan resmi daerah mulai dari RPJMD 2025–2029, RKPD 2026, hingga KUA-PPAS 2026.

    Program Guyub Rukun dirancang sebagai stimulan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat di tingkat paling bawah, yakni RT. Setiap RT akan mendapatkan alokasi antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per tahun, yang dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan warga seperti kegiatan sosial, kebersihan lingkungan, hingga penguatan kelembagaan.

    Pemerintah daerah menyebut program ini merupakan bagian dari visi-misi kepala daerah yang wajib diakomodasi dalam APBD.

    “Program Guyub Rukun alokasi anggaran 3–5 juta per RT per tahun merupakan tagline visi, misi, dan janji politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang menjadi prioritas untuk didanai,” terang Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti.

    Wanita yang lekat disapa Nanik Sumantri itu, juga memastikan bahwa pelaksanaan program tersebut telah melalui penguatan regulasi dan penjabaran dalam rencana pembangunan.

    “Program ini sudah tertuang dalam dokumen RPJMD 2025–2029 dan telah dijabarkan dalam RKPD 2026 sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS dan APBD 2026,” demikian tertulis dalam dokumen resmi.

    Kajian Finalisasi Model Penyaluran Sedang Berjalan

    Meski sudah masuk APBD, Pemkab Magetan menyampaikan bahwa saat ini tengah dilakukan penyempurnaan konsep penyaluran agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan persoalan hukum maupun administratif di kemudian hari.

    “Pelaksanaan feasibility study Program Guyub Rukun sedang berjalan untuk memberikan konsep dan model agar implementasinya dapat berjalan baik, efektif, dan efisien serta memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat,” terang Nanik.

    Kajian ini mencakup mekanisme penganggaran, tata cara penggunaan dana, bentuk pertanggungjawaban, hingga potensi risiko penyalahgunaan.

    Sejumlah fraksi sebelumnya mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menjalankan program ini, mengingat jumlah RT di Magetan mencapai ribuan dan memerlukan mekanisme penyaluran yang sangat rapi. DPRD juga menekankan pentingnya sinkronisasi agar bantuan RT tidak tumpang tindih dengan program desa maupun kelurahan.

    Badan Anggaran DPRD meminta pemerintah memastikan bahwa program ini tidak sekadar menggugurkan janji politik, tetapi benar-benar menjadi pengungkit pemberdayaan masyarakat.

    Jika berjalan sesuai rencana, Program Guyub Rukun dapat menjadi salah satu program dengan dampak langsung paling luas di Magetan. Setiap RT memiliki kebutuhan dan karakter berbeda. Pemerintah berharap dana stimulan ini dapat menjadi ruang partisipasi warga dalam menentukan masalah prioritas mereka sendiri.

    Mulai dari perbaikan lingkungan, dukungan kegiatan sosial, hingga penguatan solidaritas warga, program ini berpotensi menjadi agenda tahunan yang langsung menyentuh masyarakat.

    Namun DPRD juga mengingatkan bahwa tanpa sistem yang kuat, program yang masif seperti ini berpotensi menimbulkan masalah baru. Kajian yang sedang berlangsung harus memastikan bahwa Program Guyub Rukun tidak hanya efektif, tetapi juga akuntabel. [fiq/ted]

  • 1
                    
                        Penumpang Kereta Khusus Petani-Pedagang: Kami Diistimewakan, Serasa Gerbong Milik Sendiri
                        Bandung

    1 Penumpang Kereta Khusus Petani-Pedagang: Kami Diistimewakan, Serasa Gerbong Milik Sendiri Bandung

    Penumpang Kereta Khusus Petani-Pedagang: Kami Diistimewakan, Serasa Gerbong Milik Sendiri
    Tim Redaksi
    LEBAK, KOMPAS.com
    – Layanan Kereta Khusus Petani-Pedagang yang mulai beroperasi pada Senin (1/12/2025) langsung mendapat sambutan positif dari para pedagang yang beraktivitas di lintas Rangkasbitung–Merak.
    Mereka menyebut kehadiran gerbong khusus membuat perjalanan lebih nyaman dan terasa spesial.
    Salah satu pedagang yang naik dari Stasiun Cikeusal, Asnamah (41), mengaku baru kali ini merasa benar-benar diperhatikan saat menggunakan kereta.
    “Biasanya selalu rebutan tempat duduk sama penumpang lain, sekarang punya gerbong sendiri. Pintunya juga beda dan ada kartu khusus buat masuk. Baru kali ini rasanya diistimewakan naik kereta,” kata Asnamah kepada Kompas.com, di atas Kereta Khusus Petani-Pedagang, Senin pagi.
    Asnamah juga mengatakan suasana gerbong terasa lebih sejuk dan lapang, sehingga membuat perjalanan jauh lebih menyenangkan. Ia beberapa kali mengabadikan suasana dalam kereta dengan kamera ponselnya.
    “Kereta dingin banget, enak, bikin ngantuk malah. Jadi perjalanan terasa santai,” ujarnya.
    Kenyamanan itu bahkan sempat membuat salah seorang pedagang, Yanti, mencoba merebahkan diri di kursi sebelum akhirnya diingatkan temannya untuk tetap mematuhi aturan.
    Pedagang lain, Sarminah (52), yang naik dari Stasiun Catang menuju Merak, juga menyambut antusias fasilitas baru tersebut.
    “Sangat senang, ini naik pertama kali, dari kemarin sudah
    nungguin
    , serasa gerbong milik sendiri, spesial untuk kami,” kata Sarminah.
    Sebagai informasi, Kereta Khusus Petani-Pedagang mulai beroperasi pada layanan
    Commuter Line Merak
    dengan total 14 perjalanan per hari, masing-masing tujuh dari Rangkasbitung dan tujuh dari Merak. Gerbong ditempel di rangkaian KA Lokal Merak dengan kapasitas 73 tempat duduk.
    “Layanan Kereta Petani dan Pedagang ini kami hadirkan untuk mempermudah mobilitas para pelaku usaha lokal, terutama dalam membawa hasil pertanian dan barang dagangan,” ujar VP Corporate Secretary
    KAI Commuter
    Karina Amanda melalui keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (29/11/2025) malam.
    Pedagang wajib melakukan registrasi di loket stasiun dengan membawa identitas dan mengisi formulir. Setelah diverifikasi, mereka akan mendapatkan kartu khusus yang dapat digunakan untuk memesan tiket mulai H-7 keberangkatan dan boarding hingga dua jam sebelum kereta berangkat.
    Tarif kereta ditetapkan Rp 3.000, sama dengan Commuter Line Merak reguler, melalui skema subsidi Public Service Obligation dari pemerintah.
    Barang bawaan dibatasi maksimal dua tentengan per orang, dengan ukuran maksimal 100 cm x 40 cm x 30 cm. Barang berbau menyengat, hewan, bahan mudah terbakar, serta senjata dilarang dibawa ke dalam kereta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca Hari ini 1 Desember 2025: Malang dan Kota Batu Cerah Berawan

    Prakiraan Cuaca Hari ini 1 Desember 2025: Malang dan Kota Batu Cerah Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Senin, 1 Desember 2025, di wilayah kabupaten, kota Malang, dan kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang (meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun) pada pagi hari cuaca sangat kondusif, didominasi cerah dan cerah berawan.

    “Memasuki pukul 12.00 WIB hingga sore hari, cuaca di kota Malang berubah menjadi berawan namun tidak diprediksi turun hujan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Sore hari cuaca terpantau berawan merata di seluruh kecamatan. Malam hari cuaca di kota Malang diperkirakan tetap berawan. Namun, waspada udara kabur yang diprediksi terjadi di Kecamatan Sukun pada pukul 23.00 WIB.

    Hari Selasa (2/12/2025) dini hari, cuaca di Malang umumnya berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Senin (1/12/2025) pagi hari umumnya cerah hingga cerah berawan. Matahari bersinar terik di sebagian besar wilayah seperti Ampelgading, Bantur, Bululawang, hingga Kepanjen.

    Kemudian, pukul 13.00 WIB hingga sore hari, awan tebal mulai menyelimuti langit, menjadikan cuaca berawan di hampir seluruh wilayah kabupaten.

    “Cuaca diprakirakan stabil berawan tanpa hujan hingga malam hari,” dikutip dari laman BMKG Juanda.

    Meski tidak ada hujan, pengguna jalan diimbau waspada terhadap turunnya kabut. Wilayah yang berpotensi berkabut atau udara kabur pada sore hingga malam hari di antaranya Karangploso, Kasembon, Poncokusumo, dan Pujon. Kabut di Pujon diprediksi turun lebih awal mulai pukul 16.00 WIB.

    Malam hari, cuaca di sebagian besar wilayah kabupaten diprakirakan berawan. Dini hari Selasa (2/12/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca umumnya berawan dan beberapa wilayah berkabut.

    Kota Batu pada Senin, 1 Desember 2025, pagi hari diperkirakan cuaca berawan dan cerah berawan. Sepanjang siang hari, cuaca di Kota Batu diprediksi teduh dengan kondisi berawan tanpa hujan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo, mengalami perubahan cuaca pada sore hari. Mulai pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB, kabut atau udara kabur diprediksi turun, terutama di Kecamatan Batu dan Bumiaji. Kemudian malam hari cuaca kembali berawan. Dini hari Selasa, 2 Desember 2025, cuaca diperkirakan tetap berawan. [dan/aje]

  • Prakiraan Cuaca Hari ini 1 Desember 2025: Malang dan Kota Batu Cerah Berawan

    Prakiraan Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 1 Desember 2025: Hujan Ringan?

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu, 1 Desember 2025.

    “Beberapa wilayah di Sidoarjo, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu, antara 24°C hingga 32°C. Sedangkan kelembabannya antara 60%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (30/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut beberapa wilayah Surabaya diprediksi turun hujan ringan sekitar pukul 13.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya Kecamatan Dukuh Pakis, Wiyung, Gayungan, Jambangan, Karangpilang, Sambkirep, dan Lakarsantri. Adapun selebihnya cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 60% – 94%
    Kecepatan angin: 6,6 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Sidoarjo hampir sama seperti Kota Pahlawan, turun hujan sekitar pukul 10.00—16.00 WIB. Termasuk di Kecamatan Buduran, Candi, Gedangan, Krian, Sukodono, Taman, Tulangan, dan Wonoayu. Selebihnya, cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 60%-97%
    Kecepatan angin: 7,4 /jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik diprakirakan turun hujan pada siang hingga sore harinya, dengan intensitas ringan, termasuk di Kecamatan Duduksampeyan, Cerme, Menganti, Wringinanom, Tambak, Sangkapura, Driyorejo, dan Benjeng. Adapun malamnya tampak cerah.

    Suhu udara: 26°C – 29°C
    Kelembapan: 73% – 88%
    Kecepatan angin: 11,8 km/jam dari arah Barat Laut.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Jalur Cangar–Pacet Pasca Longsor Beruntun

    BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Jalur Cangar–Pacet Pasca Longsor Beruntun

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto memasang perangkat Early Warning System (EWS) di kawasan rawan longsor jalur Cangar–Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Pemasangan dilakukan di Tikungan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Sementara alarm perangkat ditempatkan di Rest Area Sendi Kecamatan Pacet sebagai titik yang mudah dijangkau masyarakat. EWS ini dilengkapi tiga sensor pendeteksi ancaman yang dirancang untuk memberikan peringatan dini kepada warga dan pengguna jalan. Pemasangan EWS dilakukan pada, Minggu (30/11/2025) kemarin.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, pemasangan teknologi tersebut diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bahaya di wilayah rawan. “Dengan adanya sistem peringatan, masyarakat bisa lebih waspada dan mengetahui langkah-langkah darurat yang harus dilakukan ketika terjadi ancaman,” ungkapnya, Senin (1/12/2025).

    Langkah tersebut diambil sebagai respons cepat setelah dua kejadian tanah longsor beruntun melanda jalur penghubung Mojokerto–Batu pada pekan lalu. Longsor pertama terjadi pada, Senin (24/11/2025) di Blok Kutukan Sendi, Desa Pacet, sekitar pukul 14.00 WIB. Material longsor menutup seluruh badan jalan sepanjang 15–20 meter dengan ketebalan 1,5–2 meter.

    Tebing setinggi sekitar 70 meter dengan kemiringan hampir 90 derajat membuat material langsung menumpuk di badan jalan. Longsor kedua terjadi pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB setelah hujan deras mengguyur kawasan Pacet. Material tanah kembali meluncur ke jalan alternatif Cangar–Pacet.

    Tepatnya di wilayah Gajah Mungkur. Material longsor menutup sebagian badan jalan. Meski tidak sepenuhnya menutup jalur, kondisi tersebut tetap membahayakan pengendara, terutama pada malam hari. BPBD Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada, mematuhi rambu peringatan.

    Serta menghindari perjalanan saat hujan lebat jika tidak mendesak. BPBD Kabupaten Mojokerto memastikan akan melakukan pemantauan lokasi rawan akan terus dilakukan, terutama selama musim penghujan berlangsung. Sementara hingga saat ini, jalur alternatif Pacet-Batu belum bisa dilakukan kendaraan. [tin/aje]